BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi adalah sesuatu hal
yang pasti. Perkembangan teknologi semakin lama semakin berkembang dengan pesat seiring dengan bertambahnya pengetahuan mengenai teknologi dari masyarakat itu sendiri. Pemanfaatan teknologi pun kini sudah digunakan diberbagai kalangan, salah satunya perusahaan. Hampir semua perusahaan kini memanfaatkan teknologi untuk kemajuan perusahaan mereka. Semakin canggih teknologi yang digunakan oleh perusahaan, maka semakin mudah dan cepat kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan tersebut. Dengan semakin majunya teknologi terkadang manusia melupakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut terhadap lingkungan. Teknologi yang digunakan seringkali merusak kelangsungan dari ekosistem dan makhluk didalamnya, seperti pencemaran lingkungan serta pemanfaatan dan eksploitasi sumber daya alam sehingga merusak keseimbangan ekosistem. Perkembangan teknologi juga merupakan salah satu akibat dari proses timbulnya pengangguran. Dalam hal ini banyak perusahaan berusaha menggantikan peranan tenaga produksi berupa manusia dengan mesin, robot atau komputerisasi dengan suatu alasan akan lebih cepat, lebih murah atau efisien. Akibatnya dengan adanya perkembangan teknologi, tenaga manusia yang ikut dalam proses produksi menjadi berkurang dan akhirnya terjadi pengangguran akibat penggunanan teknologi yang juga sering dikenal sebagai pengangguran mekanisasi. Sebenarnya tanggung jawab perusahaan tidak hanya menghasilkan laba setinggi-tingginya, tetapi juga bagaimana laba tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat serta stakeholders lainnya untuk meningkatkan kehidupan mereka menjadi lebih baik. Perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial (Corporate social responsibility/ CSR) yang berkaitan dengan segala aspek yang menunjang berhasilnya suatu perusahaan. Tanggung jawab sosial dunia usaha
1
2
telah menjadi suatu kebutuhan yang dirasakan bersama antara pemerintah dan masyarakat dunia usaha itu sendiri berdasarkan prinsip saling menguntungkan (kemitraan). Tanggung jawab sosial perusahaan memberikan implikasi positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, meringankan beban pembiayaan, pembangunan pemerintah, memperkuat investasi dunia usaha serta semakin kuatnya jaringan kemitraan antara masyarakat, pemerintah dengan dunia usaha. Tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility) kini menjadi semakin populer dan digunakan sebagai perwujudan dari prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada setiap perusahaan di berbagai belahan dunia. Sejalan dengan prinsip Good Corporate Governance yang tediri dari empat prinsip yaitu kejujuran, transparan, akuntabilitas, dan responsibel telah mendorong CSR menjadi semakin dibutuhkan dalam dunia bisnis. Secara teoritis, The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) dalam publikasinya Making Good Business Sense (Yusuf Wibisono, 2007: 7) mendefinisikan CSR sebagai komitmen dunia usaha untuk terus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas. Perusahaan selaku pelaku bisnis harus bertanggungjawab menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip 3P (profit, planet, people) yang terkenal dengan sebutan The Triple Bottom Line. Profit berarti perusahaan mengejar keuntungan ekonomi, people berarti harus tetap memiliki kepeduliaan sosial terhadap kesejahteraan manusia, dan planet berarti peduli terhadap lingkungan hidup dan kelanjutan hidup keragaman hayati. Sehingga tercipta koorporasi yang bertanggungjawab, akuntabel, dan transparan. Maka dari itu, selain menyusun laporan keuangan, perusahaan juga menyusun laporan CSR yang merupakan laporan yang mencakup pelaksanaan kebijakan ekonomi, lingkungan, dan sosial perusahaan, dan juga dampak yang timbul terhadap perusahaan dan produknya dalam konteks pembangunan berkelanjutan.
3
Pemerintah khususnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengeluarkan keputusan mengenai pembentukan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). PKBL merupakan salah satu program CSR perusahaan. BUMN terkait dalam pelaksanaannya harus menyusun laporannya berdasarkan penerapan pedoman akuntansi PKBL BUMN yang terdapat dalam Peraturan Kementrian BUMN dan Surat Kementerian BUMN. PT Pindad (Persero) merupakan salah satu badan usaha yang dimiliki oleh Negara (BUMN), disamping itu mempunyai kewajiban untuk mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan serta terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja, kesempatan berusaha dan pemberdayaan masyarakat melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). PT. Pindad (Persero) selaku BUMN Pembina wajib melakukan pembukuan atas pelaksanaan PKBL. Sesuai dengan tuntutan untuk meningkatkan akuntanbilitas dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance, GCG) maka diperlukan suatu pedoman yang mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan PKBL BUMN. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba menyusun tugas akhir dengan judul “Tinjauan Atas Penerapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Pada Biro PKBL PT Pindad (Persero) Bandung”.
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengajukan
rumusan masalah mengenai : 1. Bagaimana penerapan pedoman akuntansi PKBL pada Biro PKBL PT Pindad (Persero) Bandung. 2. Bagaimana pengelolaan dana untuk kegiatan PKBL pada Biro PKBL PT Pindad (Persero) Bandung.
4
1.3
Maksud dan Tujuan Laporan Tugas Akhir Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pedoman akuntansi dan
pengelolaan dana yang dilakukan oleh Biro PKBL PT Pindad (Persero) Bandung dan memperoleh data yang dapat membantu penulis dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir yang salah satu syarat pada Pendidikan Program Diploma III, Program Studi Akuntansi pada Universitas Widyatama Bandung. Adapun tujuan laporan tugas akhir ini adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan pedoman akuntansi terhadap laporan keuangan pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2. Untuk mengetahui pengelolaan dana pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
1.4
Kegunaan Laporan Tugas Akhir Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis, diharapkan dapat
memberikan manfaat baik secara langsung dan tidak langsung pada pihak yang berkepentingan, seperti berikut : 1. Pihak penulis, sebagai alat pembanding teori yang diperoleh di dalam perkuliahan dengan praktik yang terdapat di dalam suatu perusahaan dan juga sebagai alat untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai laporan keuangan dan pengelolaan dana dalam praktiknya secara langsung. 2. Pihak perusahaan, dapat dijadikan sebagai masukan dan pertimbangan bagi pemecahan masalah mengenai penyajian laporan keuangan dan pengelolaan dana sehingga terjadi pertimbangan dalam melaksanakannya. 3. Pihak lain, diharapkan dapat memberikan masukan dan tambahan referensi yang bermanfaat mengenai penyajian laporan keuangan dan pengelolaan dana
bagi rekan-rekan yang memerlukan sumber data dalam
melaksanakan penyusunan Laporan Tugas Akhir.
5
1.5
Lokasi dan Waktu Kerja Praktik Dalam melakukan penelitian ini, penulis memilih PT Pindad (Persero)
Bandung khususnya Biro PKBL untuk memperoleh data yang sebenarnya yang terletak di Jalan Gatot Subroto Bandung. Adapun waktu kerja praktik dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2014 sampai dengan 30 April 2014.