BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi keuangan suatu organisasi mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses pengambilan keputusan. Penyajian informasi keuangan tersebut harus memiliki syarat kehati-hatian dalam mengukur aktiva dan laba karena aktivitas dan bisnis dilingkupi suatu ketidakpastian. Konservatisme merupakan reaksi yang berhati-hati atas ketidakpastian yang ada agar ketidakpastian dan resiko yang berkaitan dalam situasi bisnis dapat dipertimbangkan dengan cukup memadai. Ketidakpastian dan rasiko tersebut harus dicerminkan dalam laporan keuangan agar nilai prediksi dan kenetralan dapat diperbaiki. Menurut Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan konservatisme akuntansi berarti harus segera mengakui kerugian, biaya atau hutang yang mungkin akan terjadi dan tidak mengakui laba, pendapatan atau aktiva sebelum benar-benar terjadi.
Hal tersebut akan mengakibatkan nilai
kewajiban serta biaya akan cenderung tinggi dan nilai aktiva serta pendapatan akan cenderung rendah dalam laporan keuangan. Sampai saat ini, prinsip konservatisme masih dianggap sebagai prinsip yang kontroversial. Terdapat banyak kritikan yang muncul, namun ada pula 1
Faktor-Faktor Yang…, Selly Amaliska Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2016
2
yang mendukung penerapan prinsip konservatisme.
Kritikan terhadap
penerapan prinsip konservatisme antara lain konservatisme dianggap sebagai kendala yang akan mempengaruhi laporan keuangan. Apabila metode yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang sangat konservatif, maka hasilnya cenderung bias dan tidak mencerminkan kenyataan. Di sisi lain, konservatisme akuntansi bermanfaat untuk menghindari perilaku oportunistik manajer berkaitan dengan kontrakkontrak yang menggunakan laporan keuangan sebagai media kontrak (Watts, 2003). Lafond dan Watts (2007) juga menjelaskan bahwa laporan keuangan yang konservatif dapat mencegah adanya information asymmetry dengan cara membatasi manajemen dalam melakukan manipulasi laporan keuangan. Menurutnya, laporan keuangan yang konservatif dapat mengurangi biaya keagenan. Menurut Sari dan Adhariani (2009) dalam Alfian (2013), dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ada beberapa metode yang menerapkan prinsip konservatisme, antara lain PSAK No. 14 tentang pemilihan perhitungan biaya persediaan, yaitu persediaan yang disajikan di neraca berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Lalu PSAK No. 16 tentang aktiva tetap dan depresiasi (2007), PSAK No. 19 tentang aktiva tidak berwujud dan amortisasi, PSAK No. 20 tentang biaya riset dan pengembangan. Dalam pemilihan metode-metode yang menerapkan prinsip konservatisme tersebut akan dapat berpengaruh langsung terhadap nilai laba pada laporan keuangan.
Faktor-Faktor Yang…, Selly Amaliska Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2016
3
Salah satu unsur penting yang terdapat dalam laporan keuangan adalah informasi mengenai Rasio Laverage.
Rasio Laverage adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal, sehingga dengan rasio ini dapat diketahui posisi perusahaan dan kewajibannya yang bersifat tetap kepada pihak lain serta keseimbangan nilai aktiva tetap dengn modal yang ada. Faktor lainnya yaitu ukuran perusahaan. Perusahaan atas ukurannya dibagi menjadi perusahaan kecil dan besar, dimana perusahaan yang besar memiliki sistem manajemen yang lebih kompleks dan memiliki laba yang lebih tinggi pula. Oleh karena itu perusahaan yang besar memiliki masalah dan risiko yang lebih kompleks daripada perusahaan perusahaan kecil, perusahaan yang berukuran besar akan dikenakan biaya politis yang tinggi. Sehingga untuk mengurangi biaya politis tersebut perusahaan menggunakan akuntansi konservatif. Jika perusahaan berukuran besar mempunyai laba tinggi secara relatif permanen, maka pemerintah dapat terdorong untuk menaikkan pajak dan meminta layanan publik yang lebih tinggi kepada perusahaan ( Wulandini dan Zulaikha, 2010) dalam Aristiyani (2013). Kepemilikan manajerial digunakan sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah yang ada di perusahaan.
Dengan meningkatnya
kepemilikan manajerial maka manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya sehingga dalam hal ini akan berdampak baik kepada perusahaan serta memenuhi keinginan dari para pemegang saham.
Semakin besar
kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka manajemen akan lebih giat
Faktor-Faktor Yang…, Selly Amaliska Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2016
4
untuk meningkatkan kinerjanya karena manajemen mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi keinginan dari pemegang saham yang tidak lain adalah dirinya sendiri. Manajemen akan lebih berhati-hati dalam mengambil suatu keputusan, karena manajemen akan ikut merasakan manfaat secara langsung dari keputusan yang diambil.
Selain itu manajemen juga ikut
menanggung kerugian apabila keputusan yang diambil oleh mereka salah. Selain itu faktor selanjutnya adalah kepemilikan publik.
Menurut
Deviyanti (2012) struktur kepemilikan publik merupakan presentase jumlah saham yang dimiliki oleh publik dibandingkan dengan jumlah seluruh saham yang beredar.
Semakin menyebarnya kepemilikan publik maka semakin
rendah pengendalian, hal ini disebabkan banyaknya pemilik saham perusahaan namun masing-masing hanya memiliki jumlah saham yang sedikit. Dengan kondisi seperti ini manajemen akan dapat dengan mudah melakukan manajemen laba karena adanya fleksibelitas dalam menyajikan informasi laporan keungan. Selain rasio laverage, ukuran perusahaan, keemilikan manajerial dan kepemilikan publik terdapat faktor lain yang mempengaruhi konservatis akuntansi yaitu Investment Opportunity Set (IOS). Investment opportunity set (IOS)
merupakan
variabel
yang
menunjukkan
keputusan
investasi
perusahaan. Kebijakan IOS akan berdampak pada aspek keuangan perusahaan seperti struktur modal perusahaan, kontrak utang, kebijakan dividen, kontrak kompensasi, dan kebijakan akuntansi perusahaan. Keputusan investasi tersebut dapat dilihat dari aspek growth opportunities yaitu keputusan
Faktor-Faktor Yang…, Selly Amaliska Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2016
5
investasi dengan basis aktiva tetap perusahaan yaitu penambahan atau pengurangan aktiva tetap perusahaan. Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konservatisme, namun hasil yang ditemukan masih banyak beragam.
Angga Alfian (2013) menyatakan Rasio Leverage
berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. Manajerial
berpengaruh
positif
terhadap
konservatisme
Kepemilikan akuntansi.
Kepemilikan Publik berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi. Kesempatan Tumbuh berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. Deviyanti (2012) menyatakan Struktur Kepemilikan Manajerial berpengaruh negative terhadap konservatisme akuntansi. Struktur Kepemilikan Publik berpengaruh negative terhadap konservatisme akuntansi. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. Leverage berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian sebelumnya yang masih beragam, maka mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai konservatisme akuntansi pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sebagai objek penelitian dengan pertimbangan bahwa perusahaan manufaktur mempunyai operasi yang lebih kompleks dibandingkan kelompok perusahaan lain yang dapat mempengaruhi pelaporan keuangan.
Faktor-Faktor Yang…, Selly Amaliska Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2016
6
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Alfian (2013) yang menggunakan faktor-faktor seperti rasio leverage, yang digunakan untuk menjelaskan debt covenant hypothesis pada teori akuntansi positif, dan ukuran perusahaan sebagai proksi dari political cost hypothesis pada teori akuntansi positif.
Faktor-faktor lainnya yaitu kepemilikan
manajerial dan kepemilikan publik, yang digunakan untuk menjelaskan bonus plan hypothesis pada teori akuntansi positif, dan selain itu faktor Investment Opportunity Set (IOS). Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada variabel independen, objek peneltian dan periode penelitian. Pada penelitian yang dilakukan oleh Alfian (2013) terdapat variabel intensitas modal, sedangkan dalam penelitian ini variabel intensitas modal dihapus karena dari beberapa penelitian terdahlu variabel intensitas modal hasilnya selalu sama yaitu intensitas modal berpengaruh positif terhdap konservatisme akuntansi.
Objek dan periode penelitian pada penelitian ini adalah
Perusahaan manufaktur sektor industri brang konsumsi periode 2010-2014. Sedangkan objek dan periode penelitian pada penelitian terdahulu menggunakan perusahaan manufaktur periode tahun 2009-2011. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah prinsip konservatisme akuntansi masih digunakan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan yang go public di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai pertimbangan perusahaan untuk melakukan pencatatan akuntansi menggunakan prinsip konservatisme.
Faktor-Faktor Yang…, Selly Amaliska Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2016
7
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut: 1. Apakah rasio leverage berpengaruh negatif terhadap tingkat konservatisme akuntansi? 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap
tingkat
konservatisme akuntansi? 3. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap tingkat konservatisme akuntansi? 4. Apakah kepemilikan publik berpengaruh negatif terhadap tingkat konservatisme akuntansi? 5. Apakah investment opportunity set (ios) berpengaruh positif terhadap tingkat konservatisme akuntansi? 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi oleh : 1. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. 3. Penelitian ini dibatasi oleh variabel rasio laverage, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial,kepemilikan publik dan kesempatan terhadap
Faktor-Faktor Yang…, Selly Amaliska Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2016
8
konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20122014. 1.4 Tujuan dan Penelitian 1. Membuktikan secara empiris pengaruh rasio leverage berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi. 2. Membutikan secara empiris pengaruh ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. 3. Membuktikan
secara
empiris
pengaruh
kepemilikan
manajerial
berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. 4. Membuktikan secara empiris pengaruh kepemilikan publik berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi. 5. Membuktikan secara empiris pengaruh investment opportunity set (ios) berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. 1.5 Kegunaan Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu: 1. Menambah
pengetahuan,
ilmu
dan
wawasan
mengenai
prinsip
konservatisme dan faktor-faktor yang mempengaruhi, khususnya rasio leverage, ukuran perusahaan, intensitas modal, kepemilikan manajerial, kepemilikan publik dan kesempatan tumbuh. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapet memberikan informasi sebagai pertimbangan perusahaan untuk melakukan pencatatan akuntansi menggunakan prinsip konservatisme atau optimisme.
Selain itu
Faktor-Faktor Yang…, Selly Amaliska Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2016
9
diharapkan menjadi panutan untuk mengurangi serta mengatasi masalah keagenan. 3. Bagi calon investor dan kreditur, penelitian ini diharapkan menjadi panutan dalam membuat keputusan berinvestasi. 4. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan menjadi informasi tambahan untuk penelitian selanjutnya jika ingin dikembangkan lagi secara luas.
Faktor-Faktor Yang…, Selly Amaliska Putri, Fakultas Ekonomi UMP, 2016