B A B III V I S I DAN M I S I 3.1. Visi 3.1.1. Umum Tonggak sejarah Surabaya yang dikatakan berdiri tahun 1293 menandai kemenangan Raden Wijaya, Raja pertama Majapahit melawan pasukan Cina dengan Kali Mas sebagai basis strategi lautnya dalam pemenangan pertempurannya. Sejak saat itu dinamika Surabaya terus berkembang dalam pasang surutnya pada periode Pemerintahan Kerajaan Majapahit, pendudukan
Belanda,
Inggris,
Jepang
sampai
dengan
masa
kemerdekaan. Dalam perspektif sosio-antropologis, Surabaya adalah sebuah fenomena tentang kepahlawanan yang digambarkan dalam karakter SURO dan BOYO. Pada setiap masanya ia mampu menghadapi segala macam tantangan dan rintangan berbekal modal sosial yang dijawai oleh budaya dan nilai keagamaan, sehingga Surabaya terjelma dalam sebuah kampung besar dan sebuah komunitas yang beradab. Hubungan sosial antar etnis dan kelompok berjalan sangat harmonis, penuh toleran dan tidak pernah terjadi ketegangan sosial, bahkan ketegangan politik. Perbedaan warna politik dihargai dan justru menjadi ornamen dan mozaik komunitas dalam kampung Surabaya yang multi etnis. Pluralitas budaya, agama, etnis dan struktur sosial justru menjadi kekuatan yang mewujud dalam sikap keterbukaan sebagai bagian dari karakter Surabaya. Dalam dinamika historisnya, terdapat satu karakter Surabaya sebagai kota
perdagangan
dan
tumbuh
menjadi
komunitas
pedagang
kosmopolitan yang memiliki jaringan luas sampai ke Cina, Inggris, Belanda, dan Portugis. Sejak abad ke-18, Surabaya telah memiliki berbagai macam industri berbasis menufaktur, dan pada tahun 1870 menjadi pelopor dibidang industri setara dengan kota-kota pelabuhan
83
dunia seperti Shanghai, Calcuta, Singapura dan Hongkong. Sebagai kota perdagangan diperlukan dukungan infrastruktur yang memadai, maka pada tahun 1878 dibangun infrastruktur kereta api pertama yang menghubungkan daerah-daerah penyangganya seperti Sidoarjo, Gresik, Jombang, Kediri, Madiun dan sebagainya. Perkembangan industri dan perdagangan menorehkan prestasi yang cukup tinggi bagi Surabaya, dimana pada tahun 1900 menjadi kota pelabuhan tersibuk dan kota terbesardi Hindia Timur yang dikuasai Belanda. Sektor lain yang menjadi bagian dari perkembangan industri dan perdagangan adalah sektor jasa. Abad ke-19 dan awal abad ke-20, Surabaya berkembang menjadi pusat jasa untuk ekonomi perkebunan di Jawa Timur, disamping pusat jasa untuk industrialisasi bagi wilayah-wilayah sekitar Surabaya. Sebagai kota industri, perdagangan dan jasa, secara pararel Surabaya menjadi daya tarik luar biasa terhadap migrasi penduduk dari berbagai penjuru daerah di Jawa Timur, berbagai suku bangsa, bahkan dari berbagai negara. Pada tahun 1905 penduduk Surabaya terhitung sebanyak 150.000 jiwa yang diantaranya terdapat etnis Eropa, Cina, India dan Arab. Dalam satu abad terakhir, berdasar catatan statistik tahun 2005 sampai dengan bulan Juni 2005 , jumlah penduduk Surabaya mencapai 2701.312 jiwa. Kilas balik Surabaya dalam berbagai perspektifnya adalah sebuah proses pembelajaran yang sangat panjang dan menjadi modal dasar dalam membangun Surabaya ke depan. Pembangunan Surabaya sama sekali tidak bisa melepaskan dirinya dari karakter dasar sebagai kota jasa dan perdagangan. Tuntutan era dan warga kota dengan mempertimbangkan posisi geografis dan geostrategis terutama dalam lima
tahun
kedepan,
penyelenggaraan
memerlikan
Pemerintahan
dan
berbagai
inovasi
pembangunan.
dalam
Tantangan
Surabaya kedepan sangat berat dan komplek, mulai dari masalah transportasi, banjir, kependudukan, ketenagakerjaan, sektor informal,
84
investasi, berbagai infrastruktur dan rendahnya kualitas daya dukung regulasi
dan
birokrasi
serta
budaya
masyarakat
yang
mampu
mensejajarkan Surabaya dengan kota-kota besar dunia. Otonomi
daerah
dengan
desentralisasi
kewenangan
yang
ada
meniscayakan Good practices (inovasi penyelenggaraan Pemerintahan) terhadap pengembangan ekonomi, pelayanan publik dan pembangunan politik dan hukum ke arah yang lebih baik dan konstruktif dalam rangka mewujudkan
perbaikan
kesejahteraan
warga
kota.
Mendorong
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas kehidupan melalui pemenuhan hak-hak dasar masyarakat merupakan agenda strategis yang
dalam
pencapaiannya
harus
didukung
oleh
percepatan
pembangunan infrastruktur, pengelolaan dan pengembangan aset sebagai
pembiayaan
alternatif,
reformasi
birokrasi,
dan
sistem
pengawasan yang konstruktif dan bertanggung jawab. Agenda inilah yang akan menjadi bagian penting dalam mewujudkan SURABAYA CERDAS dan PEDULI.
3.1.2. Permasalahan Pokok Kota 1. Penyelenggaraan Pemerintahan yang Demokratis dan Berkeadilan Belum berkembangnya budaya demokratis dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kemasyarakatan secara melembaga atas dasar partisipasi semua stakeholders dalam pengambilan keputusan, transparansi dan akuntabilitas baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban pembangunan. Disamping itu, juga masih rendahnya tingkat pembudayaan hukum dan kualitas struktur penegakan hukum yang mampu menciptakan rasa aman dan berkeadilan bagi warga kota. 2. Birokrasi yang tidak Efisien Dalam fungsi sebagai regulator, fasilitasi dan layanan pada masyarakat,
birokrasi
pemerintahan
kota
Surabaya
belum
85
menunjukkan sebuah kinerja yang efisien. Hal ini disebabkan antara lain, belum adanya system jenjang karier yang didasarkan pada struktur reward and punishment terhadap prestasi pada birokrat yang diukur atas inovasi dan kepuasan warga kota atas pelayanan yang diberikan. 3. Konsistensi Pelaksanaan Tata Ruang dan Infrastruktur Pelaksanaan tata ruang senantiasa berjalan dengan konsistensi yang sangat rendah dan mempunyai akibat berantai seperti penataan system
sanitasi
lingkungan,
drainase,
jaringan
infrastruktur
pendukung, system transportasi, dan perimbangan pertumbuhan kota serta penataan perumahan yang sehat dan nyaman. Sistem tata ruang Surabaya terkait secara langsung dengan system tata ruang provinsi yang menempatkan Greater Surabaya terintegrasi dengan Gresik, Bangkalan, Sidoarjo dan Pasuruan. 4. Infrastruktur Kota Terbatasnya infrastruktur pelabuhan, jalan tol, lingkar timur dan jalan pendukungnya, serta bandara sebagai prasyarat bagi peningkatan arus kota perdagangan, jasa dan investasi. 5. Transportasi dan Komunikasi Layaknya kota-kota metropolis pada umumnya, mobilitas barang dan orang bergerak sangat cepat, sehingga maslah transportasi dan komunikasi
menjadi
tuntutan
mendasar.
Kepadatan
lalulintas
Surabaya berada pada ambang kritis sebagai akibat kurang berimbangnya antara infrastruktur jalan dengan jumlah kendaraan yang ada, selain system transportasi yang kurang efisien. 6. Banjir dan Sampah Meskipun
telah
ada
peningkatan
usaha
mengurangi
daerah
genangan air, tetapi realitas banjir masih menjadi ritual tahunan kota Surabaya. Begitu juga masalah sampah masih menggenangi sudutsudut kota bahkan pada saluran drainase kota.
86
7. Sektor Informal dan Pengangguran Pertumbuhan jumlah pedagang sector informal telah mencapai hampir angka 70.000 unit usaha, sementara kontribusi dari sector ini untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran sangat tinggi. Pengelolaan sector ini belum optimal dan cenderung spasial, serta mempunyai akibat yang sngat serius terhadap arus lalu lintas kota, kekumuhan, dan kerugian dari sector usaha lainnya. 8. Investasi Meskipun dari tahun ke tahun menunjukkan angka pertumbuhan investasi (tahun 2004) PMA US$ 2.874083.000 dan PMDN US$ 17.647.004.000, dengan pertumbuhan ekonomi 5,45%, tetapi karena Surabaya sebagai icon pertumbuhan Jawa Timur dan bahkan sebagai window Indonesia Timur, maka realitasnya masih belum sesuai dengan harapan atau belum sebanding dengan tingkat kebutuhan yang diperlukan. 9. Pembiayaan Pembangunan Masih terbatasnya pembiayaan pembangunan dibandingkan dengan dengan tingkat kebutuhan dan program yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah kota. Hal ini disebabkan masih belum optimalnya upaya-upaya penggalin pembiayaan pembangunan baik yang bersifat intensifikasi dan ekstensifikasi aternatif sumber-sumber pembiayaan daerah.
3.1.3. VISI PEMBANGUNAN KOTA SURABAYA TAHUN 2006-2010 Berdasarkan beberapa permasalahan pokok yang telah diuraikan, maka Visi pembangunan kota Surabaya sampai dengan tahun 2010, adalah sebagai berikut
SURABAYA CE RD AS D AN PE D UL I ( Surabaya Smart and Care )
87
Terwujudnya kota Surabaya sebagai pusat perdagangan dan jasa yang cerdas dalam merespon semua peluang dan tuntutan global, didukung oleh kepedulian tinggi dalam mewujudkan struktur pemerintahan dan kemasyarakatan
yang
demokratis,
bermartabat
dalam
tatanan
Peduli,
Kepala
lingkungan yang sehat dan manusiawi
3.2. Misi 3.2.1. Telaahan Terhadap Misi Kepala Daerah Terpilih Untuk
mewujudkan
Visi
Surabaya
Cerdas
dan
Daerah/Walikota Surabaya terpilih telah merumuskan 12 pernyataan Misi sebagai berikut : 1.
Mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, berkeadilan, transparan, dan akuntabel, melalui, penegakan dan kepatuhan hukum yang tinggi yang menjamin rasa keadilan bagi masyarakat, pelaku usaha dan komponen lainnya;
2.
Mengembangkan struktur birokrasi pemerintah yang berintegritas, berkompetensi, efisien dan professional;
3.
Memadukan wilayah “ Greater Surabaya” (Gresi, Bangkalan, Sidoarjo, Pasurun) dalam satu sistem tata ruang yang terintegrasi dalam jaringan infrastruktur jalan, transportasi, komunikasi, air bersih, air bersih, kelistrikan dan energyi;
4.
Meningkatkan akselerasi arus perdagangan dan jasa dalam skala regional dan internasional yang didukung yang didukung oleh sistem Informasi Teknologi yang aksesibel, infrastruktur, pelabuhan dan bandara yang memadai, fiskal dan keuangan yang responsibel serta masuk dalam jaringan perdagangan global;
5.
Meningkatkan investasi dengan menciptakan keterkaitan antara usaha besar dan kecil dalam satu sistem yang saling melengkapi melalui pengendalian standar kualitas sesuai dengan tuntutan pasar dan kemudahan-kemudahan yang diperlukan serta dukungan wirausahawan yang cerdas dan responsive;
88
6.
Mewujudkan penataan dan pengembangan Pedagang Kaki Lima dan sektor informal lainnya sebagai kegiatan usaha yang maju dan modern serta merupakan variabel inti dari sistem tata kota serta bagian dari upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran;
7.
Mewujudkan penataan lingkungan kota yang bersih, hijau dan sehat dengan memperhatikan kondisi dan posisi geografis yang ada;
8.
Mewujudkan
sistem
transportasi
dan
komunikasi
yang
memungkinkan aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang secara cepat dan memada; 9.
Meningkatkan standar kualitas pendidikan berwawasan global dan standar pelayanan kesehatan yang terjangkau.
10. Meningkatkan kualitas pelayanan publik secara mudah, cepat dan berkepastian baik dalam hal biaya baik dalam hal biaya maupun sistem dan prosedurnya; 11. Menggali dan meningkatkan kasanah budaya religiutas yang konstruktif dan kontekstual dengan mengembangkan suasana kemasyarakatan yang harmonis, bertoleransi dan berakhakul karimah; 12. Meningkatkan
sumber
pembiayaan
pembangunan
tanpa
membebani masyarakat. Keduabelas pernyataan Misi Walikota Surabaya tersebut diatas apabila ditelaah lebih lanjut, adalah sebagai berikut : 1.
Pernyataan Misi ke-1, 2, 10 dan 12 digabung dengan pertimbangan sebagai berikut :
Mewujudkan sistem pemerintahan yang akuntabel mengandung makna transparan. Sedangkan makna berkeadilan sudah mengandung unsur pemahaman terhadap aturan, kepatuhan hukum dan penegakkan hukum, di samping kewenangan terhadap penegakan hukum masih menjadi kewenangan pemerintah pusat. Kewenangan Pemerintah daerah adalah penegakan terhadap disiplin pegawai dan penegakkan terhadan Peraturan Daerah.
89
Sistem pemerintahan di dalamnya mengandung unsur Struktur Organisasi , dan pemerintahan yang akuntabel harus didukung struktur organisasi yang efisien dan SDM yang
mempunyai
integritas, kompeten dan profesional.
Pemerintahan yang akuntabel harus dapat menjawab kebutuhan publik
diantaranya
bidang
pelayanan,
termasuk
segi
pembiayaanya.
Mengingat misi ke-1, 2, 10 dan 12 mempunyai makna yang sama dan saling terkait maka pada saat penentuan indikator hasil tingkat makro (tujuan) mempunyai indikator yang sama. Untuk itu formulasi pernyataan misinya menjadi : Mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, berkeadilan dan akuntabel.
2 .
Pernyataan Misi ke-3, 4 dan 8 digabung dengan pertimbangan sebagai berikut :
Substansi
yang
mengandung infrastruktur
dikandung
maksud dalam
yang
tata
dalam sama
ruang
yang
misi
misi
tersebut
yaitu
pembangunan
terintegrasi,
guna
mendukung arus perdagangan dan jasa baik skala regional maupun internasional.
Dengan pertimbangan tersebut maka pernyataan misi ke-3, 4, dan 8 diformulasikan dalam satu misi sebagai berikut : Meningkatkan akselerasi pertumbuhan arus perdagangan barang dan jasa dalam skala regional maupun internasional, serta memadukan wilayah Greater Surabaya dalam suatu sistem tata ruang yang terintegrasi didukung infrastruktur, system transportasi dan system IT yang memadai
90
3.
Pernyataan Misi ke-5
Substansi yang dikandung adalah meningkatkan investasi melalui keterkaitan usaha besar dan kecil, untuk meningkatkan standart kualitas sesuai dengan tuntutan pasar serta fasilitasi bagi wirausahawan dalam meraih peluang pasar
Dengan mengacu pertimbangan diatas maka formulasi misi menjadi : Fasilitasi pengembangan koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), investasi serta menciptakan keterpaduan antara pengusaha kecil, menengah, dengan pengusaha besar yang didukung oleh iklim usaha yang kondusif
4.
Pernyataan Misi ke-6
Substansi dari misi ini adalah untuk meningkatkan penataan PKL, pembinaan usaha dan meningkatkan profesionalisme PKL dan penyediaan fasilitasi yang dibutuhkan sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan dan penanggulangan masalah ketenagakerjaan.
Untuk itu formulasi misinya menjadi : Meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat miskin melalui fasilitasi kebutuhan dasar , penataan dan pembinaan PKL serta usaha sektor informal lainnya
5.
Pernyataan Misi ke-7, lebih disederhanakan tanpa mengubah substansi yang terkandung, yaitu menjadi Mewujudkan penataan lingkungan kota yang bersih sehat, hijau dan nyaman
6.
Pernyataan Misi ke-9
91
Mengingat bidang pendidikan dan kesehatan merupakan urusan wajib dan mengandung permasalahan yang urgen (isu strategsi) sebaiknya misi ini dibagi menjadi dua, yaitu misi untuk bidang pendidikan dan bidang kesehatan. Misi bidang pendidikan adalah : Meningkatkan kualitas pendidikan berwawasan kebangsaan dan berkualitas global yang terjangkau bagi warga kota serta menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan kemajuan jaman
Misi bidang kesehatan adalah sebagai berikut : Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat kota, serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang lingkungan sehat dan perilaku sehat
7.
Pernyataan Misi ke-11
S u b s t a n s i d a r i m is i in i a d a la h
lm e la lu i f a s ilit a s i t e r h a d a p
m e n in g k a t k a n
k h a s a n a h
e k s is t e n s i le m b a g a
d a n
b u d a y a
k e g ia ta n
k e a g a m a a n s e r t a m e n g e m b a n g k a n k e h id u p a n k e m a s a y a r a k a t a n y a n g h a r m o n is , b e r t o le r a n s i d a n b e r a k h la k u l k a r im a h .
O l e h k a r e n a i t u m i s i k e -1 1 i n i d i f o r m u l a s i k a n
m e n ja d i :
Menggali dan meningkatkan kasanah budaya lokal, serta mengembangkan kehidupan kemasyarakatan yang harmonis, bertoleransi dan berakhlakul karimah
3.2.2. Misi Pembangunan Kota Surabaya Tahun 2006-2010 Bertolak dari telaah misi yang telah diuraikan, maka dalam mewujudkan visi yang menjadi tujuan akhir bagi segala bentuk penyelenggaraan
92
pembangunan di Kota Surabaya, maka misi yang akan dijalankan dan menjadi sasaran bagi segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
seluruh
pelaku
pembangunan
-
baik
oleh
penyelenggara
pemerintahan maupun masyarakat - selama lima tahun kedepan adalah sebagai berikut : 1.
Mewujudkan
pemerintahan
yang
demokratis,
berkeadilan,
transparan dan akuntabel Penjelasan : Pemerintahan yang demokratis, transparan mempunyai makna bahwa
proses
penyusunan
kebijakan,
dan
perencanaan
pembangunan melalui proses yang demokratis dan transparan dengan mengikutsertakan masyarakat sehingga kebijakan yang dikeluarkan
oleh
pemerintah
memenuhi
azas
keadilan.
Pemerintahan yang akuntabel menggambarkan kemampuan untuk menjawab harapan masyarakat berupa pemerintahan yang bersih, profesional, dan mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga kota serta pertanggungjawaban secara konstruktif dan proporsional. Untuk itu, tujuan yang akan diwujudkan sebagai cermin dari penyelesaian perjalanan misi ke-1 ini pada akhir nantinya, adalah : a. Terwujudnya pelayanan prima; b. Terwujudnya kemandirian keuangan Daerah; c. Terwujudnya ketertiban dan kepatuhan masyarakat; d. Terwujudnya kepercayaan masyarakat melalui mekanisme pertanggungjawaban yang konstruktif dan proporsional . 2.
Meningkatkan akselerasi pertumbuhan arus perdagangan barang dan jasa dalam skala regional maupun internasional serta memadukan wilayah Greater Surabaya dalam suatu sistem tata ruang yang terintegrasi didukung infrastruktur, sistem transportasi dan sistem IT yang memadai.
93
Penjelasan : Pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya dimasa datang diharapkan akan ditopang dari sektor perdagangan dan jasa. Untuk itu perlu didukung infrastruktur, sistem transportasi dan jaringan sistem teknologi yang memadai. Selain itu diharapkan terjadi keterpaduan sistem tata ruang antara Surabaya dengan Gresik, Bangkalan, Sidoarjo dan Pasuruan, sehingga menimbulkan dampak bagi pertumbuhan ekonomi, dan kerja sama yang saling menguntungkan antar pemerintah daerah. Untuk itu, tujuan yang akan diwujudkan sebagai cermin dari penyelesaian perjalanan misi ke-2 ini pada akhir nantinya, adalah : a. Terwujudnya penataan ruang dan pengembangan wilayah perkotaan Surabaya ((greater Surabaya) secara terpadu b. Meningkatnya
prasarana
dan
sarana
transportasi
yang
mendukung mobilitas barang dan jasa c. Terwujudnya pengembangan sistem teknologi informasi yang berorientasi global. 3.
Fasilitasi
pengembangan
koperasi,
menengah (UMKM) investasi
usaha
mikro
kecil
dan
serta menciptakan keterpaduan
antara pengusaha kecil, menengah dengan pengusaha besar yang didukung oleh iklim yang kondusif Penjelasan : UMKM merupakan penyangga ekonomi masyarakat Kota yang cukup signifikan sehingga kemampuan UMKM dari segi penataan, pengelolaan mendapat
managemen, perhatian.
teknologi,
Pertumbuhan
dan dunia
permodalan usaha
perlu
diharapkan
bersama-sama antara Pengusaha Besar dengan UMKM melalui kerjasama
yang
saling
menguntungkan
dalam
konteks
kemitrasejajaran yang didukung oleh iklim yang kondusif bagi berkembangnya dunia usaha dan investasi. Untuk itu, tujuan yang
94
akan diwujudkan sebagai cermin dari penyelesaian perjalanan misi ke-3 ini pada akhir nantinya, adalah a. Meningkatnya Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Investasi; b. Meningkatnya perluasan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja c. Meningkatnya ketahanan pangan dan pendapatan masayarakat
4.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
khususnya masyarakat
miskin melalui fasilitasi kebutuhan dasar , penataan dan pembinaan PKL serta usaha sektor informal lainnya Penjelasan : Misi ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dan menanggulangi masalah kemiskinan kota serta meningkatkan kesejahteraan penyandang masalah sosial melalui pembinaan, pemberian bantuan, serta pembangunan sosial masyarakat. Untuk itu, tujuan yang akan diwujudkan sebagai cermin dari penyelesaian perjalanan misi ke-4 ini pada akhir nantinya, adalah : a. Meningkatnya kualitas kehidupan keluarga miskin; b. Meningkatnya pelayanan penyandang masalah kesejahteraan sosial; c. Terwujudnya penataan dan pembinaan usaha sektor informal secara proporsional dan modern . 5.
Mewujudkan penataan lingkungan kota yang bersih sehat, hijau dan nyaman. Penjelasan : Misi ini bertujuan mewujudkan lingkungan kota yang bersih, hijau dan nyaman bagi warga kota. Upaya ini dilakukan
melalui
penataan lingkungan kota dan peningkatan fungsi maupun
95
kapasitas prasarana dan sarana lingkungan melalui kerjasama dan peran serta masyarakat. 6.
Meningkatkan kualitas berkualitas
global
pendidikan berwawasan kebangsaan dan
yang
terjangkau
menyiapkan generasi muda yang
bagi
warga
kota
serta
siap menghadapi tantangan
kemajuan zaman. Penjelasan : Pendidikan yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah pendidikan yang terjangkau bagi warga kota serta pendidikan mampu menyiapkan generasi penerus yang cerdas, trampil,
mandiri
dan
berwawasan
global
sehingga
mampu
menghadapi perubahan serta tantangan perkembangan kemajuan zaman, Untuk itu, tujuan yang akan diwujudkan sebagai cermin dari penyelesaian perjalanan misi ke-6 ini pada akhir nantinya, adalah a. Meningkatnya
kualitas
pendidikan
sesuai
dengan
perkembangan ilmu dan teknologi; b. Terwujudnya pemerataan dan perluasan pendidikan bagi warga kota; c. Meningkatnya kualitas ketrampilan generasi muda dan prestasi olah raga . 7.
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat kota serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang lingkungan sehat dan perilaku sehat. Penjelasan : Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan Surabaya sehat melalui upaya prefentif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Untuk itu, tujuan yang akan diwujudkan sebagai cermin dari penyelesaian perjalanan misi ke-7 ini pada akhir nantinya, adalah :
96
a. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. b. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat. c. Terbangunnya lingkungan sehat dan perilaku sehat 8.
Menggali
dan
meningkatkan
mengembangkan
kehidupan
khasanah
budaya
masyarakat
lokal
yang
serta
harmonis,
bertoleransi dan berakhlakul karimah , Penjelasan : Menggali dan meningkatkan khasanah budaya lokal mempunyai maksud meningkatkan apresiasi dan menghidupkan kembali budaya masyarakat yang bernilai etika dan estetika tinggi sebagai modal pembangunan dan jati diri masyarakat Surabaya. Selain itu, misi ini bermaksud meningkatkan kehidupan bermasyarakat yang harmonis, toleran, berbudi pekerti luhur sebagai perwujudan dari nilai adiluhung agama dan jatidiri budaya Surabaya meningkatkan
kualitas
dan
memberikan
perlindungan
serta bagi
perempuan dan anak. Untuk itu, tujuan yang akan diwujudkan sebagai cermin dari penyelesaian perjalanan misi ke-8 ini pada akhir nantinya, adalah : a. Terwujudnya kerukunan antar kelompok masyarakat dan antar umat beragama b. Meningkatnya
ketahanan
budaya
lokal
yang
menunjang
kepariwisataan. c. Meningkatnya
kualitas
hidup
dan
perlindungan
terhadap
perempuan dan anak.
97