Nopember 2016
MARKET BRIEF
PELUANG PASAR PRODUK COCOA BUTTER, FAT AND OIL (HS 1804) DI ITALIA
ATASE PERDAGANGAN KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA Alamat: Via Campania, 55, 00187 Roma, Italia Telp: +39 06 420 0911
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 1 DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................................... 1 DAFTAR TABEL ........................................................................................................................................ 1 KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2 I. PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 3 I.1 Pemilihan Produk ........................................................................................................................... 4 I.2 Profil Geografi ................................................................................................................................ 5 II. Potensi Pasar Italia .............................................................................................................................. 6 II.1 Impor cocoa butter dari dunia ...................................................................................................... 6 II.2 Potensi pasar impor produk cocoa butter di Italia........................................................................ 8 II.3 Regulasi produk cocoa butter di Italia......................................................................................... 10 II.4 Saluran distribusi produk cocoa butter di Italia .......................................................................... 13 III. Peluang Dan Strategi ........................................................................................................................ 14 IV. Informasi Penting............................................................................................................................. 16
DAFTAR GAMBAR Gambar 1: Contoh dari cocoa butter ...................................................................................................... 3 Gambar 2: Negara asal impor cocoa butter Italia, 2015 ......................................................................... 4 Gambar 3: Peta Italia .............................................................................................................................. 5 Gambar 4: Ekspor dan impor cocoa butter Italia dari dunia (US$ juta).................................................. 7 Gambar 5: Ekspor dan impor cocoa butter Italia dari Indonesia (US$ juta) ........................................... 9 Gambar 6: Prospek diversifikasi pemasok cocoa butter di Italia, 2015 ................................................ 10 Gambar 7: Contoh pelabelan pada kemasan cocoa butter .................................................................. 12 Gambar 8: Berbagai jenis kantong kemasan untuk cocoa butter......................................................... 12 Gambar 9: Jalur distribusi cocoa butter di Italia ................................................................................... 13 Gambar 10: Distribusi nilai produk cocoa, % terhadap nilai jual .......................................................... 13
DAFTAR TABEL Tabel 1: Negara tujuan ekspor cocoa butter Italia, 2015 ....................................................................... 4 Tabel 2: Impor cocoa butter (HS 1804) dari dunia (US$ juta) ................................................................. 7 Tabel 3: Ekspor cocoa butter (HS 1804) ke dunia (US$ juta) .................................................................. 7 Tabel 4: Negara utama produsen kakao dunia, 2015 ............................................................................. 8 Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
1
KATA PENGANTAR
Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, Atase Perdagangan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Pada topik ini dipilih produk cocoa butter, fat and oil (HS 1804) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi dan peluang yang besar untuk memasarkan produk cocoa butter, fat and oil secara global juga khususnyadi Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia. Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia. Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk cocoa butter, fat and oil (HS 1804).
Roma, November 2016 Atase Perdagangan KBRI Roma
Sumber Sinabutar
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
2
I. PENDAHULUAN Cocoa butter atau yang dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai mentega kakao atau minyak theobroma adalah lemak nabati berwarna pucat-kuning yang diekstrak dari biji kakao. Mentega kakao ini digunakan untuk membuat cokelat, serta beberapa jenis salep, perlengkapan mandi, dan obatobatan. Mentega kakao memiliki rasa dan aroma kakao (lihat gambar 1). Beberapa produsen makanan mengganti dengan bahan yang lebih murah seperti minyak nabati dan lemak yang bukan mentega kakao. Beberapa metode analisis yang ada untuk pengujian untuk diencerkan menjadi mentega kakao. Mentega kakao campuran diindikasikan dengan warna lebih ringan dan berkurangnya fluoresensi pada cahaya ultraviolet. Tidak seperti mentega kakao, lemak campuran cenderung memiliki noda dan memiliki konten non-sabun lebih tinggi. Gambar 1: Contoh dari cocoa butter
Sumber: International Trade Center, 2016.
Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia dalam hal produksi kakao setelah Pantai Gading. Produksi Indonesia pada tahun 2015 mencapai 1,143 juta metrik ton, sementara produksi Pantai Gading sebesar 1,954 juta metrik ton. Buah kakao saat ini umumnya digunakan dalam memproduksi coklat, sementara peluang untuk menghasilkan produk lain yang bernilai ekonomis sangat besar seperti mentega kakao. Gambar 2 memperlihatkan bahwa hanya terdapat sedikit negara yang melakukan ekspor produk ini ke Italia. Hal ini menandakan pasar dari produk ini masih kecil dan akan terus meningkat di masa depan. Peluang Indonesia untuk mendapatkan pangsa pasar sangat besar. Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
3
Gambar 2: Negara asal impor cocoa butter Italia, 2015
Sumber: International Trade Center, 2016.
Tabel 1: Negara tujuan ekspor cocoa butter Italia, 2015
I.1 Pemilihan Produk Mentega kakao dalam kategori harmonised system (HS), menggunakan kode HS 1804 “cocoa butter, fat and oil”. Di dalam pengkategorian ekspor juga tidak terdapat banyak turunan, umumnya mentega kakao diperdagangkan dengan kode HS 180400. Ekspor Indonesia ke Italia sangat kecil, sementara pertumbuhan permintaan domestik Italia selama tahun 2012-2015 secara rata-rata mencapai 28,2% per tahun. Oleh karena itu produk ini sangat penting untuk diketahui para produsen dan eksportir Indonesia yang ingin mendapatkan bisnis di Italia. Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
4
I.2 Profil Geografi Gambar 3: Peta Italia
Sumber: facts.co
Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat negara Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara-negara Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino. Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDPnya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik. Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi. Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
5
Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat. Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan. Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya. Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.
II. Potensi Pasar Italia II.1 Impor cocoa butter dari dunia Impor cocoa butter Italia pada tahun 2015 tercatat sebesar US$ 189,26 juta atau menurun 7,4% dibangdingkan tahun 2014. Meskipun demikian, selama tahun 2012-2015 trend pertumbuhan impor Italia cukup tinggi, yaitu sekitar 28,2% per tahun. Negara asal impor utama umumnya adalah negara Eropa yang bukan merupakan negara penghasil kakao namun mampu memproduksi dan mendapatkan nilai tambah dari buah kakao tersebut. Negara asal impor terbesar adalah Belanda dengan nilai US$ 61,71 juta atau dengan pangsa pasar 32,60% dengan tren pertumbuhan rata-rata 29,3% per tahun selama 2012-2015. Pada posisi kedua ditempati oleh Jerman dengan nilai US$ 53,91 juta (pangsa pasar 28,3%), diikuti oleh Perancis dengan nilai US$ 50,83 (pangsa pasar 26,86%), pada posisi keempat adalah Pantai Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
6
Gading dengan nilai US$ 20,97 juta (pangsa pasar 11,08%), dan Spanyol US$ 0,99 juta dengan pagsa pasar 0,52%. Tidak tercatat adanya ekspor Indonesia ke Italia pada tahun 2014 dan 2014, dimana terakhir pada tahun 2013 tercatat sebesar US$ 0,07 juta dan 2012 US$ 0,46 juta. Tabel 2: Impor cocoa butter (HS 1804) dari dunia (US$ juta) PANGSA (%)
100.00
TREN (%) 20122015 28.2
61.71
32.60
29.3
29.0
74.78
53.91
28.48
28.3
(27.9)
22.34
38.99
50.83
26.86
58.4
30.4
17.30
26.82
37.01
20.97
11.08
9.4
(43.3)
5 Spain 4.83 ASEAN & Emerging markets
3.30
3.80
0.99
0.52
(36.9)
(73.9)
0.07
-
-
-
-
-
NEGARA ASAL/ RANK
2012
2013
2014
2015
Dunia:
95.95
130.53
204.44
189.26
1
Netherlands
31.46
27.66
47.82
2
Germany
27.25
48.04
3
France
13.22
4
Ivory Coast
19
Indonesia
0.46
2015
PERUB. (%) 15/14 (7.4)
Sementara ekspor Italia pada tahun 2015 tercatat bernilai US$ 8,35 juta atau mengalami penurunan sebesar 68,7% dibandingkan tahun 2014. Trend pertumbuhan ekspor Italia juga mengalami penurunan dengan rata-rata turun 8,6% per tahun dari tahun 2012-2015. Negara tujuan ekspor utama adalah Swiss dengan nilai US$ 3,36 juta (pangsa pasar 40,29%), Belanda US$ 1,3 juta (15,58%), Yunani US$ 1,18 juta (14,19%), Belgia US$ 0,98 juta (11,70%), dan Amerika Serikat US$ 0,73 juta (8,69%). Tabel 3: Ekspor cocoa butter (HS 1804) ke dunia (US$ juta) NEGARA TUJUAN/ RANK
2012
Dunia:
2013
2014
2015
PANGSA (%)
TREN (%)
PERUB. (%)
2015
20122015
15/14
14.50
12.59
26.70
8.35
100.00
(8.6)
(68.7)
1.78
0.91
1.67
3.36
40.29
28.6
100.9
2
Switzerland Netherlands
2.42
2.40
6.76
1.30
15.58
(8.0)
(80.8)
3
Greece
0.25
0.17
2.30
1.18
14.19
105.6
(48.4)
4
Belgium
1.27
0.65
0.01
0.98
11.70
(38.1)
8,128.8
United States
0.18
0.51
0.44
0.73
8.69
49.9
66.4
-
-
-
0.01
0.09
-
-
-
0.00
-
-
-
-
-
1
5
ASEAN & Emerging markets 21 50
Thailand Hong Kong
Gambar 4: Ekspor dan impor cocoa butter Italia dari dunia (US$ juta)
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
7
250
Ekspor-impor cocoa butter (HS 1804) dari dunia (juta US$) 204
200
189 131
150 100 96 50
14
13
2012
2013
27 8
0 Ekspor
2014
2015
impor
II.2 Potensi pasar impor produk cocoa butter di Italia Konsentrasi eksportir cocoa butter berada pada negara-negara Eropa, kecuali Pantai Gading, meskipun tanaman kakao merupakan tanaman yang tidak dibudidayakan di Eropa. Tabel 4 dibawah menggambarkan negara-negara utama penghasil kakao dunia, dimana terlihat Pantai Gading merupakan produsen terbesar, sementara Indonesia berada pada posisi kedua. Tabel 4: Negara utama produsen kakao dunia, 2015 Rank
Negara
Produksi (Juta Metric Tonnes)
1
Ivory Coast
1.954
2
Indonesia
1.143
3
Ghana
0.879
4
Nigeria
0.583
5
Cameroon
0.356
6
Brazil
0.283
7
Ecuador
0.193
8
Mexico
0.083
9
Dominican Republic
0.072
10
Peru
0.057
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
8
Jadi dapat disimpulkan bahwa produksi cocoa butter yang dilakukan oleh negara-negara Eropa merupakan produksi dengan memanfaatkan impor tanaman tersebut dari negara-negara penghasil kakao. Gambar 5: Ekspor dan impor cocoa butter Italia dari Indonesia (US$ juta)
Ekspor-impor cocoa butter (HS 1804) dari Indonesia (juta US$) 0.50
0.46
0.40 0.30 0.20 0.07
0.10
0.00
0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
2014
2015
0.00 2012
2013 Ekspor
impor
Indonesia tidak mencatatkan adanya ekspor ke Italia pada tahun 2015. Namun apabila kita lihat nilai ekspor Indonesia ke dunia internasional, pangsa pasar Indonesia di dunia adalah 12,9%, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan 32%. Gambar 6 menunjukkan hubungan antara pangsa pasar negaranegara pengekspor ke Italia (sumbu horizontal) dan pertumbuhan tahunan eksportir tersebut di dunia (sumber vertical). Terlihat bahwa pangsa pasar Indonesia di dunia cukup besar, dengan pertumbuhan tahunan yang paling tinggi dibandingkan dengan negara lainnya. Meskipun demikian, Indonesia berada pada sisi kiri yang menggambarkan tidak adanya ekspor ke Italia pada tahun 2015. Gambar ini juga memberikan gambaran bahwa, dengan produksi yang cukup besar secara global potensi ekspor Indonesia ke Italia sangat besar di masa depan.
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
9
Gambar 6: Prospek diversifikasi pemasok cocoa butter di Italia, 2015
II.3 Regulasi produk cocoa butter di Italia Regulasi impor Keamanan makanan Keamanan makanan dan higienitas merupakan isu yang paling penting pada pasar Eropa. Eksporti cocoa butter harus memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditetapkan secara luas oleh komisi Uni Eropa (EU). Pengukuran yang paling penting dalam keamanan makanan adalah aplikasi analisis hazard dan critical control point (HACCP). Selain itu, pemeriksaan keamanan makanan juga dilakukan oleh pihak yang terkait. Kontaminan makanan Kontaminan makanan adalah zat yang mungkin terdapat pada jenis makanan tertentu yang dapat terjadi karena kontaminasi lingkungan, proses budidaya maupun proses produksi. Oleh karena terdapat banyak kontaminan yang terjadi secara alamiah, hampir mustahil untuk melarang jenis kontaminan tersebut. Peraturan yang diterapkan oleh EU adalah memastikan bahwa kontaminan tersebut serendah mungkin dan tidak sampai membahayakan kesehatan manusia. Tingkat yang disetujui secara ilmiah dapat dilihat pada website European Food Safety Authority (EFSA) di http://www.efsa.europa.eu.
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
10
Beberapa kontaminan yang sering ditemukan pada kakao adalah Logam, terutama cadmium. Pelarut ekstrasi EU juga menetapkan kadar maksimum pelarut ekstrasi yang dibolehkan dalam produk makanan dan minuman. Untuk produk cocoa butter, batas penggunaan Hexane adalah 1mg/kg. Beberapa kontaminan yang menjadi perhatian pada produk cocoa butter adalah: -
Pestisida
-
Mycotoxins
-
Polycyclic-aromatic hydrocarbons (PAH)
-
Microbiological/ salmonella
-
Benda asing lainnya
Pelabelan dan kemasan Pelabelan dimaksudkan agar konsumen mendapatkan informasi penting yang harus diketahui. Indikator ini harus terdapat pada kemasan yang mudah dibaca dan terlihat jelas. Beberapa syarat labeling adalah: -
Menggunakan Bahasa Inggris dalam label, kecuali pembeli meminta Bahasa yang lain. Label harus mengandung informasi berikut: o Nama produk o Lot produsen atau kode batch o Negara asal produk o Grade o Berat bersih dalam kilogram o Jika merupakan produk organik atau fair trade maka perlu cantumkan nama/kode lembaga inspeksi dan nomor sertifikat.
Berikut adalah contoh dari pelabelan produk cocoa butter:
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
11
Gambar 7: Contoh pelabelan pada kemasan cocoa butter
Kemasan Kemasan cocoa butter sangat tergantung produk akhir yang dihasilkan apakah dalam bentuk makanan atau kosmetik. Secara umum, cocoa butter adalah produk yang tidak tahan terhadap suhu panas, oleh karena itu penangangan selama transportasi dan penyimpanan juga penting diluar dari jenis kemasan. Apabila cocoa butter merupakan makanan beberapa kertas yang tahan dengan minyak atau dalam bungkus kertas yang dalamnya berlapis plastik. Gambar dibawah ini adalah contoh dari kemasan untuk cocoa butter.
Gambar 8: Berbagai jenis kantong kemasan untuk cocoa butter
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
12
II.4 Saluran distribusi produk cocoa butter di Italia Cocoa butter yang beredar di pasar Italia dan Eropa secara umum merupakan produk yang diproses di negara-negara Eropa dari tanaman kakao yang diimpor oleh perusahaan di Eropa. Oleh karena itu, data impor Italia sebagian besar dan yang utama menyebutkan sumber impor adalah negara Eropa itu sendiri. Pemain dari Indonesia secara umum menyediakan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses pembuatan cocoa butter. Namun tidak tutup kemungkinan produsen Indonesia langsung melakukan ekspor cocoa butter ke Italia. Gambar 9 menunjukkan saluran distribusi cocoa butter di Italia. Bagan dibawah menggambarkan jalur distribusi cocoa butter di Italia. Gambar 9: Jalur distribusi cocoa butter di Italia
Sementara distribusi nilai dari setiap proses pembuatan cocoa butter dari petani sampai konsumen akhir ditunjukkan oleh gambar 10 dibawah ini. Terlihat bawah perusahaan ritel yang mendapatkan nilai tambah terbesar disusul oleh perusahaan yang melakukan produksi.
Gambar 10: Distribusi nilai produk cocoa, % terhadap nilai jual
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
13
III. Peluang Dan Strategi III.1 Peluang: Selain coklat, produk cocoa butter yang merupakan varian lain dari produk tanaman cacao terus mengalami peningkatan permintaan. Hal ini terlihat dari trend impor Italia yang cukup tinggi selama tahun 2012-2015. Namun sayangnya, tidak ada ekspor Indonesia dalam dua tahun terakhir. Selain itu, seiring meningkatnya pendapatan riil masyarakat, penyebaran informasi yang massif, serta kesadaran kesehatan yang makin tinggi dibarengi dengan usaha mencari alternatif bahan makanan dan kosmetik, produk cocoa butter mendapatkan tempat untuk terus berkembang. Saat ini banyak ditemukan produk kosmetik yang terbuat atau campuran bahan dari cocoa butter, misalnya krim atau balsam pelembap, yang banyak digunakan oleh orang Italia pada musim dingin. Peluang lain yang dapat diambil oleh Indonesia adalah bahwa Indonesia merupakan produsen kedua terbesar tanaman kakao di dunia dengan pertumbuhan ekspor cocoa butter tertinggi di dunia yaitu 32% per tahun, namun pangsa pasar Indonesia di Indonesia di Italia tidak ada. Oleh karena itu, dengan mengetahui bahwa pasar Italia terus berkembang maka peluang Indonesia untuk melakukan ekspor cocoa butter akan sangat besar di masa mendatang.
III.2 Strategi: Oleh karena produk cocoa butter yang variannya cukup sempit dan tidak banyak kategori dengan kualitas yang cukup merata, maka strategi untuk meningkatkan ekspor adalah focus kepada strategi pemasaran dan penyiapan produk yang sesuai dengan syarat yang diminta oleh negara pembeli. Beberapa strategi yang dapat diikuti adalah: -
Baca lebih lanjut tentang HACCP dalam dokumen 'Penerapan prosedur berdasarkan prinsipprinsip HACCP dan fasilitasi pelaksanaan prinsip-prinsip HACCP dalam bisnis makanan tertentu'.
-
Biasakan diri dengan sistem manajemen keamanan pangan, sebagai persiapan masuk pasar Italia sering kali berkaitan dengan sistem tersebut.
-
Pembeli yang berbeda mungkin memiliki preferensi yang berbeda untuk sistem manajemen keamanan pangan tertentu. Oleh karena itu kita harus memeriksa mana yang disukai oleh
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
14
pembeli di pasar sasaran utama Italia sebelum mempertimbangkan mengajukan sertifikasi. Contohnya adalah sistem manajemen yang Global Food Safety Initiative (GFSI). -
Jika anda adalah seorang produser, akan disarankan untuk mempertimbangkan kemungkinan mendapatkan sertifikasi GLOBALG.A.P. Kunjungi website GLOBALG.A.P. untuk informasi lebih lanjut.
-
Menanyakan kepada pembeli atau pembeli potensial tentang jenis sertifikasi yang mereka butuhkan. Skema sertifikasi tertentu seperti UTZ dapat diselaraskan dengan sertifikasi GLOBALG.A.P.
-
Mempelajari kode etik pembeli Eropa dan melihat bagaimana praktek bisnis anda cocok dengan mereka. Mengetahui dengan baik budaya bisnis ini dapat meningkatkan peluang perusahaan kita di pasar Italia.
-
Mempertimbangkan untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan CSR atau kode etik sendiri. Ini tidak diperlukan oleh pembeli, tetapi mungkin cara yang baik untuk menunjukkan kepada pembeli potensial kita atas pandangan perusahaan kita tentang tanggung jawab sosial. Ini mungkin selanjutnya akan membantu kita ketika pembeli potensial harus memilih antara beberapa pemasok.
-
Sadarilah bahwa banyak isu-isu sosial dan lingkungan berlangsung di tingkat petani, yang mungkin tidak menjadi bagian dari perusahaan kita. Namun kita harus mencoba untuk memastikan bahwa pemasok kita juga memiliki praktek bisnis yang bertanggung jawab di tempat mereka.
-
Periksa apakah perusahaan kita dapat mematuhi pedoman yang ditetapkan dalam perjanjian industri seperti Perjanjian Internasional Cocoa 2010. Beberapa badan pemerintah seperti World Cocoa Foundation (WCF) dan Organisasi Kakao Internasional (ICCO) juga memiliki program yang bertujuan untuk membantu produsen untuk menerapkan praktek-praktek berkelanjutan. Mereka bisa menjadi titik awal yang baik jika kita ingin membuat praktek bisnis yang lebih berkelanjutan.
-
Biasakan diri dengan persyaratan sertifikasi keberlanjutan. Kebanyakan skema sertifikasi memiliki pelatihan, alat atau jenis bantuan lainnya untuk membantu kita memahami dan mendidik tentang cara untuk mendapatkan bersertifikat.
-
Mempertimbangkan untuk menerapkan sertifikasi. Sertifikasi dapat memberikan kesempatan bagi produsen untuk mengikuti pelatihan, praktek-praktek pertanian yang lebih efisien dan menjadi independen dari bahan kimia sintetis luar untuk penanaman. Selain itu, sertifikasi dapat menyebabkan akses ke pasar baru bagi eksportir dan koperasi.
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
15
-
Ketika memilih untuk sertifikasi, pertimbangkan beberapa skema sertifikasi. Misalnya, menyelidiki aksesibilitas program sertifikasi di negara atau wilayah, kredibilitas dan pengakuan dari program sertifikasi yang tersedia, biaya sertifikasi dan jenis sertifikasi yang disukai oleh pembeli di pasar Italia.
-
Periksa undang-undang tentang produk organik (Peraturan EC 834/2007) untuk informasi lebih lanjut tentang metode produksi organik.
-
Biasakan diri dengan persyaratan sertifikasi organik, misalnya standar Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik (IFOAM).
IV. Informasi Penting -
-
-
-
-
Website untuk mengetahui tariff pajak (impor duty): http://www.dutycalculator.com Asosiasi perhiasan Italia Confedorafi Viale Trastevere 108 00153 Roma, Italy Tel. +39 06 58 13 164 Fax +39 06 58 14 523 e-mail
[email protected] Web www.confedorafi.com Badan hukum di Italia yang mengatur kegiatan Impor khususnya VAT: Agenzia delle Entrate (Revenue Agency) Centro Operativo di Pescara (Pescara´s Operative Centre) Sezione Rimborsi IVA ai non residenti (VAT refunds to non-residents Section) Via Rio Sparto 21 I-65100 Pescara Tel: (+39) 085 577 2204Fax: (+39) 085 577 2325 Email:
[email protected] Website: http://www.agenziaentrate.gov.it/wps/content/Nsilib/Nsi/Documentazione/Fiscalita+internaz ionale Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013. Email:
[email protected]. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President) Kedutaan Besar Republik Indonesia Roma di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia, Via Campania 53-55,00187 Roma, Italia.Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910 Indonesian Trade Promotion Center Milan (ITPC MILAN), Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia.
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
16
-
-
-
-
Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) Estero http://www.ice.gov.it/, Kementrian perdagangan Italia http://www.mincomes.it/, atau http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Eurodengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) E-mail: mailto:
[email protected]://www.euromonitor.com International Chamber of Commerce. E-mail: mailto:
[email protected]. http://www.iccwbo.org International Trade Centre UNCTAD/ WTO, E-mail: mailto:
[email protected]. http://www.intracen.org Organisasi Promosi Perdagangan Italia ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 6-59926900 Prosedur Impor EU http://www.exporthelp.europa.eu/thdapp/display.htm?page=rt/rt_EUImportProcedures.html &docType=main&languageId=EN EU Expanding Exports Helpdesk - http://exporthelp.europa.eu - go to ‘trade statistics’. Eurostat - http://epp.eurostat.ec.europa.eu/newxtweb - statistical database of the EU. Registrasi untuk informasi International Trade Statistics– http://www.trademap.org
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
17