Aplikasi Penghitungan Kredit Poin untuk Pengajuan Kenaikan Pangkat Guru di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu Kota Ngawi
Naskah Publikasi
Diajukan oleh Halim Bayuaji Sumarna 06.12.1940
Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
NASKAH PUBLIKASI
Aplikasi Penghitungan Kredit Poin untuk Pengajuan Kenaikan Pangkat Guru di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu Kota Ngawi
disusun oleh
Halim Bayuaji Sumarna 06.12.1940
Dosen Pembimbing
Kusrini, M.Kom NIK. 190302106 Tanggal, 3 Agustus 2010 Ketua Jurusan Sistem Informasi
Drs. Bambang Sudaryatno, MM. NIK.
Calculation of Credit Points Application for submission of Rank Increase Teacher in UPT Education District Pitu Ngawi City Aplikasi Penghitungan Kredit Poin untuk Pengajuan Kenaikan Pangkat Guru di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu Kota Ngawi Halim Bayuaji Sumarna Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT
The proliferation of computer usage really change the life of their activities, especially relating to employment agencies. Jobs in an increasingly accumulate agencies that create an agency to change the old system which is still done manually by using the new system is already based computer. This was done to help reduce the constraints faced by institutions in data processing, such as errors in the calculation because it is still done manually. The Credit number is a number that is given based on the evaluation of work performance has been reached a point work on the details of teachers in activities that are used as one of the requirements for appointment in the rank and / or professorships. To obtain a relevant and rapid calculation, the agency requires an application system to facilitate the agency in the computation and data retrieval. Appraiser in charge of counting the credit number currently still use the manual. Therefore we need a computerized system to ensure effective performance and efficient. Things like this is what needs to be done so that the assessment team can perform calculations and give a decision in giving recommendations for submission of promotion of teachers to the Head of Provincial Office of Education and District. Keyword : Credit Number, teachers, calculation, recommendations, submission
1.
Pendahuluan Komputer merupakan alat pengolahan data dengan akses yang cepat tepat
dan
akurat
dibandingkan
dengan
otak
manusia.
Dengan
adanya
sistem
komputerisasi maka akan membantu kelancaran dan mempermudah dalam pengolahan data. Pemanfaatan teknologi juga dapat diterapkan dalam penghitungan kredit poin para guru yang mengajukan pangkat. Penghitungan masih dilakukan secara manual, walaupun ada pula yang telah menggunakan komputer dengan memanfaatkan perangkat lunak(software) Microsoft excel sebagai alat bantu memang cukup akurat namun dengan penggunaan software tersebut ada kekurangan yaitu dalam hal keefisienan dan kecepatan dalam pengolahan data. Berdasarkan permasalahan yang ada maka akan dibuat suatu aplikasi untuk menghitung kredit poin yang efektif dan lebih baik dalam pengolahan data. 2.
Landasan Teori
2.1 Sistem Istilah sistem berasal dari Bahasa Yunani
yaitu “Systema”. Ditinjau dari
sudut katanya, sistem berarti sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan kesatuan metode, prosedur, teknik yang digabungkan dan diatur sedemikan rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem terdiri dari berbagai unsur elemen yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan atau sasaran. Elemen-elemen yang terdapat di dalam sistem itulah yang disebut dengan nama subsistem. Subsistem-subsistem tersebut harus selalu berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien. 2.2 Guru Guru adalah Pegawai negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung-jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah(termasuk hak yang melekat dalam jabatan). 2.3 Angka Kredit Angka kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi kerja yang telah dicapai seorang guru dalam mengerjakan butir rincian kegiatan yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dalam pangkat dan atau jabatan guru.
Penetapan angka kredit bagi jabatan guru, adalah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu dan prestasi dalam bentuk. 1. Merangsang guru untuk meningkatkan kemampuan profesional dan prestasi kerja secara optimal dengan dihargai dalam bentuk angka kredit yang dipergunakan untuk kenaikan pangkat/jabatan. 2. Memberikan penghargaan yang sama kepada guru pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan memberikan kemungkinan menduduki pangkat/jabatan maksimal sebagai Pegawai Negeri Sipil. 2.4 Sistem Basis Data Sistem
Basis
Data
pada
dasarnya
adalah
komputerisasi
sistem
Penyimpanan catatan. Basis data itu sendiri dapat dianggap sebagai jenis almari arsip elektronik; yaitu: adalah sebuah tempat penyimpanan atau wadah untuk koleksi komputerisasi data arsip. Pengguna sistem ini dapat melakukan beragam operasi terhadap berkas. Data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, modifikasi, dan penghapusan data dapat dilakukan dengan mudah dan terkendali. Salah satu ciri khas basis data adalah selalu bertambah dan berkembang. Perubahan dan pengembangan tersebut memerlukan pengaturan dan penyusunan kembali yang diusahakan sedapat mungkin untuk tidak merubah dan mempengaruhi jalannya program. 2.5 SQL SQL adalah bahasa yang digunakan untuk memperoleh data/informasi tertentu
dari
suatu
database
dengan
perintah-perintah
tertentu.
Berdasar
kegunaannya, perintah-perintah dari SQL dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu DDL dan DML. 1. Data Definition Language (DDL) DDL adalah perintah-perintah dari SQL yang digunakan untuk mendefinisikan data dan objek yang ada di database. Tabel 1.1 Perintah-perintah dalam DDL
Perintah
Keterangan
CREATE
Membuat objek baru, yang meliputi database, tabel, view
ALTER
Mengubah struktur suatu tabel
DROP
Menghapus objek tabel atau database
2. Data Manipulation Language (DML) DML adalah perintah-perintah dari SQL yang digunakan untuk memanipulasi data. Perintah-perintah ini berhubungan langsung dengan perubahan data pada tabel. Tabel 1.2 Perintah-perintah dalam DML Perintah
Keterangan
SELECT
Memilih atau menampilkan data yang dipilih dari tabel atau view
INSERT
Memasukkan data pada tabel
DELETE
Menghapus data pada tabel
UPDATE
Mengubah isi data-data pada tabel
2.6 Pemrograman Visual Basic 6.0 Visual Basic terdiri dari dua kata yaitu visual dan basic. Visual berarti cara yang digunakan dalam membuat GUI(Graphical User Interface), tidak perlu menuliskan instruksi pemrograman dalam kode baris tetapi dapat melakukan drag dan drop obyek-obyek yang akan digunakan. Sedangkan, basic menunjukkan bahasa pemrograman BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code) yang digunakan untuk menyusun aplikasi. Visual basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat even driven (pemrograman terkendali kejadian).Hal tersebut mengandung pengertian bahwa program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event (kejadian) tertentu. Ketika event terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event (procedure event) akan dijalankan. Ada banyak fasilitas dalam visual basic yang sangat berguna bagi para pengembang program. Visual basic menyediakan fasilitas antarmuka penulisan kode program yang lebih mudah dimengerti dan dipakai sehingga berbagai tipe program dapat dikembangkan di dalamnya, misalnya EXE, DLL, dan OCX, bahkan program yang berbasis internet. 2.7 Microsoft SQL Server 2000 SQL Server 2000 ialah Perangkat lunak Relation Database Management System (RDBMS) yang handal. Didesain untuk mendukung proses transaksi yang besar (seperti order entri yang online, inventory, akuntansi atau manufaktur). SQL Server 2000 dapat dijalankan pada NT 4.0 atau Microsoft 2000 Server, dan dapat diinstal juga pada personal desktop di Windows 2000 Profesional, Windows 98, Windows ME, dan Windows XP Professional.
SQL Server terdiri atas enam edisi berbeda yang tersedia pada CD yang berbeda, yaitu Standard Edition, Enterprise Edition, Personal Edition, Developer Edition, Windows CE Edition, dan Microsoft Desktop Engine (MDE). SQL Server 2000 mempunyai fasilitas tambahan yang membuat ia memiliki kemampuan penuh dalam mendukung pembuatan aplikasi web. 3. Analisis 3.1 Sejarah UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu Sebelum menjadi UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu, mula-mula bernama Kantor Pendidikan dan kebudayaan atau disingkat Kantor DEPDIKBUD Kec. Pitu Kab. Ngawi. Seiring berjalannya waktu, Kantor Pendidikan dan Kebudayaan
Kecamatan
Pitu
dipecah
menjadi
dua
bagian,
yaitu
Kantor
DEPDIKBUD dan Kantor Ranting Dinas P dan K Kecamatan. Keduanya mempunyai tugas yang berbeda.DEKDIPBUD mengurusi pendidikan (Edukatif) dan Kantor Ranting Dinas P dan K mengurusi ketenagaan (Man), keuangan (Money), dan materi (Material). Nama Ranting Dinas P dan K diubah lagi menjadi Cabang Dinas P dan K. Setelah itu Kantor DEPDIKBUD kecamatan di merger dengan Cabang Dinas P dan K menjadi Dinas P dan K Kecamatan. Dinas P dan K Kecamatan diubah menjadi UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan. Kemudian UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan, namanya diubah lagi menjadi UPT Dinas Pendidikan Kecamatan sampai sekarang. Sedangkan Kebudayaan bergabung dengan Dinas Pariwisata menjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 3.2 Tugas UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu Tugas dari UPT Dinas Pedidikan Kecamatan adalah membantu Dinas Pendidikan Kabupaten dalam mengurusi Man, Money, Material, dan Teknis Edukatif di daerah Kecamatan. Adapaun definisi tugas dari UPT Dinas Pendidikan Kecamatan adalah sebagai berikut : 1. Man Mengangkat, mengatur, menilai, mengawasi, dan melaksanakan pembinaan guru khususnya Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. 2. Money Mengurusi keuangan dan gaji. 3. Material Mengurusi Pengadaan gedung sekolah, sarana dan Prasarana. 4. Teknik Edukatif
Mengurusi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berjalan dengan baik. 3.3 Jabatan Guru Jabatan guru adalah jabatan fungsional dan jabatan guru hanya dapat dijabat oleh mereka yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. 3.4 Jenjang Jabatan, Pangkat, dan Golongan Ruang Jenjang jabatan guru, pangkat dan golongan ruang dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi adalah seperti tersebut pada tabel di bawah ini : Tabel 3.1 Tabel Jabatan dan Pangkat NO
Jabatan guru
Pangkat dan Golongan Ruang
1
2
3
1
Guru Pratama
Pengatur Muda, II/a
2
Guru Pratama Tingkat I
Pengatur Muda Tingkat I, II/b
3
Guru Muda
Pengatur, II/c
4
Guru Muda Tingkat I
Pengatur Tingkat I, II/d
5
Guru Madya
Penata Muda, III/a
6
Guru Madya Tingkat I
Penata Muda Tingkat I, III/b
7
Guru Dewasa
Penata, III/c
8
Guru Dewasa Tingkat I
Penata Tingkat I, III/d
9
Guru Pembina
Pembina, IV/a
10
Guru Pembina Tingkat I
Pembina Tingkat I, IV/b
11
Guru Utama Muda
Pembina Utama Muda, IV/c
12
Guru Utama Madya
Pembina Utama Madya, IV/d
13
Guru Utama
Pembina Utama, IV/e
3.5 Jenis Guru 1. Berdasarkan sifat tugas dan kegiatannya, guru digolongkan dalam 4 jenis sebagai berikut : a.
Guru Kelas, ialah guru yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam proses belajar mengajar seluruh mata pelajaran di kelas tertentu di TK, SD, SDLB dan SLB Tingkat Dasar kecuali mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan serta agama.
b.
Guru Bidang Studi, ialah guru yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam proses belajar mengajar pada satu mata pelajaran tertentu di sekolah.
c.
Guru Praktek, ialah guru yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam proses belajar mengajar pada kegiatan praktek di sekolah kejuruan atau di BPLT.
d.
Guru bimbingan dan penyuluhan, ialah guru yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggungjawab dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan terhadap sejumlah peserta didik sekolah.
2. Dengan adanya penggolongan jenis guru tersebut maka pada : a.
Taman Kanak-Kanak tersebut Guru Kelas.
b.
Sekolah Dasar, Sekolah Dasar Percobaan, Sekolah Dasar Luar Biasa, dan Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar terdapat Guru Kelas dan Guru Bidang Studi.
c.
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Umum dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Umum terdapat Guru Bidang Studi dan Guru Bimbingan dan Penyuluhan.
d.
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kejuruan dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan terdapat Guru Bidang Studi, Guru Praktek, dan Guru Bimbingan dan Penyuluhan.
3.6 Bidang Kegiatan Guru Bidang Kegiatan guru agar mendapatkan kesempatan untuk mengumpulkan angka kredit, terdiri dari : a. Pendidikan, yang meliputi : 1.
Mengikuti dan memperoleh ijazah pendidikan formal.
2.
Mengikuti dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL) Kedinasan.
b. Proses belajar mengajar atau bimbingan dan penyuluhan, yang meliputi : 1.
Melaksanakan proses belajar mengajar atau praktek atau melaksanakan proses bimbingan dan penyuluhan.
2.
Melaksanakan tugas di daerah terpencil.
3.
Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
c. Pengembangan profesi, yang meliputi : 1.
Melakukan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan.
2.
Membuat alat pelajaran/alat peraga.
3.
Menciptakan karya seni
4.
Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan.
5.
Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
d. Penunjang proses belajar mengajar atau bimbingan dan penyuluhan, yang meliputi :
1.
Melaksanakan pengabdian pada masyarakat.
2.
Melaksanakan kegiatan pendukung pendidikan.
3.7 Angka Kredit Minimal Yang Harus Dipenuhi Guru Jumlah angka Kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pegawai negeri sipil untuk dapat diangkat menjadi guru, adalah : 1. Guru Pratama
: 25 Angka Kredit
2. Guru Pratama
: 40 Angka Kredit
3. Guru muda
: 60 Angka kredit
4. Guru Muda Tingkat 1
: 80 Angka Kredit
5. Guru Madya
: 100 Angka Kredit
6. Guru Madya Tingkat 1
: 150 Angka Kredit
7. Guru Dewasa
: 200 Angka Kredit
8. Guru Dewasa Tingkat 1
: 300 Angka Kredit
9. Guru Pembina
: 400 Angka Kredit
10. Guru Pembina Tingkat 1
: 550 Angka Kredit
11. Guru Utama Muda
: 700 Angka Kredit
12. Guru Utama Madya
: 850 Angka Kredit
13. Guru Utama
: 1000 Angka Kredit
3.8 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pengertian Daftar Penilaian PelaksanaanPekerjaan (DP3) adalah penilaian yang diberikan atasan bertujuan untuk memperoleh bahan-bahan pertimbangan yang obyektif dalam pembinaan PNS, dan dilaksanakan dalam kurun waktu sekali setahun oleh pejabat penilai, yang dituangkan dalam daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Sebelum menghitung angka kredit perlu diketahui terlebih dahulu apakah guru yang mengajukan pangkat nilai DP3 nya mempunyai nilai yang bagus. Apabila rata-rata nilai DP3 minimal mendapatkan nilai cukup, maka guru yang bersangkutan baru bisa dihitung angka kreditnya. Dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan unsur-unsur yang dinilai adalah : 1. Kesetiaan 2. Prestasi Kerja 3. Tanggung Jawab 4. Ketaatan 5. Kejujuran 6. Kerjasama 7. Prakarsa, dan 8. Kepemimpinan
Nilai Pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut : Amat baik .............................= 91 - 100 Baik.......................................= 76 - 90 Cukup ...................................= 61 - 75 Kurang ..................................= 51 - 60 Kurang Sekali .......................= 50 Ke bawah 3.9 Analisis Sistem Analisis sistem (System Analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan
yang
terjadi
dan
kebutuhan-
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya (Jogiyanto,2005). Tahap analisis sistem dilakukan setelah perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (sistem design). Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap berikutnya(Jogiyanto,2005). Dalam analisis, pengidentifikasian masalah merupakan tahap awal yang harus dilakukan. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu hal yang menghambat proses untuk mencapai tujuan. Permasalahan yang ada harus ditindak lanjuti untuk ditemukan pemecahannya sebagai suatu alternatif agar suatu sistem dapat berjalan sesuai yang diharapkan dan tujuan sistem dapat tercapai. 3.10 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan pada UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu, dapat diidentifikasi bahwa sistem penghitungan kredit point para guru yang dijalankan kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari cara menghitung yang masih dikerjakan secara manual,masih perlu melihat tabel PAK (Penilaian Angka Kredit), pencarian data sebelumnya, dan pembuatan laporan yang masih
dilakukan
secara
manual.
Mekanisme
kerja
dari
sistem
tersebut
membutuhkan waktu yang cukup lama. 3.11 Analisis Kelemahan Sistem Analisis kelemahan sistem adalah untuk menguraikan kelemahan yang terdapat di sistem lama.
3.11.1 Analisis PIECES Untuk mengetahui kelemahan sistem maka diperlukan analisis yang terdiri dari enam aspek yang biasa dikenal dengan PIECES, yaitu analisis kinerja (performance), informasi (Information), ekonomi (Economic), pengendalian (Control), efisiensi (Effeciency), dan pelayanan (Services).
1. Analisis Kinerja (Performance) Kinerja merupakan bagian dalam kelancaran proses kerja dalam suatu organisasi. Masalah kerja dapat terjadi dalam suatu organisasi ketika tugas-tugas operasional dijalankan terlalu lambat dalam mencapai sasaran yang diinginkan. Kinerja diukur dengan Througput dan waktu Response time, Througput yaitu jumlah dari pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu tertentu. Response time yaitu rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
Tabel 3.1 Analisis Kinerja Sistem Lama -
Sistem Baru yang diharapkan
jumlah pekerjaan yang dilakukan
-
kurang efektif. -
lebih efektif.
rata-rata waktu pekerjaan banyak
-
Rata-rata
waktu
pekerjaan
yang tertunda karena kurangnya
mengalami peningkatan response
response
untuk
untuk
menanggapi
pekerjaan.
menanggapi
pekerjaan
yang tertunda.
-
Banyak menghabiskan waktu.
-
Penghitungan
-
Jumlah pekerjaan yang dilakukan
kurang
-
akurat
Tidak
banyak
menghabiskan
waktu
karena masih dengan cara manual
-
Penghitungan lebih akurat
Kinerja dari UPT Dinas Pendidkan
-
Kinerja
Kec.
Pitu
khususnya
dalam
dari
Pendidikan
UPT
Kecamatan
Dinas Pitu
penghitungan kredit point masih
pada penghitungan kredit point
kurang efektif dengan cara manual.
akan
lebih
menggunakan
efektif
dengan
sistem
aplikasi
khusus penghitungan kredit point
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja dari instansi kurang cepat dan membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk melakukan suatu penghitungan. Diharapkan dengan adanya sistem baru, kinerja yang dihasilkan lebih efektif (tepat
waktu) karena pekerjaan yang diselesaikan sudah lebih cepat dari sistem sebelumnya. 2. Analisis Informasi (Information) Informasi merupakan hal terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam mengambil keputusan untuk melakukan proses penghitungan yang sudah memenuhi syarat jumlah kredit yang telah ditentukan agar dapat naik pangkat. Dengan informasi yang berkualitas seperti detail kegiatan apa saja yang telah dilakukan para guru di harapkan dapat memudahkan penilai dalam memberikan angka kredit dan juga dalam memberikan bonus angka kredit. Tabel 3.2 Analisis Informasi Sistem Lama -
Sistem Baru yang diharapkan
Sistem lama yang digunakan masih
mengandalkan
penilai yang
-
kinerja
Sistem
baru
yang
diusulkan
mengkalikan nilai dengan waktu jam
menghitung itu
mengajar
sendiri
sehingga
apabila
ada
kelebihan jam mengajar akan mudah dalam mengetahui bonus angka kredit
-
Proses
penghitungan
dilakukan
secara
juga manual
sehingga memungkinkan untuk tejadinya
kesalahan
-
Semua perhitungan dilakukan oleh sistem
maka
kecil
kemungkinan
adanya kesalahan dalam menghitung
dalam
penghitungan 3. Analisis Ekonomi (Economic) Nilai suatu informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu biaya dan manfaat untuk mendapatkan informasi tersebut. Parameter dari segi biaya adalah pada sistem lama masih membutuhkan waktu yang lama sehingga biaya SDM juga meningkat seperti kerja lembur untuk menyelesaikan pekerjaan penghitungan karena penghitungannya masih manual. Dengan kemampuan yang diberikan oleh sistem baru secara optimal biaya yang dikeluarkan relative lebih rendah karena pengolahan data dilakukan secara komputerisasi. Tabel 3.3 Analisis Ekonomi Sistem Lama Terjadinya operasional diolah
peningkatan karena
bersifat
Sistem Baru yang diharapkan biaya
data
yang
manual
dan
Diharapkan pengolahan data monitoring dilakukan
dengan
menggunakan
cepat
sistem
biaya
karena
komputerisasi
membutuhkan waktu yang cukup
sehingga
operasional
lama, sehingga biaya SDM juga
dikeluarkan relative lebih rendah.
yang
meningkat, misalnya karena harus lembur
untuk
menyelesaikan
pekerjaan itu.
4. Analisis Pengendalian (Control) Analisis pengendalian (Control) adalah tahapan analisis yang bertujuan untuk mencegah, mendeteksi penyalahgunaan maupun kesalahan
sistem, serta
menjamin keamanan data dan informasi. Untuk mencegah adanya kecurangankecurangan data dan informasi yang ada pada instansi, maka melalui sistem baru keamanan data dikontrol dengan
password sehingga yang bisa mengakses
hanyalah pihak yang berwenang saja. Tabel 3.4 Analisis Pengendalian Sistem Lama Keamanan
Sistem Baru yang diharapkan
informasi
belum
Pengendalian
terhadap
keamanan
terjamin sehingga memungkinkan
data sudah lebih baik karena sudah
terjadinya
data
terproteksi dengan password sehingga
ataupun manipulasi terhadap data
orang yang tidak berkepentingan tidak
penilaian yang ada
dapat mengakses data tersebut.
penyalahgunaan
5. Analisis Efisiensi (Efficiency) Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya digunakan dengan biaya paling minimum. Dari hasil pengamatan
pada
sistem
yang
sedang
berjalan
dapat
di
nilai
bahwa
pendayagunaan anggota masih kurang efisien karena penggunaan beberapa anggota untuk membantu dalam proses perhitungan nilai dan masih dikerjakan secara manual. Berbeda dengan sistem lama, sistem baru cukup menggunakan minimal anggota penilai untuk mengoperasikan sistem yang akan membantu dalam proses perhitungan nilai, koreksi nilai sampai dengan proses pembuatan laporan. Tabel 3.5 Analisis Efisiensi Sistem Lama
Sistem baru yang diharapkan
Sistem lama dalam mendayagunakan
Dengan sistem baru diharapkan cukup
SDM belum efisien karena penggunaan
dengan penggunaan minimal anggota
beberapa pegawai untuk membantu
penilai untuk mengoperasikan sistem
dalam proses perhitungan nilai yang
yang akan membantu dalam proses
masih dikerjakan secara manual
perhitungan angka kredit
6. Analisis Pelayanan (Services) Proses perhitungan yang lama menyebabkan proses pembuatan laporan yang digunakan oleh penilai untuk selanjutnya dikirim ke dinas pendidikan kabupaten kemudian juga ke tingkat propinsi memerlukan waktu yang juga lama. Sistem baru yang diusulkan mampu memberikan pelayanan kepada penilai kecamatan dengan melakukan pembuatan laporan dalam waktu yang cukup singkat dengan data yang akurat sehingga penilai dengan segera dapat mengirim laporan ke dinas pendidikan tingkat kabupaten dan propinsi. Selain itu guru yang mengajukan kenaikan pangkat juga tidak terlalu lama untuk menunggu hasil perhitungan dari penilai. 3.12 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem dilakukan agar mengetahui semua yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembuatan dan penerapan sistem. Adapun kebutuhan – kebutuhan sistem yang diperlukan meliputi : 1. Kebutuhan Perangkat Keras Sistem memerlukan perangkat keras yang digunakan sebagai sarana untuk mengoperasikan sistem. Analisis kebutuhan perangkat keras dapat mengetahui secara tepat spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem. Perangkat keras yang dibutuhkan sistem antara lain : a.
Satu unit komputer dengan spesifikasi minimal : • Processor Intel Pentium / Kompetibel 2,4GHz • Motherboard yang kompetibel • Hardisk 80GB • Memory 512MB • Optical Drive • Keyboard + Mouse • Stabilizer • Monitor
b.
Satu unit printer
2. Kebutuhan Perangkat Lunak Selain membutuhkan perangkat keras, sistem ini juga membutuhkan perangkat lunak. Perangkat lunak yang dibutuhkan yaitu :
a.
Microsoft Windows XP sebagai sistem operasi.
b.
Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemrograman.
c.
Microsoft SQL Server 2000 sebagai DBMS
3. Kebutuhan Informasi Sistem perhitungan kredit poin ini memerlukan data yang digunakan untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk proses perhitungan kredit poin dalam pengajuan kenaikan pangkat guru. Data-data yang dibutuhkan oleh sistem ini sebagai berikut : a.
Data Eksternal merupakan data yang berasal dari luar sistem. Data eksternal yaitu data guru.
b.
Data Internal merupakan data yang berasal dari dalam sistem. data internal yang dibutuhkan meliputi data kredit point, data jabatan, data kegiatan, data tempat mengajar guru yang bersangkutan, dan data DP3
Dari data-data internal dan eksternal tersebut akan diproses dan menghasilkan suatu informasi yang berupa hasil penghitungan kredit point oleh penilai.
4. Kebutuhan Pengguna Sistem ini memerlukan seorang operator dari bagian pengajuan tingkat berkala untuk memasukkan data-data internal dan eksternal serta penilai kecamatan yang bertugas untuk meneliti kembali antara data kredit poin guru yang mengajukan dengan berkas-berkas yang mendukung pemberian kredit point tersebut sehingga menghasilkan sebuah informasi yang benar. Namun sebelum itu akan dilakukan pelatihan terhadap pengguna untuk memperkenalkan cara penggunaan aplikasi perhitungan ini. 3.13 Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan sistem baru yang akan dibuat. Beberapa hal yang perlu dianalisis untuk mengetahui kelayakan dari suatu sistem, sebagai berikut : 1. Kelayakan Teknologi Untuk merancang sistem yang baru ini dibutuhkan sarana komputer dan perangkat lunak yang sudah ada dipasaran dan secara umum sudah dimiliki oleh instansi-instansi pada masa ini. Teknologi yang sudah ada pada umumnya adalah teknologi manual sehingga relatif masih mudah untuk diganti dengan sistem terkomputerisasi sehingga tidak ada masalah dengan pengintegrasian ini. Hal ini jauh lebih sulit bila sudah ada sistem terkomputerisasi lama yang sudah berjalan dan harus diintegrasikan dengan sistem yang baru. Sistem lama yang dilakukan dengan cara manual seluruhnya akan dilakukan dengan sistem komputer.
2. Kelayakan Hukum Secara hukum, sistem ini dapat dinyatakan layak karena dalam pembuatan sistem tidak ada hal-hal yang menyimpang dan kecurangan-kecurangan selain itu dalam proses penelitian sistem ini sudah mendapatkan izin dari instansi terkait dengan
mengeluarkan
surat
izin
penelitian
dan
memperbolehkan
proses
pangambilan data sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku pada instansi tersebut. 3. Kelayakan Operasional Penggunaan sistem ini diharapkan lebih mengoptimalkan sumber daya yang ada dengan pendayagunaan waktu secara efisien, dapat mengurangi beban kerja, mampu melakukan pengendalian dari kesalahan dalam perhitungan, dan dapat memberi nilai positif bagi penggunanya. 3.14 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan bagian penting dalam pembuatan sebuah sistem informasi. Rancangan sistem yang dibuat bertujuan untuk memberikan ketentuan bentuk dan proses pada perangkat lunak yang dibuat agar pembuatan program tidak menyimpang dari aturan dan hasil analisis yang telah diterapkan pada perancangan program. Selain itu, rancangan sistem juga merupakan gambaran umum yang ditujukan kepada user tentang sistem yang baru atau sistem yang diusulkan. 3.14.1 Perancangan Proses Perancangan proses dilakukan untuk mengetahui aliran data yang keluar masuk sistem. Dengan melakukan perancangan proses juga dapat diketahui apa saja dan bagaimana sistem melakukan tugasnya untuk membantu menyelesaikan masalah dalam hal ini membantu dalam proses kredit point untuk kenaikan pangkat guru. 3.14.2 Perancangan Basis Data Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya juga sebagai salah satu komponen utama aplikasi penghitungan kredit poin ini yang juga harus dirancang dengan baik sehingga nantinya dapat mendukung proses penghitungan kredit poin kenaikan pangkat guru sesuai data dan informasi yang dibutuhkan. 3.14.3 Perancangan Tampilan (Interface) Perancangan tampilan merupakan bagian dari perancangan sebuah sistem informasi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai untuk melakukan input data dan sebagai acuan bagi programmer dalam pembuatan sistem.
4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian dan pembahasan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa komponen-komponen dari system telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan lain dari penelitian dan pembahasan ini adalah untuk mengetahui kelemahan-kelemahan atau kesalahan yang ada perlu untuk diperbaiki. Beberapa hal yang dilakukan antara lain : a. Kemampuan sistem dalam mengakses kebutuhan informasi. Sistem baru telah berjalan dengan baik dan sudah dapat memenuhi sebagian permintaan yang di inginkan. Yaitu dapat memenuhi kebutuhan informasi data dan proses penghitungan angka kredit yang dihasilkan oleh program sesuai dengan hasil perhitungan nilai angka kredit secara manual. Dilakukan dengan menginputkan data dan mengklik tombol-tombol pilihan yang di sediakan, pengguna dapat mengetahui informasi mengenai berapa nilai angka kredit di setiap kegiatan pada tabel master kegiatan yang sudah ada, menghasilkan laporan-laporan sesuai dengan kebutuhan. b. Kemampuan Sistem Untuk Menghasilkan Informasi Yang Akurat dan Efisien Sistem baru di buat dan di rancang untuk menghasilkan informasi yang akurat dan efisien. Dalam hal ini kemampuan sistem sudah dapat memenuhi sebagian permintaan yang diinginkan. Sistem baru sudah dapat menghasilkan informasi dengan cukup akurat sesuai dengan angka-angka kredit yang telah dimasukkan sebelumnya sebagai acuan pemberian nilai angka kredit bagi guru. Sistem baru dikatakan cukup efisien dengan penggunaan minimal anggota penilai sudah dapat melakukan proses penghitungan kredit point. 5 Kesimpulan Berdasarkan hasil uraian penjelasan dan pembahasan yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan mengenai pembuatan aplikasi penghitungan kredit poin untuk kenaikan pengajuan kenaikan pangkat guru antara lain : 1. Pembuatan aplikasi penghitungan kredit poin untuk kenaikan pangkat guru memberikan kemudahan dalam proses penghitungan kredit poin guru. 2. Proses pembuatan laporan yang masih manual, dapat tergantikan dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi. 3. Aplikasi penghitungan kredit poin yang dibangun, secara umum telah memenuhi kebutuhan yang diinginkan yaitu kebutuhan mengenai informasi hasil angka kredit guru.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta : Andi Offset. C.J. Date. 2000. Database System : An Introduction to Database System, seventh Edition. by Addison Wesley Longman, Inc, New Jersey. http://kaltimbkd.info/index.php/id/brosur-layanan-kepegawaian/266-daftar-penilaianpelaksanaan-pekerjaan-dp3-pegawai-negri-sipil. Diakses 08 Mei 2010, 15.14 WIB Jogiyanto H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis. Yogyakarta : Andi Offset. Kristiono, Privida. 2008. Pemrograman Database Tingkat Lanjut dengan VB6. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Kusrini dan Koniyo, Andri. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server. Yogyakarta : Andi Offset. MADCOM. 2005. Program Aplikasi Terintegrasi Inventory & Hutang Piutang dengan Visual Basic 6.0 dan Crystal Report. Yogyakarta : Andi Offset. Marlinda, Linda. S.Kom. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset. Martina, Inge, Ir. 2003. 36 Jam Belajar Komputer Microsoft SQL Server 2000. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Putra, Indra. 2004. Membuat Program Aplikasi Nyata dengan Visula Basic 6.0. Yogyakarta: Andi Offset. Robi’in, Bambang. 2005. Manajemen dan Administrasi Database menggunakan SQL Server 2000. Yogyakarta : Andi Offset. Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta : Andi Offset. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 143/MPK/1990 Tanggal : 5 Juli 1990 Utami, Ema. 2006. Relation Database Management System Using MS SQL Server 2000. Yogyakarta : NRAR.NET Publisher. Wahana Komputer. 2006. Pemrograman Visual Basic.Net 2005. Yogyakarta : Andi Offset.