1
APLIKASI FLOWABLE RESIN KOMPOSIT DALAM MENGURANGI SALAH SATU RESIKO DARI BARODONTALGIA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh : RAAGUNG PUTRA ARMIDIN NIM: 050600118
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
2
Fakultas
Kedokteran
Gigi
Departement Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi Tahun 2009 Raagung Putra Armidin APLIKASI FLOWABLE RESIN KOMPOSIT DALAM MENGURANGI SALAH SATU RESIKO DARI BARODONTALGIA. x + 22 halaman Barodontalgia merupakan rasa nyeri di gigi yang timbul karena telah terjadi perubahan lingkungan tekanan disekitar tubuh. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang melakukan penyelaman, menaiki pesawat terbang, terjun payung dan orang yang bermukim di daerah daratan yang relatif tinggi. Penyebab nyeri yaitu adanya gas atau udara yang terperangkap dan masuk pada saat terjadi perubahan lingkungan tekanan. Udara masuk melalui celah mikro antara bahan restorasi dengan gigi atau mikroleakage dan memasuki tubulus dentin sampai ke ujung serabut saraf yang ada di pulpa sehingga reseptor yang ada disana atau disebut nosiseptor terangsang dan mengubah menjadi impuls nyeri. Flowable resin komposit memiliki viskositas yang rendah dan daya alir yang tinggi sehingga menghasilkan modulus elastisitas yang rendah sehingga dapat mengurangi ketegangan saat pengerutan akibat polimerisasi dan menghasilkan integrasi ikatan yang baik dengan struktur gigi. Dari penelitian Lyons dan Rodda dihasilkan bahwa penggunaan flowable resin komposit tidak terjadi mikroleakage dan perubahan bond strength apabila terjadi perubahan tekanan atmosfir, sedangkan pada penggunaan glass Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
3
ionomer dan zinc phosphate semen akan terjadi mikroleakage dan perubahan bond strength. Dari sifat flowable resin komposit yang baik ketahanannya terhadap mikroleakage dibandingkan dengan beberapa bahan restorasi lain. Membuat bahan ini sebagai bahan yang paling baik dalam pemilihan dan perawatan terhadap barodontalgia.yang mana bahan ini dapat mengurangi salah satu faktor resiko dari barodontalgia yaitu adanya celah kecil pada bahan restorasi dengan dinding kavitas. Daftar Pustaka : 13 (1994-2009).
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
4
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan Dihadapan tim penguji skripsi
Medan, 19 Juni 2009
Pembimbing :
1. Rusfian, drg.,M.Kes NIP : 131 284 667
Tanda tangan
.............................................
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
5
TIM PENGUJI SKRIPSI
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan tim penguji Pada tanggal 19 Juni 2009
TIM PENGUJI
KETUA
: Lasminda Syafiar, drg., M.Kes
ANGGOTA
: 1. Sumadhi S, drg., Ph.D 2. Siti Chadidjah Az., drg 3. Rusfian, drg., M.Kes
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
6
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana kedokteran gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan pihak baik berupa moril maupun materil, maka sepenuhnya penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada : 1. Rusfian, drg., M.Kes selaku pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Ketua Departement Ilmu Material dan Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara 3. Kepada Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp.Pros (K) selaku dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara 4. Nurhayati Harahap, Drg., Sp.Ort selaku dosen Pembimbing Akademis yang telah memberikan arahan selama proses belajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara. 5. Ayahanda Ir. Armidin MP dan Ibunda Prof. DR. Ir. Hapsoh MS atas cinta kasih dalam mendidik dan membesarkan ananda, Ranu Putra Armidin. Skg, Rama Putra Armidin dan Triani Umaiyah yang ikut memberikan dukungan kepada penulis. Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
7
6. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara terutama staf pengajar dan pegawai di Departement Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis. 7. Sahabat-sahabat, Farah, Adi Praja, Nia, Elsa, Mala, Dian, Ayu, Chitra, Dira, Ridha, Rini, Fany, Aya, Adi Wika, Winda, Lili dan teman-teman lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. 8. Keluarga besar HMI tercinta yang telah memberikan banyak pengalaman berharga kepada penulis, kakanda Nita, Irni, Tassa, Ade, Dimas, Andri, Akbar, Mitra, Reza, serta adik-adik Nanda, Reni, Habib, Coni, Nuria, Uta, Ika yang ikut memberikan dukungan kepada penulis. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan masyarakat.
Medan, 19 Juni 2009 Penulis,
Raagung Putra Armidin NIM : 050600118
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
8
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL.......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................
ii
HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI...........................................................
iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................
iv
DAFTAR ISI...................................................................................................
vi
DAFTAR GRAFIK.........................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR.......................................... ............................................
ix
DAFTAR TABEL...........................................................................................
x
BAB 1. PENDAHULUAN..............................................................................
1
BAB 2. FLOWABLE RESIN KOMPOSIT 2.1. Pengertian....................................................................................
3
2.2. Komposisi....................................................................................
4
2.3. Karakteristik sifat........................................................................
5
BAB 3. BARODONTALGIA 3.1. Pengertian......................................................................................
11
3.2. Etiologi..........................................................................................
11
3.3. Faktor resiko..................................................................................
12
3.4. Mekanisme terjadinya barodontalgia.............................................
13
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
9
Halaman BAB 4. IMPLIKASI FLOWABLE RESIN KOMPOSIT DALAM MENGURANGI BARODONTALGIA................................................
16
BAB 5. KESIMPULAN.....................................................................................
20
DAFTAR RUJUKAN.................................................................................... ...
21
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
10
DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik 1.
Grafik batang yang menunjukkan skor terjadinya mikroleakage dalam 3 grup restorasi yang berbeda................
Grafik 2.
7
Gambaran radiopasitas beberapa macam merek flowable resin komposit. TF = tetric flow, RF2 = revolution formula 2, W = wave………………………
10
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
11
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1
Tidak menunjukkan dye penetrasi pada flowable composit ( skor 0)..........................................
Gambar 2
Menunjukkan adanya dye penetrasi pada glass ionomer modifikasi resin ( skor 2 )......................
Gambar 3
Gambar 6
8
Menunjukkan adanya dye penetrsi pada kelompok kompomer ( skor 3 ).....................................
Gambar 5
8
Menunjukkan adanya dye penetrasi pada kelompok kompomer ( skor 1 ).....................................
Gambar 4
8
8
Penghantaran impuls nyeri dari nosiseptor ke sistem saraf pusat.................................................................
14
Serabut-serabut sensori berkumpul pada ganglion trigeminal..
14
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
12
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1
Menunjukkan marginal leakage pada beberapa bahan restorasi.................................................
Tabel 2
Tabel 3
9
Menunjukkan skor mikroleakage leakage pada beberapa bahan restorasi...................................................
18
Skor nilai mikroleakage yang terjadi di tepi dentin…………
19
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
13
BAB 1 PENDAHULUAN
Kemajuan IPTEK mengakibatkan berbagai perubahan, antara lain perubahan tempat manusia bekerja dan beraktifitas. Salah satunya adalah tempat bekerja manusia tidak hanya didaratan, tetapi manusia telah bekerja di atas udara maupun di dasar laut. Sebagai contoh para penerbang pesawat tempur, penerjun payung, penyelam, dll. Pada kondisi ini keadaan lingkungan sekitar berubah, perubahan ini dapat dirasakan adanya perubahan tekanan udara diluar tubuh yaitu pada tekanan udara yang bertekanan 1 atm menjadi naik atau turun. Pada tekanan yang berubah tubuh melakukan respon untuk mengimbangi dan menyesuaikan perubahan tersebut yaitu dengan merubah tekanan rongga didalam tubuh. Rongga tubuh tersebut antara lain paru, sinus, telinga dan gigi geligi. Apabila perbedaan tekanan diluar tubuh dengan di dalam tubuh besar pada waktu penyesuaian tekanan, rongga tubuh akan mengalami desakan sehingga dapat menimbulkan
nyeri,
apabila
nyeri tersebut
terjadi di rongga
gigi disebut
barodontalgia.1,2 Barodontalgia merupakan rasa nyeri di gigi yang timbul karena telah terjadi perubahan tekanan disekitar tubuh. Penyebab nyeri yaitu adanya gas atau udara yang terperangkap dan masuk pada saat terjadi perubahan tekanan. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan gas terperangkap dan masuk salah satunya adanya mikroleakage antara bahan restorasi dengan gigi.1,2
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
14
Pentingnya pemahaman, pencegahan dan perawatan barodontalgia mengingat aktivitas manusia di udara sebagai penerbang, atau penumpang pesawat dan juga di dalam laut sebagai penyelam meningkat. Pemilihan dan penggunaan restorasi yang tepat dapat mengurangi resiko yang dapat menimbulkan terjadinya barodontalgia. Flowable resin komposit merupakan suatu bahan restorasi yang dapat dijadikan alternatif karena memiliki karakteristik tertentu seperti viskositas yang rendah, modulus elastisitas yang rendah, serta lebih mudah mengalir sehingga memiliki peningkatan adaptasi marginal.2 Pada skripsi ini akan dibahas mengenai aplikasi flowble resin komposit dimana bahan ini memiliki sifat yang dapat mengurangi mikroleakage sehingga dapat menurunkan resiko terjadinya barodontalgia.
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
15
BAB 2 FLOWABLE RESIN KOMPOSIT
Perkembangan bahan di dunia kedokteran gigi terus meningkat. Salah satunya yang sering digunakan adalah bahan resin komposit. Flowable resin komposit, merupakan salah satu jenis dari resin komposit yang memiliki viskositas rendah dan fleksibilitas yang tinggi, sifat demikian selanjutnya dimanfaatkan dalam beberapa permasalahan yang berhubungan dengan restoratif dalam kedokteran gigi.2,3
2.1 Pengertian Komposit resin atau resin komposit adalah bahan yang terdiri dari dua atau lebih komponen, yang masing-masing mempunyai struktur dan sifat yang berbeda. Komposisi resin komposit terdiri dari tiga bagian, yaitu matriks (material organik), filler (material anorganik), coupling agen (pengikat antara filler dan matriks) ditambah dengan bonding sistem. Matriks resin terdiri dari bahan organic yang merupakan bahan dasar resin komposit.2,4 Kebanyakan resin komposit menggunakan campuran monomer aromatik dan atau alipathicdimetacrylate seperti BIS-GMA, selain itu juga yang banyak dipakai adalah triethilen glikol dimethakrilat (TEGMDMA), dan urethane dimetakrilat (UDMA). Matriks terdiri dari banyak monomer ikatan karbon rantai ganda (C=C), yang disebut grup fungsional.2,4 Monomer-monomer tersebut akan membentuk rantai polimer melalui Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
16
proses polimerisasi. Filler dimasukkan ke dalam matriks resin untuk mengurangi konstraksi polimerisasi, mengurangi koefisien muai termis komposit, meningkatkan sifat mekanis komposit antara lain kekuatan dan kekerasan,mengurangi penyerapan air, kelunakan dan pewarnaan. Bonding sistem terdiri atas etsa asam dan bonding agent yang melibatkan struktur jaringan email dan dentin. Proses bonding sistem tersebut meliputi pengetsaan asam pada email maupun dentin agar terbentuk mikro-porositas yang akan diisi oleh bonding, sehingga akan membentuk retensi antara komposit dengan jaringan gigi. 2,4 Ada beberapa macam klasifikasi komposit resin salah satunya dikemukanan oleh Lutz dan Philips. Berdasarkan ukuran bahan pengisi terdiri dari macrofilled, microfilled, dan hibrid. Pembagian lain berdasarkan perbandingan banyaknya volume matriks resin dan bahan pengisi yang mempengaruhi daya alirnya dibagi menjadi unflowable komposit dan flowable komposit.2,4
2.2 Komposisi Flowable resin komposit tersusun atas bahan pengisi yang berukuran hampir sama dengan hibrid komposit, tetapi mengalami pengurangan konsentrasi bahan pengisi anorganic dan peningkatan volume matriks resin.2,5 Flowable resin komposit memiliki viskositas yang rendah, karakteristik penanganan yang berbeda serta wetting ability yang cukup baik.2,5,6 Pengurangan kandungan pengisi pada flowable komposit menghasilkan modulus elastisitas yang rendah daripada komposit hibrid. Bahan flowable mempunyai kemampuan flow yang tinggi karena
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
17
bahan ini mengurangi kandungan bahan pengisinya atau dengan meningkatkan jumlah dari diluents monomer (TEGDMA) dalam dimethacrylate komposit.2 Flowable resin komposit memiliki presentase kandungan bahan pengisi 50%-70% berat yang lebih sedikit dibanding resin komposit hibrid (70-80%) dengan ukuran partikel bahan pengisinya yang kecil, yang berukuran 0,7-1µm sehingga bahan ini mudah dipolis. Bahan pengisi yang berukuran kecil meliputi barium silicate, barium glass, barium borosilicate glass, barium fluorosilicate, synthetic silica, colloidal silica, quartz, trimethynol propane trimethacylate, urethane dimethacrylate.6 Flowable resin komposit lebih banyak mengandung resin dibanding tradisional komposit menyebabkan flowable resin komposit memiliki nilai kekuatan yang lebih baik dan lebih tahan terhadap fraktur karena nilai elastic moduli yang lebih rendah.2
2.3 Karakteristik Sifat Pengurangan kandungan pengisi pada flowable resin komposit menghasilkan modulus elastisitas yang rendah dibanding komposit hibrid. Modulus elastisitas yang rendah dan fleksibilitas yang tinggi pada flowable resin komposit dapat mengurangi ketegangan saat pengerutan akibat polimerisasi dan menghasilkan integrasi ikatan yang baik dengan struktur gigi. Modulus elastisitas yang rendah juga menghasilkan kemampuan regang yang cukup tinggi sehingga dapat mengurangi ketegangan yang terjadi akibat pengerutan pada saat polimerisasi, serta dapat menghasilkan margin restorasi yang lebih kuat. Selain itu flowable resin komposit memiliki ketahanan terhadap fraktur ( fraktur thougness) yang lebih tinggi karena modulus elastisitasnya yang rendah.2 Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
18
Flowable resin komposit memiliki kelebihan dibandingkan dengan restorasi lain, yaitu warna dapat disesuaikan dengan warna gigi asli, dari segi pertimbangan biologis iritasi pulpa rendah dan kelarutan bahan komposit rendah. Kelebihan lain dari flowble resin komposit, yaitu dengan adanya sistem bonding yang memungkinkan adanya ikatan mekanis antara flowable resin komposit dengan struktur gigi. Sifat fisis dan mekanis flowable resin komposit cukup baik. Berikut ini akan dijelaskan karakteristik bahan flowable resin komposit berdasarkan daya tahan terhadap mikroleakage dan daya tahan terhadap pemakaian.2
2.3.1 Daya Tahan Terhadap Mikroleakage Mikroleakage adalah suatu celah berukuran mikro antara bahan restorasi dengan struktur gigi, margin restorasi terbuka serta adaptasi yang buruk menyebabkan masuknya cairan oral, bakteri maupun toksinnya sehingga menyebabkan karies sekunder, hipersensitifitas dentin, dan perubahan warna pada restorasi.2 Dari penelitian Lyons dan Rodda dihasilkan bahwa apabila terjadi perubahan tekanan atmosfir pada penggunaan komposit resin untuk cement for crown tidak terjadi mikroleakage dan bond strength. Kekuatan ikatan adesif semen resin memiliki ikatan yang lebih kuat apabila dibandingkan semen glass ionomer maupun semen pospat. Kekuatan ikatan semen glass ionomer hampir sama dengan semen zinc phosphate yaitu sebesar 3 MN/m2, sedangkan pada semen resin sebesar 4,1 MN/m2.2 Beberapa produk dilengkapi dengan monomer/primer sehingga dapat berikatan dengan alloy atau porselin. Flowable resin komposit sebagai semen untuk restorasi terbukti memiliki sifat mekanis yang lebih kuat dibanding semen berbahan dasar lainnya. Flowable resin Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
19
komposit memiliki adaptasi marginal yang baik terhadap struktur gigi hal ini dapat menurunkan resiko perubahan warna marginal gigi, karies sekunder, peningkatan sensitifitas, dan iritasi pulpa akibat mikroleakage.2 Penelitian yang dilakukan oleh Luis Guilherme
dkk
menunjukkan
bahwa
penggunaan
flowable
resin
komposit
meningkatkan perlekatan marginal pada tumpatan dan dinding kavitas. Flowable resin komposit secara signifikan memiiki angka mikroleakage yang lebih rendah dibandingkan dengan GIC modifikasi dan kompomer (seperti pada grafik 1 dan gambar 1, 2, 3, 4).5 Grafik 1 : Grafik batang yang menunjukkan skor terjadinya mikroleakage dalam 3 grup restorasi yang berbeda.5
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
20
Gambar 1 : Tidak menunjukkan dye penetration pada flowable composit (skor 0).5
Gambar 3: Menunjukkan adanya dye penetration pada kelompok kopomer (skor 3).5
Gambar 2 : Menunjukkan adanya dye penetration pada glas ionomer modifikasi resin (skor 2).5
Gambar 4 : Menunjukkan adanya dye penetration pada kelompok kompomer (skor 1).5
Salah satu perhatian klinis utama terhadap ketahanan resin komposit adalah terjadinya mikroleakage pada permukaan gigi dan restorasi. Mikroleakage merupakan adaptasi buruk terhadap dinding kavitas yang diakibatkan oleh konstraksi bahan selama polimerisasi dan perbedaan koefisien thermal ekspansi bahan restorasi dengan gigi yang dapat menggagalkan perlekatan antara sistem adhesi dan dinding kavitas sehingga membentuk celah. Kekurangan ini dapat menyebabkan masuk dan terperangkapnya gas
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
21
pada saat terjadinya perubahan tekanan udara ke gigi dan tubulus-tubulus dentin sehingga dapat mengakibatkan terangsangnya reseptor yang ada di pulpa. 2,3,5 Beberapa penelitian mengenai mikroleakage yang membandingkan bahan flowable dengan nonflowable komposit menunjukkan hasil yang lebih baik dengan bahan flowable baik ketika digunakan sebagai bahan penumpat seluruh kavitas atau sebagai bahan liner.3,5 Flowable resin komposit memiliki sifat yang lebih mudah mengalir karena persentase bahan pengisi inorganik yang lebih rendah dan persentase matriks yang lebih tinggi dibanding dengan komposit hibrid biasa.5,6 Beberapa penelitian menyebutkan flowable resin komposit memiliki peningkatan adaptasi kavitas dan kemampuan menyerap stress yang lebih besar daripada efek peningkatan pengerutan polimerisasinya sehingga menghasilkan mikroleakage yang lebih sedikit (tabel 1). 3,5 Table 1. Menunjukkan marginal leakage pada beberapa bahan restoratif.5 Bahan Restorasi
Jumlah Sampel
Skor mikroleakage
Skor ± mean
0
1
2
3
Komposit flowabale
10
9
-
1
-
0.2±0.63
RMGIC
10
3
3
4
-
1.1±0.88
Kompomer
10
3
3
3
1
1.2±1.03
2.3.2 Daya Tahan Terhadap Pemakaian Daya tahan terhadap pemakaian (wear resistance) dan daya tahan terhadap fraktur (fracture thoughness). Daya tahan terhadap abrasi serta daya tahan terhadap fraktur Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
22
menyebabkan pemakaian komposit resin lebih baik dibandingkan glass ionomer, karena glass ionomer cenderung mudah rapuh.2 Flowable resin komposit memiliki viskositas rendah dan fleksibilitas yang tinggi sehingga dapat mengurangi ketegangan yang terjadi akibat pengerutan saat polimerisasi, serta dapat menghasilkan margin restorasi yang kuat. Flowable resin komposit juga mempunyai ketahanan terhadap fraktur yang tinggi akibat modulus elastisitasnya yang rendah. Oleh karena itu akibat dari polymerization shringkage yaitu karies sekunder, peningkatan sensitifitas dentin, kontak proksimal yang kurang baik, dan lepasnya restorasi dapat diminimalisasikan.2,3,5,6
2.3.3 Radiopasitas Syarat bahan restorasi yang baik adalah radiopasitas yang adekuat yang dapat memberikan kemampuan dalam mengevaluasi integritas restorasi, membedakan karies dari bahan restorasi pada gambaran radiografi secara jelas dan memeriksa kekosongan, overhanging dan margin yang terbuka.7 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Nauray Attar dkk Tetric flow memiliki radiopasitas yang paling tinggi di antar enamel dan komposit sebagai kontrol. Baik wave dan revolution formula memiliki radiopasitas paling rendah dibawahatau sama dengan dentin, seperti yang ditunjukkan oleh grafik 2.7 Grafik 2. Gambaran radiopasitas beberapa macam merek flowable resin komposit. TF = tetric flow, RF2 = revolution formula 2, W = wave.7
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
23
BAB 3 BARODONTALGIA
Barodontalgia secara umum didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terdapat rasa nyeri pada gigi yang timbul ketika terdapat adanya perbedaan tekanan udara yang ada di luar tubuh dan di dalam tubuh. Insidensi biasanya terjadi pada orang yang mengadakan penerbangan atau dapat juga orang yang melakukan penyelaman.1,2
3.1 Pengertian Reseck dan Dhenin mendefinisikan barodontalgia atau sering juga disebut aerodontalgia atau aero-odontodynia adalah nyeri akut pada gigi akibat desakan udara atau gas dalam rongga di bawah tumpatan atau gigi yang apeksnya terletak pada rongga sinus.. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Sularsih, dia mendefinisikan barodontalgia adalah rasa sakit atau nyeri yang disebabkan oleh karena udara yang terjebak di dalam rongga gigi. Dari kedua pendapat ini dapat disimpulkan bahwa barodontalgia merupakan nyeri pada gigi yang diakibatkan adanya gas yang masuk dan terperangkap pada rongga gigi ketika terjadinya perubahan tekanan udara.1,2
3.2 Etiologi Barodontalgia adalah rasa sakit atau nyeri yang disebabkan oleh karena udara yang masuk dan terjebak pada rongga gigi, jalan yang paling sering bagi udara untuk Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
24
memasuki gigi adalah melalui sebuah lesi atau celah pada tumpatan. Pada saat tekanan atmosfir menurun atau naik yaitu ketika menyelam atau pada saat naik ke permukaan, gas akan mengalami ekspansi dan memasuki tubulus dentin sehingga menstimulus nosiseptor di dalam pulpa menyebabkan rasa sakit. 2 Etiologi
barodontalgia
telah
diselidiki
beberapa
tahun
belakangan
ini.
Kollman mengemukakan tiga hipotesa penting untuk menjelaskan keadaan ini. Perluasan gelembung udara yang terperangkap dibawah rootfilling yang melawan dentin yang akan mengaktifkan nosiseptor ; menstimulasi nosiseptor pada sinus maksilaris dengan nyeri yang mengarah ke gigi; dan stimulasi ujung saraf pada inflamasi pulpa kronis.2 Manusia hidup pada tekanan 1 Atm oleh karena itu apabila tekanan disekitar tubuh berubah dengan cepat kurang dari 1 Atm atau lebih akan menimbulkan gejala pada tubuh. Hal ini merupakan reaksi dari sel-sel tubuh selama mengimbangi perubahan tekanan. Perubahan tekanan udara yang cepat lebih besar dari 1 ATM menyebabkan tekanan pada rongga tubuh seperti paru, sinus, telinga dan gigi geligi ikut berubah. Udara tersebut menekan mukosa pada dinding terluar rongga-rongga tersebut. Apabila desakannya besar maka akan menimbulkan rasa nyeri sebagai akibat pecahnya pembuluh perifer.1,2
3.3 Faktor Resiko Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan resiko terjadinya barodontalgia. Menurut Seltzer dan Bender rasa nyeri timbul karena adanya reaksi antara pulpa dengan keadaan perubahan tekanan udara. Perubahan tekanan udara yang besar menyebabkan Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
25
pembentukan gelembung gas yang berasal dari pembuluh darah pulpa. Ini dapat terjadi juga bila keadaan ruang pulpa kosong misalnya pada gigi yang masih dalam perawatan endodonti. Faktor resiko lain yang dikemukakan oleh Gilbert yaitu adanya pembuatan tambalan yang tidak benar atau kurang baik sehingga di antara gigi atau dinding kavitas dengan tambalan terjadi rongga atau ruangan yang berisi udara. Rongga atau ruangan ini disebut juga mikroleakage. Atau dalam proses kerusakan gigi dapat jadi pembentukan gas-gas pembusukan atau abses periapikal. Kemudian menurut Bergin udara yang terjebak dapat pula disebabkan oleh tumpatan yang bocor.1,8 Semua faktor resiko yaitu adanya radang pada pulpa, udara yang terperangkap pada celah kecil antara bahan restorasi dengan tambalan, dan gas proses pembusukan, belum menyebabkan rasa nyeri atau sakit karena gas belum mencapai pulpa. Tetapi kondisikondisi seperti itu merupakan keadaan yang sangat sensitif terhadap perubahan tekanan udara.8
3.4 Mekanisme terjadinya barodontalgia Pada saat menyelam cara yang paling umum bagi udara dari tangki bertekanan untuk masuk ke gigi adalah dengan kekuatan/gaya masuk melalui lesi karies, atau tumpatan yang bocor dengan margin yang kurang baik, ketika perubahan tekanan, gas yang terperangkap dapat menyebar dan masuk ke dalam tubulus dentin, hal ini dapat menstimulasi nosiseptor dalam pulpa.2,9 Proses terjadinya nyeri dimulai ketika adanya rangsangan yaitu udara yang terperangkap dan masuk melalui celah kecil antara tumpatan dengan gigi yang terjadi. Kemudian melalui tubulus dentin udara sampai ke pulpa, dimana di pulpa terdapat satu Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
26
tipe reseptor pada ujung bebas serabut saraf tanpa mielin yaitu nosiseptor. Reseptor ini berfungsi menerima rangsangan yang masuk dan kemudian mengubah rangsangan menjadi impuls. Serabut-serabut aferen A-δ d an c berperan sebagai serabut saraf sensoris yang membawa impuls nyeri sepanjang lintasan nervus trigeminus. Kemudian impuls sampai ke ganglion trigeminal yang merupakan neuron orde pertama yang fungsinya sama seperti akar ganglion dorsalis medula spinalis sebagai tempat berkumpulnya serabut-serabut sensori pembawa informasi nosiseptif. Setelah melalui ganglion trigeminal, sebuah akar sensoris tunggal memasuki batang otak pada level pons sebagai tempat nukleus utama nervus trigeminus dan sampai ke area somatis sensoris korteks serebri ( gambar 5 dan 6 ).2,10
Gambar 5. Penghantaran impuls nyeri dari nosiseptor ke sistem saraf pusat.10
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
27
Gambar 6. Serabut-serabut sensori berkumpul pada ganglion trigeminal.10 .
Pada tangki scuba gas diluents natural oksigen, nitrogen, digantikan oleh helium,
menghasilkan gas dengan viskositas yang lebih rendah. Gas ini bisa memasuki jaringan, termasuk memasuki jaringan gigi, dan dapat pula terperangkap dalam ruang tertutup seperti kamar pulpa, dan saluran akar. Ada 2 mekanisme gas dapat terperangkap yaitu ketika ada ruang antara gigi dengan restorasinya, selama peningkatan tekanan gas dapat menekan ke dalam ketika terjadi peningkatan tekanan dan gas yang terlarut dapat menyebabar dari jaringan keruang-ruang yang ada ketika tekanan menurun.9 Hal ini sesuai dengan hokum Boyle, K=PV dengan K konstanta P tekanan dan V volume. Pengecilan volume rongga udara dalam tubuh akan menyesuaikan tekanan di sekitar tubuh. Akan tetapi apabila penyelam tersebut muncul di permukaan air maka tekanan udara turun menjadi 1 Atm.1,3 Akibatnya tekanan dalam rongga tubuh mengembang lagi. Pada saat tekanan mengembang tersebut timbul rasa nyeri, sebagai akibat volume membesar lagi dan mendesak jaringan di sekitarnya.1,2 Apabila waktu menyelam sudah ada gigi yang meradang akibat desakan dari luar volume rongga pulpa mengecil. Kejadian ini untuk mengimbangi perubahan tekanan dari luar dengan proses keluarnya cairan radang ke jaringan sekitarnya. Selama proses tersebut rasa nyeri terjadi oleh karena rongga pulpa yang kaku mengakibatkan serabut saraf sensorik pulpa terjepit. Demikian pula pada waktu penyelam muncul ke permukaan air, nyeri ulang dapat terjadi karena ruang pulpa berusaha mengurangi tekanannya..1,2 Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
28
BAB 4 IMPLIKASI FLOWABLE RESIN KOMPOSIT DALAM MENGURANGI BARODONTOLGIA
Barodontalgia yang merupakan nyeri gigi yang disebabkan adanya gas yang masuk atau terperangkap pada saat terjadinya perubahan tekanan udara disekitar tubuh. Ada beberapa kondisi yang meningkatkan resiko atau mepermudah gas masuk dan terperangkap yaitu salah satunya adanya celah kecil antara bahan restorasi dengan gigi atau kavitas disebut juga dengan mikroleakage. Melalui mikroleakage ini gas dapat masuk dan diteruskan ke tubulus dentin yang nantinya sampai ke pulpa. Di pulpa tepat nya di ujung-ujung serabut saraf pulpa terdapat reseptor yang disebut nosiseptor. Nosiseptor berfungsi menangkap rangsangan dan mengubah rangsangan tersebut menjadi impuls-impuls nyeri. Kemudian melalui serabut-serabut saraf impuls dihantarkan sepanjang lintasan nervus trigeminus sampai ke ganglion dorsalis dan diteruskan ke batang otak ( gambar 5 dan 6 ).2,10 Dari mekanisme di atas terdapat kondisi yang mempermudah gas masuk dan terperangkap yaitu adanya mikroleakage. Mikroleakge terjadi oleh karena adaptasi buruk bahan restorasi terhadap dinding kavitas. Ini diakibatkan oleh adanya kontraksi bahan selama polimerisasi dan perbedaan koefisien thermal ekspansi bahan restorasi
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
29
dengan gigi yang dapat menggagalkan perlekatan antara sistem adhesi dan dinding kavitas sehingga membentuk celah.2,3,5 Untuk mengurangi mikroleakge dibutuhkan pemilihan dan pemakaian bahan restorasi yang tepat. Bahan restorasi yang paling baik dalam mengurangi mikroleakage adalah flowable resin komposit. Dari penelitian Lyons dan Rodda dihasilkan bahwa penggunaan flowable resin komposit tidak terjadi mikroleakage dan perubahan bond strength apabila terjadi perubahan tekanan atmosfir, sedangkan pada penggunaan glass ionomer dan zinc phosphate semen akan terjadi mikroleakage dan perubahan bons streangth. Menurut Stein penggunaan restorasi flowable resin komposit relatif aman untuk para penyelam dan diperlukan basis yang adekuat pada restorasi permanent.2,9 Flowable resin komposit merupakan bahan yang relatif hidrophobik dan penggunaannya sebagai lining pada restorasi komposit atau sebagai bahan tambalan telah secara luas dipakai.2,11 Material ini terdiri dari partikel yang memiliki ukuran partikel-partikel komposit yang sama dan sebagian besar diklasifikasikan sebagai minifilled atau microhibrid.6 Penurunan dari filler content dan peningkatan dari matriks resin menyebabkan bahan ini memiliki viskositas yang lebih rendah dari pada restoratif komposit lainnya sehingga material-material ini juga dikenal dengan sebutan resin komposit dengan viskositas rendah.2,5,6 Salah satu sifat dari flowable resin komposit yang berkaitan ialah modulus elastisitas, yang secara signifikan lebih rendah dari tradisional hibrid resin komposit ( 30-50%). Selain itu modulus elastisitas dari flowable resin komposit berada pada range rendah sampai sedang, sedangkan hibrid komposit memiliki nilai modulus elastisitas tertinggi dan microfilled terendah.2,5,6,11 Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
30
Efek dari tekanan mekanikal selama polimerisasi restoratif komposit atau semen resin pada saat bonding dari sistem adesif untuk mempersiapkan dinding kavitas merupakan penyebab utama dari kegagalan perlekatan marginal.2,5,6,11 Keuntungan yang berhubungan dengan modulus elastisitas dan viskositas yang rendah adalah kemampuan untuk mengabsorbsi daerah kerutan polimerisasi resin komposit, memelihara lapisan hibridisasi, dan menghindari terbentuknya celah marginal.6 Pada saat terjadi pengerutan setelah polimerisasi akan terjadi tegangan kontraksi yang dipengaruhi oleh faktor C. Untuk menurunkan faktor C bisa diatasi dengan menggunakan flowable komposit sebagai bahan lining pada kavitas, dilanjutkkan dengan teknik pengisian selapis demi selapis maksimum 1 mm, teknik aplikasi yang sesuai, penyinaran yang sesuai, penggunaan matrik interdental, kontrol saliva, kelembapan, dan pemolesan yang baik.2 Penggunaan resin komposit menghasilkan modulus elastisitas yang rendah dan fleksibilitas tinggi dapat mengurangi ketegangan saat pengerutan akibat polimerisasi serta menghasilkan margin restorasi yang lebih kuat dan ketahanan terhadap fraktur lebih tinggi.2,5,6 Hal ini juga telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Luis G.S dkk,Prabhakar dkk, bahwa mikroleakage yang terjadi pada kavitas dengan tumpatan flowable resin komposit lebih rendah dibandingkan dengan RMGIC, non flowable resin komposit, dan kompomer, seperti yang terlihat pada tabel 2.5 Tabel 2 : Menunjukkan skor mikroleakage pada beberapa bahan restorasi.9
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
31
Penelitian lain menyebutkan penggunaan mini LED pulse curing dengan intensitas penyinaran 1100mW/cm2 selama 10 detik menghasilkan adaptasi yang sangat baik dengan dinding kavitas sehingga tidak dihasilkan mikroleakage setelah polimerisasi. Ini dapat dilihat pada tabel 3.11 Tabel 3 : Skor nilai mikroleakage yang terjadi di tepi dentin.11
Dari sifat flowable resin komposit yang baik ketahanannya terhadap mikroleakage dibandingkan dengan beberapa bahan restorasi lain. Membuat bahan ini sebagai bahan yang paling baik dalam pemilihan dan perawatan terhadap barodontalgia, yang mana bahan ini dapat mengurangi salah satu faktor resiko dari barodontalgia yaitu adanya celah kecil pada bahan restorasi dengan dinding kavitas.2,9
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
32
BAB 5 KESIMPULAN
1.
Barodontalgia merupakan nyeri yang timbul pada saat terjadi perubahan tekanan udara di sekitar tubuh.
Penyebab utama dari barodontalgia itu sendiri adalah
adanya gas yang terperangkap atau masuk ke dalam rongga gigi. 2.
Salah satu faktor resiko yang menyebabkan terjadinya barodontalgia adalah mikroleakage. Mikroleakage sendiri merupakan kondisi kegagalan adaptasi marginal antara bahan restorasi dengan dinding kavitas, dan pada restorasi berbahan komposit faktor yang berperan penting dalam terjadinya mikroleakage adalah kontraksi selama terjadinya polimerisasi.
3.
Pentingnya pemahaman, pencegahan dan perawatan terhadap barodontalgia yang terjadi pada para penerbang,penyelam,terjun payung, dll. Pemilihan restorasi yang tepat dapat mengurangi resiko yang menyebabkan barodontalgia yaitu salah satu bahan restorasi yang dapat digunakan adalah flowable resin komposit
4.
Flowable resin komposit dapat dijadikan alternatif karena bahan ini paling baik dalam mengurangi mikroleakage sebagai salah satu faktor resiko terjadinya barodontalgia.
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
33
DAFTAR PUSTAKA
1.
Mardewi S. Endodontologi. Jakarta: Hafizh, 2003 :82-91
2.
Sularsih, Sarianoferni. Penggunaan resin komposit untuk mengurangi resiko barodontalgia. Jurnal Kedokteran Gigi 2007;1(2):100-5.
3.
Nugrohowati, Wianto D. Penggunaan bahan flowable untuk restorasi. Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedoteran Gigi 2003 ; 1(2);146-7.
4.
Anusavice KJ. Philips’ Science of Dental Material. Edisi X. Alih Bahasa: Johan AB, Susi P. Jakarta: EGC, 2003: 227-49
5.
Prabhakar AR, Madan M, Raju S. The marginal seal of a flowable komposit, an injectable resin modified glass ionomer and a compomer in primary molars-an in vitro study.J Indian Soc Pedo Prev Dent 2003;21(2):45-8.
6.
De Goes MF, Giamini M, Hipolito FD, Carrilho MRO, Daronch M, Rueggeberg FA. Microtensile bond strength of adesif sistem to dentin with or without application of an intermediate flowable resin layer. Braz Dent J 2008; 19(1):1-9
7.
Attar N, Tam LE, McComb D. Flow, strength, stiffness and radiopacity of flowable resin komposits. J Can Dent Assoc 2003;69(8):516-21.
8.
Supartono G. Trapped gas pada penerbangan yang tinggi.<www.portalkalbe.com> (11 November 2008).
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.
34
9.
Robichaud R, McNally ME. Barodontalgia as a differential diagnosis: symptoms and findings. J Can Dent Assoc 2005;71(1):39-42.
10. Peter Duus. Diagnosa Topik Neurologi : Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala. Alih bahasa. Ronardy DH. Jakarta: EGC, 1994.107-110 11. Yazici AR, Celik C, Dayangac B, Ozgunaltay G. Effects of different light curing units/modes on the mikroleakage of flowable komposit resin. Eur J Dent 2008;2:240-6. 12. Lyons KM, Rodda JC, Hood JAA. Barodontalgia: a review, and the influence of simulated diving on mikroleakage and on the retention of full cast crown. www.findarticles.com(26 Oktober 2008). 13. Wikipedia. Dental pain. www.wikipedia.org (4 Februari 2009).
Raagung Putra Armidin : Aplikasi Flowable Resin Komposit Dalam Mengurangi Salah Satu Resiko Dari Barodontalgia, 2010.