ISBN : 978-602-73865-4-9
APLIKASI ANTIHYPERTENSIVE DRUG INTERACTION CHECKER (ADIC) UNTUK MENGHINDARI INTERAKSI OBAT YANG MERUGIKAN Nurhayati APIKES Citra Medika Surakarta, nurhayatimkom@gmailcom
ABSTRAK Semakin meningkatnya jumlah penderita hipertensi dewasa ini berimbas pada tingginya jumlah obat antihipertensi yang dikonsumsi.Masih ditemui beberapa permasalahan selama ini yaitu: (1) Kurangnya informasi yang disampaikan oleh dokter/apoteker mengenai kandungan dan khasiat obat antihipertensi yang dikonsumsi penderita hipertensi. (2) Kurangnya pengetahuan mengenai interaksi merugikan dari kandungan obat antihipertensi yang dikonsumsi dengan obat lain. Solusi yang ditawarkan dari permasalahan tersebut adalah menggunakan aplikasi antihypertensive drug interaction checker (ADIC) yang akan bekerja memberikan informasi kandungan, khasiat dari obat antihipertensi yang dipilih dan melakukan pengecekan interaksi obat yang merugikan dari obat antihipertensi dengan obat lain yang dipilih. Untuk membangun aplikasi ADIC dengan tahapan : (1) tahap perencanaan, (2) tahap analisis, (3) tahap perancangan, (4) tahap pembuatan, (5) tahap pengujian dan evaluasi , (6) tahap penggunaan sistem. Kata Kunci : interaksi obat, pengecekan interaksi, obat antihipertensi ABSTRACT The number of adults with hypertension have an increased impact on the high number of antihypertensive drugs consumed. Several problems during this time: (1) lack of information given by the doctor / pharmacist regarding the content and efficacy of antihypertensive drugs consumed by people with hypertension. (2) Lack of knowledge about adverse interactions of antihypertensive drug content consumed with other drugs. The solutions offered to these problems is the use of antihypertensive drug interaction checker application (ADIC), which will work to provide information content, efficacy of antihypertensive drugs were selected and checked adverse drug interactions of antihypertensive drug with other drugs that have been selected. To build applications ADIC phases: (1) planning, (2) the analysis phase, (3) the design phase, (4) the stage of manufacture, (5) the stage of testing and evaluation, (6) the stage of use of the system. Keywords: drug interactions, interaction checking, antihypertensive drug
PENDAHULUAN Teknologi informatikayang berkembang pesat dewasa ini semakin mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan informasi di berbagai bidang salah satunya di bidang kesehatan. Diantaranya aplikasi di bidang farmasi untuk melihat kandungan dari suatu obattetapi masih sedikit aplikasi yang memberikan informasi mengenai interaksi obat jika suatu obat dikonsumsi dengan obat lain. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Seseorang yang terjangkit penyakit ini biasanya berpotensi mengalami penyakit-penyakit lain seperti stroke, dan penyakit jantung. Obat antihipertensi yang direkomendasikan oleh WHO adalah diuretik, beta blocker, calcium channel blocker, ACE inhibitor, angiotensin II receptor blocker. Penggunaan obat antihipertensi dapat hanya satu obat saja atau pengobatan tunggal, atau dapat dikombinasikan dengan obat lain bila perlu. Pengkombinasian obat antihipertensi dengan obat lain memungkinkan terjadinya interaksi obat. Interaksi obat adalah situasi di mana suatu zat memengaruhi aktivitas obat, yaitu meningkatkan atau menurunkan efeknya, atau menghasilkan efek baru yang tidak diinginkan atau direncanakan. Interaksi dapat terjadi antar-obat atau antara obat dengan makanan serta obat-obatan herbal.Secara umum, interaksi obat harus dihindari karena kemungkinan hasil yang buruk atau tidak terduga. Masih ditemui beberapa permasalahan yaitu: (1) Kurangnya informasi yang disampaikan oleh dokter/apoteker mengenai kandungan dan khasiat obat antihipertensi yang dikonsumsi penderita hipertensi. Terjadi kecenderungan dokter/apoteker tidak memberikan informasi lengkap mengenai kandungan obat antihipertensi yang diresepkan, padahal informasi dari dokter/apoteker sangatlah penting dan dipatuhi oleh penderita hipertensi. (2) Kurangnya pengetahuan mengenai interaksi Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta
117
ISBN : 978-602-73865-4-9
merugikan dari kandungan obat antihipertensi yang dikonsumsi dengan obat lain.Penderita hipertensi mengkombinasikan obat antihipertensi dengan obat lain yang dijual bebas atau obat tradisional dengan tujuan memaksimalkan pengobatan dan mengobati penyakit lain yang dideritanya tanpa sepengetahuan dokter. Padahal mengkombinasikan obat yang tidak sesuai aturan dan dosisnya dapat berakibat terjadi interaksi obat yang merugikan dan berbahaya bagi kesehatan. Melihat dari permasalahan diatas perlu sebuah solusi untuk menghindari interaksi obatyang merugikan antara obat antihipertensi dengan obat lainmenggunakan aplikasi pengecekan interaksi obat anti hipertensi dengan obat lain yang bekerja memberikan informasi kandungan obat antihipertensi yang dipilih, kandungan kimia, kontra indikasi dan melakukan pengecekan interaksi obat yang merugikan dengan obat lain yang dipilih menyertai obat antihipertensi.
TINJAUAN PUSTAKA 1.
Hipertensi Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat sampai ke jaringan yang membutuhkannya (Vitahealth,2005). Sedangkan menurut Tjay & Rahardja (2002) hipertensi bukanlah suatu penyakit tetapi melainkan suatu kelainan, suatu gejala dari gangguan pada mekanisme tekanan darah. Jenis hipertensi dapat didiagnosa berdasarkan penyebabnya yaitu hipertensi esensial dan hipertensi renal (Vitahealth,2005). 2. Obat Antihipertensi Obat antihipertensi bertujuan untuk menormalkan tekanan darah. Yang umum diberikan lebih dahulu adalah jenis-jenis diuretika (obat untuk mengurangi stres karena rangsangan ion natrium dan air), setelah itu beta blocker (obat untuk mengurangi denyut jantung dan keluaran darah) dan vasodilator yang mempengaruhi kerja hormon pengatur tekanan darah (Vitahealth,2005). Berikut merupakan beberapa jenis obat hipertensi: a.Diuretik Diuretik membuang kelebihan cairan dari sistem peredaran darah melalui buang air kecil yang sering,agar beban jantung terkurangi(Vitahealth,2005). b. ACE inhibitor ACE inhibitor bekerja menghambat kerja enzim angiotensin. Produk ini banyak beredar dengan banyak merek terutama yang jenis kaptopril dan lisinopen dihidrat dan enalapril maleat (Vitahealth,2005). c. Beta blocker Fungsinya mengurangi denyut jantung dan keluaran total darah dari jantung. Termasuk dalam kelompok ini propranolol, HCI, nadolol,metoprolol asetat(Vitahealth,2005). d. Vasodilator Vasodilator adalah zat-zat yang berkhasiat vasodilatasi langsung terhadap arteriole dan dengan demikian menurunkan tekanan darah tinggi. Penggunaannya khusus sebagai obat pilihan ketika terutama bersama dengan beta-blocker dan diuretik jika kombinasi kedua obat terakhir kurang memberikan hasil (Tjay & Rahardja,2002). 3. Interaksi Obat Interaksi obat adalah situasi dimana suatu zat mempengaruhi aktifitas dari obat, efek obat dapat meningkat atau menurun bahkan obat tersebut memproduksi efek baru yang sebelumnya tidak dimiliki(Bahra,2011). Interaksi obat dapat menghasilkan efek yang memang dikehendaki (Desirable Drug Interaction), atau efek yang tidak dikehendaki (Undesirable/Adverse Drug Interactions) yang lazimnya menyebabkan efek samping obat dan/atau toksisitas karena meningkatnya kadar obat di dalam plasma, atau sebaliknya menurunnya kadar obat dalam plasma yang menyebabkan hasil terapi menjadi tidak optimal (Gitawati,2008). 4. Aplikasi Pengecekan Interaksi Obat Secara umum, aplikasi pengecekan interaksi obat merupakan penerapan bahasa pemrograman yang menghasilkan sebuah program aplikasi yang digunakan untuk melakukan pengujian permasalahan yang berhubungan dengan interaksi satu obat dengan obat yang lain.Aplikasi ini merupakan kontribusi informatika dalam bidang farmasi meliputi pengecekan alergi, komplikasi dan kontraindikasi yang berbahaya(Jara,2010). Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta
118
ISBN : 978-602-73865-4-9
METODE Penelitian ini menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) waterfall yang merupakan metode pengembangan aplikasi dengan uraian langkah sebagai berikut : (1) Perencanaan Perencanaan meliputi studi literatur untuk memahami kasus dan materi yang berhubungan dengan aplikasi antihypertensive drug interaction checker (ADIC) untuk mendukung kelengkapan dan kesesuaian teori dan pemahaman dari kasus yang dihadapi. Selain itu studi penelitian terdahulu mengenai aplikasi pengecekan interaksi obat untuk menambah pemahaman, pembanding dan mengetahui hubungan dengan penelitian . (2) Penelitian Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dan analisa kebutuhan dari sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan apoteker mengenai interaksi obat antihipertensi dengan obat lain dan mengambil data dari buku panduan interaksi obat. Hasil akhir berupa variabel variabel yang mempengaruhi perancangan aplikasi pengecekan interaksi obat antihipertensi. (3) Perancangan Perancangan aplikasi pengecekan interaksi obat antihipertensi dengan obat lain meliputi perancangan proses yang terdiri dari bagan alir sistem, diagram arus data, perancangan basis data, perancangan antarmuka sistem. (4) Pembuatan Tahapan pembuatan merupakan penerapan dari tahapan perancangan. Didalamnya terdapat proses pengkodean program dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Foxpro 9.0 yang akan Z (5) Pengujian dan evaluasi Pengujian aplikasi dilakukan untuk mengetahui fungsionalitas aplikasi yang dibuat, termasuk pengujian terhadap alur logika program, kesalahan penulisan kode serta pengujian fiturfitur. Apabila masih terdapat kesalahan dari segi teknis pembuatan maupun fungsional aplikasi, akan dilakukan evaluasi dimulai dari tahap perancangan hingga tahapan pembuatan dan selanjutnya dilakukan tahapan pengujian lagi. (6) Penggunaan sistem Tahapan akhir setelah aplikasi bebas dari kesalahan dan sudah lulus dari segi teknis adalah penggunaan aplikasi di lapangan, dimulai dari instalasi sistem
HASIL 1. Analisa Dan Perancangan Sistem Perancangan Sistem Rancangan sistem adalah perencanaan penyusunan seluruh desain sistem yang terdiri dari flowchart, Diagram Arus Data (DAD), desain input, desain output, desain database, dan desain teknologi.Flowchart sistem disajikan pada gambar 1: Mulai
User memasukan pi li han obat yang akan dicek
database
Pengecekan interaksi obat
Data interaksi ditemukan?
tidak
Menampi lkan informasi i nteraksi tidak ditemukan
ya Menampi lkan informasi i nteraksi dan solusi
Selesai
Gambar 1 : Flowchart Aplikasi yang diusulkan Diagram konteks sistem yang dikembangkan disajikan pada gambar 2 berikut ini : Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta
119
ISBN : 978-602-73865-4-9
Data admin, data kelas obat, data obat, data pengetahuan interaksi
Informasi Interaksi
Aplikasi ADIC
Admin
Data admin, data kelas obat, data obat, data pengetahuan interaksi
User
Pengecekan interaksi
Gambar 2. Diagram Konteks Diagram konteks di atas menunjukkan bahwa input aplikasi berasal dari admin dan user, admin memberikan data admin, kelas obat, obat dan pengetahuan interaksi ke sistem dan akan menghasilkan data admin, data kelas obat, data obat dan data pengetahuan interaksi. Sedangkan user memberikan data pengecekan interaksi dan menghasilkan informasi interaksi. Data obat, kelas obat dan data pengetahuan interaksi digunakan sebagai data dasar dalam proses pengecekan interaksi. Berdasarkan diagram konteks pada gambar 2, dikembangkan DAD level 0 seperti gambar 3 berikut ini :
data admin data kelas obat Admin
data obat
data admin Tabel admin 1 data admin Pengelolaan master data data kelas obat
data kelas obat
data pengetahuan interaksi
Tabel kelas obat
data obat data obat
Tabel Obat
data pengetahuan interaksi
data pengecekan interaksi User
data pengetahuan interaksi
Tabel Pengetahuan Interaksi
Data pengetahuan interaksi Informasi interaksi
2 Pengecekan Interaksi
data obat data kelas obat
Gambar 3. DAD Level 0 DAD level01 ini menunjukkan alur proses sistem yang lebih rinci, selain itu juga telah nampak basis data dan tabel sebagai media penyimpanan yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem.
Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta
120
ISBN : 978-602-73865-4-9
Perancangan Basis Data Perancangan basis data digunakan untuk menentukan struktur tabel dan relasi tabel yang akan diimplementasi ke dalam basis data visual foxpro 9. Struktur tabel yang dirancang adalah seperti pada tabel-tabel dibawah ini: Tabel 1 Tabel Data Admin Tipe/Lebar/Keterangan char(7), Primary Key char(10)
Field Username Password
Tabel 2 Tabel Data Kelas Obat Tipe/Lebar/Keterangan char(3),Primary key char(50)
Field idklsobat NamaKelasObat
Tabel 3 Tabel Data Obat
Field
Tipe/Lebar/Keterangan
Idobat
char(3),Primary key
Idklsobat
char(3), Foreign Key
Namaobat
char(50)
Idinteraksi Idobat1 Idobat2
Tabel 4 Tabel Data Pengetahuan Interaksi Field Tipe/Lebar char(3),Primary Key char(3) char(3)
Efek Solusi
char(200) char(200)
Relasi antar tabel dari aplikasi ADIC yang dikembangkan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Tabel Admin PK
Tabel Pengetahuan Interaksi
Use rn ame PK
idin te ra ksi
Passwo rd ido ba t ido ba t
Tabel Kelas Obat PK
Tabel Obat
idklsob at
PK
ido ba t
na makela so ba t
FK
idklsob at
efe k solusi
na mao ba t
Gambar 4 Relasi antar tabel aplikasi ADIC Aplikasi ADIC ini diimplementasikan dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Foxpro 9 dan software database Microsoft Visual Foxpro 9. Hasil implementasinya disajikan pada gambar gambar berikut ini :
Gambar 5 Implementasi Menu Utama
Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta
121
ISBN : 978-602-73865-4-9
Gambar 6 Implementasi Menu Master Data Admin
Gambar 7 Implementasi Menu Master Data Kelas Obat
Gambar 8 Implementasi Master Data Obat
Gambar 9 Implementasi Master Data Pengetahuan Interaksi
Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta
122
ISBN : 978-602-73865-4-9
Gambar 10 Implementasi Menu Transaksi Pengecekan Interaksi
PEMBAHASAN Bila user ingin melakukan transaksi pengecekan interaksi dapat memilih menu transaksi, kemudia user diminta memasukan obat pertama. Pilihan obat pertama haruslah obat antihipertensi. Diikuti dengan memasukan obat kedua, obat kedua boleh obat antihipertensi atau obat dari golongan lain. Sistem akan melakukan pengecekan apakah kedua obat tersebut memiliki interaksi obat. Penelusuran sistem dilakukdan pada basis data dengan mencocokkan field-field yang terdapat di tabel. Hasil penelusuran data jika ditemukan data interaksi antar dua obat tersebut, maka akan ditampilkan efek interaksi dan solusi yang diusulkan berdasarkan pengetahuan yang dihimpun seperti yang tercantum pada gambar 11:
Gambar 11 Pengecekan Interaksi Obat Jika Ditemukan Interaksi Jika berdasarkan hasil penelusuran tidak ditemukan data interaksi antar dua obat yang dimaksudkan, maka akan ditampilkan hasil seperti gambar12 dibawah ini:
Gambar 12 Pengecekan Interaksi Obat Jika Tidak Ditemukan Interaksi
Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta
123
ISBN : 978-602-73865-4-9
KESIMPULAN Pembangunan aplikasi ADIC untuk menghindari interaksi obat yang merugikan diimplementasikan dengan bahasa pemrograman Microsoft VisualFoxpro 9dan software database Microsoft Visual Foxpro 9.Aplikasi ini mampu mengolah data kelas obat, obat, pengetahuan interaksi dan menghasilkan informasi interaksi antar dua obat antihipertensi dengan lebih yang cepat dan akurat untuk menghindari efek merugikan bagi penderita hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA Bahra, Rabia.2011Food-Drug Interactions. Oman Medical Journal.26(2):77-83 Gitawati,Retno.2008.Interaksi Obat Dan Beberapa Implikasinya.Media Litbang Kesehatan.18(4):175184 Jara, A.2010.Drugs Interaction Checker based on IoT.IEEE Tjay, Erik dan Raharja, Dwi. 2002. Interaksi Obat. Yogyakarta: Graha Ilmu Vitahealth,2005.Hipertensi Oleh Tim Redaksi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta
124