ANALISIS WACANA BERITA DUKA DALAM MEDIA MASSA SOLOPOS DAN KOMPAS EDISI NOVEMBER 2012
NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendididkan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
MIRA ERLINAWATI A310090055
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 7151448 Surakarta 57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama
: Prof. Dr. Markhamah, M.Hum.
NIP/NIK
: 195804141987032001
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: Nama
: Mira Erlinawati
NIM
: A 310 090 055
Program Studi
: Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Judul Skripsi
: “ANALISIS WACANA BERITA DUKA DALAM MEDIA
MASSA SOLOPOS DAN KOMPAS EDISI NOVEMBER 2012”
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 25 Juli 2013 Pembimbing
Prof. Dr. Markhamah, M.Hum. NIP/NIK: 195804141987032001
2
ANALISIS WACANA BERITA DUKA DALAM MEDIA MASSA SOLOPOS DAN KOMPAS EDISI NOVEMBER 2012 ABSTRAK Mira Erlinawati, A310090055, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013 Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan struktur wacana yang ada dalam berita duka ditinjau dari isinya di Koran Solopos dan Kompas 2) Mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi wacana berita duka 3) Mengetahui kesamaan wacana berita duka pada koran Solopos dan Kompas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak, catat dan wawancara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Data dideskripsikan sehingga status dan makna jelas kelihatan ringkas, padat, efektif, menarik dan memikat. Pada tahap analisis data peneliti berupaya meneliti langsung permasalahan yang terkandung dalam data. Hasil penelitian menyatakan bahwa Struktur wacana berita duka terdiri dari wacana yang strukturnya lengkap (amanat, judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, waktu dan pemakaman, yang mengasihi dan keluarga yang ditinggalkan), wacana yang strukturnya agak lengkap (judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, waktu dan pemakaman, yang mengasihi, keluarga yang ditinggalkan) dan wacana yang strukturnya tidak lengkap. Faktor-faktor yang mempengaruhi berita duka yakni keturunan atau generasi (orang yang semasa hidupnya hanya menggunakan nama Cina saja (tidak ada nama Indonesia), nyaris menggunakan huruf kanji dalam tulisannya) kekayaan atau ekonomi (seseorang yang mempunyai harta yang melimpah dan bermatabat), kedudukan dalam keluarga besar (jabatan dalam suatu keluarga, sehingga semakin tinggi seseorang jabatannya maka ia dihormati dan dihargai.) dan kewarganegaraan (kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga pemerintah yang efektif sehingga berhak menentukkan tujuan nasionalnya). Persamaan koran Solopos dan Kompas terletak pada Judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, waktu dan tempat pemakaman, yang mengasihi dan keluarga yang ditinggalkan. Perbedaanya terletak pada amanat yang berada di wacana berita duka. Karena tidak semua berita duka menggunakan amanat.
Kata Kunci: berita duka, struktur wacana berita duka, faktor-faktor yang mempengaruhi berita duka.
3
A. PENDAHULUAN Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa itu, orang dapat menyampaikan berbagai berita batin, pikiran, dan harapan kepada sesame manusia. Dengan bahasa itu pula orang dapat menerima dan menyampaikan segala pengetahuan, harapan, dan pesan-pesan. Karena kedudukan bahasa yang demikianlah, maka bahasa di jumpai dalam segala bidang kehidupan manusia diantaranya dalam bidang periklanan. Kegiatan
komunikasi
tidak
hanya
melibatkan
seorang
partisipan,
tetapi juga melibatkan partipan-partisipan yang lain. Agar partisipan saling memahami
maksud
dari
tuturan
lawan
bicaranya, penelitian harus
mempunyai kerjasama yang baik. Sebagai salah satu bidang kehidupan manusia, iklan dan periklanan mempunyai peranan yang amat penting jika ditinjau dari segi ekonomi, sosiologi, psikologi, dan komunikasi. Dari segi ekonomi dan bisnis, periklanan merupakan alat penjualan yang paling efektif atau merupakan sarana promosi yang paling penting, yang bergerak dengan saluran media massa kepada khalayak secara luas untuk menawarkan barang atau jasa. Iklan merupakan cara yang paling efektif untuk menarik jumlah konsumen. Iklan menawarkan system nilai dalam kehidupan kemasyarakatan. Dari segi psikologi, periklanan mempengaruhi motivasi seseorang dalam mengambil keputusan dan bertindak. Sedangkan, dari segi komunikasi periklanan menyangkut efektivitas media iklan sebagai alat komunikasi periklanan menyangkut efektifitas media iklan sebagai alat komunikasi. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang terdiri atas informasi dan gagasan tentang suatu produk yang ditujukan kepada khalayak secara serempak agar memperoleh sambutan baik. Iklan berusaha untuk memberikan informasi, membujuk dan meyakinkan. Dengan kata lain, iklan merupakan sarana komunikasi yang paling efektif untuk menyebarluaskan informasi, produk barang, jasa dan ide-ide dari si pembuat iklan, kepada audiencenya. Komunikasi pada iklan verbal dapat dibagi menjadi dua yaitu secara semuka dan secara tidak semuka. Contoh komunikasi pada iklan verbal bersemuka antara lain melalui pameran. Contoh komunikasi pada iklan verbal tidak semuka yaitu melalui radio atau televisi. Berbeda dengan komunikasi iklan verbal, komunikasi pada non verbal hanya memiliki satu cara 4
untuk dapat berhubungan dengan penerimanya, yaitu melalui media cetak, seperti surat kabar dan majalah. Ada iklan yang merupakan gabungan dari keduanya, yaitu iklan dengan media pandang dengar, seperti televisi dan film. Iklan bisa berisi beberapa macam salah satunya berisi berita duka yaitu iklan yang isinya berita duka yang bertujuan untuk memberi informasi kepada orang lain yang belum mengetahui kapan meninggalnya ataupun memberi informasi kepada saudara yang jarak jauh melalui surat kabar. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah iklan non verbal dengan media cetak Solopos dan Kompas Edisi November 2012. Iklan nonverbal maksudnya iklan melalui media cetak. Sementara itu, pemakaian bantuk-bentuk tutur iklan tentu ada faktor-faktor luar yang menyebabkannya. Faktor maksud berpengaruh pada pemilihan bentuk-bentuk yang akan diujarkan oleh penutur. Di samping faktor maksud, terdapat faktor lain, seperti siapa O1, siapa O2, bagaimana situasinya, dan apa
medianya. Untuk mengetahui faktor-faktor
tersebut digunakan pendekatan sosiolinguistik yakni cabang linguistik yang mengkaji bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat. Pada penelitian yang relevan ini ditunjukkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Purwitosari (2010) meneliti mengenai “Analisis Wacana Puisi Jawa Dalam Harian Solopos Edisi Januari-Februari 2010” dengan hasilnya ditemukan jenis dan wujud deiksis persona pertama tunggal maupun jamak, persona kedua tunggal maupun jamak, persona ketiga tunggal maupun jamak, deiksisi lokasional, dan deiksis temporal. Wujud deiksis persona pertama tunggal terdapat 6 bentuk. Deiksis persona pertama jamak terdapat 2 bentuk. Deiksis persona kedua tunggal terdapat 5 bentuk. Deiksis persona kedua jamak terdapat 1 bentuk. Deiksis persona ketiga tunggal terdapat 5 bentuk, yakni pada data. Waktu lampau 6 bentuk. Waktu yang akan datang 5 bentuk. Waktu netral 5 bentuk. Kelas kata pemebentuk deiksis yang terdapat dalam novel Ayat-ayat Cinta adalah pronominal untuk deiksis pesona sebagai penunjuk kepunyaan terdapat 5 bentuk, perangkai preposisi 1 bentuk, menyatakan subjek atau tindakan pelaku 1 bentuk, menyatakan objek tindakan atau pelaku 1 bentuk, dan sebagai penunjuk post positif terdat 1 bentuk.
5
Penelitian Devi (2010) mengenai “Analisis Wacana Ucapan Terima Kasih Dalam Harian Kompas” yang hasilnya wacana Ucapan Terima Kasih ini ditemukan hal-hal sebagai berikut : (1) dalam wacana Ucapan Terima Kasih tindak lokusinya berupa pemberian informasi, tindak ilokusinya menyajikan, menawarkan, dan memerintahkan, dan tindak perlokusinya merupakan harapan pengiklan. (2) konteks yang mempengaruhi penggunaan bahasa pada wacana Ucapan Terima Kasih adalah partisipai tujuan, suasana, dan jenis wacana. Penelitian Puspita (2010) mengenai “Analisis Wacana Keluhan Dalam Surat Pembaca Harian Suara Merdeka Edisi Bulan April 2011” dengan hasilnya tindak tutur wacana keluhan dalam surat pembaca harian Suara Merdeka edisi bulan April 2011 terdiri dari tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Tindak tutur lokusi dalam wacana keluhan adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak tutur ilokusi merupakan tekanan atau kekuatan kehendak orang lain yang terungkap dengan kata kerja seperti menyuruh, memaksa. Tindak tutur perlokusi adalah tindak tutur yang penuturnya dimaksudkan untuk mempengaruhi lawan tutur. Latar mengacu pada tempat wacana itu ditulis, yaitu dalam surat kabar. Partisipan meliputi penutur dan mitratutur. Tujuan dari wacana keluhan adalah sebagai alat informasi, sedangkan topik pembicaraan yang ada pada wacana keluhan adalah penutur yang menyampaikan keluhan karena merasa kecewa dengan sesuatu. Wacana keluhan dalam surat pembaca harian Suara Merdeka disampaikan dengan sarana tulis. Jenis wacana keluhan meliputi wacana persuasi dan wacana informasi. B. METODE PENELITIAN Sesuai dengan data atau objek yang dikaji, penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Hal ini dapat dilihat dari ciri yang ditunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian berwujud kata-kata atau kalimat dan bukan angka-angka melainkan mengkaji data-data berupa uraian atau pernyataan. Data penelitian ini berupa Wacana Berita Duka di Koran Solopos dan Kompas. Selanjutnya, sumber data dalam penelitian ini adalah Iklan Komersial pada Koran Solopos Dan Kompas Edisi November 2012. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simak, catat dan Wawancara. Teknik wawancara adalah percakapan 6
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2006:186). Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui informasi dari narasumber. Peneliti wawancara langsung dengan seseorang yang keturunan Cina dan bertanya mengenai berita duka atau struktur wacana yang ada dalam berita duka kemudian peneliti mencatatnya. Peneliti juga mewawancarai salah satu pihak dari surat kabar tersebut, karena bertujuan untuk mengetahui secara detail mengenai berita duka yang berada pada surat kabar tersebut. Menganalisis data adalah menguraikan atau memilah unsur-unsur kata sehingga status sebuah data jelas kelihatan. Selain penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Data dideskripsikan sehingga status dan makna jelas kelihatan ringkas, padat, efektif, menarik dan memikat. Pada tahap analisis data peneliti berupaya meneliti langsung permasalahan yang terkandung dalam data. Penanganan itu tampak adanya tindakan mengamati yang segera diikuti dengan membedah atau menguraikan masalah yang bersangkutan dengan cara tertentu (Mastoyo, 2007: 47). Keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Trianggulasi data dilakukan dengan cara peneliti membaca, menyimak, dan memilah wacana berita duka di koran Solopos dan Kompas edisi November 2012. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Struktur Wacana Berita Duka Ditinjau Dari Isi Di Koran Kompas Dan Solopos a. Wacana Yang Strukturnya Lengkap Wacana Struktur Lengkap ( Wacana yang unsur-unsurnya meliputi amanat, judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, waktu dan pemakaman, yang mengasihi, dan keluarga yang ditinggalkan (Cucu, Cicit)). Wacana merupakan wacana berstruktur lengkap. Karena semua unsur terdapat dalam wacana. Misalnya, terdapat amanat yang dapat memberi ketenangan kepada pembaca, judul, pernyataan, nama yang meninggal, waktu dan tempat pemakaman, yang mengasihi dan keluarga yang ditinggalkan. Pada keluarga yang 7
ditinggalkan juga terdapat tulisan cina setelah nama Indonesianya. Analisis berita duka sebelum pada judul juga terdapat sebuah pernyataan yakni ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya (pengkhotbah 3:11a). Kepala berita menggunakan Rest In Peace yang umumnya digunakan oleh orang Asli Cina. Telah kembali ke pangkuan Bapa di Surga pada 31 Oktober 2012 dan pemakaman pada tanggal 5 November 2012. Akan dimakamkan di Kembang Kuning Surabaya. Ibadah penutupan dilaksanakan pada hari 1 November 2012. Pada berita duka lainnya tidak semua menggunakan penutupan peti hanya tertentu saja. Pada nama yang mengasihi umumnya menggunakan nama Cina dan ada juga yang tidak dicantumkan pada menantu. Misalnya, (suami) Oei Yien Hwa, (anak) Benyamin Wibisono, Oei Boen Lien, Oei Seng Lien, Daisy Yohanna, Sunny, Sopyhyawati Wijaya (menantu) Linna Rosiana Wibisono, Herlina Mualim, FX Tan Ping Sing. Pada akhir teks hanya dicantumkan beserta segenap cucu dan cicit saja. ( D.1.K ). Wacana merupakan wacana yang berstruktur lengkap. Karena terdapat komponen amanat, judul, pernyataan, nama yang meninggal, waktu dan pemakaman, yang mengasihi dan segenap family. Analisis berita duka sebelum judul terdapat pernyataan yang menyentuh hati yang di ambil dari Mazmur yakni “Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman” (Mazmur 4:9). Pada judul terdapat Pulang Ke Rumah Bapa. Meninggal pada tanggal 30 Oktober 2012 yang pemakamannya empat hari setelah meninggalnya yakni pada tanggal 3 November 20012. Nama yang meninggal Jd. Tan Tong Jan, tetapi juga memiliki nama Indonesia yakni Nita Ingawati. Ia meninggal pada usia 66 tahun yang akan di makamkan di TPU Keputih Surabaya. Keluarga yang mengasihi juga terdapat nama Indonesia tetapi hanya sebagian saja. Misalnya, (anak) Tan Bie Giok (Melia) (nama Melia merupakan nama panggilan di Indonesia), Tan Lie Fei, Tan Giok Lan (Lanny) (Menantu) Pranadjaja Samanta Karya, Hadi Susanto, Tjahyono Tjiptadhi (cucu) Vania, Billy, Kezia, Felix. Pada akhir teks Keluarga yang lainnya tidak dicantumkan hanya beserta segenap famili. ( D.2.K ). Wacana berita duka ketiga merupakan wacana yang strukturnya lengkap karena semua unsur yang terdapat dalam wacana telah dicantumkan semua. Misalnya, terdapat amanat yang terletak sebelum judul, judul, pernyataan, yang 8
meninggal, alamat, waktu dan tempat pemakaman, yang mengasihi dan keluarga yang ditinggalkan (saudara, saudara ipar). Analisis berita duka sebelum judul pada Berita Duka ini terdapat pernyataan yakni aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman (II Timotius 4:7). Pada berita duka lainnya umumnya tidak terdapat sebuah pernyataan dan langsung pada head line. Head line menggunakan Rest In Peace. Berita duka ini di buat oleh keluarga besar yang telah ditinggalkan. Pemakaman ini di laksanakan setelah enam hari meninggal. Telah pulang ke Rumah Bapa di Surga pada 28 Oktober 2012 dan pemakaman tanggal 2 November 2012. Pada nama yang meninggal tidak menggunakan nama Cina hanya sekadar nama Indonesia yakni Richard yang meninggal dalam usia 32 tahun. Keluarga hanya beberapa yang menggunakan nama Cina dan yang mengasihi kebanyakan menggunakan nama Indonesia. Misalnya, (papa) Rudy Manoarfa, (mama) Metty Gloria Halene, (istri) Dia Arum Anggraeny, (saudara) Yetty Kartika, Ivan Agus Ariyanto, Putri Yunera, Debby (saudara ipar) Liem Choo Poh, Untung Purnomo Tung-Tung. Dalam saudara ipar juga ada yang tidak disebutkan dan kemungkinan sudah meninggal dunia. Keluarga besarnya tidak dicantumkan semuanya hanya tertulis pada akhir teks beserta segenap family. ( D.3.K ) Wacana kedua pada Solopos merupakan struktur wacana lengkap karena semua unsur wacananya terdapat dalam wacana tersebut. Misalnya, terdapat unsur judul, amanat, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, tempat dan waktu pemakaman, yang mengasihi dan keluarga yang ditinggalkan. Analisis berita duka pada judul ditulis dengan Pulang Ke Rumah Bapa. Sebelum ke nama diri seorang yang meninggal terdapat penyataan yakni “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman”(II Timotius 4:7). Pernyataan tersebut dapat berarti ia telah merasakan kehidupan selama di dunia dengan suka dukanya dan sekarang garis atau kematian telah menjemputnya serta selama hidupnya Ia telah memelihara Iman yang sekarang menjadi bekal ke akhirat. Telah pulang ke Rumah Bapa di Surga dalam damai sejahtera pada tanggal 2 November 2012 yang pemakamannya dilaksanakan empat hari setelah meninggalnya yakni pada tanggal 5 November 2012. Anwar Sukendro (Ang King Tjwan) Anwar merupakan nama Indonesia dan mendapat tambahan nama Cina Ia meninggal dalam usia 76 tahun dan akan diperabukan di 9
Krematorium Kedung Mundu Semarang. Keluarga yang ditinggalkan juga mempunyai nama Cina. Misalnya, (anak) Indari Sukendro (Ang Sioe Ing), Wulandari Sukendro (Ang Sioe Lan), Lindawati Sukendro (Ang Sioe Ling), Jushua Mulyoto Sukendro (Ang Tje Oen), Mulyadi Sukendro (Ang Tje Jen). Nama akhir merupakan nama keluarga besarnya. (meanantu) Budi Muliono, SH (Tan Hian Kiong), Yongky Saputra Wibowo (Yong Tjen Sien), Yahya Soewandono (Sia Kiong Ham). (Cucu) Angelia Putri Muliono, Yonathan Muliono, Edwin Putro Muliono. Nama akhir Muliono juga merupakan nama besar alam keluarga. Dan pada akhir teks ditulis beserta segenap famili dan yang lain tidak dicantumkan. ( D.2.S ) b. Wacana Yang Strukturnya Agak Lengkap Wacana Struktur Agak Lengkap (Wacana yang unsur-unsurnya ada yang tidak terdapat dalam wacana). Misalnya, judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, yang mengasihi, keluarga yang ditinggalkan Wacana keempat merupakan wacana yang strukturnya agak lengkap karena terdapat salah satu unsur yang tidak dicantumkan dalam wacana tersebut. Misalnya, wacana diatas meliputi judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, tempat dan waktu pemakaman, yang mengasihi dan keluarga yang ditinggalkan. Jika dalam ragam jurnalistik (berita) dikenal prinsip 5W (Who, What, When, Where dan Why) serta 1H (How). Maka demi kejelasan iklan keluargapun setidak-tidaknya juga menerapkan prinsip tersebut meskipun tidak lengkap. Analisis berita duka pada judul berita Rest In Peace yang bisa juga berarti berita duka tetapi judul berita tersebut tergantung seseorang yang meyakininya. Struktur yang digunakan lengkap karena semua unsur-usurnya terdapat di dalam wacana. Telah pulang ke rumah Bapa di Surga pada hari Rabu tanggal 31 Oktober 2012 jam 03.00 wib. Suami, papa, saudara, dan saudara ipar kami yang tercinta. Pernyataan Berita duka tersebut dibuat oleh keluarga yang ditinggalkan karena terdapat kata suami, papa, dan saudara ipar kami yang tercinta. Oen Hendra Ciptawijaya nama orang yang meninggal tersebut sebenarnya nama asli dari 10
Indonesia ia tinggal di Indonesia tetapi daerah asalnya Cina dan bernama Siek Oen Tiong. Ia mempunyai nama Indonesia karena berdomisili di Surabaya bersatu dengan istri dan keluarganya. Ini dibuktikan dengan tercantumnya alamat Surabaya. Nama istrinya Shirly Sthepanie ia bukan mendapat tambahan, tetapi nama asal. Anak dari seseorang yang meninggal tidak menggunakan nama Cina tetapi hanya Baktis karena beragama kristen yakni Christian Hadinata Wijaya dan Novandry Finata Wijaya. Nama Wijaya diambil dari nama akhir ayahnya karena merupakan keluarga besar. Pemakaman tidak langsung saat itu juga tetapi jangka waktu lima hari baru dimakamkan karena terkadang di beri obat pengawet sehingga seseorang yang melayat bisa terus berdatangan dan memberi penghormatan terakhir. Jenazah akan dimakamkan di Sentong Raya- Lawang pada hari Senin tanggal 5 November 2012. Berangkat dari tempat persemayaman Jenazah Yayasan Adi jasa Ruang 28 & 29 Jl. Demak 90-92 Surabaya jam 08.00 WIB. Pernyataan waktu dan tempat pemakaman dijelaskan dalam wacana sehingga pembaca mudah memahaminya. Seseorang yang meninggal ini asli Cina dibuktikan dengan adanya saudara dan saudara ipar tidak mempunyai nama Indonesia. Misalnya, (saudara) Siek Oen Hwat yang beragama kristen dengan adanya tanda salib, Siek Oen Liang, Siek Swie Bie, Siek Oen Tjiong. Dan saudara iparnya Yek Ling, Lie Fang, Lie m Ping An. Semua keluarga tidak disebutkan semuanya hanya yang mewakili saja dan beserta segenap keponakan dan family, kalimat itu di tulis pada akhir karena jika di tulis dan disebutkan semua akan menghabiskan tempat. ( D.4.K ) Wacana kelima merupakan wacana yang strukturnya agak lengkap karena salah satu unsur wacana tidak terdapat dalam wacana berita duka tersebut. Misalnya tidak terdapat amanat dalam wacana berita duka. Analisis berita duka pada judul di tulis secara umum yakni Berita Duka tidak menggunakan kata yang lain. Pemakamannya juga tidak langsung waktu meninggal tetapi jarak waktu empat hari yakni Telah pulang ke rumah Bapa di Surga pada Hari Rabu, Tanggal 31 Oktober 2012 pukul 16.30 WIB. Suami, papa, papi, papi mertua, engkong kami yang tercinta.
11
Pada nama sebenarnya asli Cina tetapi berdomisili di Surabaya sehingga mempunyai nama Ananto Pratikno dan nama asli Cina Oei Sion An. Mempunyai nama Indonesia karena apabila seseorang memanggilnya mudah, tetapi jika hanya nama Cina orang Indonesia kesulitan untuk memanggilnya karena tidak terbiasa dan umumnya Indonesia mempunyai nama yang sederhana. Sebenarnya istrinya tidak mempunyai nama Cina hanya sekadar Lilik Swandayani tetapi setelah mendapat suami Cina mempunyai nama Tan Kim Swan Nio. Yang mempunyai nama Cina hanya istrinya, anak-anaknya tidak mempunyai nama Cina di buktikan dengan tercantumnya anak dan anak menantu. Anak dan anak menantu tidak berasal dari Cina karena tidak mempunyai nama Cina. Misalnya (anak) Wiwik Eka Indahwati, Dwi Agus Bambang W, Tri Wahyuningtyas, Catur Prasetyo dan (anak menantu) Ferry Njoto Raharjo, Vera K. Jika dilihat dari ukurannya seseorang yang meninggal ini tidak terlalu kaya atau sedikit mempunyai keluarga besar. ( D.5.K ). Struktur wacana merupakan wacana yang strukturnya agak lengkap karena salah satu unsur juga tidak terdapat dalam wacana. Misalnya, wacana meliputi komponen judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, waktu dan tempat pemakaman, yang mengasihi dan keluarga yang ditinggalkan. Analisis berita duka pada judul Rest In Peace menggunakan nama itu karena seseorang yang meninggal itu asli Cina. Telah kembali ke pangkuan bapa di surga pada tanggal 31 Oktober 2012 dengan pemakamannya pada tanggal 4 November 2012. Secara umum pemakamannya tidak langsung pada saat meninggal namun empat sampai lima hari masih diawetkan. Meskipun di makamkan di Surabaya ia tidak memiliki nama Indonesia, karena pada umunya yang bertempat tinggal di Indonesia walaupun asli Cina ia akan memiliki nama Indonesia. Jd.Oh Gwan Tjong nama ini benar-benar Cina tidak ada campuran dari Indonesia atau lainnya. Jenasah ini akan dimakamkan di pemakaman kristen kembang kuning Surabaya. Anak dan menantunya tidak juga mempunyai nama Indonesia. Misalnya, (anak) Paula Ohara, Laura Suhanda, Jimmy Mingtarja (menantu) Grace Liem Sian Hway, Sutarto Sidharta. Seseorang yang meninggal ini sudah tua karena mempunyai banyak cucu dan cicit. Misalnya (cucu) Sandra, Sherly, Steven, Jelfri, Ivan, Sthepanie (cicit) Michelle, Adele, Cherry dan Cleo. ( D.6.K ).
12
Struktur wacana sembilan pada Solopos merupakan struktur wacana agak lengkap, karena salah satu unsur tidak terdapat dalam wacana tersebut. Misalnya, terdapat komponen judul, pernyataan, nama yang meninggal, tempat dan waktu pemakaman, yang mengasihi dan keluarga yang di tinggalkan (cicit, canggah, dan beserta segenap family). Analisis berita duka pada judul berita ditulis dengan Berita Duka Cita. Telah meninggal dunia dengan tenang pada hari Jumat pada tanggal 9 November 2012 yang pemakamannya empat hari setelah meninggalnya yakni pada tanggal 12 November 2012. Tan Miauw Khim meninggal pada usia 87 tahun yang akan dikebumikan di Bong Asinan, Kaliori Banyumas. Nama diri keluarga terdapat campuran nama Indonesia. Misalnya (Liem Tio Seng), Liem Ie Tian (Ratnawati), Liem Pik Chen (Henny Linawati), Tong Tung San (Suryono), Tong May Chen (Ami Trisyanti). Liem dan Tong merupakan nama keluarga besar. (Menantu) Lo Miaw Kim, Hoo Sioe Ing, Liem Han Kie (Rudy Santoso), Tan Swie Hien (Haryanto), (Cucu & Cucu menantu), Hendra Wiyanto-Sophie, Hendra Witono-Suyanti, Timoty Raditya, Isabelle Sarah Astari, (saudara kandung) Tan Gwek Khim (Cicit & Canggah) Livia, Ivana, Angel, Davina, Olivia, Carissa, Brave, Thalia. Keluarga besar semua tidak di cantumkan hanya ditulis beserta segenap famili. ( D.9.S ). 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wacana Berita Duka a.
Keturunan atau generasi Generasi maksudnya orang yang semasa hidupnya hanya menggunakan nama Cina saja (tidak ada nama Indonesia), nyaris menggunakan huruf kanji dalam tulisannya. Ciri-cirinya mempunyai keturunan, seangkatan (KBBI, 154:2009). Misalnya pada D.9.S (Liem Tio Seng), Liem Ie Tian (Ratnawati), Liem Pik Chen (Henny Linawati), Tong Tung San (Suryono), Tong May Chen (Ami Trisyanti). Liem dan Tong merupakan nama keluarga besar. (Menantu) Lo Miaw Kim, Hoo Sioe Ing, Liem Han Kie (Rudy Santoso), Tan Swie Hien (Haryanto), (Cucu & Cucu menantu), Hendra Wiyanto-Sophie, Hendra Witono-Suyanti, Timoty Raditya, Isabelle Sarah Astari, (saudara kandung) Tan Gwek Khim (Cicit & Canggah) Livia, Ivana, Angel, Davina, Olivia, Carissa, Brave, Thalia.
b.
Kekayaan atau ekonomi
13
Kekayaan maksudnya seseorang yang mempunyai harta yang melimpah dan bermatabat. Ciri-cirinya mendapat rasa hormat, bisa beramal, meraih kebahagiaan,
berpangkat
tinggi
dan
menjadi
contoh
untuk
sukses
(KBBI,230:2009). Pada tulisan berita duka ukurannya besar, jumlah keluarga banyak, semua anggota keluarga dicantumkan semua. Misalnya pada D.4.S, (anak laki-laki) The Ka Pin, The Ka Ho, The Ka Tiong, The Ka Djing (Anak perempuan) The Bie Tjoe, The Bing Hua, The Siu Hua (anak angkat) Ang Khoen Ping, Koo Han Ban, Lauw Oen Kiauw (Cucu dalam laki-laki) The Pao Hong, The Pao Gwan, (cucu dalam perempuan) The Djiu Ling, The Djiu Djing, The Djiu Siak (cucu luar laki-laki) The Wie Liang, The Wie Wen, The Wie Siong, The Wie Jiang (Cucu luar perempuan) Fanny Hartanto, Hanny Hartatanto. Nama Hartanto juga merupakan nama besar dari sebuah keluarga. (cucu angkat) Oei Eng Hok, Liem Me Djie (menantu perempuan) Liem Sin Hong, Tan Sin Liep (Menantu laki-laki) Loman Hartanto, Oei Tek Tjie (menantu anak angkat) Hoo Suk Bing, Poo Siek Me (menantu cucu dalam perempuan) Wu Ling-Ling (Menantu cucu dalam laki-laki) Erwin, Herman, Tjioe Hok Kim (menantu cucu luar perempuan) Nanik Pangestu, Tio Me Jing, Liem Lie Cien, The Ay Lie (menantu cucu luar) laki-laki Soenaryo Angesti, Kartono Wongso Djaja. Soe merupakan ejaan zaman dahulu yang sekarang menjadi su (menantu cucu angkat) Melissa Kusuma. c.
Kedudukan dalam keluarga besar Kedudukan maksudnya jabatan dalam suatu keluarga, sehingga semakin tinggi seseorang jabatannya maka ia dihormati dan dihargai. Ciri-cirinya mempunyai keluarga yang banyak, menjadi panutan anggota keluarga, mempunyai tanggung jawab. Misalnya pada D.5.S, (anak laki) Alexander Lukito (Tulisan Cina), Billy T (tulisan Cina), Bintoro S (tulisan Cina) (menantu), Widyawati Tandya (tulisan Cina), Tineke Wehartaty (tulisan Cina), (anak perempuan) Sri Suhartini T (Tulisan Cina), Tia Agustina (tulisan Cina), Caroline Tjong (Tulisan Cina), Fiona Angelina (Tulisan Cina), (Menantu) Hartanto Yuwono (tulisan Cina), Buntoro Chandra (tulisan Cina), Benny Prakoso (tulisan Cina), Haryanto Halim (tulisan Cina), Roedy Weidya (Tulisan Cina). (cucu laki dalam), Putero Lukito (Tulisan Cina), (Cucu perempuan dalam) Sandiana Lukito (Tulisan Cina), (cucu perempuan luar), Tri Muryani Yuwono (tulisan Cina), Herlina Prakoso (Tulisan Cina), Stefanie Angelia (Tulisan Cina), 14
(Cucu menantu laki luar), Hehry Sutarso (tulisan Cina), Piet Sinatra (tulisan Cina), (cucu laki luar), Joyo Purnomo (Tulisan Cina), Suryo Yuwono (tulisan Cina), Hartono Adi Chandra (Tulisan Cina), Gunawan Adi Chandra (tulisan Cina), Handoyo Adi Chandra (tulisan Cina), Adi Guna Prakoso (Tulisan Cina), Indra Guna Prakoso (tulisan Cina).Nama belakang pada Chandra merupakan nama keluarga besar yang digunakannya dan nama Prakoso. (cucu menantu perempuan luar) Irene Pitasari K (tulisan Cina), Lovely Faith Chandra (tulisan Cina), (Cicit Luar Perempuan) Kezia Sutarso (tulisan Cina), Kayla Godfrey Sinatra (tulisan Cina), (cicit Luar Laki) Jonathan Godfrey Sinantra (Tulisan Cina) John Sean Sutarso (tulisan Cina). d.
Kewarganegaraan Kewarganegaraan merupakan kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga pemerintah yang efektif sehingga berhak menentukkan tujuan nasionalnya. Ciri-cirinya mempunyai hak dan kewajiban. 3. Kesamaan Berita Duka Di Koran Solopos Dan Kompas Kesamaan Berita Duka di Koran Solopos dan Kompas
No
Unsur Pada Kompas
Unsur Pada Solopos
1.
Amanat
-
2.
Judul
Judul
3.
Pernyataan
Pernyataan
4.
Nama yang meninggal
Nama yang meninggal
5.
Alamat
Alamat
6.
Waktu dan pemakaman
Waktu dan pemakaman
7.
Yang mengasihi
Yang mengasihi
8.
Keluarga yang
Keluarga yang
ditinggalkan
ditinggalkan
Unsur-unsur wacana berita duka memiliki kesamaan antara Solopos dan Kompas. Misalnya, sama-sama terdapat komponen judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, waktu dan tempat pemakaman, yang mengasihi dan keluarga yang di tinggalkan. Meskipun strukturnya yang di gunakan sama tetapi isi dalam 15
wacana berita duka berbeda karena setiap seseorang yang meninggal mempunyai keluarga sendiri-sendiri. Perbedaanya terletak pada amanat yang dicantumkan dalam wacana berita duka di Kompas, karena tidak semua berita duka terdapat amanat. Amanat berisi nasihat mengenai kematian dan agar pembaca menjadi bijaksana. D. PEMBAHASAN Hasil dari analasis berita duka pada koran Kompas dan Solopos meliputi wacana yang strukturnya lengkap, wacana yang strukturnya agak lengkap dan wacana yang strukturnya tidak lengkap. Wacana yang strukturnya lengkap meliputi amanat, judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, waktu dan pemakamannya, yang mengasihi dan keluarga yang ditinggalkan. Wacana yang strukturnya agak lengkap meliputi judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, yang mengasihi dan keluarga yang ditinggalkan. Terdapat perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, diantaranya Penelitian Maulana (2010) berjudul “Analisis Wacana Monolog Tajuk Rencana Surat Kabar Suara Merdeka Tinjauan Aspek Gramatikal dan Leksikal”. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Maulana (2010) terletak pada surat kabar yang digunakan. Perbedaan dengan penelitian Maulana (2010) yaitu analisis wacana yang digunakan, karena penelitian Maulanan (2010) menganalisis wacana monolog tajuk rencana pada Surat Kabar Suara Merdeka. Penelitian Maulana (2010) mengenai aspek gramatikan dan leksikal sedangkan penelitian ini meneliti mengenai struktur wacana dalam berita duka. Struktur yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wacana yang strukturnya lengkap, wacana yang strukturnya agak lengkap dan wacana yang strukturnya tidak lengkap. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Hapsari (2010) yaitu penelitian Hapsari lebih menonjolkan segi, konteks, fisik dan perilaku pada tokoh cerita tersebut. Penelitian Hapsari (2010) menggunakan aspek leksikal di dalamnya sehingga Celathu Butet memiliki beberapa aspek leksikal. Perbedaannya dengan penelitian ini struktur wacana yang digunakan karena mempunyai struktur wacana yang berbeda-beda tergantung wacana yang digunakannya.
16
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Purwitosari (2010) yaitu yang dianalisis, Penelitian Purwitosari (2010) menganalisis Puisi Jawa di dalam surat kabar menggunakan deiksis dan bentuknya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Purwitosari (2010) terletak pada surat kabar. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada isinya. Karena struktur wacana berita duka secara umum mempunyai struktur yang agak lengkap, Sementara Purwitosari tidak meneliti struktur. Perbedaan penelitian ini dengan Penelitian Puspita (2010) yaitu meneliti Wacana Keluhan dalam Surat Pembaca. Penelitian ini menganalisis mengenai struktur wacananya. Struktur wacana yang digunakan antara wacana satu dengan wacana lainnya berbeda-beda. Misalnya pada wacana yang strukturnya lengkap meliputi amanat, judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, waktu dan pemakaman, yang mengasihi dan keluarga yang ditinggalkan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Devi (2010) yaitu analisis yang digunakan, Penelitian Devi (2010) meneliti mengenai ucapan terima kasih berdasarkan lokusi, ilokusi dan perlokusi dalam wacana tersebut. Penelitian ini meneliti mengenai maksud dari isi wacana yang berada dalam berita duka yang disertai dengan unsur-usnur struktur dalam wacana berita duka. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Harianto (2010) yaitu jika ditinjau dari segi keagamaan. Penelitian Harianto (2010) meneliti mengenai Al Quran. Menggunakan tinjauan intertekstual dan gramatikal, leksikal. Penelitian ini meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi wacana berita duka dan termasuk wacana yang berstruktur lengkap, wacana yang berstruktur agak lengkap dan wacana yang berstruktur tidak lengkap.. Misalnya keturunan, kekayaan, kedudukan dalam keluarga besar dan kewarganegaraannya.
17
E. SIMPULAN Struktur wacana berita duka terdiri dari wacana yang strukturnya lengkap (amanat, judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, waktu dan pemakaman, yang mengasihi dan keluarga yang ditinggalkan), wacana yang strukturnya agak lengkap (judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, waktu dan pemakaman, yang mengasihi, keluarga yang ditinggalkan) dan wacana yang strukturnya tidak lengkap. Faktor-faktor yang mempengaruhi berita duka yakni keturunan atau generasi (orang yang semasa hidupnya hanya menggunakan nama Cina saja (tidak ada nama Indonesia), nyaris menggunakan huruf kanji dalam tulisannya) kekayaan atau ekonomi (seseorang yang mempunyai harta yang melimpah dan bermatabat), kedudukan dalam keluarga besar (jabatan dalam suatu keluarga, sehingga semakin tinggi seseorang jabatannya maka ia dihormati dan dihargai.) dan kewarganegaraan (kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga pemerintah yang efektif sehingga berhak menentukkan tujuan nasionalnya). Persamaan koran Solopos dan Kompas terletak pada Judul, pernyataan, nama yang meninggal, alamat, waktu dan tempat pemakaman, yang mengasihi dan keluarga yang ditinggalkan. Perbedaanya terletak pada amanat yang berada di wacana berita duka. Karena tidak semua berita duka menggunakan amanat F. DAFTAR PUSTAKA
Devi, Aulia Vista. 2010. Analisis Wacana Ucapan Terima Kasih dalam
Harian
Kompas. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Mastoyo.
2007.
Pengantar
Metode
Penelitian
Bahasa.
Yogyakarta:Carasvatibooks. Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif ed. Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Purwitosari, Anjar. 2010. Analisis Wacana Puisi Jawa dalam Harian Solopos Edisi Januari-Februari 2010. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Surakarta.
18
Puspita, Helinda Dian. 2011. Analisis Wacana Keluhan dalam Surat Pembaca Harian Suara Merdeka Edisi Bulan April 2011. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Suharso, Drs Dkk. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux. Semarang :CV Widya Karya.
19