ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. ANEKA TAMBANG TBK UBPP LM JAKARTA
Oleh SYLVIA MULYAWATI H24104077
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
ABSTRAK Sylvia Mulyawati. H24104077. Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada PT. Aneka Tambang Tbk UBPP Logam Mulia Jakarta. Di bawah bimbingan Muhammad Syamsun. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Pemberlakuan program pemeliharaan karyawan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya dan mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja. Munculnya program-program pengelolaan dan pemeliharaan karyawan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja, loyalitas, produktivitas dan kepuasan karyawan serta memotivasi karyawan untuk berbuat lebih banyak kepada perusahaan sehingga tujuan perusahaan yang telah direncanakan lebih cepat dicapai. Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan program ini adalah PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (PT. Antam Tbk UBPP LM). PT. Antam Tbk UBPP LM adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam proses pengolahan emas dan pemasarannya, selama ini dikenal sebagai perusahaan pemurnian emas yang lebih banyak pada skala industri, tetapi sejak tahun 2000 yang lalu, mulai mengembangkan kegiatan perdagangan kearah bisnis eceran yang berorientasi pada produk-produk emas sebagai investasi yang menguntungkan melalui peningkatan kooperasi, kolaborasi dan partisipasi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Pada dasarnya, kepuasan pelanggan berkaitan dengan kepuasan karyawan, yaitu apabila karyawan merasa puas, maka kinerja dan produktivitasnya pun akan meningkat, sehingga produksi mengalami kenaikan dan kepuasan pelanggan terpenuhi atau bahkan meningkat. Seperti telah disebutkan sebelumnya, karyawan akan menghasilkan kinerja yang tinggi apabila merasa aman dan terpenuhi kebutuhannya dalam pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan teori Maslow, yaitu manusia membutuhkan rasa aman, maka diperlukan pengaturan tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan pekerja selama bekerja. Tujuan dari penelitian ini untuk (1) Mengkaji penerapan program K3 di PT. Antam Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia, (2) Mengkaji kepuasan karyawan terhadap penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM, dan (3) Menganalisis faktor dalam program K3 yang berpengaruh pada kepuasan karyawan di PT. Antam Tbk UBPP LM. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) dan Importance Performance Analysis (IPA). IKK digunakan untuk mengetahui seberapa puas karyawan terhadap adanya program K3 yang diterapkan oleh perusahaan. Sedangkan IPA membantu perusahaan dalam menentukan prioritas kepentingan faktor K3 yang dapat dijadikan acuan dalam menjaga atau meningkatkan kepuasan karyawan.
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. ANEKA TAMBANG TBK UBPP LM JAKARTA
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh SYLVIA MULYAWATI H24104077
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh Sylvia Mulyawati H24104077
Menyetujui, Mei 2008
Dr. Ir. M. Syamsun, M.sc Dosen Pembimbing I Mengetahui,
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen Tanggal ujian :
Tanggal lulus:
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Garut pada tanggal 11 Maret 1986, sebagai putra ketiga dari tiga bersaudara, dari pasangan Tato Muhammad dan Tien Sumaryati. Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah Sekolah Dasar Swasta Amaliah Ciawi-Bogor, kemudian melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Bogor, dan Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Bogor. Tahun 2004 Penulis lulus dari SMU Negeri 1 Bogor dan diterima masuk ke Institut Pertanian Bogor pada tahun yang sama melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor) pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Program Studi Manajemen. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah mengikuti Himpunan Profesi Departemen Manajemen yaitu Centre Of Management (COM@) sebagai staf divisi Sumber Daya Manusia periode 2005-2006. Selain itu, sebagai staf Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pada tahun 2008 penulis melakukan penelitian untuk tugas akhir pendidikan yang berjudul : Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada PT. Aneka Tambang Tbk UBPP Logam Mulia Jakarta.
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidyat, serta pertolongan-Nya, sehingga penyususnan skripsi ini dapat terselesaikan. Judul skripsi ini adalah Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program K3 pada PT. Aneka Tambang Tbk UBPP Logam Mulia Jakarta. Penulis mengambil tema tersebut karena pentingnya rasa aman dan kepuasan bagi karyawan dalam melakukan pekerjaannya dalam rangka memenuhi tujuan perusahaan perlu diperhatikan, salah satunya yaitu dengan penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Skripsi ini merupakan syarat kelulusan sarjana pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Atas
selesainya
penulisan
dan
penyusunan
skripsi
ini
penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc selaku dosen pembimbing atas semangat dan dukungan yang diberikan kepada penulis, kesabaran, saran, kritik serta semua kebaikan yang tak ternilai. 2. Ibu Ratih Maria Dhewi, SP MM dan Bapak Abdul Kohar I, M. Sc yang telah bersedia meluangkan waktunya menjadi dosen penguji saya dan membantu menyempurnakan skripsi ini. 3. Seluruh Dosen, staf pengajar dan staf tata usaha Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan manajemen IPB. 4. Pak Budi dan seluruh staf PT. Aneka Tambang Tbk UBPP LM yang telah membantu penulis dan meluangkan waktunya untuk menyempurnakan skripsi ini. 5. Kedua Orangtua, Papap dan Mamam, Ir. H. Tato Muhammad dan H. Tien Sumaryati, atas semua perhatian, dukungan, do’a dan tentu saja kasih sayang yang tak terbatas (I cant be like this without you). 6. Papa Yosep dan Mama Mara yang telah banyak membantu dan mendukung dalam segi moril maupun materil (makasih banyak Pa,Ma, I owe you MUCH)
7. Teh Vani, Te Ina, Dua jagoanku (Kaka Farhan&Ade Rafid), Teh Arti&baby (Farel), A Ryan, A Sendy, Rangga, Uwa Atit, Uwa Mumu, Uwa Titin, Teh Pipit, Teh Ida, A Sonson, A Arif, A Imam atas dukungan, kasih sayang dan do’anya, juga untuk Alm. H. Sylvan Mulyawan Muhammad, Kakakku, di surga. You teach me Alot, Kang. Semoga ngkang bisa ngerasain senengnya ajenk juga dari sana. 8. Teman-teman seperjuangan tempat berbagi suka dan duka, My Mimi Notie Ayu Sucihati(you’re the best!), My Pipiw Andree (Im nothing without your slide.hehe), Shiera&ichu (thx for weakup earlier in my ”sidang” n ”seminar” day), Citra&Hilman (semangat dan bantuannya), Ila (ga percuma kita menyebrangi jembatan-jembatan busway itu), Mitha (selalu ditakdirkan untuk sukses bersama), Nitnot (obat penghilang sakit pesimisku), Rahma, Anggie, Dina, Aicah, Gitri, Mia. Terimakasih atas dukungan dan do’anya. Love You All! 9. Dicky Kusdian (for being shoulder to cry on dan atas semangat yang selalu diberikan), Kaka Sendy, Akew, Kepik, Adit, Dewi, Fika, Neno, Avis, Vioth, Aris, Dani, Ikhwan dan semua teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas sms dukungannya, menemani begadang dan do’anya. 10. Dedeh &Firman, Eka, Riny, Gala, Oo, KW, Shidiq, Betet, dan semua teman-teman Manajemen 41, Manajemen 40, Manajemen 40½, dan Manajemen 39 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan, kebersamaan dan do’anya. 11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, semoga Allah SWT memberikan pahala dan kebaikan. Penulis mengharapkan, dengan disusunnya skripsi ini dapat mendatangkan manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang terkait dalam pembuatan skripsi ini. Bogor, Mei 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... .... iii KATA PENGANTAR................................................................................. .... iv DAFTAR TABEL ....................................................................................... .... ix DAFTAR GAMBAR................................................................................... .... x DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... .... xi I. PENDAHULUAN.................................................................................. .... 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................. .... 1 1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ .... 4 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. .... 4 1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... .... 4 1.5. Ruang Lingkup Penelitian................................................................ .... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ .... 5 2.1. Kecelakaan ....................................................................................... .... 5 2.1.1. Pengertian Kecelakaan .......................................................... .... 5 2.1.2. Faktor-faktor Kecelakaan...................................................... .... 6 2.1.3. Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja .................................... .... 6 2.1.4. Pencegahan Kecelakaan ........................................................ .... 8 2.2. Penyakit Kerja.................................................................................. .... 9 2.2.1. Umum.................................................................................... .... 9 2.2.2. Faktor-faktor Penyakit Kerja ................................................ .... 10 2.2.3. Pencegahan Penyakit Kerja................................................... .... 11 2.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja................................................... .... 13 2.3.1. Pengertian Umum ................................................................. .... 13 2.3.2. Strategi Nasional ................................................................... .... 14 2.3.3. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ........................... .... 14 2.3.4. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ......................... .... 15
2.4. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................... .... 16 2.4.1. Pengertian.............................................................................. .... 16 2.4.2. Tujuan dan Sasaran Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)...................................................... .... 16 2.4.3. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ................................................................................. .... 17 2.5. Landasan Hukum ............................................................................. .... 17 2.6. Kepuasan Kerja ................................................................................ .... 18 2.6.1. Pengertian Kepuasan Kerja ................................................... .... 18 2.6.2. Faktor Kepuasan Kerja.......................................................... .... 19 2.6.3. Teori-teori Kepuasan Kerja................................................... .... 19 2.6.4. Pengukuran Kepuasan Kerja ................................................. .... 21 2.7. Penelitian Terdahulu ........................................................................ .... 22 III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... .... 24 3.1. Kerangka Pemikiran......................................................................... .... 24 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... .... 26 3.3. Pengumpulan Data ........................................................................... .... 26 3.4. Pengolahan dan Analisis Data.......................................................... .... 27 3.4.1. Uji Validitas .......................................................................... .... 27 3.4.2. Uji Reliabilitas ...................................................................... .... 27 3.4.3. Skala Likert ........................................................................... .... 28 3.4.4. Data Interval.......................................................................... .... 28 3.4.5. Analisis Deskriptif ................................................................ .... 29 3.4.6. Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) ....................................... .... 29 3.4.7. Importance Performance Analysis........................................ .... 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. .... 31 4.1. Gambaran Umum Perusahaan.......................................................... .... 31 4.4.1
Sejarah Perusahaan................................................................ .... 31
4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................ .... 31 4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan...................................................... .... 32 4.1.4. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 33 4.1.5. Standar Internasional dan Data Statistik Kecelakaan............ .... 34
4.2. Analisis data ..................................................................................... .... 34 4.2.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas....................................... .... 34 4.3. Karakteristik Responden .................................................................. .... 35 4.3.1. Jenis Kelamin ........................................................................ .... 35 4.3.2. Usia ....................................................................................... .... 35 4.3.3. Jabatan dan Pekerjaan ........................................................... .... 36 4.3.4. Lama Bekerja ........................................................................ .... 36 4.3.5. Pendidikan............................................................................. .... 37 4.4. Persepsi Karyawan Terhadap Pelaksanaan Program K3 ................. .... 37 4.4.1. Pendidikan dan Pelatihan ...................................................... .... 39 4.4.2. Publikasi dan Kontes K3....................................................... .... 39 4.4.3. Kontrol Lingkungan Kerja .................................................... .... 40 4.4.4. Pengawasan dan Disiplin ...................................................... .... 40 4.4.5. Peningkatan Kesadaran K3 ................................................... .... 40 4.4.6. Gambaran Umum Program K3 ............................................. .... 41 4.5. Indeks Kepuasan Karyawan Terhadap Program K3 ........................ .... 41 4.6. Importance Performance Analysis................................................... .... 42 4.6.1. Importance Performance Analysis dengan skala ordinal...... .... 47 4.6.2. Importance Performance Analysis dengan skala interval..... .... 52 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... .... 58 1. Kesimpulan ............................................................................................ .... 58 2. Saran
............................................................................................... .... 59
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. .... 60 LAMPIRAN................................................................................................. .... 62
DAFTAR TABEL
No.
Halaman
1...... Bobot nilai jawaban responden ................................................................. 28 2...... Perhitungan indeks karyawan ................................................................... 29 3...... Skala penilaian dalam Importance Performance Analysis........................ 29 4
Nilai skor rataan berdasarkan data ordinal................................................ 36
5
Nilai skor rataan berdasarkan data interval............................................... 36
6
Hasil rataan skor persepsi responden mengenai faktor K3 (data ordinal)..37
7
Hasil rataan skor persepsi responden mengenai faktor K3 (data interval).37
8
Perhitungan indeks kepuasan karyawan (skala ordinal) ........................... 39
9
Perhitungan indeks kepuasan karyawan (skala interval) .......................... 40
10
Nilai rataan tingkat kepentingan dan program K3 (skala ordinal)............ 41
11
Nilai rataan tingkat kepentingan dan program K3 (skala interval) ........... 43
12
Keterangan diagram kartesius ordinal....................................................... 45
13
Keterangan diagram kartesius interval...................................................... 51
DAFTAR GAMBAR
No.
Halaman
1...... Kerangka pemikiran penelitian ................................................................. 25 2
Presentase responden berdasarkan jenis kelamin...................................... 33
3
Presentase responden berdasarkan usia..................................................... 34
4
Presentase responden berdasarkan jabatan dan pekerjaan ........................ 34
5
Presentase responden berdasarkan lama bekerja di perusahaan ............... 35
6
Presentase responden berdasarkan pendidikan terakhir karyawan ........... 35
7
Diagram kartesius IPA dari atribut-atribut program K3 dengan skala ordinal ....................................................................................................... 45
8
Diagram kartesius IPA dari atribut-atribut program K3 dengan skala interval ...................................................................................................... 50
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman
1...... Struktur organisasi perusahaan ................................................................. 62 2
Organisasi manajemen keselamatan pertambangan.................................. 63
3
Data statistik kecelakaan di PT. Antam Tbk UBPP LM........................... 64
4
Kuesioner penelitian ................................................................................. 65
2...... Hasil uji validitas ...................................................................................... 68 3...... Uji reliabilitas............................................................................................ 70 4
Hasil transformasi data dari ordinal ke interval (Kinerja program K3) .... 71
5
Hasil transformasi data dari ordinal ke interval (Kepentingan) ................ 77
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam pengertian manusia-manusia yang handal dan memiliki potensi kerja serta keterampilan kerja, merupakan salah satu faktor penting dalam menggerakkan roda usaha suatu organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia dipandang sebagai kekayaan utama suatu perusahaan sehingga harus dipelihara dan dikelola dengan baik oleh perusahaan melalui peran manajemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia sebagai aset suatu perusahaan tentu saja memiliki resiko dalam usahanya memajukan dan mencapai tujuan perusahaan. Bukan tidak mungkin sumber daya manusia yang dipekerjakan oleh suatu perusahaan mendapatkan musibah atau kecelakaan yang ringan maupun kecelakan serius. Oleh karenanya, faktor-faktor yang mendukung keefektifan, loyalitas, kinerja, kepuasan karyawan dan bertahannya sumberdaya manusia dalam sebuah perusahaan perlu diperhatikan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Pemberlakuan program pemeliharaan karyawan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya dan mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja. Munculnya program-program pengelolaan dan pemeliharaan karyawan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja, loyalitas, produktivitas dan kepuasan karyawan serta memotivasi karyawan untuk berbuat lebih banyak kepada perusahaan sehingga tujuan perusahaan yang telah direncanakan lebih cepat dicapai. Pemerintah juga telah mengesahkan Undang-Undang mengenai K3 dengan tujuan agar perusahaan dapat segera menerapkan program tersebut,
terutama bagi perusahan-perusahaan yang memiliki risiko tinggi dalam pencapaian tujuannya, seperti pabrik-pabrik, pertambangan dan kehutanan serta perusahaan-perusahaan sejenis yang biasanya langsung berhubungan dengan alam yang pada pelaksanaannya tidak dapat menghindar atas gejalagejala alam yang terjadi secara tiba-tiba Namun masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini bukan sepenuhnya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak yang terkait. Pemerintah hanya sebagai pencetus dan pembuat keabsahan program K3. Berikut ini adalah aturan K3 berdasarkan Pasal 3 Ayat 1 UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang dibuat oleh pemerintah, meliputi : mencegah dan mengurangi kecelakaan; mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; memberikan pertolongan pada kecelakaan; memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu, kelembaban, debu kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran. Selanjutnya, perusahaan lah yang menentukan penerapan program ini. Kondisi
K3
dalam
lingkungan
kerja
di
Indonesia
cukup
memprihatinkan, hal ini terjadi karena minimnya kesadaran dan keengganan pihak perusahaan untuk menerapkan K3 dalam lingkungan kerjanya sehingga angka kecelakaan kerja yang mengakibatkan tenaga kerja mengalami cacat dan meninggal dunia cukup tinggi. Begitu juga dengan angka kesakitan tenaga kerja terbilang memprihatinkan. Dalam menerapkan K3 diperlukan kerja sama antara pemerintah, perusahaan dan pekerja. Sangat disayangkan, tidak semua perusahaan menyadari benar akan arti pentingnya K3 dan bagaimana mengimplementasikannya dalam lingkungan perusahaan. Padahal sudah ada pasal yang menjelaskan kewajiban pemberi kerja yaitu dituangkan dalam Pasal 35 ayat 3, pemberi kerja dalam memperkerjakan tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan baik mental maupun
fisik tenaga kerja. Namun masih saja terdapat perusahaan yang belum menerapkan program K3 dan memahami pentingnya program ini. Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan program ini adalah PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (PT. Antam Tbk UBPP LM) yang mengacu pada Keputusan Menteri Pertambangan Dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1985 pasal 23 yang menyatakan bahwa pada setiap kegiatan usaha pertambangan berdasarkan pertimbangan jumlah pekerja serta sifat atau luasnya pekerjaan, Kepala Pelaksana
Inspeksi
Tambang
dapat
mewajibkan
pengusaha
untuk
membentuk unit organisasi yang menangani Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berada dibawah pengawasan Kepala Teknik Tambang. PT. Antam Tbk UBPP LM adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam proses pengolahan emas dan pemasarannya, selama ini dikenal sebagai perusahaan pemurnian emas yang lebih banyak pada skala industri, tetapi sejak tahun 2000 yang lalu, mulai mengembangkan kegiatan perdagangan kearah bisnis eceran yang berorientasi pada produk-produk emas sebagai investasi yang menguntungkan melalui peningkatan kooperasi, kolaborasi dan partisipasi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Pada dasarnya, kepuasan pelanggan berkaitan dengan kepuasan karyawan, yaitu apabila karyawan merasa puas, maka kinerja dan produktivitasnya pun akan meningkat, sehingga produksi mengalami kenaikan dan kepuasan pelanggan terpenuhi atau bahkan meningkat. Seperti telah disebutkan sebelumnya, karyawan akan menghasilkan kinerja yang tinggi
apabila
merasa
aman
dan
terpenuhi
kebutuhannya
dalam
pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan teori Maslow, yaitu manusia membutuhkan rasa aman, maka diperlukan pengaturan tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan pekerja selama bekerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus menjadi prioritas utama di semua perusahaan, terutama yang memiliki tingkat risiko tinggi, seperti PT. Antam Tbk UBPP LM ini, hal ini bertujuan untuk meminimalkan potensi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
1.2. Rumusan Masalah Mengacu pada hal-hal yang telah dibahas di latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM ? 2. Bagaimana kepuasan karyawan terhadap program K3 yang diterapkan di PT. Antam Tbk UBPP LM ? 3. Atribut apakah yang menjadi prioritas dalam program K3 terhadap kepuasan karyawan di PT. Antam Tbk UBPP LM? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengkaji penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM. 2. Mengkaji kepuasan karyawan terhadap penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM. 3. Menganalisis atribut yang menjadi prioritas dalam program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar lebih mengetahui arti pentingnya penerapan program K3. 2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar lebih meningkatkan lagi penerapan program K3 sehingga program ini dapat lebih efektif dan dapat meningkatkan kinerja karyawan. 3. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang mengambil tema mengenai K3. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian 1. Penelitian hanya berfokus pada program K3 di PT. Antam UBPP LM dan kepuasan karyawan terhadap program K3 tersebut. 2. Penelitian dilakukan kepada karyawan PT. Antam UBPP LM baik karyawan kantor maupun karyawan pabrik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kecelakaan 2.1.1. Pengertian Kecelakaan Menurut Suma’mur (1981), kecelakaan adalah suatu kejadian yang
tidak
diinginkan
dan
tidak
direncanakan
yang
dapat
menyebabkan luka, cidera, cacat ataupun kematian pada manusia dan menyebabkan kerusakan material atau lingkungan hidup ditempat kerja. Dengan demikian kecelakaan selalu diikuti oleh kerugian, baik kerugian langsung maupun kerugian tidak langsung. Sedangkan kecelakaan kerja adalah kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti, bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerja atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Kadang-kadang kecelakaan akibat kerja diperluas ruang lingkupnya, sehingga meliputi juga kecelakaankecelakaan karyawan yang terjadi pada saat perjalanan atau transpor ke dan dari tempat kerja. Menurut Sugeng (2005), kecelakaan kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses. Secara umum kecelakaan kerja dibagi menjadi dua golongan, yaitu : 1. Kecelakaan industri (industrial accident) yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja. 2. Kecelakaan
dalam
perjalanan
(community
accident
yaitu
kecelakaan yang terjadi diluar tempat kerja yang berkaitan dengan adanya hubungan kerja. Keadaan hampir celaka (near-accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.
2.1.2. Faktor-faktor Kecelakaan Menurut Suardi (2005), faktor-faktor kecelakaan dikemukakan dalam teori Henrich. Teori Henrich dikenal dengan teori domino, yang menyebutkan faktor-faktor kecelakaan terdiri dari: 1. Heriditas (keturunan) 2. Kesalahan manusia 3. Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) 4. Kesalahan (accident) 5. Dampak kerugian. Menurut Suma’mur (1981), faktor kecelakaan terdiri dari dua golongan : 1. Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human acts) 2. Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe coditions) 2.1.3. Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja Menurut Organisasi Perburuhan Internasional tahun 1962 dalam Suma’mur (1981), Klasifikasi kecelakaan adalah sebagai berikut : 1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan : a. Terjatuh b. Tertimpa benda jatuh c. Tertumbuk atau terkena benda-benda, terkecuali benda jatuh d. Terjepit oleh benda e. Gerakan-gerakan melebihi kemampuan f. Pengaruh suhu tinggi g. Terkena arus listrik h. Kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi i. Jenis-jenis lain, termasuk kecelakaan yang data-datanya tidak cukup atau kecelakaan-kecelakaan lain yang belum masuk klasifikasi tersebut 2. Klasifikasi menurut penyebab a. Mesin b. Alat angkut dan alat angkat
c. Peralatan lain d. Bahan-bahan, zat dan radiasi e. Lingkungan kerja f. Penyebab-penyebab lain yang belum termasuk golongangolongan tersebut g. Penyebab-penyebab yang belum termasuk golongan tersebut atau data tak memadai 3. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan a. Patah tulang b. Dislokasi/ keseleo c. Regang otot/urat d. Memar dan luka dalam lain e. Amputasi f. Luka-luka lain g. Luka dipermukaan h. Gegar dan remuk i. Luka bakar j. Keracunan-keracunan mendadak (akut) k. Akibat cuaca, dan lain-lain l. Mati lemas m. Pengaruh arus listrik n. Pengaruh radiasi o. Luka-luka yang banyak dan berlainan sifatnya p. Lain-lain 4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh a. Kepala b. Leher c. Badan d. Anggota atas e. Anggota bawah f. Banyak tempat g. Kelainan umum
h. Letak lain yang tidak dapat dimasukkan klasifikasi tersebut Menurut Dr. Ismoyo Djati, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002), kecelakaan terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Kecelakaan umum Adalah kecelakaan yang terjadi tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, misalnya pada waktu cuti rekreasi atau di rumah. 2. Kecelakaan akibat kerja Adalah kecelakaan yang berhubungan dengan kerja di perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa kecelakaan dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. 2.1.4. Pencegahan Kecelakaan Menurut Suma’mur (1981), Kecelakan-kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan : 1. Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi-kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan pemeliharaan, pengawasan, pengujian, dan cara kerja peralatan industri, tugas-tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervisi medis, PPPK, dan pemeriksaan kesehatan. 2. Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah resmi atau tak resmi mengenai misalnya kontruksi yang memenuhi syarat-syarat keselamatan jenis-jenis peralatan indutri tertentu, praktek-praktek keselamatan dan higene umum, atau alat-alat perlindungan diri. 3. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuanketentuan perundang-undangan yang diwajibkan. 4. Penelitian bersifat teknik, yang meliputi sifat dan ciri-ciri bahanbahan yang berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengaman, pengujian alat-alat perlindungan dan peralatan lainnya. 5. Riset medis, meliputi efek fisiologis dan patologis, faktor lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan.
6. Penelitian psikologis, meliputi penelitian tentang pola yang mengakibatkan kecelakaan. 7. Pendidikan. 8. Latihan-latihan. 9. Penggairahan dan pendekatan lain agar bersikap selamat. 10. Asuransi, yaitu insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan. 11. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan. Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), sasaran utama setiap perusahaan adalah mengurangi biaya yang harus ditanggung sebagai akibat kecelakaan kerja. Inilah sebabnya setiap perusahaan harus menyusun kerangka tindakan untuk mencegah kecelakaan. Kerangka tindakan ini harus mencakup : 1. Pengendalian teknis (engineering control) termasuk sistem ventilasi, penerangan, dan perlengkapan K3. 2. Penyempurnaan ergonomis 3. Pengawasan atas kebiasan kerja 4. Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para karyawan 5. Peningkatan mekanisasi yang tepat guna 6. Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum 7. Pembentukan Panitia K3 di bawah seorang manajer K3 yang profesional
2.2. Penyakit Kerja 2.2.1. Umum Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), Penyakit akibat kerja, dapat timbul setelah seorang karyawan yang tadinya terbukti sehat memulai pekerjaannya. Memang tidak seluruh pekerjaan menimbulkan penyakit yang jelas adalah ada pekerjaan yang menyebabkan beberapa macam penyakit, dan ada pula yang
mencetuskannya. Baik penyebab maupun pencetus dapat dicegah sedini mungkin. 2.2.2. Faktor-faktor Penyakit Kerja Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), faktor-faktor penyebab beberapa penyakit tersebut adalah sebagai berikut : 1. Golongan fisik : a. Bunyi dan getaran yang bisa menyebabkan ketulian atau pekak (sementara atau permanen). b. Suhu ruang kerja. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan hyperprexia, heat stroke, dan heat cramps. c. Radiasi sinar rontgen atau sinar-sinar radio aktif yang menyebabkan kelainan pada kulit, mata, bahkan susunan darah. d. Tekanan udara yang tinggi menyebabkan ketulian permanen. e. Penerangan yang kurang baik menyebabkan kelainan pada mata atau indera penglihatan. 2. Golongan kimia : a. Debu dan serbuk yang menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan. b. Kabut dari racun serangga yang menimbulkan keracunan. c. Gas, misalnya keracunan karbon monoksida, hidrogen sulfide, dan lain-lain. d. Uap yang menyebabkan keracunan atau penyakit kulit. e. Cairan beracun. 3. Golongan biologis a. Tumbuh-tumbuhan yang beracun atau menimbulkan alergi. b. Penyakit anthrax (semacam infeksi) dari hewan atau brucella pada karyawan penyamak kulit. 4. Golongan fisiologis a. Konstruksi mesin atau peralatan yang tidak sesuai dengan mekanisme tubuh manusia. b. Sikap kerja yang menyebabkan keletihan dan kelainan fisik. c. Cara bekerja yang membosankan atau meletihkan.
5. Golongan psikologis a. Proses kerja yang rutin dan membosankan. b. Hubungan kerja yang terlalu menekan atau sangat menuntut. c. Suasana kerja yang serba kurang aman. 2.2.3. Pencegahan Penyakit Kerja Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), langkahlangkah ke arah pencegahan penyakit akibat kerja terdiri dari : 1. Kesadaran manajemen untuk mencegah penyakit akibat kerja. Manajemen harus sadar bahwa peningkatan produktivitas kerja sangat erat kaitannya dengan efisiensi dan prestasi kerja. Kedua hal ini tidak terlepas dari tenaga kerja yang sehat, selamat, dan sejahtera. Jadi, peningkatan kesejahteraan dan keselamatan kerja harus dilengkapi oleh lingkungan yang sehat. 2. Pengaturan tata cara pencegahan Tata cara pencegahan tersebut adalah sebagai berikut : a. Substitusi Bahan-bahan yang berbahaya atau terbukti dapat menyebabkan penyakit secara cepat atau lambat harus ditukar dengan yang lebih aman. b. Isolasi Mengisolasi proses yang bising atau pencampuran bahan/ larutan yang menimbulkan gas berbahaya. c. Ventilasi penyedotan Kipas penghisap atau exhaust fan pada tempat-tempat tertentu dipasang agar gas yang berbahaya terhisap keluar dan ditukar dengan udara yang bersih. d. Ventilasi umum Tempat-tempat
bekerja
bagi
karyawan
seperti
tempat
pengemasan atau dapur produksi harus dilengkapi dengan ventilasi umum untuk memudahkan peredaran udara.
e. Alat pelindung Alat-alat yang melindungi tubuh atau sebagian dari tubuh wajib dipakai oleh karyawan misalnya topi pengaman, masker, respirator (alat pernafasan), kacamata, sarung tangan, pakaian kerja, dan sebagainya. f. Pemeriksaan kesehatan pra-karya Sebagaimana diterangkan di atas, setiap karyawan harus terlebih dahulu melalui pemeriksaan kesehatan umum dan khusus untuk mengindera kelemahan masing-masing. g. Pemeriksaan kesehatan berkala Pemeriksaan ini perlu untuk mengindera sedini mungkin apakah faktor-faktor penyebab penyakit di atas sudah menimbulkan gangguan atau kelainan. h. Pemeriksaan kesehatan khusus Karyawan yang menunjukkan gejala yang dicurigai ada kaitannya dengan lingkungan kerjanya harus dikirim ke klinik spesialis untuk menjalani pemeriksaan khusus. Langkah seperti ini sangat membantu karyawan itu sendiri maupun manajemen. i. Penerangan pra-karya Sebelum karyawan bekerja ia harus menjalani induksi atau perkenalan pada lingkungan pekerjaan dan semua peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. Langkah seperti ini biasanya menimbulkan
rasa
berhati-hati
dan
meningkatkan
kewaspadaan. j. Pendidikan K3 Setiap penyelia, mandor, anggota panitia pembina K3, petugas K3, dan ahlinya harus menjalani pendidikan K3 secara beruntun dan berulang-ulang. Mereka kemudian mendidik karyawan dalam praktek manufaktur yang baik (Good Manufacturing Practice) dan kesehatan kerja itu sendiri.
2.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2.3.1. Pengertian Umum Menurut Dr. Muzni Tambusai, M. Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002), K3 baik sekarang maupun di masa datang merupakan sarana menciptakan situasi kerja yang aman, nyaman dan sehat, ramah lingkungan, sehingga dapat mendorong efisiensi dan produktivitas yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan semua pihak, baik bagi pengusaha maupun pekerja. Dengan demikian, pemantauan dan pelaksanaan norma-norma kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja merupakan usaha meningkatkan kesejahteraan pekerja, keamanan aset produksi dan menjaga kelangsungan bekerja dan berusaha dalam kerangka pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Menurut pendapat Leon C. Megginson dalam Mangkunegara (2001) istilah keselamatan mencakup kedua istilah resiko keselamatan dan resiko kesehatan. Keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran. Semua itu sering dihubungkan dengan perlengkapan perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup tugastugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan dan latihan. Sedangkan kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik. Menurut Rivai (2006), Keselamatan dan Kesehatan Kerja menunjukkan kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Kondisi fisiologis-fisikal meliputi penyakit-penyakit dan
kecelakaan kerja seperti cedera, kehilangan nyawa, atau anggota badan. Kondisi-kondisi psikologis diakibatkan oleh stres pekerjaan dan kehidupan
kerja
yang
berkualitas
rendah.
Hal
ini
meliputi
ketidakpuasan, sikap menarik diri, kurang perhatian, mudah marah, selalu menunda pekerjaan, dan kecenderungan untuk mudah putus asa terhadap hal-hal yang remeh. 2.3.2. Strategi Nasional Menurut Dr. Muzni Tambusai, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002), Strategi nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sebagai berikut : 1. Restrukturisasi organisasi yang efektif dan efisien. 2. Peningkatan SDM K3. 3. Penyempurnaan Peraturan Perundang-undangan K3, Standar dan Pedoman K3. 4. Pemberdayaan masyarakat dalam pembinaan dan pengawasan K3, 5. Penegakan hukum melalui penindakan Pro Justisi dan pemberian penghargaan. 6. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat menuju pelayanan prima. 7. Pembentukan Sistem Informasi K3 melalui pemanfaatan teknologi informasi. 8. Pemantapan jejaring kerja di bidang K3. 2.3.3. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menurut Rivai (2006), tujuan dan pentingnya keselamatan kerja meliputi : 1. Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang. 2. Meningkatnya
efisiensi
dan
kualitas
pekerja
yang
lebih
berkomitmen. 3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi. 4. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena menurunnya pengajuan klaim.
5. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan. 6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan. Menurut Mangkunegara (2001), tujuan K3
adalah sebagai
berikut : 1. Setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial dan psikologis. 2. Setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya dan seefektif mungkin. 3. Semua hasil produksi dipelihara keamanannya. 4. Adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. 5. Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja. 6. Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja. 7. Setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja. Menurut Rivai (2006), perusahaan yang dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan-kecelakaan kerja, penyakit dan hal-hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan kualitas kehidupan kerja para pekerjanya, maka perusahaan tersebut akan semakin efektif. 2.3.4. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menurut
Suardi
(2005),
program
manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja meliputi : 1. Kepemimpinan dan administrasinya. 2. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terpadu. 3. Pengawasan. 4. Analisi pekerjaan dan prosedural. 5. Penelitian dan analisis pekerjaan. 6. Latihan bagi tenaga kerja. 7. Pelayanan kesehatan kerja.
tentang
8. Penyediaan alat pelindung diri. 9. Peningkatan kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. 10. Sistem pemeriksaan. 11. Laporan dan pendataan.
2.4. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) 2.4.1. Pengertian Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan
kelemahan
operasional
yang
memungkinkan
terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilaksanakan dengan dua cara : (a) mengungkapakan sebab-musabab sesuatu kecelakaan (akarnya), dan (b) meneliti apakah pengendalian secara cermat dilaksanakan atau tidak. Kesalahan operasional yang menimbulkan kecelakaan tidak terlepas dari perencanaan yang kurang lengkap; keputusan-keputusan yang
tidak
tepat;
dan
salah
perhitungan
dalam
organisasi,
pertimbangan, dan praktek manajemen yang kurang mantap. Menurut Dr. Ismoyo Djati, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002), Sistem manajemen K3 adalah bagian sistem manajemen yang meliputi organisasi, perencanaan, tanggung jawab pelaksanaan, prosedur proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, pemeliharaan, kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja agar terciptanya tempat kerja yang aman dan produktif. 2.4.2. Tujuan dan Sasaran Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Menurut Dr. Ismoyo Djati, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002), tujuan dan sasaran SMK3 adalah menciptakan suatu sistem kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang nyaman, efisien, dan intraduktif.
2.4.3. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Menurut Dr. Ismoyo Djati, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002), penerapan SMK3 yaitu : a. Komitmen i. Kepemimpinan dan komitmen ii. Tinjauan awal K3 (initial keviar) iii. Kebijakan K3 b. Perencanaan i. Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian resiko ii. Tinjauan ulang kontrak iii. Pembelian iv. Prosedur menghadapi keadaan darurat v. Prosedur menghadapi insiden vi. Prosedur rencana pemulihan
2.5. Landasan Hukum Menurut Suma’mur (1985), melihat sasarannya, terdapat dua kelompok perundang-undangan dalam keselamatan kerja, yaitu sebagai berikut : 6. Kelompok perundang-undangan yang bersasaran pencegahan kecelakaan akibat kerja. Kelompok ini terdiri dari Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan peraturan-peraturan lain yang diturunkan atau dapat dikaitkan dengannnya. Selain itu keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan terdapat dalam undang-undang lain, seperti misalnya Undang-Undang Kerja (1948-1951) 7. Kelompok perundang-undangan yang bersasaran pemberian kompensasi terhadap kecelakaan yang sudah terjadi. Kelompok ini terdiri dari Undang-undang kecelakaan (1947-1957) dan peraturan-peraturan yang diturunkannya.
Menurut buku Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 555.K/26/M.PE/1995, landasan hukum K3 terdiri dari : 1. Undang-undang nomor 11 tahun 1967 pasal 29. 2. Undang-undang nomor 1 tahun 1970 menimbang pasal 3 ayat 1 3. Undang-undang nomor 13 tahun 2003 pasal 86 dan 87 4. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1969 pasal 64 dan 65 5. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1973 pasal 1,2, dan 3 6. MPR nomor 341 LM 1930 7. Keputusan Menteri nomor 2555K/201/M.PE/1993 8. Keputusan Menteri nomor 555.K/26/M.PE?1995
2.6. Kepuasan Kerja 2.6.1. Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Wexley dan Yuki (1984), Kepuasan kerja adalah bagaimana perasaan karyawan terhadap pekerjaan dimana perasaan bisa bersifat favorable (baik), namun bisa juga unfavorable (tidak baik). Hal itu tergantung sebagai mana karyawan menilai aspek-aspek kepuasan kerja itu sendiri. Menurut Davis dan Newstrom (1994), Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidak menyenangkan pekerjaan mereka. Menurut Hasibuan (1997), kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik.
2.6.2. Faktor Kepuasan Kerja Menurut Strauss dan Sayles (1996), faktor-faktor kepuasan kerja terdiri dari : 1. Pengharapan (akan rasa aman) 2. Penilaian diri 3. Norma-norma sosial 4. Perbandingan sosial 5. Hubungan input atau output 6. Keikatan 7. Dasar pemikiran Menurut Hasibuan (1997), kepuasan kerja pegawai dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Balas jasa yang adil dan layak 2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian 3. Berat ringannya pekerjaan 4. Suasana dan lingkungan pekerjaan 5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan 6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinan 7. Sifat pekerjaan monoton atau tidak 2.6.3. Teori-teori Kepuasan Kerja Menurut Wexley dan Yuki (2003), teori kepuasan dalam lingkup yang lebih terbatas terdiri dari : 1. Teori ketidaksesuaian (Discrepancy) Teori ketidaksesuaian dipelopori oleh Porter (1961) yang mendefinisikan kepuasan sebagai selisih dari banyaknya sesuatu yang seharusnya ada dengan banyaknya apa yang ada. Menurut Locke (1969), kepuasan atau ketidakpuasan dengan sejumlah aspek pekerjaan tergantung pada selisih (Discrepancy) antara apa yang telah dianggap, telah didapati dengan apa yang diinginkan dengan kondisi aktual. Semakin banyak kekurangan dan semakin banyak hal-hal penting yang diinginkan, semakin besar ketidakpuasannya. Jika terdapat lebih banyak jumlah faktor pekerjaan yang dapat
diterima secara minimal dan kelebihannya menguntungkan misalnya upah ekstra, jam kerja yang lebih lama, orang yang bersangkutan akan sama puasnya bila terdapat selisih dari jumlah yang diinginkan. 2. Teori keadilan (Equity Theory) Komponen utama dari teori keadilan adalah input, hasil, orang bandingan, keadilan dan ketidakadilan. Input adalah sesuatu yang bernilai bagi seseorang yang dianggap mendukung pekerjaannya, seperti
pendidikan,
pengalaman,
banyaknya
usaha
yang
dicurahkan, jumlah jam kerja dan peralatan serta perlengkapan pribadi yang dipergunakan untuk pekerjaannya. Hasil adalah sesuatu yang dianggap bernilai oleh seorang pekerja yang diperoleh dari pekerjaannya seperti upah atau gaji, keuntungan sampingan, simbol status, penghargaan serta kesempatan untuk berhasil atau ekspresi diri. Menurut teori ini, seseorang menilai fair hasilnya dengan membandingkan hasilnya atau rasio inputnya dengan hasil atau rasio input dari seorang atau sejumlah orang bandingan. Jika rasio hasil input seorang pekerja adalah sama atau sebanding dengan rasio orang bandingannya, maka suatu keadaan adil dianggap ada oleh para pekerja. Jika para pekerja menganggap perbandingan tersebut tidak adil, maka keadaan ketidakadilan dianggap ada. 3. Teori dua faktor Teori dua faktor menyatakan bahwa kepuasan secara kualitatif berbeda
dengan
ketidakpuasan
kerja.
Menurut
teori
ini,
karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yang satu dinamakan disatisfiers atau hygiene factor dan yang lain dinamakan satisfiers atau motivators. Hygiene factor meliputi halhal seperti gaji atau upah, pengawasan, hubungan antara pribadi, kondisi kerja, dan status. Jumlah tertentu dari hygiene factor diperlakukan untuk memenuhi dorongan biologis serta kebutuhan dasar seseorang seperti kebutuhan keamanan dan berkelompok.
Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi, seseorang akan tidak puas. Namun jika dasarnya hygiene factor memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut, seseorang tidak akan lagi kecewa tetapi dia belum terpuaskan. Seseorang hanya terpuaskan jika terdapat dalam jumlah yang memadai untuk faktor-faktor pekerjaan-pekerjaan yang dinamakan satisfiers. Satisfiers adalah karakteristik pekerjaan yang relevan dengan kebutuhan-kebutuhan urutan lebih tinggi seseorang serta perkembangan psikologisnya, mencakup pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, kesempatan untuk berprestasi, penghargaan dan promosi. Jumlah satisfiers yang tidak mencukupi akan merintangi para pekerja mendapatkan kepuasan positif yang menyertai pertumbuhan psikologis. Teori penting tentang kepuasan yang merupakan perwujudan dari hasil studi yang menentukan bagaimana karyawan dapat terpuaskan, dikutip oleh Mangkunegara (2001) sebagai berikut : 1. Teori keseimbangan (Equity Theory) 2. Teori perbedaan (Discrepancy Theory) 3. Teori pemenuhan kebutuhan (Need Fullment Theory) 4. Teori pandangan kelompok (Social Reference Group Theory) 5. Teori dua faktor dari Herzberg 2.6.4. Pengukuran Kepuasan Kerja Menurut Robbins (1998), Kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Ada dua pendekatan yang paling banyak digunakan untuk mengukur kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja yaitu : 1. Menggunakan angka nilai global tunggal (single global rating) yaitu meminta responden untuk menjawab sejumlah pertanyaan, kemudian jawaban diberikan nilai antara satu sampai dengan lima yang berpedoman dengan jawaban dari ”sangat tidak memuaskan” sampai dengan ”sangat menuaskan”. Apabila responden banyak memberi jawaban pada nilai kecil, berarti mereka merasa kurang puas dalam bekerja dan begitu pula sebaliknya.
2. Menggunakan skors penjumlahan (summation scors) yaitu menetukan terlebih dahulu unsur-unsur utama dalam suatu pekerjaan, kemudian menyatakan perasaan karyawan untuk setiap unsur, faktor-faktor ini dinilai dengan angka dalam skala baku yang sudah ditentukan sebelumnya kemudian dijumlahkan untuk menciptakan skor kepuasan kerja keseluruhan. Jadi walaupun kepuasan dan ketidakpuasan kerja merupakan sikap yang menyangkut perasaan senang atau tidak senang seseorang terhadap pekerjaannya, namun dapat diamati dan dicermati melalui pengukuran.
2.7. Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Mahardika (2005) mengenai Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN (persero) Unit Bisnis Strategis Penyaluran dan Pusat pengatur Beban (UBS P3B) region Jawa Timur dan Bali dengan menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa program K3 mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan sehingga penerapan program K3 yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan. Lestari (2007) melakukan penelitian tentang Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan di bagian pengolahan PTPN VIII Gunung Mas Bogor. Analisa data dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa semua faktor K3 memiliki hubungan yang positif dan sangat nyata dengan produktivitas kerja karyawan. Sari (2007) melakukan penelitian tentang Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Kinerja Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Studi Kasus : National Service Division Workshop Sunter PT Toyota Astra Motor, Jakarta Utara). Hasil dari penelitian ini yaitu secara umum berdasarkan Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) terhadap kinerja program K3 perusahaan menunjukkan bahwa karyawan merasa cukup puas terhadap kinerja program K3, dan berdasarkan analisis dengan
menggunakan
Importance
Performance
Analysis
(IPA),
dapat
diketahui
tingkat
kepentingan tertinggi dan yang dianggap tidak penting dalam program K3 tersebut. Susanti (2008) melakukan penelitian tentang proses pelayanan dan tingkat kepuasan debitur terhadap mutu produk dan pelayanan kredit (kasus kredit wirausaha di Bank BNI). Untuk mendapatkan tingkat keakuratan hasil analisis data yang lebih baik, digunakan skala interval. Pada penelitian ini digunakan metode analisis yaitu Importance Performance Analysis (IPA) dan rank spearman, tetapi pada perhitungannya tidak menggunakan skala likert/ordinal melainkan dengan skala interval yang didapat dari hasil transformasi skala likert/ordinal dengan menggunakan macro minitab. Hasil dari penelitian, dapat diketahui keeratan hubungan antara pelayanan dengan tingkat kepuasan debitur, selain itu dapat diketahui atribut yang penting dalam pelayanan guna meningkatkan kepuasan pelanggan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (PT. Antam Tbk UBPP LM) adalah salah satu perusahaan yang telah menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), disini dapat dilihat bahwa PT. Antam Tbk UBPP LM sangat memperhatikan K3 karyawannya. Penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM dapat diketahui melalui wawancara langsung, pengamatan, beberapa dokumen perusahaan dan kuesioner. Adapun faktor-faktor K3 yang menjadi dasar pencarian data penelitian yaitu, (1)Pelatihan Keselamatan, (2) Publikasi Keselamatan Kerja, (3) Kontrol Lingkungan Kerja, (4) pengawasan dan Disipilin, dan (5) Peningkatan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penelitian ini dilakukan baik di bagian kantor maupun pabrik. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan
Indeks
Kepuasan
Karyawan
(IKK)
dan Importance
Performance Analysis (IPA). IKK digunakan untuk mengetahui seberapa puas karyawan terhadap adanya program K3 yang diterapkan oleh perusahaan. Sedangkan IPA membantu perusahaan dalam menentukan prioritas kepentingan faktor K3 yang dapat dijadikan acuan dalam menjaga atau meningkatkan kepuasan karyawan. Melalui alat analisis IPA dan IKK dapat diketahui bagaimana tingkat kepuasan karyawan terhadap program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM. Dengan diketahuinya tingkat kepuasan tersebut, maka perusahaan dapat menentukan apa-apa saja yang dapat dilakukan guna menjaga dan meningkatkan kepuasan karyawan. Kerangka penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.
PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia
Faktor-faktor K3 : 1. Pelatihan Keselamatan 2. Publikasi Keselamatan Kerja 3. Kontrol Lingkungan Kerja 4. Pengawasan dan Disiplin 5. Peningkatan Kesadaran K3
Tingkat Kepentingan Karyawan
Program K3 PT Antam Tbk UBPP LM
Indeks Kepuasan Karyawan
Importance Performance Analysis Karyawan
Kepuasan Karyawan Terhadap Program K3 PT Antam Tbk UBPP LM
Menjaga dan Meningkatkan Kepuasan Karyawan Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (PT. Antam UBPP LM) dengan pertimbangan bahwa PT. Antam UBPP LM telah menerapkan program K3 dan perusahaan bersedia untuk dijadikan tempat penelitian. Selain itu, kemungkinan terjadinya kecelakaan di PT. Antam UBPP LM cukup besar, terutama di bagian pabrik. Kemungkinan kecelakaan seperti tersentuh benda panas atau logam panas, bahaya kebakaran dan ledakan, sengatan listrik, terjepit benda bergerak, terhirup gas beracun dan terpercik larutan beracun dan berbahaya. Kecelakaan ringan dapat ditemui di bagian kantor misalnya tergelincir lantai basah dan perokok pasif dalam ruangan. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Maret sampai Mei 2008.
3.3. Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu, data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan melalui wawancara, pengisian kuesioner dan pengamatan langsung karyawan PT. Antam UBPP LM baik bagian kantor maupun pabrik. Data sekunder diperoleh dari studi literatur, baik dari tulisan, referensi yang relevan, data dari perusahaan maupun sumber-sumber lain yang menunjang penelitian. Teknik pengambilan sampel diambil dengan metode sebaran acak, yaitu responden minimal 10% dari populasi. Observasi langsung dilakukan untuk memperoleh data yang relevan di lapangan, mengenai kepuasan karyawan dan pelaksanaan program K3 serta lingkungan di PT. Antam UBPP LM. Dalam hal ini, dilakukan pencatatan secara sistematik mengenai kinerja karyawan, perilaku dan kejadian yang dianggap relevan di lapangan. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan menggunakan tanya jawab dan bertatap muka dengan responden secara langsung. Hal ini dilakukan untuk menggali lebih dalam tentang penerapan K3, kepuasan karyawan, dan mengetahui seberapa besar perhatian karyawan terhadap program K3. Untuk mempermudah perolehan data, maka wawancara
dilakukan kepada pihak yang banyak mengetahui perkembangan penerapan program K3 dan kinerja karyawan di lapangan. Dalam hal ini Safety Officer di PT. Antam UBPP LM. Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan daftar pernyataan. Isi kuesioner adalah pernyataan mengenai fakta dan opini mengenai program K3 dan kepuasan karyawan di PT. Antam UBPP LM.
3.4. Pengolahan dan Analisis Data 3.4.1. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengetahui tingkat valid suatu butir pertanyaan dalam kuesioner. Penghitungan korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan menggunakan Product Moment, Microsoft Excel. Rumus korelasi product moment yaitu : r=
n∑ XY − (∑ X )(∑Y )
[n∑ X 2 − (∑ X 2 )][n∑Y 2 − (∑Y 2 )]
Dimana : X = skor masing-masing pertanyaan Y = skor total n = jumlah responden r = angka korelasi 3.4.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu butir pertanyaan dalam kuesioner. Menurut Umar (2003), reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukan konsistensi suatu alat mengukur gejala yang sama. Pengujian reliabilitas menggunakan analisis Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha adalah : 2 k ⎞⎛⎜ ∑ σ b ⎞⎟ ⎛ r11 = ⎜ ⎟ 1− σ t 2 ⎟⎠ ⎝ k − 1 ⎠⎜⎝
Dimana :
r11
= Keandalan instrumen
k
= Jumlah butir pertanyaan
∑σ
b
∑σ
t
2
= Jumlah ragam butir
2
= Ragam total
3.4.3. Skala Likert Skala pengukuran pada setiap jawaban responden menggunakan skala Likert dengan 5 kategori dan penentuan skor jawaban responden dari faktor K3 dan kinerja dapat dilihat di Tabel 1. Tabel 1. Bobot nilai jawaban responden Jawaban Responden
Bobot Skor
Sangat penting/Sangat puas
5
Penting/Puas
4
Cukup penting/Cukup puas
3
Kurang penting/Kurang puas
2
Tidak penting/Tidak puas
1
3.4.4. Data Interval Untuk menganalisis dengan menggunakan data interval, maka data-data ordinal diubah menjadi data interval dengan menggunakan program macro minitab. Hal ini dilakukan untuk membandingkan tingkat keakuratan data dengan menggunakan data ordinal yang menggunakan skala likert dan data yang telah diintervalkan. Menurut Nazir dalam Waryanto dan Millafati (2006), tipe data ordinal seringkali menggunakan pendekatan analisis jalur dan untuk itu membutuhkan perhitungan matematis di dalamnya. Oleh karena itu data yang dibutuhkan minimal berskala interval. Maka sebelum dilakukan analisis inferensia lebih lanjut terhadap data responden yang berskala ordinal, terlebih dahulu dilakukan transformasi data dari skala pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval.
3.4.5. Analisis Deskriptif Statistika deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data seperti rata-rata, median maupun variasi data. Kegiatan statistika deskriptif antara lain menyajikan data dalam bentuk tabel dan grafik. Sebuah tabel berguna untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel. 3.4.6. Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan secara menyeluruh dengan memperhatikan tingkat kepentingan faktor-faktor K3 yang menjadi dasar penyusunan kuesioner, digunakan Indeks Kepuasan Karyawan. Pengukuran atribut menggunakan skala likert 5 tingkatan yang telah disebutkan sebelumnya (tabel 1). Perhitungan indeks kepuasan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perhitungan indeks karyawan Atribut
Kepentingan (I)
Kepuasan (P)
Skor (S)
Skala 1-5
Skala 1-5
S=IxP
........... ........... Skor Total
Total (I) = (Y)
Total (S) = (T)
Rumus Indeks Kepuasan Karyawan (IKK), yaitu : IKK =
T
X 100 %
5 x (Y) Nilai maksimum Indeks Kepuasan adalah 100%. Menurut Bhote (1996), nilai IKK 50% atau lebih rendah menandakan kinerja perusahaan kurang bagus di mata karyawan. Nilai IKK antara 50% sampai 80% menandakan karyawan cukup puas terhadap kinerja perusahaan.
Sedangkan
nilai
IKK
80%
atau
lebih
tinggi
mengindikasikan karyawan merasa puas terhadap kinerja perusahaan, dalam hal ini pelaksanaan program K3.
3.4.7. Importance Performance Analysis Analisis ini digunakan untuk mengevaluasi program K3 perusahaan terhadap berbagai variabel yang diterima karyawan selama bekerja di perusahaan. Skala penilaian yang digunakan dalam Importance Performance Analysis (IPA) disajikan pada tabel 3. Tabel 3. Skala penilaian dalam importance performance analysis Kinerja (X)
Kepentingan (Y)
Skor jawaban
Sangat puas
Sangat penting
5
Puas
Penting
4
Cukup puas
Cukup penting
3
Kurang puas
Kurang penting
2
Tidak puas
Tidak penting
1
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) adalah salah satu dari tujuh unit usaha PT. Aneka Tambang Tbk, UBPP LM adalah satu-satunya pabrik pemurnian logam mulia di Indonesia yang memurnikan seluruh jenis bullion emas, perak dan platina, baik yang berasal dari tambang maupun rongsokan/scrap yang berasal dari tambang kontrak karya maupun hasil tambang rakyat. Pada awalnya, perusahaan didirikan oleh seorang pedagang emas bernama RT Brakensiek pada tahun 1930. Pada saat itu, lokasi Aneka Tambang masih berpindah-pindah sampai akhirnya pada tahun 1937, mulai menetap di Jl. Gajah Mada No. 84 Jakarta Pusat. Pada masa ini, Aneka Tambang memiliki tugas memurnikan emas rongsok dan hasil tambang yang didapat dari Bengkulu dan Cikotok. Pada tahun 1957, perusahaan diambil alih oleh Bank Industri Negara dan diubah namanya menjadi PT. Logam Mulia, dan pada tahun 1961 sesuai dengan PP 281/1961 status PT. Logam Mulia berubah menjadi PN Logam Mulia. Setelah itu, berdasarkan PP No 320/1974 pada tanggal 31 Desember1974, PN Logam Mulia menjadi salah satu unit produksi PT. Aneka Tambang (Persero). Akhirnya, pada tanggal 1 April 1979, perusahaan dipindahkan dari Jl. Gajah Mada ke Pulo Gadung Jakarta Timur menjadi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Unit bisnis ini yang dikenal hingga sekarang. 4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi PT. Aneka Tambang Tbk UBPP LM (Lampiran 1) dikepalai oleh seorang Vice President yang dibantu oleh Sub divisi : 1. Safety and environment officer 2. Quality management assurance officer
3. security officer Kemudian vice president yang dibantu oleh sub divisi tersebut membawahi divisi-divisi berikut : 1. Operation 2. Quality control 3. Finance 4. Human resources, general affairs and comdev 5. Marketing 6. Procurement Senior manager (Operasi) membawahi beberapa departemen lagi yang merupakan bagian pabrik dari Aneka Tambang Tbk UBPP LM. Departemen-departemen tersebut adalah : 1. Refining 2. Manufacturing 3. Business development and engineering Bagian refining memiliki tugas-tugas seperti pemurnian emas, pemurnian perak, peleburan dan pengolahan limbah. Bagian manufacturing mengatur apa-apa saja yang berhubungan dengan aneka produk manufaktur dan aneka industri 4.1.3. Visi dan misi perusahaan Visi adalah suatu keinginan perusahaan atas apa yang akan dicapai di masa datang Adapun Visi PT. Antam Tbk UBPP LM adalah ”Menjadi perusahaan yang terpercaya dan terkemuka yang mampu bersaing dalam industri pemurnian, perhiasan dan bahan baku industri logam mulia baik secara nasional maupun internasional”. Adapun Misi PT. Antam Tbk UBPP LM adalah ”Menghasilkan produk dan jasa dengan kualitas yang terjamin dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan melalui pengelolaan seluruh sumber daya yang dimiliki secara efisien serta dengan memperhatikan tanggung jawab terhadap lingkungan sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal kepada seluruh stakeholder”.
4.1.4. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT. Aneka Tambang Tbk UBPP LM sangat peduli terhadap keselamatan dan kesehatan kerja yang merujuk pada landasan dan dasar hukum : 1. UU RI No. 23/ 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menimbang
bahwa
lingkungan
hidup
Indonesia
yang
dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan rahmat Nya yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri. 2. UU No 1/1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja menimbang bahwa (1) Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional, (2) Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya, dan (3) Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien 3. PP No 19/1973 tentang Pelimpahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ke Departemen Pertambangan dan Energi. 4. Kep Men No. 555.K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan Pertambangan Umum.. PT. Antam Tbk UBPP LM dalam menjalankan usahanya selalu berusaha
menaati
dan
memenuhi
Undang-Undang
Peraturan
Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang relevan serta persyaratan lainnya. Untuk kelestarian lingkungan, PT. Antam Tbk UBPP LM selalu berusaha mencegah terjadinya pencemaran air, udara, tanah dan melakukan penghematan sumber daya alam. Target kecelakaan nihil (zero accident) untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
4.1.5. Standar Internasional dan Data Statistik Kecelakaan Standar internasional untuk K3 adalah ISO 14000 dan OHSAS 18001. ISO 14000 series merupakan seperangkat standar internasional bidang manajemen lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu organisasi di seluruh dunia dalam meningkatkan efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungannya. ISO 14000 mencakup beberapa kelompok perangkat pengelolaan lingkungan antara lain sistem manajemen lingkungan, audit lingkungan, evaluasi kinerja lingkungan, ekolabel, dan kajian daur hidup produk. OHSAS 18001 berisi persyaratan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja untuk mengendalikan semua resiko serta meningkatkan kinerja perusahaan yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Persyaratan-persyaratan dari OHSAS 18001 ini dimasukan kedalam sistem manajemen yang sudah dimiliki oleh perusahaan. Keuntungan dari penerapan ISO 14000 dan OHSAS 18001 adalah meminimalkan resiko, meningkatkan performa bisnis, dan meningkatkan citra perusahaan. Berdasarkan standar internasional diatas, maka PT. Antam Tbk UBPP LM sudah termasuk dalam perusahaan yang cukup sukses menerapkan K3 di perusahaan. Hal ini terlihat dari laporan data statistik (Lampiran 3) di PT. Antam Tbk UBPP LM. Bahwa PT. Antam Tbk UBPP LM sudah dapat mencapai zero accident walaupun masih juga ada kecelakaan namun tak berakibat kematian.
4.2. Analisis Data 4.2.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil pengujian validitas pertanyaan dengan product momen pearson menyatakan bahwa 40 pertanyaan dalam kuesioner baik untuk kepentingan dan kepuasan adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai korelasi dengan totalnya yang ditunjukkan oleh p-value cukup signifikan. p-value < level of significant (α) 1%. Setelah diketahui
pertanyaan valid maka dapat digunakan ke tahap selanjutnya dalam penelitian (Lampiran 5). Uji
reliabilitas
menggunakan
metode
Alpha
Cronbach
menghasilkan nilai alpha untu kepentingan sebesar 0,975 dan nilai alpha untuk kepuasan sebesar 0,959. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,60 , maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang disebarkan dapat diandalkan untuk menjadi alat ukur dalam penelitian ini (Lampiran 6).
4.3. Karakteristik Responden 4.3.1. Jenis Kelamin Karaktreristik responden berdasar jenis kelamin menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT. Antam Tbk UBPP LM adalah laki-laki. Dari 51 responden, jumlah responden perempuan sebanyak 1 orang atau 2%, sedangkan jumlah responden pria sebanyak 50 orang atau 98% (Gambar 2) Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
Gambar 2. Presentase responden berdasarkan jenis kelamin 4.3.2. Usia Dari Gambar 3, dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan PT. Antam Tbk UBPP LM berusia 35-50 tahun yaitu sebesar 74,51%, usia 20-35 tahun sebanyak 19,61%, usia lebih dari 50 tahun sebanyak 5,88%, dan tidak ada yang berusia kurang dari 20 tahun.
80 70 Presentase
60 50 40 30 20 10 0 < 20 tahun
20-35 tahun
35-50 tahun
> 50 tahun
Tingkat Usia
Gambar 3. Presentase responden berdasarkan usia 4.3.3. Jabatan dan Pekerjaan Berdasarkan jabatannya, karakteristik responden dibagi menjadi karyawan pembantu vice president, karyawan operasional dan karyawan kantor. Dari responden, 24% merupakan karyawan dibawah naungan vice president, 31% adalah karyawan kantor dan 46% merupakan karyawan operasional.
24%
Vice President Office
45%
Operation
31%
Gambar 4. Presentase responden berdasarkan jabatan dan pekerjaan 4.3.4. Lama Bekerja Pada Gambar 5, dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan PT. Antam Tbk UBPP LM telah bekerja selama 15-20 tahun (50,98%), Karyawan yang telah bekerja selama 10-15 (25,49%), lebih dari 20 tahun (13,73%) dan karyawan yang bekerja kurang dari 10 tahun (9,80%)
60
Presentase
50 40 30 20 10 0 < 10 thn
10-15 thn
15-20 thn
> 20 thn
Lama Bekerja
Gambar 5. Presentase responden berdasarkan lama bekerja di perusahaan 4.3.5. Pendidikan Tingkatan pendidikan dalam karakteristik responden yaitu SD, SMP, SMA dan Perguruan tinggi baik program Diploma maupun Sarjana. Dari responden, terdapat 1,96% yang berpendidikan terakhir SD, 9,80% SMP, 54,90% SMU dan 33,34% memiliki pendidikan terkhir di perguruan tinggi. 60
Presentase
50 40 30 20 10 0 SD
SMP
SMU
Perguruan Tinggi
Pendidikan
Gambar 6. Presentase responden berdasarkan pendidikan terakhir karyawan
4.4. Persepsi Karyawan Terhadap Pelaksanaan Program K3 Pada penelitian ini, akan dilakukan uji analisis dengan dua skala yaitu skala interval dan ordinal. Tujuannya untuk membandingkan penggunaan skala ordinal dan interval dalam suatu analisis. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Lampiran 7&8.
Persepsi karyawan akan program K3 perlu diketahui untuk menjadi acuan bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan penerapan program K3 yang dirasa masih kurang oleh karyawan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, kepuasan karyawan akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Untuk mengindikasikan bagaimana persepsi karyawan terhadap program K3 diperlukan nilai skor rataan. Pada penelitian ini, didapat nilai skor rataan seperti terlihat pada Tabel 4 dan 5. Tabel 4. Nilai skor rataan berdasarkan data ordinal Skor Rataan
Keterangan
1,00-1,80
Sangat buruk
1,90-2,60
Buruk
2,70-3,40
Cukup baik
3,50-4,20
Baik
4,30-5,00
Sangat baik
Tabel 5. Nilai skor rataan berdasarkan data interval Skor Rataan 1,00-1,97
Keterangan Sangat buruk Buruk
1,98-2,94 2,95-3,91
Cukup baik Baik
3,92-4,88 4,89-5,86
Sangat baik
Tabel 6. Hasil rataan skor persepsi responden mengenai faktor K3 (data ordinal) No 1 2 3 4 5
Faktor-faktor K3
Item (I)
Pendidikan dan pelatihan K3 Publikasi dan kontes K3 Kontrol lingkungan kerja Pengawasan dan disiplin Peningkatan kesadran K3 Total
8 7 9 9 7 40
Total Skor (T) 1382 1212 1607 1584 1265 7050
Rataan Skor T/(NxI) 3,39 3,39 3,50 3,45 3,54 3,46
Kategori
Cukup baik Cukup baik Baik Baik Baik Baik
Tabel 7. Hasil rataan skor persepsi responden mengenai faktor K3 (data interval) No
Faktor-faktor K3
Item (I)
1 2 3 4 5
Pendidikan dan pelatihan K3 Publikasi dan kontes K3 Kontrol lingkungan kerja Pengawasan dan disiplin Peningkatan kesadran K3 Total
8 7 9 9 7 40
Total Skor (T) 1218,83 1152,44 1487,07 1410,34 1156,93 7050,00
Rataan Skor T/(NxI) 2,99 3,23 3,24 3,07 3,24 3,46
Kategori
Cukup baik Cukup baik Cukup baik Cukup baik Cukup baik Cukup baik
4.4.1. Pendidikan dan Pelatihan K3 Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor K3 yang diperlukan karyawan sebagai pengetahuan karyawan atas keselamatan kerja dan bagaimana cara penanggulangan bahaya keselamatan dan kesehatan tersebut. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan K3 diharapkan karyawan akan lebih berhati-hati atas resiko apapun yang mungkin terjadi di perusahaan dan meningkatkan kesadaran karyawan akan pentingnya atribut-atribut K3 di perusahaan. Pada faktor ini, rataan skor dengan menggunakan data ordinal bernilai 3,39 yang berarti program K3 di perusahaan untuk pendidikan dan pelatihan K3 cukup baik. Sedangkan dengan data interval, bernilai 2,99 yang sama artinya bahwa program K3 di perusahaan untuk pendidikan dan pelatihan K3 cukup baik. 4.4.2. Publikasi dan Kontes K3 Salah
satu
cara
komunikasi
antara
karyawan
dengan
pimpinannya dalam program K3 yaitu melalui publikasi. Publikasi bertujuan untuk mempermudah penyampaian informasi dari pimpinan perusahaan kepada karyawan atas arti pentingnya program K3. Publikasi ini dapat dilakukan dengan menempelkan papan tanda bahaya atau papan larangan atas kegiatan yang mungkin akan mendatangkan resiko. Kontes karyawan bertujuan memberikan penghargaan kepada karyawan atas kesadarannya akan program K3. Kontes ini juga meliputi berbagai demonstrasi penanggulangan kecelakaan. Rataan skor pada faktor ini dengan menggunakan data ordinal adalah 3,39. Sedangkan dengan data interval, bernilai 3,23.
Artinya baik menggunakan data ordinal maupun interval, program publikasi dan kontes K3 yang dilaksanakan perusahaan cukup baik. 4.4.3. Kontrol Lingkungan Kerja Kondisi lingkungan kerja sudah sepatutnya tertata rapi, bersih dan nyaman. Penataan yang benar atas barang-barang yang memiliki kemungkinan bahaya, dapat memperkecil resiko bahaya itu terjadi. Kondisi ini meliputi suhu ruangan kerja, penerangan, kebersihan tempat kerja, ketersediaan perlengkapan keamanan dan kesehatan kerja, serta fasilitas P3K di lingkungan kerja. Rataan skor kontrol lingkungan kerja dengan menggunakan data ordinal sebesar 3,50 yang berarti dinilai baik tetapi dengan data interval bernilai 3,24 yang berarti dinilai cukup baik. 4.4.4. Pengawasan dan Disiplin Pada faktor ini, rataan skor dengan menggunakan data ordinal bernilai 3,45. Ini juga berarti bahwa perusahaan telah dengan baik mengawasi dan mendisiplinkan karyawan atas program K3 yang diberlakukan. Sedangkan dengan data interval, dinilai cukup baik dengan nilai 3,07. Pengawasan dan disiplin bertujuan meninjau dan mengevaluasi apabila ada karyawan yang tidak mengikuti aturan K3 dan termasuk juga pengawasan akan atribut-atribut yang menunjang program K3. 4.4.5. Peningkatan Kesadaran K3 Segiat apapun pemimpin perusahaan meberlakukan program K3, apabila karyawan tidak memiliki kesadaran akan pentingnya program tersebut maka akan sia-sia saja. Karena itulah perlu adanya faktor peningkatan kesadaran K3 di perusahaan. Pemimpin yang memiliki komitmen yang kuat dan menjadi motivator yang baik kepada karyawannya
akan
meningkatkan
kesadaran
karyawan
akan
pentingnya program K3. Rataan skor bernilai 3,54 yang artinya program peningkatan kesadaran di PT. Antam Tbk UBPP LM sudah baik. Sedangkan dengan data interval, bernilai 3,24 yang berarti cukup baik.
4.4.6. Gambaran Umum Program K3 Dengan menggunakan data ordinal maupun interval, diperoleh nilai rataan skor sebesar 3,46. Yang membedakan adalah rentang skala dari data ordinal dan interval, sehingga untuk data ordinal secara umum terlihat bahwa PT. Antam UBPP LM telah melaksanakan program K3 dengan baik. Sedangkan untuk data interval, disimpulkan bahwa PT. Antam UBPP LM telah melaksanakan program K3 dengan cukup baik.
4.5. Indeks Kepuasan Karyawan Terhadap Program K3 Indeks kepuasan karyawan digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan karyawan terhadap faktor program K3 dengan mempertimbangkan nilai kepentingan faktor tersebut. Tingkat kepuasan ini yang kemudian nantinya berpengaruh terhadap tingkat kepuasan total karyawan di perusahaan. Tabel 8. Perhitungan indeks kepuasan karyawan (skala ordinal) No
Faktor-faktor K3
1 2 3 4 5
Pendidikan dan pelatihan K3 Publikasi dan kontes K3 Kontrol lingkungan kerja Pengawasan dan disiplin Peningkatan kesadran K3 Total
Importance (I) 4,08 4,11 4,24 4,18 4,11 ∑I (Y) = 20,72
Performance (P) 3,39 3,39 3,50 3,45 3,54 17,27
Score (S) 13,83 13,93 14,84 14,42 14,55 ∑S (T) = 71,57
IKK = T/5Yx100% = 71,57/5(20,72)x100% = 69,09 % Berdasarkan skala interval, maka dapat diketahui IKK sebagai berikut : Tabel 9. Perhitungan indeks kepuasan karyawan (skala interval) No 1 2 3 4 5
Faktor-faktor K3 Pendidikan dan pelatihan K3 Publikasi dan kontes K3 Kontrol lingkungan kerja Pengawasan dan disiplin Peningkatan kesadran K3 Total
I 2,92 3,11 2,66 3,04 2,86 ∑I (Y) = 14,59
P 2,99 3,23 3,24 3,07 3,24 15,77
IKK = T/5Yx100% = 45,99/5(14,59)x100% = 63,05 %
S 8,73 10,05 8,62 9,33 9,27 ∑S (T) = 45,99
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa karyawan cukup puas terhadap kinerja perusahaan, terlihat dari IKK yang didapatkan adalah 69,09% untuk data ordinal dan 63,05% untuk data inerval. Sesuai dengan kriteria indeks karyawan, nilai IKK antara 50% sampai 80% menandakan karyawan cukup puas terhadap kinerja perusahaan.
4.6. Importance Performance Analysis Dengan menggunakan alat analisis IPA, akan diperlihatkan nilai rataan tiap atribut secara keseluruhan berdasarkan tanggapan karyawan dari penyebaran kuesioner berdasarkan tingkat kepentingan dan pengukuran kepuasan atas program K3. Analisis tingkat kepentingan pada Tabel 8 menunjukkan bahwa nilai rataan tertinggi diperoleh oleh atribut yang mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi bahaya sebesar 4,57. Dari hasil tersebut berarti, atribut mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi bahaya merupakan prioritas utama yang dilihat dari program K3 perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi bahaya masih perlu ditingkatkan lagi agar setiap karyawan dapat menerapkan program ini. Atribut yang dianggap kurang penting oleh karyawan adalah pendidikan dasar K3 bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap dengan nilai rataan sebesar 3,75. Sedangkan analisis dengan skala interval dapat dilihat pada Tabel 9. Nilai rataan tertinggi adalah 3,43, oleh karena itu semua atribut yang memiliki nilai kepentingan sebesar 3,43 merupakan prioritas utama yang dilihat dari program K3. Atribut yang kurang dianggap penting adalah manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan perusahaan dengan nilai sebesar 2,09.
Tabel 10 Nilai rataan tingkat kepentingan dan program K3 (skala ordinal) Faktor
Atribut
A. Pendidikan dan Pelatihan K3
Pendidikan dasar K3 bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap Pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap Pelatihan penanggulangan keadaan darurat/penderita gawat darurat Pelatihan mengenai pencegahan kecelakaan Manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan perusahaan Sosialisasi K3 kepada pegawai tetap dan pegawai tidak tetap Perusahaan mensosialisasikan alat pelindung diri atau alat keselamatan lainnya dan disertai cara penggunaannya Perusahaan memberikan pengetahuan tentang hygiene (kebersihan) dan housekeeping (kerumahtanggaan) Pemasangan tanda peringatan dan tanda bahaya di tempat yang berpotensi bahaya
B. Publikasi dan Kontes Keselamatan C. kontrol Lingkungan Kerja
Di lingkungan perusahaan terdapat pesan-pesan tentang keselamatan dan kesehatan kerja Perusahaan mensosialisasikan penggunaan alat pemadam api/kebakaran Sosialisasi kesiapsiagaan/tanggap darurat dan penanggulangan keadaan darurat Pelaksanaan bulan K3 nasional Sosialisasi prosedur keselamatan kerja untuk pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya Perusahaan mensosialisasikan limbah hasil produksi yang berbahaya bagi kesehatan disertai cara penanganannya Perusahaan menyediakan alat pelindung diri untuk bekerja Kondisi ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja Pemeriksaan kebersihan dan penataan tempat kerja Ketersediaan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja Perusahaan memiliki fasilitas P3K di tempat kerja Pemeriksaan kesehatan secara berkala Kegiatan senam/olahraga ringan Kondisi alat pemadam (APAT, APAR, sistem pemadam tetap, sistem hidran/sprinkler, hidran portable) dan APD Kontrol dan perbaikan instalasi, ruang kerja dan peralatan kerja yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya (safety patrol)
Nilai rataan Tingkat Kepentingan (Y)
Nilai rataan Tingkat Kepuasan (X)
4,04 4,16
3,41 3,43
4,04 4,10
3,39 3,41
4,04
3,43
4,04
3,33
4,29
3,51
3,90
3,18
4,33
3,63
4,06
3,51
4,20
3,55
4,14 3,75
3,24 3,18
4,24
3,37
4,10
3,29
4,49 4,37 4,12
3,76 3,45 3,33
4,24 4,16 4,41
3,41 3,41 3,75
3,98
3,65
4,27
3,47
4,12
3,27
Lanjutan Tabel 10 Faktor
Atribut
D. Pengawasan dan Disiplin E. Peningkatan Kesadaran K3
Pelaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian penggunaan prosedur dan membuat laporannya Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi bahaya Pemeriksaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan program K3 (alat pemadam api, pompa pemadam, tandu dan pintu darurat) Pemberlakuan dan pelaksanaan peraturan yang berkaitan dengan K3 Pengawasan terhadap bahan-bahan beracun dan berbahaya Pemeriksaan peralatan kerja dan mesin-mesin sebelum digunakan Audit eksternal dan internal terhadap pelaksanaan K3 di perusahaan Pengecekan alat-alat keselamatan kerja secara rutin Perusahaan memiliki peraturan-peraturan keselamatan kerja Perhatian pegawai tetap dan pegawai tidak tetap terhadap K3 Penggunaan APD dan atau alat keselamatan lain saat bekerja di ruang kerja, lapangan atau tempat yang berbahaya Pentingnya pelaksanaan K3 Prioritas pelaksanaan K3 Motivasi pelaksanaan K3 dari seluruh pegawai Pelaksanaan safety patrol, safety meeting dan safety talksecara rutin Penyempurnaan prosedur kerja K3
Nilai rataan Tingkat Kepentingan (Y)
Nilai rataan Tingkat Kepuasan (X)
3,92
3,33
4,57
3,82
4,35
3,51
3,94
3,37
4,27
3,49
4,27
3,33
3,94 4,12
3,37 3,25
4,25
3,57
4,12
3,53
4,41 4,08 4,06 3,96
3,65 3,53 3,37 3,43
4,06
3,47
4,06
3,82
Dari Tabel 10, dapat diketahui juga bahwa terdapat dua atribut yang memliki nilai rataan kepuasan tertinggi yaitu pelaksanaan safety patrol, safety meeting dan safety talk secara rutin serta penyempurnaan prosedur kerja K3 yang masing-masing memiliki nilai 3,82. Nilai ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap dua atribut tersebut yang telah diterapkan perusahaan. Hal ini dikarenakan petugas safety patrol yang secara rutin melaksanakan pengawasan dan kontrol lingkungan perusahaan sehingga karyawan selalu merasa nyaman. Nilai rataan terendah terdapat pada dua atribut K3 yaitu pendidikan dasar K3 bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap dan pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap dengan masing-masing nilai 3,18.
Tabel 11. Nilai rataan tingkat kepentingan dan program K3 (skala interval) Faktor
Atribut
A. Pendidikan dan Pelatihan K3 B. Publikasi dan Kontes Keselamatan
Pendidikan dasar K3 bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap Pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap Pelatihan penanggulangan keadaan darurat/penderita gawat darurat Pelatihan mengenai pencegahan kecelakaan Manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan perusahaan Sosialisasi K3 kepada pegawai tetap dan pegawai tidak tetap Perusahaan mensosialisasikan alat pelindung diri atau alat keselamatan lainnya dan disertai cara penggunaannya Perusahaan memberikan pengetahuan tentang hygiene (kebersihan) dan housekeeping (kerumahtanggaan) Pemasangan tanda peringatan dan tanda bahaya di tempat yang berpotensi bahaya Di lingkungan perusahaan terdapat pesan-pesan tentang keselamatan dan kesehatan kerja Perusahaan mensosialisasikan penggunaan alat pemadam api/kebakaran Sosialisasi kesiapsiagaan/tanggap darurat dan penanggulangan keadaan darurat Pelaksanaan bulan K3 nasional Sosialisasi prosedur keselamatan kerja untuk pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya Perusahaan mensosialisasikan limbah hasil produksi yang berbahaya bagi kesehatan disertai cara penanganannya
C. kontrol Lingkungan Kerja
Perusahaan menyediakan alat pelindung diri untuk bekerja Kondisi ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja Pemeriksaan kebersihan dan penataan tempat kerja Ketersediaan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja Perusahaan memiliki fasilitas P3K di tempat kerja Pemeriksaan kesehatan secara berkala Kegiatan senam/olahraga ringan Kondisi alat pemadam (APAT, APAR, sistem pemadam tetap, sistem hidran/sprinkler, hidran portable) dan APD Kontrol dan perbaikan instalasi, ruang kerja dan peralatan kerja yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya (safety patrol)
Nilai rataan Tingkat Kepentingan (Y)
Nilai rataan Tingkat Kepuasan (X)
3,43 3,43
3,43 2,60
2,17 3,16
2,41 2,41
2,09
2,76
3,43
3,43
2,47
3,43
3,16
3,43
3,43
3,43
2,99
3,16
2,41
3,16
3,43 3,16
2,99 2,99
3,16
3,43
3,16
3,43
2,76 3,43 3,43
3,43 2,87 2,99
2,31 2,47 2,68 3,43
3,16 3,43 3,43 3,43
3,43
3,43
3,43
2,99
:Lanjutan Tabel 11 Faktor
Atribut
D. Pengawasan dan Disiplin E. Peningkatan Kesadaran K3
Pelaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian penggunaan prosedur dan membuat laporannya Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi bahaya Pemeriksaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan program K3 (alat pemadam api, pompa pemadam, tandu dan pintu darurat) Pemberlakuan dan pelaksanaan peraturan yang berkaitan dengan K3 Pengawasan terhadap bahan-bahan beracun dan berbahaya Pemeriksaan peralatan kerja dan mesin-mesin sebelum digunakan Audit eksternal dan internal terhadap pelaksanaan K3 di perusahaan Pengecekan alat-alat keselamatan kerja secara rutin Perusahaan memiliki peraturan-peraturan keselamatan kerja Perhatian pegawai tetap dan pegawai tidak tetap terhadap K3 Penggunaan APD dan atau alat keselamatan lain saat bekerja di ruang kerja, lapangan atau tempat yang berbahaya Pentingnya pelaksanaan K3 Prioritas pelaksanaan K3 Motivasi pelaksanaan K3 dari seluruh pegawai Pelaksanaan safety patrol, safety meeting dan safety talksecara rutin Penyempurnaan prosedur kerja K3
Nilai rataan Tingkat Kepentingan (Y)
Nilai rataan Tingkat Kepuasan (X)
3,43
3,43
2,76
2,99
2,68
3,16
2,17
2,53
3,16
3,43
3,16
3,16
3,16 3,43
2,36 3,16
3,43
3,43
2,87
3,43
3,43 3,43 3,43 3,43
3,43 2,87 2,68 3,43
3,43
3,43
3,43
3,43
Sedangkan pada Tabel 11, dapat diketahui bahwa atribut yang memliki nilai rataan kepuasan tertinggi yaitu semua atribut yang memiliki nilai rataan sebesar 3,43. Dan nilai kepuasan karyawan terendah adalah 2,36 yaitu atribut audit eksternal dan internal terhadap pelaksanaan K3 di perusahaan. Hal ini perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepuasan karyawan. Nilai rataan yang terdapat di tabel, kemudian dimasukkan ke dalam digram kartesius yang telah dibagi menjadi empat kuadran. Dua garis yang membagi diagram menjadi empat kuadran diperoleh dari pembagian total rataan atribut dengan jumlah atribut., untuk diagram dengan skala ordinal diperoleh hasil 3,46 untuk tingkat kinerja (sumbu X) dan 4,15 untuk tingkat
kepentingan (sumbu Y). Untuk skala ordinal diperoleh hasil 3,15 untuk tingkat kinerja (sumbu X) dan 3,08 untuk tingkat kepentingan (sumbu Y) 4.6.1. Importance Performance Analysis dengan skala ordinal Sebaran masing-masing atribut dalam diagram tersebut dapat dilihat pada Gambar 7
4.75 4.60
26 16
4.45
K e p e n tin g a n
17 4.30
30 14
4.15
12 32 24
15
18
4
3 1
21
9 33 11
2
20 37
6
4.00
19
35 27 23 29 7
39 10 5 21
34 36
40 22
38
25 28&31
8 3.85 13 3.70 3.55 2.98
3.14
3.30
3.46
3.62
3.78
3.94
K inerja
Gambar 7. Diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA) dari atribut-atribut program K3 dengan skala ordinal Masing-masing kuadran pada diagram kartesius (A, B, C dan D) menggambarkan keadaan yang berbeda-beda, berikut tabel keterangan diagram kartesius serta uraiannya : Tabel 12. Keterangan diagram kartesius ordinal No Peubah 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kinerja 3,41 3,43 3,39 3,41 3,43 3,33 3,51 3,18 3,63
Kepentingan KUADRAN TINDAK LANJUT 4,04 Kuadran C Prioritas rendah 4,16 Kuadran A Prioritas Utama 4,04 Kuadran C Prioritas rendah 4,10 Kuadran C Prioritas rendah 4,04 Kuadran C Prioritas rendah 4,04 Kuadran C Prioritas rendah 4,29 Kuadran B Dipertahankan 3,90 Kuadran C Prioritas rendah 4,33 Kuadran B Dipertahankan
Lanjutan Tabel 12 No Peubah Kinerja Kepentingan KUADRAN TINDAK LANJUT 10 3,51 4,06 Kuadran D Berlebihan 11 3,55 4,20 Kuadran B Dipertahankan 12 3,24 4,14 Kuadran C Prioritas rendah 13 3,18 3,75 Kuadran C Prioritas rendah 14 3,37 4,24 Kuadran A Prioritas Utama 15 3,29 4,10 Kuadran C Prioritas rendah 16 3,76 4,49 Kuadran B Dipertahankan 17 3,45 4,37 Kuadran A Prioritas Utama 18 3,33 4,12 Kuadran C Prioritas rendah 19 3,41 4,24 Kuadran A Prioritas Utama 20 3,41 4,16 Kuadran A Prioritas Utama 21 3,75 4,41 Kuadran B Dipertahankan 22 3,65 3,98 Kuadran D Berlebihan 23 3,47 4,27 Kuadran B Dipertahankan 24 3,27 4,12 Kuadran C Prioritas rendah 25 3,33 3,92 Kuadran C Prioritas rendah 26 3,82 4,57 Kuadran B Dipertahankan 27 3,51 4,35 Kuadran B Dipertahankan 28 3,37 3,94 Kuadran C Prioritas rendah 29 3,49 4,27 Kuadran B Dipertahankan 30 3,33 4,27 Kuadran A Prioritas Utama 31 3,37 3,94 Kuadran C Prioritas rendah 32 3,25 4,12 Kuadran C Prioritas rendah 33 3,57 4,25 Kuadran B Dipertahankan 34 3,53 4,12 Kuadran D Berlebihan 35 3,65 4,41 Kuadran B Dipertahankan 36 3,53 4,08 Kuadran D Berlebihan 37 3,37 4,06 Kuadran C Prioritas rendah 38 3,43 3,96 Kuadran C Prioritas rendah 39 3,47 4,06 Kuadran D Berlebihan 40 3,82 4,06 Kuadran D Berlebihan a. Kuadran A (Prioritas Utama) Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut yang penting oleh responden, dalam hal ini karyawan PT. Antam Tbk UBPP LM, tetapi dalam pelaksanaannya tidak optimal sehingga karyawan merasa tidak puas akan atribut-atribut tersebut. Atribut-atribut yang termasuk di dalam prioritas utama yaitu : 1. Pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap
2. Sosialisasi prosedur keselamatan kerja untuk pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya 3. Kondisi ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja 4. Ketersediaan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja 5. Perusahaan memiliki fasilitas P3K di tempat kerja 6. Pemeriksaan peralatan kerja dan mesin-mesin sebelum digunakan Pada perhitungan dengan skala ordinal, atribut-atribut ini menjadi prioritas utama karena karyawan masih merasa belum puas atas atributatribut program K3 tersebut, padahal karyawan merasa atribut-atribut ini penting. Perusahaan perlu menyediakan kelengkapan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk P3K untuk jaga-jaga atas terjadinya kecelakaan yang tiba-tiba dan tidak memungkinkan penderita menempuh perjalanan di luar perusahaan. Kondisi ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja juga menjadi perhatian oleh karyawan karena hal-hal tersebut dapat langsung dirasakan oleh karyawan. Apabila karyawan merasa tidak nyaman karena suhu ruangan yang panas atau karena pencahayaan yang kurang, maka produktivitas karyawan serta kinerjanya akan menurun dan hal ini akan berakibat negatif pada perusahaan. b. Kuadran B (Pertahankan Prestasi) Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut yang penting oleh responden, dan kinerjanya sudah baik sehingga karyawan merasa puas akan atribut-atribut tersebut. Atribut-atribut yang termasuk di dalam atribut yang harus dipertahankan prestasinya yaitu : 1. Perusahaan mensosialisasikan alat pelindung diri atau alat keselamatan lainnya dan disertai cara penggunaannya 2. Pemasangan tanda peringatan dan tanda bahaya di tempat yang berpotensi bahaya 3. Perusahaan mensosialisasikan penggunaan alat pemadam api/kebakaran 4. Perusahaan menyediakan alat pelindung diri untuk bekerja 5. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
6. Kondisi alat pemadam (APAT, APAR, sistem pemadam tetap, sistem hidran/sprinkler, hidran portable) dan APD 7. Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi bahaya 8. Pemeriksaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan program K3 (alat pemadam api, pompa pemadam, tandu dan pintu darurat) 9. Pengawasan terhadap bahan-bahan beracun dan berbahaya 10. Perusahaan memiliki peraturan-peraturan keselamatan kerja 11. Penggunaan APD dan atau alat keselamatan lain saat bekerja di ruang kerja, lapangan atau tempat yang berbahaya Penggunaan dan kesadaran yang tinggi mengenai penyediaan dan penggunaan alat pelindung diri (APD) pada PT. Antam Tbk UBPP LM adalah hal yang harus dipertahankan karena dengan adanya atribut ini pada kuadran B, berarti perusahaan sudah menerapkan atribut tersebut dengan baik, tingkat kepentingan menurut karyawan pun tinggi dan karyawan sudah puas terhadap kinerjanya. c. Kuadran C (Prioritas Rendah) Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut yang kurang penting oleh responden, dan pelaksanaan kinerjanya pun masih rendah. Atribut-atribut yang termasuk di dalam prioritas rendah yaitu : 1. Pendidikan dasar K3 bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap 2. Pelatihan penanggulangan keadaan darurat/penderita gawat darurat 3. Pelatihan mengenai pencegahan kecelakaan 4. Manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan perusahaan 5. Sosialisasi K3 kepada pegawai tetap dan pegawai tidak tetap 6. Perusahaan memberikan pengetahuan tentang hygiene (kebersihan) dan housekeeping (kerumahtanggaan) 7. Sosialisasi kesiapsiagaan/tanggap darurat dan penanggulangan keadaan darurat 8. Pelaksanaan bulan K3 nasional
9. Perusahaan mensosialisasikan limbah hasil produksi yang berbahaya bagi kesehatan disertai cara penanganannya 10. Pemeriksaan kebersihan dan penataan tempat kerja 11. Kontrol dan perbaikan instalasi, ruang kerja dan peralatan kerja yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya (safety patrol) 12. Pelaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian penggunaan prosedur dan membuat laporannya 13. Pemberlakuan dan pelaksanaan peraturan yang berkaitan dengan K3 14. Audit eksternal dan internal terhadap pelaksanaan K3 di perusahaan 15. Pengecekan alat-alat keselamatan kerja secara rutin 16. Motivasi pelaksanaan K3 dari seluruh pegawai 17. Prioritas pelaksanaan K3 Sosialisasi mengenai hal-hal keselamatan kerja termasuk pendidikan dan pelatihan dirasa kurang penting oleh karyawan. Karyawan menganggap atribut-atribut ini tidak terlalu penting karena tidak membawa pengaruh yang signifikan kepada kepuasan karyawan dan rasa aman karyawan selama bekerja di perusahaan. Perusahaan menempatkan atribut-atribut ini ke dalam prioritas rendah dimana atribut-atribut ini mungkin diperhatikan setelah atribut-atribut lain yang dinilai lebih penting. d. Kuadran D (Berlebihan) Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut yang kurang penting oleh responden, tetapi dalam pelaksanaannya dilakukan dengan optimal oleh perusahaan. Atribut-atribut yang termasuk di dalam kuadran berlebihan yaitu : 1. Di lingkungan perusahaan terdapat pesan-pesan tentang keselamatan dan kesehatan kerja 2. Kegiatan senam/olahraga ringan 3. Perhatian pegawai tetap dan pegawai tidak tetap terhadap K3 4. Pentingnya pelaksanaan K3 5. Penyempurnaan prosedur kerja K3 6. Pelaksanaan safety patrol, safety meeting dan safety talk secara rutin
Perusahaan melaksanakan program-program yang kiranya dibutuhkan oleh karyawan, tetapi karena faktor seperti kesibukan, karyawan merasa program tersebut tidak terlalu penting meskipun karyawan merasa puas karena perusahaan telah melaksanakan program secara optimal. Hal ini tercermin dari kegiatan olahraga setiap minggu dan safety meeting yang kerap kali dilaksanakan dirasakan kurang penting. 4.6.2. Importance Performance Analysis dengan skala interval Menurut Joreskeg (2002), Variabel ordinal tidak memiliki keaslian suatu unit pengukuran mean, variasi dan kovarian dari variabel ordinal tidak memiliki arti. Variabel ordinal bukanlah suatu variabel yang kontinu, oleh karena itu variabel ordinal perlu dikonversi menjadi variabel interval sehingga dapat diketahui jawabannya dengan Method of Successive Interval (MSI). Hasil dari perhitungan interval dan ordinal berbeda karena nilai skala interval lebih menyebar normal. Tetapi hasil yang berbeda ini tetap dapat menjadi acuan untuk mengambil keputusan dalam suatu masalah analisis.
IP A 3.88
K epenting an
2 3.08
31
17&36
37
9,23,35,25,38,22,39,33,6 ,40&1
12,18&24
32
13
4
10 26
34 16 21
27
3
2.40
28
2.55
IP A
7&20
11 19
2.28
1.48 2.25
8,29,14&15
30
5
2.70
2.85
3.00
3.15
3.30
3.45
3.60
3.75
K ine rja
Gambar 8. Diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA) dari atribut-atribut program K3 dengan skala interval
Berikut tabel keterangan diagram kartesius serta uraiannya : Tabel 13. Keterangan diagram kartesius interval No Peubah Kinerja Kepentingan KUADRAN TINDAK LANJUT 1 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 2 2,60 3,43 Kuadran A Prioritas utama 3 2,41 2,17 Kuadran C Prioritas rendah 4 2,41 3,16 Kuadran A Prioritas utama 5 2,76 2,09 Kuadran C Prioritas rendah 6 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 7 3,43 2,47 Kuadran D Berlebihan 8 3,43 3,16 Kuadran B Dipertahankan 9 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 10 3,16 2,99 Kuadran D Berlebihan 11 3,16 2,41 Kuadran D Berlebihan 12 2,99 3,43 Kuadran A Prioritas utama 13 2,99 3,16 Kuadran A Prioritas utama 14 3,43 3,16 Kuadran B Dipertahankan 15 3,43 3,16 Kuadran B Dipertahankan 16 3,43 2,76 Kuadran D Berlebihan 17 2,87 3,43 Kuadran C Prioritas rendah 18 2,99 3,43 Kuadran C Prioritas rendah 19 3,16 2,31 Kuadran D Berlebihan 20 3,43 2,47 Kuadran D Berlebihan 21 3,43 2,68 Kuadran D Berlebihan 22 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 23 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 24 2,99 3,43 Kuadran A Prioritas utama 25 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 26 2,99 2,76 Kuadran C Prioritas rendah 27 3,16 2,68 Kuadran D Berlebihan 28 2,53 2,17 Kuadran C Prioritas rendah 29 3,43 3,16 Kuadran B Dipertahankan 30 3,16 3,16 Kuadran A Prioritas utama 31 2,36 3,16 Kuadran C Prioritas rendah 32 3,16 3,43 Kuadran B Dipertahankan 33 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 34 3,43 2,87 Kuadran D Berlebihan 35 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 36 KuadranA Prioritas utama 2,87 3,43 37 2,68 3,43 Kuadran A Prioritas utama 38 3,43 3,43 Kuadran C Prioritas rendah 39 3,43 3,43 Kuadran C Prioritas rendah 40 3,43 3,43 Kuadran C Prioritas rendah
a. Kuadran A (Prioritas Utama) Berdasarkan perhitungan dengan skala interval, atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut yang penting oleh responden, dalam hal ini karyawan PT. Antam Tbk UBPP LM, tetapi dalam pelaksanaannya tidak optimal sehingga karyawan merasa tidak puas akan atribut-atribut tersebut. Atribut-atribut yang termasuk di dalam prioritas utama ini yaitu : 1. Prioritas pelaksanaan K3 2. Pelatihan mengenai pencegahan kecelakaan 3. Sosialisasi kesiapsiagaan/tanggap darurat dan penanggulangan keadaan darurat 4. Pelaksanaan bulan K3 nasional 5. Kontrol dan perbaikan instalasi, ruang kerja dan peralatan kerja yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya (safety patrol) 6. Pemeriksaan peralatan kerja dan mesin-mesin sebelum digunakan 7. Pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap Pemeriksaan mesin, instalasi lain, ruang kerja dan peralatan kerja lain yang memiliki potensi bahaya sebelum digunakan cenderung tidak dilakukan, padahal hal ini menurut karyawan merupakan faktor yang penting. Perusahaan biasanya hanya melakukan pengecekan beberapa kali selama sebulan padahal seyogyanya pengecekan dilakukan setiap sebelum digunakan karena mesin dan peralatan lain yang digunakan selama 8 jam kerja setiap hari memiliki resiko yang tinggi dan tak terduga setiap harinya. b. Kuadran B (Pertahankan Prestasi) Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut yang penting oleh responden, dan kinerjanya sudah baik sehingga karyawan merasa puas akan atribut-atribut tersebut. Atribut-atribut yang harus dipertahankan prestasinya berdasar skala interval yaitu : 1. Pendidikan dasar K3 bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap 2. Sosialisasi K3 kepada pegawai tetap dan pegawai tidak tetap 3. Perusahaan memberikan pengetahuan tentang hygiene (kebersihan) dan housekeeping (kerumahtanggaan)
4. Pemasangan tanda peringatan dan tanda bahaya di tempat yang berpotensi bahaya 5. Sosialisasi prosedur keselamatan kerja untuk pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya 6. Perusahaan mensosialisasikan limbah hasil produksi yang berbahaya bagi kesehatan disertai cara penanganannya 7. Kegiatan senam/olahraga ringan 8. Kondisi alat pemadam (APAT, APAR, sistem pemadam tetap, sistem hidran/sprinkler, hidran portable) dan APD 9. Pelaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian penggunaan prosedur dan membuat laporannya 10. Pengawasan terhadap bahan-bahan beracun dan berbahaya 11. Pengecekan alat-alat keselamatan kerja secara rutin 12. Perusahaan memiliki peraturan-peraturan keselamatan kerja 13. Penggunaan APD dan atau alat keselamatan lain saat bekerja di ruang kerja, lapangan atau tempat yang berbahaya Publikasi yang diterapkan oleh PT. Antam Tbk UBPP LM sudah memuaskan karyawan, karena dengan kepentingan yang cukup tinggi, perusahaan telah melaksanakan kinerjanya dengan baik. Peraturan-peraturan yang ada juga dapat dilaksanakan dengan baik oleh karyawan sehingga terciptalah kepuasan karyawan. Keadaan seperti ini harus dipertahankan oleh perusahaan guna menjaga atau meningkatkan kepuasan karyawan. c. Kuadran C (Prioritas Rendah) Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut yang kurang penting oleh responden, dan pelaksanaan kinerjanya pun masih rendah. Atribut-atribut yang termasuk di dalam prioritas rendah dalam skala interval yaitu : 1. Pelatihan penanggulangan keadaan darurat/penderita gawat darurat 2. Manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan perusahaan 3. Kondisi ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja 4. Pemeriksaan kebersihan dan penataan tempat kerja
5. Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi bahaya 6. Pemberlakuan dan pelaksanaan peraturan yang berkaitan dengan K3 7. Audit eksternal dan internal terhadap pelaksanaan K3 di perusahaan 8. Motivasi pelaksanaan K3 dari seluruh pegawai 9. Penyempurnaan prosedur kerja K3 10. Pelaksanaan safety patrol, safety meeting dan safety talksecara rutin
Pelatihan akan keadaan darurat dianggap kurang penting oleh karyawan karena untuk hal itu sudah ada bagian tersendiri yang menanggulangi sehingga karyawan merasa tidak perlu mendapatkan pelatihan akan keadaan darurat tersebut. Selain itu, kinerja pelatihan ini belum terlalu baik sehingga aribut ini masuk ke dalam kuadran C d. Kuadran D (Berlebihan) Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut yang kurang penting oleh responden, tetapi dalam pelaksanaannya dilakukan dengan optimal oleh perusahaan. Atribut-atribut yang termasuk di dalam kuadran berlebihan dalam skala interval yaitu : 1. Perusahaan mensosialisasikan alat pelindung diri atau alat keselamatan lainnya dan disertai cara penggunaannya 2. Di lingkungan perusahaan terdapat pesan-pesan tentang keselamatan dan kesehatan kerja 3. Perusahaan mensosialisasikan penggunaan alat pemadam api/kebakaran 4. Perusahaan menyediakan alat pelindung diri untuk bekerja 5. Ketersediaan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja 6. Perusahaan memiliki fasilitas P3K di tempat kerja 7. Pemeriksaan kesehatan secara berkala 8. Pemeriksaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan program K3 (alat pemadam api, pompa pemadam, tandu dan pintu darurat) 9. Pentingnya pelaksanaan K3 10. Perhatian pegawai tetap dan pegawai tidak tetap terhadap K3
Banyaknya pesan-pesan keselamatan di lingkungan perusahaan dianggap berlebihan oleh karyawan, karena walaupun karyawan puas, halhal seperti itu dianggap kurang penting oleh karyawan. Pesan-pesan keselamatan tersebut menjadi hanya sekedar jargon-jargon atau tempelan dan sekedar formalitas.
Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan 1. Sebagai perusahan tambang yang memiliki banyak resiko, PT Aneka Tambang Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnia Logam Mulia dinilai sudah baik dan cukup baik dalam penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dua penilaian yang berbeda ini didapatkan dari skala yang berbeda yang digunakan dalam analisis data yaitu skala interval dan ordinal. Untuk data ordinal secara umum terlihat bahwa PT. Antam UBPP LM telah melaksanakan program K3 dengan baik. Sedangkan untuk data interval, disimpulkan bahwa PT. Antam UBPP LM telah melaksanakan program K3 dengan cukup baik. 2. Berdasarkan Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) dapat disimpulkan bahwa karyawan cukup puas terhadap kinerja perusahaan, terlihat dari IKK yang didapatkan adalah 69,09% untuk data ordinal dan 63,05% untuk data interval. Sesuai dengan kriteria indeks karyawan, nilai IKK antara 50% sampai 80% menandakan karyawan cukup puas terhadap kinerja perusahaan. 3. Berdasarkan Importance Performance Analysis (IPA) didapatkan atributatribut yang dapat dijadikan prioritas utama oleh perusahaan. Dengan menggunakan data ordinal, atribut yang harus menjadi prioritas utama adalah pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap; sosialisasi prosedur keselamatan kerja untuk pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya; kondisi ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja; ketersediaan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja; perusahaan memiliki fasilitas P3K di tempat kerja; dan pemeriksaan peralatan kerja dan mesin-mesin sebelum digunakan. Dengan menggunakan data interval, atribut yang harus menjadi prioritas utama adalah prioritas pelaksanaan K3; pelatihan mengenai pencegahan kecelakaan; sosialisasi kesiapsiagaan/tanggap darurat dan penanggulangan keadaan darurat; pelaksanaan bulan K3 nasional; kontrol dan perbaikan instalasi; ruang kerja dan peralatan kerja yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya (safety patrol); pemeriksaan peralatan kerja dan mesin-
mesin sebelum digunakan; dan pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap
2. Saran Dalam penelitian ini, penulis menyarankan beberapa hal kepada perusahaan untuk dapat meningkatkan lagi kepuasan karyawannya guna memperlancar pencapaian tujuan perusahaan. Berikut hal-hal yang disarankan : 1. Pada perhitungan skala ordinal, atribut-atribut yang mayoritas berada pada kontrol lingkungan kerja memiliki tingkat kepentingan yang tinggi bagi karyawan tetapi penerapan yang dilakukan oleh perusahaan kurang maksimal sehingga karyawan kurang puas terhadap faktor tersebut. Sedangkan pada perhitungan skala interval, atribut yang perlu diperhatikan berada pada faktor pendidikan dan pelatihan serta publikasi dan kontes keselamatan. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut perlu menjadi prioritas utama bagi perusahaan untuk menjaga loyalitas karyawan terhadap perusahaan baik dengan meningkatnya kinerja karyawan maupun produktivitas karyawan dalam melaksankan pekerjaannya, sehingga kepuasan karyawan pun meningkat. 2. Prestasi perusahaan akan penerapan program K3 yang dinilai baik dalam skala ordinal dan cukup baik dalam skala interval serta kepuasan karyawan yang dinilai cukup puas setelah dilakukan analisis dengan indeks kepuasan karyawan, diharapkan dapat dipertahankan dan akan lebih bagus lagi apabila dapat tingkatkan yaitu dengan memperhatikan faktor-faktor yang menjadi prioritas utama yaitu pendidikan dan pelatihan, publikasi dan kontes keselamatan, serta kontrol lingkungan kerja. 3. Untuk penelitian lanjutan tentang program Keselamatan dan Kesehatan Kerja, disarankan menambah alat analisis lain, menambah atribut dan teori serta menggunakan skala interval untuk mengurangi informasi yang hilang.
DAFTAR PUSTAKA Bennet, N.B. Silalahi dan B. Rumondang. 1985. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Davis, K. Dan J.W. Newstrom. 1994. Perilaku dalam Organisasi. Erlangga, Jakarta. Hasibuan, M. S.P. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Ikrar Mandiri Abadi, Jakarta. Joreskog, K.G. 2002. Structural Equation Modelling With Ordinal Variable Using LISREL. http://www.ssicentral.com/lisrel/corner.htm[28 Juli 2007] Lestari, T. 2007. Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan produktivitas kerja karyawan (studi kasus Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas Bogor. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, Bogor. Mahardika, R. 2005. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kineja Karyawan di PT. PLN(persero) Unit Bisnis Strategis Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (UBS P3B) Region Jawa Timur dan Bali Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, Bogor. Mangkunegara, A.A. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Remaja Rosda Karya, Bandung. Papu, J. 2001. Analisa Hubungan Stress Kerja, Kepribadian dan Kinerja Manajer Bank. (Handoko. 1994). e-psikologi.com. Rivai, V. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Robbins, S.P. 1998. Perilaku Organisasi. Jilid I. Edisi Kedelapan. Prentice-Hall Inc. Santoso, S. 2002. Buku Latihan SPSS: Statistik Multivariat. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sari, S.M. 2007. Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Kinerja Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Studi Kasus National Service Division Workshop Sunter PT. Toyota Astra Motor, Jakarta Utara. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, Bogor.
Strauss, G dan L. R Sayles. 1996. Manajemen Personalia Segi Manusia dalam Organisasi. Jilid Satu. CV Taruna Grafika, Jakarta. Suardi, R. 2005. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penerbit PPM, Jakarta. Sugeng, A.M., dkk. 2005. Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Edisi Kedua. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Suma’mur, P.K. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. PT gunung Agung, Jakarta. _____________. 1985. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.CV Haji Masagung, Jakarta. Susanti, A.2008. Proses Pelayanan dan Tingkat Kepuasan Debitur Terhadap Mutu Produk dan Pelayanan Kredit.Tesis pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Tjandra, Y.A dan H. Tri. 2002. Kesehatan dan Keselamatan Kerja..Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Waryanto, B., dan Y.A. Millafati. 2006. Transformasi Data Skala Ordinal ke Interval dengan Menggunakan Makro Minitab. Jurnal Informatika Pertanian(15:881)http://www.litbang.deptan.go.id/warta_ip/pdf-file/4.bu diwaryanto-ipvol-15.pdf Wexley, K.N dan G.A. Yuki. 1984. Organizational Behaviour and Personnel Phsycology. E-psikologi.com. _______________________. 2003. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Rineke Cipta, Jakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi Perusahaan
Lampiran 2. Organisasi Manajemen Keselamatan Pertambangan Eksternal dan internal audit
Komite K3
Kepala Teknik Tambang
Pengawas teknis
Pengawas operasional
Manager K3
Program K3
No
Yes Zero accident
Lampiran 3. Data statistik kecelakaan di PT. Antam Tbk UBPP LM DATA KECELAKAAN TAMBANG UNIT BISNIS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN LOGAM MULIA TAHUN 1978 - 2007
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Tanggal Kejadian 23 Maret 1978 13 Januari 1979 28 Juni 1979 29 September 1979 18 Desember 1980 16 Juli 1981 14 Agustus 1981 14 Agustus 1981 29 Nopember 1982 13 April 1983 16 Mei 1983 12 Desember 1984 28 Februari 1985 12 Juli 1985 6 Februari 1988 26 September 1989 23 Juli 1993 26 Mei 1994 24 September 1997 12 Januari 1999 17 Mei 2002 1 April 2003 29 Julli 2004 13 Mei 2006 23 Maret 2007 19 September 2007
Sifat Kecelakaan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan/Berat Ringan Ringan Ringan Ringan
Lokasi Bengkel Teknik Konstruksi Ruang Pemurnian Peleburan Timah Hitam Peleburan Timah Hitam Peleburan Timah Hitam Pemurnian Ruang Tamu Ruang Tamu Scrubber Lapangan Tennis Ruang Makan Belakang Bengkel Teknik Listrik Bagian Gilas Bagian Gilas Ruang Pemurnian Bengkel Teknik Listrik Pemurnian Perak Peleburan Pemurnian Pemrunian Perak Laboratorium Analisa Pemurnian Perak Pemurnian Emas Manufaktur Peleburan Gudang Terbuka
Lampiran 4. Kuesioner penelitian
KUESIONER A. Pengantar Kuesioner ini adalah salah satu alat pengumpulan data untuk memenuhi kebutuhan penelitian tugas akhir saya, Sylvia Mulyawati, NIM : H24104077, sebagai mahasiswa Program Sarjana Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, yang berjudul “Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada PT. Aneka Tambang Tbk UBPP Logam Mulia”. Tujuan penyebaran kuesioner ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan tingkata kepuasan karyawan terhadap program tersebut yang telah diterapkan oleh PT. Aneka Tambang UBPP Logam Mulia. Mengingat pentingnya kuesioner ini dalam penelitian saya, maka sangat diharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk menjawab secara jujur sesuai dengan kondisi yang dirasakan PT. Aneka Tambang UBPP Logam Mulia. Kuesioner ini tidak berpengaruh pada apapun dan dijamin kerahasiaannya.
B. Daftar Pertanyaan Faktor K3 Cara pengisian kuesioner : Berilah tanda silang (X) pada kolom penilaian yang menurut Bapak/Ibu/Saudara/Saudari paling menggambarkan keadaan/pelaksanaan program K3 di PT. Aneka Tambang Tbk UBPP Logam Mulia. Keterangan : Kepentingan / Kepuasan 1 = Tidak Penting / Tidak Puas 2 = Kurang Penting / Kurang Puas 3 = Cukup Penting / Cukup Puas 4 = Penting / Puas 5 = Sangat Penting / Sangat Puas
1. Pendidikan dan Pelatihan No
Pernyataan
1
Pendidikan dasar K3 bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap Pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap Pelatihan penanggulangan keadaan darurat/penderita gawat darurat Pelatihan mengenai pencegahan kecelakaan Manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan perusahaan Sosialisasi K3 kepada pegawai tetap dan pegawai tidak tetap Perusahaan mensosialisasikan alat pelindung diri atau alat keselamatan lainnya dan disertai cara penggunaannya Perusahaan memberikan pengetahuan tentang hygiene (kebersihan) dan housekeeping (kerumahtanggaan)
2 3 4 5 6 7 8
Program K3 Perusahaan Kepentingan Kepuasan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Lanjutan Lampiran 4. 2. Publikasi dan Kontes Keselamatan No
Pernyataan
9
Pemasangan tanda peringatan dan tanda bahaya di tempat yang berpotensi bahaya Di lingkungan perusahaan terdapat pesan-pesan tentang keselamatan dan kesehatan kerja Perusahaan mensosialisasikan penggunaan alat pemadam api/kebakaran Sosialisasi kesiapsiagaan/tanggap darurat dan penanggulangan keadaan darurat Pelaksanaan bulan K3 nasional Sosialisasi prosedur keselamatan kerja untuk pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya Perusahaan mensosialisasikan limbah hasil produksi yang berbahaya bagi kesehatan disertai cara penanganannya
10 11 12 13 14 15
Program K3 Perusahaan Kepentingan Kepuasan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3. Kontrol Lingkungan Kerja No
Pernyataan
16
Perusahaan menyediakan alat pelindung diri untuk bekerja Kondisi ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja Pemeriksaan kebersihan dan penataan tempat kerja Ketersediaan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja Perusahaan memiliki fasilitas P3K di tempat kerja Pemeriksaan kesehatan secara berkala Kegiatan senam/olahraga ringan Kondisi alat pemadam (APAT, APAR, sistem pemadam tetap, sistem hidran/sprinkler, hidran portable) dan APD Kontrol dan perbaikan instalasi, ruang kerja dan peralatan kerja yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya (safety patrol)
17 18 19 20 21 22 23 24
Program K3 Perusahaan Kepentingan Kepuasan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4. Pengawasan dan Disiplin No
Pernyataan
25
Pelaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian penggunaan prosedur dan membuat laporannya Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi bahaya
26
Program K3 Perusahaan Kepentingan Kepuasan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Lanjutan Lampiran 4. Program K3 Perusahaan Kepentingan Kepuasan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
No
Pernyataan
27
Pemeriksaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan program K3 (alat pemadam api, pompa pemadam, tandu dan pintu darurat) Pemberlakuan dan pelaksanaan peraturan yang berkaitan dengan K3 Pengawasan terhadap bahan-bahan beracun dan berbahaya Pemeriksaan peralatan kerja dan mesin-mesin sebelum digunakan Audit eksternal dan internal terhadap pelaksanaan K3 di perusahaan Pengecekan alat-alat keselamatan kerja secara rutin Perusahaan memiliki peraturan-peraturan keselamatan kerja
28 29 30 31 32 33
5. Peningkatan Kesadaran K3 Program K3 Perusahaan Kepentingan Kepuasan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
No
Pernyataan
34
Perhatian pegawai tetap dan pegawai tidak tetap terhadap K3 Penggunaan APD dan atau alat keselamatan lain saat bekerja di ruang kerja, lapangan atau tempat yang berbahaya Pentingnya pelaksanaan K3 Prioritas pelaksanaan K3 Motivasi pelaksanaan K3 dari seluruh pegawai Pelaksanaan safety patrol, safety meeting dan safety talksecara rutin Penyempurnaan prosedur kerja K3
35 36 37 38 39 40
C. Identitas Responden 1. Nama 2. Jenis kelamin 3. Usia 4. Seksi/Jabatan 5. Masa kerja 6. Pendidikan terakhir
: :
Laki-laki :
<20 tahun
35-50 tahun : :
<10 tahun
15-20 tahun :
SD
SMU
Perempuan
20-35 tahun
Lainnya, sebutkan...
10-15 tahun
Lainnya, sebutkan...
SMP
PT (Diploma dan Sarjana)
TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASIBAPAK/IBU/SAUDARA/SAUDARI
Lampiran 5. Hasil Uji validitas UJI VALIDITAS UNTUK PERTANYAAN-PERTANYAAN KEPENTINGAN M3_1
C1 0.748 0.000**
C2 0.614 0.000**
C3 0.607 0.000**
C4 0.537 0.000**
M3_1
C5 0.603 0.000**
C6 0.744 0.000**
C7 0.580 0.000**
C8 0.653 0.000**
M3_1
C9 0.736 0.000**
C10 0.830 0.000**
C11 0.739 0.000**
C12 0.776 0.000**
M3_1
C13 0.785 0.000**
C14 0.695 0.000**
C15 0.777 0.000**
C16 0.675 0.000**
M3_1
C17 0.739 0.000**
C18 0.726 0.000**
C19 0.728 0.000**
C20 0.672 0.000**
M3_1
C21 0.625 0.000**
C22 0.713 0.000**
C23 0.704 0.000**
C24 0.696 0.000**
C25
C26
C27
C28
0.715 0.000**
0.568 0.000**
0.746 0.000**
0.771 0.000**
M3_1
C29 0.769 0.000**
C30 0.660 0.000**
C31 0.752 0.000**
C32 0.768 0.000**
M3_1
C33 0.768 0.000**
C34 0.825 0.000**
C35 0.687 0.000**
C36 0.745 0.000**
M3_1
C37 0.766 0.000**
C38 0.808 0.000**
C39 0.772 0.000**
C40 0.781 0.000
M3_1
Cell Contents: Pearson correlation P-Value
Lanjutan Lampiran 5 UJI VALIDITAS UNTUK PERTANYAAN-PERTANYAAN KEPUASAN Correlations: Pendidikan d, C2, C3, C4, C5, C6, C7, C8, ... M3_1
C1 0.517 0.000**
C2 0.664 0.000**
C3 0.650 0.000**
C4 0.660 0.000**
M3_1
C5 0.761 0.000**
C6 0.724 0.000**
C7 0.708 0.000**
C8 0.747 0.000**
M3_1
C9 0.791 0.000**
C10 0.762 0.000**
C11 0.693 0.000**
C12 0.697 0.000**
M3_1
C13 0.748 0.000**
C14 0.712 0.000**
C15 0.799 0.000**
C16 0.740 0.000**
M3_1
C17 0.704 0.000**
C18 0.745 0.000**
C19 0.813 0.000**
C20 0.681 0.000**
M3_1
C21 0.517 0.000**
C22 0.426 0.002**
C23 0.816 0.000**
C24 0.782 0.000**
M3_1
C25 0.744 0.000**
C26 0.793 0.000**
C27 0.808 0.000**
C28 0.840 0.000**
M3_1
C29 0.803 0.000**
C30 0.756 0.000**
C31 0.815 0.000**
C32 0.841 0.000**
M3_1
C33 0.750 0.000**
C34 0.831 0.000**
C35 0.803 0.000**
C36 0.742 0.000**
M3_1
C37 0.760 0.000**
C38 0.805 0.000**
C39 0.748 0.000**
C40 0.285 0.043*
Cell Contents: Pearson correlation P-Value
Lampiran 6. Uji Reliabilitas Kinerja program K3 (kepuasan karyawan) Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
51
% 100.0
0
.0
51
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .959
N of Items 40
Tingkat Kepentingan Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
51
% 100.0
0
.0
51 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .975
N of Items 40
Lampiran 7. Hasil transformasi data dari ordinal ke interval Kinerja program K3 (kepuasan) Tally for Discrete Variables: 1 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 5 24 14 7
prop 0.019608 0.098039 0.470588 0.274510 0.137255
prop_kum 0.01961 0.11765 0.58824 0.86275 1.00000
z_val -2.06192 -1.18683 0.22301 1.09274 *
z*_val 0.047611 0.197262 0.389144 0.219594 *
sv -2.42817 -1.52644 -0.40775 0.61765 1.59990
interval 1.00000 1.90173 3.02042 4.04582 5.02807
z_val -1.09274 0.17288 1.09274 *
z*_val 0.219594 0.393025 0.219594 *
sv -1.59990 -0.40204 0.58966 1.59990
interval 1.00000 2.19786 3.18956 4.19980
Tally for Discrete Variables: 2 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 7 22 15 7
prop 0.137255 0.431373 0.294118 0.137255
prop_kum 0.13725 0.56863 0.86275 1.00000
Tally for Discrete Variables: 3 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 10 20 12 9
prop 0.196078 0.392157 0.235294 0.176471
prop_kum 0.19608 0.58824 0.82353 1.00000
z_val -0.855712 0.223008 0.928899 *
z*_val 0.276634 0.389144 0.259145 *
sv -1.41083 -0.28690 0.55250 1.46849
interval 1.00000 2.12393 2.96333 3.87932
z_val -0.855712 0.223008 0.855712 *
z*_val 0.276634 0.389144 0.276634 *
sv -1.41083 -0.28690 0.52164 1.41083
interval 1.00000 2.12393 2.93247 3.82167
Tally for Discrete Variables: 4 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 10 20 11 10
prop 0.196078 0.392157 0.215686 0.196078
prop_kum 0.19608 0.58824 0.80392 1.00000
Tally for Discrete Variables: 5 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 5 26 13 7
prop 0.098039 0.509804 0.254902 0.137255
prop_kum 0.09804 0.60784 0.86275 1.00000
z_val -1.29281 0.27370 1.09274 *
z*_val 0.172974 0.384276 0.219594 *
sv -1.76434 -0.41448 0.64606 1.59990
interval 1.00000 2.34986 3.41040 4.36424
z_val -2.06192 -1.09274 0.32511 1.18683 *
z*_val 0.047611 0.219594 0.378406 0.197262 *
sv -2.42817 -1.46186 -0.32398 0.71064 1.67673
interval 1.00000 1.96631 3.10419 4.13881 5.10489
z_val -2.06192 -0.85571 -0.12318 0.92890 *
z*_val 0.047611 0.276634 0.395927 0.259145 *
sv -2.42817 -1.29780 -0.46800 0.36715 1.46849
interval 1.00000 2.13037 2.96017 3.79532 4.89666
Tally for Discrete Variables: 6 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 6 25 13 6
prop 0.019608 0.117647 0.490196 0.254902 0.117647
prop_kum 0.01961 0.13725 0.62745 0.88235 1.00000
Tally for Discrete Variables: 7 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 9 13 19 9
prop 0.019608 0.176471 0.254902 0.372549 0.176471
prop_kum 0.01961 0.19608 0.45098 0.82353 1.00000
Lanjutan Lampiran 7 Tally for Discrete Variables: 8 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 13 18 14 5
prop 0.019608 0.254902 0.352941 0.274510 0.098039
prop_kum 0.01961 0.27451 0.62745 0.90196 1.00000
z_val -2.06192 -0.59923 0.32511 1.29281 *
z*_val 0.047611 0.333379 0.378406 0.172974 *
sv -2.42817 -1.12109 -0.12758 0.74836 1.76434
interval 1.00000 2.30708 3.30059 4.17653 5.19251
z_val -2.06192 -1.29281 -0.12318 0.85571 *
z*_val 0.047611 0.172974 0.395927 0.276634 *
sv -2.42817 -1.59838 -0.63170 0.33800 1.41083
interval 1.00000 1.82979 2.79647 3.76617 4.83900
z_val -1.75986 -0.92890 -0.07379 0.85571 *
z*_val 0.084797 0.259145 0.397858 0.276634 *
sv -2.16233 -1.27025 -0.47162 0.36367 1.41083
interval 1.00000 1.89207 2.69070 3.52600 4.57316
z_val -1.75986 -1.09274 -0.07379 0.85571 *
z*_val 0.084797 0.219594 0.397858 0.276634 *
sv -2.16233 -1.37493 -0.53479 0.36367 1.41083
interval 1.00000 1.78740 2.62754 3.52600 4.57316
z_val -1.56473 -0.78685 0.22301 1.29281 *
z*_val 0.117288 0.292731 0.389144 0.172974 *
sv -1.99390 -1.11845 -0.25879 0.68904 1.76434
interval 1.00000 1.87545 2.73510 3.68294 4.75824
z_val -1.56473 -0.59923 0.37739 1.00744 *
z*_val 0.117288 0.333379 0.371521 0.240172 *
sv -1.99390 -1.00187 -0.10238 0.66988 1.53109
interval 1.00000 1.99202 2.89151 3.66378 4.52499
z_val -2.06192 -0.92890 0.12318 1.18683 *
z*_val 0.047611 0.259145 0.395927 0.197262 *
sv -2.42817 -1.34853 -0.36715 0.59599 1.67673
interval 1.00000 2.07964 3.06102 4.02416 5.10489
Tally for Discrete Variables: 9 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 4 18 18 10
prop 0.019608 0.078431 0.352941 0.352941 0.196078
prop_kum 0.01961 0.09804 0.45098 0.80392 1.00000
Tally for Discrete Variables: 10 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 2 7 15 17 10
prop 0.039216 0.137255 0.294118 0.333333 0.196078
prop_kum 0.03922 0.17647 0.47059 0.80392 1.00000
Tally for Discrete Variables: 11 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 2 5 17 17 10
prop 0.039216 0.098039 0.333333 0.333333 0.196078
prop_kum 0.03922 0.13725 0.47059 0.80392 1.00000
Tally for Discrete Variables: 12 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 3 8 19 16 5
prop 0.058824 0.156863 0.372549 0.313725 0.098039
prop_kum 0.05882 0.21569 0.58824 0.90196 1.00000
Tally for Discrete Variables: 13 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 3 11 19 10 8
prop 0.058824 0.215686 0.372549 0.196078 0.156863
prop_kum 0.05882 0.27451 0.64706 0.84314 1.00000
Tally for Discrete Variables: 14 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 8 19 17 6
prop 0.019608 0.156863 0.372549 0.333333 0.117647
prop_kum 0.01961 0.17647 0.54902 0.88235 1.00000
Lanjutan Lampiran 7 Tally for Discrete Variables: 15 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 12 17 13 8
prop 0.019608 0.235294 0.333333 0.254902 0.156863
prop_kum 0.01961 0.25490 0.58824 0.84314 1.00000
z_val -2.06192 -0.65914 0.22301 1.00744 *
z*_val 0.047611 0.321045 0.389144 0.240172 *
sv -2.42817 -1.16209 -0.20430 0.58443 1.53109
interval 1.00000 2.26607 3.22387 4.01260 4.95926
z_val -2.06192 -1.41570 -0.37739 0.78685 *
z*_val 0.047611 0.146454 0.371521 0.292731 *
sv -2.42817 -1.68033 -0.81989 0.18265 1.35721
interval 1.00000 1.74784 2.60828 3.61082 4.78538
z_val -1.41570 -1.09274 0.12318 0.78685 *
z*_val 0.146454 0.219594 0.395927 0.292731 *
sv -1.86729 -1.24338 -0.42824 0.43858 1.35721
interval 1.00000 1.62390 2.43905 3.30587 4.22449
z_val -1.56473 -0.59923 -0.02458 1.00744 *
z*_val 0.117288 0.333379 0.398822 0.240172 *
sv -1.99390 -1.00187 -0.30342 0.44951 1.53109
interval 1.00000 1.99202 2.69048 3.44340 4.52499
z_val -1.75986 -1.09274 0.12318 1.09274 *
z*_val 0.084797 0.219594 0.395927 0.219594 *
sv -2.16233 -1.37493 -0.42824 0.56206 1.59990
interval 1.00000 1.78740 2.73409 3.72439 4.76223
z_val -2.06192 -1.18683 0.12318 1.29281 *
z*_val 0.047611 0.197262 0.395927 0.172974 *
sv -2.42817 -1.52644 -0.46054 0.63170 1.76434
interval 1.00000 1.90173 2.96763 4.05987 5.19251
z_val -2.06192 -1.41570 -0.37739 0.85571 *
z*_val 0.047611 0.146454 0.371521 0.276634 *
sv -2.42817 -1.68033 -0.81989 0.21040 1.41083
interval 1.00000 1.74784 2.60828 3.63857 4.83900
Tally for Discrete Variables: 16 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 3 14 22 11
prop 0.019608 0.058824 0.274510 0.431373 0.215686
prop_kum 0.01961 0.07843 0.35294 0.78431 1.00000
Tally for Discrete Variables: 17 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 4 3 21 12 11
prop 0.078431 0.058824 0.411765 0.235294 0.215686
prop_kum 0.07843 0.13725 0.54902 0.78431 1.00000
Tally for Discrete Variables: 18 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 3 11 11 18 8
prop 0.058824 0.215686 0.215686 0.352941 0.156863
prop_kum 0.05882 0.27451 0.49020 0.84314 1.00000
Tally for Discrete Variables: 19 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 2 5 21 16 7
prop 0.039216 0.098039 0.411765 0.313725 0.137255
prop_kum 0.03922 0.13725 0.54902 0.86275 1.00000
Tally for Discrete Variables: 20 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 5 22 18 5
prop 0.019608 0.098039 0.431373 0.352941 0.098039
prop_kum 0.01961 0.11765 0.54902 0.90196 1.00000
Tally for Discrete Variables: 21 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 3 14 23 10
prop 0.019608 0.058824 0.274510 0.450980 0.196078
prop_kum 0.01961 0.07843 0.35294 0.80392 1.00000
Lanjutan Lampiran 7 Tally for Discrete Variables: 22 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 2 21 17 10
prop 0.019608 0.039216 0.411765 0.333333 0.196078
prop_kum 0.01961 0.05882 0.47059 0.80392 1.00000
z_val -2.06192 -1.56473 -0.07379 0.85571 *
z*_val 0.047611 0.117288 0.397858 0.276634 *
sv -2.42817 -1.77676 -0.68138 0.36367 1.41083
interval 1.00000 1.65141 2.74679 3.79184 4.83900
z_val -2.06192 -1.18683 0.02458 1.18683 *
z*_val 0.047611 0.197262 0.398822 0.197262 *
sv -2.42817 -1.52644 -0.51398 0.54103 1.67673
interval 1.00000 1.90173 2.91419 3.96920 5.10489
z_val -1.56473 -0.92890 0.27370 1.18683 *
z*_val 0.117288 0.259145 0.384276 0.197262 *
sv -1.99390 -1.20579 -0.29007 0.68126 1.67673
interval 1.00000 1.78811 2.70382 3.67516 4.67062
z_val -2.06192 -0.92890 0.27370 1.09274 *
z*_val 0.047611 0.259145 0.384276 0.219594 *
sv -2.42817 -1.34853 -0.29007 0.64606 1.59990
interval 1.00000 2.07964 3.13809 4.07423 5.02807
z_val -1.56473 -0.32511 0.65914 *
z*_val 0.117288 0.378406 0.321045 *
sv -1.99390 -0.83231 0.15397 1.25949
interval 1.00000 2.16158 3.14786 4.25338
z_val -1.75986 -1.00744 -0.02458 0.85571 *
z*_val 0.084797 0.240172 0.398822 0.276634 *
sv -2.16233 -1.32068 -0.47595 0.38947 1.41083
interval 1.00000 1.84164 2.68638 3.55180 4.57316
z_val -1.00744 0.22301 1.18683 *
z*_val 0.240172 0.389144 0.197262 *
sv -1.53109 -0.34535 0.65240 1.67673
interval 1.00000 2.18575 3.18349 4.20782
Tally for Discrete Variables: 23 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 5 20 19 6
prop 0.019608 0.098039 0.392157 0.372549 0.117647
prop_kum 0.01961 0.11765 0.50980 0.88235 1.00000
Tally for Discrete Variables: 24 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 3 6 22 14 6
prop 0.058824 0.117647 0.431373 0.274510 0.117647
prop_kum 0.05882 0.17647 0.60784 0.88235 1.00000
Tally for Discrete Variables: 25 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 8 22 13 7
prop 0.019608 0.156863 0.431373 0.254902 0.137255
prop_kum 0.01961 0.17647 0.60784 0.86275 1.00000
Tally for Discrete Variables: 26 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 3 16 19 13
prop 0.058824 0.313725 0.372549 0.254902
prop_kum 0.05882 0.37255 0.74510 1.00000
Tally for Discrete Variables: 27 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 2 6 17 16 10
prop 0.039216 0.117647 0.333333 0.313725 0.196078
prop_kum 0.03922 0.15686 0.49020 0.80392 1.00000
Tally for Discrete Variables: 28 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 8 22 15 6
prop 0.156863 0.431373 0.294118 0.117647
prop_kum 0.15686 0.58824 0.88235 1.00000
Lanjutan Lampiran 7 Tally for Discrete Variables: 29 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 6 20 15 9
prop 0.019608 0.117647 0.392157 0.294118 0.176471
prop_kum 0.01961 0.13725 0.52941 0.82353 1.00000
z_val -2.06192 -1.09274 0.07379 0.92890 *
z*_val 0.047611 0.219594 0.397858 0.259145 *
sv -2.42817 -1.46186 -0.45457 0.47162 1.46849
interval 1.00000 1.96631 2.97360 3.89979 4.89666
z_val -1.75986 -0.72152 0.17288 0.92890 *
z*_val 0.084797 0.307514 0.393025 0.259145 *
sv -2.16233 -1.13585 -0.25653 0.52522 1.46849
interval 1.00000 2.02647 2.90579 3.68755 4.63082
Tally for Discrete Variables: 30 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 2 10 17 13 9
prop 0.039216 0.196078 0.333333 0.254902 0.176471
prop_kum 0.03922 0.23529 0.56863 0.82353 1.00000
Tally for Discrete Variables: 31 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 11 19 12 9
prop 0.215686 0.372549 0.235294 0.176471
prop_kum 0.21569 0.58824 0.82353 1.00000
z_val -0.786845 0.223008 0.928899 *
z*_val 0.292731 0.389144 0.259145 *
sv -1.35721 -0.25879 0.55250 1.46849
interval 1.00000 2.09841 2.90970 3.82570
Tally for Discrete Variables: 32 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 2 9 22 10 8
prop 0.039216 0.176471 0.431373 0.196078 0.156863
prop_kum 0.03922 0.21569 0.64706 0.84314 1.00000
z_val -1.75986 -0.78685 0.37739 1.00744 *
z*_val 0.084797 0.292731 0.371521 0.240172 *
sv -2.16233 -1.17829 -0.18265 0.66988 1.53109
interval 1.00000 1.98403 2.97968 3.83221 4.69342
z_val -2.06192 -1.18683 -0.12318 1.00744 *
z*_val 0.047611 0.197262 0.395927 0.240172 *
sv -2.42817 -1.52644 -0.59599 0.39718 1.53109
interval 1.00000 1.90173 2.83217 3.82534 4.95926
z_val -2.06192 -1.29281 0.07379 0.92890 *
z*_val 0.047611 0.172974 0.397858 0.259145 *
sv -2.42817 -1.59838 -0.52132 0.47162 1.46849
interval 1.00000 1.82979 2.90685 3.89979 4.89666
z_val -2.06192 -1.29281 -0.22301 0.92890 *
z*_val 0.047611 0.172974 0.389144 0.259145 *
sv -2.42817 -1.59838 -0.68904 0.31571 1.46849
interval 1.00000 1.82979 2.73913 3.74388 4.89666
Tally for Discrete Variables: 33 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 5 17 20 8
prop 0.019608 0.098039 0.333333 0.392157 0.156863
prop_kum 0.01961 0.11765 0.45098 0.84314 1.00000
Tally for Discrete Variables: 34 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 4 22 15 9
prop 0.019608 0.078431 0.431373 0.294118 0.176471
prop_kum 0.01961 0.09804 0.52941 0.82353 1.00000
Tally for Discrete Variables: 35 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 4 16 21 9
prop 0.019608 0.078431 0.313725 0.411765 0.176471
prop_kum 0.01961 0.09804 0.41176 0.82353 1.00000
Lanjutan Lampiran 7 Tally for Discrete Variables: 36 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 4 24 15 8
prop 0.078431 0.470588 0.294118 0.156863
prop_kum 0.07843 0.54902 0.84314 1.00000
z_val -1.41570 0.12318 1.00744 *
z*_val 0.146454 0.395927 0.240172 *
sv -1.86729 -0.53013 0.52957 1.53109
interval 1.00000 2.33716 3.39685 4.39838
z_val -1.18683 0.32511 1.18683 *
z*_val 0.197262 0.378406 0.197262 *
sv -1.67673 -0.35532 0.71064 1.67673
interval 1.00000 2.32140 3.38737 4.35345
z_val -2.06192 -0.92890 0.17288 0.85571 *
z*_val 0.047611 0.259145 0.393025 0.276634 *
sv -2.42817 -1.34853 -0.34139 0.49466 1.41083
interval 1.00000 2.07964 3.08678 3.92283 4.83900
z_val -2.06192 -1.09274 -0.02458 1.18683 *
z*_val 0.047611 0.219594 0.398822 0.197262 *
sv -2.42817 -1.46186 -0.50781 0.51398 1.67673
interval 1.00000 1.96631 2.92036 3.94215 5.10489
z_val -2.06192 -0.78685 0.32511 1.09274 2.06192 *
z*_val 0.047611 0.292731 0.378406 0.219594 0.047611 *
sv -2.42817 -1.25011 -0.20807 0.67495 1.46186 2.42817
interval 1.00000 2.17806 3.22010 4.10312 4.89002 5.85634
Tally for Discrete Variables: 37 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 6 26 13 6
prop 0.117647 0.509804 0.254902 0.117647
prop_kum 0.11765 0.62745 0.88235 1.00000
Tally for Discrete Variables: 38 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 8 20 12 10
prop 0.019608 0.156863 0.392157 0.235294 0.196078
prop_kum 0.01961 0.17647 0.56863 0.80392 1.00000
Tally for Discrete Variables: 39 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 6 18 20 6
prop 0.019608 0.117647 0.352941 0.392157 0.117647
prop_kum 0.01961 0.13725 0.49020 0.88235 1.00000
Tally for Discrete Variables: 40 Data Display Row 1 2 3 4 5 6
ordinal 1 2 3 4 5 33
frek 1 10 21 12 6 1
prop 0.019608 0.196078 0.411765 0.235294 0.117647 0.019608
prop_kum 0.01961 0.21569 0.62745 0.86275 0.98039 1.00000
Lampiran 8. Hasil transformasi data dari ordinal ke interval Kepentingan Tally for Discrete Variables: 1 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 1 3 4 5
frek 1 13 19 18
prop 0.019608 0.254902 0.372549 0.352941
prop_kum 0.01961 0.27451 0.64706 1.00000
z_val -2.06192 -0.59923 0.37739 *
z*_val 0.047611 0.333379 0.371521 *
sv -2.42817 -1.12109 -0.10238 1.05264
interval 1.00000 2.30708 3.32579 4.48081
z_val -2.06192 -0.65914 0.17288 *
z*_val 0.047611 0.321045 0.393025 *
sv -2.42817 -1.16209 -0.22944 0.91110
interval 1.00000 2.26607 3.19873 4.33927
Tally for Discrete Variables: 2 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 1 12 16 22
prop 0.019608 0.235294 0.313725 0.431373
prop_kum 0.01961 0.25490 0.56863 1.00000
Tally for Discrete Variables: 3 Data Display Row 1 2 3
ordinal 3 4 5
frek 15 19 17
prop 0.294118 0.372549 0.333333
prop_kum 0.29412 0.66667 1.00000
z_val -0.541395 0.430727 *
z*_val 0.344558 0.363600 *
sv -1.17150 -0.05111 1.09080
interval 1.00000 2.12039 3.26230
Tally for Discrete Variables: 4 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 2 11 18 20
prop 0.039216 0.215686 0.352941 0.392157
prop_kum 0.03922 0.25490 0.60784 1.00000
z_val -1.75986 -0.65914 0.27370 *
z*_val 0.084797 0.321045 0.384276 *
sv -2.16233 -1.09533 -0.17915 0.97990
interval 1.00000 2.06699 2.98317 4.14223
Tally for Discrete Variables: 5 Data Display Row 1 2 3
ordinal 3 4 5
frek 17 15 19
prop 0.333333 0.294118 0.372549
prop_kum 0.33333 0.62745 1.00000
z_val -0.430727 0.325110 *
z*_val 0.363600 0.378406 *
sv -1.09080 -0.05034 1.01572
interval 1.00000 2.04046 3.10652
Tally for Discrete Variables: 6 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 1 14 18 18
prop 0.019608 0.274510 0.352941 0.352941
prop_kum 0.01961 0.29412 0.64706 1.00000
z_val -2.06192 -0.54140 0.37739 *
z*_val 0.047611 0.344558 0.371521 *
sv -2.42817 -1.08173 -0.07639 1.05264
interval 1.00000 2.34643 3.35177 4.48081
Tally for Discrete Variables: 7 Data Display Row 1 2 3
ordinal 3 4 5
frek 9 18 24
prop 0.176471 0.352941 0.470588
prop_kum 0.17647 0.52941 1.00000
z_val -0.928899 0.073791 *
z*_val 0.259145 0.397858 *
sv -1.46849 -0.39302 0.84545
interval 1.00000 2.07547 3.31394
Tally for Discrete Variables: 8 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 2 14 22 13
prop 0.039216 0.274510 0.431373 0.254902
prop_kum 0.03922 0.31373 0.74510 1.00000
z_val -1.75986 -0.48532 0.65914 *
z*_val 0.084797 0.354621 0.321045 *
sv -2.16233 -0.98293 0.07784 1.25949
interval 1.00000 2.17940 3.24016 4.42181
Lanjutan Lampiran 8 Tally for Discrete Variables: 9 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 1 6 19 25
prop 0.019608 0.117647 0.372549 0.490196
prop_kum 0.01961 0.13725 0.50980 1.00000
z_val -2.06192 -1.09274 0.02458 *
z*_val 0.047611 0.219594 0.398822 *
sv -2.42817 -1.46186 -0.48108 0.81360
interval 1.00000 1.96631 2.94708 4.24176
z_val -1.56473 -0.85571 0.48532 *
z*_val 0.117288 0.276634 0.354621 *
sv -1.99390 -1.16095 -0.15909 1.13035
interval 1.00000 1.83295 2.83480 4.12425
Tally for Discrete Variables: 10 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 3 7 25 16
prop 0.058824 0.137255 0.490196 0.313725
prop_kum 0.05882 0.19608 0.68627 1.00000
Tally for Discrete Variables: 11 Data Display Row 1 2 3
ordinal 3 4 5
frek 10 21 20
prop 0.196078 0.411765 0.392157
prop_kum 0.19608 0.60784 1.00000
z_val -0.855712 0.273702 *
z*_val 0.276634 0.384276 *
sv -1.41083 -0.26142 0.97990
interval 1.00000 2.14942 3.39074
Tally for Discrete Variables: 12 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 1 8 25 17
prop 0.019608 0.156863 0.490196 0.333333
prop_kum 0.01961 0.17647 0.66667 1.00000
z_val -2.06192 -0.92890 0.43073 *
z*_val 0.047611 0.259145 0.363600 *
sv -2.42817 -1.34853 -0.21309 1.09080
interval 1.00000 2.07964 3.21508 4.51897
z_val -1.75986 -1.18683 -0.32511 0.59923 *
z*_val 0.084797 0.197262 0.378406 0.333379 *
sv -2.16233 -1.43393 -0.71064 0.12758 1.21445
interval 1.00000 1.72840 2.45168 3.28990 4.37678
z_val -1.75986 -1.09274 0.22301 *
z*_val 0.084797 0.219594 0.389144 *
sv -2.16233 -1.37493 -0.37596 0.94506
interval 1.00000 1.78740 2.78637 4.10739
z_val -1.75986 -0.78685 0.37739 *
z*_val 0.084797 0.292731 0.371521 *
sv -2.16233 -1.17829 -0.18265 1.05264
interval 1.00000 1.98403 2.97968 4.21497
z_val -1.29281 -0.22301 *
z*_val 0.172974 0.389144 *
sv -1.76434 -0.68904 0.66155
interval 1.00000 2.07530 3.42589
Tally for Discrete Variables: 13 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 2 4 13 18 14
prop 0.039216 0.078431 0.254902 0.352941 0.274510
prop_kum 0.03922 0.11765 0.37255 0.72549 1.00000
Tally for Discrete Variables: 14 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 2 5 23 21
prop 0.039216 0.098039 0.450980 0.411765
prop_kum 0.03922 0.13725 0.58824 1.00000
Tally for Discrete Variables: 15 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 2 9 22 18
prop 0.039216 0.176471 0.431373 0.352941
prop_kum 0.03922 0.21569 0.64706 1.00000
Tally for Discrete Variables: 16 Data Display Row 1 2 3
ordinal 3 4 5
frek 5 16 30
prop 0.098039 0.313725 0.588235
prop_kum 0.09804 0.41176 1.00000
Lanjutan Lampiran 8 Tally for Discrete Variables: 17 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 1 6 17 27
prop 0.019608 0.117647 0.333333 0.529412
prop_kum 0.01961 0.13725 0.47059 1.00000
z_val -2.06192 -1.09274 -0.07379 *
z*_val 0.047611 0.219594 0.397858 *
sv -2.42817 -1.46186 -0.53479 0.75151
interval 1.00000 1.96631 2.89338 4.17968
z_val -2.06192 -1.56473 -1.09274 0.43073 *
z*_val 0.047611 0.117288 0.219594 0.363600 *
sv -2.42817 -1.77676 -1.30440 -0.27201 1.09080
interval 1.00000 1.65141 2.12377 3.15616 4.51897
Tally for Discrete Variables: 18 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 2 4 27 17
prop 0.019608 0.039216 0.078431 0.529412 0.333333
prop_kum 0.01961 0.05882 0.13725 0.66667 1.00000
Tally for Discrete Variables: 19 Data Display Row 1 2 3
ordinal 3 4 5
frek 12 15 24
prop 0.235294 0.294118 0.470588
prop_kum 0.23529 0.52941 1.00000
z_val -0.721522 0.073791 *
z*_val 0.307514 0.397858 *
sv -1.30693 -0.30717 0.84545
interval 1.00000 1.99976 3.15238
z_val -0.928899 0.430727 *
z*_val 0.259145 0.363600 *
sv -1.46849 -0.21309 1.09080
interval 1.00000 2.25540 3.55929
Tally for Discrete Variables: 20 Data Display Row 1 2 3
ordinal 3 4 5
frek 9 25 17
prop 0.176471 0.490196 0.333333
prop_kum 0.17647 0.66667 1.00000
Tally for Discrete Variables: 21 Data Display Row 1 2 3
ordinal 3 4 5
frek 6 18 27
prop 0.117647 0.352941 0.529412
prop_kum 0.11765 0.47059 1.00000
z_val -1.18683 -0.07379 *
z*_val 0.197262 0.397858 *
sv -1.67673 -0.56835 0.75151
interval 1.00000 2.10837 3.42824
z_val -2.06192 -1.56473 -0.54140 0.37739 *
z*_val 0.047611 0.117288 0.344558 0.371521 *
sv -2.42817 -1.77676 -0.96590 -0.07639 1.05264
interval 1.00000 1.65141 2.46227 3.35177 4.48081
z_val -2.06192 -1.18683 0.22301 *
z*_val 0.047611 0.197262 0.389144 *
sv -2.42817 -1.52644 -0.40775 0.94506
interval 1.00000 1.90173 3.02042 4.37323
z_val -2.06192 -0.72152 0.32511 *
z*_val 0.047611 0.307514 0.378406 *
sv -2.42817 -1.20500 -0.18078 1.01572
interval 1.00000 2.22317 3.24739 4.44389
Tally for Discrete Variables: 22 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 2 12 18 18
prop 0.019608 0.039216 0.235294 0.352941 0.352941
prop_kum 0.01961 0.05882 0.29412 0.64706 1.00000
Tally for Discrete Variables: 23 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 1 5 24 21
prop 0.019608 0.098039 0.470588 0.411765
prop_kum 0.01961 0.11765 0.58824 1.00000
Tally for Discrete Variables: 24 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 1 11 20 19
prop 0.019608 0.215686 0.392157 0.372549
prop_kum 0.01961 0.23529 0.62745 1.00000
Lanjutan Lampiran 8 Tally for Discrete Variables: 25 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 1 11 26 12
prop 0.019608 0.019608 0.215686 0.509804 0.235294
prop_kum 0.01961 0.03922 0.25490 0.76471 1.00000
z_val -2.06192 -1.75986 -0.65914 0.72152 *
z*_val 0.047611 0.084797 0.321045 0.307514 *
sv -2.42817 -1.89648 -1.09533 0.02654 1.30693
interval 1.00000 1.53168 2.33284 3.45471 4.73510
z_val -1.29281 -0.43073 *
z*_val 0.172974 0.363600 *
sv -1.76434 -0.81016 0.54540
interval 1.00000 1.95418 3.30974
z_val -1.18683 0.07379 *
z*_val 0.197262 0.397858 *
sv -1.67673 -0.48716 0.84545
interval 1.00000 2.18957 3.52217
Tally for Discrete Variables: 26 Data Display Row 1 2 3
ordinal 3 4 5
frek 5 12 34
prop 0.098039 0.235294 0.666667
prop_kum 0.09804 0.33333 1.00000
Tally for Discrete Variables: 27 Data Display Row 1 2 3
ordinal 3 4 5
frek 6 21 24
prop 0.117647 0.411765 0.470588
prop_kum 0.11765 0.52941 1.00000
Tally for Discrete Variables: 28 Data Display Row 1 2 3
ordinal 3 4 5
frek 15 24 12
prop 0.294118 0.470588 0.235294
prop_kum 0.29412 0.76471 1.00000
z_val -0.541395 0.721522 *
z*_val 0.344558 0.307514 *
sv -1.17150 0.07872 1.30693
interval 1.00000 2.25022 3.47843
Tally for Discrete Variables: 29 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 2 8 15 26
prop 0.039216 0.156863 0.294118 0.509804
prop_kum 0.03922 0.19608 0.49020 1.00000
z_val -1.75986 -0.85571 -0.02458 *
z*_val 0.084797 0.276634 0.398822 *
sv -2.16233 -1.22296 -0.41544 0.78230
interval 1.00000 1.93937 2.74689 3.94463
z_val -1.75986 -1.09274 0.12318 *
z*_val 0.084797 0.219594 0.395927 *
sv -2.16233 -1.37493 -0.42824 0.87792
interval 1.00000 1.78740 2.73409 4.04025
z_val -1.75986 -1.56473 -0.48532 0.37739 *
z*_val 0.084797 0.117288 0.354621 0.371521 *
sv -2.16233 -1.65703 -0.93108 -0.05070 1.05264
interval 1.00000 1.50529 2.23125 3.11163 4.21497
z_val -2.06192 -0.78685 0.37739 *
z*_val 0.047611 0.292731 0.371521 *
sv -2.42817 -1.25011 -0.18265 1.05264
interval 1.00000 2.17806 3.24552 4.48081
Tally for Discrete Variables: 30 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 2 5 21 23
prop 0.039216 0.098039 0.411765 0.450980
prop_kum 0.03922 0.13725 0.54902 1.00000
Tally for Discrete Variables: 31 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 2 1 13 17 18
prop 0.039216 0.019608 0.254902 0.333333 0.352941
prop_kum 0.03922 0.05882 0.31373 0.64706 1.00000
Tally for Discrete Variables: 32 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 1 10 22 18
prop 0.019608 0.196078 0.431373 0.352941
prop_kum 0.01961 0.21569 0.64706 1.00000
Lanjutan Lampiran 8 Tally for Discrete Variables: 33 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 1 9 17 24
prop 0.019608 0.176471 0.333333 0.470588
prop_kum 0.01961 0.19608 0.52941 1.00000
z_val -2.06192 -0.85571 0.07379 *
z*_val 0.047611 0.276634 0.397858 *
sv -2.42817 -1.29780 -0.36367 0.84545
interval 1.00000 2.13037 3.06450 4.27362
z_val -1.41570 -0.85571 0.27370 *
z*_val 0.146454 0.276634 0.384276 *
sv -1.86729 -1.10653 -0.26142 0.97990
interval 1.00000 1.76076 2.60587 3.84719
z_val -2.06192 -1.09274 -0.17288 *
z*_val 0.047611 0.219594 0.393025 *
sv -2.42817 -1.46186 -0.58966 0.69118
interval 1.00000 1.96631 2.83850 4.11935
z_val -2.06192 -0.72152 0.37739 *
z*_val 0.047611 0.307514 0.371521 *
sv -2.42817 -1.20500 -0.15545 1.05264
interval 1.00000 2.22317 3.27272 4.48081
z_val -2.06192 -0.65914 0.43073 *
z*_val 0.047611 0.321045 0.363600 *
sv -2.42817 -1.16209 -0.10335 1.09080
interval 1.00000 2.26607 3.32482 4.51897
z_val -2.06192 -1.41570 -0.59923 0.43073 *
z*_val 0.047611 0.146454 0.333379 0.363600 *
sv -2.42817 -1.68033 -0.95332 -0.07706 1.09080
interval 1.00000 1.74784 2.47485 3.35110 4.51897
z_val -2.06192 -0.72152 0.48532 *
z*_val 0.047611 0.307514 0.354621 *
sv -2.42817 -1.20500 -0.10446 1.13035
interval 1.00000 2.22317 3.32371 4.55852
z_val -2.06192 -0.59923 0.37739 *
z*_val 0.047611 0.333379 0.371521 *
sv -2.42817 -1.12109 -0.10238 1.05264
interval 1.00000 2.30708 3.32579 4.48081
Tally for Discrete Variables: 34 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 4 6 21 20
prop 0.078431 0.117647 0.411765 0.392157
prop_kum 0.07843 0.19608 0.60784 1.00000
Tally for Discrete Variables: 35 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 1 6 15 29
prop 0.019608 0.117647 0.294118 0.568627
prop_kum 0.01961 0.13725 0.43137 1.00000
Tally for Discrete Variables: 36 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 1 3 4 5
frek 1 11 21 18
prop 0.019608 0.215686 0.411765 0.352941
prop_kum 0.01961 0.23529 0.64706 1.00000
Tally for Discrete Variables: 37 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 1 12 21 17
prop 0.019608 0.235294 0.411765 0.333333
prop_kum 0.01961 0.25490 0.66667 1.00000
Tally for Discrete Variables: 38 Data Display Row 1 2 3 4 5
ordinal 1 2 3 4 5
frek 1 3 10 20 17
prop 0.019608 0.058824 0.196078 0.392157 0.333333
prop_kum 0.01961 0.07843 0.27451 0.66667 1.00000
Tally for Discrete Variables: 39 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 1 11 23 16
prop 0.019608 0.215686 0.450980 0.313725
prop_kum 0.01961 0.23529 0.68627 1.00000
Tally for Discrete Variables: 40 Data Display Row 1 2 3 4
ordinal 2 3 4 5
frek 1 13 19 18
prop 0.019608 0.254902 0.372549 0.352941
prop_kum 0.01961 0.27451 0.64706 1.00000