Analisis Strategi Pemasaran Bank Muamalat cabang Solo dalam meningkatkan jumlah nasabah tahun 2008
Disusun Oleh : Bakhtiar Rifa’i K 7403061
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
ABS TRAK Bakhtiar Rifa’i K 7403061. Analisis Strategi Pemasaran Bank M uamalat cabang Solo dalam meningkatkan jumlah nasabah tahun 2008. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas M aret Surakarta, Januari. 2010. Tujuan Penelitian ini adalah untuk: (1) M engetahui penerapan strategi pemasaran Bank M uamalat cabang Solo dalam meningkatkan jumlah nasabah tahun 2008 (2) M engetahui kendala – kendala apa yang dihadapi oleh Bank M uamalat cabang Solo dalam melaksanakan strategi pemasarannya. (3) M engetahui upaya – upaya yang dilakukan oleh Bank Muamalat cabang Solo dalam menghadapi kendala – kendala pelaksanaan strategi pemasarannya. (4) mengetahui alternatif strategi pemasaran Bank M ualamat cabang Solo dalam meningkatkan jumlah nasabah tahun 2008. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan cara snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT yang diaplikasikan dengan metode interaktif. Validitas data dengan menggunakan teknik trianggulasi metode dan trianggulasi data/sumber. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan oleh Bank M uamalat Cabang Solo tahun 2008 terangkum dalam marketing mix yang meliputi produk yang bervariasi, differensiasi nama produk dan fasilitas penunjang produk; penetapan nisbah bagi hasil yang saling menguntungkan yang telah ditentukan oleh kantor p usat; kegiatan promosi melalui iklan surat kabar, sp anduk, leaflet; proses distribusi melaui pemelihan tempat yang strategis dan kerjasama dengan Kantor Pos; keadaan fisik berupa lay out yang bagus dengan penyediaan mushola, tempat parkir; prosedur pelayanan yang mudah dan cepat; dan pelayanan pekerja yang terampil dan profesional dengan mengutamakan keramahan kepada pelanggan. Perencanaan dan penetapan strategi tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan secara eksternal dan internal. Lingkungan eksternal terbagi dalam lingkungan umum meliputi : ekonomi, sosial budaya, pemerintah, dan teknologi. Lingkungan industri meliputi : pesaing dan pelanggan. Lingkungan internal meliputi operasional perusahaan, sumber daya manusia, pemasaran, dan keuangan. Analisis lingkungan tersebut berperan dalam pembentukan strategi yang tepat melalui analisis SWOT sebagai formulasi strategi.
Kendala – kendala yang dihadapi Bank M uamalat dalam melakukan strategi pemasaran adalah biaya pemasaran yang kurang besar, jumlah tenaga dan armada pemasaran yang masih sedikit, kondisi masy arakat Kota Solo sebagian besar masih menganggap sama antara bank berprinsip sy ariah dengan bank konvesional, dan jumlah kantor kas / kantor pembantu yang belum tersebar di daerah Kota Solo. Up aya dan alternatif strategi yang dilakukan Bank M uamalat dalam mengatasi kendala – kendala adalah melakukan pemasaran yang inovatif dan kreatif, menambah jumlah tenaga dan armada, menambah jumlah Dai M uamalat untuk memberikan edukasi tentang bank berprinsip sy ariah terhadap masy arakat dan menambah jumlah kantor kas / kantor p embantu di bebarapa tempat secara bertahap.
1 BAB I PENDAH ULUAN A. Latar Bel akang Masalah Bank perekonom ian
m erupakan m odern
salah
satu
bagian
terpenting dalam sistem
karena m em iliki posisi strategis sebagai lem baga
intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan m enyalurkan kem bali dana kepada m asyarakat yang m embutuhkan serta penunjang sistem pem bayaran. Karena fungsi tersebut bank menjadi m otor penggerak perekonomomian yang akan m endukung dan menopang aktivitas-akt ivitas ekonom i dalam masyarakat . Kondisi perekonom ian di era globalisasi mem bawa perubahan dan perkem bangan di berbagai aspek kehidupan. Hal tersebut juga mem berikan implikasi pada perkem bangan sistem perbankan yang ada, yaitu m unculnya bank umum yang berdasarkan prinsip syariah. Bank umum berdasarkan prinsip syariah dapat diartikan sebagai bank yang kinerjanya berdasarkan pada hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pem biayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyat akan sesuai dengan syariah. Perbedaan ant ara bank konvesional dengan bank berdasarkan prinsip syariah terletak pada prinsip, sistem operasional dan karakt eristik produknya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa bank konvesional m enerapkan sistem bunga, sedangkan bank syariah tidak menggunakan bunga tetapi berdasarkan pada prinsip bagi hasil (profit sharing principles). Perkembangan bank umum berdasarkan prinsip syariah di Indonesia merupakan suatu fenomena baru yang sedang m enjadi bintang baru dalam industri perbankan di tanah air. Pemberlakuan undang-undang
Nom or 10 tahun 1998
sebagai perubahan atas undang-undang Nom or 7 tahun 1992 tent ang perbankan, bank syariah telah mendapat kesempatan yang lebih luas untuk menyelenggarakan kegiatan
usaha
term asuk
pem berian
kesem patan yang lebih luas untuk
menyelenggarakan kegiatan usaha, term asuk pemberian kesem patan kepada bank umum konvesional untuk membuka kant or cabang khusus melaksanakan kegiatan
1
2 berdasarkan prinsip syariah atau bahkan mengkonversi secara penuh m enjadi bank berdasarkan prinsip syariah. Pemberian kesem patan kant or cabang syariah ini adalah sebagai upaya unt uk meningkatkan jaringan perbankan Syariah. Sampai saat ini, m arket share bank umum berdasarkan prinsip syariah di Indonesia, relatif masih kecil, belum m encapai 2 % dari total asset bank secara nasional. Menurut Siti Fajriyah (htt p://agustiant o.niriah.com ) yang m enjabat Deputi Gubernur Bank Indonesia menyatakan bahwa ”jumlah nasabah bank syariah saat ini, baru sekitar 3 juta orang. Padahal jum lah um at Islam potensial unt uk menjadi custom er bank syariah lebih dari 100 juta orang”. Bank Mualam at merupakan salah satu bank um um di Indonesia yang berdasarkan prinsip syariah, perkembangan dan pertumbuhan bank ini relatif lebih baik dari pada bank-bank umum berdasarkan prinsip syariah yang berada di Indonesia. Hal ini terbukti dari kinerja keuangan Bank Muam alat mengalam i peningkatan yang cukup signifikan. hal ini dapat di lihat dalam gambar 1. kinerja keuangan Bank Muam alat sebagai berikut:
Gam bar1. Grafik Peningkatan Kinerja Keuangan Bank Mualamat Tahun 19982008 (http://m uam alatbank.com)
3 Peningkatan kinerja keuangan yang terjadi pada Bank Muamalat juga berbanding lurus dengan bertambahnya jum lah nasabahnya. Hal ini dapat dilihat dalam kurun wakt u tahun 1999-2007 Bank Muam alat sudah m emiliki nasabah sejumlah 2.148.395 nasabah, peningkatan yang cukup signifikan ketika Bank Mualam at membuat produk baru yaitu Shar-e. Shar-e adalah investasi syariah yang dikem as khusus dalam bentuk paket perdana seharga Rp. 125.000.- dan dapat diperoleh di Kant or Pos On-line di seluruh Indonesia, sejak kehadiran produk ini, Bank Muam alat berhasil mengembangkan jaringan pelayanannya secara pesat dan signifikan. Sam pai dengan 31 Maret 2008 m elalui 2.861 SOPP (Sistem On-line Paym ent Point) Bank Muamalat benar-benar telah m erent angkan jangkauan pelayanan ham pir ke seluruh kecam atan di Indonesia. Setiap daerah yang terdapat kant or pos on-line dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik bank apapun, serta merchant Debit Prima di seluruh pelosok tanah air, nasabah Muamalat sem akin mudah memperoleh akses dan sem akin terlayani, yang mengakibatkan jum lah nasabahnya m eningkat pesat, hal ini dapat di lihat dari data sebagai berikut: Tabel 1. Perkembangan (htt p://muamalatbank.com ) 1999 2000 2001
Jumlah 2002
2003
2004
2005
2006
2007
Non Shar-E 205,143 249,104 297,086 Saving
349,943
411,879
517,022
615,044
694,310
724,975
-
-
7,521
132,669
663,877
1,239,439
Jenis Rekening
Shar-E
-
-
-
Nasabah
Bank
Muam alat
Indonesia
Wadiah Current Account
8,044
9,442
10,684
11,937
13,148
14,989
18,278
22,465
26,722
Mudharabah Time Dep
29,228
35,847
43,914
55,529
71,710
95,225
119,849
147,173
157,259
Tot al
243,015
294,033
351,684
417.409
496,737
634,757
885,840
1,527,825
2,148,395
4 Penjelasan
kondisi perkembangan yang telah dijelaskan,
hal ini
menunjukan Bank Muam alat saat ini perkembangan dan pertum buhannya sudah baik, dapat dilihat sem akin meningkatnya kinerja keuangan serta jum lah nasabahnya yang selalu m eningkat. Implem entasi kebijakan dan untuk m encapai hasil yang lebih baik, Bank Muam alat senant iasa m enambah kantor cabang hal ini di maksudkan supaya dapat lebih dekat dengan konsumen, dari berbagai kantor cabang yang telah ada diberbagai daerah. Bank Muamalat mem punyai kantor cabang di Kot a Solo. Kota Solo m em punyai ciri khas tersendiri yaitu: jumlah umat Islam
yang m ayoritas, banyak organisasi kem asyarakatan yang berlatar
belakang Islam , kota yang mem iliki banyak kegiatan ekonomi terutama pasar tradisional dan modern, selain itu kota solo m empunyai potensi perputaran uang yang sangat besar yaitu sebanyak 14 trilyun rupiah total dana yang berhasil di himpun bank-bank yang berada di Kota Solo, Bank Muamalat sendiri baru mampu m endapatkan 1,1 trilyun rupiah saja(Pemkot Solo, 2009 : 30). Selain itu market share perbankan syariah hanya 5%, terkhusus Bank Muamalat mempunyai market share sebanyak 4% saja dari total m arket share yang berada di kota solo (Bank Indonesia, 2009:56). Hal ini menjadi peluang untuk m enambah nasabah. Akan tetapi Kota Solo juga sudah mem punyai jum lah bank yang cukup banyak berdasarkan data Bank Indonesia semester II tahun 2008 kantor cabang bank umum berjumlah 56 bank (Bank Indonesia, 2009:40), sedangkan bank berprinsip syariah berjum lah 4 bank (Bank Indonesia, 2009:56). Bertambahnya bank pesaing membuat
nasabah mem punyai banyak pertimbangan sebelum menentukan
pilihannya. Hal ini m enyebabkan Bank Muamalat tidak dapat mengandalkan pada brand posissitioning dan emotional motive nasabah untuk m empertahankan konsum en. Pihak pengembang dan pengelola Bank Muamalat cabang Solo memerlukan sesuatu strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan untuk menam bah jum lah nasabahnya.
5 Bertolak dari hal tersebut, maka penulis tertarik m elakukan penelitian dengan judul CABANG
“ ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BANK MUAMALAT SO LO
DALAM MENING KATKAN JUMLAH
NASABAH
TAHUN 2008”.
B. Perumusan Masalah 1. Bagaim ana penerapan strategi pemasaran Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo dalam meningkatkan jum lah nasabah pada tahun 2008? 2. Kendala-kendala apa yang dihadapi oleh Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo dalam melaksanakan strategi pemasarannya? 3. Upaya-upaya apa yang dilakukan oleh Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo dalam menghadapi kendala–kendala pelaksanaan strategi pemasarannya? 4. Alternat if strategi pemasaran jasa perbankan apa sajakah yang dapat di terapkan pada bank Muamalat Indonesia Cabang Solo dalam m eningkat kan jum lah nasabahnya? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui bagaimana penerapan
strategi pem asaran
Bank Muam alat
Indonesia Cabang Solo dalam meningkatkan jum lah nasabahnya. 2. Mengetahui kendala–kendala apa yag dihadapi oleh Bank Muamalat Indonesia cabang Solo dalam melaksanakan strategi pemasarannya. 3. Mengetahui upaya–upaya apa yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia cabang
Solo
dalam
m enghadapi
kendala–kendala
pelaksanaan
strategi
pem asarannya. 4. Mengetahui alternatif strategi pem asaran jasa perbankan yang dapat di terapkan pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Solo dalam m eningkatkan jum lah nasabahnya.
6 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat
teoritis
merupakan
m anfaat
yang berhubungan dengan
perkem bangan ilm u pengetahuan secara konsep maupun teori. Manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1. Memberikan sumbangan bagi pengem bangan ilmu pengetahuan dengan teori – teori yang relevan, khususnya teori tentang strategi pem asaran jasa perbankan syariah. 2. Memperluas khasanah pengetahuan ilmiah mengenai perbankan syariah, khsususnya tentang Bank Muamalat Indonesia Cabang Solo. 2. Manfaat Praktis Selain m anfaat teoritis, dalam penelitian ini juga diharapkan bisa memberikan m anfaat praktis. Manfaat ini m erupakan bent uk kontribusi yang diberikan bagi pihak-pihak yang terkait. Manfaat praktis yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, dapat mengetahui strategi pemasaran Bank Mualam at Indonesia Cabang Solo dalam m eningkat kan jumlah nasabah di Kota Solo tahun 2008. 2. Bagi Perusahaan Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo, mem berikan masukan dan memberikan solusi terhadap pelaksanaan strategi pemasaran yang telah di lakukan. 3. Bagi akademisi, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan m eneliti hal yang sam a. 4. Bagi FKIP selaku pihak yang memberikan ijin penelitian, hasil penelitian yang berupa data dijadikan sebagai bahan kajian kelim uan tentang perbankan syariah.
7 BAB II LANDASAN TEO RI A. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Tentang Strategi Pem asaran a. Pengertian Pemasaran Pemasaran m em punyai peranan yang sangat penting dalam sebuah proses perusahaan unt uk mencapai tujuannya. Perusahaan tidak dapat bertahan dengan hanya menjalankan tugasnya dengan baik. Supaya sukses menghadapi dunia yang kom petitif, mereka harus mengetahui seluk beluk pasar dengan baik. Pemasaran m erupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok
yang
dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya m em pertahankan hidupnya, untuk berkem bang dan m endapat kan laba. Pemasaran memainkan peran penting dalam membangkitkan era kegiatan ekonomi. Pemasaran adalah fungsi perusahaan yang ditugasi m enentukan pelanggan sasaran serta cara terbaik unt uk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsum en secara kompetitif dan m engunt ungkan. Para ahli pemasaran m em berikan definisi pemasaran yang berbeda – beda diantarannya, Philip Kot tler (2003:10) menyatakan bahwa pemasaran adalah “proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelom pok m endapatkan kebutuhan
dan keinginan
mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan
menukarkan produk yang bernilai satu sama lain”. Sedangkan menurut William J. Stanton (1996:7) mendefinisikan pem asaran sebagai “suatu sistem tot al dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan,
m enentukan
harga,
mempromosikan, dan m endistibusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun kepada konsumen pot ensial”.
7
8 Berdasarkan definisi tersebut dapat disim pulkan pemasaran m encakup kegiatan perusahaan
yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan dan
keinginan konsum en, baik yang ada saat ini maupun konsumen potensial, menent ukan produk apa yang akan di produksi, menent ukan harga, kemudian menent ukan berbagai cara untuk promosi dan mendistribusikan produk tersebut kepada konsumen. Agar kegiatan pem asaran dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diinginkan maka harus dikoodinasikan dan di kelola dengan cara yang baik melalui manajemen pemasaran. b. Strategi Pemasaran Jasa Strategi pem asaran menurut Indriyono Gitosudarm o (1994:124) adalah : “Strategi pem asaran merupakan strategi untuk m elayani pasar yang dijadikan target oleh seorang pengusaha. Oleh karena itu strategi pem asaran merupakan kom binasi dari bauran pemasaran yang akan diterapkan oleh pengusaha untuk melayani pasarnya”. Strategi
pem asaran
m engandung
dua
fakt or
yang terpisah tapi
berhubungan erat, yaitu : 1) Target market , yaitu suatu kelom pok konsum en yang homogen, yang merupakan “sasaran” perusahaan. 2) Marketing Mix, yaitu varibel-variabel pemasaran yang dapat dikontrol, yang akan dikombinasikan oleh
perusahaan untuk
memperoleh hasil yang
maksimal. Kedua faktor ini berhubungan erat, target market m erupakan suatu sasaran yang akan dituju, sedangkan marketing mix merupakan alat untuk menuju sasaran tersebut. Sedangkan menurut Tull dan Kahle yang di kutip oleh Fandy Tjiptono (1997:6) strategi pem asaran didefinisikan sebagai berikut: “strategi pem asaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk m encapai tujuan perusahaan dalam mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinam bungan melalui pasar sasaran tersebut”. Berdasarkan
penjelasan
di atas, strategi
pemasaran m enunjukkan
pendekatan pemasaran yang hendak digunakan unt uk mencapai sasaran rencana
9 pem asaran. Meskipun beberapa perusahaan mem punyai tujuan yang sama, namun penggunaan strateginya dapat berbeda. Pada intinya, strategi ini ditempuh oleh perusahaan terdiri dari em pat tahap yaitu: 1) Memilih Konsum en yang Dituju Usaha-usaha pem asaran akan lebih berhasil jika hanya di tuju pada konsum en
tertent u
saja,
dam
bukannya
masyarakat
secara keseluruhan.
Konsum en yang dituju merupakan individu-individu yang harus dilayani oleh perusahaan
dengan
memuaskan.
Perusahaan
tidak
mungkin
benar-benar
memberikan kepuasan kepada setiap orang. Pendekatan yang paling baik adalah dengan memilih kelompok tertentu yang dituju dan m enentukan marketing mix yang dapat memuhi keinginan mereka. 2) Menentukan Keinginan Konsumen Strategi pem asaran yang efektif m em erlukan suatu pengalam an tentang keinginan konsum en yang ditujukan terhadap m anfaat barang setelah perusahaan memperoleh data tentang keinginan apa yang pent ing bagi konsumen m aka manajemen dapat m enentukan dan m engadakan penyesuaian marketing mix terhadap keinginan-keinginan konsum en tersebut. Riset pem asaran yang dilakukan perusahaan untuk mengetahui tentang apa yang m enjadi keinginan konsum en. Menurut Philip Kotler (2003:141) “Riset pem asaran adalah sebagai perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan data dan temuan secara sistem atis yang relevan dengan situasi pem asaran tertentu yang dihadapi perusahaan”. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa riset pem asaran
m erupakan
suatu
proses
yang sifatnya
praktis,
manajemen
menggunakan riset pemasaran untuk m emudahkan dalam mengambil keputusan, bukannya untuk kepentingan diri sendiri. Hal tersebut dianggap bahwa kegiatan ini tidak berm anfaat bagi manajemen. Tetapi masalah tersebut tidaklah menjadi persoalan. Penelitian hanya mem berikan data kepada pim pinan, yang dalam hal ini bertanggung jawab unt uk mengam bil keputusan. Riset pemasaran ini m em punyai fungsi untuk m em peroleh data yang berkaitan dengan pangsa pasar, peluang pasar, saluran distribusi yang paling cocok untuk produk-produk mereka dan tentu saja untuk memaham i keinginan
10 konsum ennya. Sum ber-sumber informasi atau data yang paling akurat m engenai keinginan konsum en adalah konsum en itu sendiri, nam un bagi perusahaan untuk mencari informasi langsung dari konsumen diperlukan dana riset yang cukup besar. Oleh karena itu perusahaan dapat memanfaatkan sumber-sumber informasi yang lain seperti laporan riset terdahulu, publikasi pem erintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) dan lembaga-lem baga kajian serta data komersial yang diperoleh dari berbagai pihak yang bersangkutan. 3) Marketing Mix Marketing
Mix
m erupakan
variabel-variabel
yang
dipakai
oleh
perusahaan sebagai sarana unt uk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut W illiam J. Stanton yang dikutip oleh Basu Swastha DH. (1996:24) “ Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel kegiatan yang m erupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu: produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi”, jadi variabel-variabel yang terdapat dalam m arketing m ix meliputi produk, struktur harga, distribusi dan promosi. W illiam J. Stanton (1996:46) berpendapat bahwa marketing mix merupakan kegiatan pem asaran yang
didasarkan pada em pat variabel yang
dikombinasikan yaitu produk, harga, promosi dan distribusi. Namun dalam pem asaran jasa yang sebagian besar berhubungan langsung dengan manusia sehingga mem buat
perbedaan atas hasil kepuasan pelanggan. ”Unt uk itu
pem asaran jasa perlu m em perhatikan unsur lainnya yaitu people, physical evidence dan process.” (Ahmad Kurnia, ht tp://elqorni.wordpress.com ). Variabelvaribel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: a) Produk Mengelola unsur produk termasuk pem asaran dan pengem bangan produk atau jasa yang tepat unt uk dipasarkan oleh perusahaan. Strategi dibutuhkan untuk m engubah produk yang ada, menam bah yang baru, dan m engambil tindakan-tindakan lain yang memepengaruhi berm acam – m acam produk. Keputusan strategis juga dibutuhkan untuk pengemasan, penentuan, cap dan berbagai segi produk lain.
11 b) Harga Penent uan suatu harga produk dalam suatu perusahaan, pihak manajemen harus menent ukan harga dasar yang tepat bagi produknya. Manajemen harus
m enentukan
strategi
yang
m enyangkut
potongan
harga,
pembayaran ongkos angkut, dan berbagai variabel yang bersangkutan dengan harga. c) Promosi Promosi
adalah
unsur
yang
dipergunakan
memberitahukan
dan
m embujuk pasar tentang produk baru perusahaan, iklan, penjualan, perorangan dan prom osi penjualan merupakan kegiatan utama promosi. d) Distribusi Meskipun
perantara
pem asaran
pada dasarnya merupakan
faktor
lingkungan yang berada di luar jangkauan perusahaan, seorang eksekutif pemasaran tetap mempunyai ruang gerak yang besar sekali pada wakt u ia berhubungan dengan m ereka. Tanggung jawab pem asaran adalah (1) m emilih
dan mengelola saluran perdagangan dimana yang dipakai
m enyalurkan produk dapat mencapai pasar yang tepat dalam waktu yang tepat pula dan (2) mengembangkan sistem distribusi unt uk pengiriman dan penanganan produk secara fisik melalui saluran-saluran ini. e) Orang (people) Perusahaan jasa dapat m em bedakan dirinya dengan cara merekaryawant dan melatih karyawan yang lebih m ampu dan lebih cepat diandalkan dalam berhubungan dengan pelanggan, dari pada karyawan pesaingnya. f) Lingkungan Fisik (Physical environm ent) Perusahaan jasa dapat m engembangkan lingkungan fisik yang lebih atrakt if g) Proses (Process) Perusahaan jasa dapat m erancang proses penyampaian jasa yang superior, misalnya home banking yang dibentuk bank tertentu.
12 4) Mengelola Kualitas Jasa Cara lain yang dapat ditem puh dalam memenangkan persaingan adalah secara konsisten m em berikan kualitas jasa yang lebih baik daripada para pesaing. Hal ini dapat tercapai dengan m em enuhi atau bahkan m elampaui kualitas jasa yang diharapkan oleh para pelanggan. Kualitas jasa sendiri dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan (expected service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang bersangkutan. Sedangkan bila yang terjadi adalah sebaliknya (perceived > expected), maka ada kem ungkinan para pelanggan akan menggunakan penyedia jasa itu lagi. Leornard L. Berry, A. Parasuraman, dan Valeria A Zeithaml yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (1997:134) mereka m engidentifikasikan 5 gap yang menyebabkan kegagalan penyampaian jasa, kelima gap tersebut adalah: a. Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen Pihak m anajemen suatu perusahaan tidak selalu dapat merasakan atau m emaham i apa yang diinginkan para pelanggan secara tepat. b. Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsum en dan spesifikasi kualitas jasa. Pihak manajemen m am pu memahami secara tepat apa yang diinginkan oleh pelanggan, tetapi tidak menyusun suatu standar kinerja tertentu yang jelas. c. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa Karyawan dihadapkan pada standar-standar yang kadangkala saling bertent ang satu sama lain, misalnya para juru rawat diharuskan m eluangkan waktunya unt uk m endengarkan keluhan atau masalah pasien, tetapi di sisi lain mereka juga harus m elayani para pasien dengan sangat cepat. d. Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal Harapan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan pernyataan atau janji yang dibuat oleh perusahaan. Risiko yang dihadapi perusahaan apabila janji yang diberikan ternyata tidak terpenuhi. e. Gap antara jasa yang dirahasiakan dan jasa yang diharapkan Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja/prestasi perusahaan dengan cara yang berlainan, atau bisa juga keliru m emepersepsikan kualitas jasa tersebut.
13 c. Merancang Strategi Pem asaran Perusahaan perlu m erancang strategi pem asaran yang kompetitif, yaitu strategi yang akan m em berikan kepada perusahaan atas produk-produknya suatu keunggulan kompetitif, paling tidak dalam benak konsumennya, strategi dan posisi kompetitif perusahaan dapat diklarifikasikan sebagai berikut: 1) Strategi Pemim pin Pasar (market leader) Perusahan ini memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk yang relevan. Keunggulan ini dari perusahaan lainnya, pada um um nya m encakup perubahan harga, pengenalan produk, pencakupan saluran distribusi, dan intensitas promosi, biasanya perusahaan ini m endominasi usaha dan diakui keberadaannya oleh perusahaan lainnya sejenis. Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya unt uk mengam bil tindakan ke t iga arah. Pertam a, perusahaan harus menem ukan cara unt uk pengem bangan jumlah permintaan keseluruhan, kedua, perusahaan harus menjaga tingkat pangsa pasar yang dikuasainya dengan cara bertahan
maupun
menyerang
yang
baik.
Ketiga,
perusahaan
m encoba
meningkatkan pangsa pasarnya m eskipun luas pasar tidak berubah. 2) Strategi Penantang Pasar (Market Chalenge) Strategi ini digunakan oleh perusahaan mecoba meningkatkan pangsa pasar
dari m arket leader dan pesaing lainnya. Dalam hal ini terdapat beberapa
strategi yang digunakan oleh penantang pasar: a) Menetapkan Sasaran Strategis dan Lawan Sasaran
strategis
dari
kebanyakan
penant ang
di
pasar
ialah
peningkatan pangsa pasar. Mereka menuju sasaran terssebut dengan harapan bahwa hal itu akan m enghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi. b) Memilih Strategi Penyerangan Bila sudah ditetapkan lawan
dan sasaran
yang harus dicapai
selanjutnya m enggunakan ‘prinsip masa’ yaitu daya tempur yang terbaik harus dipusatkan pada wakt u yang tepat, unt uk fungsi yang menent ukan.
14 3) Strategi Pengikut Pasar (Market Follower) Strategi ini digunakan oleh perusahan nomor dua dalam industri yang memilih untuk tidak menyerang, tetapi sekedar mengikuti saja. Hal ini dilakukan karena
kekhawatirannya
akan
kehilangan
lebih
banyak
daripada
yang
diperolehnnya, bila ia menyerang. Meskipun demikian, perusahaan pengikut memiliki strategi sendiri dengan memanfaatkan kompetensi khususnya agar bisa berperan serta secara aktif dalam perutumbuhan pasar, akan tetapi dalam kenyataannya pengikut pasar banyak yang m enikmat i tingkat keuntugan yang lebih tinggi daripada yang dicapai oleh pemimpin pasar dalam industrinya. 4) Strategi Penggarap Relung Pasar (Market Nicher ) Strategi penggarap relung pasar Ialah perusahaan yang memilih untuk bergerak di beberapa bagian dalam pasar khusus dan tidak menarik m inat perusahaan-perusahaan yang lebih besar. Gagasan pokok dalam m enggarap relung pasar ini ialah “spesialisasi”. Perusahaan harus mempunyai keahlian khas dalam hal pasar, konsumen, produk atau lini-lini dalam bauran pasarnya. d. Lingkungan Pem asaran Fluktuasi lingkungan yang sulit diprediksi saat ini harus dicerm ati oleh perusahaan terutama oleh bagian pem asaran. Pemasaran perusahaan harus mampu memonitor dan m enyelidiki keadaan lingkungan pemasaran yang terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan di luar kendali perusahaan dan berperan penting dalam menentukan posisi perusahaan. Philip Kot ler (2003: 194) m engemukakan bahwa” lingkungan pemasaran secara terus menerus m em unculkan kesempat an dan ancaman baru sehingga perusahaan perlu mengenal betapa pentingnya mem onitor dan beradaptasi secara terus m enerus terhadap lingkungan yang berubah. Perusahaan harus m enggunakan kem am puannya dalam hal riset pemasaran dan penyelidikan lingkungan dengan tidak hanya m engandalkan satu aspek lingkungan saja tetapi secara keseluruhan agar keseimbangan tercapai dan terwujudnya kondisi perusahaan yang stabil dan dinamis sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Dalam penyusunan strategi pem asaran, perusahaan perlu menganalisis fakt or-faktor lingkungan yang terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan int ernal.
15 1) Lingkungan Inte rnal Lingkungan ini merupakan kekuatan yang berhubungan erat dengan pelaksanaan fungsi perusahaan dan m em pengaruhi kem am puan perusahaan dalam melayani konsum en. Fakt or-fakt or lingkungan int ernal yang akan mem berikan pengaruh besar terhadap perusahan adalah: a) O perasional Perusahaan Kegiatan sebuah perusahaan supaya berjalan dengan lancar diperlukan kegiatan operasional yang m enjadi siklus untuk m engatur dan m embagi tugas – tugas khusus / pem bagian kerja yang jelas dan spesifik sehingga perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien. b) Sumber Daya Manusia Pimimpinan m em egang peranan penting dalam pembentukan individu – individu yang menjalankan operasi perusahaan dengan tidak hanya m engandalkan tingkat
pendidikan
tetapi
lebih
menekankan
pada kecerdasan,
wawasan,
keteram pilan dan kepribadian agar m emiliki kom petensi terhadap pekerjaannya. c) Pemasaran Pemasaran berawal dan berakhir pada pelanggan. Berdasarkan konsep ini, setiap keputusan bisnis (term asuk keputusan pem asar) harus bersifat custom er oriented. Menurut Fandy Tjipt ono dan Teguh Budiyant o (1997:2) keputusan pem asaran dikelom pokan menjadi tiga kategori yaitu : “1) Keputusan target pasar; 2) Keputusan pemasaran; 3) Keputusan pengorganisasian dan pengendalian pem asaran”. Proses pemasaran adalah proses tentang bagaim ana perusahaan dapat mempengaruhi konsumen unt uk tahu, senang dan puas terhadap produk yang ditawarkan
perusahaan,
dan
akhirnya
secara
terus-menerus
perusahaan
mendapatkan keuntungan m elalui penjualan. Bagaimana caranya perusahaan dapat m em pengaruhi konsum ennya m erupakan hal yang memerlukan perencanaan dan pengawasan yang matang serta perlu dilakukan tindakan konkrit dan terprogram m elalui tindakan-tindakan yang
terdiri dari em pat m acam , yaitu
produk (product), harga (price), promosi (prom otion), dan distibusi (placem ent). Perpaduan ant ara em pat macam hal tersebut menjadi senjata bagi perusahaan
16 dalam
memasarkan produknya dan biasa disebut bauran pemasaran atau
marketing mix. Kem udian ditambah analisis 3P dalam pem asaran jasa, yaitu melalui: orang (people), lingkungan fisik (physical environment), dan proses (process) yang akan m enentukan kualitas jasa. d) Keuangan Perusahaan dalam melaksanakan seluruh kegiatan opersional perusahaan, pem bent ukan sum ber daya manusia dan kegiatan pemasaran diperlukan biaya. Keuangan di sini sebagai motor penggerak dan menjadi sesuatu yang vital (harus ada) sumber keuangan diperoleh dari modal atau keuntungan penjualan. 2) Lingkungan Ekternal Lingkungan
ekternal
terdiri
dari
kekuatan-kekuatan
yang
bersifat
kem asyarakatan yang lebih besar dan m em pengaruhi sem ua pelaku dalam lingkungan ekt ernal dalam perusahaan, yaitu: a) Lingkungan Umum (1) Ekonomi Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan waktu yang akan datang dapat mem pengaruhi keberhasilan strategi pem asaran perusahaan. Faktor-faktor yang perlu dianalisis oleh perusahaan adalah sebagai berikut: (a) Tahapan siklus bisnis, perekonomian dapat diklasifikasikan seperti dalam keadaan depresi, resesi, kebangkitan dan kem akm uran (b) Gejala inflasi dan deflasi harga barang-barang dan jasa, jika inflasi sangat tajam m aka diadakan pengedalian upah. (c) Kebijakan keuangan, tingkat suku bunga dan devaluasi atau revaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing dan valuta asing. (d) Kebijakan
fiskal,
berupa
tingkat
pajak
untuk perusahaan dan
perorangan. (e) Neraca pembayaran internasional yang mungkin surplus atau defisit dalam hubungannya dengan perdagangan luar negeri.
17 (2) Sosial Budaya Mereka
m enyerap
ham pir
secara sadar tent ang pandangan yang
merum uskan hubungan m ereka dengan tuhan, sesamanya, m asyarakat lain dan alam semesta. Masyarakat m em bent uk kepercayaan dasar, nilai-nilai dan norma. Ada beberapa ciri kebudayaan dan kecenderungan minat terhadap para pem asar yaitu : (a) Nilai-nilai dengan pokok bertahan kuat (b) Setiap budaya yang mempunyai sub budaya (c) Nilai-nilai budaya sekunder berubah dari waktu ke wakt u (3) Pemerintah Lingkungan terbentuk oleh hukum -hukum , lem baga pemerint ah, dan kelompok penantang yang m em pengaruhi serta m em batasi gerak-gerik berbagai perusahaan dan individu dalam m asyarakat kecenderungan pemerintah akan mengeluarkan politik dan hukum dapat berupa: (a) Jum lah perundang-undangan pokok yang mengatur bisnis. (b) Pelaksanaan undang-un dan g oleh lem baga pemerint ah yang berubah. (c) Pertum buhan kelompok-kelompok kepentingan masyarakat. (4) Teknologi Perubahan teknologi mempengaruhi daur hidup barang dan jasa. Setiap perubahan teknologi menimbulkan akibat-akibat jangka panjang yang besar dan tidak selalu dapat diram alkan terlebih dahulu. Para pem asar perlu mengamati perubahan teknologi, yaitu: (a) Laju pecepatan teknologi. (b) Peluang pem baharuan yang tidak t erbatas. (c) Anggaran biaya penelitian dan pengembangan yang besar. (d) Konsentrasi pada penyempurnaan kecil dan bukan penemuan besar. (e) Pengaturan perubahan teknologi yang m eningkat.
18 b) Lingkungan Industri (1) Pesaing Sistem pemasaran perusahaan di pengaruhi oleh kelompok pesaing yang perlu
diidentifikasi,
mempertahankan
dimonitor
kesetiaan
dan
dikalahkan
pelanggan
kepada
untuk
memperoleh
perusahaan.
dan
Keberhasilaan
pem asaran merupakan m asalah bagaim ana mencapai keterpaduan yang efektif dari pihak perusahaan dengan para pelanggan, saluran distribusi dan pesaing. (2) Pelanggan Pelanggan yaitu konsumen yang senant iasa m engkonsum si produk yang ditawarkan dan m enunjukan ciri khas yang perlu ditelaah secara cerm at oleh perusahaan. Analisa m engenai pelanggan di pengaruhi oleh: (a) Demografi Lingkungan dem ografis/kependudukan
m enunjukkan
keadaan dan
permasalahan m engenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, distribusi usia, kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa dan strukt ur keagam aan. Ternyata hal di atas dapat m empengaruhi
strategi
pem asaran
suatu
perusahaan
dalam
m emasarkan produknya karena publiklah yang membentuk suatu pasar. (b) G eografi Lingkungan geografis perlu diketahui untuk m enemukan lokasi yang sesuai bagi perusahaan, karena berhubungan dengan masalah iklim dan ekologi. Perusahaan yang bergerak dalam bidang yang berkaitan dengan m asalah iklim, keberadaannya sangat ditent ukan perubahan udara sekitarnya. Selain masalah iklim adalah masalah daerah pemasaran. Lokasi perusahaan yang terbaik adalah m udah dijangkau atau yang mendekat dengan pelanggan.
19 2. Tinjauan Tentang Bank a. Pengertian Bank Pengertian bank
menurut
Kashmir (2004: 11) adalah ”Lem baga
keuangan yang kegiatan utam anya adalah m enghim pun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke m asyarakat serta memberikan jasa bank lainnya”. Sebagai lem baga keuangan, tent unya bank akan selalu bergerak di bidang jasa keuangan. Bank selaku lembaga keuangan, menyediakan berbagai jasa di bidang keuangan. Menurut howard D. Crosse dan George J. Hem ple yang dikutip Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A (2007:321), ”bank adalah suatu organisasi yang menggabungkan
usaha
m anusia
dan
sumber-sumber
keuangan
untuk
melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat dan untuk mem peroleh keunt ungan bagi pem ilik”. Definisi bank dalam juga terdapat dalam undang-undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah usaha yang m enghimpun dana dari m asyarakat
dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan
kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bent uk-bent uk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf masyarakat banyak. Pengertian tentang bank di atas, m enunjukkan ada tiga kegiatan utama bank, yaitu : 1) Menghimpun dana 2) Menyalurkan dana 3) Memberikan jasa bank lainnya Menghim pun dana merupakan kegiatan mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan, giro, tabungan dan deposito. Menyalurkan dana adalah melemparkan kem bali dana yang diperoleh bank lewat penghimpunan tadi dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional ataupun bank dengan prinsip syariah. Jasa bank lainnya merupakan jasa pendukung ataupun pelengkap bagi perbankan. Contoh dari jasa bank lainnya adalah jasa transfer, clearing, inkaso, dan lain sebagainya. Jasa keuangan pendukung yang dimiliki oleh bank ini
20 merupakan
sarana
bagi
kelancaran
kegiatan
menghimpun
dana ataupun
penyaluran dana. b. Jenis Bank Bank dalam prakt ek kegiatannya terbagi dari beberapa jenis, bank dapat dibedakan dari berbagai segi antara lain : 1) Dilihat dari segi fungsinya terdiri dari : a) Bank Umum Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lint as pem bayaran. Jasa yang diberikan oleh bank um um bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank). b) Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang m elaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lint as pem bayaran. Kegiatan BPR jauh
lebih
sempit jika dibandingkan
dengan
kegiatan bank umum. 2) Dilihat dari segi kepem ilikannya terdiri dari : a) Bank m ilik Pemerintah Bank pemerint ah adalah bank di mana baik akt a pendirian maupun modalnya dim iliki oleh pem erintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pem erintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank m ilik pem erintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. b) Bank m ilik Swasta Nasional Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dim iliki oleh swasta nasional serta akt a pendiriannya
21 pun didirikan oleh swasta, begitu pula pem bagian keuntungannya juga
dipertunjukkan
unt uk
swasta
pula.
Contohnya
Bank
Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain c) Bank m ilik Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik m ilik swasta asing atau pemerint ah asing. Kepemilikannya dim iliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain. d) Bank m ilik Campuran Merupakan bank yang kepem ilikannya sahamnya campuran antara pihak
asing
dan
pihak
swasta
nasional.
Cont oh
:
BII
Com monwelth, Bank Finconesia, Bank Merincorp, Mitsubishi Buana, Bank, dll. 3) Dilihat dari segi statusnya terdiri dari : a) Bank Devisa Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau
yang
berhubungan
dengan
m ata
uang
asing
secara
menyeluruh. b) Bank non Devisa Merupakan bank yang mempunyai izin unt uk m elaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat m elaksankan transaksi seperti halnya bank devisa. 4) Dilihat dari segi menent ukan harga tediri dari : a) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional Bank
konvensional
adalah bank yang dalam operasionalnya
menerapkan m etode bunga. b) Bank berdasarkan prinsip syariah Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsipprinsip syariah Islam.
22 3. Tinjauan Tentang Bank Umum berprinsi p Syari ah a. Pengertian Bank Um um Berprinsi p Syariah Produk yang diberikan oleh perbankan Islam tidak hanya dikonsumsi terbatas pada kalangan muslim saja. Hal tersebut dikarenakan memang pada prinsipnya jasa yang diberikan perbankan Islam sama sekali tidak berkaitan dengan ritual keagamaan. Pengertian Bank Islam m enurut Muham mad (2005: 13) adalah “Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pem biayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam”. Pengertian yang diberikan tersebut m emberikan penjelasan terkait dengan landasan perbankan Islam yaitu berlandaskan pada Al Qur’an dan hadits Nabi SAW. Bank Islam memberikan prinsip-prinsip muamalah yang sesuai dengan syariat Islam, jauh dari praktek sistem bunga. Dengan dem ikian, Bank Islam memberikan alternatif terhadap pertent angan antara sistem bunga bank dengan riba. b. Ciri – ciri Bank Umum Berprinsip Syariah Sistem operasinal antara Bank Islam berbeda dengan sistem perbankan konvensional.
Telah
disebutkan
sebelumnya
bahwa
Bank
Islam
tidak
menggunakan sistem bunga pada kegiatan operasionalnya. Bank Islam m em iliki berbagai karakt eristik yang m erupakan ciri bagi Bank Islam. menurut Warkum Sum itro (2004: 19) ada berbagai ciri dari Bank Islam : 1)
2)
3) 4)
Beban biaya yang disepakati bersama pada wakt u akad perjanjian diwujudkan dalam bent uk jum lah nominal, yang besarnya tidak kaku dan dapat dilakukan dengan kebebasan unt uk tawar menawar dalam batas wajar Penggunaan persentase dalam hal kewajiban unt uk melakukan pem bayaran selalu dihindarkan, karena persent ase melekat pada sisa utang m eskipun batas wakt u perjanjian telah berakhir Di dalam kontrak-kontrak pem biayaan proyek, Bank Islam tidak menerapkan perhitungan berdasarkan keunt ungan yang pasti (fixed return) yang ditetapkan di muka Pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito/ tabungan, oleh penyimpan dianggap titipan (al wadiah) sedangkan bagi bank dianggap sebagai titipan yang diam atkan sebagai penyertaan dana pada proyekproyek yang dibiayai bank.
23 5)
Bank Islam tidak menerapkan jual beli atau sewa menyewa uang dari mata uang yang sam a yang dari transaksi itu dapat m enghasilkan keunt ungan 6) Adanya pos pendapatan berupa “Rekening Pendapatan non Halal” sebagai hasil transaksi dengan bank konvensional 7) Adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas m engawasi operasionalisasi bank dari sudut syariah 8) Produk-produk Bank Islam selalu m enggunakan sebutan-sebutan dari istilah arab, misalnya al-m urabahah, al-m udhrabah dan sebagainya 9) Adanya produk khusus yang tidak terdapat di dalam bank konvensional, yaitu kredit tanpa beban yang m urni bersifat sosial, dimana nasabah tidak ada kewajiban unt uk mengem balikannya 10) Fungsi kelembagaan Bank Islam selain m enjembatani antara pihak pem ilik m odal/ memiliki kelebihan dana dengan pihak yang mem butuhkan dana, juga mem punyai fungsi berkewajiban menjaga dan bertanggungjawab atas keam anan dana yang disimpan dan siap sewaktu-wakt u apabila dana tersebut ditarik kem bali sesuai dengan perjanjian. c. Perbedaan Bank um um berprinsip Syariah Dengan Bank Konvensional Menurut Dianita Kristanti, Abdul Rosyid, Ali Sadikin yang dikutip Veithzal
Rivai
(2007:326),
perbedaan
ant ara Bank
Islam dengan bank
konvensional dapat dilihat dari aspek : 1) Akad dan aspek legalitas Dalam bank syari’ah, akad yang dilakukan memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi, karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam. Sehingga pelanggaran kesepakatan dapat diminimalisir. Selain itu akad dalam perbankan syari’ah baik dalam hal barang, pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya harus mem enuhi ketentuan akad, baik rukun maupun syaratnya. 2) Lem baga penyelesaian sengket a Dalam
perbankan
syari’ah,
apabila
terdapat
perbedaan
atau
perselisihan antara bank dan nasabah, kedua belah pihak tidak menyelesaikannya di pengadilan negeri, tetapi menyelesaikannya sesuai dengan tata cara dan hukum m ateri syari’ah. Hukum yang mengatur ini disebut BAMUI yang didirikan bersam a antara MUI dan Kejaksaan Agung.
24 3) Stuktur organisasi Dalam stuktur organisasi bank syari’ah m em iliki kesam aan dengan bank konvensional, seperti komisaris maupun direksi. Tetapi unsur yang dapat membedakan antara bank syari’ah dan konvensional adalah adanya
pengawas
syari’ah
(DPS)
yang
bertugas
mengawasi
operasional bank dan produk-produk agar sesuai dengan garis-garis syari’ah dan DPS biasanya diletakkan pada posisi setingkat dewan kom isaris pada setiap bank. Perbedaan yang dimiliki pada bank konvensional dengan Bank Islam hanya terletak pada proses pengelolaan perusahaan, sedangkan untuk fungsi dari kedua banka tersebut adalah sama, m isalkan fungsi m enghim pun dana dari masyarakat. 4. Tinjauan te ntang Bank Muamal at a. Sejarah Be rdirinya Bank Muamal at Indonesia PT Bank Muam alat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulam a Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan mem ulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Muslim ,
Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha pendirian Bank Muam alat juga menerim a dukungan masyarakat,
terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan kom itm en dari masyarakat Jawa Barat yang turut m enanam m odal senilai Rp 106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muam alat berhasil m enyandang predikat sebagai bank devisa. Pengakuan ini sem akin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa m aupun produk yang terus dikembangkan. Indonesia
dilanda krisis moneter pada akhir
tahun
1990
yang
memporakporandakan sebagian besar perekonom ian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank
25 Muamalat pun terimbas dam pak krisis. Hal ini m enyebabkan pada tahun 1998, rasio pembiayaan macet (NPF) m encapai lebih dari 60%. Perseroan m encatat rugi sebesar Rp 105 m iliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 m iliar, kurang dari sepertiga modal setor awal. Bank Muam alat m elakukan upaya dalam m emperkuat permodalannya yaitu dengan cara mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islam ic Developm ent Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resm i m enjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat, oleh karenanya dalam kurun waktu ant ara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-m asa yang penuh tant angan sekaligus keberhasilan bagi Bank
Muamalat. Bank
Muam alat
Dalam
kurun
waktu tersebut
berhasil
membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap karyawan Bank Muamalat, ditunjang oleh kepemim pinan yang kuat, strategi pengem bangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni. Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukan setelah m elalui m asamasa sulit ini, diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dim ana seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Bank Muam alat. Bank Muam alat kem udian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada (i) tidak mengandalkan setoran m odal tambahan dari para pemegang saham , (ii) tidak melakukan PHK satu pun terhadap sum ber daya insani yang ada, dan dalam hal pem angkasan biaya, tidak memotong hak Karyawan Bank Muam alat sedikitpun, (iii) pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri karyawan Bank Muam alat menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan direksi baru, (iv) peletakan landasan usaha baru dengan m enegakkan disiplin kerja Bank Muam alat menjadi agenda utam a di tahun kedua, dan (v) pem bangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan serta m enumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya mem bawa Bank kita, dengan rahm at Allah Rabbul Izzati, ke era pertum buhan baru m emasuki tahun 2004 dan seterusnya.
26
b. Visi dan Misi Bank Muamal at Indonesia Visi dari Bank Muamalat Indonesia adalah Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dom inan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. Adapun Misi Bank Mualam at Indonesia adalah Menjadi role m odel Lem baga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada sem angat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orient asi investasi yang inovatif untuk mem aksimumkan nilai bagi stakeholder. c. Konsep Dasar dan Kegiatan O perasional Bank Muamal at Indonesia W arkum Sumitro (2004:91) mengem ukakan bahwa Bank Muam alat Indonesia
dalam
m enjalankan
usahanya
operasional yang terdiri dari: “ Sim panan
m em punyai
lima
konsep dasar
murni (Al-Wadiah), sistem bagi hasil,
sistem jual beli dan m arjin keunt ungan, system sewa (Al-Ijarah) dan sistem jasa (Fee).” 1) Sistem Sim panan (Al-Wadiah) Sistem simpanan yaitu fasilitas yang diberikan oleh bank untuk memberikan kesempat an kepada pihak yang berkelebihan dana untuk menyimpan dananya di bank. Fasilitas ini biasanya diberikan untuk tujuan keamanan dan pem indah bukuan dan bukan untuk tujuan investasi. 2) Sistem Bagi Hasil Sistem bagi hasil yaitu sistem yang meliputi tata cara pem bagian hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana, yang terjadi ant ara bank dengan penyimpan dana, maupun ant ara bank dengan nasabah penerima dana. Bentuk jasa yang berdasarkan konsep dasar ini adalah mudharabah dan musyarakah. 3) Sistem Jual Beli dan Marjin Keunt ungan Sistem jual beli dan m arjin keunt ungan yaitu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, pihak bank akan m em beli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau m engangkat nasabah sebagai agen bank dan nasabah dalam kapasitasnya sebagai agen bank melakukan pembelian
27 barang atas nam a bank, kemudian bank m enjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga beli ditam bah keuntungan (m argin/m ark up). 4) Sistem Sewa (Al-Ijarah/ Al-Ta’jri) Sistem sewa terbagi dalam dua jenis yaitu: a) Al-Ijarah Perjanjian sewa yang member kesem patan kepada penyewa untuk memanfaatkan barang yang di sewa dengan imbalan uang sewa sesuai dengan persetujuan. Setelah masa sewa berakhir, barang akan dikem balikan kepada pemilik. b) Al-Ta’jri Sam a dengan al-ijarah, tetapi setelah m asa sewa berakhir, pem ilik barang menjual baran yang di sewa kepada penyewa dengan harga yang disepakati. 5) Sistem Jasa (Fee) Sistem jasa yaitu sistem kegiatan yang meliputi seluruh layanan non pem biayaan yang diberikan bank. Bentuk jasa yang berdasarkan konsep dasar ini antara lain, bank garansi, kliring, inkaso, jasa transfer dan lain-lain. d. Produk dan Jasa Bank Muamalat Indonesia Bank Muamalat Indonesia dalam kegiatan opersionalnya mem punyai dua pengelompokan produk dan jasanya yaitu; penyim pan dana dan pengeloa dana. Hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1) Penyimpan Dana a) Tabungan Ummat Tabungan Ummat merupakan sarana investasi m urni sesuai syariah dalam mata uang rupiah yang memungkinkan anda melakukan penyetoran dan penarikan tunai dengan sangat m udah. b) Tabungan Ummat Junior Tabungan Umat Junior adalah tabungan khusus untuk pelajar
28 c) Shar-e Shar-e adalah investasi syariah yang dikemas khusus dalam bentuk paket perdana seharga Rp. 125.000.- dan dapat diperoleh di Kant or-Kantor Pos On-line di seluruh Indonesia. d) Tabungan Haji Arafah Tabungan
Haji
Arafah
merupakan
jenis
tabungan
yang
ditujukan bagi anda yang berniat m elaksanakan ibadah haji secara terencana
sesuai
dengan
kem ampuan
dan
jangka
wakt u yang anda kehendaki. e) Giro Wadiah Giro W adiah Bank Muamalat dalam m ata uang rupiah maupun valas, pribadi ataupun perusahaan, ditujukan unt uk mendukung aktivitas usaha anda. Sistem wadiah bank tidak berkewajiban, nam un diperbolehkan, unt uk mem berikan bonus kepada nasabah. f) Deposito Mudharabah Merupakan pilihan investasi dalam m ata uang rupiah m aupun USD dengan jangka wakt u 1, 3, 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi anda yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah. g) Deposito Fulinves Merupakan pilihan investasi dalam m ata uang rupiah m aupun USD dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi Anda yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah. Deposito ini dilengkapi dengan fasilitas asuransi jiwa. h) DPLK Muamalat Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat, merupakan badan hukum yang menyelanggarakan program pensiun, yaitu suatu
program
yang
m enjanjikan
sejum lah
uang
yang
pem bayarannya secara berkala dan dikaitkan dengan pencapaian usia tertent u.
29 2) Pengelola Dana a) Piutang Murabahah Fasilitas penyaluran dana dengan sistem jual beli. bank akan membelikan barang-barang halal apa saja yang anda butuhkan kem udian menjualnya kepada anda unt uk diangsur sesuai dengan kem am puan anda. b) Piutang Istishna Fasilitas penyaluran dana unt uk pengadaan objek / barang investasi yang diberikan berdasarkan pesanan anda. c) Pembiyaan Mudharabah Pembiayaan dalam bentuk m odal/dana yang diberikan oleh bank untuk anda kelola dalam usaha yang telah disepakat i bersama. Selanjutnya dalam pembiayaan ini anda dan bank sepakat untuk berbagi hasil atas pendapatan usaha tersebut. Resiko kerugian ditanggung
penuh
diakibatkan
oleh
oleh
pihak
bank
kesalahan
kecuali kerugian yang
pengelolaan,
kelalaian
dan
penyim pangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan. d) Pembiyaan Musyarakah Pembiayaan Musyarakah
adalah kerjasam a perkongsian yang
dilakukan antara anda dan Bank Muamalat dalam suatu usaha dim ana
masing-masing
memberikan
kontribusi
pihak sesuai
berdasarkan
dengan
kesepakatan
kesepakatan
bersama
berdasarkan porsi dana yang ditanam kan. e) Gadai Syariah (Rahn) Bekerja sama dengan Perum Pegadaian membentuk Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS). Rahn (Gadai Syariah) adalah perjanjian penyerahan barang atau harta anda sebagai jaminan berdasarkan hukum gadai berupa emas/perhiasan/kendaraan.
30 B. Kerangka Pe mikiran Secara garis besar masalah-m asalah yang diteliti, dituangkan dalam bent uk suatu kerangka pemikiran unt uk memperjelas dan mengarahkan jalannya penilitian agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan. Penjelasan dalam bent uk gambar kerangka pemikiran dapat dijelaskan bahwa strategi pemasaran yang terangkum dalam strategi marketing m ix perusahaan jasa yaitu produk, harga, distribusi, promosi, orang, lingkungan phisik, proses, merupakan faktor dom inan yang ditetapkan berdasarkan misi, tujuan dan sasaran utam a bank muamalat untuk m endapatkan nasabah baru. Aspek-aspek yang mempengaruhi nasabah dalam menggunakan jasa perbankan juga di pengaruhi oleh faktor ekternal yaitu suatu proses yang digunakan perencana unt uk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan. Suatu proses analisis akan melahirkan keputusan manajemen yang dibuat berdasarkan penilaian pentingnya data tentang peluang dan ancaman. Keputusan ini akan diarahkan kepada tindakan apakah perlu bereaksi, m engabaikan, m encoba, m empengaruhi ataupun mengantisipasi peluang atau ancaman yang ditemukan. Faktor internal yang m enganalisis pola kekuatan dan kelemahan, unit bisnis tidak harus mengoreksi semua kelem ahannya atau m em anfaatkan
semua kekuatannya. Karena itu penting bagi pihak
manajemen untuk m enelaah kualitas hubungan kerjasama ant ar bagian dari analisis lingkungan int ernal. Salah satu cara yang baik dalam pem ecahan masalah hubungan kerja ini antara lain dengan m eminta tiap-tiap bagian menent ukan sendiri kualitas bagiannya dan satu sama lain m engidentifikasi kekuatan dan kelemahannya. Bank Muam alat Indonesia dalam penetapan dan penerapan strategi pem asaran perusahaan dalam m enghadapi persaingan sekaligus menjadi proses evaluasi yang diperlukan unt uk mem perbaiki dan meningkatkan kualitas produk akan m engalami beberapa kendala yang ditemui, kendala-kendala yang akan dihadapi berupa kendala yang bersum ber dari lingkungan internal perusahaan dan kendala yang bersum ber dari lingkungan ekt ernal perusahaan sehingga akan
31 menghambat untuk m endapat kan nasabah baru. Oleh karena itu perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi kendala – kendala yang ada, sehingga akan m uncul beberapa alternatif strategi pemasaran yang di terapkan, yang akan m enjadi langkah Bank Muamalat Indonesia dalam menam bah
jumlah
nasabahnya pada tahun
2008.
Kerangka pikir untuk
memudahkan penelitian, disusun sebagai berikut:
Fakt or – fakt or ekternal a. Umum
b. Industri
-
Ekonom i
- Sosial budaya
-
Pem erintah - T eknologi
- Pesaing - Pelanggan
b. Fakt or – fakt or internal: -
Operasional perusahaan
- Pemasaran
-
SDM
- Keuangan
Kendala – kendala yang dihadapi dalam penerapan strategi pem asaran
Analisis Interakt if
Upaya – upaya yang dilakukan untuk m enghadapi kendala penerapan strategi pemasaran
Analisis SWOT
Alternatif strategi pemasaran
Marketing mix a. Produk b. Harga c. Distribusi d. Promosi e. People f. Lingkungan g. proses
Bertambahnya nasabah
Gam bar 2. Kerangka Pemikiran
BAB III METO DOLO G I A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tem pat Penelitian Tempat yang akan digunakan sebagai tempat penelitian adalah Bank Mualam at Indonesia Cabang Solo yang berlokasi di Jl. Slamet Riyadi. No. 314,Surakarta. 2. Waktu Penelitian Dalam penelitian ini waktu yang direncanakan adalah bulan Juli 2008 sam pai selesai. B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yang ditekankan pada m asalah dan makna perpsepsi, maka bent uk penelitian yang digunakan oleh peneliti
dapat
digolongkan
dalam
penelitian
kualitatif,
dimana
peneliti
memperoleh data dari area yang berlatar belakang alamiah yang berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diam ati. Bentuk penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskript if kualitatif. Penelitian kualitatif m enurut Lexy J. Meolong (2000:3) yang m engutip Bogdan dan Taylor adalah sebagai berikut: “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diam ati”. Menurut Lexy J. Moleong (2000: 9) ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut : a) Menyesuaikan m etode kualitatif lebih m udah apabila dihadapkan pada kenyataan jamak. b) Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan ant ara peneliti dan responden. c) Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersam a terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
32
33 2. Strategi Penelitian Peneliti dalam mengkaji permasalahan penelitian diperlukan suatu pendekatan penelitian melalui pemilihan strategi penelitian yang tepat. Strategi penelitian yang dipilih akan digunakan unt uk m engamati, mengumpulkan informasi dan unt uk menyajikan analisis hasil penelitian dan juga mendukung cara m enetapkan jumlah sam pel serta pemilihan instrument penelitian yang akan digunakan untuk m engum pulkan informasi. Strategi yang digunakan adalah m etode tunggal terpancang.H.B sutopo (2002:42) mengatakan bahwa penelitian tunggal terpancang (embedded research) yaitu ”penelitian kualitatif yang sudah menent ukan fokus penelitian ini berupa vaiabel utamanya yang akan dikaji berdasarkan pada tujuan dan m inat pelitiannya sebelum peneliti terjun ke lapangan”. Strategi tunggal terpancang adalah tunggal berarti penelitian yang dilakukan
hanya pada bank mualam at
Indonesia cabang solo, sedangkan
terpancang artinya sudah menetukan fokus yang akan dikaji berdasarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu unt uk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan Bank Mualamalat Indonesia Cabang Solo. C . Sum ber Data Lexy J. meoleong (2000:13) mengatakan bahwa “sum ber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kat a-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tam bahan seperti dokum en dan lain-lain.” Sumber data penelitian ini di bagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Data Primer Data prim er adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data oleh penyidik unt uk tujuan khusus. Adapun yang m enjadi sum ber data primer adalah manajer Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo beserta staff karyawan dibidang pemasaran. Data primer yang ingin diketahui adalah data tentang produk yang ditawarkan, kondisi Bank Muamalat, fasilitas yang tersedia, kebijakan harga (sistem bagi hasil),kebijakan promosi serta hubungan kem asyarakatan, kebijakan distribusi, keadaan lokasi bank, prosedur pelayanaan dan keberadaan karyawan.
34 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang peroleh secara tidak langsung dari subyeknya maupun berdasarkan informasi dari pihak lain yang dianggap relevan, yaitu sumber tertulis baik catatan yang berupa laporan penelitian, buku referensi maupun arsip atau dokumen yang ada di bank m uam alat Indonesia cabang solo. Data dalam penelitian ini diperlukan data tam bahan berupa foto dan data statistik yang berperan sebagai penujang unt uk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan. D. Teknik Sampling Maksud sampling dalam penelitian ini adalah unt uk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (construction), Lexy J. Moleong (2006:165). Pengambilan sam pel dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan fokus penelitian. Peneliti tidak m enentukan jum lah sampel, tetapi peneliti m enentukan sejumlah informan untuk diwawancarai guna m em peroleh informasi
tentang
permasalahan
yang
sedang
diteliti.
Peneliti
berusaha
memperoleh informasi sebanyak m ungkin yang dapat diperoleh dari berbagai sum ber. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah m enggunakan teknik purposive sam pling (sam pel bertujuan). Peneliti tidak menentukan jumlah sam pel, tetapi m enentukan inform an unt uk diwawancarai guna m em peroleh informasi tent ang permasalahan yang sedang diteliti. Peneliti dalam menent ukan informan tersebut, peneliti m enggunakan teknik snowball sam pling (sam pel bola salju). Menurut Yin yang dikutip oleh H.B. Sutopo (2002: 57) m enyatakan bahwa: Snowball sam pling digunakan bilamana peneliti ingin m engum pulkan data berupa inform asi dari inform an dalam salah satu lokasi, tetapi peneliti tidak tahu siapa yang tepat untuk dipilih karena tidak m engetahui kondisi dan strukt ur warga masyarakat dalam lokasi tersebut, sehingga ia tidak bisa m erencanakan pengum pulan data secara pasti. Untuk itu peneliti bisa langsung datang memasuki lokasi dan bertanya mengenai informasi yang diperlukannya kepada siapa pun yang dijum pai pertam a.
35
Pengambilan sampel tidak ditekankan pada jumlah, m elainkan lebih ditekankan pada kualitas pemahamannya kepada masalah yang diteliti. Jum lah sam pel akan berkembang (Snowball) yaitu dari satu informan ke inform an lain sam pai inform asi yang dibutuhkan mencukupi. Hal ini dim aksudkan agar data yang diperoleh bisa lengkap dan mendalam. Pada dasarnya teknik bola salju tidak melakukan seleksi dalam menent ukan sampel, sehingga peneliti tidak membatasi jum lah inform an. Peneliti memilih informan kemudian informan tersebut diminta menunjuk informan berikutnya yang dianggap lebih m engetahui dan memaham i permasalahan yang diteliti. Hal ini dilakukan supaya data yang diperoleh akan mendalam dan benar-benar m endukung hasil penelitian. Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas m aka peneliti pertama-tam a datang pada Manajer Bank Muamalat Cabang Solo yang menurut pengetahuannya bisa dipakai sebagai informan kunci (key inform ant). Peneliti setelah berbicara secukupnya kemudian m enunjuk informan baru, dem ikian seterusnya bergant i informan berikutnya yang tahu lebih dalam m engenai permasalahan yang diteliti. E. Teknik Pengumpul an Data 1. Metode Wawancara atau Interview Menurut Suharsimi Arikunt o (1999:44) interview adalah “sebuah dialog (interview) yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk mem peroleh informasi
dari
terwawancara
(interviewer)”.
W awacara menurut
suharsim i
Arikunt o di bagi m enjadi tiga yaitu: a. Interview bebas Interview bebas yaitu interview yang dilakukan pewawancara bebas menanyakan
apa
saja
tetapi
sesuai
dengan
data yang akan
dikumpulkan. b. Interview terpimpin Interview terpimpin yaitu interview yang dilakukan pewawancara dengan membawa pedoman pewawancara lengkap.
36 c. Interview bebas terpim pin Interview bebas terpim pin yaitu kombinasi antara interview bebas dan terpimpin,
interview
yang
dilaksanakan
pewawancara
dengan
membawa pedoman wawancara yang m erupakan garis besar tentang hal – hal yang akan ditanyakan. Tahapan
wawancara yang digunakan
dalam
pelaksanaan kegiatan
wawancara diperlukan hal-hal sebagai berikut: a. Perencanaan wawancara Perencanaan tahap pertama ini adalah menent ukan orang yang akan diwawancarai. Langkah kedua mencari tahu bagaim ana cara yang sebaiknya untuk m engadakan kontak dengan mereka, langkah ketiga mengadakan persiapan yang matang seperti memperkenalkan diri dan memberikan ikhtisar singkat tentang penelitian. b. Pelaksanaan wawancara Pelaksanaan menyangkut pewawancara dengan yang diwawancarai yang meliputi m engatur strategi dan teknik berwawancara serta melakukan pencatatan data wawancara. c. Kegiatan sesudah wawancara Sesudah kegiatan wawancara berakhir hendaknya m enggunakan waktu untuk mengecek kualitas datanya dan m embuat cacatan lapangan serta mengorganisasikan kualitas datanya agar siap dijadikan bahan analisis. Interview yang digunakan adalah interview bebas terpim pin, yang pelaksanaan wawacaranya secara bebas tetapi
berdasarkan pada pedoman
wawancara yang telah dibuat. Alasan digunakannya interview bebas terpim pin adalah: 1) Untuk menghindari arah pertanyaan yang m enyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. 2) Memudahkan dalam mencatat jawaban pertanyaan terarah sesuai dengan pedom an dan memudahkan untuk m engelola data yang telah diperoleh.
37
2. Metode O bservasi Suharsimi Arikunto (1999:145) mengatakan bahwa “obeservasi atau yang disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek penelitian dengan menggunakan seluruh alat indera”. Observasi ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: a. Pengamatan
langsung, yaitu pengam atan yang dilakukan tanpa
perant ara terhadap obyek yang diteliti. b. Pengamatan
tidak langsung, yaitu pengam atan yang dilakukan
terhadap obyek penelitian m elalui perantara suatu hal atau cara, baik dilakukan dalam situasi sebenarnya atau buatan. c. Patisipasi yaitu, pengam atan yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau m elibatkan dalam situasi obyek yang diteliti. Penelitian
ini
menggunakan
pengamatan langsung dengan
tujuan
mendapatkan informasi yang diperlukan secara akurat. Teknik ini sering disebut dengan observasi partisipasif pasif yang dilakukan secara formal dan informal untuk m engam ati kondisi informan dan lokasi penelitian. 3. Metode Dokum entasi Menurut
suharmini
Arikunt o
(1999:148)
m engatakan
bahwa
“dokum ent asi adalah cara m encari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, m ajalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”. Jadi metode dokum ent asi merupakan suatu laporan tertulis dari suatu peristiwa dan sengaja disim pan sebagai dokum en atau sum ber data. F. Validitas Data Data yang telah berhasil digali, dikum pulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian,
harus
diusahakan
kemantapan
dan
kebenarannya.
Validitas
(keabsahan) dilakukan dengan tujuan agar hasil penelitiannya benar-benar dapat dipertanggung jawabkan, karena validitas data menunjukkan mutu dari seluruh proses pengum pulan data dalam penelitian.
38
Menurut Patton dalam H.B Sutopo (2002 : 78), terdapat em pat macam teknik triangulasi, yaitu (1) triangulasi data, (2) triangulasi metode, (3) triangulasi peneliti, (4) triangulasi teori. Adapun penjelasan m asing-m asing teknik triangulasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Triangulasi Data Triangulasi data juga disebut triangulasi sumber. Cara ini m engarahkan paneliti agar dalam mengum pulkan data peneliti wajib menggunakan beragam sum ber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari berbagai sum ber data yang berbeda. Pada teknik
ini tekanannya pada perbedaan sum ber data, bukan pada teknik
pengum pulan data atau yang lain. 2. Triangualasi Metode Jenis triangulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengum pulkan data sejenis tetapi dengan m enggunakan teknik atau metode pengum pulan data yang berbeda. Teknik triangulasi m etode ini, ditekankan pada panggunaan m etode pengum pulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan m engarah pada sumber data yang sam a unt uk menguji kem ant apan informasinya. Penggunakan metode yang berbeda untuk suatu informasi yang sama, peneliti dapat m enarik kesimpulan atas data yang digali secara lebih m antap. 3. Triangulasi Peneliti Triangulasi peneliti adalah hasil peneliti baik data ataupun kesimpulan mengenai bagian tent ang atau keseluruhannya bisa diuji validitas dari beberapa peneliti. Pandangan dan tafsir yang dilakukan oleh beberapa peneliti terhadap sem ua informasi yang berhasil digali dan dikum pulkan berupa catatan, diharapkan bisa terjadi pertemuan
pendapat yang pada akhirnya bisa lebih m emantapkan
hasil penelitian. 4. Triangulasi Teori Triangulasi teori dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teori dalam m em bahas perm asalahan yang dikaji dari beberapa perspekt if yang
39 digunakan dapat diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak, sehingga dapat ditarik kesimpulan yang lebih utuh dan menyeluruh. Hal ini karena setiap pandangan teori selalu memiliki teori-teori yang digunakan dan keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti sehingga mampu m enghasilkan simpulan yang lebih m ant ap dan benar-benar memiliki m akna yang kaya perspektifnya. Jenis triangulasi yang digunakan untuk m encapai validitas data dalam penelitian ini adalah triangulasi data/sum ber dan triangulasi m etode. Karena dengan triangulasi tersebut dapat dilakukan pengumpulan data sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda, dengan
demikian kebenaran
data diuji oleh sum ber data yang lain. Hal ini dapat dicapai dengan jalan : a. Mem bandingkan
data
hasil
pengamatan
dengan
data
hasil
wawancara. Pengam atan yang dilakukan dilapangan harus relevan dengan hasil wawancara yang diperoleh peneliti, yaitu tentang strategi pemasaran di Bank Muamalat Indonesia cabang Solo. b. Mem bandingkan hasil wawancara dengan isi hasil dokum ent asi yang dilakukan peniliti agar tidak menyimpang jauh dari dokumentasi yang terdapat di obyek penelitian. Penggunaan triangulasi metode ini laporan di tinjau ulang kembali oleh informan (khususnya inform an kunci) unt uk mengetahui apakah yang ditulis merupakan sesuatu yang disetujui m ereka. Kemudian hasil data tersebut dapat dibandingkan dengan dokum ent asi yang ada. Hal tersebut di lakukan untuk mendapatkan mutu dari keseluruhan proses pengumpulan data dalam penelitian ini menjadi valid dan sah dengan landasan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. G . Analisis Data Analisis data adalah proses urut-urutan data dengan mengorganisir data ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini m enggunakan pola penelitian induktif yang diolah dengan teknik saling terjalin atau interaksi saling m engalir. Teknik interaksi mengalir yaitu m odel analisis yang m enyatu dengan proses pengum pulan data dalam suatu rangkaian tertent u atau merupakan suatu siklus. Proses analisa data
40 dengan model interakt if m eliputi tiga komponen yaitu, pengum pulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi. Proses analisa data dalam penelitian kualitatif ini adalah sebagai berikut: 1. Pengum pulan Data Pengumpulan data dilakukan
selama data yang dibutuhkan belum
memadai, dan akan dihent ikan apabila data yang diperlukan telah memadai untuk mengam bil keputusan. Data kualitatif terutama terdiri dari kat a-kata, dan bukan angka. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi m aupun dokumentasi tersebut dikum pulkan menjadi satu untuk diproses lebih lanjut. 2. Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bent uk uraian atau laporan yang terperinci. Laporan tersebut perlu direduksi, dirangkum, dan dipilahpilah hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola atau tem anya. Jadi laporan lapangan sebagai bahan disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, sehingga lebih m udah dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam, juga mempermudah peneliti unt uk mencari kembali data yang diperlukan. 3. Penyajian Data Data yang tertumpuk, akan sukar unt uk ditangani, sukar mencari hubungan antara data yang satu dengan data yang lain dan sukar pula melihat gam baran keseluruhan unt uk melihat kesim pulan. Oleh karena itu, agar dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian perlu dibuat penyajian data. 4. Menarik Kesimpulan Atau Verifikasi Peneliti berusaha m encari data yang dikumpulkan, kem udian mencari pola, tema hubungan, persam aan hal-hal yang sering m uncul dan sebagainya. Data yang diperoleh kemudian dibuat suatu kesimpulan. Kesimpulan ini m ula-mula bersifat tentatif, kabur, diragukan, akan tetapi dengan bertambahnya data, kesimpulan itu akan lebih grounded. Jadi kesimpulan senantiasa harus verifikasi selama penelitian berlangsung.
41
Gam bar 3. di bawah ini adalah skem a model analisis interakt if yang akan digunakan oleh peneliti: Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Simpulan : Verifikasi
Gam bar 3. Skem a Analisis Dan M odel Int eraktif (Burhan Bungin, 2003 : 93) Cara peneliti unt uk menganalisis faktor – fakt or strategi dan mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancam an yang dihadapi, dalam penilitian ini. Penulis menggunakan pola analisis SW OT (Strenght, Weakness, Opportunities, and Threats) m enurut Freddy Rangkuti (2004:18) didefinisikan sebagai berikut: Analisis SW OT adalah identifikasi bebagai faktor secara sistematis untuk m erumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), nam un secara bersam aan dapat meminimalkan kelem ahan (weakness), dan ancaman (threaths). SWOT merupakan singkatan dari lingkungan internal strength dan weakness serta lingkungan eksternal opportunitiy dan threaths. Analisis SW OT digunakan untuk m enganalisa kondisi internal Bank Muam alat Cabang Solo yang kem udian akan m enentukan kekuatan dan kelemahan (strength and weakness) terhadap persaingan yang kemudian muncul dan akan m enentukan peluang dan ancaman (opportunitiy and threaths) pada usaha tersebut. Hal tersebtu digunakan untuk menganalisis atribut-atribut dari SWOT yaitu atribut kekuatan, kelemahan, peluang, dan acam an.
42 Atribut kekuatan (streght) m erupakan keunggulan atau kem am puan perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain atau pesaing yang berguna untuk
melindungi
bisnis
dari
kekuatan
kompetitor
dengan
mem bangun
penghalang m obilitas. Sedangkan atribut kelem ahan (weakness) merupakan kekurangan atau kelem ahan yang dimiliki oleh perusahaan tidak harus mengoreksi sem ua kelemahannya. Peluang (opportunities) m erupakan sebuah hal yang menarik untuk kegiatan pemasaran perusahaan yang menjadi sebuah peluang terntentu bagi perusahaan unt uk m eraih keunggulan bersaing. Ancaman (treath) merupakan tant angan yang diperlihatkan oleh suatu kecenderungan atau perkembangan yang tidak m engunt ungkan dalam lingkungan yang akan m enyebabkan kemerosotan kedudukan perusahan, jika tidak ada kegiatan pemasaran dengan tujuan tertent u. Matrik analisis SW OT yang m erupakan kombinasi dari lingkungan internal dan ekternal sebagai berikut: KEKUATAN
KELEMAHAN
Tentukan lim a sampai
Tent ukan lima sam pai
dengan sepuluh faktor –
sepuluh fakt or – fakt or
fakt or kekuatan internal
kelemahan int ernal
STRATEGI SO
STRATEGI WO
Tent ukan lima sam pai
Ciptakan strategi yang
Cipatakan strategi yang
dengan sepuluh fakt or –
menggunakan kekuatan
m em inimalkan
faktor peluang ekternal
untuk memanfaatkan
kelem ahan untuk
peluang
m em anfaatkan peluang
ANCAMAN
STRATEGI ST
STRATEGI WT
Tent ukan lima sam pai
Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
dengan sepuluh fakt or –
menggunakan kekuatan
m em inimalkan
faktor ancam an ekternal
unt uk mengatasi
kelemahan dan
ancam an
menghindari ancam an
INTERNAL FAKTOR EKTERNAL FAKTOR PELUANG
Gam bar 4. Skema Matrik SWOT (Freddy Rangkuti, 2004:31)
43 Keterangan : Strategi SO
: Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
m emanfaatkan
seluruh
kekuatan unutk m erebut
dan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk m erebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya. Strategi ST
: Strategi yang m enggunakan kekuatan yang dim iliki perusahaan untuk m engatasi ancam an
Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan pem anfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelem ahan yang ada. Strategi WT
: Strategi ini berdasarkan pada kegaitan yang bersifat defensive dan berusaha m enimim alkan kelemahan yang aa serta menghindari ancaman.
Dari skema analisisis SWOT di atas dapat diketahui situasi perusahaan secara umum, yang berhubungan dengan kombinasi dari kondisi lingkungan yang berperngaruh terhadap perusahan baik lingkungan internal maupun linkungan ekternal yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan situasi tersebut dapat diambil manfaatnya oleh perusahaan unt uk memutuskan berbagai m acam strategi dari masing – masing situasi yang dialam i perusahaan guna kemajuan perusahaan dan untuk m engatasi m asalah yang terjadi diperusahaan. H . Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan rangkaian kegiatan (tahapan) yang harus ditempuh dari awal hingga akhir penelitian. Kegiatan ini dimulai sejak pembuatan proposal penelitian, mengurus perijinan, pelaksanaan penelitian di lapangan, analisa data dan pem buatan laporan, serta penggandaan laporan. Analisa data dim ulai dari analisa awal, kemudian analisa data akhir dan kem udian penarikan kesimpulan. 1. Tahap Persiapan Penelitian Tahap ini kegiatannya adalah merencanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian, dimulai pengajuan judul, pembuatan proposal dan m engurus perijinan untuk m em perlancar jalannya penelitian.
44 2. Tahap Pengum pulan Data Tahap ini kegiatannya adalah peneliti terjun ke lapangan untuk mengum pulkan data yang akan m endukung tujuan penelitian. Peneliti dalam melaksanakan pengum pulan data ini menggunakan tiga teknik pengum pulan data, yaitu : (1) pengam atan (observasi), (2) wawancara, (3) dokumentasi. Ketiga teknik tersebut digunakan unt uk saling melengkapi satu dengan yang lain, sehingga data yang dikum pulkan benar-benar valid. 3. Tahap Analisi s Data Awal Analisa data awal dilakukan untuk m engetahui apakah data yang telah dikumpulkan tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga dapat diketahui data-data yang diperlukan dan data-data yang tidak diperlukan. Hal ini dilakukan agar data yang sangat diperlukan dapat terpisah dari data yang tidak berguna. 4. Tahap Analisi s Data Akhi r Data yang dianalisis dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh dalam pengum pulan data yang sangat m endukung tujuan penelitian. Karena data ini sudah dianalisis awal, maka m erupakan data yang valid. Setelah tahap analisis data selesai, m aka dapat ditarik kesim pulan tentang permasalahan yang sedang diteliti. 5. Tahap Penarikan Kesimpul an Tahap selanjutnya setelah sem ua data dianalisis dengan teknik analisis yang
sesuai
dengan
penelitian
data
yang
kualitatif,
yaitu
menarik
kesimpulan/verifikasi dari apa yang dihasilkan dari data tersebut. Penarikan kesimpulan harus didasarkan pada tujuan penelitian yang didukung oleh data yang valid, sehingga hasil penelitian tersebut dapat dipertanggung jawabkan. 6. Tahap Penulisan Dan Penggandaan Laporan Tahap penulisan dan penggandakan laporan ini semua kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan hasil yang dicapai ditulis dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan bentuk laporan harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
45 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Bank Muam alat Indonesia (BMI) a. Sejarah Bank Muam alat Indonesia PT Bank Muam alat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerint ah Indonesia,yang muncul dalam lokakarya bunga bank pada tanggal 19-22 Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Ide ini dipertegas kembali dalam Musyawarah Nasional IV MUI di Hot el Sahid Jaya, Jakarta pada tanggal 22-25 Agustus 1990. Pendirian Bank Muam alat mendapat dukungan pengusaha maupun cendekiawan m uslim yang tergabung dalam 227 pemegang saham pendiri, juga diperoleh dukungan dari ICM. Bank Muamalat merupakan bank syariah Pertama di Indonesia yang m enggunakan konsep perbankan Syariah. Berdasarkan surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 430/KMK.013/1992 tanggal 24 April 1992 Bank Muam alat telah m em eproleh ijin unt uk beroperasi. Pendirian Bank Muamalat Indonesia m emeperoleh tanggapan positif dari pem erintah dan masyarakat, sebagaimana tercermin pada komitmen untuk membeli saham perseroan sebesar Rp. 84 Milyar pada saat penandatanganan akta pendirian perseroan. Acara silaturahm i kem udian diselenggarakan di Istana Bogor dan menam bah komitmeb saham dari masyarakat Jawa Barat sehingga menjadi Rp.106 Milyar. Bank Muamalat Indonesia m enerim a ijin devisa pada tanggal 24 Okt ober 1994 hanya dua tahun setelah didirikan, sehingga berhak m enyandang predikat sebagai Bank Devisa. Peristiwa ini semakin mem perkokoh posisi perseroan. Keunggunlan dari penerapan konsep Islam di dalam sistem perbankan Bank Muamalat telah terbukt i, terutama di saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Bank-bank konvesional saat itu banyak yang runtuh dan perlu direkapitulasi oleh pem erintah atau bahkan harus dilikuidasi, akan tetapi Bank Muamalat Indonesia tetap kokoh dan tidak menderita kerugian yang besar akibat negative spread. 45
46 Kondisi tersebut m em buat m anajem en sadar akan perlunya m eningkat kan m odel perseroan. Bank Muamalat Indonesia kem udian melakukan penawaran saham terbatas (right issue) pada bulan juli 1998. Perkembangan kondisi makro ekonom i yang
tidak m endukung pada saat itu serta adanya perubahan dalam kebijakan
investasi luar negeri di negara-negara asal calon investor telah m enghambat rencana perseoan sehingga m enyebabkan perolehan dana dari right issue belum mencpai target. W alu dem ekian, modal tetap m eningkat m enjadi Rp. 165 Milyar. Penanaman m odal utama dari right issue perseroan adalah Islam ic Developm ent Bank (IDB) dan badan pengelola Dana ONH. b. Sejarah Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo Perkembangan Bank Muam alat hingga saat ini sangat m enggem birakan. Hal ini m enunjukan bank syariah dengan konsep bagi hasil m am pu bersaing dengan bank konvesional. Salah satu moment pent ing yang tidak dapat dilupakan adalah krisis m oneter yang melanda Indonesia khususnya sekt or ekonom i, akan tetapi dengan keyakinan m enjalankan roda perbankan syariah dengan hukum Allah SWT , Bank Mualam at tetap eksis dalam m enghadapi krisis tersebut. Bank Muam alat m em punyai keyakinan penuh dalam membangun perkenomian umnat, hal ini ditunjukan dengan pembukaan kant or cabang baru menjadi prioritas utama di tahun 2003. Tahun 2003 sebagai tahun layanan dan jaringan telah membuka 23 kant or cabang baru di seluruh Indonesia, suatu angkat fant astis yagn belum pernah dicapai sebelumnya dalam kurun wakt u 11 tahun. Salah satu yang m enjadi skala prioritas Bank Muamalat adalah Kot a Surakarta yang juga dikenal dengan sebutan Kota Solo. Kot a Solo di pilih karena dengan pertimbangan sebagai berikut: 1) letak, 2) pot ensi lending, 3) komitmen masyarakat terhadap Syariah Islam. Awal pendirian Bank Muam alat Indonesia Cabang Solo di m ulai dengan mendirikan Muam alat Business Centre (MBC) pada awal tahun 2002 sebagai sarana untuk m em perkenalkan Bank Muamalat kepada Kot a Solo dan sekitarnya. MBC ini berkantor di PT. Telkom, Jl. Mayor Kusmanto No. 01 Solo. Kegiatan MBC diant aranya silaturahmi dengan masyarakat Solo dan sekitarnya untuk memperkenalkan konsep syariah dan produk-produk Bank Muamalat baik dari
47 segi pendanaan maupun pembiayaan. Alham dulillah kegiatan sosialisasi ini mendapat tanggapan positif dari m asyarakat Solo dan sekitarnya. Kegiatan dan program Karesidenan Solo segera m em buahkan hasil, yaitu dengan menetapkan bahwa di Eks Karesidenan Solo segera di buka Cabang Bank Mum alat Indonesia. Alham dulillah pada tanggal 8 Sept ember 2003 Bank Muam alat Kantor Cabang Solo mem ulai kegiatan operasional ditandai dengan peresmian Kantor Cabang Solo yang berkant or di Jl. Kapten Mulyadi No.87 F Ruko Lojiwetan Pasar Kliwon Solo oleh Walikota Solo Bapak Slamet Suryanto. Unt uk mengakomodir kebutuhan nasabah atas layanan yang prima dan kantor yang lebih besar, m aka pada tanggal 13 November 2006 kantor cabang utam a direlokasi ke Jl. Slamet Riyadi No.314 (Depan Stadion Sriwedari Solo) dan kant or lam a yang berlokasi di lojiwetan berubah menjadi kant or kas. Pada tanggal 31 Agustus 2007, BMI membuka
kantor
layanan
di
RS PKU
Muham madiyah
Surakarta,
Jl.
Ronggowarsito No. 130 Surakarta. Dan bulan juni 2008 BMI membuka Unit Pelayanan Syariah Klaten yang berlokasi di Jl. Pem uda No. 295 klaten. 2. Visi dan Misi Bank Muamal at Indonesia (BMI) Visi dari Bank Muamalat Indonesia adalah Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dom inan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. Adapun Misi Bank Mualamat Indonesia adalah Menjadi role model lem baga keuangan syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan
orient asi investasi yang inovatif untuk memaksim umkan nilai bagi
stakeholder. B. Deskripsi Perm asalahan Penelitian 1. Strategi Pemasaran Setiap perusahaan harus menerapkan strategi pem asaran yang tepat agar mampu m enhadapi persaingan yang dewasa ini semakin ketat sekaligus untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Seiring dengan tumbuhnya bank – bank yang berpirinsip syariah menunt ut Bank Muam alat unt uk meninjau kem bali strategi yang telah digunakan dalam mencari dan m empertahankan nasabah untuk menjaga loyalitasnya. Bank Muamalat perlu m enciptakan suatu teknik maupun strategi komunikasi pemasaran yant tepat, yang dapat menjembatani gap ant ara
48 persepsi m anajem en dan persepsi konsumen. Bank Muam alat dalam menanggapi persaingan dan penyampaian produk kepada nasabah maka m enerapkan strategi pem asaran yang terangkum dalam m arketing mix, yang dijabarkan sebagai berikut: a. Produk Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian. Pembelian, pem akaian
atau konsum si yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan. Ia meliputi benda fisik, jasa, orang, tem pat, organisasi dan gagasan. Keberhasilan sebuah produk di pasar sangat ditentukan oleh kekhasan dan kelebihan produk tersebut di bandingkan dengan produk lain, serta bagaimana membentuk im age pasar terhadap produk tersebut. Di situlah akan muncul segmen pasar yang akan loyal terhadap produk tersebut. Informan A m engungkapkan bahwa: “Bank Muam alat dalam menderefensiasi / membuat ciri khas produknya yaitu dengan m emberikan nam a yang tidak telalu panjang, m udah di ingat, m emudahkan nasabah dalam m endapat kan produk kam i yaitu shar-e karena kita sudah bisa di akses m elalui kant or pos seluruh indonesia, selain itu kita memberikan hadiah kepada nasabah berupa m ateri tetapi sesuai kebutuhan, misalkan umrah, akan m endapatkan satu poin undian umroh jika mem punyai saldo kelipatan dua juta”. Informan B m engungkapkan bahwa: “deferensiasi produk yang kita lakukan adalah dengan m em berikan nama produk sesuai istilah dalam Syariat Islam dan mudah diterima pasar, biaya administrasi untuk m endapatkan produk kam i juga murah. Apalagi produk shar-e, penarikan di sem ua ATM bersama dan ATM BCA bebas biaya”. Bank Muam alat memiliki produk yang belum di miliki oleh bank lain juga dilakukan, hal ini sesuai dengan pernyataan inform an C yaitu: “Kalau di bank konvensional disebut kredit kalo di bank syariah disebut pembiayaan. Bedanya kalau kredit kita m emberi uang tanpa harus tahu akan dipakai unt uk apa, perlu tahu tapi tidak m utlak karena akadnya pinjam uang. Pembiayaan harus diketahui unt uk mem biayai apa. Karena penggunan dana harus yang halal misalkan untuk bioskop/diskot ik jelas tidak boleh. Selanjutnya tabungan shar-e merupakan inovasi baru 2003. yang membedakan adalah (a) easy, m udah digunakan dimana saja. (2)
49 everywhere, mudah didapatkan dam ana saja dan (3) ekstra ordinary, lain daripada yang lain. Shar-e dijual berupa kartu instant seperti kartu perdana, tidak berbuku awalnya dan dapat dibuka di kant or pos seluruh Indonesia. Jadi, tidak ada lagi batasan kedaruratan unt uk tidak m em iliki m embuka rekening shar-e. Kita juga ada produk Baiti Jannati (KPR syaria’ah) akadnya musyarokah wad jarro m utahiyah bi tamlik artinya bersyarikat sewa m enyewa berakhir dengan pem ilikan. Cukup dengan m enyetor 10% dari harga rumah, KPR ini hingga 15 tahun. Pem biayaan berdasarkan back to back. Jadi pembiayaan berdasarkan uang itu sendiri”. Informan D m engungkapkan bahwa : “Produk Bank Muamalat banyak, baik funding/landing. yang menjadi unggulan funding adalah shar-e, karena m enghimpun dana ritail/murah. Keunggulan shar-e bisa di akses lewat kantor pos, falitas tarik tunai, phone banking, tranfer/debit.cek saldo, sm s banking sama dengan tabungan umat. Custom er base shar-e sangat banyak. Biaya m urah, tarik ATM bebas biaya.dapat di akses atm bersama dan bca, biaya adm inistrasi bulanan 7500, itu paling kecil dari bank-bank yang lain,jadi m asih kompetitif. Sedangkan di pembiayaan produk yang tidak di miliki bank lain adalah KPR dengan m odel musyarokah wal ijarah, yaitu bank dan nasabah mem belikan rumah dengan m inimal syirkah dari nasbah 10% kemudian rumah itu di sewa kepada nasabah. Sewa itu menjadi keunt ungan antara bank dan nasabah dengan catatan tiap angsuran akan m enambah porsi nasbah bank hingga akhirnya mencapai 100% rumah tersebut menjadi pemilik nasabah, sedangkan dari bank pada akhirnya akan menjadi 0% atas kempemilikan rumah tersebut”. Beradasarkan data di atas, Bank Muam alat dalam mengelola produk jasa selalu memperhatikan kebutuhan, senantiasa menginovasi produk agar sesuai dengan keinginan konsum en dan produk harus halal. Hal ini dimaksudkan agar nasabah m udah dalam melakukan akses dan m enjaga loyalitas nasabah. Sehingga kualitas dan citra Bank Muam alat tetap terjaga sebagai market leader bank sistem syariah. b. Harga Harga adalah faktor yang paling diperhatikan oleh konsumen dalam melakukan transaksi, begitu pula dengan dunia perbankan yang menetapkan harga atau sistem bagi hasil harus dapat memenuhi keinginan dan minat dari konsum en. Bank Muamalat sebagai perusahaan harus m enentukan kebijakan penet apan harga yang m enarik agar nasabah tertarik untuk m elakukan hubungan dengan bank.
50 Penentuan harga sebuah produk biasanya dipengaruhi oleh keberadaan di pasar. Disamping itu dalam penentuan harga suatu perusahaan di pengaruhi pula dengan keberadaan pesaing yang ada. Infoman A mengungkapkan bahwa: “bagi hasil, sistem nya kita tidak berani menetukan dari awal. Jadi bagi hasil dari keuntungan bank tersebut perbulan berapa terus dari porsinya nasabah, jadi porsi nasabah ada nisbah yang sudah di tentukan oleh pusat”. Informan B m engungkapkan: ”Orientasi bagi hasil ini em ang bergant ung pada nisbatnya jadi tidak bisa diprosentasekan. hanya bedanya kita bisa mem berikan data historis, berdasarkan pengalaman orang yang menabung di muamalat dapat nya kira 5% atau 4%. Tetapi yang ke depan tidak bisa memprediksi. yang bisa di pastikan adalah nisbatnya. Kalau yang lebih condong ke syariah biasanya sugesti, dia memilih syariah. dan prakteknya kompetitif. Kalau m engeluarkan pembiayaan kita m elihat ke pasar. sehingga kalau di syariah alham dulillah cukup kompet itif. sehingga masih aman unt uk bagi hasil”. Informan C m enyatakan bahwa: ”Bank Muam alat dalam penetuan harga menggunakan nisbah. Nisbah giro itu tidak ada, dia hanya berupa bonus. Bank boleh mem berikan bonus tapi tidak wajib m em berikan bonus. Tabungan, Nisbahnya itu 2278 (22 untuk nasabah 78 untuk Bank). Terus deposito 1 bulan nisbahnya 50-50, 50% untuk bank 50% untuk nasabah. Deposito 3 bulan 51-49. 5149, yang depan selalu unt uk nasabah dulu. 51% untuk nasabah, 49% unt uk bank. 6 bulan 53-47 dan 12 bulan 54-46. Nah untuk penghitungan bagi hasil sendiri kita menggunakan HI/mil, HI/1000. HI itu sendiri adalah Hasil Investasi per Rp 1000. artinya setiap Rp 1000 dana yang ditanamkan di bank muamalat akan m endapat kan berapa per bulannya. Dan tiap bulan berbeda HI/mil. Tergantung keunt ungan bank m uam alat pada bulan itu berapa. memang akad syar’i itu mengenal akad tawar m enawar tapi biasanya ini adalah jasa untuk penyimpanan dana itu sudah ditent ukan, kecuali dalam jum lah tertent u / besar. Kalau penempatan dana, penanaman dana atau pembiayaan itu juga dikenal ada akad tawar m enawar sam pai ada akad kesepakatan. jadi bila ada penawaran diluar dari ketentuan yang ada di pusat, harus ijin pada pejabat yang berwenang. begitu mekanism enya”. inform an D m enyatakan bahwa: “Bagi hasil sem ua sudah ada standarnya metode HI/m il 1000 rupiah, m engutamam akan prinsip keadilan, Bank Muamalat menghitung berapa
51 hasil investasi setiap per 1000 dana nasabah yang yang dihasilkan investasinya. Jadi dana total funding di kumpulkan terus di salurkan unit bisnis di hitung seluruh indonesia di hitung rata - rata per 1000 rupiah, contoh bulan novem ber HI/mil 1000 hitungannya 10.25%, bagi hasilnya nanti ada nisbah, kalau deposito ada nilainya bisa di lihat di daftar. Tergantung kesepakt an yang ada dan sesuai pem bagian nisbah. Nisbah dapat ada kesepakatan ada tawar m enawar ant ara bank dengan nasabah. Negosiasi dilakukan jika uang yang diinvestasikan signifikan / dalam jumlah besar. Wewenang di daerah ada, tapi harus ada ijin dan persetujuan dari pusat”. Tabel 2. Nisbah Bank Muamalat (www.m uam alat bank.com) Jenis simpanan Nisbah Porsi Nasabah (Nasabah) Rupiah (Rp) Deposito 1 bulan 50.00 5.04 Deposito 3 bulan 51.00 5.14 Deposito 6 bulan 52.00 5.34 Deposito 12 bulan 53.00 5.44 Valas Deposito 1 bulan 51.00 1.41 Deposito 3 bulan 51.25 1.41 Deposito 6 bulan 51.50 1.42 Deposito 12 bulan 51.75 1.43 22.00 2.22 Tabungan
Evikulaen Rate 6.13% 6.25% 6.50% 6.62% 1.71% 1.72% 1.73% 1.74% 2.70 %
Berdasarkan data wawancara yang telah dilakukan. Bank Muam alat dalam menent ukan bagi hasil / nisbah sudah distandarkan dari pusat sesuai tabel yang telah disajikan, dalam perhitungannya m enggunakan m etode HI/mil 1000 rupiah yaitu pihak Bank Muamalat menghitung berapa hasil investasi setiap per 1000 dana nasabah yang yang dihasilkan investasinya. Harga yang sudah ditetapkan Bank Muam alat sangat kompetitif dengan bank lainnya. c. Distribusi Kegiatan distribusi diidentikan dengan pemilihan lokasi yang dilakukan perusahaan dalam menyampaikan jasanya. Informan A m enyatakan bahwa: ”Bank itukan sifatnya menjual jasa, karena lembaga jasa dua harus m emberikan pelayanan bagus kepada nasabah, kalau nam anya bank berdiri di lingkungan komplek perbankkan, ini juga kebijakan pem erintah
52 juga kalau bisa bank cabang kumpulan, selain itu kan Jl. Slamet Riyadi kan jalan utama/ poros. Bank kan kalau ingin memam erkan yang terbaik akan mulai m emang harus m em ilih tempat , terus orang kan di Solo lebih kenal dengan Jl. Slam et Riayadi ya.untuk m emperm udah nasabah / m asyarakat untuk m engakseslah”. Selanjutnya Informan B mengungkapkan bahwa: “penentuan tem pat agar terjangkau : di area perbankan (faktor safety), di dekat pasar, area bisnis. di kantor pos. ke depan mem buka jaringan di daerah-daerah pasar”. Informan C m enyatakan bahwa: ”Ya dulu yang saya tahu Jl. Slamet Riyadi adalah pusat bisnis Kot a Solo. Bagaimanapun gengsi ya, gengsi sebuah kantor ket ika belum ada di Slamet Riyadi seolah - olah belum berkantor di Solo. Nah kita ada di depan stadion Sriwedari, itu juga kelebihan bagi kita karena gam pang kita jadikan petunjuk. Kita juga m emiliki mitra kerja yaitu Kantor pos Jadi untuk m enerim a setoran dan membuka rekening shar-e itu bisa dilakukan oleh kantor pos. ” Informan D m enyatakan bahwa: “Masyarakat Solo m asih m em andang dalam menanamkan kepercayaan dari segi fisik sangat berpengaruh, oleh karena itu perlu adanya peningkatan image, dan peningkatan im age, perlu kant or besar yang m udah di akses dan diketahui masyarakat. Pusat perbankan juga di Jl. Slamet Riyadi. Dengan demikian kita mem iliki keunt ungan; kantor m udah diakses, mudah dikenal, penampilan bank juga sem akin bagus, semakin lam a kita juga tidak bisa kant ornya berada di sini, oleh karena itu kita perlu tambahan untuk m engakom odasi nasabah yang jauh dari Klaten, Karangayar maka kita buka di klaten karena nasabah banyak, PKU Muham madiyah Palur, Kartasura, Sragen, W onogiri. Dalam rangka m emudahkan untuk di akses,dalam m elakukan pengembangan dan penempatan kant or baru / pelayanan kita melakukan VSS (visbility studi) studi kelayakan, menilai kelayakan”. Berdasarkan data di atas, Bank Muamalat dalam m em ilih kantor harus di tem pat strategis, mudah di akses nasabah, m udah dikenali oleh masyarakat um um , dekat dengan pusat kota dan pusat bisnis kota. Selain itu dalam produk shar-e mempunyai cakupan distribusi yang sangat luas karena ada kerja sama dengan pihak kant or pos di seluruh indonesia serta 2 ATM yaitu BCA dan ATM Bersama. Strategi yang telah dilakukan sangat mendukung kinerja bank dan memperm udah masyarakat unt uk mendapatkan produk Bank Muam alat.
53 d. Promosi Kegiatan promosi yang dilaksanakan Bank Muam alat Cabang Solo bertujuan
unt uk
mempernalkan
produknya
unt uk
m em asuki pasar serta
menjem batani daerah diluar jangkauan transaksi syariah unt uk berhijrah pada transaksi non ribawi. Strategi prom osi m erupakan suatu langkah-langkah yang harus di tempuh dalam memasarkan produk perbankan yang ditunjkan pada peningkatan penjualan yang diorientasikan pada pengum pulan dana, orientasi pada pelanggan, peningkatan mutu layanan, dan meningkatkan fee based income. Oleh karena itu yang harus dilakukan oleh sorang pem asar yaitu dengan meyakinkan pelanggan akan produk yang tidak nyata melalui presentasi produk yang m enarik dan proses penjualan efekt if tergant ung pada ketajam an dan kejelian dalam m elakukan pendekat an penjualan. Sasaran promosinya adalah masyarakat um um baik itu umat Islam maupun non Islam , sehingga tidak hanya kalangan tertentu saja yang menikmat i produk ini. Informan A m engungkapkan bahwa: ”Biasanya kita lewat suatu kegiatan ya, tapi karena m elihat keadaan kondisi kota jadi tidak sem ua bisa lewat kegiatan-kegiatan, silaturohim , surat kabar, pamflet. Biasanya kalau kita mau ngadain acara kita m engabarkan pada m asyarakat lewat media surat kabar, artinya m eningkat kan kepercayaan masyarakat bahwa bank ini tangguh kan gitu. Percayakanlah kalau bank itu sebenarnya amanah bagi masyarakat ”. Informan B m engungkapkan bahwa: ”Prom osi yang dilakukan menggunakan media surat kabar, profeling, iklan TV, sponsorhip. Leaflet dan dirrect selling ke kelom pok pengajian, Yayasan Nur Hidayah, PKS (Partai Keadilan Sejahtera), kita juga prom osi melalui radio: MH FM, Solopos FM, Salma FM, m ent ari FM, RRI, wakt u-wakt u puasa diefektifkan. sebar brosur saat seminar dan m om en pekan ekonomi syariah”. Informan C m engunkapkan bahwa: ”Prom osinya kita pakai paling kalau ada sponsorship ada kegiatan – kegiatan Bank Muam alat m enyumbang berapa lalu nanti akan ada berupa pemasangan spandukkah, pem asangan logo diacara tersebut atau kita dikasih waktu unt uk present asikah dan sebagainya.jika m elalui Iklan kita ada iklan radio kayak di beberapa. Mentari FH, MH FM. Di koran kalau ada berita yang insident al ada dikoran. tabloid kita m enerbitkan sendiri.
54 Sejauh ini kita gak pernah pasang baliho/reklam ae, kecuali di kantor sendiri. karena untuk promosi butuh biaya besar. Itu hambatannya”. Informan D m engungkapkan bahwa: “Media pengenalan produk Bank Muam alat pernah menggunakan m edia m assa tapi tidak tiap hari, karena jika promosi berkaitan masalah biaya, karena biaya promosi sebuah kegiatan yang sangat tinggi yang dikeluarkan perusahaan, selain itu jika ada kegiatan-kegiatan kita m engundang wartawan. Promosi lewat Media radio kita mengisi kajian di perbankan syariah di MH fm tiap hari selasa, yang siaran di gilir dari semua karyawan Bank Muam alat.kegiatan prom osi yang lain seperti kerja sam a dengan instasi pendidikan, m engadakan sem inar perbankan syariah di kampus-kampus, promosi perbankan syariah dengan m asuk ke m ajelis taklim, Seperti amal sahabat, MTA ( Majelis Tafsir Al-Qur’an ), pengusaha Solo itu dilakukan rutin tiap bulan. Pembuatan leaflet pamlet tergant ung kegiatan-kegiatan, seumpama bulan ram adhan m emubuat ucapan selam at,buat spanduk, yang penting kegiatan-kegiatan keIslaman kita buat itu, kita tidak m enggunakan reklam e karena m ahal tehambat m aslah biaya, pajak juga tinggi”. Berdasarkan data yang telah didapat kan dapat kita lihat Bank Muam alat dalam melakukan Promosi produknya m enggunakan berbagai metode dan sarana yaitu dengan menjadi sponshor sebuah kegiatan, menyebar leflet dan pam let, direct selling / silaturahim ke lembaga-lem baga Islam baik ormas atau lem baga pendidikan di Solo, m enggunakan iklan radio ternama di Solo . Bank Muam alat tidak menggunakan promosi m enggunakan m edia reklame karena terkendala masalah biaya yang besar jika menggunakan media iklan t ersebut. e. Proses Bank Muam alat sangat m emperhatikan bagaimana proses kegiatannya terutam a yang berkaitan dengan nasabah. Proses selalu dikaitkan dengan kegiatan operasional perusahaan yang dilakukan setiap hari. Informan A m enyatakan bahwa: ”Karyawan Bank Muam alat dalam m elayani nasabah kita fleksibel dan unt uk proses membuka rekening sangat m udah dan sudah standar seperti peraturan Bank Indonesia yaitu jati diri jelas, yang m enghadap pada waktu tersebut orang tersebut, tanda tangan di depan teller bank, datadata yang diberikan benar itu, Nasabah tidak harus muslim , dalam Operasional Bank Muamalat yang m em bedakan kita lebih luwes, jadi kita ditunt ut untuk prioritas mementingkan pelayanan pada nasabah yang dan menjaga am anah yang diberikan nasabah yang sudah mendukung
55 ataupun istilahnya yang sudah m enitipkan dananya kesini. Jadi kalo unt uk pelayanan kita ditunt ut unt uk serba bisa. Kita diberikan pembelajaran unt uk serba bisa, artinya gini, nanti suatu saat m isalnya ada yang izin dan keadaan itu rame di depan kan bisa aja yang dari m arketing dipindahkan kedepan membantu front liner. istilahnya salah satu fleksibel, artinya peraturan tetep ada, tapi kita tidak terlalu kaku, itu kalau untuk operasional sehari-hari”. Informan B m engungkapakan bahwa: ”Proses transaksi nasabah unt uk debitur/penabung di Bank Muam alat sangat mudah dan saat itu juga bisa. pelayanan nasabah kreditur lebih cenderung hati-hati dalam m enyalurkan dana kita mesti m elihat dari segi 5C perusahaan yang akan m em inta pendanaan yaitu character, capacity, capital, collateral, condition”. Informan C m enyatakan bahwa: ”Proses pelayanan Bank Muam alat untuk para penabung sangat m udah datang bawa uang, bawa kartu ident itas selesai. Kita di Bank Muam alat tidak membatasi dia harus ktp lokal tidak seperti bank-bank lain. Kalau buka rekening di Solo tidak harus punya KTP Solo, sedangkan untuk nasabah yang m eminta pembiayaan harus lengkap adm inistrasi KTP, Kartu Keluarga, Kartu Nikah dan data jam inan. Dalam pelayanan di Bank Mualamat miliki standar pelayanan yaitu pelayanan Fast service start with m e. Pelayanan cepat m ulai dari saya. Setiap karyawan Bank Muam alat siapapun dia, dia adl seorang marketing sekaligus customer service. Ketika dia marketing dia juga bisa melayani nasabah sebaik – baiknya. Ketika dia seorang custom er service dia juga harus bisa m enerangkan berbagai produk perbankan terutama Bank Muamalat. Baik itu penyimpanan dana maupun penanam an dana. Begitu juga seorang teller dia juga harus paham produk-produk perbankan dsb. Jadi artinya nasabah kalaupun dia datang salah menanyakan kredit pada teller, m aka tellerpun bisa m enjawab m inimal menjawabnya, akan saya pertemukan bapak dengan m arket ingnya biar nanti bisa dijelaskan lebih lanjut. Tapi m inimal inform asi awal sudah bisa disampaikan ke nasabah. Artinya nasabah tidak kecewa minimal dia m endapatkan dan merasa diperlakukan dengan baik baru dipersilahkan akan senang. Ini standar pelayanannya. Terus bank pak satpam . Standarnya kalau di bank m uam alat itu, yang teller ataupun custom er service onliner yang laki – laki harus m em akai peci dan berbaju koko. Kalau yang perem puannya tidak memakai baju ketat dan jilbabnya harus m enutupi dada”. Informan D m enyatakan bahwa: “Pelayan unt uk Nasabah yang menabung,sangat m udah dan cepat untuk m embuka rekening baru tinggal dengan datang langsung ke Bank Muam alat/ m aketing bank, dengan identitas diri, ngisi form ulir, setoran
56 awal. Standar tidak di persulit. Jika nasabah embiayaan perlu ada analisa. Mekanismenya nasabah perlu mem enuhi prasarat pembiayaan, ident itas diri, ident ias usaha, jaminan trus dianalisa, kita harus tahu kinerja nasabah dengan melihat laporan keuangan 2 tahun terakhir untuk di anlisa atau tidak. Survey usaha, survey jaminan. Unt uk murabahah fleksibel bisa bank yang belikan/nasabah yang beli sendiri. Wakalah yang membelikan nasabah yang spesifikasi yang telah ditentukan.jika terjadi ket erlambatan di sistem syariah tidak mengenal denda/sanksi,tapi kita diperbolehkan oleh DPS unt uk tujuan ketertiban supaya nasabah m embayar tepat waktu, itu diperboleh kan dan secara syariah di analasis boleh. Tetapi hasil denda bukan termasuk sebagai pendapatan bank tapi dimasukan ke Baitul Mall Muam alat untuk kegiatan sosial”. Berdasarkan
data
yang
telah diperoleh,
Bank
Muam alat
sangat
memperhatikan proses transaksi antara pihak dan nasabah. Proses yang dilakukan Bank Muamalat
tidak berbelit-belit, membutuhkan waktu yang cepat dan
menggunakan sistem on-line sehingga dapat dilakukan di mana saja. Sedangkan dalam pem biayaan Bank Mumalat sangat selekt if harus jelas penggunaan uangnya ini untuk mengetahui uang digunakan hal-hal yang halal/haram . Hal yang perlu di perhatikan yaitu 5C (character, capacity ,capital, collateral, condition). f. O rang Hal pent ing dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka orang yang berfungsi sebagai pelayanan sangat m empengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Orang mem egang peranan paling penting dalam melakukan kegiatan jasa. Bank Muam alat yang berorientasi pada pelayanan selalu memperhatikan sekt or ini. Karyawan merupakan sasaran utama dalam point ini karena karyawan selalu bersinggungan langsung dengan nasabah. Informan A m engungkapakan bahwa: “Karyawan Bank Muam alat kalau secara umum istilahnya m ungkin dia punya karakt er sendiri, ram ah. Kalau fisik sih di Bank Muamalat bukan jadi standar pent ing, misal mungkin dari wajah dia biasa-biasa aja tapi secara pelayanan m em berikan senyum , mem berikan penjelasan secara gamblang. Ada buku pedoman di setiap posisi, tapi untuk internal kita, yang jelas semuanya harus bisa melayani nasabah masyarakat . Selain itu para karyawan secara etika juga harus m encerm inkan seorang muslim , karena di Islamkan bisnis dakwah. Dalam m elakukan seleksi karyawan ya kita pakai Standar biasa, cuma yang jelas harus bisa baca Qur’an, m emaham i produk-produk syariah, muslim (kunci utama). Untuk pendidikan karyawan muam alat kita ada program-program yang sifatnya
57 religi juga seperti Qiyamul lail berjamaah,trus semacam pembinaan spiritual. Sedangkan unt uk pelatihan skill tergant ung dibagian apa karyawan di tempat kan, pem berian pelatihan juga di tentukan dari kebutuhan karyawan muamalat”. Informan B mengungkapkan bahwa: ”Seleksi
yang dilakukan standar
yaitu psikotes, wawancara, pengetahuan agama, pengetahuan umum. standar yang menent ukan pusat. Kita juga m enilai dari sisi keram ahan. Unt uk mereka ada trainingnya (untuk semua karyawan muamalat). Untuk karyawan baru ada sistem pendam pingan dahulu dari karyawan lam a. Informan C m engungkapkan bahwa: “Rekrutmen yang dilakukan standar ada ujian tulis, psikotes, wawancara tes kesehatan masing-masing posisi sudah ada standarnya sendiri – sindiri, itu yang menetukan pusat, sedangkan pelatihan skill juga ada, itu program dari kantor pusat, kant or regional atau kantor cabang sendiri. up grading informasi dan up grading ilmu sesuai dengan posisinya”. Informan D m engungkapakan bahwa: “Rekrutmen ada standar pendidikan m inim S1, ada tes tulis, psikotes, wawancara,tes kesehatan, tapi unt uk security kita kerja sama dengan lembaga penyedia jasa keam anan, itu yang m engatur dari kantor pusat. Jika standar karyawan muamlat ada 9 training (pro um at ,finanching ,m uam lat spirit, dom estic operation,dan lain-lain), semua karyawan harus m elewati 9 training,sem ua karyawan harus mempunyai m ulti talenta karena ada perputaran/penempatan di posisi yang lain. hal ini tergant ung kemampuan dan bakat personal, selain itu juga ada pem erataan kemampuan”. Berdasarkan data di atas, Bank Muamalat sangat mem perhatikan kualitas karyawannya. Bank telah melakukan beberapa hal dalam m enjaga kualitas karyawannya hal ini dapat dilihat dari rekrutm en yang selekt if, adanya training peningkatan skill para karyawan, adanya perputaran penempatan karyawan bank yang disesuaikan dengan kebutuhan dan bakat para karyawannya. g. Bukti Fisi k Bukti fisik adalah lingkungan fisik perusahaan tem pat jasa dicipt akan Bank Muamalat dalam m enyediakan bukt i fisik ini berupa desain dan layout suatu bangunan yang disusun sedemikian rupa unt uk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi. Bank Muamalat juga menyediakan tempat parkir yang luas
58 dan am an agar nasabah dalam m elakukan transaksi tidak merasa was-was dengan kendaraan yang ditaruhnya ditem pat parkir. Informan B menyatakan bahwa: “untuk m asalah bukt i fisik kita sudah ada standar corporate identy suasana di kant or harus sedemikian rupa agar nasabah nyam an, kantor bank juga harus
secara fisik terang, bersih, fasilitas
mushola, dan toilet standar”. Hal tersebut juga di tambahkan oleh informan C menyatakan bahwa: “Standart coorporate kita ada mushola di depan. Hal ini yang akan m em bedakan bank muamalat dengan bank syariah lainnya, selain ada di depan juga harus bisa diakses dari luar. Jadinya ket ika orang mau sholat bisa di gunakan. Selain itu juga ada parkir yang gratis, sehingga tidak m emberatkan nasabah”. Informan D m enambahkan dalam bukti fisik Bank Muamalat bahwa: “Selama ini kita belum mendapatkan komplain nasabah masalah layout, fasilitas, parkir dan kebersihan kant or,saat pertam a m em bangun sudah di analisis bentuk dan layout yang bagus dan efesien seperti apa, untuk coporate indentiy m ushola di depan dapat di akses unt uk um um.menjaga kebersihan dilakukan office boys setiap wakt u dan setiap saat”. Berdasarkan
data
di
atas,
Bank
Muam alat
sudah
bagus dalam
memperhatikan bukti fisik hal ini dapat di lihat dari penjagaan kebersihan, penerangan, lay out kant or yang dapat memberikan kenyam anaan bagi nasabah dan efektifitasan kinerja Bank Muamalat. Selain itu Bank Muamalat mempunyai coporate indentiy yang membedakan dengan bank-bank lainnya yaitu adanya mushola di depan bank yang dapat di akses siapa saja serta mempunyai warna khas yang diapakai yaitu warna ungu lebih dominan. 2. Analisi s Lingkungan Pemasaran Pengetahuan penentuan
tentang lingkungan
strategi pem asaran
perusahaan.
m erupakan
fakt or
utama dalam
Strategi yang diterapkan harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi linkungan perusahaan baik lingkungan internal maupun lingkungan ekternal.
59 a. Analisis Lingkungan Eksternal 1) Lingkungan Umum a) Ekonomi Strategi perusahaan dipengaruhi oleh keadaan perekonomian dim asa
sekarang
perekonom ian
ini
dan
di
m asa
mungkin
bisa
yang akan m enjadi
datang.
peluang
Keadaan
bagi
suatu
perusahaan, tetapi belum tent u bagi perusahaan lain. Perubahan kondisi ini harus dapat diatasi oleh perusahaan karena mempengaruhi kondisi pangsa pasar dengan mempersiapkan suatu tindakan antisipasi yaitu m elalui penetapan strategi pemasaran yang tepat. Informan A menyatakan bahwa: “Kondisi perekonomian Kota Solo m endukung karena dari sisi bisnis berjalan dengan baik, sisi produk perekonom ian di kota Solo juga bagus. W ong ngom ong Solo ki kan kot a teram e di jawa tengah. artinya transaksi-transaksi ataupun pedagangan berjalan berati ini kan karena keuangan. Keuangan berjalan berart i ini m enunjukkan akt ifitas perbankan juga jalan”. Informan C menyatakan bahwa: ”Soloraya sendiri kan keuangan terbesar berpusat di Kot a Solo. Jadi penyerapan lembaga keuangan juga potensi besarnya di Solo. Yaitu sebesar 14 triliun. Solo kan banyak pabrik, banyak juga pengusaha muslim . Banyak bertebaran orang-orang kaya di Solo yang punya dana banyak. Makanya itu di Solo kenapa bank jateng syariah belum ada di semarang dan ada pertama di Solo. karena potensi Solo itu lebih besar dibandingkan sem arang”. Informan D menyat akan bahwa: ”Di Solo ini akses/segm en total pebankan syariah cuma 5% dari akses semua perbankan di Solo, makanya dengan
cuma 5%
itu m asih banyak peluang untuk
berekpansi”. Berdasarkan perekonom ian
data
di
atas,
Kota Solo
memiliki
pot ensi
yang bagus sehingga sangat m enguntungkan bagi
kegiatan Perbankan di Kot a Solo.
60 b) Sosial Budaya Keadaan sosial budaya dalam industri jasa, trend-trend yang berlaku akibat perubahan sosial yang terjadi serta pergeseran pola pikir, gaya hidup, dan tingkah laku m asyarakat sangat berpengaruh bagi
perkembangan
kehidupan
jasa
tersebut.
Perusahaan
yang
memasuki industri jasa tertentu harus selalu m encerm ati keadaan ini, karena hal-hal tersebut m em bawa perubahan pula pada keinginan dan permintaan akan pemenuhan kebutuhan hidup m asyarakat. Informan C menyatakan bahwa: ”Solo itu dari awal sosial keagamaannya beragam. Dari yang paling ”kanan” sam pai yang paling ”kiri”, PKI juga dari Solo. Gerakan-gerakan juga banyak dari Solo. Solo sebagai kota bisnis sangat rent an. Dari sisi kultur Solo sendiri sangat mendukung dari kultur budaya jawa itu sendiri. Tetapi yang nam anya sumbu pendek ketika kultur itu ternyat a Solo itu menyim pan bara. Jadi sedikit ada pergesekan mungkin terjadi.dulu kan pernah ada pem bant aian di Solo, pem bakaran tahun 1999, beberapa toko dibakar, gramedia dibakar hampir semua dibakar bahkan balai kotapun dibakar. Bahkan Solo mengalami guncangan ekonom i. Setelah itu ada perbaikan dari sisi kepercayaan, walikota yang baru terutam a ya, Joko Widodo banyak berperan m enumbuhkan kepercayaan dengan kegiatan – kegiatan nasional, karena jujur perbankan tanpa didukung dari pem erintah setempat tidak bisa, susah. Nah dengan adanya latarbelakang pergerakan, beragam, itu m endukung sekarang kita kondusif mendukung berkembangnya perbankan syariah terutama karena di Solo raya ini pesat, ya itu meningkat terus dan lem baga-lembaga Islam disini juga banyak ditam bah lagi adalah keluarnya fatwa dari PP muham madiyah yang mengharuskan seluruh am al usaha m uhamm adiyah ke perbankan syariah itulah salah satu titik terang terus”. Informan D menyatakan bahwa: “Pengaruhnya jelas berpengaruh karena banyak masyarkat yang pem ahaman ke-Islamannya kurang, maka m ereka menganggap bank m uam alat yang memandang sama ant ara bank muamlat dengan bank konvesional. Forum edukasi dengan lewat sekolahan, majelis taklim , dor to dor yang sudah di papline yang sudah ditetapkan, kita juga punya dai m uamalat untuk mensosilasasi dan mem asarkan produk-produk bank m ualamat. Realawan direkaryawant dengang sistem kont rak”.
61
Berdasarkan data yang di peroleh kondisi masyarakat Kota Solo sangat
beragam, hal ini menjadi tantangan tersediri bagi Bank
Muamalat unt uk memberikan pendidikan dan pencerahan tentang sitem Perbankakan yang berasaskan Islam . c) Pemerintahan Kota Solo yang identik dengan kota budaya dan kota dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam tik langusng memberi angin segar pada bisnis jasa perbankan yang sekaligus dapat m eningkatkan perkonomian daerah. Pemerintah kot a yang menjadikan kot a Surakarta sebagai kota bisnis dan perdagangan saat ini m em punyai dam pak positif di dunia perbankan, karena akan membuka peluang bank untuk menyediakan jasa-jasanya pada pelaku bisnis. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan C bahwa:” Joko Widodo banyak berperan menum buhkan
kepercayaan
dengan
kegiatan-kegiatan
nasional
maupun internasional, jadi Kota Solo m erupakan kota yang kondusif dan meyakinkan para investor unt uk menanamkan m odalnya”. informan A m enyatakan bahwa:” ada hubungan timbal balik dari kebijakan pemkot terhadap kemudahan mendirikan ijin usaha, karena akt ifitas ekonom i berjalan maka di butuhkan lembaga bank untuk m enghimpun dan m enyalurkan dana”. Pihak Pem kot dalam menjalankan kebijakannya juga pernah melibatkan dan m enjalin kerjasama dengan Bank Muam alat hal ini sesuai dengan pernyataan informan B dan D bahwa: “Pemkot mempunya tangapan bagus terhadap bank m uam alat dari para birokrat kot a, kita sering di libatkan kerja sam a untuk menyaluran UMKM”. Berdasarkan data yang di peroleh, kebijakan dan hubungan pem erintah Kota Solo sangat baik serta m em punyai ketergantungan satu sama lain, sehingga kebijkan pemerint ah Kot a Solo dapat memperlancar kegiatan Bank Muamalat.
62 d) Teknologi Perubahan teknologi dapat m em berikan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Perkembangan teknologi pada dunia perbankan lebih banyak
ditujukan unt uk kemudahan-kem udahan
konsumen dalam
memanfaatkan produk yang ada tanpa harus melalui prosedur yang berbelit – belit. Menurut
Informan
A bahwa: “Teknologi kita jelas ada
peningkatan, ATM kita dapat di akses Online seluruah Indonesia karena bekerja sam a dengan Kant or Pos Indonesia, ATM Bersama dan ATM BCA yang telah tersebar di seluruh pelosok indonesia, ini memudahkan nasabah dalam m engkases layanan Bank Muamalat”. Hal ini juga di ungkapkan oleh informan D bahwa: “Teknologi online selalu di upgrade, teknologi inform asi onilne kantor
seluruh
indonesia, kant or pos, online dengan ATM bersam a dan ATM BCA ada phone banking juga”. Informan C menyatakan bahwa: ”Teknologi itu dari pusat kita hanya tinggal mengikuti saja, yang namanya perbankan pasti meng-update teknologi. Ya, tekonologi perbankan ham pir standar semua m isalkan ATM, kita juga m enaruh mungkin m esin server ditiap-tiap kant or pos, itu digunakan untuk setoran dan pem bukaan rekening, bahkan mesin server itu bisa duigunakan oleh pihak ke tiga antara klien Bank Muamalat dan kantor pos dan bisa digunakan yang online,m isalkan Bank BTN itukan memakai sistem nya muamalat, jadi tinggal bayar di muamalat. Selain itu ada yang nam anya sms banking, terus ada yang namanya mobile banking dia bisa memindah rekening hanya dengan web ataupun lewat hand phone, terakhir ini di counter sendiri, yang bisa menarik uang tunai, jadi tinggal am bil nomor ant rian gesek uang tunai, ambil struknya dan di tukarkan ke teller nanti langsung ambil tunai bisa tunai beku atau cetak web”. Berdasarkan data yang diperoleh, Bank Muam alat senant iasa memperbarui kualitas teknologinya supaya dapat meningkat efensiesi dan produkt ifitas kinerja yang dilakukan bank. Hal ini dapat dirasakan oleh nasabah berupa kemudahan dan keamanan dalam melakukan kegiatan transaksi.
63 2) Lingkungan Industri a) Pesaing Informasi
tentang
pesaing
diperlukan
dalam
rangka
perkem bangan dan perluasan usaha informasi tersebut mengenai siapa pesaing utama perusahaan, adanya barang atau jasa subsitusi dan perubahan strategi pesaing utama. Informan A menyatakan bahwa: ”Persaingan dengan bank konvensional maupun bank syariah atau koperasi kita melihatnya bukan persaingan kan melihat nya juga lebih ke sama-sama berusaha untuk m enjadi yang dipilih atau di percaya oleh masyarakat strategi sih ada kita istilahnya berjuang, kita dari Bank Muamalat ingin yang terbaik mungkin kita bisa yang miliki apa yang di m iliki bank lain, tetapi kita punya keunggulan yang tidak di m iliki bank lain. Misalkan cont oh biaya pembukaan shar-e itukan instan. hari itu dan jam itu juga tabungan sudah jadi langsung jadi, shar-e kita juga menjangkau di daerah-daerah yang belum dijangkau bank-bank syariah terutam a, selain itu salah satu dari sekian banyak yang bisa mengakses ke 2 ATM yang berbeda ATM Bersama dan ATM BCA Dari segi pelayanan m emberikan alternatif yang paling baik”. Informan C menyatakan bahwa: ”Persaingan kita sehat, kita selam a 9 tahun kita sendirian tidak ada teman, Kem udian ada Bank Syariah Mandiri (BSM) kem udian diikuti yang lain walaupun masih mengikuti bank sayriah, dan sebagainya dan walaupun sekarang sudah spin off , jadi bank syariah pun sekarang tinggal teknologi dan layanan yang m embedakan disitu saja dan juga kecepatan penyampaian informasi, inovasi produk. Selain itu kita tetap menjaga komunikasi dengan perbankan terutama perbankan yang syariah walaupun persaingan secara bisnis tetap ada, tapi kita ada agenda temu dengan pimpinan bank syariah di Solo, biasanya ada saling tukar pikiran pelayanan bank sayriah di Solo, saling tukar pikiran, mengatur strategi bersam a menguasai pasar di Solo itu bedanya, jadi perbankan syariah itu bukan mem indahkan uang dari bank syariah yang satu ke bank syariah yag lain, tetapi bagimana uang yang di bank konvensional dipindahkan ke syariah karena yang kita tuju adalah dari market share syariah kalau dari bank syariah ke bank syariah yang lain itu tidak m enambah m arket share. Itu yang memang dijadikan pem indahan target kita dari bank-bank konvensional itu
64 setidaknya musuh utam a karena kita berpegang pada kepatuhan platfom kita, halal sesuai syariah, bunga bank haram, itu yang mem buat kita giat”. Informan D menyatakan bahwa: “Pesaing ada bank konvesional dan bank syariah, prinsipnya persaingan tiap bank memilih segm ent asi pasarnya sendiri – sendiri, selama ini Bank Muamlat membidik em osional market, tetapi kita juga ke rasional market. Di rasional market kita bersaing dengan bank konvesional karena bank kita m elayani semua kalangan, strategi yang di lakukan kita sebagai bank pelopor bank syariah, orisinil,m urni tidak mempunyai bank induk yang dimiliki bank syariah yang lain.kita m em iliki derefensiasi produk shar-e yang dapat diakses di semua kantor pos”. Berdasarkan data di atas Bank Muamalat mempunyai persaingan secara bisnis dengan bank-bank syariah/lembaga-lem baga keuangan syariah yang lainnya, nam un dalam dilain pihak Bank Muam alat dan lem baga – lem baga keuangan syariah juga m em punyai kerja sama dan strategi dalam hal merebut m arket share dari bank-bank konvesional yang berada di Solo. b) Pelanggan Bank Muamalat dalam m eraih pangsa pasar tent u m em iliki target yang selalu m eningkat dari tahun ke tahun. Karena secara keseluruhan,
masyarakat
baik
m uslim
m aupun
non
muslim ,
masyarakat sebagai konsumen dengan berbagai karakteristiknya dapat melakukan akt ivitas transaksi di Bank Muamalat. Analisa faktor konsum en yang m enjadi pelanggan dipengaruhi oleh: (1) Dem ografi Keadaan penduduk Kota Solo selalu m engalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penduduk tersebut tersebar berdasarkan kelom pok umur tersebar dalam tabulasi data sebagai berikut: Infoman A menyatakan bahwa: “Unt uk masalah pertambahan dan perubahan peduduk kondisi yang ada saat ini misalnya mungkin ngaruh sat ini di Solo Insyallah ada tambahan tempat kantor lagi. Saat ini ada di sini
65 Solo 2 ( Loji W etan dan PKU Muhamm adiyah ), di klaten 1, di Wonogiri, Palur, Kartosuro, Boyolali. Insya Allah Desem ber ini, nant i 2010 buka yang baru lagi. kalau saat ini sistem yang ada saat ini kita m endekati pasar bukan pasar yang mendekati kita. Dari segi pendidikan sih berpengaruh juga m ungkin pem ahaman masyarakat mengenai perbankan syariah, utnuk m asalah ini kita butuh pendekatan lebih. Untuk m asalah angka um ur Kita bisa menjawab kita bisa masuk ke segm en anak-anak.” Informan C menyatakan bahwa: ”Ya tentu ada pengaruhnya buat kita produknya menyesuaikan, produk muamalat itukan kita m eyesuaikan, ada tabungan umat yang m emang sudah mem iliki ident itas resmi negara, keudian tabunagn um at junior bagi yang belum m em iliki KTP, nah trus shar-e ini bisa digunakan bagi nasabah yang belum m em iliki KTP bisa menggunkan kartu identitas pelajar atau kartu tanda pelajar, itu bisa dipakai , makanya saja ket ika kita dia sudah punya KTP harus segera diupdate informasi artinya dari segi umur kita cover, dari segi pendidikan produk shar-e kita m ulai medobrak hampir dari golongan atas dari golongan bawah yang tidak sekolah sekalipun dia bisa m enggunkan karena itu tadi 3 slogan shar-e yaitu easy, every wehere dan ekstra ordinary ini atrinya mudah digunakan siapa saja. Dari segi um ur, segi pendidikan dan ini terbukti di indonesia timur banyak yang orang – orang yang sudah lanjut usia bisa mengunakan tarik tunaikan. artinya dari itu sudah m endukung dari segi umur dan pendidikan, unt uk pergeseran pendudk m isalkan pergerakan penduduk kita malakukan pendataan selain di kant or pos kita sudah m engantisipasi dan pendataan kita layani dengan kant or – kant or kita terletak di pusat ekonomi dan bahkan sekarang lebih banyak jum lah ATMnya dari pada jum lah kantornya, Bank Mum alat stategi dalam m asalah ini adalah bekerja sama dengan jaringan yang sudah ada ATM BCA dan ATM bersama, artinya jaringan dari Bank Muamalat bisa dikatakan dua kali lipat dari jaringan bank konvensional”. Informan D menyatakan bahwa: “Dari segi dem ografi m em ang ada pengaruh, tapi tidak absolute berpengaruh,karena kita dapat merubah m ainset masyarakat dengan adanya sosialiasi dan edukasi, cont ohnya dulu orang belum m engenal Bank Muam alat m aka orang enggan berbank syariah atupun belum percaya adanya bank syariah karena m asih mem andang ah paling sam a saja dengan bank konvesional, tapi setelah di edukasi dapat berubah dan m au berpindah ke Bank Mum alat, untuk m asalah sulit aksesnya Bank Muamalat jauh, sebenarnya ingin pindah Bank Muam alat tapi karena jauh ya
66 sementara jadi nasabah di bank konvesional dulu, tetapi setelah kita dekati. Bank Muam alat kerja sam a dengan kant or pos akhirnya m ampu mengubah mereka, yang akhirnya m engubah mereka, yang dulunya kendala akses akhirnya pindah ke Bank Muamalat, unt uk masalah demografi ada pengaruhnya tetapi setelah adanya sosialiasi dan edukasi serta ekpansi itu dapat dirubah, karena dari sisi ini ada pengaruh tapi tidak signifikan jadi tidak kami prioritaskan”. Berdasarkan data di atas permasalah dem ografi, Bank Muam alat mempunyai pendekatan melalui produk yang dapat digunakan di sem ua
um ur,
sedangkan
masalah
persebaran
penduduk
Bank
Muamalat membuka cabang/kant or yang letaknya strategis dan m udah diakses sehingga bank lebih dekat dengan konsumen, serta melakukan kerja sam a dengan kant or pos di seluruh cabang supaya dapat mengakses produk Bank Muamalat berupa produk Shar-e. (2) Ge ografi Lingkungan geografis perlu diketahui unt uk menent ukan lokasi yang
sesuai
dengan
perusahaan,
karena
berhubungan
dengan
transportasi dan kem udanan akses. Lokasi perusahaan yang terbaik adalah yang dekat dengan konsum ennya. Kot a surakarta m emiliki luas 12.000 m2 terdiri dari 5 kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, Banjarsari, dan Jebres. Informan A menyat akan sebagai berikut: “Kantor kita pindah ke sini karena perm intaan nasabah tempat
lebih m udah dijangkau,
terletak di jantung kota. Artinya bisa memberikan presitise kepada msayarakat
sendiri”.
Lebih
lanjut
Inform an
B,
C
dan
D
mengungkapkan bahwa: “pem ilihan kant or di Jl. Slam et Riyadi 314 surakarta karena terletak di tengah kota, merupakan jalan akses utama Solo dan m udah di kenal karena letaknya di depan Stadion Sriwedari”. Berdasarkan data di atas, Bank Muamalat dalam menent ukan tem patnya memiliki pertimbangan sebagai berikut: tempat m udah di akses, berada di pusat kot a, m udah dikenal m ayarakat dan mem berikan prestise terhadap bank.
67 b. Analisis Lingkungan Internal 1) O perasional Perusahaan Bank
Muamalat
beroperasional dengan menggunakan
sistem
syariah Islam yaitu sebuah sistem yang mem berikan keadilan kebersam aan serta m em bangun perkenomian um at. Dengan operasional seperti ini diharapkan masyarakat akan terhindar dari riba. Kegiatan Bank Muam alat dengan sistem bagi hasil dirancang untuk terbinanya menyimpan
kebersam aan uangnya
dalam
menanggung
resiko
usaha
dana
di lembaga, lembaga selaku pengelola dana
(mudharib) dan masyarkat yang m em butuhkan dana yang bisa berstatus pem injam dana/ pengola usaha. Inform an C menyatakan bahwa: ”Sistem operasional Bank Muam alat yang m enggunakan sistem syariah di bank itukan ada yang nam anya DSN (dewan Syariah Nasional) itu berkedudukan di MUI (Majelis Ulama Indonesia), DSN itu mengawasi semua bidang keuangan dan perdagangan yang bergerak di bidang sayriah, ini halal atau tidak,ada lagi DPS (Dewan Pengawas Syariah) itu tingkatan pada m asing - masing bank, bisa jadi DPS di Bank Muam alat dari anggot a bisa jadi dia merangkap angota dari DPS bank syariah lain, jadi akad ini sesaui atau tidak, DPS yang menilai di pusat, produk ini sesuai atau tidak yang menilai pusat, jadi kalau daerah, cabang itu hanya melaksanakan”. Inform an D m enyatakan bahwa: “Sistem operasional tetap berbeda dengan
konvesional
bagi hasil dari hasil
keuntungan,
konvesional
persent asi pokok yang ditetapt kan, adanya Dewan Pengawas Syariah. Diatasnya juga ada DSN unt uk menetapkan halal dan haram nya sistem perbankan syariah di indonesia”. Berdasarkan data di atas Bank Muamalat dalam melakukan operasionalnya senant iasa terjaga kehalalan produknya ada lem baga khusus yang m em antau kinerja dan produk bank-bank syariah jadi produk yang telah di keluarkan Bank Muam alat sudah sesuai dengan syariah Islam.
68 2) Sumber Daya Manusia Pandangan masyarakat m engenai citra dan pretice perusahaan yang mengelola bidang jasa seringkali dikaitkan dengan faktor sumber daya manusia. Karena dalam penyajian produknya pihak perbankan langsung berhubungan dengan konsum en atau nasabah. Sum ber daya manusia ditempatkan sebagai m otor penggerak, yang m enjalankan segala aktivitas dalam usaha m em enuhi kebutuhan para konsumen. Inform an B mengungkapkan bahwa: ”Seleksi
yang dilakukan
standar yaitu psikot es, wawancara, pengetahuan agam a, pengetahuan umum. standar yang m enentukan pusat. Kita juga m enilai dari sisi keramahan. Untuk mereka ada trainingnya (untuk semua karyawan muamalat). Untuk karyawan baru ada sistem pendam pingan dahulu dari karyawan lama”. Inform an C mengungkapkan bahwa: “Rekrutmen yang dilakukan standar ada ujian tulis, psikotes, wawancara tes kesehatan m asing – masing posisi sudah ada standarnya sendiri – sendiri, itu yang m enet ukan pusat, sedangkan pelatihan skill juga ada, itu program dari kantor pusat, kantor regional atau kant or cabang sendiri. Up Grading informasi dan up grading ilmu sesuai dengan posisinya”. Inform an D m engungkapakan bahwa: “Rekrutmen ada standar pendidikan minim S1, ada tes tulis, psikotes, wawancara,tes kesehatan, tapi unt uk security kita kerja sam a dengan lembaga penyedia jasa keamanan, itu yang m engatur dari kantor pusat. Jika standar karyawan m uam lat ada 9 training (pro um at,finanching,muamlat spirit, domestic operation, dan lain - lain), sem ua karyawan harus m elewati 9 training,semua karyawan harus m em punyai multi talent a karena ada perputaran/penempatan di posisi yang lain. hal ini tergantung kem ampuan dan bakat personal, selain itu juga ada pemerataan kem ampuan”. Berdasarkan data di atas, Bank Muamalat sangat memperhatikan kualitas karyawannya. bank telah m elakukan beberapa hal dalam menjaga kualitas karyawannya hal ini dapat dilihat dari rekrutmen yang selektif, adanya training peningkatan skill para karyawan.
69 3) Pemasaran Bagian
pemasaran
adalah
bagian
yang paling vital dalam
meperkenalkan produk-produknya kepada m asyarakat atau calon nasabah. Dengan bagian ini m aka informasi dari perusahaan akan segera tecapai kepada sasaran yang hendak dituju. Inti dari pem asaran adalah produk (product), harga (price), promosi (prom otion) dan distribusi (distribtion), namun sebagai bisnis jasa konsent rasi pemasaran di tambah dengan melihat aspek orang(people), linkungan fisik (physical environm ent)dan proses (process) yang akan menent ukan kualitas jasa. Inform an C menyatakan bahwa: ”Kalau secara umum kita menggunakan strategi starwar. itu perang bintang, W itu whole sale artinya penjualan produk muamalah ke m asif, kepada siapapun, lembaga apapun berupa produk shar-e itu sendiri, whole sale jadi penjualan bisa di Bank Muamalat dari kantor pos dan bahkan bisa melalui perorangan, whole sale jadi kita m enguasai pasar dengan rekening Bank Muamalat, A-nya itu Allience itu artinya kita membangun kem itraan dengan siapapun, jadi Allience itu dengan siapapun denganbank lain misalkan, kita bermitra dengan BMT, dengan koperasi , bahkan dia bisa menjualankan produk kita dan lain sebagainya, nah R itu remote, rem ote artinya dari apa yang ada yang jauh bisa saling berhubungan, salng mengendalikan , tidak keluar dari koridor yang sudaha ditetapkan Bank Muam alat”. Selain itu Informan D menyatakan bahwa: “Membidik nasabah retail dengan slogan im prove quality go retail artinya m eningkat kan kualitas
kita
dari
pelayanan,
Sumber Daya Manusia, infrastuktur
bank,teknologi. Go retail m elakukan penetrasi di pasar retail yang bisa diartikan umkm , costumer banking”. 4) Keuangan Keuangan adalah hal yang paling pokok dalam setiap usaha. Begitu juga dengan Bank Muamalat dalam m enjalankan kegiatan operasional bank, pem bent ukan sum ber daya manusia, kegiatan pem asaran dan meningkatkan usaha diperlukan biaya. Keberhasilan Bank Muam alat dalam mengelola usahanya ditunjang oleh pertumbuhan pendapatan yang
70 berasal dari bertambahnya kuant itas nasabah karena memang menjadi sum ber pendapatan. Hal ini seperti yang di ungkapakn oleh informan B dan D yang menyatakan bahwa: “Penambahan nasabah di cabang Solo pem bukaan rekening tabungan di Solo tiap hari 5-15 orang/hari”. Kondisi keuangan bank dapat dilihat juga pada sisi pertumbuhan laba dan asset yang telah di dapatkan oleh bank muam alat, hal ini di ungkapkan oleh informan C dan D menyatakan bahwa : “Sepanjang tahun 2007 akhir sam pai dengan tahun 2008 terjadi peningkat an pada laba. Pada akhir desem ber 2007 ditutup dengan laba 3,5 miliar, dan pada penutupan bulan desember 2008 meningkat menjadi 5,5 miliar, sehingga ada peningkatan terjadi penigkatan sebesar 2 miliar. Kalau diprosentase terjadi peningkatan m encapai 57 persen dan saat ini total aset di Solo m encapai 110 m iliar. Dari aset tersebut semua telah digunakan unt uk melakukan pem biayaan. Bakan untuk melakukan pembiayaan m asih harus m inta bant uan dari kant or pusat. Karena, dengan aset saja m asih belum mencukupi. Sedangkan kebutuhan untuk pembiayaan saat ini m encapai 115 miliar". 3. H asil O bservasi Lapangan a. Produk Bank
Muam alat
menghasilkan
produk
yang m udah diingat, ini
dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan sebagai bank yang mudah diingat yang telah diletakan pada tempat strategis di kantor Bank Muam alat. Nilai lebih dari bank adalah pem berian jam inan dan kemudahn dalam m endapatkan produk yang dihasilkan oleh bank b. Harga Nisbat pembagian hasil sangat kompetitif dengan bank konvesioanl. Nasabah dapat m elihat besaran pembagian nisbah pada papan yang telah di letakan pada kantor Bank Muam alat. Perbedaan dengan bank konvesional terletak pada akad dan penghitungannya.
71 c. Distribusi Letak kantor Bank Muam alat sangat strategis karena terletak di pusat Kot a Solo yaitu di Jl. Slamet Riyadi 314. pendistribusian produk Bank Muamlat dengan prosedur yang mudah. Nasabah tinggal datang ke kant or atau kantor pos yang sudah tersebar di sem ua kecamatan unt uk melakukan transaksi. d. promosi Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bank Muam alat selain melalui periklanan juga melalui perlayanan yang ramah kepada nasabahnya. Serta permasangan reklame berukuran besar di depan kant or e. Proses Nasabah yang datang langsung diarahkan oleh satpam apakah melakukan transaksi pengam bilan atau penyetoran atau custom er service m aka tinggal mengam bil nomor ant rian di mesin yang sudah di sediakan setelah itu mengisi slip yang ada, menunggu panggilan nomor antrian setelah itu menuju meja teller dan akan dilayani dengan ram ah. Nasabah yang melakukan pembiayaan harus melalui custom er service untuk diketahui pem biayaan apa yang diharapkan. f. O rang Pelayanan yang ada di Bank Muam alat diutam akan pada keram ahan kepada nasabah, serta kemam puan komunikasi unt uk melayani karyawan dengan baik. Hal ini mem udahkan prosedur pelayanan dan nasabah akan merasa nyaman yang pada akhirnya nasabah akan loyal terhadap bank. g. Bukti fisik Bukti fisik yang di telah di lakukan Bank Mumalat unt uk mem berikan kenyam anan kepada pelanggan berupa ruang tunggu yang nyaman, mushola, tem pat parkir, piagam penghargaan, papan nisbah bagi hasil dan
air minum
dingin. h. Teknologi
Teknologi yang di gunakan Bank Muamalat dalam meningkatkaan pelayanaan dan kecepatan m elayani nasabah m enggunakan sistem Komputeriasi, sistem on-line dan fasilitas ATM.
72 i.
Pelanggan Pelangggan Bank Muam alat Cabang Solo terdiri dari masyarakat um um ,
pelajar dan mahasiswa. j.
Sumber Daya Manusia Karyawan Bank Muamalat yang bersingguanan langsung dengan nasabah
seperti satpam , teller, custom er service dan orang marketing, sangat sant un dan ram ah dalam melayani nasabah, serta penjelasan terhadap produk dapat di jelaskan dengan jelas. 4. Analisis SWO T Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat di analisis fakt or – faktor yang merupakan kekuatan, kelem ahan, peluang dan ancaman Bank Muamalat. a) Kekuatan Int ernal 1) Produk Bank Muamalat sangat beragam serta sesuai dengan kebutuhan m asyarakat. 2) Prosedur pelayanan produk sangar mudah, murah, cepat, dan tidak berbelit-belit. 3) Mempunyai jaringan ATM sangat luas sehingga m emudahkan nasabah dalam bertransaksi 4) Kegiatan transaksi dapat di akses semua Kantor Pos Indonesia. 5) Pembagian hasil yang proposional dan kompetitif. 6) Karyawan yang mem punyai kem am puan serba bisa. 7) Perusahan selalu mengem bangkan dan meningkatkan skill karyawan supaya kualitas pelayanan nasabah semakin baik. 8) Tempat m udah di akses, mudah di jangkau. b) Kelem ahan Internal 1) Biaya promosi yang terbatas. 2) Kualitas sumber daya m anusia yang m asih perlu ditingkatkan dan Jumlah karyawan masih terbatas. 3) Lokasi parkir yang belum m emadai dalam hal keam anan. 4) Jumlah kantor kas / pem bant u m asih sedikit.
73 c) Peluang 1) Adanya forum kerjasama ant ar bank – bank syariah unt uk m enyusun strategi m enguasai m arket share perbankan di Solo. 2) Banyaknya jumlah yayasan, lem baga pendidikan, institusi dan organisasi m uslim di Solo. 3) Adanya kebijakan pemerintah yang mendukung keberadaan bank Muam alat Solo. 4) Market share perbankan yang m asih 5% dari 100% market share perbankan di kot a Solo. 5) Mulai tum buhnya kesadaran masyarakat unt uk menghindari riba. 6) Jumlah penduduk yang selalu m engalam i peningkat an dari tahun ket ahun. 7) Banyaknya Ulam a, Tokoh Islam , dan Organisasi Islam yang m enganjurkan unt uk berpindah menggunakan sistem syariah. d) Ancaman 1) Kurang pengetahuan serta pemaham an masyarakat atas bank syariah (sistem bagi hasil) dan produk – produknya. 2) Iklan yang disajikan bank konvesional lebih m enarik. 3) Munculnya bank-bank baru dan lem baga keuangan yang m ulai m enganut sistem syariah. 4) Besarnya pasar nasabah yang masih menganggap sama ant ara bank berprinsip syariah dan bank konvesional.
Berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Bank Muam alat sekaligus ancaman dan hambatan yang dihadapi bank dapat ditentukan strategi pem asaran yang terangkum dalam m atrik SWOT/TWOS, supaya memperm udah dalam memahami dan m enganlisis maka akan disajikan pada tabel 3. Tent ang pem bagian dan analisis SWOT /TWOS sebagai berikut :
74 Tabel 3. Analisis SWOT/TW OS IFAS (Internal Factor
Kekuatan (Streght/S)
Kelem ahan (Weakness/W)
Ananailisis sumary)
1) Produk Bank Muamalat
1) Biaya promosi yang
sangat beragam serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 2) Prosedur pelayanan produk
terbatas. 2) Kualitas sumber daya manusia yang masih perlu ditingkatkan dan
sangar mudah, murah,
Jum lah sum ber daya
cepat, dan tidak berbelit –
manusia (karyawan
belit.
Mumalat) masih
3) Mempunyai jaringan ATM sangat luas sehingga
terbatas. 3) Lokasi parkir yang
memudahkan nasabah
belum memadai dalam
dalam bertransaksi
hal keamanan
4) Kegiatan transaksi dapat di akses semua Kantor Pos Indonesia. 5) Pembagian hasil yang proposional dan kompetitif. 6) Karyawan yang mempunyai kemampuan serba bisa. 7) Perusahaan selalu mengem bankan dan meningkatkan skill karyawan supaya kualitas pelayanan kepada nasabah sem akin baik. 8) Menggunakan berbagai macam media promosi yang tepat dah murah.
4) Jum lah kantor kas / pem bantu masih sedikit.
75 9) Tem pat mudah di akses, mudah di jangkau. EFAS (Ekternal Factor Analysis Summ ary) Peluang
STRATEG I SO
STRATEG I WO
(oppotunities/O )
1) Menjaga dan m eningkatkan
1. Melakukan promosi
1) Adanya forum kerjasama ant ar
fasilitas yang ada 2) Meningkatkan kualitas
bank – bank
kinerja perusahaan yang
syariah untuk
lebih baik.
yang efekt if dan efesien sehingga tepat sasaran serta biaya murah. 2. Penam bahan kantor
m enyusun strategi
3) Mempererat kerja sam a
kas/pem bantu dengna
m enguasai m arket
dengan bank – bank
tempat yang strategis
share perbankan
syariah yang lain untuk
unt uk mendekati dan
di Solo.
meningkatkan market
memperm udah akses
share perbankan syariah
masyarakat/nasabah
yang berada di Kot a Solo
terhadap Bank
2) Banyaknya jumlah yayasan, lem baga pendidikan, institusi dan organisasi muslim di Solo.
4) menjaga hubungan baik dengan pem erintah daerah 5) Meningkatkan kerjasama
Muamalat. 3. Melakukan penelitian/survey kepada
dan promosi dengan
masyarakat tentang
yayasan/ lembaga Islam
produk – produk bank
pemerintah yang
dan kelompok-kelompok
syariah.
m endukung
pengajian.
3) Adanya kebijakan
4. Meningkatkan kualitas
keberadaan bank
karyawan melalui
Muam alat Solo.
pelatihan dan training.
4) Market share perbankan yang m asih 5% dari 100% market share perbankan di kota Solo.
76 5) Mulai tum buhnya kesadaran m asyarakat untuk m enghindari riba. 6) Jumlah penduduk yang selalu m engalam i peningkatan dari tahun ketahun. 7) Banyaknya Ulama, T okoh Islam, dan Organisasi Islam yang m enganjurkan unt uk berpindah m enggunakan sistem syariah. Ancaman
STRATEG I ST
STRATEG I WT
(Threats/T)
1) Mempertahankan sistem
1) Memperluas kerjasam a
1) Kurang pengetahuan serta pemaham an
bagi hasil yang proposional
dengan pihak luar
dan kompet itif
perusahaan guna
2) Menggunakan media
m asyarakat atas
promosi yang tepat dan
bank syariah
mengenai sasaran.
(sistem bagi hasil)
3) meningkatkan promosi
mencari pasar baru. 2) Menam bah sumber daya manusia. 3) Memperbaiki dan
dan produk –
produk ke masyarakat
meningkatkan mutu
produknya.
dengan bahasa yang m udah
sum ber daya m anusia.
2) Iklan bank
dipahami dan menarik
konvesional lebih
supaya masyarakat mudah
m enarik.
memahami bank syariah
4) Meningkatkan efesiensi biaya.
77 3) Munculnya bank – 4) Menjalin kerjasam a bank baru dan
pem biayaan dengan bank –
lembaga keuangan
bank syariah dan lembaga
yang mulai
keuangan yang baru.
m enganut sistem syariah. 4) Besarnya pasar nasabah yang m asih m enganggap sam a ant ara bank berprinsip syariah dan bank konvesional Berdasarkan matrik SWOT tersebut dapat disusun em pat strategi utama yaitu strategi SO (strength-opportunities), strategi ST (streght-threats), stategi WO ( weakness-opportunities), dan strategi WT (weaknesse-threats). a) Strategi SO dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan
seluruh
kekuatan
unt uk
m erebut
dan
m emanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Berdasarkan kekuatan dan peluang tersebut
m aka terdapat
alternatif strategi bagi Bank
Muam alat yaitu dengan m enjaga dan m eningkat kan fasilitas yang ada, meningkatkan kualitas kinerja perusahaan yang lebih baik, m empererat kerja sama dengan bank-bank syariah yang lain untuk m eningkat kan m arket share perbankan syariah di Kot a Solo, menjaga hubungan baik dengan pem erintah daerah, m eningkat kan kerjasama dan promosi dengan yayasan/lembaga Islam dan kelom pok – kelom pok pengajian.
78 b) Strategi ST ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk m engatasi ancaman. Berdasarkan kekuatan dan ancaman tersebut m aka alternatif strategi bagi Bank Muam alat, yaitu dengan m empertahankan sistem bagi hasil yang proposional dan kompetitif, m enggunakan m edia promosi yang tepat dan m engenai sasaran, meningkatkan promosi produk ke masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami dan m enarik untuk mem beri kepahaman kepada m asyarakat tent ang bank syariah, menjalin kerjasama pembiayaan dengan bank-bank syariah dan lem baga keuangan yang baru. c) Strategi WO ini diterapkan berdasarkan pem anfaatan peluang yang ada dengan m eminim alkan
kelemahan
yang ada. Berdasarkan
kelem ahan dan peluang tersebut m aka alternatif strategi bagi Bank Muam alat, yaitu dengan melakukan promosi yang efektif dan efesien sehingga tepat sasaran serta biaya murah, penambahan kantor kas/pembantu dengan tempat yang strategis unt uk mendekati dan m emperm udah akses m asyarakat/nasabah terhadap Bank Muam alat, m elakukan penelitian/survey kepada masyarakat tentang produk – produk bank syariah, meningkatkan kualitas karyawan melalui pelatihan dan training. d) Strategi WT ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha menim imalkan kelem ahan serta menghindari ancaman. Berdasarkan kelemahan dan ancam an tersebut
maka terdapat
beberapa alternatif strategi yang digunakan oleh Bank Muam alat yaitu dengan m emperluas kerjasam a dengan pihak luar perusahaan guna
mencari pasar baru, menam bah
m emperbaiki dan meningkatkan m eningkat kan efesiensi biaya.
sumber daya manusia,
m utu sumber daya manusia,
79 C. Penafsiran dan Refleksi Peneliti Berdasarkan hasil uraian deskripsi permasalahan yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan maka penulis akan m enafsirkan dan m erefleksi hasil penelitian sebagai berkut: 1. Penafsiran Peneliti atas Hasil Penelitian Bank
Muam alat
merupakan
sebuah
perbankan
syariah
yang
memperoleh kedudukan yang sangat baik di kot a Solo, hal ini terbukt i dengan sem akin bertambahnya jumlah nasabah dan perolehan laba yang cukup besar yaitu 57% dari tahun sebelum nya. Hal ini disebabkan oleh produk yang sangat beragam serta berbeda dengan bank lain, pelayanan yang cepat dan ram ah menjadi daya tarik tersendiri, apalagi dengan di tunjang lokasi bank yang strategis, transaksi yang dapat di lakukan semua kantor pos Indonesia, ATM bersam a dan ATM BCA ditambah juga dengna nisbah bagi hasil yang menguntungkan. Kondisi internal Bank Muam alat sangat m endukung dalam m encapai keberhasilan perusahaan, hal ini dapat dilihat dari para karyawan m uam alat yang memiliki kem am puan serba bisa, pelayanan yang cepat, ram ah, berbusana muslim dan bersikap sant un terhadap nasabah menjadi ciri khas dan keunggulan Bank
Muam alat, selain itu Bank
Muam alat
dalam
mengimplernt asikan marketing mix sudah sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran perusahaan. Pengaruh kekuatan internal dapat dilihat dari sem akin meningkatnya jumlah nasabah dan laba perusahaan yang selalu meningkat. Begitu pula yang terdapat di lingkungan ekt ernal, yang
secara ekonom i
sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Jika dilihat dari segi kependudukan dan pendidikan yang menjadi objek kegiatan perusahaan yang selalu bergerak dan bertam bah sehingga mem ungkinkan bank untuk m emperoleh peningkatan keuntungan dengan adanya segm en dan pangsa pasar baru. Kebijakan pemerintah kota Solo yang m endukung kegiatan bank sangat mem berikan keuntungan int ernasional
bagi
Bank
m emberikan
Muamalat
dengan
kepercayaan
adanya
kepada
kegiatan-kegiatan
investor
yang
untuk
menanamkan m odalnya di Solo, kemudahan unt uk ijin berusaha dan
80 banyaknya pasar di kot a Solo menjadikan Solo menjadi kota perdagangan yang senantiasa mem butuhkan keberadaan lem baga bank, selain itu banyak juga pengusaha muslim yang berkem bang hal ini menyebabkan pot ensi nasabah Bank Muamlat di Solo masih banyak. Kendala-kendala yang harus diperhat ikan, misalnya biaya pemasaran yang kurang besar, jumlah tenaga dan arm ada pem asaran yang m asih sedikit mengenai lingkungan parkir yang kurang mendukung kegiatan nasabah, seharusnya perusahaan menam bahkan fasilitas-fasilitas pendukung dem i keamanan dan kenyamanan nasabah yang secara tidak langsung mendukung kelancaran operasional perusahaan selain itu kantor kas/pem bant u yang dimiliki oleh Bank Muam alat baru mempunyai 3 cabang. Banyaknya masyarakat yang belum memahami perbankan syariah, hal ini perlu adanya program perusahaan unt uk memahamkan masyarakat umum. Fakt or yang paling dom inan dalam m asalah ini karena dalam kehidupan m asyarakat sudah mendarah daging sistem konvesional. Kekuatan-kekuatan yang dimiliki Bank Muam alat hendaknya m enjadi sebuah bekal bagi untuk melakukan kegiatan promosi dan edukasi kepada m asyarakat
unt uk berpindah dari bank
konvesional ke bank muamalat. Selain itu ekspansi perluasan jaringan dengan pihak-pihak yang kiranya dapat m endukung kegiatan bank dan kemudahan transaksi bagi nasabah. 2. Refleksi Peneliti atas Dasar Penelitian Penarikan alternatif strategi yang sesuai bagi Bank Muam alat di masukan ke dalam matrik SWOT yang dibangun berdasarkan hasil analisis fakt or lingkungan internal maupun ekt ernal yang m enghasilkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Masing-m asing strategi yang terdapat dalam matrik SWOT tersebut memiliki karakteristik tersendiri dan hendaknya dalam implement asi strategi selanjutnya
dilaksanakan
secara
bersam a-sama
sehingga
dapat
saling
mendukung satu sam a lain. Setelah ditentukan alternatif strategi pemasaran bank muamalat
berdasarkan analisis SW OT m aka apabila dihubungkan
dengan m arketing mix akan menghasilkan sebagai berikut:
81 a) Produk Bank
Muam alat sebagai lem baga penghim pun, penyalur dana dan
penyedia jasa – jasa perbankan yang berorientasi pada pelayanan agar tetap unggul dalam persaingan perlu melakukan strategi produk yaitu dengan m embuat deferiensi produk. Deferensiasi produk yang dilakukan Bank Muamalat yaitu dengan m embuat produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, m erk produk yang sesuai dengan nam a-nama syariah dan m udah diingat, jam inan keam anan, dan biaya yang relatif ringan. Selain itu keunt ungan dan fasilitas yang disediakan beraneka ragam , kemudahan dalam m endapat kan produk tanpa prosedur lama menjadi keunggulan produk
Bank
Muam alat. Pem anfaatan teknologi yang
diterapkan Bank Muam alat unt uk dapat mengakses produk-produk dan melakukukan
transaksi
melaui teknologi on-line yang menfaatkan
jaringan ATM, seluler, web dan kant or pos di seluruh wilayah indonesia. b) Harga Strategi harga Bank Muamalat yang selam a ini dilakukan dengan sistem bagi hasil dari kebijakan pusat dengan menawarkan harga atau bagi hasil yang proposional ant ara nasabah, pihak bank untuk kegiatan operasional dan pengguna dana/peminjam . Penerapan bagi hasil di Bank Muam alat berbeda-beda tergantung jenis produknya, perbedaan ini terdapat di produk sim panan ataupun produk jenis pem biayaan. Jenis simpanan bagi hasil yang di terapkan antara 22;78 antara nasabah dengan pihak bank yang modal yang disim pan di Bank Muam alat, Unt uk pem biayaan tergant ung dari jenis yang dibiayai dan akad yang disepakati, namun ada tetapan nilai nisbah minimum/maksimum dari pusat. Kebijakan hasil ini harus diteruskan karena menjadi salah satu daya tarik dan menjadi hal yang prinsip dalam bank Muam alat. Hal seperti ini maka akan memperluas pangsa pasar dan segmen pasar serta m enjaga loyalitas nasabah
yang
perusahaan.
secara
langsung
akan
m eningkatkan
penghasilan
82 c) Promosi Kegiatan promosi yang dilakukan selam a ini sudah berjalan dengan baik, ini terbukt i bahwa prom osi yang dilakukan dapat meningkatkan jum lah nasabah. Promosi yang dilakukan Bank Muam alat m elalui sponsor kegiatan keIslaman akan memperm udah penyampaian inform asi tentang Bank Muamlat dan konsep riba. Periklanan m elalui m edia cetak, leaflet, spanduk, dan iklan radio yang telah di lakukan perlu di tingkatkan agar lebih di kenal oleh semua masyarakat . d) Distribusi Bank Muamalat sangat m em perhatikan penyediaan produk jasa-jasa perbankan dan kualitas pelayanan terhadap nasabah. Oleh karena itu dalam penyampaian produk jasa perbankan perlu mem perhatikah kondisi lokasi dan alat tranportasi m enuju lokasi sangat m em pengaruhi kegiatan transaksi nasabah. Atas pertim bangan itulah lokasi Bank Muam alat memilih kant ornya yang berada di Jl. Slam et Riyadi 314 Surakarta yang posisinya di pusat kota dapat memudahkan nasabah dalam aksesnya, transportasi m enuju Bank Muam alat sangat mudah karena posisinya tepat dijalur utama kot a. Selain itu pem bukaan counter di Loji Wetan, RSU PKU Muham madiyah Solo dan Asrama Haji m erupakan distribusi produk dan jasa yang dilakukan Bank Muam alat. Upaya untuk m endekat ke nasabah. Pihak bank juga m elakukan kerjasama dalam melakukan distrubusi produk shar-e dengan Kant or Pos Indonesia di semua wilayah. e) Bukti Fisi k Bukti fisik sangat diperlukan unt uk menunjukan kualitas layanan dan ciri khas sebuah bank. Bank mumalat sangat mem perhatikan layout kantor, tata ruang, kebersihan, ruangan yang terang, hal ini supaya nasabah dapat mendapatkan layanan dan kenyamanan saat m elakukan transaksi. Selain itu Bank Muam alat m em punyai Corporate Indentity/ciri khas yang membedakan dengan bank lain,yaitu cat dom inan berwarna ungu serta tiap kantor pasti terdapat m ushola yang berada di depan dan dapat diakses dari luar.
83 f) Proses Proses selalu dikaitkan dengan kegiatan operasional perusahaan yang dilakukan tiap hari. Bank Muamalat yang berorient asi pada pelayanan memudahkan
karyawan
Bank
Muamalat
dan
nasabahnya
dalam
melakukan transaksi. Prosedur pelayanan yang dilakukan oleh Bank Muam alat dengan berhadapan dengan nasabah serta menanggapi secara langsung apa yang menjadi pertanyaan pada nasabah. Selain itu dalam memudahkan proses dan mempercepat kegiatan transaksi Bank Muam alat menggunakan komputerisasi dan sistem on-line yang m enggunakan ATM, sm s Banking, Phone Banking dan jaringan Kantor Pos Indonesia dalam proses penarikan/transfer dana. Pent ingnya proses ini karena dengan proses ini akan di rasakan langsung oleh nasabah. g) O rang Orang dalam hubungannya dengan pemasaran jasa mempunyai fungsi yaitu sebagai pelayanan yang sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Orang memegang peranan sangat pent ing dalam melakukan kegiatan jasa. Bank Muamalat yang berorient asi pada pelayanan selalu memperhat ikan sektor ini. Karyawan m erupakn sasaran utama dalam poin ini karena karyawan yang selalu bersinggungan langsung dengan nasabah. Proses perekrutan karyawan yang dilakukan oleh Bank Muam alat dengan seleksi yang sangat ketat dan dilakukan dengan beberapa tahap seleksi, sehingga diperoleh kualitas karyawan yang profesional dalam menangani bidangnya. Selain itu dengan pelatihan dan training akan m eningkat kan kinerja karyawan sehingga proses pelayanan yang dilakukan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan keinginan nasabah. Bank Muamalat harus m enjaga dan memperhat ikan kondisi yang saat ni diraih dengan mengembangkan 4P yaitu Product, price, place dan promotion menjadi 4C yaitu custum er, com munication, cost dan convenience, karena disesuaikan dengan perkembangan jam an yang semakin m empercepat segala perubahan di segala bidang. Termasuk analisa terhadap persaingan yang harus dilakukan secara tepat oleh perusahaan untuk merebut peluang pasar.
84 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Pada bab terakhir ini peneliti akan m engemukakan suatu simpulan, implikasi, dan saran berdasarkan hasil penelitian A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan analisis SW OT dalam penentuan strategi pemasaran pada Bank Muamalat cabang Solo, m aka dapat disimpulkan bahwa penetapan strategi pemasaran yang dipilih perusahaan sangat dipengaruhi posisi perusahaan dalam persaingan dan analisis lingkungan. Posisi perusahaan dapat dilihat pada bidang usaha yang dimiliki dan kinerja perusahaan. Bidang usaha yang dipilih adalah penyediaan produk-produk dan jasa-jasa perbankan yang berprinsip syariah. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari pengelolaan sum ber daya manusia, kegiatan operasional, pem asaran, dan keuangan yang berada dalam kondisi dinamis. Kondisi lingkungan ekt ernal yang cukup mem berikan peluang bagi perusahaan
yang berasal dari lingkungan umum dan lingkungan industri.
Lingkungan umum terdiri dari: ekonomi, sosial budaya, pem erintahan dan teknologi. Sedangkan ligkungan industri terdiri dari pesaing dan pelanggan yang dipengaruhi oleh fakt or dem ografi dan geografi. Kesemuanya itu mem berikan kontribusi yang cukup besar dalam penentuan strategi pem asaran karena menjadi fakt or yang digunakan unt uk mengident ifikasi kekuatan, kelem ahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan. Strategi pem asaran
yang diterapkan oleh
Bank
Muam alat
yang
terangkum dalam marketing m ix yang meliputi: a) Produk Bank Muamalat menciptakan diferensiasi produk unt uk senantiasa menarik minat nasabah dan m emenuhi kebutuhannya. Adapun diferensiasi produk yang diterapkan Bank Muamalat yaitu dengan pemberian nama produk yang sesuai dengan nam a – nama syariah serta mudah di ingat, m enyajikan produk yang sesuai kebutuhan nasabah, biaya adm inistrasi yang relatif ringan. Kem udahan mendapatkan produk tanpa prosedur yang lam a m enjadi keunggulan produk 84
85 Bank Muamalat. Selaian itu pemanfaatan teknologi yang di terapkan Bank Muamalat
dengan
menggunakan
komputerisasi
dan
sistem
on-line
mempermudah nasabah untuk melakukan transaksi. b) Harga Strategi harga yang di gunakan selam a ini oleh Bank Muamalat adalah sistem bagi hasil yang telah di tent ukan dari pusat dengan m enawarkan harga atau bagi hasil yang proposional antara nasabah, pihak bank untuk kegiatan operasional dan pengguna dana/pem injam. Penerapan bagi hasil di Bank Muamalat berbeda-beda tergantung jenis produknya, perbedaan ini terdapat di produk simpanan ataupun produk jenis pem biayaan. Jenis simpanan bagi hasil yang di terapkan antara 22:78 antara nasabah dengan pihak bank yang m odal yang disimpan di Bank Muam alat. Penentuan harga untuk pem biayaan tergantung dari jenis yang dibiayai dan akad yang disepakat i, nam un ada tetapan nilai nisbah m inimum/maksimum dari pusat. Kebijakan hasil menjadi salah satu daya tarik dan m enjadi hal yang prinsip dalam Bank Muamalat. c) Promosi Kegiatan promosi yang telah dijalankan Bank Muamalat sudah baik, ini terbukti bahwa kegiatan promosi yang dilakukan dapat m eningkatkan jumlah nasabah. Promosi yang dilakukan Bank Muam alat m elalui sponsor kegiatan keislam an akan m emperm udah penyampaian informasi tent ang Bank Muamlat dan konsep riba. Periklanan melalui media cetak, leaflet, spanduk, dan iklan radio yang telah di lakukan perlu di tingkatkan agar lebih di kenal dan dapat merubah pandangan m asyarakat tent ang Bank Muamalat yang m enggunakan prinsip keuangan syariah teryata memiliki keunggunlan dan ciri khas tersendiri. Selain itu Bank Muamlat m emberikan hadiah bagi nasabah yang bernuansa relegius dan ibadah. d) Distribusi Orientasi utama Bank Muamalat adalah m enyediakan produk tabungan, pem biayaan, jasa-jasa lainnya dan pelayanan harus mem peroleh perhatian yang lebih. Oleh karena itu dalam penyam paian produk jasa perbankan perlu memperhatikan kondisi lokasi dan alat tranportasi menuju lokasi sangat
86 mempengaruhi kegiatan transaksi nasabah. Atas pertimbangan itulah lokasi Bank Muamalat mem ilih kantornya yang berada di Jl. Slam et Riyadi 314 Surakarta yang posisinya di pusat kota dapat memudahkan nasabah dalam aksesnya, transportasi menuju Bank Muamalat sangat m udah karena posisinya tepat dijalur utam a kota. Upaya yang dilakukan untuk m endekat ke nasabah Bank Muamalat
juga melakukan kerjasama dalam m elakukan distribusi
produk shar-e dengan pihak Kant or Pos Indonesia di sem ua wilayah. e) Bukti Fisi k Bank Mum alat sangat m emperhatikan layout kant or, tata ruang, kebersihan, ruangan yang terang, hal ini supaya nasabah dapat mendapatkan layanan dan kenyamanan saat melakukan transaksi. Selain itu Bank Muamalat mempunyai Corporate Indentity/ciri khas yang mem bedakan dengan bank lain, yaitu cat dom inan berwarna ungu serta tiap kantor pasti terdapat m ushola yang berada di depan dan dapat diakses dari luar. f) Proses Bank Muamalat yang berorient asi pada pelayanan senat iasa m em udahkan karyawan Bank Muamalat dan nasabahnya dalam melakukan transaksi. Prosedur pelayanan yang dilakukan oleh Bank Muamalat berhadapan dengan nasabah serta menanggapi secara langusng apa yang m enjadi pertanyaan pada nasabah. Selain itu dalam m em udahkan proses dan mem percepat kegiatan transaksi Bank Muam alat m enggunakan komputerisasi dan sistem on–line yang m enggunakan ATM, Sm s Banking, Phone Banking dan jaringan Kantor Pos Indonesia dalam proses penarikan/transfer dana. Pentingnya proses ini karena dengan proses ini akan di rasakan langsung oleh nasabah. g) O rang Bank Muamalat yang berorient asi pada pelayanan selalu mem perhatikan sum ber daya manusia. Karyawan m erupakn sasaran utama dalam poin ini karena karyawan yang selalu bersinggungan langsung dengan nasabah. Proses perekrutan kawan yang dilakukan oleh Bank Muamalat dengan seleksi yang sangat ketat dan dilakukan dengan beberapa tahap seleksi, sehingga diperoleh kualitas karyawan yang profesional dalam menangani bidangnya. Bank
87 Muamalat juga m elakukan pelatihan dan training akan meningkatkan kinerja karyawan sehingga proses pelayanan yang dilakukan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan keinginan nasabah. Pendidikan spiritual bagi karyawan juga dilakukan, hal ini dapat meningkatkan motivasi kerja dan produktifitas para kru Bank Muamalat. Bank
Muam alat
dalam
menjalankan
strategi pemasarannya tidak
selamanya berjalan dengan lancar, ada beberapa kendala-kendala yang dihadapi pihak bank yang berupa: 1.
Biaya permasaran yang terbatas.
2.
Jumlah karyawan dan armada pem asaran yang masih sedikit.
3.
Kant or kas/pembant u yang belum tersebar di seluruh wilayah Solo.
4.
Masyarakat Kot a Solo sebagian besar masih menganggap sama antara bank berprinsip syariah dengan bank konvesional.
Kendala-kendala yang telah disebutkan
di atas, Bank
Muam alat
melakukan beberapa upaya yang telah di lakukan untuk m enghadapi kendalakendala yang ada dengan cara melakukan pemasaran yang efekt if dan efesien dari segi biaya dan metode yang dilakukan, menam bah jum lah karyawan dan am arda pem asaran dengan merekrut karyawan baru, selain itu Bank Muam lat melakukuna penambahan kant or kas/pem bant u di berbagai daerah yang mem punyai banyak nasabah seperti Klaten, Palur dan W onogiri. Upaya yang dilakukan Bank Muamalat unt uk masyarakat Kot a solo yang sebagian besar masih menganggap sam a antara bank berprinsip syariah dengan bank konvesional dengan cara melakukan promosi yang intensif dan menambahkan dai Muam alat untuk melakukan edukasi kepada m asyarakat tent ang pentingnya bermuam alah dengan bank yang berprinsip syariah. Alternatif
strategi
yang dapat
dilakukan
Bank
Muam alat
untuk
menam bah nasabahnya pada tahun 2008 ada beberapa yang dapat dilakukan oleh pihak bank yang telah di susun dalam strategi berdasarkan analisis SWOT dapat disusun em pat strategi utama yaitu strategi SO (strength-opportunities), strategi ST (streght-threats), stategi W O (weakness-opportunities), dan strategi WT (weaknesse-threats) sebagai berikut:
88 a) Strategi SO dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan
seluruh
kekuatan
unt uk
m erebut
dan
m emanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Berdasarkan kekuatan dan peluang tersebut
m aka terdapat
alternatif strategi bagi Bank
Muam alat yaitu dengan m enjaga dan m eningkat kan fasilitas yang ada, meningkatkan kualitas kinerja perusahaan yang lebih baik, m empererat kerja sama dengan bank-bank syariah yang lain untuk m eningkat kan m arket share perbankan syariah di Kot a Solo, menjaga hubungan baik dengan pem erintah daerah, m eningkat kan kerjasama dan promosi dengan yayasan/lembaga Islam dan kelom pok – kelom pok pengajian. b) Strategi ST ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk m engatasi ancaman. Berdasarkan kekuatan dan ancaman tersebut m aka alternatif strategi bagi Bank Muam alat, yaitu dengan m empertahankan sistem bagi hasil yang proposional dan kompetitif, m enggunakan m edia promosi yang tepat dan m engenai sasaran, meningkatkan promosi produk ke masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami dan m enarik untuk mem beri kepahaman kepada m asyarakat tent ang bank syariah, menjalin kerjasama pembiayaan dengan bank-bank syariah dan lem baga keuangan yang baru. c) Strategi WO ini diterapkan berdasarkan pem anfaatan peluang yang ada dengan m eminim alkan
kelemahan
yang ada. Berdasarkan
kelem ahan dan peluang tersebut m aka alternatif strategi bagi Bank Muam alat, yaitu dengan melakukan promosi yang efektif dan efesien sehingga tepat sasaran serta biaya murah, penambahan kantor kas/pembantu dengan tempat yang strategis unt uk mendekati dan m emperm udah akses m asyarakat/nasabah terhadap Bank Muam alat, m elakukan penelitian/survey kepada masyarakat tentang produk – produk bank syariah, meningkatkan kualitas karyawan melalui pelatihan dan training.
89 d) Strategi WT ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha menim imalkan kelem ahan serta menghindari ancaman. Berdasarkan kelemahan dan ancam an tersebut
maka terdapat
beberapa alternatif strategi yang digunakan oleh Bank Muam alat yaitu dengan m emperluas kerjasam a dengan pihak luar perusahaan guna
mencari pasar baru, menam bah
m emperbaiki dan meningkatkan
sumber daya manusia,
m utu sumber daya manusia,
m eningkat kan efesiensi biaya. B. Implikasi Berdasarkan sim pulan penelitian dari hasil analisis data tersebut di atas, dapat ditelaah dan dikaji mengenai pent ingnya analisis SW OT dalam penentuan strategi pemasaran bagi perusahaan. Analisis SWOT berbagai faktor dapat diidentifikasi secara sistematis sehingga sesuai dengan m isi, tujuan dan sasaran perusahaan. Oleh karena itu bagi perusahaan yang ingin m encapai keunggulan dalam bersaing perlu melakukan analisis SW OT terhadap berbagai fakt or internal maupun ekternalnya, yang digunakan untuk m engetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki dan dihadapi perusahaan dimana faktor – fakt or tersebut sangat menent ukan dalam pembent ukan strategi pem asaran yang merupakan kombinasi strategi dari empat varibel marketing mix yaitu produk, harga,
distribusi
dan promosi serta tiga variabel yang berfungsi untuk
mendeferensiasikan produk perusahaannya yaitu dengan proses, orang dan bukt i fisik dijadikan alat unt uk menghadapi dan memperoleh keunggulan dalam persaingan. Analisis SWOT digunakan supaya dapat m engetahui kelemahan dan ancaman yang ada dan dihadapi perusahaan. Hasil indentifikasi dari adanya kelemahan dan acaman tersebut, maka Bank Mum alat berusaha mem aksimalkan kekuatan dan peluang yang dimilikinya, sehingga secara otomatis berusaha meminimalkan kelem ahan dan ancam an yang ada. Bank Muam alat dengan mengetahui hal tersebut diharapkan mam pu m engadakan riset dan inovasi terhadap strategi pemasaran dan berbagi macam strategi lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perusahaan sehingga m ampu meraih pangsa pasar yang
90 lebih luas dan pada akhirnya mampu m endatangkan keunt ungan yang sesuai harapan. Pelaksanaan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Muam alat selama ini dapat dikatakan berhasil dalam usahanya unt uk menam bah jum lah nasabah Bank Muam alat Cabang Solo tahun 2008. Kesemuanya itu tidak lepas dari peranan pengelola atau pun manajer dalam m enentukan strategi pemasaran yang tepat sehingga bisa diterapkan dan hasilnya terbukti dengan bertam bahnya nasabah Bank Muamalat Cabang Solo tahun 2008. C. Saran Bedasarkan simpulan seperti yang telah dikem ukakan di atas, maka dapat disampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi Bank Muam alat Cabang Solo: 1. Menggunakan kem ajuan teknologi dengan meningkatkan kapasitas bandwith dan VPN( virtual Privat Network) untuk m enambah keamanan, kemudahan dan kecepatan sistem on line dalam m em berikan pelayanan kepada nasabah. 2. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan lembaga keuangan syariah yang lain dalam memberikan bantuan modal serta m enyusun strategi bersam a untuk menjadikan nasabah bank konvesional berubah ke bank berprinsip syariah. 3. Mengoptimal promosi Bank Muam alat kepada masyarakat terutama pada Bulan Ram adhan dengan melakukan kegiatan keagamaan, dan kegiatan sosial. 4. Menam bah kantor kas di tempat yang strategis seperti pasar, pusat perekonom ian di tiap kecamatan. 5. Menam bah jum lah dai Muamalat secara bertahap dengan penempant an yang merata di sem ua wilayah hal ini dilakukan untuk m em berikan edukasi tentang bank berprinsip syariah terhadap masyarakat. 6. Meningkatkan profesionalitas kerja karyawan dengan mem berikan pelatihan dan training tentang sistem perbankan berprinsip syariah. 7. Melakukan penelitian/survey kepada masyarakat m engenai tanggapan nasabah terhadap produk-produk yang telah di buat oleh Bank Muam alat.
DAFTAR PUSTAKA Agustianto. 2008. “Strategi Jitu Meningkatkan Market Share Bank Syariah” dalamht tp://agustianto.niriah.com/2008/04/04/strategi-jit u-m enin gkatkanmarket-share-bank-syariah/di akses tanggal 8 juni 2009. Ahmad Kurnia. 2008. ”Strategi Pemasaran Jasa”, dalam ht tp://elqorni.wordpress. com /2008/06/13/strategi-pemasaran-jasa/ diakases 25 November 2008. Arifin, Zainul. 2000. Mem ahami Bank Syariah. Jakarta: Alva Bet. Badan Perencanaan Daerah Kota Surakarta.2008. Indikator Ekonom i Kota Surakarta Tahun 2008. Surakarta: Badan Pusat Statistik Kot a Surakarta Bank Indonesia. 2009. Kajian Ekonom i Regional Eks Karesidenan Surakarta. Surakarta: Kant or Bank Indonesia Solo. Bank Muam alat. 2008. “ Laporan Tahunan 2008”, dalam ht tp://www.m uam alat bank.com/index.php/home/investor/annual_r eport. diakses tanggal 22 Maret 2009. Basu Swastha DH. 1996. Azas – azas Marketing. Yogyakarta: Liberty. Edo segara. 2008. ”Bank Syariah lebih Adil”, dalam http://edosegara.blo gspot. com /2008/10/bank-syariah-lebih-a dil.htm l di akses tanggal 25 november 2008. Fandy, Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi. Freddy Rangkuti. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus. Jakarta: PT. Gramedia Utama. H.B Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS PRESS. Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara. Indriyono Gitosudarm o.1994. Manajemen Pem asaran. Yogyakarta: BPFEYogyakarta. Kant or Berita Ekonom i Syariah. 2008. “Perolehan Laba Bank Muamalat Cabang Solo”, dalam ht tp.pkesinterakt if.com/content /view/4019/943/lang,ar/ diakses tanggal 8 Desember 2009. Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Lexy
J Meolong. 2000. Rosdakarya.
Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Muham mad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
91
92 Murti, S. & Salam ah, W. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset. Pemkot Surakarta.2009. Surakarta Dalam Angka 2008. Surakarta : BAPPEDA Kot a Surakarta. Philip Kotler. 1997. Manjem en Pem asaran Analisis, Perencanaan, Im plementasi dan Kontrol Jilid 2 (Edisi Revisi Bahasa Indonesia). Jakarata : PT Prenhallindo. .2003. Manajem en Pem asaran Jilid 1 (Edisi Kesebelas). Jakarta: PT Indeks kelompok Gram edia. .2003. Manajem en Pem asaran Jilid 2 (Edisi Kesebelas). Jakarta: PT Indeks kelompok Gram edia. Suharsimi Arikunt o. 1999. Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Grafiti. Veithzal Rivai, dkk 2007. Bank and Financial Institution Management Conventional& Sharia System . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Warkum Sum itro (2004: 19) Sum itro, W arkum. 2004. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lem baga-Lembaga Terkait. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. William J. Stanton. 1996. Prinsisp Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Winarno Surakhmad. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.
92