Analisis Praktik PendidikanKesehatanReproduksiRemaja Oleh Guru Bimbingandan Konselingpada SMP yang BerbasisAgama di Kota Semarang ZaenalSugiyanto.,Suharyo' FakultasKesehatanUniveristasDianNuswantoroSemarang
Abstract One of fhe causes of reproduction health problem of junior high school sfudents is the lack of correct informationabout KRRforteenagers. KRR educationpractice can be influencedby cultural factor like religiousnorm. This research is aimed to describethe educationpractice of teenagerls reproduction health done by students counselor (BK) of religion based junior high school ini Semarang and to explain what factorsplay roles in such practice. This research is conducted by using qualitative method. The data were gathered through in-depth interview. The data were analyzedby using content analysis. The result shows that training of KRR education for counselors of religion based junior high schoo/s is not widely spread and it is lack of frequency. All informants have conducted KRR education but it is not implemented well. The material, method, frequency, and the counselor's role in KRR education are not yet sufficient. Their perception and attitude are good, and they accept positively and suppori KRR education for junior high school studenfs. Not all religion basedjunior high schoolshave KRR educationfacilitiessuch as books, CDs, magazines,and visual aid about KRR. Most principalsof religion basedjunior high schoo/s have done efforts that support KRR educationprogram but it is not optimal. /f r.ssuggesfed that related office such as health and education office, BKKBN coordinate to improve the counselors'sk// in KRR, provide the appropriafe KRR learning tools for religion basedjunior high schools, and advocate school principals. Key words: councelors, KRR education, religion basedjunior high sehools
PENDAHULUAN Di seluruhduniaanak-anak remajabaiklaki-laki maupunperempuan mengalami berbagai yangtidakdiinginkan (KTD),penyakit masalah kesehatan reproduksiseperti kehamilan menular seksual(PMS)termasukinfeksiHumanlmmunodeficiency Virus(HlV).MenurutWorldHealth (WHO)setengah Organization dariinfeksiHIVdi seluruhduniaterjadipadaorangmudayang berusiadi bawah25 tahun.Kurangdari 111juta kasusinfeksimenularseksualdideritaoleh kelompok usiadi bawah25 tahun,RemajamemangsangatberisikotinggiterhadapPMStermasuk HIV&acquiredimmunodeficiency syndrome(AIDS),karenaterbatasnyapengetahuan mereka tentangHIV&AIDS danpencegahannya. Setiap5 menitremajaataukaummudadi bawahusia 10wanitausia15-19tahunmelakukan 25 tahunterinfeks HIVdansetiapmenitnya aborsitidak juta lebih 10-14 Hasil menyatakan bahwa dari 500 usia tahun hidupdi aman. sebuahstudi pernah (infercourse) pertama rata-rata melakukan hubungan istri negaraberkembang suami , dan yang pada lebih kehamilan terjadi remaja 60% di negara kalidi bawahusia15 tahun.Kurang juta (unwanted pregnancy) pemah remaja melahirkan. dan15 berkembang adalahtidakdikehendaki (Siswandi 2007) Suwarta, remajakhususnya siswaSMUdan mahasiswa Penelitian PKBI2001terhadapresponden (NTI),Palembang (Kalbar), (Sumsel), yangdilaksanakan Singkawang dilimakota,yakniKupang (Jabar)yang melibatkan 2.479respondenberusia15-24tahun Cirebon,dan Tasikmalaya pengetahuan kesehatan reproduksitidak memiliki menunjukkan hasilbahwa52,67o/oresponden
[an Sufiaryo nrcfis* eraftK eenli[ifon Kaefintan..,,.(zaenatSugiyanto )
97
sedangkan merekahanyadariteman, sebanyak 72,77o/o karenasumberpengetahuan memadai, penularan IMS terutama HIV/AIDS, mengenaicara dan sekitar memadai memilikipengetahuan pernah melakukan hubungan seksual. Darijumlah mengaku remaja (227orang\responden 16,46Yo (170 pacal orang)melakukan itu, sebanyak74,89yo dengan seks dan yangmelakukan hubungan 78 orang)melakukan hubungan sekssecararutin 46,26% (sekitar itupulasebanyak darijumlah bahkanadayangmelakukan 1-2kaliseminggu, melakukan setiap Selebihnya, 1-2kalisebulan. yangmenggunakan pelakuseksaktifitu,hanya91 orang(40,09%) alat hari.Dariresponden responden mengaku kehamilan70,39o/o menggunakan untukmencegah sedangkan kontrasepsi, jamu,dan selebihnya kondom.Selainitu, sebesar59,65%menggunakan alat kontrasepsi atau berjongkok setelah mitos,sepertimakannenasmuda,loncat-loncat, mempercayai (Tjutju 2005) Turaeni, bersenggama. bahwaremajamembutuhkan penelitian remajamenunjukkan informasi, mengenai Berbagai Penelitian reproduksi. di Jakartadan Banjarmasin tentangkesehatan terutamainformasi palingbanyakdidapatkan reproduksiyang kesehatan olehremaja sumberinformasi menunjukkan guru. Gurusebagaipendidikdi sekolahdiharapkan disusuldari adalahdarimediakemudian guru reproduksi remaja,terutama benartentangkesehatan informasiyang mampumemberikan (BK) . Salahsatu tugasguru BK adalahmembantumemberikan dan Konseling Bimbingan pemecahanmasalahbagi anak didiknyatermasukmasalahkesehatanreproduksiremaja. salahsatucarayangefisien remajaberbasis sekolahmerupakan reproduksi kesehatan Pendidikan tercapaidenganbaikmakasistemtersebut remaja.Agarhasilpendidikan dalammenjangkau yangberkompeten, pendidik kebijakan kurikulum sekolah, sarana dengansumberdaya didukung yangmemadai. informasi, pembelajaran Olehkarenaitukomunikasi, danedukasi danprasarana diperkenalkan di sekolah,bahkandimasukkan ke dalam seharusnya kesehatanreproduksi di KotaSemarang, hal inimasih 2005)NamundiJawaTengahkhususnya kurikulum.(Sarwono, Husni,2005) dalamtarafwacana.(Farid propinsi bahwajumlahtotalpenduduk JawaTengah menyebutkan selama BiroPusatStatistik jiwa. tersebut ternyata remajaumur10-14tahun 31.896.114 Darijumlah tahun2005mencapai 8,9%dan remajaumur20-24tahunmencapai 8o/o. mencapai 5%,umur15-19tahunmencapai jugabanyakyang-sudah aktifsecaraseksual Sepertidaerahyanglainremajadi JawaTengah seksualmenempatkan remajapadatantangan meskitidakselaluataspilihansendiri.Kegiatan reproduksi.(BKKBN, 2008)Dari kesehatan surveiyang masalah dilakukan berbagai resikoterhadap (PilarPKBI) Keluarga Berencana Indonesia danLayananRemajaPerkumpulan PusatInformasi bahwadenganpertayaan-pertanyaan mengungkapkan tentang di Semarang JawaTengah2004 pencegahan cara-cara HIV/AIDS, prosesterjadinya Berencana, anemia,cara-cara bayi,Keluarga fungsiorganreproduksi, diperoleh informasi danpengetahuan bahwa organreproduksi, merawat pengetahuannya cukupsedangkan 19,50% pengetahuan rendah,37,28 % pengetahuan 43,22o/o (FaridHusni, 2005) memadai. jumlah remaja(umur10-19tahun)di KotaSemarang sebesar251.725dan Padatahun2007 Pertama(SMP).DatadariDinasKesehatan anakSekolahMenengah Kota merupakan 27,9o/on!a bahwapadatahun2006terdapat123masalahremajayangdilayani menunjukkan Semarang yangterdiridari 10,5o/o masalahnarkoba, 4,1o/o aborsi,59,3%KTD,dan 26% olehpuskesmas padatahun2007terdapat 112masalah remajayangterlayani meliputi PMS.Sedangkan masalah menderita PMS.Hamptr4oo/o KTD,serta21,4o/o diantara aborsi,29,5o/o 16,90/o narkoba,32,1o/o yangmempunyaitersebut tersebut tidakterlepas adalahanakusiaSMP.Masalah remaja-remaja (DinkesKota reproduksi. salahtentangkesehatan danpersepsiyang darikondisipengetahuan Semarang,2007) Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) tersebutBadanKoordinasi Melihatpermasalahan informasimengenaikesehatan berbagaiupayapenyebarluasan Kota Semarangmelakukan OrientasiKesehatan adalahpelatihan Reproduksi remaja.Salahsatuprogramnya reproduksi SMP padatahun2007.pesertayang mengikuti dan Konseling Remajabagiguru Bimbingan
98
lurrnf Dia.n'l/o[.il rc. 2 Mei 20L7
kegiatan tersebut berjumlah 25 guruBKdari180SMPyangadadiKotaSemarang. Hasilpretes menunjukkan bahwatidaklebihdari 50% pesertatelahmemberikan informasimengenaiKRR yangterbataspadaanatomiorganreproduksi selama4 jamdalamsetahun.Pengetahuan mereka tentangKRRtidaksepenuhnya baik,bahkanadayangmerasakurangsependapat kalaumateri KRRdiberikan ke anakdidikkarenadianggap mengajari hal yangbelumpantasyaitutentang seks.Hampirsemuapesertamengatakan merekatidakmempunyai mediapembelajaran untuk menyampaikan tentangKRR kepadaanakdidiknyadan merekajuga tidaktahu,siapayang betanggungjawab ataspendidikan KRRdi sekolahnya karenaketidakjelasan kebijakan tentang materitersebut. Kondisitersebutdipengaruhijuga olehbudayalndonesia yangmenganut adat ketimuran dimanamasalahKRRbagisebagian orangkurangbaikdibicarakan secaraterbuka. Adatdannormaagamamasihmenjadibagianpentingdaricarapandang orangIndonesia terutama guruBK dalampenyampaian informasi mengenai KRRuntuksiswadi sekolah.(BKKBN, 2008)
METODEPENELITIAN Jenispenelitian iniadalahpenelitian deskriptif analitik denganpendekatan kualitatif, dimana tujuanrisetkualitatif adalahpengembangan konsepyangdapatmembantu memahami fenomena yangalami(bukanpercobaan/eksperimen), sosialdalamsettingataulingkungan yangdengan penekanan padamakna-makna demikian memberi pengalaman danpandangan semuapeserta risetnya.(Kusnanto, 2003) Denganmetodeini,akandidapatjawabanmendalam dibandingmetodekuantitatif. Metode pertimbangan kuafitatif digunakan karenabeberapa lain,yakni: Peftama,luwes karenarancangan studiinibisadimodifikasi, meskipun sedangdilaksanakan. Kedua,berhubungan langsung dengan khalayaksasaran.Teknikkualitatifmemberikesempatan pada penelitiuntukmengamatidan berhubungan langsung dengankhalayak sasaran.(Debus, 1998)Ketiga,analisisinduktifkarena penelititidak memaksa penelitian diriuntukhanyamembatasi padaupayamenerima ataumenolak dugaan-dugaannya, melainkan mencobamemahami situasi(makesenseof the situation) sesuai denganbagaimana situasitersebut menampilkan diri.Keempa(perspektif, yakniberusaha holistik, memahamisecara menyeluruh danutuhtentangfenomena yangditeliti.(Poerwandari,2OO4) Subyekdalampenelitian ini adalahgurubimbingan yangbertugasdi SMP dan konsilling berbasis agamadiKotaSemarang. Pemilihan subyekpenelitian dilakukan denganmenggunakan teknikPurposive yaitudidasarkan padasuatupertimbangan Sampling tertentuyangdibuatoleh penelitisendiri,berdasarkan ciri atau sifat-sifatpopulasiyang sudahdiketahuisebelumnya. Prosedurpengambilan subyekpenelitian dalampenelitian kualitatifumumnyamenampilkan (1)diarahkan karakteristik, tidakpadajumlahsubyekyangbesar,melainkan padakasus-kasus tipikalsesuaikekhususan penelitian; (2)tidakditentukan masalah secarakakusejakawal,tetapi dapatberubahbaikdalamhaljumlahmaupunkarakteristik subyeknya sesuaidenganpemahaman konseptualyang berkembang dalampenelitian, dan(3)tidakdiarahkan padaketerwakilan (dalam artijumlah/peristiwa acak),melainkanpadakecocokankonteks(Poerwandari,2004). Prosedur pengambilan subyekdalampenelitian quotasampel, inimenggunakan yaknipengambilan subyek dilakukan denganmenetapkan terlebihdahulujumlahgurubimbingan dankonseling sertaSMp yangmemenuhi kriteria.Subyekdalampenelitian ini diperkirakan sebanyakg guruBK dan I orang(siswadan Kepalasekolah)sebagaicrosscheksehinggatotalnya24 orang. yaitu: Kriteriasubyekpenelitian a. Gurubimbingan yangberadapadaSMP yangberbasisagamaislamdan dan konseling kristen/katolik di KotaSemarang b. Masakerjamenjadiguru bimbingan dankonseling minimal2 tahun. c. Mauberpartisipasi menjadisubyekpenelitian. d. Mauberkomunikasidengan baik. Informanlaindalampenelitian yangdigunakan untukcrosscheckadalahsiswadan kepala
AnnfisisPraftK gendidifran 1(uilatan.,.- (Znena t Sugiyantotan Sufinry o)
99
sekolahdimanasubyekpenelitian bertugasdengankriteria: penelitian a. Mauberpartisipasidalam ini. b. Mauberkomunikasidengan baik. Triangulasi dilakukandenganmenggunakan sumberantaralainkepalasekolahdan siswa. Pengumpulan datadilakukan denganteknikwawancara mendalam, selainitudilakukan observasi jenisconfenl terhadap terhadap saranapembelajaran. Analisis datadilakukan denganmenggunkan analysis.
HASILDAN PEMBAHASAN yangterdiridari 177 kelurahan.Luas KotaSemarangterbagiatas 16 wilayahkecamatan wilayahKotaSemarang adalah373,7kmz,yangterdiridari37,8kmz(10,1%)tanahsawahdan 33,6km2(89,9olo) bukansawah.Jumlahpenduduk KotaSemarang sampaiakhirDesember20OT jiwa, terdiri dari722.026(49,6%)jiwa penduduk laki-lakidan 732.568 sebesar1.454.594 (50,4%o)jiwa pendudukperempuan. Denganjumlah itu, Kota Semarang termasuk dalam yang mempunyaijumlah pendudukterbesar di JawaTengah. 5 besarKabupaten/Kota penduduk padatahun2007sebesar3.892jiwaper km2.Padatahun2007jumtah Kepadatan remaja(umur10-19tahun)di KotaSemarang sebesar251.725. penduduk Padatahun2007tingkatpertumbuhan sebesar7,04o/o danselama kurun waktu pertumbuhan tahun 2004 2007 terjadi peningkatan pendudukdenganrata-ratasebesar penduduktidakmeratayangterkonsentrasi 0,35o/o, denganpenyebaran di Kota bawah.Umur harapanhidupdi KotaSemarang adalah69 tahununtuklaki-laki, dan70 tahununtukperempuan. Distribusipendudukmenuruttingkatpendidikan pada tahun2008,hampirseperempat penduduk(22,9o/o) penduduk tamatSD,sedangkan yangbelum/tidak tamatSD,tamatSMPdan tamatSMA masing-masing (20,4o/o,20,3o/o, seperlimanya dan 21,17o). yangtamat Penduduk Akademiatauperguruan tinggihanya8,8%,tetapimasihada6,5o/o penduduk yangbelumpernah sekolah.Padatahun2008jumlahsiswayangsekolahpadatingkatSMP/MTSsebesar71.860 anakyangterdiridari36.527laki-laki dan35.333perempuan. JumlqhsekolahSMP/MTS sebanyak 164buah atau10,6%dariseluruh sekolahyangada.Dari164sekolahSMPterdapat190guru bimbingan dankonseling, 4 diantaranya merupakan konselor. Di KotaSemarang terdapat24 RumahSakitUmum,23RumahRumahSakitBersalin,serta yangtersebar BalaiPengobatan, maupunPuskesmas di seluruhwilayahKotaSemarang. Diantara yangmengembangkan 37 puskesmas sudahada 5 puskesmas programkhususpeduliremaja. DariprofilkesehatanKotaSemarangpadatahun2007dapatdiketahuibahwapenyakitutama yangterjadiadalah pernafasan, infeksisaluran demamberdarah dengue,diare,dantiphoid. Sasaranpembangunan kesehatanKota Semarangsalah satunyaadalahmeningkatnya derajad kesehatanibu, ibu maternal,bayi, balita, anakprasekolah,remaja, usia lanjut serta meningkatnya status gizi masyarakat. Salahsatu programkesehatandi sekolah adalahpelayananKesehatan Anak Sekolahmeliputipemeriksaan kesehatansiswa yang dilakukan oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guruUKS/dokter kecit) melalui penjaringan kesehatan, paling sedikit 1 kali. Penjaringan kesehatan pada anak sekolah meliputi pemeriksaan umumseperti: TB, BB, kulit, ketajamanmata, pendengaran, gigi dan mulut).Hasilcakupan pelayanan kesehatan pada anak sekolah (siswa TK, SLTP dan SLTA)padatahun2008di Kota Semarangmencapai99.729siswa (97,08%).Pencapaian tersebutdisebabkankarenapartisipasidari Guru UKS dan kader kesehatan(dokter kecil) sudah jauh lebih baik dalampelayanan kesehatan disekolah yangadajugatelahberperan secara aktif dalam upaya pembina dan tenagakesehatan Usaha Kesehatan Sekolah.Selainitu keterlibatan dan kerjasamalintas sektor yang erat antaraDinasKesehatan denganDinasPendidikan sertaKantorDepartemen Agamajuga turut programtersebut.Khususuntukremaja,DinasKesehatanKota mendukungkeberhasilan
100
turru[ Dian,t/o[.ll c\b.Z Mei 2nll
Semarangsudah melakukanbeberapaprogramyaitu programpuskesmaspeduli remajadan penyuluhanterhadap100 remajasekolahtentangmateriKRR. program-program yang BKKBNKotasemarang,padatahun2008,juga telahmelaksanakan berkaitandenganKRR yaitu: a.
pondokpesantren, KRR kepadaremajapadaorganisasisosial, Pemberianinformasitentang karangtaruna, dan pada sekolah-sekolah SMP maupunSMA.
b.
Pembentukanpendidikdan konselorsebayadi tingkatkecamatan.
c.
OrientasiKRR untukguru BK (baru25 guru BK padaSMP)
d.
ProgramKIE melaluimediaradiodan leaflet.
DinasPendidikanKota Semarangselamaini belummempunyaiprogramkhususberkaitan denganpendidikanKRR di sekolah,masihsebatasbekerjasamadenganDinas Kesehatandan bukutentangremaja BKKBN.Namundemikian,DinasPendidikansudahmulaimendistribusikan untukpeganganbagi guru BK yangjumlahnyamasihsangatterbatas. Jumlahinformanyangdapatdiwawancaraitelah sesuaidenganrencanayaitu8 SMP dengan informannyaGuru BK, kepalaSekolah,dan siswa.SMP yang menjadilokasipenelitianmeliputi SMP Muhammadiyah 3, SMP Muhammadiyah1, SMP lslam Hidayatullah, SMP Masehi 2 YPKI, SMP KristenYSKI, SMP lslam SultanAgung 1, SMP KristenGergaji,dan SMP NU Hasanudin 3. persepsimakadigunakanistilahjumlahsebagaiberikut: Untukkemudahandan menyamakan Seluruh Lebihbesar Rata-rata Lebihkecil
informanberjumlah8 jika informanberjumlah6 - 7 jika informanberjumlah4 - 5 jika informanberjumlah1 - 3
Ditinjau dariumurnya, sebagian besarguruBK berusialebihdariantara30-40tahun.Hal tersebutmenunjukkan buktibahwaguruBK di Kotasemarangmasihcukupproduktifdalam pendidik pun menjalankan tugas-tugasnya sebagai dankonselor bagisisWaSMP.Masakerjanya sebagian besar(62,5%)sudahhampir10tahunberartisudahcukupberpengalaman menangani jika dilihatdari pengalaman permasalahan pelatihan siswa.Namundemikian, mengikuti atau seminar-seminar tentangKRR,masihterdapat35,9%guruBK yangbelumpernahmengikuti pelatihanatau seminar-seminar tersebut.Ini menunjukkan bahwaprogramsosialisasi atau peningkatan guru BK di bidangpenanganan kemampuan masalahKRR pada siswabelum menjangkau seluruhguruBK di KotaSemarang. Hal ini sangatjauh berbedadengankondisi yangsudahmengkondisikan gurunyauntukmenguasai masalah GuruBK di KotaJogjakarta KRRuntuksiswanya. pelatihan yangsudahpernahmengikuti atauseminar GuruBK di KotaSemarang 1-3kalibahkanadayangsampai10 kali. tentangpendidikan KRR,78%pernahmengikutinya dalampemberian kesempatan untukmenjadipesertapelatihan Berartibelumada pemerataan sebesar besarguruBK adalahperempuan atauseminartentangKRRbagiguruBK.Sebagian besar(92,1o/o) sudahsarjana(S-1)bidangBK. sebagian tingkatpendidikannya 81,2o/o sedangkan potensiyang perludimanfaatkan kemampuan untukmeningkatkan Kondisitersebut merupakan pendidikan guruBKdalammelaksanakan KRRuntuksiswanya. guruBK di KotaSemarang saatini, makaada hal yang Berdasarkan kodisikarakteristik dan khususnya perhatian melaluiBKKBN,DinasKesehatan, perlumendapat olehpemerintah programpendidikan KRRuntuksiswaoleh untukmenangani KotaSemarang DinasPendidikan pelatihan, pemerataan atauworkshop seminar, guruBKyaitupemerintah memfasilitasi seharusnya agama. tentangKRRbagiguruBK yangberbasis
o) (zaena t SugiyantodanSufiary nna[isis P,oftK lPen[ififgnI(u efiotan,.....
101
'Sudahdilaksanakan... Seluruhinformanguru BK mengatakanbahwasudah melaksanakanprogrampendidikanKRR bagi siswanyameskipunberbeda-beda antarasatu SMP denganSMP yang lain.Sepertimateri pendidikandiberikankepadakelastujuhdan delapansaja denganalasankelassembilansudah akhirnasional.Namunada yang lebihmemilihmemberikannya sibukpersiapanmenghadapiujian pada kelasdelapandan sembilankarenaumurnyasudahlebihmatang. jawab,...danoleh pakar..." "Ceramah,..tanya Sebagianinformanguru BK mengatakanbahwa metode pendidikanKRR untuk siswa SMp dilakukandenganceramahdan tanyajawab, selainitu ada sebagiankecil yang bekerjasama denganahli atau pakarKRR sertamelaluipemutaranfilm. " Kesehatan reprodu ksi,...pendidikan seks,...norma agama..." Sebagianbesarguru BK telahmemberikankesehatanreproduksiyang di dalamnyasepertitentang kesehatanorgantubuh,pacaran,dan tumbuhkembang.Selainitu ada yang menekankanmateri normaagamauntukmengatasiperilakumenyimpangyang berkaitandengankesehatanreproduksi sepertihamildi luarnikah.Ada satuSMP yang melarangkeraspacarandi sekolah.Oleh karena itu materipacaransehatbelumdisampaikan. "Setahun,satu sampai3 kali...." Sebagianbesarinformanguru BK mengatakanbahwapendidikanKRR dilaksanakanminimal1 semestersekali atau satu sampaitiga kali dalam setahunKemudiansebagiankecil informan menyatakanbahwasetahunsekalimengundang pakaratauahlidi bidangKRR.Namundemikian masihada yang memberikanmateri2-3 kali tiap semesternya. "pada saatkonseling,atau pelajaranagama..." Rata-ratainformanguru BK memberikanpendidikanKRR padajam BK baik padasaat konseling maupunpelajaran.Selainitu sebagiankecil guru BK memberikanmateripada saat pelajaran agamaatauacararenunganpagi. Gurumerupakanunsuryangsangatpentingdalampelaksanaan pendidikankesehatandi sekolah guruBK dalampelaksanaan khususnya pendidikan KRRbagisiswadi SMP.Kenyataannya seluruh guru BK padaSMP yang berbasisagamadi KotaSemarangsudahmelakukanpendidikanKRRnya jauh dariharapan.ArtinyasebagianbesardarisiswaSMP yang berbasis meskipunpelaksanaannya pendidikanKRR denganbaik.Hal ini belummemenuhi agamadi Kotasemarangtidakmendapatkan harapan bahwadenganpendidikan tersebut,siswaakanmemilikipengetahuan, nilai,sikap,dan kebiasaandalam menjagakesehatankhususnyakesehatanreproduksi.Kondisiinijuga belum memenuhikebutuhan siswa,sepertidilaporkan olehTim LitbangDIY bahwapendidikankesehatan reproduksisudahmenjadikebutuhan riil yang dirasakanoleh remajasekolah. KomponenpraktikpendidikanKRR oleh guru BK meliputifrekuensikegiatan,materi,dan metodependidikanKRR untuksiswadidiknya.Berdasarkan distribusidata diatas menunjukkan bahwa guru BK belum memanfaatkankesempatanyang termaktubdalam sistem pendidikan mengenaikegiatanpelayananpemberianinformasiyaitukegiatanpemberianinformasiyangmasuk dalamjam pembelajaran sekolahdilaksanakan secaraklasikaldenganvolume2 jam per minggu dan terjadwal,sedangkandi luar kegiatanjam pembelajaran dilakukandenganvolumeekivalen dengan2 iam belalardi dalam kelas.Tidak ada guru BK yang melakukankegiatanevaluasi pendidikanKRRnya,sedangkanmenurutUU sisdiknasuntukmengetahuihasilkegiatanlayanan guru BK makaperludilakukanpenilaianhasilakhirmelaluipenilaianjangkapendek(satuminggu sampaisatubulan)danjangkapanjang(satubulansampaisatusemester).Evaluasidimaksudkan untukmengetahui guruBK baikmelaluikonselingmaupunlayanan apakahlayananyangdilakukan pemberian informasisudah ataubelumdapatmemenuhiapa yangdibutuhkan olehsiswaberkenaan denganmasalahKRR. SelanjutnyaberkaitandenganmateriKRR yang diberikanoleh guru BK, data menunjukkan bahwasebagianbesarguru BK telahmemberikanmateritumbuhkembangremaja,pacaransehat,
102
turrwf Dian,lo[. tl Ab. 2 ^v[einLl
organreproduksi, dan kebersihandan kesehatandiri.Datatersebutmenunjukkansebagianguru BK sudahmemberikanmateri-materiyang cukuppentingberkaitandenganmasalahKRR yang dihadapisiswa.Namundemikianmateri-materi lainsepertidayatariklawanjenis,doronganseksual, masturbasidanonani,prosespembuahandan kehamilan,menstruasi,dan yang pentingtentang hak-hakseksualdan reproduksibelum banyakdiberikanoleh guru BK kepadasiswa. Berarti informasiyang diberikanoleh guru BK berkaitandenganKRR belum komprehensifatau tuntas sehinggabelum mampu memenuhikebutuhansiswa akan informasitentang KRR secara keseluruhan.Jika hal ini terus berlangsungmaka jumlah masalahKRR yang menimpasiswa akanterusmeningkatdan sangatmerugikansiswakhususnyapada pencapaianprestasibelajarnya maupunpadamasadepankehidupannya. Sebagianbesar guru BK menggunakanmetode ceramah,diskusi,dan tanya jawab. Ini menunjukkanguru BK masih menggunakanmetodeyang belum bervariasisehinggaakan mempengaruhidaya serapdan pemahaman darisiswaterhadapinformasiyang diberikan. Hasil penelitianTim LitbangPKBI DIY juga menyebutkanbahwa diperlukanadanya penyampaian materikesehatanreproduksidenganmetodeyang variatifdan pelajaranyang menyenangkan dengandisertaiberbagaimetodepembelajaran sepertibermainperandan kegiatandi luar kelas. Namundata menunjukkanbahwaguru BK pada SMP yang berbasisagamadi Kota Semarang belumsesuaiharapandalam menggunakanmetodependidikanKRR, bermainperan,seminar, pemutaranfilm,apalagimemasukkandalamkurikulum,angkanyamasihkecil.Oleh dramatisasi, karenaitu guru BK seharusnyamenambahmetodependidikanyang telahdilakukannyasemisal kegiatanekstrakurikuler. Kegiatanekstrakurikuler merupakankegiatanyang cukupmenarikkarena kegiatannyacukup bervariasisepertikegiatankarya ilmiah,penelitian,seminar,dan pameran. Kegiataninijuga lebihbanyakmelibatkanperanaktifsiswasehinggaakan menambahmotivasi siswauntuklebihaktifmenyebarluaskan materiKRR. guru BK yang digalidalampenelitianini meliputiprogrampendidikanKRR di Pengetahuan sekolah,tujuanprogramtersebut,sertamateriyangperludiberikandalampendidikanKRR bagi siswa SMP. "Pendidikankesehatan reproduksi dan pendidikan seks penting...." Sebagianbesarguru BK telahmengetahuitentang programpendidikanKRR bagi siswadengan menyebutkanbahwaprogramtersebutsangatdiperlukansaat ini,denganmengajarkanbagaimana pendidikankesehatanreproduksidan pendidikanseks. Hanyasebagian siswamengertitentang kecil guru BK yang menjelaskanbahwa programpendidikanKRR hanya sebataspendidikan tentangpengenalanorgantubuhmanusiameliputimanfaatdan fungsinya. "Pencegahanmasalah-masalahyang berkaitan dengan perilaku seks pada remaja..." Sebagianbesarguru BK menyatakanpendapatnyatentangtujuanpendidikanKRR bagi siswa bahwaprogramtersebutsebagaiupayapendewasaan anakdidikagartidakterjerumuske dalam masalah-masalah atau hal yang tidakdiinginkanpada anak yang mengalamimasa pubertas. "Organ tubuh manusia, pendidikan seks, budi pekerti, dan pacaran sehat..." Rata-ratainformanBK menjelaskanbahwamateripendidikanKRR berupaorgantubuh,pendidikan seks,pacaransehat,sertasebagiankecilinformanyang menyebutkanmaterinyatermasukbudi pekerti. "Metodenyadiskusidan ceramah..." Sebagianbesar guru BK menjelaskanbahwa metodependidikanKRR dapat diberikanhanya sebatasdiskusidan ceramahsaja. Namun merekamenjelaskanbahwa sebaiknyapendidikan KRR dilakukanseminggu.sekali. Ditinjaudarijawabanguru BK padavariabelpengetahuan dapatdiketahuibeberapakondisi pengetahuan guru BK saat iniyaitu,pertamasebagianbesarguru BK sudahmengetahuibahwa program pendidikankesehatanuntuk siswa khususnyapendidikanKRR dapat memberikan pengetahuansiswatentangmasalahkesehatankususnyaKRR namun informasidan meningkatkan
danSufinryo AnnfiskgraktK Pendi[ifran l(uefiatan'....(Zaenaf Sugiyanto )
103
pendidikan bahwaprogram belumadaguruBKyangmengetahui kesehatan dapatmeningkatkan prestasi KRRdapatmembantu danhanyatahubahwapendidikan mengatasi masalah KRRyang karenasebagaiseorangpendidik, dialamisiswa.Kondisitersebutcukupmemprihatinkan guru mengetahui bahwaprogrampendidikan kesehatan pendidikan BK,seharusnya khususnya KRR promosikesehatan yangstrategis salahsatuprogram merupakan dalamupayapeningkatan derajat khususnya siswa.Kedua,ternyata masyarakat belumbanyakguruBKyangmengetahui kesehatan salahsatumasalahKRRyangdapatmenimpa bahwaaborsimerupakan siswa.Ketidaktahuan guruBKtentanghaltersebut guruterhadap akanmempengaruhi kepedulian masalahKRR. bahwapendidikan Ketiga,masihsedikitguruBKyangmengetahui KRRuntuksiswadapat yangsangatbervariasisepertidramatisasi, denganmetodepengajaran dilakukan peran, bermain penugasan perseorangan. ekstrakurikuler, sertadengancarabelajar dankegiatan GuruBKmasih yangkonvensionalyaitu terbiasa dengancara-cara ceramah, diskusi,dantanyajawab.Kondisi penelitian Majalengka, iniberbeda denganKabupaten TjutjuTuraenipadatahun2005menunjukkan programpendidikan tersebuttelahdilakukan bahwadi kabupaten KRRdenganmenggunakan metodebermainperandanpenugasan selainmetode-metode konvensional. MenurutPurnomo yangdapatdilakukan Ananto,pendekatan dalamrangkamelaksanakan pendidikan kesehatan di individual sekolahantaralaindenganpendekatan danpendekatan kelompok sedangkan dalam gurudapatmenggunakan prosesbelajar mengajar, metodebelajarkelompok, penugasan, belajar peran, perseorangan, demonstrasi, bermain dandramatisasiselain ceramah, diskusi, dantanya jawab.Hasilpenelitian Tim LitbangPSSPKBIDIYjuga menunjukkan bahwasiswaberharap materiKRR denganmetodeyang variatif,pelajaranyang adanyametodepenyampaian menyenangkan, tidakkakudengandisertaiberbagaimetodepembelajaran sepertiroleptaying pembelajaran dankegiatan di luarkelas. pemerintah, jugamelakukan peraturan guruBKseharusnya Menurut seorang evaluasiterhadap prosespendidikannya pendidik selainbertanggungjawab sebagai dankonselor. Halinimenunjukkan bahwaguruBKbelumsepenuhnya tahutentangperannya dalampendidikan pendidikan khususnya KRR.Kelima,dari sekianbanyakmateripendidikan KRR untuksiswa,hanya3 materiyang yaitumateritumbuhkembang diketahui remaja,organreproduksi, dan pacaransehat.Materimateriyang lainbelumdiketahuiguru BK,misalnya tentangmaterihak-hakreproduksi. Kondisi guruBK tentangmaterip-endidikan ini menunjukkan bahwapengetahuan KRR belumsesuai harapandantuntutan bahwaguruBK dapatmenguasai masalah-masalah terkinidalamrangka pengembangan yangberhubungan dirisiswauntukmengatasi masalahnya denganKRR.Keenam, jugadibutuhkan sedikitguruBK yangtahubahwapengelolaan kurikulum dalammelaksanakan pendidikan KRR. lni berartisebagianbesarguru BK belumtahu bahwapemerintah telah menyediakan waktutatapmuka2 jam per minggu dengansiswadi kelas.Masalahtersebut wajarterjadikarenamenurut timlitbangPKBIDIY pihakdinaspendidikan punmengakui belum mampumenjamin akanmengakomodasi masuknya kesehatan dalamkurikulum sehingga tidak pendidikan adasosialisasi tentangkesempatan KRRmasukdalamkurikulum pembelajaran. "Pendidikan tersebutperludanpentingtapibagaimanacaramengajarnya..." guruBK mempunyai persepsi Sebagian besarinforman yangsudahbaikterhadappendidikan KRR.Namunadasebagian kecilyangmasihraguterutama bagaimana caramengajarkan materi KRRpadasiswa. "Menerima denganpositifsertamendukung ..." Sebagian besarguruBK mempunyai sikapmendukung adanyaprogrampendidikan KRRbagi siswaSMPkarenahaltersebutbukanhalyangtabulagi.Kondisipergaulan remajayangada saatini sangatmemprihatinkan, sehinggapendidikan KRRtersebutsangatdiperlukan untuk pengetahuan menambah siswasehingga tidaksalahlangkah. Faktorpersepsidan sikapdari guru BK SMP yang berbasisagamaterhadapprogram pendidikan KRRbagisiswanya telahmenunjukkan halyangbaikdanpositif. Haliniperluterus
104
Jurna[ Dinn'/ot. 11 M. 2 Mei 201i
didorongdan dijagaagar tetap baik.Kondisitersebutmenjadimodal utamadalam peningkatan praktikpendidikanKRR di SMP yang berbasisagama.Oleh karenamasih perluadanyaupayaupayayang dapatmemeliharapersepsidan sikapguru BK terhadapprogrampendidikanKRR. MenurutAllport,dalam membentuksikap faktor pengetahuan,pikiran,keyakinandan emosi memegangperananpentingagar seseorang(guruBK) lebihmenerima,merespon,menghargai, dan bertanggungjawab atas pendidikanKRR untuksiswanya. SebagianbesarSMP yang berbasisagamatelahmemilikisaranapembelajarankhususnya pendidikanKRR sepertiruangankelas,ruangkonseling,ruangperpustakaan, buku dan majalah tentangKRR, CD pembelajaranKRR serta playernya.Namun masih ada sebagiankecil yang belum mempunyaisamasekalisarana pembelajaranKRR terutama buku, majalah,dan CD pembelajaran KRR. Pada penelitianini, saranapembelajaran yang digalimeliputiruang,sumberbelajarserta saranapendukunglainnya.Ketersediaan ruangkelassudahtidakmenjadimasalahtetapiruang perpustakaan dan UKStermasuksedikityangdapatdigunakanuntukpendidikanKRR bagisiswa termasukruangkonselingbelummencapai1O0o/o. Kemudiantidaklebihdari35%guru BK memliki CD pembelajarandan majalahyang berisi materi-materiKRR. Kondisiini tidak jauh berbeda dengankondisidi kabupatenmajalengka tahun2005.Hasilpenelitian TjutjuTuraenidimajalengka menunjukkanbahwa fasilitasmengajarsangatterbatasdan bahan ajar belum terstrukturdan sistematis. Kondisiinimenunjukkan bahwasaranaprasaranapembelajaran yangada belummendukung pelaksanaanpendidikanKRR yang bermutu,karena menurutPP Nomor 2}llgg} salah satu elemenpenentupendidikanyang bermutuadalahketersediaan saranabelajar,sumberbelajar, dan mediabelajar.Hasilanalisisstatistikjuga sesuaidenganteori ini, yaitu terdapathubungan antaraketersediaan saranapembelajaran KRRdenganpraktikpendidikankesehatanreproduksi remajaoleh guru BK pada SMP., Oleh sebab itu pemerintahseharusnyamenyediakansaranayang baik untuk pelaksanaan pendidikanKRRterutamapenyediaanbukuataubahanajar KRRyangterstrukturdan sistematik, alat-alatatau media pengajaran(CD), dan memperbanyakmajalah-majalah yang berisimateri KRR yang sesuaiuntuksiswa SMP yang berbasisagama. Sebagianbesar pimpinanSMP baik kepalamaupunwakilnyatelah melakukanbeberapa upaya sepertimelakukankegiataninsidental sepertiseminarKRR,mempersilahkan guru BKnya menyusunmateriajar tentangKRR. Namunsebagiankecilpimpinanmasihmembiarkanbegitu saja programpendidikanKRRtanpaperencanaan, pengorganisasiaan apalagimonitoring. Pada organisasisekolah,kepalasekolahmerupakanpemimpinyang diharapkanmampu menggerakkan para guru untukmencapaitujuan.Berartisesuaidenganhal itu, kepalasekolah bertanggungjawab melaluikebijakan-kebijakannya atas keberhasilanpelaksanaanpendidikanKRR olehguru BK. Hasilpenelitian menunjukkan bahwasebagianbesarinformanmenyatakanbahwa kebijakanpendidikanKRR dari pimpinansekolahtermasukkurangmendukung.Situasiinitidak berbedadengan hasil penelitianTjutju Turaenidi Majalengkadan Tim Litbang pKBl Dty di Jogjakarta.Artinyapada jajaran pimpinansekolahbelum menunjukkanperhatianyang serius terhadapmasalahpendidikanKRR untuksiswakhususnyayangdilakukanolehguru BK. padahal hal ini akan mengakibatkanpara guru BK ragu-raguataupun bertambahtidak peduli untuk pendidikanKRR bagisiswa. menjalankan Namundemikiandapatdiuraikandatayang ada bahwamasalahperencanaandan evaluasi yang dilakukanpimpinansekolahmemperlihatkan tidak ada sepertigainformanmenyebutkan bahwa kepala sekolahnyatelah melakukanperencanaandan evaluasiterhadap pendidikan kesehatankhususnyapendidikanKRR.Berartipimpinan sekolahbelummempunyaikemampuan sepertiyangdisebutkandalamsistempendidikannasionaldisebutkanbahwakemampuankepala sekolahyang pertamaadalahmenyusunperencanaansekolahtermasukrencanapendidikan
Ano[isisPrakt{ Pendi[i{gn 1(uefiatan.......(Zaenn[Sugtyantofan Sufiaryo )
105
adalahmelakukan monitoring, KRRdantugasyangterakhirdisebutkan evaluasi, danpelaporan pelaksanaan program sekolah. yanglebihintensiftentang datatersebutmakaperludilakukan sosialisasi Memperhatikan pendidikan sekolah. Materisosialisasiadalah perludilakukan KRRkepadapimpinan hal-halyang pimpinan tanggungjawabnya dan sebagaiseorang sekolahuntukmeningkatkan sesuaikewenangan peranguruBKdalampendidikan KRR.
DAN SARAN KESIMPULAN pendidikan tentang KRRbagiguruBKSMPberbasis Pendidikan ataupelatihan agamabelum kurang,Seluruhinforman pendidikan telahmelaksanakan meratadanfrekuensinya KRRtetapi pelaksanaannya belumbaik,metode,frekuensi, dan materinya belumsesuaikebutuhan atau siswa.Sebagian masalahKRRyangdihadapi besarinforman sudahmengetahui tentangprogram pendidikan KRRnamunsecaradetailpengetahuan tentangmateri,metode,danperannya sebagai guruBKdalampendidikan KRRbelumbaik.Persepsidan sikapsebagian besarinforman sudah pendidikan denganpositifdanmendukung baik,merekamenerima KRRuntuksiswaSMP.Belum agamamempunyai saranapendidikan semuaSMPberbasis KRRyangbaiksepertibuku,CD, majalah, danalatperagatentangKRR.Sebagian besarpimpinan SMPberbasisagamasudah program pendidikan melakukan upayayangmendukung KRRtetapibelumoptimal. Disarankan kepadadinasterkaityaitukesehatandan pendidikan serta BKKBNuntuk guruBK di bidangKRRmelaluipelatihan berkoordinasi untukmeningkatkan keterampilan yang merata,menyediakan saranapembelajaran KRRuntukSMPberbasis agamayangsesuai,dan melakukan advokasikepadapimpinan sekolahagarterusmendorong pelaksanaan programKRR masing-masing. Pimpinansekolahmendorong di sekolahnya pelaksanaan keberlangsungan pendidikan peraturanyang berlaku.Perlupenelitian KRRmelaluikebijakanyangberdasarkan lebihlanjuttentangmodelpendidikan danbahanajaryangsesuaiuntuksiswaSMPyangberbasis agama
UCAPANTERIMAKASIH yangsebesar-besarnya Penelitimengucapkan terimakasih kepadaDirjenDiktiKementerian Pendidikan Nasional melaluiKopertis wilayahVl yangtelahmembiayai pelaksanaan penelitian yangtelahmemberikan ini,kemudian lbuDekanFakultas Kesehatan dorongan danmotivasinya, jugakepadaKepalaDinasPendidikan tidaklupapenelitimengucapkan terimakasih KitaSemarang atas ijin penelitiannya serta rekan-rekan mahasiswapeminatanEpidemiologi yang telah ikut membantu data dalampengumpulan
DAFTARPUSTAKA BKKBN,2008.LaporanKeqiatanProgramTahunanBKKBNKotaSemaranq, Semarang BKKBN. 2003.BukusumberuntukadvokasiDirektoratAdvokasidan KlE.BKKBN,UNFPA, Bank Dunia, ADB,danSTARH DepkesRl, 2007,InteraksiMaialahInformasi& ReferensiPromosiKesehatan. No. 3 tahunXl Jakarta DinkesKotaSemarang,2007. LaooranProoramseksiRemaiaSubdin Kesehatan keluaroa Dinas KotaSemaranq, Kesehatan Semarang DepkesRl,2005.Pedoman Pelayanan Kesehatan PeduliRemaiadi Puskesmas, DirjenBinkesmas, Jakarta Depdiknas, 2006.ModelPenqembanqan Diri-SMP/MTs, LitbangDiknasPusatKurikulum, Jakarta Debus,Mery.1988.BukuPanduanDiskusiKelompokTerarah. Jakarta.
106
Jurruf Dian'lof. 11 ,b. 2 Mei 20LL
FaridHusni,2005. PendidikanKesehatanReproduksiRemaia, http:i/www.suaramerdeka.com/ Senin,(aksesPebruari2008) harian/0503/14looi04.htm Kusnanto,Hari. 2003. Metode PenelitianKualitatifdalam Riset Kesehatan.Sditya media, Yogyakarta KesehatanReoroduksidiSekolah Kristiwardani dkk,Tim LitbangPSS PKBIDIY 2006.Pendidikan (RisetKebijakandan PenqembaganKurikulumKespro).Jurnal bening,vol Vll, no 1, Mei 2006, ISSN 1693-9778,PusatstudiseksualitasPKBIYogyakarta LaurikeMoeliono,2003. ProsesBelajarAktif KesehatanReproduksiRemaja.BahanPeqanoan KeqiatanBelaiarAktifUntukAnak& Remaiausia 10-14Tahun.BKKBN, untukMemfasilitasi Jakarta Moleong,LexyJ. 1989.MetodepenelitianKualitatif.RamadjaKarya,Bandung NugrohoJ, SE, MM,2003.PerilakuKonsumen.Konsepdan imolikasiuntukStrateqidan Penelitian Pemdsaran.PrenadaMedia,ed. 1, Jakarta Notoatmojo, Soekidjo.2005.PromosiKesehatan,Teoridan Aolikasi.RinekaCipta.Jakarta Poerwandari,E. Kristi.2004. PendekatanKualitatifdalam PenelitianPsikoloqi.Lembaga pengembangan SaranaPengukuran dan Pendidikan Psikologi,FakultasPsikologiUl,Jakarta (aksesMaret PP 28/1990,PendidikanDasar,www.unmit.orq/leqal/lndonesianLaMop/Pp199028.htm, 2008) Sarwono,SarlitoWirawan.2005.PsikoloqiRemaia.PT RajaGrafindoPersada.Jakarta SiswandiSuwarta, Pendidikan SeksualdanReproduksiBerbasis Sekolah,htto://situs.kespro.info/ .htm,(aksesMaret2007) krr/fel2003/kn01 Sukarna,1990.Keoemimpinan dalamAdministrasi, MandarMaju,Bandung Notoatmojo,Soekidjo.2007. PenqantarPendidikanKesehatandan llmu PerilakuKesehatan. AndiOffset.Jakarta (PKRR) TjutjuTuraeni,2005, Pelaksanaan Penqaiaran Pendidikan Kesehatan-ReoroduksiRemaia (SMAN) Menenqah Neqeri Binaan Puskesmas Pelayanan Kesehatan Reproduksi Sekolah atas E s e n s i a l ( P K R E ) d i K a b u p a t e nM a i a l e n q k a ,h t t o : / / d i q i l i b . l i t b a n o . d e o k e s . q o . i d / go.php?id=jkpkbpok-gdl-res-2007-tjutjutura-2323&q=pascasariana, (akses23 Maret2008)
f,anSufrnryo Sugiyanto Ann[isisPrafuKPentri[ifonl(uefintan......(Zaena[ )
107
SINOPSISPENELITIAN LANJUTAN 1 . Tema ModelPendidikanKesehatanReproduksiRemajapadaSMP yang BerbasisAgama di Kota Semarang
2. L a t a rBe l a ka n g padasiswaSMPsebagai reproduksiremaja Masalah kesehatan terutama kelompok remaja kecenderungan awaltetapmengalami meningkat. Rekomendasi hasilpenelitian tentang Kesehatan AnalisisPraktikPendidikan Reproduksi RemajaOleh Guru Bimbingandan padaSMPyangBerbasis Agamadi KotaSemarang'menyebutkan Konseling bahwaperlu penelitian lebihlanjuttentangmodelpendidikan KRRsertamediapembelajaran yangsesuai bagisiswaSMPyangberbasis agama. Penefitilebihberminatdan lebihavailableuntukmenelititentangmediapembelajaran yang sesuaibagisiswaSMPyangberbasis agama.Penelitian tentangmasalah tersebut termasuk pentingkarenamediapembelajaran merupakan salahsatufaktoryangcukupbesarperannya suatuprosespembelajaran. dalamkeberhasilan Pembelajaran KRRsaatini
3. PermasalahanPenelitian isi pokokbahasan/materi yangsesuaidengansiswaSMPyang a. Apa dan bagaimana berbasis agama? jenismediayangdisukaiolehkelompok b. Apadanbagaimana siswaSMPyangberbasis agama? c. Apakahmediapembelajaran KRRyangdirancang dapatmeningkatkan keberhasilan program pendidikan KRRpadasiswaSMPyangberbasis agama?
4. Tujuan Menciptakan modelpendidikan kesehatan reproduksi remajayang sesuaiuntukSMp yang Berbasis Agamadi KotaSemarang 5. M e t o d e a. RancanganPenelitian Penelitian initermasukresearchanddevelopment b. Sasaran Seluruhelemenpadasistempendidikan SMPyangberbasis Agama c. Lokasi KotaSemarang d, Langkah:Langkah pertama pengukuran Langkah adalahmelakukan kebutuhan dankesukaan siswaSMp yangberbasis agamapadamediacetakatauelektronik dalampembelajaran masalah KRR.Langkah selanjutnya adalahperancangan pembuatan mediadilanjutkan media. Agarlebihsesuaidengankebutuhan makamediatersebut harusdilakukan ujicobadan dilakukan revisijikaadamasukan. Setelahdilakukan ujicobamakadilakukan aplikasi padasuatupembelajaran KRRdandiukurbagaimana dampaknya terhadaphasilbetajar. 6. Manfaat Penelitian iniakansangatbermanfaat programpendidikan bagipengelola KRRdanbagiguru pendidik materiKRR.Selainitujugaakansangatmembantu siswaSMPmempelajari materi KRRyangsesuaidengannormaagama.
108
turtu[ Dis.n'I/o[1]. M. 2 1Wimll