Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 15 No. 04 Tahun 2015
ANALISIS POTENSI UNGGULAN DAN DAYA SAING SUB SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN MINAHASA Srikandi Pantow, Sutomo Palar, dan Patrick Wauran F a k ul t as E k o n o mi d a n B is n i s, J u r u s a n E k o n o mi P em b a n g u n a n U niv er s it a s S a m R a t ul a n gi , M a n a d o E m ai l : s ri k a n di p a n t ow @ ya h o o .c o.i d
ABSTRAK Se kt or per ta n ia n m er u p a ka n sa la h sa t u se kt or ya n g m e m il i ki pe l ua n g da la m ke gi a ta n pe m b a n gu n a n p er e k on om i a n. P e me r i nt a h per l u u nt u k m el i ha t s u b se kt or a pa sa ja ya n g da p at di ke m b an g ka n a ga r d a pat me m ba n t u p er t u m b u h a n e k o n om i da er a h. Ka b u pa te n Mi na h a sa m em p u n ya i d u a s u b se kt or ya n g ber p ot e n si u n t u k m e n u n ja n g per t u m b u ha n per e k on o m ia n ser ta p e n da pa ta n d a er a h t er se b ut . T u ju a n da r i pe ne li ti a n in i ya i t u u n t u k m e n ge ta h ui s u b se kt or a pa s a ja ya n g m e n ja d i ba s is da n ber p ot e n si al u nt u k d i ja d i ka n ac u a n dal a m p e ni n g ka ta n p er e k on om i a n Ka b u pa te n Mi n a ha sa. P er t u m b u ha n e k on om i Ka b u p ate n Mi na ha sa p a da ta h u n 2 0 0 0 - 2 0 1 3 c e n der u n g f l u kt ua tif . S u b se kt or per ta n ia n ya n g me n ja d i b as i s di daer a h ter se b ut ya i t u s u b se kt or p et er na ka n de n g an r a ta – r a ta 2. 3 3 da n s u b se kt or ta n a ma n ba ha n m a ka na n de n ga n r a ta – r ata 1. 7 9. Ber d a sar ka n p er hi t u n ga n S h if t S h ar e s u b se kt or ya n g s a n gat ber p ot e n si al m e ni n g ka t ka n p er t u m b u h a n e k on o m i ya i t u s u b s e kt or t a na m a n ba ha n ma ka n a n. K at a ku nc i: Su b S e kt o r un g g u l an, P D R B, S hif t Sh a re
Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
100
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 15 No. 04 Tahun 2015
1.
PENDAHULUAN
Seti ap Negar a menginginkan per ekonomian yang maju untuk meningkatkan pendapat an serta kesej aht er aan r akyat. Ol eh kar ena itu sangat penting dilakukan pembangunan ekonomi guna mencapai tujuan ter sebut. Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan tar af hidup, kecerdasan, kesej aht er aan masyarakat sert a sebagai landasan yang k uat untuk pembangunan sel anj utnya. Kegi at an st abili sasi perlu dilakukan agar pembangunan per ekonomi an suatu Negar a akan l ebih meningkat (maju). Pertumbuhan ekonomi mempunyai per anan yang sangat penting, sehingga perlu adanya per encanaan yang matang dal am meningkat kan kinerj a dan orient asi pembangunan serta menj amin ket erkait an dan konsi stensi ant ar a per encanaan, penganggar an, pel aksanaan dan pengawasan sehi ngga dapat mengopti malkan part isipasi masyar akat dal am per encanaan pembangunan untuk ter capainya pembangunan secar a efi si en dan ef ektif. Unt uk mencapai tujuan t er sebut per encanaan pembangunan harusl ah fokus t erhadap potensi apa saj a yang dapat menunjang per ekonomi an dilihat dari sumber daya masing – masing daer ah. Dalam hal ini pemeri ntah harus ber peran aktif untuk melihat apa saj a yang di butuhkan dalam pembangunan dan menyusun kebij akan – kebij akan yang berkait an dengan per encanaan pembangunan yang sesuai dengan kondi si daer ah t er sebut, sekaligus menj adi motivator bagi masyar akat agar mampu memahami keuntungan dal am mel aksanakan pembangunan kar ena akan berdampak positif nantinya bukan hanya untuk daer ah tet api juga bagi masyar akat set empat. Kabupat en Minahasa memiliki sektor pert ani an yang mempunyai per anan yang sangat penting dal am pembangunan daerah ant ar a lain dal am meningkatkan pendapat an daer ah, penyediaan l apangan kerj a sert a dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi masyar akat . Hal ter sebut dilihat dari r at a – rat a kontribusi yang diberikan sektor pertani an t erhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sangat besar yang sesuai dengan t abel 1 dibawah ini.
Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
101
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 15 No. 04 Tahun 2015
Tabel 1 Rata –Rata Kontribusi PDRB Tahun (2009- 2013) (% ) La p a n ga n u sa h a 1. P er ta n ia n 2. P er ta m b a n ga n 3. I n d u s tr i p e n g ol a ha n 4. Li str i k, ga s & a ir 5. 6. 7. 8. 9.
K on s tr u ks i P H R P e n ga n g ku t a n Ke u a n ga n J a s a - ja s a P DR B S u m be r : B P S SU LU T 2 0 0 9- 2 0 1 3
Ra ta – r at a k on tr i b u si P DR B Ta h u n ( 2 0 0 9- 2 0 1 3) % S ul awe s i U tar a Ka b u pa te n Mi na h a sa 1 8, 0 7 % 5, 0 1 % 7, 5 5 %
2 2, 0 % 6, 8 9 % 7, 0 2 %
0, 8 1 %
0, 8 7 %
1 5, 9 9 % 1 7, 4 0 % 1 2, 9 1 % 7, 0 3 % 1 5, 1 8 % 100%
1 9, 2 3 % 1 5, 1 2 % 8, 4 2 % 6, 1 9 % 1 4, 2 3 % 100%
Pada tabel 1 di at as, sektor pert ani an cukup dominan dal am mengger akkan roda per ekonomi an at au l eading sector sert a memberikan kontribusi baik untuk Provinsi Sul awesi Utar a yaitu 18,07% dan khususnya pada Kabupat en Minahasa sebesar 22,0%. Maka perlu adanya perhati an khusus dal am upaya mengopti makan pembangunan ekonomi untuk sektor pert ani an. Perumusan Masalah Rumusan masalah pada penel itian ini yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana pot ensi sektor pert ani an di Kabupat en Minahasa? 2. Bagaimana daya saing sektor pert ani an di Kabupaten Minahasa? Tujuan Penelitian Tujuan dal am penelitian ini yaitu. 1. Untuk menget ahui pot ensi sektor pertanian Kabupat en Minahasa. 2. Untuk menget ahui perkembangan daya sai ng sektor pert ani an Kabupat en Minahasa Manf aat Penelitian Hasil penelitian semoga memberikan manf aat kepada : 1. Bagi penuli s untuk dapat memberikan tambahan masukan terhadap pemerint ah Kabupaten Minahasa dengan melihat komoditas apa saj a yang dapat diprioritaskan dal am meningkatkan perekonomi an daer ah. 2. Sebagai ref er ensi bagi penuli s l ain yang mempunyai ket erkai tan untuk mengembangkan penel itiannya.
Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
102
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 15 No. 04 Tahun 2015
Tinjauan Pustaka Pert umbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adal ah proses perubahan kondi si per ekonomi an suatu negar a secar a berkesinambungan menuju keadaan yang l ebih baik sel ama periode t ert entu. Pert umbuhan ekonomi dapat di artikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu per ekonomi an yang diwujudkan dal am bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasil an pembangunan ekonomi (Sukirno, 2000 : 28). Ukur an kemajuan perekonomi an dal am suatu negar a akan sel alu dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang t erj adi dinegar a t er sebut. Tak terkecuali untuk negar a yang masih berkembang seper ti negar a indonesia , pertumbuhan ekonomi akan sel al u menj adi pusat perhati an. Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun t etap st abil maka itu tidaklah mudah jika tidak diikuti ol eh kemampuan variabel makro ekonomi dal am mengat asi seti ap per masal ahan ( Seprill ian, 2013:3). Konsep Pembangunan Ekonomi Penjel asan t ent ang defini si atau penger tian pembangunan ekonomi banyak dikemukakan oleh beber apa ahli ekonomi. Menurut Adam Smith dal am Sur yana (2000:55), pembangunan ekonomi adal ah proses perpaduan ant ar a pertumbuhan penduduk dan kemajuan t eknologi. Bert ambahnya penduduk suatu negar a har us diimbangi dengan kemajuan teknologi dal am produksi untuk memenuhi permi ntaan kebutuhan dal am negeri. Menurut Schumpet er pembangunan ekonomi bukan merupakan proses yang h ar moni s dan gradual, t et api merupakan proses yang spont an dan tidak terputus-putus. Pembangunan ekonomi di sebabkan ol eh perubahan terut ama dal am l apangan industri dan perdagangan. Berdasarkan pengert ian t er sebut pembangunan ekonomi terjadi secar a berkelanj ut an dari waktu kewaktu dan sel alu mengar ah positi f untuk per baikan segala sesuatu menj adi lebih baik dari sebelumnya. Industri dan perdagangan akan menunjukkan segal a kr eatifitas dal am pembangunan ekonomi dengan penggunaan t eknologi industri sert a dengan adanya perdagangan akan ter cipta kompeti si ekonomi.(Sukirno 2006:251). Teori Pembangunan Ekonomi Daerah Pembangunan daer ah adal ah bagi an integr al dari pembangunan nasional yang pada hakekatnya merupakan upaya ter encana untuk meningkatkan kapasit as pemerintah daer ah sehingga ter ci pta suatu kemampuan yang andal dan prof esional dal am memberikan pel ayanan kepada masyarakat, sert a kemampuan untuk mengelol ah sumber daya ekonomi daer ah secar a berdaya dan berhasil guna untuk kemajuan per ekonomi an daer ah dan kesej aht er aan masyar akat (Depdagri, 2009 dal am Fadlan 2010:38) .
Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
103
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 15 No. 04 Tahun 2015
Teori Basi s Ekono mi ( Econom ic Base Theory) Teori basis ekspor murni dikembangkan pert ama kali ol eh Ti ebout. Teori ini membagi kegi at an produksi/jenis pekerj aan yang t erdapat di dal am satu wilayah at as sektor basi s dan sektor non basis. Kegi at an basi s adal ah kegi at an yang ber sifat exogenous artinya tidak terikat pada kondisi int ernal per ekonomi an wil ayah dan sekali gus berf ungsi mendorong tumbuhnya j eni s pekerj aan lainnya. Sedangkan kegi at an non basi s adal ah kegiat an untuk memenuhi kebutuhan masyar akat di daer ah itu sendiri. Ol eh kar ena itu, pertumbuh annya t er gantung kepada kondi si umum per ekonomi an wil ayah ter sebut. Artinya, sektor ini bersif at endogenous (tidak bebas tumbuh), pertumbuhannya t er gantung kepada kondi si per ekonomian wil ayah secar a keseluruhan. (Tari gan, 2007:55). Teori basi s ekonomi dal am Ar syad ( 2010:367) merupakan laju pertumbuhan ekonomi suatu wil ayah ditent ukan oleh besarnya peningkat an ekspor dari wilayah ter sebut. Pertumbuhan industri -industri yang menggunakan sumberdaya lokal, t er masuk t enaga kerj a dan bahan baku untuk kemudi an di ekspor, sehingga akan menghasilkan kekayaan daer ah dan pencipt aan peluang kerj a. Asumsi t er sebut memberikan penger tian bahwa suatu daer ah akan mempunyai sektor unggulan apabil a daer ah t er sebut dapat memenangkan per saingan pada sektor yang sama dengan daer a h l ain sehingga dapat menghasilkan ekspor. Untuk menganalisis ekonomi suatu wi layah, sal ah satu t eknik yang l azi m adal ah (Location Quoti ent) di singkat LQ. Pada LQ dapat di gunakan untuk menget ahui seberapa besar tingkat spesi alisasi sektor sektor basi s atau unggulan. Dal am t ekhnik LQ berbagai peubah (f aktor) dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan wi layah, mi salnya kesempat an kerja dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Strat egi Pembangunan Ekono mi Daerah Tujuan perencanaan pembangunan ekonomi yang ut ama adal ah untuk memberikan kesempat an kerj a bagi penduduk. Selanjutnya untuk mencapai st abilitas ekonomi daer ah. Pembangunan ekonomi akan sukses jika mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha seperti lahan, keuanga n, dan infrastruktur. Sel ain sukses, pembangunan ekonomi akan berkah apabil a aktifitas di dal amnya t erhindar sert a t erbebas dari prakt ek -pr akt ek ribawi. Tujuan berikutnya, untuk mengembangkan sektor basi s ekonomi dan kesempat an kerj a yang ber agam. Hal i ni sebagai anti sipasi kemungkinan fluktuasi ekonomi sektor al yang akan mempengaruhi keempat an kerja masyar akat . Secar a gari s besar, strat egi pembangunan ekonomi daer ah dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu: (1) Strategi Pengembangan Fi sik/ Lokalitas, (2) St rat egi Pengembangan Duni a Usaha, ( 3) Strat egi Pengembangan Sumber Daya Manusi a, (4) Strat egi Peng embangan Masyar akat (Evi dan Hastarini, 2008:167) .
Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
104
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 15 No. 04 Tahun 2015
Teori Pertu mbuhan Ekono mi Daerah Teori Adam S mith Menurut Smith si st em ekonomi pasar bebas akan mencipt akan efi siensi, membawa ekonomi kepada full employment dan menjamin pertumbuhan ekonomi sampai ter capai posi si ( stationar y st at e). Posi si stati oner t erj adi apabil a sumber daya al am t el ah seluruhnya ter manf aatkan. Kal aupun ada penganggur an hal i tu ber sifat sement ara. Tugas pemerint ah adal ah mencipt akan kondi si dan menyediakan f asilitas yang mendorong pihak swast a berper an optimal dal am per ekonomi an. (Tari gan, 200 7:48) Adam Smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menj adi lima tahap yang ber urutan di mul ai dari masa ber buru, masa bert ernak, masa ber cocok t anam, masa berdagang, dan tahap masa industri. Menur ut teori ini, masyar akat akan ber ger ak dari masyar akat tradi sional kemasyar akat moder n yang kapit alis. Dal am prosesnya, pertumbuhan ekonomi akan sem akin t erpacu dengan adanya si st em pembagi an kerja ant ar pel aku ekonomi. Smith memandang pekerja sebagai sal ah satu input produksi, pembagi an tenaga kerj a merupakan titik sentr al pembahasan dal am t eori ini sebagai upaya peningkat an produktifitas kerj a. Dal am pembangunan ekonomi, modal memegang per anan penting. Akumul asi modal akan menentukan cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi yang t erjadi pada suatu negar a. Proses pertumbuhan akan t erjadi secar a si multan dan memiliki hubungan ket erkait an satu sama lainnya. Timbulnya peningkatan kerj a pada suatu sektor akan meningkatkan daya tarik bagi pemupukan modal, mendorong kemajuan teknologi, meningkatkan spesi ali sasi dan memperluas pasar. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat. Proses pertum buhan ekonomi sebagai suatu fungsi tujuan pada akhirnya harus tunduk pada f unsi kendal a yaitu ket erbat asan sumber daya ekonomi (Kuncoro , 1997 dal am Akrom, 2010:27).
2.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di berlokasikan di Kabupat en Minahasa .
Provinsi
Sulawesi
Ut ar a
dengan
Jenis Data Data merupakan ket erangan at au sumber informasi mengenai subjek yang akan di teliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jeni s dat a, yaitu dat a kuantitatif yang ber arti dat a yang ber upa bilangan, nilainya bi sa berubah ubah at au ber sif at var eatif . Sumber Data Data yang digunakan diperoleh dari literatur serta beberapa instansi terkait antara lain dengan menggunakan meode dokumentasi yang bersumber dari : Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
105
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 15 No. 04 Tahun 2015
1. Badan Pusat St atistik Sulawesi Ut ar a, 2. Dinas Pert ani an Provi nsi Sul awesi Ut ara, Metode perpustakaan / liter atur di gunakan juga untuk memperancar kegi at an dal am mel engkapi data sert a teori devini si yang mendukung peneliti an ini. Metode Analisi s Data Untuk mendapatkan pemet aan komodit as unggul an yang dominan dari yang ber ada di Kabupat en Minahasa , maka dil akukan beberapa metode anali si s dat a. Berikut metode anali si s yang dilakukan, yaitu: 1. Analisi s Location Quotient ( LQ) untuk menentukan sector basi s dan n on basi s dal am per ekonomian di daer ah Kabupat en Minahasa 2. Analisi s Shift Share untuk menget ahui perubahan dan per geser an sektor per ekonomi an di daer ah Kabupat en Minahasa Alat anali si s 1. Anali sis Location Quotient ( LQ) Analisi s Location Quotient di gunakan kar ena memiliki kebaikan berupa al at analisi s yang sederhana yang dapat menunjukkan struktrur per ekonomi an suatu daer ah dan industri substitusi impor potensi al at au produk yang bi sa dikembangkan untuk ekspor dan menunjukkan industri potensial untuk di anali si s lebih l anjut.Alat anali sis Locati on Quetiont dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan merumuskan komposi si dan per geser an sektor basi s suatu wilayah dengan menggunakan dat a Produk Domestik Regional Br uto (PDRB) sebagai indikator pert umbuhan wil ayah (Adi sasmita, 2005:29). Analisi s Location Quotient merupakan sal ah satu al at analisi s yang dapat di gunakan untuk menget ahui sektor basi s dan non basi s yang ber ada di Kabupat en Minahasa. Secar a si st emati s perhitungan LQ dinyat akan sebagai berikut: / = / Keterangan: LQ = Nilai Location Quotient (LQ). Si = PDRB sektor i di Kabupaten Minahasa S = PDRB total di Kabupaten Minahasa Ni = PDRB sektor i di Provinsi Sulawesi Utara N = PDRB total di Provinsi Sulawesi Utara 2.
Anali sis Shif t Share
Analisi s shift shar e di gunakan untuk menget ahui perubahan dan per geser an sektor pada per ekonomi an wilayah Kabupat en Minahasa. Hasil Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
106
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 15 No. 04 Tahun 2015
anali si s shift share akan menggambarkan kinerj a sektor -sektor dal am PDRB Kabupat en Minahasa dan dibandingkan dengan Provi nsi Sul awesi Ut ar a. Kemudian dil akukan anali si s t erhadap penyi mpangan yang t erjadi sebagai hasil perbandingan t er sebut. Bil a penyi mpangan ter sebut positif, maka dikat akan suatu sektor dal am PDRB Kabupat en minahasa memiliki keunggul an kompetitif atau sebali knya. Dij =Eij (rn) + Eij ( ri n) – rn) + E’ij (rij – rin) + (Eij - E’ij) (rij – rin) Keter angan: Eij adal ah nilai t ambah sektor I di wilayah Kabupat en Minahasa rn dan rin adal ah l aju pertumbuhan Provinsi Sulawesi Ut ar a per sub sektor rij adal ah l aju pertumbuhan wil ayah Kabupaten Minahasa per sub sektor (Mangun 2007).
3.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi wilayah Kabupat en Mi nahasa Minahasa merupakan sal ah satu Kabupat en di Provinsi Sul awesi Utar a, terl etak diujung ut ara pulau Sul awesi. Ibukota Kabupaten Minahasa adal ah Tondano Bar at, berj ar ak sekit ar 35 km dari Manado, ibukot a Provinsi Sul awesi Utar a. Pada t ahun 2012, ter cat at pendu duk Kabupat en Minahasa sebanyak 316.884 jiwa. Jumlah ini mencakup penduduk bert empat tinggal t etap maupun penduduk tidak bert empat tinggal tet ap. Rasio J enis Kel ami n penduduk Kabupat en Minahasa sudah di at as 100. Ini ber arti bahwa juml ah penduduk laki -laki di Kabupat en Minahasa lebih banyak daripada juml ah penduduk per empuan . Kabupat en Minahasa di pimpin oleh Bupati Dr s J ant je Wowiling Sajow, Msi. dan Wakil Bupati Ivan Sarundaj ang . Hasil Penelitian dan Pembahasan Anali sis Location Quotient ( LQ) Hasil analisi s perhit ungan dengan interpr et asikan sebagai berikut :
metode Location Quotient
dapat di
a. Jika LQ l ebih besar dari (>1), ber arti per anan sektor ter sebut di Kabupat en Minahasa lebih menonjol dari pada per anan sektor ter sebut pad a per ekonomi an yang ada di Provinsi Sulawesi Ut ar a dan dapat dijadikan sebagai petunjuk bahwa daer ah t er sebut surplus akan produk sektor i sehingga dapat mengekspornya ke daer ah lain secar a efisi en, sert a menunjukkan bahwa daer ah t er sebut memiliki keunggul an kompar atif untuk sektor i yang dimaksud.
Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
107
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 15 No. 04 Tahun 2015
b. Jika LQ l ebih kecil dari (<1), ber arti per anan sektor i t ersebut di per ekonomi an Kabupaten Minahasa lebih kecil at au tidak menonjol dari pada peranan sektor i ter sebut pada per ekonomi an Provinsi Sulawesi Ut ar a sehingga sektor i yang dimaksud bukan sebagai sektor basis dan ti dak dapat diandalkan bagi ekspor ke wil ayah l ain dal am pengembangan perekonomi an wilayah at au sektor t er sebut hanya mampu mel ayani per ekonomi an secar a lokal (non basi s). c. Jika LQ sama dengan (=1), ber arti per anan sektor i yang di maksud yaitu Kabupat en Minahasa sama dengan per anan sektor t er sebut pada Provinsi Sulawesi Ut ar a sehingga jika sektor i ter sebut dikembangkan maka hasilnya t et ap akan sama terhadap per ekonomian di daerah ter sebut sebelum dikembangkan at au bersif at stati s. Berikut ini hasil per hitungan LQ (Location Quotient) Kabupat en Minahasa untuk melihat sektor basi s dan non basis khususnya sub sektor pert ani an Tabel 2 Perhitungan LQ ( Location Quoti ent) Sub Sektor Pert ani an Kabupat en Minahasa Tahun 2000-2013 LAPANGAN USAHA 1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b.Tanaman Perkebunan c.Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Rata rata
KET
1,14
1,13
1,14
1,12
1,11
1,13
1,12
1,17
1,21
1,20
1,25
1,22
1,23
1,17
BASIS
1,78
1,76
1,74
1,75
1,63
1,73
1,76
1,78
1,85
1,84
1,85
1,86
1,88
1,79
0,79
0,78
0,79
0,76
0,80
0,79
0,75
0,81
0,85
0,87
0,91
0,85
0,87
0,82
BASIS NON BASIS
2,38
2,39
2,46
2,42
2,36
2,24
2,22
2,25
2,27
2,28
2,37
2,27
2,35
2,33
0,04
0,04
0,04
0,04
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,06
0,06
0,06
0,05
0,44
0,44
0,44
0,43
0,43
0,44
0,45
0,46
0,46
0,47
0,47
0,48
0,46
0,45
Sumber: Hasil Olahan Data 2015
Dari hasil Perhitungan Location Queti ent ( LQ) Kabupat en Minahasa pada tahun 2000 -2013 seperti dilihat pada tabl e 2 di at as di dapati sub sektor basi s dan non basi s. Sub sektor basi s: 1. Pet ernakan dan hasil hasilnya 2. Tanaman bahan makanan Sub sektor non basi s: 1. Tanaman perkebunan 2. Kehut anan 3. Perikanan
Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
108
BASIS NON BASIS NON BASIS
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 15 No. 04 Tahun 2015
Anali sis Shift Share Analisi s Shift Share merupakan t eknik yang sangat ber guna dal am menganali si s perubahan struktur ekonomi daer ah yang ada di Kabupat en Minahasa dibandingkan dengan per ekonomian yang ada di Provi nsi Sulawesi Utar a. Tujuan anali si s ini sendiri adal ah untuk menentukan kinerj a at au produktivit as kerj a per ekonomi an daer ah Kabupat en Minahasa dengan membandingkanya dengan daer ah Provinsi Sul awesi Ut ar a serta melihat keunggul an kompetitif yang ada di Kabupat en Minahasa . Tabel 3. Hasil Perhit ungan Analisi s Shift Share (SS) Kabupat en Minahasa Tahun 2000 -2013 rn (ratarata) Sub sektor a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasilhasilnya d. Kehutanan e. Perikanan
Eij (Nilai nominal rata-rata)
Nij (ratarata)
rin
rinrn
Mij (ratarata)
199393
1211669.851
4.78
1.30 2.18
258946.7091 238074.9022
109117
663084.3301
3.89
85993
522564.8778
5.75
27949.69421 1688.822977
4.94
0.33 6.01 1.14
281
1707.526899
0.07
36760
223385.0754
431545
2622411.661 Nij = National Share (jutaan Rp)
6.08
0.00
rij
rijrin
Cij (ratarata)
Dij
4.31
-0.47
-93204.59595
859518.5461
3.74
-0.15
-16018.15299
408991.2749
4.86
-0.89
-76206.99781
418408.1858
1.37
1.31
368.6030314
387.3069529
4.76
-0.17
-6187.11409
175233.0677
5.30
-0.77
-191248.2578 Cij = Differential Shift (Juta Rp)
1862538.381
6.08
PDRB
Eij = (Jutaan Rupiah)
(%)
(%)
-41964.8937 568625.0222 Mij = Proportional Shift (Jutaan Rp)
(%)
(%)
Dij = Nij + Mij + Cij (Jutaan Rp)
Sumber: Hasil Olahan Data 2015
Dari tabel 3 di at as diket ahui bahwa sel ama kurun waktu 2008 -2012, PDRB Kabupat en Minahasa Perekonomi an. Kabupat en Minahasa mendapatkan hasil yang sangat positif terhadap nil ai Dij sel ama kurun waktu 2000 - 2013 kar ena mengal ami kenaikan nilai absolute serta keunggul an kinerj a per ekonomi an daer ah sebesar 1862538,38. Pembahasan Berdasarkan perhitungan anali sis Location Quetiont ( LQ) Kabupaten Minahasa mempunyai dua sub sektor yang menj adi unggulan untuk perkembangan per ekonomi an daer ah ter sebut yaitu sub sektor tanaman bahan makanan dan sub sekt or pet ernakan. Kedua sub sektor ini sangat berpot ensi untuk di kembangkan dan bi sa dijadikan sumber daya untuk di manf aatkan membangun per ekonomian Kabupaten Minahasa kar ena memiliki keunggul an yang kompar atif dan menj adi sumber pertumbuhan per ekonomi an Kabupat en Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
109
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 15 No. 04 Tahun 2015
Minahasa, sel ain itu sangat baik dikembangkan bukan hanya untuk daer ah itu sendiri namun ber guna untuk dij adikan pot ensi ekspor ke luar daer ah untuk meningkatkan daya sai ng ant ar sub sektor l ainnya. Hasil dari perhitungan Location Quetiont ( LQ) juga didapati sub sektor non basi s yaitu sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor perikanan, dan sub sektor perikanan. Ketiga sub sektor t er sebut tidak memiliki keunggul an kompar atif, produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada di Kabupat en Minahasa dan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan l uar daer ah. Sub sektor non basi s juga ber guna sebagai penunj ang sub sektor basi s yang ada dal am perkembangan per ekonomi an agar per ekonomi an di Kabupat en Minahasa dapat meningkat. Sektor pert ani an mempunyai per anan yang sangat penting dal am penunjang per ekonomi an Kabupaten Minahasa kar ena sebagi an besar penduduk ber mat a pencari an sebagai pet ani sesuai dengan informasi dari BPS Sul awesi Ut ar a. Namun kurangnya infrastruktur dan teknol ogi yang menunj ang pert ani an, sert a penget ahuan masyar akat Minahasa ter hadap pert ani an sehingga mereka masih mel akukan semua kegi at an bert ani dengan car a tr adi sional dan sederhana. Peningkat an kemampuan dan prof esionanit as pet ani dan masyar akat di Kabupaten Minahasa perlu dilakukan untuk dapat memanf aatkan sumber daya al am dengan car a yang t epat sehingga meningkatkan produktifitas pert ani an dan pendapatan sehingga masyar akat sej aht er a. Sub sekt or tanaman bahan makanan menj adi sektor basi s kar ena daer ah ini kaya akan penghasilan ber as, Kabupat en Minahasa juga dikenal sebagai lumbung ber as regional untuk beber apa wil ayah kecamat an. Sal ah satu penunj ang sub sektor pet ernakan menj adi basi s di daer ah Minahasa yaitu usaha t ernak babi yang di kembangkan oleh masyar akat set empat. Hal ini di dukung dengan pot ensi pasar da ging babi yang merupakan kebutuhan lokal masyar akat kar ena cocok dengan konsumen yang sebagi an besar ber agama Krist en. Hal ini sesuai dengan teori yaitu s ektor basi s merupakan sekt or yang melakukan aktifitas berori ent asi ekspor kel uar batas wil ayah perekonomi an yang ber sangkut an. Sektor basi s memiliki per an pengger ak utama ( primer mover) dalam pertumbuhan suatu wilayah. Semakin besar ekspor suatu wil ayah semakin maju pertumbuhan wil ayah. Setiap perubahan yang t erj adi pada sektor basi s meni mbulkan efek ganda dal am perekonomi an r egi onal. Sedangkan sektor non basis adalah sektor yang menyedi akan bar ang dan jasa untuk masyar akat di dal am bat as wil ayah per ekonomi an ber sangkut an ( Emili a, 2006:24). Sub sektor yang mempunyai pertumbuhan paling cepat dari ya ng lainnya yaitu sub sektor t anaman bahan makanan sangat baik untuk dikembangkan dal am menunj ang pertumbuhan ekonomi. Sub sektor t ersebut perlu untuk di di tingkatkan guna mencapai tujuan sesuai dengan Vi si Pemerint ah Minahasa, yaitu menj adikan Minahasa sebagai Pusat Agri Bi sni s Modern dan Li ma Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
110
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 15 No. 04 Tahun 2015
Terbaik di Sul awesi Utar a dal am Pembangunan Manusi a. Sal ah p makanan adal ah ber as kar ena beras sebagai sumber konsumsi masyar akat pada umumnya di daer ah t er sebut dan sebagai salah satu bahan yang menj adi penunj an g ekspor ke daer ah lain.
4.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesi mpulan Berdasarkan hasil penelitian sert a perhitungan yang t elah dil aksanakan yaitu dengan Anali sis Pot ensi Unggul an Sub Sektor Pert ani an Kabupat en Minahasa. Dengan menggunakan metode Location Quoti ent ( LQ), Shift Shar e (SS) di Kabupat en Mi nahasa dengan menggunakan kurun waktu PDRB t ahun 2000–2013 sehingga diambil kesimpul an sebagai berikut: 1. Menurut hasil perhit ungan Location Quotient ( LQ) sub sekt or yang merupakan basi s pada Kabupat en Minahasa yaitu sub sector pet ernakan dan sub sector tanaman bahan makanan. Sub sektor yang menj adi basi s ber arti menj adi acuan dal am pengembangan pertumbuhan per ekonomian daer ah. Dengan begitu sub sektor ter sebut juga dapat di ekspor keluar daer ah agar per ekonomi an Kabup aten Minahasa dapat maju dan semakin di kenal ol eh masyar akat l ain. 2. Menurut perhitungan Shift Share (SS) Kabupaten Minahasa tel ah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Ut ar a wal aupun sub–sub sekStor pert ani an belum memiliki keunggul an yang kompetitif namun peningkat an PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) pada sub–sub sektor pert ani an t ernyat a mengal ami kenaikan juml ah absol ut yang artinya mempunyai keunggul an dal am kinerja per ekonomi an daer ah. Saran Berdasarkan hasil penelitian t ent ang Anal isi s Pot ensi Unggul an Sub Sektor Pert ani an Kabupat en Minahasa maka penulis memberikan saran yaitu: 1. Bagi pemerint ah unt uk melihat sub–sub sektor pert ani an yang dapat menunj ang perkembangan pertumbuhan per ekonomi an daer ah di Kabupaten Minahasa dan memberikan prioritas ut ama terhadap sub–sub sektor yang mampu ber saing dengan sektor yang sama di daer ah yang lain sert a memberikan perhati an terhadap sub – sub sektor non basi s sebagai penunj ang sub sektor basi s.
Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
111
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Volume 15 No. 04 Tahun 2015
2. Bagi pemerint ah untuk membuat progr am kebij akan yang sesuai dengan keadaan daer ah sert a memper hatikan sektor unggul an dal am melakukan per encaaan agar dapat meningkatkan pendapatan daer ah.
Daftar Pustaka Linda, Seprilliana, 2013. Ef ektifitas Instrumen Kebijakan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesi a. Fadlan Muhammad, 2010 “Skripsi Analisi s Potensi Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Lampung Per iode 2004 -2009 Tari gan, Robinson. “Ekonomi Regional, Teori dan Apli kasi (edi si revi si )” . Jakart a: Bumi Aksar a. 2007 Evi dan Hast arini. “ Analisi s Sektor dan Produk Unggulan Kabupaten Kendal ” dal am M edia Ekonomi dan Manajemen Vol XVIII No. 2, 2009.h. 165177 Arsyad, Lincolin. ―Ekonomi Jakart a. 2010.
Pembangunan”,
Bagi an
Penerbitan
STIE,
Mangun, Nudi atulhuda. 2007 “Tesi s Analis i s Pot ensi Ekonomi Kabupat en Dan Kot a Di Propinsi Sul awesi Tengah” Univer si tas Dionegoro Semar ang Emilia dan Imeli a. 2006 “Modul Ekonomi Regional” Jurusan Il mu Ekonomi Fakultas Ekonomi Uni ver sit as J ambi. Sukirno, Sadono. “Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan”, Kencana, Jakart a. 2006 Fadlan Muhammad, 2010 “Skripsi Analisi s Potensi Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Lampung Per iode 2004 -2009 Tari gan, Robinson. “Ekonomi Regional, Teori dan Apli kasi (edi si revi si )” . Jakart a: Bumi Aksar a. 2007 Hasani, Akrom. “ Analisis St ruktur Perekonomian Berdasarkan Pendekatan Shift-Share di Provinsi Jawa Tengah Periode Tahun 2003 - 2008” Skripsi S -1Jurusan Ilmu Ekonomi danStudi Pembangunan Fakultas EkonomiUni ver sit as Diponegoro Semar ang. 2010
Ekonomi Pembangunan – FEB Universitas Sam Ratulangi Manado
112