ANALISIS PERBANDINGAN METODE PEMBERIAN KREDIT PADA BANK KONVENSIONAL DENGAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada PT. Bank Panin, Tbk dan PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk Cabang Kendari) ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan metode pemberian kredit pada Bank Konvensional dan pembiayaan murabahah Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank Panin, Tbk dan Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Kendari). Untuk mencapai tujuan penulisan tersebut penulis menggunakan analisis deskriptif. Dengan memaparkan perbandingan metode pemberian kredit pada PT. Bank Panin, Tbk dan Pembiayaan Murabahah Pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Berdasarkan penelitian ini Pada bank konvensional lebih menekankan pada peninjauan jaminan nasabah sedangkan pada bank syariah lebih menekankan pada system kepercayaan tetapi tidak mengabaikan resiko yang bisa terjadi. Pada bank konvensional di dalam perjanjian kredit menggunakan system bunga dalam memperoleh keuntungan dan dalam melakukan pembelian suatu usaha tidak memandang halal atau haram atau tidak mengikuti fatwa islam. Sedangkan bank syariah pada pembiayaan murabahah tidak menggunakan riba, tetapi menggunakan margin keuntungan yang ditetapkan di muka kontrak berdasarkan kesepakatan bersama yang nilainya tidak boleh berubah atau bertambah sampai pelunasan dan memandang halal haramnya suatu usaha dalam melakukan pembelian terhadap usaha. KATA KUNCI : Metode, Pemberian Kredit, Kredit, Pembiayaan Murabahah. 1. a.
PENDAHULUAN Latar Belakang Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti Negara-negaradi Eropa, Amerika, dan Jepang, kata bank sudah bukan kata yang asing.Bank sudah menjadi mitra dalam rangka memenuhi semua kebutuhan keuanganmasyarakat. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyaiperanan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu Negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank di suatu Negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan Negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu Negara, maka semakin besar pula peranan perbankan dalam mengendalikan Negara tersebut. Artinya, keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah dan masyarakatnya. Persaingan dunia perbankan pada saat ini semakin ketat akibat semakin majunya usaha perbankan dalam negeri, sehingga setiap usaha perbankan
Jurnal Akuntansi (JAk)
49
berusaha memanfaatkan seoptimal mungkin dalam penggunaan dana dan teknologi yang dimiliki dan dapat mewujudkan efisiensi dan efektivitas baik dari segi produksi, konsumsi, maupun distribusi yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing perusahaan. Bank dalam Pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis bank di Indonesia dibedakan menjadi dua jenis bank, yang dibedakan berdasarkan cara penentuan harga: 1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional. 2. Bank yang berdasarkan prinsip syariah. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana perbandingan metode pemberian kredit pada Bank Konvensional dan pembiayaan murabahah Bank Syariah (Studi kasus pada Bank Panin, Tbk dan Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Kendari)?” 2. a.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank Konvensional Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
b.
Pengertian Bank Syariah Bank Syariah, adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah juga dapat diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Antonio membedakan menjadi dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam. c.
Pengertian Murabahah Murabahah adalah akad jual beli barang dengan hargajual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yangdisepakati dan penjual harus mengungkapkan biayaperolehan barang tersebut kepada pembeli. d.
Pengertian kredit Kredit dalam arti luas dapat diartikan sebagai kepercayaan. Begitu pula dalam bahasa latin credere artinya percaya. Maksud dari percaya bagi sipemberi Jurnal Akuntansi (JAk)
50
kredit adalah bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan sipenerima kredit merupakan penerima kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu. e. Tujuan dan Fungsi Kredit Tujuan kredit tidak semata-mata mencari keuntungan, melainkan disesuaikan dengan tujuan negara yaitu untuk mencari masyarakat yang adil dan makmurberdasarkan pancasila. Suatu kredit mencapai fungsinya, baik bagi debitur,kreditur, maupun masyarakat, apabila secara social ekonoomis membawa pengaruh yang lebih baik. Bagi Pihak debitur dan pihak kreditur, mereka sama-sama memperoleh keuntungan dan juga mengaikbatkan tambahan penerimaan dari pajak, serta membawa dampak kemajuan ekonomi yang bersifatmakro maupun mikro f.
Prosedur Pemberian Kredit Sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu harus melalui beberapa tahap penilaian, tahapan ini disebut dengan prosedur pemberian kredit. Prosedur ini bertujuan untuk memastikan kelayakan suatu kredit, diterima atau ditolak. Menurut Kashmir (2008 : 95) ada beberapa tahap dalam pemberian kredit, yaitu: 1) Pengajuan proposal Untuk memperoleh fasilitas kredit dari bank maka tahap pertama pemohon mengajukan permohonan kredit secara tertulis dalam suatu proposal. Yang perlu diperhatikan dalam setiap pengajuanproposal suatu kredit hendaknya berisi tentang: Riwayat perusahaan, tujuan pengambilan kredit, besarnya kredit dan jangka waktu, menjelaskan secara rinci maksud dan tujuan mengambil kredit, menuliskan jaminan yang akan diberikan. 2) Penyelidikan berkas pinjaman Tahap selanjutnya adalah penyelidikan dokumen-dokumen yang diajukan oleh pemohon kredit, tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan yang telah ditetapkan. 3) Penilaian kelayakan kredit Dalam penelitian layak atau tidak suatu kredit disalukan maka perlu dilakukan suatu penilaian kredit. Penilaian dapat dilakukan dengan menilai dai aspek-aspeknya. Seperti yang telah dijelaskan daripembahasan diatas. 4) Wawancara Pertama Tahap ini merupakan penyelidikan kepada calon peinjam dengan cara berhadapan langsung dengan calon peminjam. Tujuannya untuk mendapatkan keyakinan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti yang diinginkan oleh bank. 5) Peninjauan Ke Lokasi ( On The Spot ) Setelah memperoleh keyakinan atau keabsahan dokumen dari hasil penyelidikan dan wawancara maka langkah selanjutnya melakukan
Jurnal Akuntansi (JAk)
51
peninjauan ke lokasi yang menjadi objek kredit. Kemudia hasil on the spotdicocokkan dengan hasil wawancara pertama. 6) Wawancara Kedua Hasil peninjauan ke lapangan dicocokkan dengan dokumen yang ada serta hasil wawancara satu dalam wawancara kedua. Wawancara kedua ini merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan saat melakukan on the spot di lapangan 7) Keputusan Kredit Keputusan kredit adalah menentukan apakah kredit layak diberikan atau ditolak, jika layak maka dipersiapkan administrasinya, biasanya keputusan kredit akan mencakup: Akad kredit yang akan ditandatangani, jmlah uang yang diterima, jangka waktu kredit dan biaya-biaya yang harus dibayar. 8) Penandatanganan Akad Kredit / Perjanjian Lainnya Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit. Sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit 9) Realisasi Kredit Setelah kredit ditandatangani maka langkah selanjutnya adalah merealisasikan kredit. Realisasi kredit diberikan setelah penandatangan surat – surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan. Pencairan dan kredit tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak dan dapat dilakukan sekaligus atau dengan bertahap. Analisis Rasio Keuangan Salah satu cara untuk mendeteksi kesehatan suatu perusahaan, masalah-masalah yang sedang dihadapinya termasuk mengenai kinerjanya adalah melalui analisis rasio-rasio keuangannya. Analisis rasio adalah cara menganalisis dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan data kuantitatif yang ditunjukkan dalam Neraca atau Laporan Laba Rugi Perusahaan (Kuswadi, 2006). Unsur-unsur Neraca Bank Sisi aktiva dalam neraca bank menggambarkan pola pengalokasian dana bank yang mencerminkan posisi kekayaan yang merupakan hasil penggunaan dana bank dalam berbagai bentuk. Penggunaan dana bank dilakukan berdasarkan prinsip prioritas. Disamping itu kegiatan pengalokasian dana tersebut hams memperhatikan ketentuan –ketentuan yang ditetapkan oleh bank sentral sebagai otoritas moneter yang mengatur dan mengawasi bank. Sisi pasiva dalam neraca bank menggambarkan kewajiban bank yang berupa klaim pihak ketiga atau pihak lainnya atas kekayaan bank yang dinyatakan dalam bentuk rekening giro, tabungan, deposito berjangka dan instrument – instrument utang atau kewajiban bank lainnya. Selain itu modal bank menggambarkan nilai buku pemilik saham bank. Berikut ini adalah pos –pos yang ada pada sisi aktiva dan pasiva dalam neraca bank. Jurnal Akuntansi (JAk)
52
Tabel 1 Neraca Bank Menurut Ketentuan Bank Indonesia AKTIVA PASIVA 1. Kas 2. Giro Bank Indonesia 3. Tagihan pada Bank Lain a. Giro b. Call Money 4. Kredit yang diberikan 5. Surat berharga dan tagihan 6. Penyertaan 7. Cadangan aktiva yang diklasifikasikan 8. Aktiva tetap 9. Rupa-rupa aktiva
1. Giro 2. Call money 3. Tabungan 4. Deposito berjangka 5. Kewajiban lainnya 6. Surat berharga 7. Pinjaman diterima a. Bank Indonesia b. Sub-ordinari 8. Rupa-rupa pasiva 9. Modal a. Modal disetor b. Agio saham c. Cadangan d. Laba ditahan 10. Laba/rugi tahun berjalan Sumber: Akuntansi Syariah Edisi II. Drs. Muhammad, M.Ag.
Unsur-unsur Laba Rugi Bank Laporan laba/rugi bank (profit and loss statement) atau lebih dikenal juga dengan income statement dari suatu bank umum adalah suatu laporan keuangan bank yang menggambrkan pendapatan dan biaya operasional dan non operasional bank serta keuntungan bersih bank untuk suatu priode tertentu. Berikut ini adalah pos - pos yang ada pada laporan laba/rugi : Tabel 2 Laba/rugi Menurut Ketentuan Bank Indonesia Pos-pos I. Pendapatan 1. Pendapatan Operasional a. Hasil Bunga b. Provisi dan Komisi 2. Pendapatan Non-Operasional Jumlah II. Biaya 1. Biaya Operasional a. Biaya bunga b. Biaya lain-lain 2. Biaya Non-Operasional Jumlah Jurnal Akuntansi (JAk)
53
III. Laba/rugi sebelum pajak IV. Sisa laba/rugi tahun lalu Sumber: Akuntansi Syariah Edisi II. Drs.Muhammad M.Ag 3. a.
METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perbandingan pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Panin Tbk dan pembiayaan murabahah pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Kendari yang berlokasi di Jln. Sam Ratulangi Kendari. b. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data kuantitatif, data yang berupa angka-angka yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan keuangan perusahaan. b. Data kualitatif, data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka, seperti sejarah singkat perusahaan dan bidang usaha perusahaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder berasal dari berbagai literatur objek penelitian, buku, majalah, jurnal, koran, internet dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek penelitian. c.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: 1) Wawancara, yaitu mengadakan Tanya jawab langsung dengan pihak bank guna memperoleh informasi langsung mengenai penelitian yang dikaji. 2) Dokumentasi, yaitu melakukan telaah dokumentasi atas dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. d. Metode Analisis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yang memusatkan masalah aktualdengan tujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta , sifat dan hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penulis mencoba untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian serta membandingkannya dengan teori yang ada untuk kemudian dianalisis penerapannya dalam praktek. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Pemberian Kredit pada PT. Bank Panin, Tbk. Analisis ini di lakukan oleh divisi pemasaran dan kredit dan hasilnya akan di tuangkan dalam laporan penilaian usaha dan debitur dan laporan pemeriksaan jaminan. Kemudian hasil analisis tersebut di sampaikan kepada pimpinan cabang untuk di putuskan, di lampiri kelengkapan data serta formulir permohonan kredit. a) Laporan Penilaian debitur dan Usaha Dalam laporan penilaian usaha dan debiturnya berisi tentang penilaian bank kepala debiturnya yang di nilai dari segi: Informasi Tempat Usaha Jurnal Akuntansi (JAk)
54
Berisi tentang nama usaha, bidang usaha, alamat usaha, lama usaha berjalan, status tempat usaha, jenis tempat usaha, aspek pemasaran, jenis usaha, lokasi usaha, jarak lokasi usaha ke Bank panin, Tbk. Analisa keuangan Dalam proses analisa keuangan, divisi kredit menilai keuangan pemilik perbulannya, yang terdiri dari pendapatan usaha dari hasil penjualan (sales) di kurangkan dengan harga pokok penjualan (HPP) sewa/kontrak, gaji pegawai, biaya telfon, biaya listrik, biaya air, biaya trasnportasi, dan pengeluaran lainnya, menghasilkan keuntungan usaha yang akan di tambahkan dengan penghasilan lainnya yang menghasilkan total penghasilan. Analisa Kebutuhan Modal Kerja Analisa kebutuhan modal kerja yang di lakukan oleh Bank Panin,Tbk adalah untuk mengetahui berapa perputaran modal yang terjadi selama sebulan dalam usaha yang di kembangkan oleh debitur. Dengan memperhitungkan berapa nilai persediaan yang diperlukan ditambahkan dengan nilai piutang dagang kemudian dikurangi dengan hutang usaha yang terjadi selama sebulan. Hasilnya akan diketahui berapa nilai dari working investment (WI). Pihak perbankan akan menghitung juga berapa nilai persentase keuntungan usaha ( Gross Profit Margin ) dalam sebulan dengan menghitung jumlah pendapatan usaha dikurangi harga pokok produksi ( HPP ), yang kemudian dibagi kembali dengan jumlah pendapatan usaha dari hasil penjualan selama sebulan. Rekomendasi Fasilitas Kredit Dalam rekomendasi fasilitas kredit ini berisi tentang rekomendasi produk yang digunakan, nilai rekomendasi plafon pinjaman yang diinginkan, jangka waktu pinjaman ( bulan ) bunga kredit dan bunga, jika pihak debitur menggunakan fasilitas rekening koran. b) Laporan Pemeriksaan Jaminan Dalam laporan pemeriksaan jaminan, di lakukan pemeriksaan berkaitan dengan jaminan debitur khususnya untuk tanah dan bangunan. Penilaian terhadap luas tanah dan bangunan yang kemudian Xdinilai berdasarkan nilai pasar yang ada, akan membantu dalammenghitung nilai taksasi, yang merupakan harga yang diberikan oleh pihak bank kepada jaminan debitur. Dari laporan ini akan diketahui kondisi dan harga jual tanah/bangunan yang dijaminkan dimasa yang akan datang. Setelah itu akan ditandatangani oleh kepala divisi analisis kredit.
Jurnal Akuntansi (JAk)
55
Analisis Pembiayaan Murabahah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pembiayaan murabahah yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Kendari telah sesuai dengan PSAK No. 102 tentang Akuntansi Murabahah. Kesesuaian tersebut antara lain : 1. Pengakuan dan Pengukuran a. Pada saat perolehan, PT. BMI, Tbk Cabang Kendari mengakui aset murabahah sebagai persediaan sebesar biaya perolehan. b. Pada saat akad murabahah, piutang murabahah pada PT. BMI, Tbk. Cabang Kendari diakui sebesar nilai perolehan barang ditambah keuntungan (margin murabahah) yang disepakati. c.Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Kendari mengakui keuntungan murabahah secara proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang murabahah. d. Bank Muamalat Indonesia, Tbk cabang Kendari memberi potongan pelunasan (muqoshah) kepada nasabah yang membayar angsuran lebih cepat dari waktu yang telah disepakati. e. Denda dikenakan PT. BMI, Tbk cabang Kendari apabila pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan. V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh kesimpulan bahwa pada Bank Panin (Konvensional) dan Bank Muamalat Indonesia (Syariah), pada metode pemberian kredit (Bank Panin) dan pembiayaan murabahah (Bank Maumalat) tidak jauh berbeda antara kredit konvensional dan pembiayaan murabahah bank syariah, perbedaan hanya terletak pada aspek, akad, jaminan, dan karakter nasabah. (1)Pada bank konvensional lebih menekankan pada peninjauan jaminan nasabah sedangkan pada bank syariah lebih menekankan pada system kepercayaan tetapi tidak mengabaikan resiko yang bisa terjadi. Pada bank konvensional di dalam perjanjian kredit menggunakan system bunga dalam memperoleh keuntungan dan dalam melakukan pembelian suatu usaha tidak memandang halal atau haram atau tidak mengikuti fatwa islam. (2) Bank syariah pada pembiayaan murabahah tidak menggunakan riba, tetapi menggunakan margin keuntungan yang ditetapkan di muka kontrak berdasarkan kesepakatan bersama yang nilainya tidak boleh berubah atau bertambah sampai pelunasan dan memandang halal haramnya suatu usaha dalam melakukan pembelian terhadap usaha Berdasarkan uraian di atas maka disarankan hendaknya PT. Bank Panin dan PT. Bank Muamalat Indonesia sebaiknya dapat mensosialisasikan prosedur pemberian kredit dan pembiayaan murabahah dalam berbagai sector kepada masyarakat luas agar masyarakat mengerti dan memahami cara – cara memperoleh kredit atau pembiayaan. PT. Bank Panin maupun PT. Bank
Jurnal Akuntansi (JAk)
56
Muamalat mengenalkan seluruh produk konvensional maupun produk syariah kepadanasabah maupun masyarakat, baik lisan maupun tulisan (lewat media). DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Faisal. 2003. Manajemen Perbankan, Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. UMM, Malang. Abustam. 2009. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syari’ah dengan Bank Konvensional. Universitas Gunadarma. Antonio, Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Gema Insani Press, Jakarta. Budi Untung. 2005. Kredit Perbankan di Indonesia. Yogyakarta: Andi Fadhly, Rahmat. 2011. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syari’ah dengan Bank Konvensional. Universitas Sumatra Utara,Medan. Indra Bastian dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan, Edisi Pertama. Salemba Empat, Jakarta. Kasmir. 2002. Dasar-dasar Perbankan. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi ke Delapan. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan, Edisi Pertama. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kuswadi. 2006. Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam. Elex Media Komputindo, Jakarta.84 Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Ekonisia Malayu S. P. Hasibuan. 2007. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara Muhammad M.Ag,. 2005. PengantarAkuntansi Syariah, Edisi II. Yogyakarta: Salemba Empat Rubitoh, 2003, Penelitian Perbandingan Kinerja Keuangan BankMuamalat dengan Bank Konvesional (Enam Bank Konvensional). Thomas Suyatno, Dkk. 2007. Dasar-Dasar Perkreditan, Edisi Empat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka utama. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 59 Tentang Perbankan Syariah.Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 102 Tentang Akuntansi Murabahah. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 107 Tentang Akuntansi Ijarah. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 108 Tentang Akuntansi Penyelesaian Utang Piutang Murabahah Bermasalah.
Jurnal Akuntansi (JAk)
57
Jurnal Akuntansi (JAk)
58