ANALISIS MODEL TRANSFER TACIT KNOWLEDGE: STUDI KASUS DIVISI PRODUCTION PLANNING CONTROL PT X Augustina Asih Rumanti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta Jalan Jendral Sudirman 51, Jakarta 12930
[email protected]
ABSTRACT Transfer tacit knowledge is one way to utilize and conserve organization’s tacit knowledge. The organization must use and keep tacit knowledge because it is a competitive advantage sources. A model of transfer tacit knowlegde will help organization to manage and empower tacit knowledge. The article explains a model of transfer tacit knowledge that focussing on transfer process of tacit knowledge among individuals in one division. The model consists of six contructs: sources characteristics, receiver characteristics, tacit knowledge characteristics, organization context, media characteristics, and the effectiveness of transfer tacit knowledge. The validation model is conducted in one company that making wire in Indonesia. Respondents are the members of Production Planning Control division. Data managemaent is conducted through Structural Equation Modelling method along with Planning Control. The data result shows that the influential key factor towards the effectiveness transfer tacit knowledge process among individuals in one division is the ability of teaching sources, receiver absorbency, evidence and trust. Keywords: tacit knowledge, transfer, individual, receiver, production planning
ABSTRAK Transfer tacit knowledge merupakan suatu cara untuk utilisasi dan konservasi tacit knowledge organisasi. Organisasi harus memanfaatkan dan menjaga tacit knowledge yang dimiliki karena tacit knowledge adalah sumber competitive advantage. Suatu model transfer tacit knowledge akan dapat membantu organisasi untuk mengelola dan memberdayakan tacit knowledge yang dimiliki. Tulisan ini memaparkan suatu model transfer tacit knowledge yang berfokus pada proses transfer tacit knowledge antar individu dalam satu divisi. Model terdiri atas enam konstruk yaitu karakteristik sumber, karakteristik penerima, karakteristik tacit knowledge, konteks organisasi, karakteristik media, dan keefektifan transfer tacit knowledge. Validasi model dilaksanakan di satu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kabel di Indonesia. Responden merupakan anggota divisi Production Planning Control. Pengolahan data dilakukan dengan metode Structural Equation Modeling dengan pendekatan Partial Least Square. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa faktor kunci yang berpengaruh terhadap keefektifan proses transfer tacit knowledge antar individu dalam satu divisi adalah kemampuan mengajar sumber, daya serap penerima, bukti, dan kepercayaan. Kata kunci: tacit knowledge, transfer, individu, penerima, production planning
Analisis Model Transfer… (Augustina Asih Rumanti)
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Era globalisasi yang disertai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak semakin ketatnya persaingan di dunia usaha. Ketatnya persaingan menuntut setiap organisasi untuk memiliki modal berkualitas, daya adaptasi yang tinggi, dan daya saing yang kuat demi menjamin kelangsungan hidup organisasi. Suatu organisasi akan memperoleh keuntungan yang lebih besar apabila melakukan sejumlah investasi dalam bentuk asset knowledge dibandingkan dengan asset dalam bentuk asset material dan property. Pengetahuan dipandang sebagai sebuah asset intelektual yang mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan kemajuan kinerja dari suatu organisasi. Salah satu keuntungan dari investasi dalam bentuk pengetahuan adalah pengetahuan tidak akan menyusut seiring berjalannya waktu, sebaliknya akan meningkat seiring pemanfaatan pengetahuan itu. Secara umum knowledge dibagi menjadi dua bagian yaitu explicit knowledge dan tacit knowledge. Polanyi (1966) mendefinisikan explicit knowledge sebagai knowledge yang telah dimodifikasi menjadi manual, prosedur, peraturan dan mudah disebarkan. Sedangkan tacit knowledge merupakan knowledge yang tidak mudah diartikulasikan dan hanya terdapat dalam pikiran manusia serta terwujud melalui tindakan manusia (Stenmark, 2000). Pengelolaan tacit knowledge lebih sulit daripada explicit knowledge (Ambrosini & Billsberry, 2007). Hal ini terjadi karena tacit knowledge bersifat lebih abstrak, melekat pada individu, dan keberadaanya tidak disadari sepenuhnya (Faust, 2007; Stenmark, 2000). Melalui studi literatur diperoleh informasi bahwa 80% dari knowledge yang terpenting, keberadaannya tidak disadari. Hanya 20% yang dapat ditemukan dalam bentuk catatan dan buku (Faust, 2007). Menurut Sanchez & Heene pada tahun 1997, tacit knowledge pada suatu organisasi dapat hilang akibat turnover anggota (Kang, 2007). Turnover dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti pengunduran diri atas permintaan sendiri, meninggal dunia, dan pensiun. Pada studi kasus ini dilakukan pengukuran keefektifan transfer tacit knowledge pada PT Kabelindo Murni Tbk. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui fakor-faktor yang mempengaruhi proses transfer tacit knowledge.
Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas dapat dilihat akar permasalahan dalam penelitian ini adalah proses transfer tacit knowledge yang belum efektif. Selain itu masalah yang umumnya ditemukan adalah tacit knowledge yang hilang begitu saja akibat pegawai yang turnover serta penggunaan tacit knowledge yang belum efektif dalam organisasi. Sehingga dibutuhkan model transfer tacit knowledge agar dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi transfer tacit knowledge dalam organisasi. Tujuan Penelitian ialah menganalisis model transfer tacit knowledge antar individu dalam suatu divisi, menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan proses transfer tacit knowledge antar individu dalam suatu divisi, dan menentukan faktor-faktor yang paling berpengaruh paling besar dalam proses transfer tacit knowledge antar individu dalam satu divisi. Masalah dibatasi pada pihak yang mentransfer dan ditransfer tacit knowledge, yaitu individu yang berada satu divisi dalam suatu organisasi, kemudian penelitian dilakukan di PT X dan asumsi bahwa Tacit Knowledge sudah tersedia dalam divisi suatu organisasi.
2
INASEA, Vol. 12 No.1, April 2011: 1-10
Tinjauan Pustaka Knowledge Davenport & Prusak (1998) mendefinisikan knowledge sebagai suatu campuran aliran dari pengalaman, nilai, informasi kontekstual, dan pemahaman ahli yang menyediakan suatu kerangka untuk evaluasi serta penggabungan pengalaman dan informasi baru. Knowledge berasal dan diterapkan pada pikiran pihak yang mengetahui. Dalam organisasi, knowledge seringkali melekat bukan hanya pada dokumen dan repositories namun juga pada rutinitas, proses, praktik, dan norma organisasi (Garcia-Perez & Mitra, 2007). Nonaka, Toyama & Konno (2000) menggambarkan knowledge sebagai sesuatu yang bersifat dinamis, karena knowledge tercipta melalui interaksi sosial antar individu dan organisasi. Knowledge bersifat spesifik dalam konteks tertentu, bergantung pada waktu dan tempat. Menurut Davenport, de Long & Beers (1998) knowledge yang baru bagi suatu organisasi, dapat ditemukan baik secara internal, maupun yang diperoleh dari sumber eksternal (Alwis, Hartmann & Gemünden, 2004). Nonaka, Toyama & Konno (2000) menyebutkan bahwa terdapat dua jenis knowledge, yaitu explicit knowledge dan tacit knowledge. Hall & Andriani (2002) menggambarkan explicit knowledge sebagai sesuatu yang diwujudkan dalam kode atau bahasa, sehingga dapat dikomunikasikan, ditransmisikan, dan disimpan dengan relatif mudah. Explicit knowledge dapat dibagikan misalnya dalam bentuk data, formula matematis, dan manual. Sebaliknya, tacit knowledge lebih bersifat personal dan sulit untuk diformalkan. Tacit knowledge misalnya berakar pada tindakan, prosedur, komitmen, nilai, dan emosi (Alwis, Hartmann & Gemünden, 2004). Tacit knowledge dan explicit knowledge bersifat saling melengkapi. Kedua jenis knowledge ini penting dalam proses penciptaan knowledge. Polanyi (1966) membagi pengetahuan menjadi dua dimensi, yaitu dimensi explicit dan tacit. Pengetahuan explicit yaitu seperti dapat dikodifikasi atau formulasi, dikonversikan ke tacit dengan pemahaman dan penyerapan. Contohnya dokumen, database, materi audio visual dan lainlain. Pengetahuan tacit yaitu tersimpan dalam pikiran manusia, sulit diformulasikan (misalnya keahlian seseorang); penting untuk kreatifitas dan inovasi, dikonversikan ke eksplisit dengan eksternalisasi. Contohnya ialah pengalaman bertahun-tahun yang dimiliki oleh seorang ahli. Model lain dalam transfer knowledge dikembangkan oleh Gouza (2006). Dalam studi empiris, pihak sumber adalah sebuah universitas, dan pihak penerimanya adalah organisasi yang menjadi konsumen produk dari universitas tersebut. Dalam model ini, terdapat empat dimensi kunci yang memengaruhi keefektifan proses transfer, yaitu sumber, penerima, transmission channel, dan konteks organisasi. Masing-masing dimensi terdiri dari berbagai faktor, seperti terlihat pada Gambar 1 (Gouza, 2006). Dengan demikian, software aplikasi administrasi layanan pengobatan berbasis web yang dimaksudkan tersebut, adalah penyediaan sumber daya TI yang terintegrasi dan berbasis Web, yang mengolah dan menyediakan informasi untuk melayani seseorang, yaitu pasien dengan cara-cara penyelenggaraan administrasi yang baik.
Analisis Model Transfer… (Augustina Asih Rumanti)
3
Gambar 1 Model transfer knowledge (Gouza, 2006)
METODE Metode pengembangan software yang baik, menggunakan tahapan pengembangan Sistem Informasi. Metode ini menurut Whitten (2007) terdiri dari inisisasi, analisis, desain dan implementasi sistem. Dalam melakukan langkah inisiasi dan analisis, diperlukan pemahaman prosedur yang berhubungan dengan objek yang akan dikembangkan sistemnya dan prosedur adalah rangkaian tahapan demi tahapan dari instruksi dan logika yang digunakan untuk menyelesaikan suatu proses bisnis. Sedangkan desain sistem mencakup desain database, navigasi, tampilan dan dan rancangan keluarannya. Untuk implementasinya, menggunakan bantuan tool dalam membuat program e-klinik ini, yaitu perangkat lunak PHP dan MySql. PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. PHP dibuat oleh Rasmus Lerdorf dan Zend yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing'/Form Interpreter. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Sedangkan MySql, dipublikasikan Larson dan Axmark adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang open source yang saat ini dimiliki oleh Sun Microsystems, Inc.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengolahan Data Kesesuaian konstruk model penelitian dengan karakteristik data diuji dengan bantuan software SmartPLS. Berikut adalah hasil-hasil pengolahan data dengan software SmartPLS.
4
INASEA, Vol. 12 No.1, April 2011: 1-10
Tabel 1. Nilai Evaluasi Outer Model Konstruk
Konstruk Eksogen
Kode
AVE
CR
Endogen Karakteristik
Motivasi Sumber (A1)
sumber (A)
A11 A12
Keandalan Sumber (A2)
A21 A22
Karakteristik Penerima (B)
Kemampuan Mengajar
A31
Sumber (A3)
A32
Motivasi Penerima (B1)
B11 B12
0.859893
0.924663
0.698425
0.822437
0.815650
0.898461
0.875623
0.933675
B21 Daya Serap Penerima (B2)
B22
0.708845
0.878956
B23 Daya Retensi Penerima (B3) Karakteristik Tacit Knowledge (C)
Causal Ambiguity (C1) Bukti (C2) Distribusi (C3)
B31 B32
0.771617
0.871047
1
1
0.956670
0.977855
0.793912
0.885070
0.598726
0.817203
C11 C21 C22 C31 C32 C41
Hak Kepemilikan (C4)
C42 C43
Common knowledge (C5) Karakteristik Organisasi (D)
C51
1
1
D11 Kepercayaan (D1)
D12
0.762254
0.905420
D13 Budaya Organisasi (D1) Struktur Organisasi (D3) Pengalaman Terdahulu (D4)
Karakteristik Personal dan Sosial (D5)
Interaksi Personal (D6)
D21 D22 D31 D32 D41 D42
0.758086
0.862296
0.992126
0.996047
0.929398
0.963406
D51 D52
Komitmen (D8)
Loading
statistik
Keterangan
0.918588
21,69
Signifikan
0.935939
33,41
Signifikan
0.838579
32,98
Signifikan
0.832848
23,26
Signifikan
0.909493
20,98
Signifikan
0.896728
36,12
Signifikan
0.948843
12,42
Signifikan
0.922466
6,026
Signifikan
0.923850
26,22
Signifikan
0.768523
10,855
Signifikan
0.826080
35,72
Signifikan
0.861472
16,108
Signifikan
0.895042
19,17
Signifikan
1
20,19
Signifikan
0.979505
2,25
Signifikan
0.976683
16,76
Signifikan
0.910217
18,35
Signifikan
0.871396
18,91
Signifikan
0.796330
9,94
Signifikan
0.734711
8,519
Signifikan
0.788818
3,662
Signifikan
1
20,115
Signifikan
0.801134
9,578
Signifikan
0.947655
10,661
Signifikan
0.864231
8,229
Signifikan
0.844709
5,394
Signifikan
0.844709
5,394
Signifikan
0.995950
12,651
Signifikan
0.966160
12,908
Signifikan
0.959570
15,23
Signifikan
0.968514
15,727
Signifikan
0.833043
7,472
Signifikan
0.908801
11,353
Signifikan
0.887120
7,628
Signifikan
D61
0.897379
11,413
Signifikan
D62
0.768954
0.689781
0.908853
0.868529
D71 D81 D82
1 0.912975
1 0.954508
D91 Identitas Kelompok (D9)
Nilai T-
D53
D63 Ketersediaan Waktu (D7)
Factor
D92
0.744773
D93
Analisis Model Transfer… (Augustina Asih Rumanti)
0.897167
0.712251
2,899
Signifikan
0.869914
14,837
Signifikan
1
10,692
Signifikan
0.953407
1,943
Tidak Signifikan
0.957583
2,066
Signifikan
0.914543
6,947
Signifikan
0.876092
12,803
Signifikan
0.793972
3,135
Signifikan
5
D101
Sistem Insentif (D10)
D102 D111
Know-who (D11)
D112
Karakteristik Media (E)
0.907636
0.951467
0.938127
0.968060
E11 E12
Mekanisme Formal (E1)
0.592121
0.764386
E13 Mekanisme informal (E2) Karakkteristik Keefektifan Transfer Tacit Knowledge (F)
E21 E22
Perubahan Tacit Knowledge
F11
(F1)
F12
Perubahan Performansi (F2)
F21 F22
Penyediaan Tacit
F31
Knowledge (F3)
F32
Perolehan Tacit Knowledge
F41
(F4)
F42
0.787875
0.881343
0.884159
0.938515
0.944698
0.971562
0.949976 0.924261
0.974346 0.960640
0.904098
0,307
Tidak Signifikan
0.998939
0,983
Tidak Signifikan
0.990317
3,568
Signifikan
0.946323
1,337
Tidak Signifikan
0.114833
1,26
Tidak Signifikan
0.954663
7,115
Signifikan
0.922928
5,895
Signifikan
0.896748
3,786
Signifikan
0.878404
2,433
Signifikan
0.947489
25,49
Signifikan
0.933050
26,138
Signifikan
0.969091
26,369
Signifikan
0.974812
24,042
Signifikan
0.975397
35,78
Signifikan
0.973937
30,15
Signifikan
0.959052
27,121
Signifikan
0.963712
33,502
Signifikan
Tabel 2 Nilai R-square dan Korelasi Konstruk Endogen
Korelasi Terhadap Konstruk F
R-Square
Karakteristik Sumber [A]
0.999952
0.593407
Karakteristik Penerima [B]
0.999958
0.659594
Karakteristik Tacit Knowledge [C]
0.999965
0.884942
Konteks Organisasi [D]
1
0.737020
Karakteristik Media [E]
0.999965
0.833458
Keefektifan Transfer Tacit Knowledge [F]
0.999965
1
Tabel 3 Pengujian Signifikansi Konstruk Eksogen dengan Konstruk Endogen
Konstruk
Konstruk
Endogen
Eksogen
Karakteristik
Sumber
6
Nilai T-
Keterangan
statistik 0.365640
38,161
A2
0.351905
32,449
Signifikan
A3
0.367973
46,68
Signifikan
Karakteristik Penerima
B1
0.275443
8,473
Signifikan
[B]
B2
0.536843
27,417
Signifikan
B3
0.371227
18,081
Signifikan
Karakteristik Tacit
C1
0.174905
19,275
Signifikan
Knowledge
C2
0.327793
22,026
Signifikan
[C]
C3
0.300087
19,263
Signifikan
C4
0.287062
9,191
Signifikan
C5
0.163980
21,314
Signifikan
[A]
A1
Weight
Signifikan
INASEA, Vol. 12 No.1, April 2011: 1-10
Konteks
Organisasi
[D]
Karakteristik
Media
[E] Keefektifan
D1
0.196301
12,112
Signifikan
D2 D3
0.115013
5,479
Signifikan
0.146031
11,548
Signifikan
D4
0.155115
6,782
Signifikan
D5
0.177535
5,199
Signifikan
D6
0.174614
10,412
Signifikan
D7
0.075396
7,195
Signifikan
D8
0.057580
1,763
Tidak Signifikan
D9
0.167843
6,139
Signifikan
D10
0.029540
0,728
Tidak Signifikan
D11
0.088443
2,512
Signifikan
E1
0.762609
9,137
Signifikan
E2
0.468250
4,85
Signifikan
F1
0.271516
40,83
Signifikan
Tacit Knowledge
F2
0.262267
29,36
Signifikan
[F]
F3
0.265671
42,798
Signifikan
F4
0.286965
28,14
Signifikan
Transfer
Tabel 4 Pengujian Signifikansi Antar Konstruk Endogen Weight Karakteristik Sumber [A] -->
T-Statistik
-0,005406
2,238163
-0,00488
2,430531
0,006995
2,151975
0,009183
2,518782
0,001149
0,742022
Keefektifan Transfer Tacit Knowledge [F] Karakteristik Penerima (B) --> Keefektifan Transfer Tacit Knowledge [F] Karakteristik Tacit Knowledge [C] --> Kefektifan Transfer Tacit Konteks Organisasi [D] --> Kefektifan Transfer Tacit Knowledge [F] Karakteristik Media [E] --> Keefektifan Transfer Tacit Knowledge [F]
Tabel 5 Nilai Latent Variable Correlation Konstruk
Konstruk
Latent Variable
Endogen
Eksogen
Correlation
Karakteristik Sumber [A]
Karakteristik
Penerima
[B]
Karakteristik Tacit
A1
0.867809
A2
0.965489
A3
0.931825
B1
0.649396
B2
0.939232
B3
0.853566
C1
0.733468
Analisis Model Transfer… (Augustina Asih Rumanti)
7
Knowledge [C]
Konteks Organisasi [D]
Karakteristik Media [E] Keefektifan
Transfer
Tacit Knowledge [F]
C2
0.849195
C3
0.824362
C4
0.785684
C5
0.734218
D1
0.851831
D2
0.661147
D3
0.680238
D4
0.831546
D5
0.758805
D6
0.834971
D7
0.682514
D8
0.399758
D9
0.779664
D10
0.123026
D11
0.440269
E1
0.892308
E2
0.679482
F1
0.963770
F2
0.867235
F3
0.909149
F4
0.912466
Analisis Validitas konstruk menggambarkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari pengukuran sesuai dengan teori yang berkaitan dengan hal yang akan diukur. Validitas konstruk dinilai dari convergent validity dan discriminant validity. Convergent validity dari outer model dilihat dari nilai factor loading indikator terhadap konstruk laten (Ghozali, 2006). Suatu indikator dikatakan memiliki validitas yang baik terhadap konstruknya jika nilai factor loading ≥ 0,50 (Ghozali, 2006; Wijanto, 2008). Hasil pengolahan data dengan menggunakan PLS menunjukan bahwa terdapat pertanyaan (indikator) yang memiliki nilai factor loading dibawah 0,5. indikator tersebut adalah E11. Indikator E11 merupakan indikator yang kurang kuat untuk mengukur konstruknya, diperlukan perbaikan untuk pertanyaan (indikator) tersebut. Discriminant validity dinilai dari cross loading indikator terhadap konstruk. Jika korelasi konstruk dengan indikatornya lebih besar daripada korelasi indikator tersebut dengan konstruk lain, maka hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut sudah tepat mengukur konstruk (Ghozali, 2006). Dilihat dari tabel nilai cross loading, scara keseluruhan indikator dapat dikatakan valid namun terdapat beberapa indikator yang memiliki nilai cross loading lebih rendah dibandingkan dengan nilai cross loading pada konstruk lainnya. Reliabilitas dalam PLS dapat diketahui melalui nilai Composite Reliability (CR) dan Average Variance Extracted (AVE). Composite reliability dikatakan baik bila memiliki nilai ≥ 0,70. AVE dikatakan baik bila memiliki nilai ≥ 0,50 (Ghozali, 2006; Wijanto, 2008). Pada hasil pengukuran dengan software PLS didapatkan nilai AVE ≥ 0,50 dan CR ≥ 0,70 maka dapat dikatakan bahwa kuesioner memiiki reliabilitas yang tinggi antara indikator dengan konstruk eksogen dan konstruk endogennya. Melalui evaluasi inner model diketahui bahwa hampir semua konstruk eksogen memiliki pengaruh yang signifikan pada tingkat signifikansi α = 0.05. Artinya, konstruk-konstruk eksogen
8
INASEA, Vol. 12 No.1, April 2011: 1-10
tersebut memiliki pegaruh dengan konstruk endogen. Konstruk eksogen yang tidak memiliki pengaruh dengan konstruk endogen adalah komitmen (D8) dan insentif (D10) tidak berhubungan dengan konteks organisasi (D). Sedangkan untuk pengujian signifikansi antar konstruk endogen hampir seluruhnya berpengaruh signifikan dengan konstruk keefektifan transfer tacit knowledge. Dari hasil pengolahan data karakteristik media dengan karakteristik keefektifan transfer tacit knowledge diluar daerah penerimaan, dimana T-statistik lebih kecil dari pada T-tabel (0,742<1,96) membuktikan bahwa karakteristik media tidak berpengaruh signifikan dengan karakteristik keefektifan transfer tacit knowledge. Karakteristik ini disusun oleh teori yang dikemukakan oleh Gouza (2006) yang menyatakan bahwa media yang digunakan dalam proses transfer knowledge berpengaruh terhadap keefektifan transfer knowledge. Korelasi antara konstruk endogen dengan konstruk endogen dilihat dari nilai Latent Variable Correlation (LVC) yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan PLS. terdapat dua konstruk eksogen yang memiliki nilai LVC kurang dari 0,5.Pertama, konstruk eksogen komitmen pada konstruk endogen organisasi memiliki nilai <0,5 yaitu sebesar 0,399. Artinya, tingkat korelasi konstruk eksogen pengalaman dengan konstruk endogen bernilai cukup . Kedua, konstruk eksogen insentif pada konstruk endogen organisasi memiliki nilai <0,5 yaitu sebesar 0,123 Artinya, tingkat korelasi konstruk eksogen pengalaman dengan konstruk endogen sangat lemah.Sedangkan untuk konstruk eksogen lainnya, berkolerasi kuat pada konstruk endogennya.
PENUTUP Simpulan Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses transfer tacit knowledge antar individu dalam satu divisi adalah: (1) karakteristik sumber, yang terdiri dari faktor motivasi, kemampuan mengajar, dan keandalan. Dan faktor yang paling berpengaruh adalah kemampuan mengajar sumber; (2) karakteristik penerima,yang terdiri dari faktor motivasi, daya serap, dan daya retensi. Dan faktor yang paling berpengaruh adalah daya serap penerima; (3) karakteristik tacit knowledge, yang terdiri dari faktor causal ambiguity, bukti, distribusi, hak kepemilikan, dan common knowledge. Dan faktor yang paling berpengaruh adalah bukti; (4) konteks organisasi yang terdiri dari faktor kepercayaan, budaya organisasi, struktur organisasi, pengalaman terdahulu, karakteristik personal dan sosial, ketersediaan waktu, identitas kelompok, interaksi personal, dan know-who. Dan faktor yang paling berpengaruh adalah kepercayaan; dan (5) karakteristik media, yang terdiri dari mekanisme formal dan mekanisme informal. Dan faktor yang paling berpengaruh adalah mekanisme formal
Saran Saran yang diberikan berkaitan dari penelitian ini adalah: (1) model yang dihasilkan pada penelitian ini baru diuji pada satu divisi di satu perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian lebih lanjut pada berbagai divisi untuk membuktikan tingkat keberlakuan model; (2) penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen dan insentif tidak berpengaruh pada proses transfer tacit knowledge antar individu dalam satu divisi. Kesimpulan ini perlu diuji lebih lanjut untuk mengetahui apakah hal ini hanya berlaku pada divisi yang diteliti saja atau berlaku umum di berbagai divisi; dan (3) faktor-faktor pada model penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan transfer pengetahuan pada divisi PPC PT Kabelindo Murni Tbk agar proses transfer menjadi efektif dan efisien.
Analisis Model Transfer… (Augustina Asih Rumanti)
9
DAFTAR PUSTAKA Alwis, R. S., Hartmann, E., & Gemunden, H. G. (2004). The role of tacit knowledge in innovation management. Proceedings of the 20th Annual IMP Conference in Copenhagen, 2 - 4, September. Ambrosini, V., & Billsberry, J. (2007). Person–Organisation Fit as an Amplifier of Tacit Knowledge. 1st Global e-Conference on Fit, 19-21 November 2007. Davenport, T. H., & Prusak, L. (1998). Working knowledge. Harvard Business Press. Davenport, T. H., DeLong, D. W., & Beers, M. C. (1998). Successful knowledge management projects. Sloan Management Review, 39(2): 43-57. Faust, K. (2007). Very local structure in networks. Sociological Methodology, 37(1), 209-256. Garcia-Perez, A., & Mitra, A. (2007). Tacit knowledge elicitation and measurement in research organisations: A methodological approach. The Electronic Journal of Knowledge Management, Vol. 5, No. 4, pp 373-386. Gouza, A. (2006). Key factors of knowledge transfer within university spin-offs. Jornada Conference, 1-22. Ghozali, I. (2006). Structural equation modeling: Metode alternatif dengan Partial Least Square (PLS), Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Hall, R., & Andriani, P. (2002). Managing knowledge for innovation. Long Range Planning 35(1): 29-48. Kang, J. (2007), Testing impact of knowledge characteristics and relationship ties on project performance. Journal of Knowledge Management Vol. 11 No. 3, Emerald Group Publishing, 126-144. Nonaka, I., Toyama, R., & Konno, N. (2000). SECI, ba, and leadership: A unified model of dynamic knowledge creation. Long Range Planning, Vol. 33. Polanyi, M. (1966). The tacit dimension. London :Routledge & Kegan Paul. Sanchez, R., & Heene, A. (1997). Strategic learning and knowledge management: Strategic management society series. Chichester: John Wiley & Sons. Stenmark, D. (2000). Turning tacit knowledge tangible. Proceedings of the 33rd Hawaii International Conference on System Sciences, Hawaii, U.S., 1-9. Whitten, J. L., Bentley, L. D., & Dittman, K. C. (2007). System analysis and design methods (7th ed.). New York: McGraw-Hill. Wijanto, S. H. (2008). Structural Equation Model (SEM) dengan Lisrel 8.8,Konsep dan Tutorial. Yogyakarta: Graha Ilmu.
10
INASEA, Vol. 12 No.1, April 2011: 1-10