ANALISIS MANFAAT DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN LETTUCE DI PT SAUNG MIRWAN
OLEH MARLIANA A 14105682
PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
ii
RINGKASAN
MARLIANA, Analisis Manfaat dan Faktor-fakor yang Mempengaruhi Keputusan Petani Terhadap Pelaksanaan Kemitraan Lettuce di PT Saung Mirwan, dibawah bimbingan TANTI NOVIANTI. Lettuce head merupakan jenis sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Perusahaan yang mengembangkan jenis sayuran lettuce dengan kemitraan adalah PT Saung Mirwan. Perusahaan cenderung tidak dapat memenuhi terhadap permintaan lettuce head pada periode tahun 2003-2007. Oleh karena itu dalam pengadaan pasokan lettuce head, PT Saung Mirwan menjalin kemitraan dengan petani di daerah Garut. Jumlah total petani mitra yang bergabung dengan PT Saung Mirwan tahun 2008 sebanyak 357 petani. Petani mitra yang aktif menanam lettuce sangat sedikit dibandingkan jumlah total petani mitra. Oleh karena itu tujuan dari penulisan skripsi ini adalah (1) Mengkaji pola pelaksanaan kemitraan dan juga mengetahui proses perkembangan serta kendala-kendala yang dihadapi petani, (2) Menganalisa manfaat kerjasama kemitraan dari aspek teknologi dan pemasaran, (3) Menganalisa tingkat pendapatan usahatani di petani mitra dan non mitra untuk mengetahui seberapa besar manfaat pendapatan yang diperoleh petani mitra, (4) Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani untuk menjadi mitra PT Saung Mirwan. Penelitian ini akan dilakukan pada PT Saung Mirwan yang terletak di Kampung Pasir Muncang, Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan bahwa PT Saung mirwan merupakan perusahaan yang sedang menjalin kemitraan dengan petani. Kegiatan kemitraan yang akan diteliti dikhususkan pada komoditas lettuce. Petani lettuce yang menjalin kemitraan dengan PT Saung Mirwan tersebar di daerah Garut. Daerah Garut merupakan lokasi yang cocok untuk penanaman lettuce, sehingga daerah tersebut dijadikan tempat khusus untuk kemitraan lettuce. Oleh karena itu pengambilan sample data petani responden dilakukan di Garut. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan diperoleh dan dikumpulkan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis pendapatan usahatani dan metode regresi logistik (logit). Pengolahan data untuk analisis pendapatan menggunakan bantuan program Microsoft Excel. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi petani untuk tetap bermitra dilakukan menggunakan analisis regresi logistik mengunakan program Minitab 14.0. Kemitraan PT Saung Mirwan mulai diterapkan tahun 1990 dengan jumlah mitra tani yang semakin berkembang. Pola kemitraan yang diterapkan PT Saung Mirwan dengan petani mitra dikategorikan ke dalam pola KOA (Kerjasama Operasional Agribisnis). PT Saung Mirwan sebagai pihak perusahaan mitra menyediakan pinjaman sarana produksi berupa bibit, bimbingan teknis budidaya, dan jaminan pasar. Petani mitra menyediakan lahan, tenaga kerja dan sarana.
iii
Kerjasama kemitraan berhasil dijalankan karena didasari azas kesetaraan didalam menikmati keuntungan. Dengan azas win-win solution semua pihak merasakan manfaatnya baik petani maupun perusahaan serta masyarakat sekitar. Namun dalam pelaksanaan kemitraan petani masih seringkali mengalami kendala dalam hal teknis budidaya. Kendala yang dialami perusahaan yaitu terbatasnya tenaga penyuluh sehingga kunjungan penyuluh dirasakan masih kurang optimal. Pengadaan bibit menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan kemitraan. Sulitnya dalam pengadaan bibit menjadi penghambat dalam proses budidaya dan seringnya terjadi keterlambatan bibit. Manajemen packaging pada PT Saung Mirwan dinilai masih kurang terkoordinasi dengan baik. Sebagian petani ada yang merasa dirugikan dalam penerimaan hasil panen yaitu hasil panen petani masuk ke petani lain. Manfaat yang dirasakan petani diantaranya yaitu kemudahan dalam pemasaran, harga lebih baik, keuntungan lebih tinggi, bantuan budidaya, serta memiliki ikatan kuat atau jalinan kekeluargaan dengan petani. Manfaat teknis ainnya dengan menjadi mitra yaitu adanya penyediaan bibit, sehingga petani mitra tidak perlu melakukan pembibitan sendiri. Berdasarkan analisis pendapatan usahatani lettuce yang dilihat dari pendapatan tunai dan non tunai serta R/C rasio tersebut nilai petani mitra lebih besar dibandingkan dengan petani non mitra, menjelaskan bahwa dengan bergabung dengan program kemitraan dapat mendatangkan manfaat pendapatan usahatani lettuce. Berdasarkan BEP harga petani mitra yang diperoleh dapat diketahui bahwa PT Saung Mirwan menetapkan harga hampir dua kali lipat dari harga BEP. Oleh karena itu harga yang ditetapkan perusahaan sudah baik. Petani non mitra sebaiknya dapat memanfaatkan serta mencari peluang pasar agar mendapatkan harga jual lettuce yang lebih tinggi. Hasil analisis regresi logistik dengan memasukkan tujuh variabel diketahui bahwa terdapat tiga peubah bebas yang berpengaruh nyata atau signifikan terhadap keputusan petani untuk menjadi mitra PT Saung Mirwan. Ketiga variabel tersebut yaitu variabel, pengalaman, pendidikan terakhir, dan produktivitas. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan menjadi mitra yaitu variabel jumlah umur, anggota keluarga, pendapatan, dan luas lahan. Berdasarkan hasil penelitian, maka rekomendasi yang dapat diberikan penulis yaitu lebih dianjurkan kepada perusahaan. Rekomendasi yang diajukan antara lain dengan mengacu pada keuntungan masing-masing pelaku kemitraan dalam melaksanakan budidaya lettuce sebaiknya perusahaan mempertahankan hubungan kerjasama kemitraan. Pihak perusahaan sebaiknya memperbaiki sistem manajemen dan juga pelaksanaan teknis kemitraan. Misalnya dalam pengadaan bibit sebaiknya dikoodinasi lebih baik dengan bagian pembibitan dan juga petani. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman yang dapat merugikan petani dan juga memperburuk citra perusahaan. Manajemen penerimaan produk sebaiknya lebih dibenahi dan diperbaiki lagi agar tidak ada petani yang dirugikan. Dengan memperbaiki manajemen mulai dari bagian pembibitan sampai penerimaan produk akan memperbaiki citra perusahaan. Petani dengan pendidikan yang lebih tinggi masih menilai pelaksanaan kemitraan tersebut kurang baik. Hal tersebut terbukti bahwa petani dengan pendidikan lebih tinggi cenderung untuk tidak melanjutkan kerjasama dan tidak bergabung dalam kemitraan.
iv
ANALISIS MANFAAT DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN LETTUCE DI PT SAUNG MIRWAN
Oleh MARLIANA A 14105682
SKRIPSI Sarjana Pertanian Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ANALISIS MANFAAT DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
PETANI
TERHADAP
PELAKSANAAN
KEMITRAAN
LETTUCE DI PT SAUNG MIRWAN BENAR – BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN.
Bogor, Juli 2008
MARLIANA A14105682
vi
Judul
:
Analisis
Manfaat
dan
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Keputusan Petani Terhadap Pelaksanaan Kemitraan Lettuce di PT Saung Mirwan. Nama Mahasiswa
:
Marliana
Nomor Pokok
:
A14105682
Bogor, Juli 2008 Menyetujui Dosen Pembimbing
Tanti Novianti, SP, MSi NIP. 132 206 249
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Kelulusan:
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Bogor, Jawa Barat pada tanggal 15 Juli 1984 sebagai anak dari Bapak Baedarus dan Ibu Yulliana. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis mengikuti pendidikan taman kanak-kanak di TK Insan Kamil Bogor. Kemudian penulis melanjutkan ke sekolah dasar yaitu SD Insan Kamil Bogor dan lulus pada tahun 1996. Pendidikan tingkat menengah di SMP Negeri 5 Bogor dapat diselesaikan pada tahun 1999. Penulis melanjutkan ke pendidikan tingkat atas pada SMU Negeri 7 Bogor dan lulus tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor, pada Program Studi Diploma III Program Studi Manajemen Agribisnis, Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan selesai pada tahun 2005.
Selanjutnya pada tahun 2006 penulis diterima
sebagai mahasiswa pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Semasa kuliah program D-III penulis pernah bergabung dalam kepanitiaan masa pengenalan departemen (MPD) 2003 dan juga kepanitiaan pemilihan raya ketua MISETA tahun 2003. Tahun 20072008 (sekarang) penulis aktif sebagai Alumni Training Support (ATS) pada penyelenggaraan training SDM ESQ Leadership Center.
viii
KATA PENGANTAR
Kemitraan merupakan jalinan kerjasama sebagai suatu strategi bisnis yang dilakukan dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih manfaat bersama. Kemitraan dibangun atas landasan saling membutuhkan, saling menguntungkan dan saling memperkuat dengan fungsi dan tanggung jawab masing-masing pihak yang terlibat. Manfaat yang diperoleh salah satunya yaitu menjadi alternatif untuk mengurangi atau mempersempit kesenjangan antara pengusaha besar dan pengusaha kecil. Perusahaan saat ini baik besar ataupun kecil melakukan kerjasama kemitraan dalam menjalankan bisnisnya. Hubungan kemitraan yang dijalin dilaksanakan melalui pola kemitraan yang sesuai sifat dan tujuan usaha. Pelaksanaan kemitraan diatur dengan pembuatan kontrak atas kesepakatan bersama secara tertulis dan mengikat ataupun tidak tertulis. Hubungan kemitraan antara perusahaan dengan petani sangat menarik untuk dilakukan penelitian. Oleh karena itu penulis mencoba melakukan penelitian mengenai pelaksanaan kemitraan PT Saung Mirwan dengan petani Lettuce. Penelitian ini ditujukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan hubungan kemitraan tersebut serta mengetahui faktor-faktor apa yang menentukan keputusan petani untuk bermitra. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan dalam mengembangkan kemitraan dan juga khalayak umum mengenai jalinan kemitraan. Bogor, Juli 2008 Penulis
ix
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji Syukur dan segala kemuliaan hanya milik Allah SWT Tuhan semesta alam. Dialah Allah Ar-Rasyid Yang Maha Cerdas dan Dialah Al-Alim Yang Maha Berilmu Pengetahuan karena dengan kehendak, anugerah serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam untuk Rosululloh SAW, seorang Nabi yang mengajarkan cinta pada ilmu pengetahuan dan kasih sayang. Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada bagian ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Orang tua dan adik tercinta yang telah memberikan kasih sayang, dukungan dan perhatian yang sangat berharga kepada penulis. 2. Ibu Tanti Novianti, SP, MSi, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan penulis bimbingan, saran dan masukan hingga terbentuknya skripsi ini. 3. Bapak Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS yang telah berkenan memberikan arahan serta nasehat-nasehat dalam pembuatan skripsi mulai dari penentuan topik penelitian hingga skripsi ini dapat diselesaikan. 4. Ibu Dr. Ir. Heny K Daryanto, MeC dan Bapak Arif Karyadi, SP, selaku dosen penguji utama dan dosen penguji komisi pendidikan atas saran dan masukan bagi perbaikan skripsi ini. 5. PT Saung Mirwan beserta Staf, khususnya Bpk. Arif Marzuki, Bpk Adeng, Ibu Lina, Bpk. Heru dan Teh Pipit atas bantuan dalam pengumpulan data-data
x
yang diperlukan. Keluarga Bpk Youdi atas tempat tinggalnya selama penelitian. 6. Staf MAB: Hamid, Pian, dan Angga atas dukungan, bantuan dan peminjaman buku-buku yang sangat berguna bagi penulisan skripsi ini. 7. Kakak-kakak sepupuku tersayang: Ulle, Pipit, Naila, Mela, dan Finna, atas perhatian, dorongan, serta semangat kepada penulis. 8. Sahabat-sahabatku seperjuangan: Renna, Thia, Eko, Oji, Santy atas bantuannya dalam pengumpulan dan pengolahan data serta saran dan kritikan. 9. Teman-temanku tersayang: Evi, Dian, Vita, Nissa, Yulia, Inggit, Dhea, dan Vina, atas saran dan kritikan serta kasih sayang dan persahabatan yang indah. 10. Keluarga Bapak Soesiyanto: Tante Anggur, Angga, Adit, dan De’Andi, atas doa, dukungan, dan semangat yang diberikan selama ini. 11. Ka Budi, Mas Anthony dan crew Janur Kuning, atas doa, dukungan, dan semangat untuk menyelesaikan skripsi serta pengalamannya dalam Wedding Organizer. 12. Rekan-rekan ekstensi yang turut membantu dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya, semoga kebaikan Bapak, Ibu, dan rekan-rekan mendapat balasan dari Allah SWT.
Bogor, Juli 2008 Penulis