ANALISIS JENIS-JENIS REPETISI DALAM BUKU MAHMUD IS BACK KARYA HUSNIZAR HOOD ARTIKEL E-JURNAL
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.)
Oleh: BARIATI NIM 130388201067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017
ABSTRAK
Bariati. 2017. Analisis Jenis-Jenis Repetisi dalam Buku Mahmud is Back Karya Husnizar Hood. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Pembimbing 1: Drs. Suhardi, M.Pd, Pembimbing 2: Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd. Kata kunci: Analisis Repetisi, jenis repetisi, Mahmud is back. Dalam buku Mahmud is Back karya Husnizar Hood banyak menggunakan diksi yang berulang-ulang, dan penggunaan bahasa yang tidak konsisten berdasarkan permasalahan tersebut rumusan masalah yang diambil yaitu jenis apa saja yang terdapat di dalam buku tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: jenis repetisi dan jenis repetisi yang sering muncul. Metode dalam penelitian skripsi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan teknik penelitian dokumentasi, teknik baca, dan teknik catat. Berdasarkan hasil analisis didapat data jenis repetisi efizeuksis 39, data jenis repetisi tautotes 20, data jenis repetisi anafora 30, dan data jenis repetisi epistrofa 20 dengan jumlah data 109. Kesimpulannya jenis repetisi yang sering muncul adalah efizeuksis, dengan diksi lupa, setelah, menghargai, hutang, nasib, gila, sepertiga, wajah, angka, lagu, prestasi, mungkin, zaman, macam, pastilah, teganya, ke, karya, selama, entah, terlalu, dia, makan, jelas, jeruk, kuda, tolong, ke laut, sisi, hutan, baik, merdeka, batik, lagu, tak mungkin, lebih, kita.
ABSTRACT
Bariati. 2017. An Analysis The Kinds of Repetition In The Book Mahmud is Back by Husnizar Hood. Thesis. Department of Indonesian language and literature education. Faculty of Teachers Training and Education. University of Maritime Raja Ali Haji. Supervisor 1: Drs. Suhardi, M.Pd, Supervisor 2: Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd.
Key Words: Analysis of Repetition, Types of Repetition, Mahmud is Back
In the book of Mahmud is Back by Husnizar Hood there are many use of repetition diction, and the use of language that is inconsistent based on that problem, the problem formulation that has been taken is what kind of repetition in the book. The purpose of this research is to describe the kinds of repetition and the kinds of repetition who frequently appears. The method in this thesis research using qualitative descriptive method. With documentation research technique, reading technique, and take note. Based on the results of the analysis has get obtained the data types of efizeuksis repetition 39, the data types of tautotes repetition 20, the data types of anaphora repetition 30, and the data type of epistrofa repetition 20 with a data total 109. To sum up the kind of repetition that often comes up is efizeuksis.
1.
Pendahuluan
Buku yang ditulis oleh Husnizar Hood ini merupakan buku bacaan yang dapat memberikan hiburan bagi pembacanya, karena isi buku ini menceritakan seputar kehidupan penulis yang disajikan secara apa adanya. Buku ini juga telah banyak disumbangkan di perpustakaan kepulauan riau sebagai buku yang berguna bagi masyarakat khususnya bagi kalangan mahasiswa. Dikatakan bermanfaat bagi kalangan mahasiswa khususnya bagi mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia UMRAH, karena buku ini banyak mengulas tentang penggunaan gaya bahasa, repetisi, majas dan diksi, yang dapat digunakan sebagai bahan kajian penelitian bagi mahaisiswa itu sendiri. Selain itu, buku ini juga mengulas kejadian aktual di sekitar Kepulauan Riau sehingga cocok dibaca masyarakat Kepri di berbagai pulau. Penggunaan repetisi yang berulang-ulang dan bermacam-macam, baik dalam bentuk kata, frasa, maupun kalimat memberikan efek yang tinggi pada oratori. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Gorys Keraf (2009:127), bahwa karena nilainya dianggap tinggi, dalam oratori timbullah bermacam-macam variasi repetisi yang pada prinsipnya didasarkan pada tempat kata yang diulang pada baris, klausa, atau kalimat. Umumnya dalam berkomunikasi sehari-hari masyarakat sering menggunakan jenis-jenis perulangan kata. Repetisi yang biasanya sering dipakai oleh masyarakat adalah jenis-jenis repetisi, namun dalam menggunakan perulangan-perulangan kata tersebut peneliti masih sering melihat adanya kesalahan-kesalahan pada penggunaan repetisi tersebut, contohnya pada kalimat banyak pohon-pohon hijau di ladang pamanku. Seharusnya penggunaan repetisi yang tepat adalah banyak pepohonan hijau di ladang pamanku. Peneliti masih melihat adanya kesalahan dalam pemilihan repetisi yang digunakan dalam buku Husnizar Hood. Penggunaan repetisi itu sebenarnya bagus, tetapi, jika penulis terlalu banyak menggunakan perulangan kata, kemungkinan terbesar pembaca akan merasa jenuh dengan bahasa atau tulisan penulis. Dengan alasan tersebutlah seorang penulis yang baik harus mampu memahami tingkat pemahaman pembacanya, serta memahami keinginan pembaca. Hal ini dilakukan agar pembaca merasa senang dan tidak bosan dengan tulisan yang disajikan. Namun, apabila penggunaan repetisi yang digunakan salah atau tidak tepat maka, kalimat yang dihasilkan menjadi tidak tepat atau tidak sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah sesuai dengan rumusan masalah tersebut tujuan yang ingin dicapai penulisan sebagai berikut, Mendeskripsikan jenis repetisi dalam buku Mahmud is Back karya Husnizar Hood dan mendeskripsikan jenis repetisi yang sering muncul dalam buku Mahmud is Back karya Husnizar Hood.
2.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kampus, dan di perpustakaaan yang ada di kota Tanjungpinang. Teknik pengumpulan data penelitian ini menurut Sugiyono (2014:224) teknik pengumpulan data yang paling penting dalam penelitian karena tujuan utamanya adalah mendapatkan data. Untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik dokumentasi, teknik baca dan teknik catat. Teknik dokumentasi menurut Sugiyono (2014:82) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu, biasa berbentuk tulisan, gambar, karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah, biografi, praturan dan lainnya. Sedangkan teknik baca ialah teknik yang dilakukan peneliti dengan cara membaca keseluruhan isi buku karya Husnizar Hood dengan teliti cermat dan berulang-ulang agar diperoleh data berupa jenis-jenis repetisi. Sementara itu teknik catat adalah teknik yang dilakukan peneliti setelah membaca dan memahami jenis-jenis repetisi yang terdapat dalam buku karya Husnizar Hood lalu mencatat data tersebut ke dalam tabel intrumen penelitian yang telah disediakan. Intrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2014:222) dalam penelitian kualitatif yang menjadi intrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih infoman sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya Dalam penelitian ini peneliti melakukan persiapan dalam melaksanakan penelitian dengan membuat intrumen penelitian yang dipakai pada saat proses penelitian, juga dalam pemahaman metode penelitian dan penguasaan wawasan terhadap bidang yang akan dikaji atau diteliti. 3.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1) Efizeuksis Berdasarkan pendapat dari Keraf (2009:127) menyatakan bahwa efizeuksis adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut. Adapun efizeuksis yng ditemukan dalam objek penelitian adalah sebagai berikut. Lupa janji, lupa pemilih, lupa diri “…ujar Mahmud lagi”. (MIB, 3) Dari data (1) di atas, jenis repetisi efizeuksis terdapat tiga perulangan kata lupa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata lupa adalah lepas dari ingatan tidak dipikiran (ingatan) lagi, tidak sadar (tahu akan keadaan dirinya atau keadaan sekelilingnya). Dengan demikian, kata lupa yang dimaksud pada kalimat di atas adalah penyakit tidak sadar akan janji ketika menjadi pejabat. 2) Tautotes Menurut Gorys Keraf (2009 :127) tautotes adalah repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah kontruksi. 1.
1.
Percuma jika kita ingin menyulap pulau kecil itu menjadi Bandar yang bergemala sementara kini kita kekeringan dan kita kini senantiasa hidup dalam gelap gulita. (MIB, 2)
Dari data 01 di atas pada jenis repetisi tautotes terdapat perulangan kata. Kata itu ditunjukkan dengan huruf bercetak tebal. Kata “kini kita” di atas masuk ke dalam jenis tautotes karena mengalami perulangan secara kontruksi. Artinya terdapat dua kata yang diulang pada baris kata selanjutnya, yaitu kata “kini kita” diulang menjadi kata “kita kini”. Adapun maksud dari kata perulangan di atas ialah: kata “kita” menurut KBBI mengandung makna pronomina persona pertama jamak, sementara itu kata “kini” juga dikutip dari KBBI yang memiliki arti yaitu ada waktu ini; sekarang ini. 3) Anafora Berdasarkan pendapat dari Gorys keraf(2009:127) anafora adalah repetisi yang berwujud perulangan kata pertama pada tiap baris atau kalimat berikutnya. 1. Kalau hanya mau membawa pulang barang inventaris kantor yang dibeli dengan uang rakyat bukan disini tempatnya, kalau hanya mau bicara meledekledek sementara kosong dalam kepala bukan disini tempatnya, kalau mau mengumpul harta karun dan harta-harta lainnya juga bukan disini tempatnya.(MIB,3) Pada data (1) di atas yang merupakan data yang mengandung jenis repetisi anafora. Data ini menunjukkan terdapat dua kata yang diulang oleh penulis. Sementara itu untuk mengetahui makna dari setiap kata yang bercetak tebal tersebut, peneliti menggunakan KBBI sebagai acuan dalam mencari arti dari kata tersebut.
4) Epistrofa Berdasarkan pendapat gorys keraf (2009:128) epistrofa adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frase pada akhir baris atau kalimat berurutan. 1. Bahwa untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi haruslah ditempuh dengan cara-cara yang berestetika tinggi, bukanlah dengan listrik yang tinggi, dan berbiaya tinggi dan ditambah dengan daerah tinggi. (MIB, 17) Dari data (1) di atas pada jenis repetisi epistrofa yang berwujud perulangan kata pada akhir baris. Terdapat lima perulangan kata tinggi, kata tinggi diartikan sudah agak jauh ke atas. Menurut (KBBI: 2008: 1468) kata tinggi adalah jauh jarak dari posisi sebelah bawah.
4. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis Bab V pada buku Mahmud is Back karya Husnizar Hood peneliti menemukan jenis repetisi sebanyak 109 data. Berikut ini dapat disimpulkan hasil analisis dari jenis repetisi yang telah dibahas sebelumnya. Dari hasil analisis, peneliti menemukan jenis repetisi yang terdapat dalam buku Mahmud is Back karya Husnizar Hood diantaranya adalah 39 data yang yang termasuk ke dalam efizeuksis, 20 data termasuk ke dalam jenis repetisi tautotes, 30 data termasuk ke dalam anafora dan 20 data yang termasuk atau tergolong epistrofa. Dalam penelitian ini ditemukan jenis repetisi yang sering muncul dalam buku Mahmud is Back karya Husnizar Hood ialah efizeuksis terdapat 39 data yang terdiri dari kata lupa, setelah, menghargai, hutang, nasib, gila, sepertiga, wajah, angka, lagu, prestasi, mungkin, zaman, macam, pastilah, teganya, ke, karya, selama, entah, terlalu, dia, makan, jelas, jeruk, kuda, tolong, ke laut, sisi, hutan, baik, merdeka, batik, lagu, tak mungkin, lebih, kita. Saran di bawah ini ditujukkan bagi pembaca, pendidik, peneliti sebagai bahan acuan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing. 1. Untuk pendidik a. Untuk pendidik buku Mahmud is Back karya Husnizar Hood dapat digunakan sebagai bahan apresiasi terhadap jenis repetisi (perulangan kata). b. Repetisi yang terdapat dalam buku Mahmud is Back karya Husnizar Hood dapat digunakan sebagai bahan ajar pendidik untuk disampaikan pada peserta didik. 2. Untuk peneliti penelitian bahasa yang digunakan oleh peneliti ini hanyalah sebagian kecil dari banyaknya peneliti dan pengkajian bahasa yang ada di Indonesia. Selain itu, masih ada beberapa penelitian yang bisa dilakukan dengan mengacu objek bahasa. Oleh karena itu, para peneliti bahasa diharapkan dapat mengkaji atau meneliti ilmu bahasa yang berbeda, sehingga dapat menemukan sendi-sendi kebahasaan, dan dapat memperkaya ilmu pengetahuan bahasa di Indonesia. 3. Kurang tepatnya penggunaan kata ulang. oleh karena itu, diharapakan bagi peneliti bahasa agar dapat menggunakan kata ulang dengan tepat. 4. Daftar Pustaka Keraf, gorys. 2009. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia. Kamus Besar Bahsa Indonesia ( Edisi Keempat). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.