1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KAIN SASIRANGAN DI KOTA BANJARMASIN
PUBLIKASI ILMIAH
OLEH: NOOR HIDAYATI NIM. 0920302012
PROGRAM MAGISTER ILMU ADMINISTRASI BISNIS MINAT KEBIJAKAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI MALANG 2012
2
3
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KAIN SASIRANGAN DI KOTA BANJARMASIN Noor Hidayati Abstraksi Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian, 2) Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh faktor-faktor (perilaku konsumen) yang terbentuk terhadap keputusan pembelian, 3) Untuk mengetahui dan menganalisis faktor (variabel) yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. Penelitian dilakukan di Kota Banjarmasin. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Machin and Chambell, maka diperoleh n=138. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Accidental Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis regresi berganda. Faktor/variabel yang diamati dan diteliti adalah faktor gagasan, karakteristik konsumen, budaya, referensi, kelas sosial, produk, harga, promosi dan distribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9 faktor yang terdiri dari 20 variabel yang diamati secara analisis faktor tereduksi dan terbentuk ke dalam lima faktor yaitu Faktor Produk(F1), Faktor Harga(F2), Faktor Referensi(F3), Faktor Kepribadian (F4) dan Faktor Promosi(F5). Secara simultan hasil menunjukkan bahwa ke lima faktor secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial Faktor Produk(F1), Faktor Harga(F2), Faktor Kepribadian(F4) dan Faktor(F5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian(Y), sedangkan Faktor Referensi(F3) berpengaruh tetapi tidak signifikan. Dari ke empat faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian, Faktor Harga merupakan faktor yang paling mempengaruhi keputusan pembelian Kain Sasirangan. Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan suatu produk dalam memberikan kepuasan kepada konsumennya, yang berarti bahwa pengorbanan akan biaya yang dikeluarkan konsumen sesuai dengan mutu/kualitas produk dan manfaat yang didapatnya. Kata kunci: faktor gagasan, karakteristik konsumen, budaya, referensi, kelas sosial, produk, harga, promosi, distribusi, keputusan pembelian.
A. PENDAHULUAN Peningkatan perekonomian yang semakin pesat, teknologi yang semakin canggih menjadikan persaingan dalam dunia bisnis semakin tajam. Hal ini menyebabkan setiap perusahaan harus melakukan suatu upaya yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan/ bisnis tetap berjalan. Perusahaan harus bisa menyesuaikan kondisi dengan keadaan dan perubahan yang terjadi agar usaha/ bisnis yang dijalankan tidak tenggelam oleh arus persaingan yang ketat. Untuk itu perusahaan harus bisa menentukan apa yang ingin dilakukan demi mempertahankan usaha dan meningkatkan
keuntungan agar proses produksi terus berjalan. Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi suatu usaha, karena semakin tinggi dan bertambahnya kebutuhan masyarakat akan produk-produk yang berkualitas menjadikan persaingan semakin ketat dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang. Dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan dan kepuasaan konsumen yaitu dengan mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Memahami perilaku konsumen dalam rangka memberi kepuasan bagi mereka dan mendapatkan keuntungan tentu saja merupakan tujuan utama yang ingin
4
dicapai oleh perusahaan. Hal tersebut menyebabkan perlu ditempatkan perilaku konsumen pada kerangka strategi pemasaran suatu perusahaan. Dengan memperhatikan konsumen, maka akan mengetahui apa yang di inginkan oleh konsumen saat ini. Dalam upaya meningkatkan pemasaran Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin agar terus berjalan dengan baik maka pengrajin atau penghasil Kain Sasirangan perlu mengetahui pola/perilaku konsumen sebagai salah satu cara untuk memenuhi keberhasilan pemasarannya. Perilaku konsumen akan memberikan informasi yang baik bagi keputusan pemasaran yang tepat untuk pemasaran Kain Sasirangan sebagai kain tradisional yang perlu dilindungi keberadaanya dan sebagai salah satu pesona budaya Kota Banjarmasin. Para pengrajin Kain Sasirangan dituntut untuk dapat bertahan dalam upaya pemasaran hasil produksinya sehingga dapat menghasilkan Kain Sasirangan yang diminati dan memuaskan konsumen tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya yang terkandung didalamnya. Untuk memahami perilaku konsumen tersebut perusahaan perlu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa. Dalam menentukan keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis (Engel et.al, 1994). Setiap melakukan keputusan pembelian, perilaku konsumen yang satu dengan yang lainnya tidak mungkin sama. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembelian yaitu faktor sosial budaya, kelas dan status sosial, kelompok reference, pengaruh keluarga dan pengaruh situasi. Menurut Assael (1984) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen yaitu: pertama, faktor individu konsumen menjelaskan bahwa pilihan untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh variabel gagasan (kebutuhan,
motivasi, sikap dan persepsi) dan karakteristik konsumen (demografi, gaya hidup, kepribadian). Kedua, menjelaskan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi. Keputusan konsumen adalah faktor budaya (norma masyarakat, sub budaya), kelompok referensi (teman, keluarga, pimpinan) kelas sosial (pendapatan, jenis pekerjaan), situasi (situasi di mana barang atau jasa dikonsumsi). Ketiga, menjelaskan tentang variabel bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi dan distribusi. Selain mempertimbangkan faktor individu konsumen, pengaruh lingkungan dan bauran pemasaran agar dapat menambah keyakinan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian suatu produk, konsumen harus melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu. Kotler (2004) menjelaskan proses keputusan pembelian dibagi menjadi lima, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Konsumen dalam melakukan pembelian tidak hanya membeli tetapi melihat pada mutu/ kualitas yang dihasilkan, manfaat yang didapat dan kenyamanan menggunakan produk. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen juga harus memperhatikan struktur dari keputusan pembelian yaitu keputusan tentang jenis produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang merek, keputusan tentang penjualannya, keputusan tentang jumlah produk, waktu pembayaran dan cara pembayaran (Kotler, 1997). Struktur keputusan pembelian perlu diperhatikan agar konsumen tahu dari segi apa produk yang diinginkan dan dibutuhkannya. Dari uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut yaitu : 1) Bagaimana gambaran perilaku konsumen yang meliputi gagasan, karakteristik konsumen, budaya, referensi, kelas sosial, produk, harga, promosi dan distribusi dalam keputusan pembelian?, 2)
5
Bagaimana pengaruh faktor-faktor utama yang terbentuk tersebut terhadap keputusan pembelian? 3) Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor (variabel) manakah yang paling mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian? Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut yaitu 1) Untuk mengidentifikasi atau mengetahui faktor gagasan, karakteristik konsumen, budaya, B. Kajian Teoritis 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan proses yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Kotler (2005): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Lamb, Hair, and Mc Daniel (2001): Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. Jadi dapat dikatakan pemasaran merupakan kegiatan yang paling menentukan dalam suatu perusahaan karena pada dasarnya kegiatan penjualan bukan hanya menjual barang kepada konsumen/pelanggan saja namun juga harus bisa memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen/pelanggan juga. 2. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Menurut Paul and Olson (2000): dari sudut pandang organisasi pemasaran, strategi pemasaran adalah suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi. Strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan pada toko tertentu atau keputusan akan pembelian produk tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan
referensi, kelas sosial, produk, harga, promosi dan distribusi mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. 2) Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh faktor-faktor (perilaku konsumen) yang terbentuk terhadap keputusan pembelian. 3) Untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang paling mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian.
mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih. Faktor-faktor tersebut yaitu: a. Produk. b. Harga. c. Promosi. d. Distribusi 3. Perilaku Konsumen Setiap upaya pemasaran selalu harus diarahkan pada pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Munculnya peluang bisnis yang menguntungkan berasal dari adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu perusahaan perlu mengidentifikasi dan memahami perilaku mereka. Menurut Engel, Blackwell and Miniard (1994) perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Menurut Paul and Olson (2000): Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi pelaku dan kejadian di sekitar lingkungan di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen akan berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan yang dipikirkan (cognitive), dirasakan (affective) dan yang dilakukan (conative) oleh konsumen.
6
3.1 Faktor-FaktorYang MempengaruhiPerilakukonsumen a. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Assael Menurut Assael (1984), terdapat 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen. Faktor pertama adalah individu konsumen. Artinya, pilihan untuk melakukan pembelian suatu produk dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen seperti kebutuhan, persepsi terhadap karakteristik produk, sikap, demografi, gaya hidup dan karakteristik kepribadian individu. Di sini pengambilan keputusan konsumen terkait dengan besar kecilnya keterlibatan mereka dalam keputusan pembelian. Jika keterlibatannya tinggi berlaku untuk pembelian barang yang sangat penting bagi konsumen dan melibatkan beberapa resiko yang harus ditanggung konsumen yaitu resiko keuangan, sosial dan resiko psikologis, sedangkan keterlibatannya rendah untuk pembelian barang yang tidak begitu penting bagi konsumen dan tidak mempunyai resiko besar. Faktor individu konsumen terdiri dari variabel gagasan dan karakteristik konsumen, variabel-variabel gagasan yaitu persepsi, sikap dan kebutuhan. Untuk karakteristik konsumen meliputi gaya hidup, kepribadian dan demografi. Kedua adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi konsumen. Pilihanpilihan konsumen terhadap produk dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya. Disini variabel yang mempengaruhinya adalah budaya, kelas sosial, kelompok referensi, dan faktor situasional. Ketiga adalah stimuli pemasaran yaitu untuk aplikasi perilaku konsumen pada strategi pemasaran. Dalam hal ini, pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimuli-stimuli pemasaran agar konsumen bersedia memilih produk yang ditawarkan. Strategi pemasaran yang lazim dikembangkan oleh pemasar yaitu berhubungan dengan jenis produk. Penentuan harga jual produk tersebut,
strategi promosinya dan bagaimana melakukan distribusi produk tersebut untuk konsumen. b. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Engel, Blackwell and Miniard Menurut Engel, Blackwell and Miniard (1994), bahwa faktor yang mendasari perilaku konsumen yaitu: a) Perbedaan Individu Dimensi perbedaan individu mempunyai variabel-variabel sebagai berikut: 1. Sumber daya konsumen. Hal yang diukur adalah pengeluaran, usia, pendidikan, waktu dan perhatian. 2. Motivasi dan Keterlibatan Dua macam motivasi yang dapat mempengaruhi konsumen, yaitu motivasi yang didasarkan atas rasional dan motivasi yang didasarkan atas emosional. Sedangkan keterlibatan (involment) adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus dalam situasi tertentu. 3. Pengetahuan (knowledge), merupakan informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pengukuran pengetahuan biasanya dikaitkan dengan jenis produk yang dikonsumsi, seperti: a. Pengetahuan tentang produk b. Pengetahuan pembelian c. Pengetahuan pemakaian 4. Sikap (attitude), merupakan suatu penilaian atau evaluasi dari seseorang yang dapat berwujud positif maupun negatif. Sikap dipengaruhi oleh: a. Pengalaman (experience) b. Media massa c. Pengaruh pribadi (personal influence) 5. Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup a. Kepribadian (personality), merupakan karakteristik psikologis yang mereflexikan bagaimana seseorang bereaksi
7
terhadap lingkungannya. Dalam kepribadian terdapat beberapa ciri yang dapat diukur, yaitu prestasi, otonomi, sifat pamer (exibition) dan perubahan. b. Nilai (value). Kriteria yang diukur dalam menilai value adalah prestasi dan kesuksesan, aktivitas, efisiensi dan kepraktisan, kemajuan (progress), kemewahan dan kesenangan, keunikan, kebebesan, kebersamaan, kemanusiaan, jiwa muda, kesehatan dan kebugaran. c. Gaya hidup (lifesytle), adalah pola di mana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Analisa mengenai gaya hidup konsumen mengacu pada hubungan antara karakteristik pribadi dan pemilihan merek produk. Gaya hidup konsumen dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu activities, interest dan options. 6. Demografi. Variabel-variabel demografi adalah usia, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, pengalaman bekerja, status dan pendapatan. b) Pengaruh Lingkungan Pengaruh Lingkungan pada perilaku konsumen menyangkut variabelvariabel budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi. 1. Budaya (culture) merupakan hasil kreativitas manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. 2. Kelas Sosial (Social Class), merupakan suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang memiliki kedudukan yang seimbang dalam masyarakat. Kelas sosial ditentukan oleh pekerjaan, pendapatan, prestise dan interaksi.
3. Pengaruh Pribadi (personal influence) merupakan orang atau kelompok orang yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu. 4. Keluarga (family) merupakan suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam keputusan pembelian. Dalam keluarga, terdapat perilaku-perilaku seperti: a. Initiator (pemberi ide). b. Influencer (pemberi pengaruh). c. Decider (pengambil keputusan). d. Buyer (pembeli). e. User (pemakai). 5. Situasi (situation), merupakan pengaruh yang timbul dari faktor waktu dan tempat yang spesifik di mana faktor ini lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek. c) Proses Psikologi Proses psikologi terdiri dari pemprosesan informasi, proses belajar, dan perubahan sikap dan perilaku. 4. Keputusan Pembelian Pengambilan keputusan merupakan suatu proses di mana konsumen diharapkan pada masalah yang akan dipecahkan. Menurut Kotler and Armstrong (2001) keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli produk. Amirullah (2002), keputusan konsumen adalah proses di mana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Menurut Kotler and Armstrong (2001) ada empat tipe perilaku pembelian, yaitu:
8
1. 2.
Perilaku pembelian kompleks Perilaku pembelian pengurang ketidakcocokan 3. Perilaku pembelian karena kebiasaan 4. Perilaku pembeli yang mencari variasi Proses pengambilan keputusan dalam pembelian menurut Kotler (2009): Proses psikologis dasar ini memainkan peran penting dalam memahami bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian. Para pemasar harus memahami setiap sisi perilaku konsumen. Perusahaan yang cerdas akan mencoba memahami sepenuhnya proses pengambilan keputusan pelanggan. Menurut Kotler (2004) dalam proses keputusan pembelian, para konsumen akan melewati tahapan-tahapan seperti Gambar. 2.4.
konsumen dalam keputusan pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin. Faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian menurut Assael (1984) terdiri dari faktor individu konsumen, pengaruh lingkungan serta aplikasi perilaku konsumen terhadap strategi pemasaran. Adapun model konseptual yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Faktor Karakteristik Konsumen
Faktor Budaya
Faktor Referensi
Keputusan Pembelian
Faktor Gagasan
Faktor Kelas Sosial
Faktor Distribusi
Faktor Promosi
Faktor Produk Faktor Harga
Gambar 3.1 Model Konseptual Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca pembelian
Sumber : Kotler (2004) Gambar. 2.4 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
a.
Struktur Keputusan Pembelian /Membeli Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli/konsumen itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan pembelian mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh komponen. Komponenkomponen tersebut (Kotler, 1997) adalah : 1. Keputusan tentang jenis produk. 2. Keputusan tentang bentuk produk 3. Keputusan tentang Merk 4. Keputusan tentang penjualannya 5. Keputusan tentang Jumlah Produk 6. Keputusan tentang waktu pembelian. 7. Keputusan tentang cara pembayaran. 5. Model Konseptual Berdasarkan penjelasan dalam tinjauan empiris dan teoritis yang ada, penelitian ini menekankan pada faktorfaktor yang dapat mempengaruhi
Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Faktor gagasan, karakteristik konsumen, budaya, referensi, kelas sosial, produk, harga, promosi dan distribusi merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. 2. Secara simultan faktor-faktor utama yang terbentuk mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian. 3. Secara parsial faktor (variabel) produk merupakan variabel yang paling mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian. C. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data. Populasi pada penelitian ini adalah pembeli atau konsumen Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin. Karena populasi dalam
9
penelitian ini jumlahnya tidak diketahui dengan pasti maka untuk pengambilan ukuran sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan rumus Machin and Campbell (1987), yaitu: uρ = ½ ln
(Z1 n=
u’ρ= ½ ln
1 1-
Z1 )
α
u
2
1 1-
3
2(n - 1)
Keterangan: Uρ U’ρ n Z1-α Z1-β ρ
= Standardized normal random variable corresponding to particular value of the correlation coeficient ρ = initial estimate of Uρ = ukuran sampel = Harga yang diperoleh dari tabel normal baku dengan alpha yang ditentukan = Harga yang diperoleh dari tabel normal baku dengan beta yang ditentukan = Koefisien korelasi terkecil yang diharapkan dapat dideteksi secara signifikan
Berdasarkan pertimbangan bahwa nilai r terendah yang diperoleh melalui penulisan ini adalah r = 0,30 ; α = 0,05 pada pengujian dua arah dan β = 0,05 maka diperoleh n (minimum) = 138. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 138 orang. Metode atau teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel yang didasarkan pada siapa saja yang secara kebetulan/ incidental bertemu dengan peneliti dan memenuhi syarat sebagai responden. D.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Faktor Langkah-langkah hasil analisis faktor menurut Dillon and Goldstein (1984) adalah sebagai berikut: a. Uji Interdependensi Variabel-Variabel Pada tahap ini dilakukan pengujian keterkaitan antar variabel. Variabel-
variabel yang tidak mempunyai korelasi cukup kuat dengan variabel yang lain dikeluarkan dari analisis. Pengujian dilakukan melalui pengamatan terhadap matriks korelasi, nilai determinasi, nilai Kaiser-Mayer-Olkin (KMO), dan hasil Uji Bartlett’s. 1) Ukuran Kecukupan Sampling Pengujian awal interdependensi variabel-variabel adalah pengukuran kecukupan sampling (Measure of Sampling Adequacy atau MSA) melalui korelasi anti image. Variabel-variabel yang memiliki MSA kecil (<0,5) dikeluarkan dari analisis. Pada matriks korelasi anti image pertama Tabel.5.29 menunjukkan bahwa tidak ada indikator atau variabel yang memiliki MSA <0,5 maka tidak ada indikator atau variabel yang dikeluarkan dari analisis. 2) Nilai Determinan Nilai determinan matriks korelasi menunjukkan 0,000. Nilai tersebut mendekati 0, sehingga matriks korelasi dapat dikatakan memiliki tingkat saling keterkaitan yang mencukupi atau saling berhubungan. Tabel 5.29 Anti Image Matrices Indikator X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20
Kebutuhan Sikap Persepsi Kepribadian Gaya Hidup Nilai Budaya Keluarga Teman Sejawat Pimpinan Prestise Pekerjaan Mutu Motif Keunikan Harga Produk Kesesuaian Harga Pelayanan Iklan Ketersediaan Produk Kecepatan Pemenuhan Pesanan
Nilai MSA 0,790 0,851 0,778 0,730 0,809 0,714 0,766 0,828 0,731 0,839 0,838 0,846 0,811 0,897 0,811 0,855 0,707 0,672 0,872 0,931
3) Nilai Kaiser-Mayer-Olkin (KMO) Nilai Kaiser-Mayer-Olkin (KMO) sebesar 0,818 menunjukkan lebih dari 0,5
10
yang dianggap mencukupi, karena KMO > 0,5 memberikan informasi bahwa analisis faktor merupakan pilihan yang tepat. 4) Uji Bartlett’s Hasil nilai Bartlett’s Test of Sphericity adalah 1,083,636 lebih besar dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel saling berkorelasi. Di samping itu, hasil Bartlett’s Test of Sphercity memiliki keakuratan (signifikansi) yang tinggi (0,000) memberi implikasi bahwa matriks korelasi cocok untuk analisis faktor. b.
Ekstraksi Faktor
Statistik awal atau initial statistic menunjukkan hasil ekstraksi yang memungkinkan metode yang digunakan untuk melakukan ekstraksi adalah Principal Component Analysis (PCA) yang dikenal dapat memaksimumkan presentase varian yang mampu dijelaskan oleh model. Menurut Supranto (2004) untuk menentukan jumlah faktor yang dapat diterima atau layak, secara empirik data dapat dilihat: a. Eigenvalue suatu faktor yang besarnya ≥1 b. Faktor dengan persentase varian > 5% c. Faktor dengan persentase kumulatif > 60% Tabel 5.30 Penentuan Faktor Untuk Analisis Selanjutnya Faktor Eigen Persentase Persentase value Varian Kumulatif 1 2 3 4 5
6,404 1,749 1,721 1,442 1,146
32,022 8,746 8,607 7,210 5,728
32,022 40,768 49,375 56.585 62,313
c. Faktor Sebelum Rotasi 1) Matriks Faktor Sebelum Rotasi Matriks faktor sebelum rotasi merupakan awal yang diperoleh sebelum dilakukan rotasi. Koefisien yang ada pada model setiap faktor diperoleh setelah proses pembakuan terlebih dahulu, di mana koefisien yang diperoleh saling dibandingkan. Koefisien (Loading Factor) yang signifikan (> 0,5) dapat dikatakan mewakili faktor yang terbentuk.
Tabel 5.31 Distribusi Indikator kepada Faktor Sebelum Rotasi Indikator X16 X15 X14 X2 X20 X13 X19 X12 X10 X8 X11 X5 X1 X8 X4 X7 X17 X18 X9 X6
Kesesuaian Harga Harga Produk Keunikan Sikap Kecepatan Pemenuhan Produk Motif Ketersediaan Produk Mutu Prestise Teman Sejawat Pekerjaan Gaya Hidup Kebutuhan Persepsi Kepribadian Keluarga Pelayanan Iklan Pimpinan Nilai Budaya -
Loading Factor 0,727 0,714 0,694 0,668 0,650 0,644 0,643 0,641 0,623 0,592 0,553 0,540 0,503 0,501
Identifikasi Faktor
0,562 0,542 0,535 0,530 -0,514 0,544 -
Faktor 2
Faktor 1
Faktor 3 Faktor 4 Faktor 5
Pada matriks faktor ini (distribusi variabel kepada faktor sebelum rotasi) dapat dilihat bahwa Faktor 1 diwakili oleh 14 indikator, Faktor 2 diwakili oleh 2 indikator. Untuk Faktor 3 diwakili oleh 3 indikator, sedangkan Faktor 4 diwakili oleh 1 indikator dan Faktor 5 tidak diwakili oleh satu indikator. Matriks faktor ini (distribusi variabel pada faktor sebelum rotasi) masih merupakan sebuah bentuk struktur data yang belum sederhana. Hal ini karena masih banyaknya faktor yang diwakili oleh banyak variabel, akan tetapi ada pula faktor lain yang tidak diwakili oleh satupun variabel. 2) Statistik Awal Dari hasil ekstraksi faktor pada statistik awal, maka tampak terjadi penurunan pada nilai komunalitas. Hal ini terjadi karena pada statistik awal dihasilkan faktor-faktor hasil ekstraksi indikator-indikator asal dengan jumlah yang sama dengan variabel-variabel tersebut. Kesamaan dalam jumlah ekstraksi tersebut mengakibatkan nilai komunalitas bernilai 1, yang berarti seluruh varian yang ada pada setiap indikator dapat dijelaskan
11
oleh seluruh faktor yang terbentuk dari hasil ekstraksi. Tabel 5.32 Nilai Komunalitas Indikator X1 Kebutuhan X2 Sikap X3 Persepsi X4 Kepribadian X5 Gaya Hidup X6 Nilai Budaya X7 Keluarga X8 Teman Sejawat X9 Pimpinan X10 Prestise X11 Pekerjaan X12 Mutu/Kualitas X13 Motif/Corak X14 Keunikan X15 Harga Produk X16 Kesesuaian Harga X17 Pelayanan X18 Iklan X19 Ketersediaan produk X20 Kecepatan Pemenuhan Pesanan
Komunalitas 0,585 0,554 0,643 0,646 0,639 0,506 0,516 0,530 0,653 0,618 0,592 0,696 0,659 0,635 0,771 0,715 0,715 0,756 0,509 0,523
Oleh karena itu, ketika jumlah faktor dibatasi untuk tahap analisis selanjutnya, nilai komunalitas mengalami penurunan karena hanya beberapa faktor saja (setelah pembatasan jumlah faktor) yang dapat menjelaskan varian dari setiap indikator. Nilai komunalitas dari sejumlah ekstraksi faktor baru diharapkan bernilai lebih dari 0,5 (> 0,5). Jika dijumpai indikator mengalami penurunan nilai komunalitas cukup besar (komunalitas baru < 0,5) maka berdampak pada sebagian proporsi varians yang terjadi tidak bisa dijelaskan oleh faktor bentukan setelah pembatasan jumlah faktor. Nilai komunalitas setelah mengalami penurunan dari nilai komunalitas 1, tampak pada Tabel 5.32. 3) Matriks Korelasi Baru Matriks korelasi baru diperoleh setelah jumlah faktor yang digunakan dibatasi hanya 5 (lima) faktor pertama pada statistik awal. Pembatasan matriks korelasi baru diharapkan tidak jauh berbeda dengan matriks korelasi asal. Dari matriks korelasi, diketahui terdapat 20 nilai residu atau 41% dari 78 nilai residu dengan nilai mutlak > 0,05. Jadi terdapat
58 nilai residu dengan nilai mutlak < 0,05 dimasukkan dalam kategori bahwa antara koefisien korelasi pada matriks korelasi asal dan koefisien korelasi pada matriks korelasi baru tidak terdapat perbedaan (sama). Hal ini sesuai dengan yang diharapkan bahwa nilai koefisien yang tidak berubah (sama) jauh lebih banyak daripada yang tergolong berubah (tidak sama). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketepatan model faktor sebesar 59%, sehingga faktor dikatakan cukup dalam melakukan analisis terhadap data. d. Rotasi Faktor Model awal yang diperoleh dari matriks faktor sebelum dilakukan rotasi, belum menerangkan sebuah struktur data yang sederhana. Oleh karena itu, harus dilakukan rotasi faktor. Rotasi faktor dengan metode varimax menghasilkan model faktor yang jauh lebih sederhana dari pada matriks sebelum dilakukannya rotasi. Tabel 5.33 Distribusi Variabel kepada Faktor Setelah Rotasi Indikator X10 X14 X12 X13 X6 X19 X2 X15 X16 X1 X20 X9 X11 X8 X4 X7 X5 X3 X17 X18
Prestise Keunikan Mutu Motif Nilai Budaya Ketersediaan Produk Sikap Harga Produk Kesesuaian Harga Kebutuhan Kecepatan Pemenuhan Pimpinan Pekerjaan Teman Sejawat Kepribadian Keluarga Gaya Hidup Persepsi Pelayanan Iklan
Loading Factor 0,707 0,665 0,658 0,656 0,615 0,592 0,538 0,810 0,745 0,744 0,537 0,767 0,678 0,588 0,765 0,691 0,615 0,558 0,779 0,740
Identifikasi Faktor
Faktor 1
Faktor 2
Faktor 3 Faktor 4
Faktor 5
Hasil Pada Tabel 5.33 matriks faktor setelah rotasi diketahui tidak ada indikator yang memiliki Loading Factor <
12
0,5. Dengan demikian, indikator tersebut dapat diinterpretasikan karena mewakili faktor yang terbentuk. Hasil menunjukkan bahwa dari 9 faktor yang meliputi/ terdiri dari 20 variabel yang diamati atau diduga, mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. Berdasarkan analisis faktor, variabel-variabel tersebut akhirnya terbentuk kedalam 5 (lima) faktor. Hasil pada Tabel 5.33 sudah menunjukkan struktur data yang lebih sederhana, dimana faktor 1 terbentuk dari 7 variabel/ indikator, faktor 2 terbentuk dari 4 variabel/ indikator, faktor 3 terbentuk dari 3 variabel/ indikator, faktor 4 terbentuk dari 4 variabel/ indikator dan faktor 5 terbentuk dari 2 variabel/ indikator. Hipotesis pertama terjawab bahwa faktor gagasan, faktor karakteristik konsumen, faktor budaya, faktor referensi, faktor kelas sosial, faktor produk, faktor harga, faktor promosi dan faktor distribusi yang meliputi 20 variabel/ indikator merupakan faktor yang menjadi pertimbangan atau mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. e. Uji Validitas dan Reliabilitas Model Faktor Validitas model faktor dapat ditafsirkan berdasarkan koefisien gamma (loading factors). Suatu faktor dikatakan Tabel 5.34 Hasil Uji Reliabilitas Model Faktor
valid, jika memiliki loading factor ≥ 0,5. Hasil rotasi faktor pada Tabel 5.33 memberikan informasi mengenai lima faktor yang terbentuk. Faktor-faktor tersebut dinyatakan valid karena seluruh indikator yang mendukung faktor-faktor memiliki loading factor ≥ 0,5. Kelompok indikator yang mewakili sebuah faktor perlu diuji tingkat reliabilitasnya. Hasil perhitungan reliabilitas faktor dengan melihat hasil ekstraksi faktor, dapat dilihat pada Tabel 5.34. Pada Tabel 5.34 hasil pengujian reliabilitas, dapat disimpulkan bahwa lima model faktor adalah reliabel. Hal ini berarti analisis faktor dapat diandalkan atau dengan kata lain dapat memberikan model faktor yang tidak berbeda bila dilakukan pengujian kembali terhadap subyek yang sama. Ke 5 (lima) faktor yang dihasilkan atau membentuk tersebut, diberi nama baru sesuai dengan variabel-variabel yang mengelompok didalamnya. Menurut Ghozali (2006) pemberian nama faktor baru dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Faktor
Indikator
Loading Factors
Komunalitas
1-Komu nalitas
Koefisien Reliabilitas
Koefisien Pembanding
Ket
Faktor 1
X10 X14 X12 X13 X6 X19 X2 X15 X16 X1 X20 X9 X11 X8 X4 X7 X5 X3 X17 X18
0,707 0,665 0,658 0,656 0,615 0,592 0,538 0,810 0,745 0,744 0,537 0,767 0,678 0,588 0,765 0,691 0,615 0,558 0,779 0,740
0,618 0,635 0,696 0,659 0,506 0,509 0,554 0,771 0,715 0,585 0,523 0,653 0,592 0,530 0,646 0,591 0,639 0,643 0,715 0,756
2,823
0,874
0,70
Reliabel
1,406
0,851
0,70
Reliabel
1,225
0,771
0,70
Reliabel
1,556
0,816
0,70
Reliabel
0,529
0,813
0,70
Reliabel
Faktor 2
Faktor 3
Faktor 4
Faktor 5
a.
Nama faktor harus mewakili variabel yang tercakup.
b.
Jika terdapat item variabel yang berbeda, nilai loading factor yang paling tinggi (urutan dalam satu
14
c.
kelompok faktor) dapat dijadikan nama faktor. Jika hubungan antar item dalam satu kelompok faktor sangat jauh, maka pemberian nama faktor boleh lebih dari satu nama.
Adapun 5 (lima) faktor yang terbentuk tersebut adalah : 1. Faktor 1 (Faktor Produk) Faktor Produk terdiri dari variabel prestise (X10), keunikan (X14), mutu/ kualitas (X12), motif/ corak (X13), nilai budaya (X6), ketersediaan produk (X19) dan sikap (X2). Kontribusi varian dari faktor ini adalah sebesar 32,022% dengan eigenvalue 6,404. Faktor ini diberi nama Faktor Produk karena nama baru lebih mencerminkan atau mewakili item yang masuk didalam faktor tersebut. 2. Faktor 2 (Faktor Harga) Faktor Harga terdiri dari variabel harga produk (X15), kesesuaian harga (X16), kebutuhan (X1), dan kecepatan pemenuhan pesanan (X20). Kontribusi varian dari faktor ini adalah sebesar 8,746% dengan eigenvalue 1,749. Faktor ini diberi nama Faktor Harga karena berdasarkan nilai loading factor yang paling tinggi diantara variabel yang lainnya. 3. Faktor 3 (Faktor Referensi) Faktor Referensi terdiri dari variabel pimpinan (X9), pekerjaan (X11) dan teman sejawat (X8). Kontribusi varian dari faktor ini adalah sebesar 8,607% dengan eigenvalue 1,721. Faktor ini diberi nama Faktor Referensi karena nama baru lebih mencerminkan atau mewakili item yang masuk didalam faktor tersebut. 4. Faktor 4 (Faktor Kepribadian) Faktor Kepribadian terdiri dari variabel kepribadian (X4), keluarga (X7), gaya hidup (X5) dan persepsi (X3). Kontribusi varian dari faktor ini adalah sebesar 7,210% dengan eigenvalue 1,442. Faktor ini diberi
nama Faktor Kepribadian karena memiliki nilai loading factor yang paling tinggi diantara variabel lainnya. 5. Faktor 5 (Faktor Promosi) Faktor Promosi, terdiri dari variabel pelayanan (X17) dan iklan (X18). Kontribusi varian dari faktor ini adalah sebesar 5,728% dengan eigenvalue 1,146. Faktor ini diberi nama Faktor Promosi karena lebih mencerminkan atau mewakili item yang masuk didalam faktor tersebut. 2. Analisis Regresi Berganda 1). Asumsi Klasik Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam model regresi yaitu: a. Multikolinieritas Dengan model analisis faktor yang digunakan dalam penaksiran ini dengan sendirinya telah mengatasi multikolinieritas. Untuk menentukan bahwa faktor/ variabel yang ada tidak terjadi multikolinieritas harus melihat nilai Variance Inflating Factor (VIF) yang menunjukkan angka kurang dari 10 (Gozali, 2006). Tabel 5.35 Uji Multikolinieritas
b.
Variabel
Nilai VIF
Keterangan
PRODUK
1,000
HARGA
1,000
REFERENSI
1,000
KEPRIBADIAN
1,000
PROMOSI
1,000
<10 Tidak ada multikolinieritas <10 Tidak ada multikolinieritas <10 Tidak ada multikolinieritas <10 Tidak ada multikolinieritas <10 Tidak ada multikolinieritas
Heteroskedastisitas Salah satu uji untuk melihat ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID (Gozali, 2006). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu Y adalah residual (Y prediksi –
15
Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Berdasarkan Gambar 5.1 grafik plot dapat disimpulkan tidak ada pola yang jelas (pola teratur yang membentuk gelombang, melebar kemudian menyempit) serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
residualnya. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1). Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2). Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. metode grafik histogram dan yaitu untuk melihat ploting variabel-variabel terikat terhadap nilai-nilai residualnya yang telah di standarisasi.
Gambar 5.1 Grafik Plot c.
Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk mendeteksi apakah residual penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan análisis grafik dan/atau uji statistik (Ghozali, 2006). Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan análisis grafik, yaitu untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari
Gambar 5.2 Uji Normalitas P-Plot
Gambar 5.3 Grafik Histogram
Jika dari grafik histogram nilai-nilai residual menyebar disekitar daerah sentral
16
dengan frekuensi yang tinggi maka disimpulkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi. 2). Hasil Analisis Regresi Berganda Analisis faktor digunakan untuk menyederhanakan (mereduksi) variabel independen untuk menentukan beberapa variabel yang melandasi seperangkat variabel nyata. Analisis faktor belum dapat menjawab hipotesis adanya pengaruh, tetapi hanya untuk mengetahui dan melihat faktor-faktor yang diduga mempengaruhi (dipertimbangkan) konsumen dalam keputusan pembelian. Hasil perhitungan analisis regresi berganda dapat dilihat pada Tabel 5.36. Pada Tabel 5.36 menunjukkan nilai R sebesar 0,578 (R>0), artinya Faktor/ Variabel Produk, Faktor/ Variabel Harga, Faktor/ Variabel Referensi, Faktor/ Variabel Kepribadian, dan Faktor/ Variabel Promosi secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Nilai koefisien determinasi
yang disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,309 atau 31% dengan tingkat signifikansi 0,000 (P<0,05), artinya pengaruh Faktor Produk, Faktor Harga, Faktor Referensi, Faktor Kepribadian, dan Faktor Promosi yang digunakan dalam regresi ini secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap Keputusan Pembelian sebesar 31% sedangkan sisanya sebesar 69% dijelaskan oleh faktor/ variabel yang ada di luar model analisis atau konseptual dan tidak dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5.36, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 41,942 + 0,392X1 + 1,189X2 + 0,221X3 + 0,840X4 + 0,386X5
Tabel 5.36 Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Berganda Terikat
Variabel Bebas
Konstanta Faktor Produk Faktor Harga Faktor Referensi Faktor Kepribadian Faktor Promosi n = 138 R = 0,578 R2 = 0,334 Adj. R Square = 0,309 F = 13,243 Sig = 0,000
Koefisien Regresi (B) 41,942 0,392 1,189 0,221 0,840 0,386
Koefisien Beta
t
Probabilitas (sig)
Keputusan terhadap H0
0,144 0,437 0,081 0,309 0,142
217,890 2,029 6,153 1,146 4,350 1,999
0,044 0,000 0,254 0,000 0,048
Ditolak Ditolak Diterima Ditolak Ditolak
Hasil Analisis Regresi Secara Simultan Hasil pada Tabel 5.37 menunjukkan nilai F sebesar 13,243 dengan signifikan 0,000, artinya Faktor/ Variabel Produk, Faktor/ Variabel Harga, Faktor/ Variabel Referensi, Faktor/ Variabel Kepribadian, dan Faktor/ Variabel Promosi secara bersama-sama atau serempak mempunyai
pengaruh terhadap keputusan pembelian Kain Sasirangan. Tabel 5.37 Anova
a.
1
Model
Sum of Square
df
Regression Residual Total
338.578 674.959 1,013.536
5 132 137
Mean Squar e 67.716
F
Sig
13.243
0.000a
5.113
Hipotesis kedua terbukti bahwa faktorfaktor yang diamati atau diduga dan terbentuk dalam análisis faktor, secara
16
simultan terbukti mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian Kain Sasirangan. b. Hasil Analisis Regresi Secara Parsial Hasil Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa dari kelima variabel bebas tersebut, bahwa Faktor Harga merupakan faktor/ variabel yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. Hal itu terlihat dari nilai beta yang tertinggi yaitu 0,437 dibandingkan 4 (empat) faktor/ variabel lainnya seperti Faktor Produk, Faktor Referensi, Faktor Kepribadian dan Faktor Promosi. Besarnya pengaruh dari setiap faktor/ variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Faktor/ Variabel Produk Hasil análisis regresi menunjukkan bahwa Faktor Produk (X1) mempunyai nilai koefisien regresi (B) sebesar 0,392 dengan thitung sebesar 2,029 dan probabilitas 0,044 (P<0,05) sehingga H0 ditolak. Secara parsial Faktor Produk yang meliputi prestise (X10), keunikan (X14), mutu/kualitas (X12), motif/corak (X13), nilai budaya (X6), ketersediaan produk (X19) dan sikap (X2) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. 2. Faktor Harga Hasil análisis regresi menunjukkan bahwa Faktor Harga (X2) mempunyai nilai koefisien regresi (B) sebesar 1,189 dengan thitung sebesar 6,153 dan probabilitas 0,000 (P<0,05) sehingga H0 ditolak. Secara parsial Faktor Harga yang meliputi harga produk (X15), kesesuaian harga (X16), kebutuhan (X11) dan kecepatan pemenuhan pesanan (X20) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. 3. Faktor Referensi Hasil análisis regresi menunjukkan bahwa Faktor Referensi (X3) mempunyai nilai koefisien regresi (B) sebesar 0,221 dengan thitung
sebesar 1,146 dan probabilitas 0,254 (P>0,05) sehingga H0 diterima. Secara parsial Faktor Referensi yang meliputi pimpinan (X9), pekerjaan (X11) dan teman sejawat (X8) mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian. 4. Faktor Kepribadian Hasil análisis regresi menunjukkan bahwa Faktor Kepribadian (X4) mempunyai nilai koefisien regresi (B) sebesar 0,840 dengan thitung sebesar 4,350 dan probabilitas 0,000 (P<0,05) sehingga H0 ditolak. Secara parsial Faktor Kepribadian yang meliputi kepribadian (X4), keluarga (X7), gaya hidup (X5) dan persepsi (X3) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. 5. Faktor Promosi Hasil análisis regresi menunjukkan bahwa Faktor Promosi (X5) mempunyai nilai koefisien regresi (B) sebesar 0,386 dengan thitung sebesar 1,999 dan probabilitas 0,048 (P>0,05) sehingga H0 ditolak. Secara parsial Faktor Promosi yang terdiri dari pelayanan (X17) dan iklan (X18) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis ketiga tidak terbukti karena dalam penelitian ini ternyata faktor/ variabel yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin adalah Faktor Harga. Menurut konsumen, harga Kain Sasirangan yang ditawarkan sudah sesuai dengan mutu/ kualitas, motif/ corak, keunikan dan manfaat yang didapatkan tetapi pada dasarnya konsumen menginginkan harga yang relatif lebih murah. Hal itu sesuai dengan hasil penelitian Kwan (2004) bahwa faktor harga merupakan faktor penentu dalam keputusan pembelian pakaian oleh konsumen di China.
17
KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Dari pengolahan dan analisis data, pengujian hipotesis, analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama diterima bahwa faktor gagasan, karakteristik konsumen, budaya, referensi, kelas sosial, produk, harga, promosi dan distribusi merupakan faktor yang dipertimbangkan atau mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin. Dari model tersebut diketahui bahwa variabel-variabel yang diamati akhirnya tereduksi dan/atau tersebar dalam 5 (lima) faktor. Kelima Faktor yang diperoleh dari hasil uji analisis faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin adalah: a) Faktor 1 merupakan Faktor Produk yang terdiri dari prestise, keunikan, mutu/ kualitas, motif/ corak, nilai budaya, ketersediaan produk dan sikap. b) Faktor 2 merupakan Faktor Harga yang terdiri dari harga produk, kesesuaian harga, kebutuhan dan kecepatan pemenuhan pesanan. c) Faktor 3 merupakan Faktor Referensi yang terdiri dari pimpinan, pekerjaan dan teman sejawat. d) Faktor 4 merupakan Faktor Kepribadian yang terdiri dari kepribadian, keluarga, gaya hidup dan persepsi. e) Faktor 5 merupakan Faktor Promosi terdiri dari pelayanan dan iklan. 2. Hasil analisis regresi berganda a. Analisis secara Simultan Hasil menunjukkan nilai F sebesar 13,243 dengan signifikan 0,000 artinya bahwa Faktor Produk, Faktor Harga, Faktor Referensi, Faktor Kepribadian dan Faktor Promosi secara bersama-sama atau
serempak mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian Kain Sasirangan. b. Analisis secara Parsial Hasil menunjukkan bahwa Faktor Produk (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan thitung sebesar 2,029 dan probabilitas 0,044. Faktor Harga (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan thitung sebesar 6,153 dan probabilitas 0,000. Faktor (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan thitung sebesar 4,350 dan probabilitas 0,000. Faktor Promosi (X5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan thitung sebesar 1,999 dan probabilitas 0,048. Sedangkan Faktor Referensi (X3) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian dengan thitung sebesar 1,146 dan probabilitas 0,254. Dari ke empat faktor yang berpengaruh positif dan signifikan diketahui bahwa Faktor Harga merupakan faktor yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian Kain Sasirangan di Kota Banjarmasin. Hal itu ditunjukkan dalam nilai beta tertinggi yaitu 0,437. Hipotesis ke tiga ditolak. b. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini, maka ada beberapa saran yang perlu disampaikan dan dapat bermanfaat: 1. Pemilik toko a. Hendaknya mempertimbangkan Faktor Harga karena merupakan faktor/ variabel yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. Walaupun harga produk (Kain Sasirangan) sudah dinilai konsumen sesuai dengan mutu dan manfaat yang
18
b.
c.
d.
e.
dirasakan tetapi pada dasarnya konsumen tetap menginginkan harga yang relatif lebih murah. Agar konsumen yang baru maupun sudah menjadi pelanggan (loyal) tidak berpindah ke produk yang sejenis. Mempertimbangkan faktor lainnya yaitu Faktor Produk, Faktor Kepribadian dan Faktor Promosi. Hal ini dilakukan agar pembeli atau konsumen merasa terpenuhi kebutuhannya dalam membeli Kain Sasirangan. Pemilik toko kerajinan/penghasil Kain Sasirangan harus tetap menjaga, dan meningkatkan serta mempertahankan mutu/ kualitas produk yang sudah dirasakan baik oleh konsumen selama ini. Memberikan pelayanan yang baik dan ramah terhadap konsumen agar kesan yang didapat konsumen baik, sehingga menimbulkan keinginan konsumen untuk kembali membeli bahkan secara tidak langsung ikut mempromosikan kepada keluarga dan teman tentang toko mana yang menghasilkan Kain Sasirangan bermutu dan pelayanan yang ramah. Cepat dalam pemenuhan pesanan serta lebih gencar melakukan promosi agar konsumen lebih mengetahui lagi akan keberadaan Kain Sasirangan. Melakukan inovasi-inovasi baru akan motif-motif Kain Sasirangan tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya masyarakat Banjar, agar pembeli atau konsumen tidak merasa bosan atau monoton dengan motif-motif yang sudah ada. Dengan demikian tidak saja menambah referensi baru motif Kain Sasirangan tetapi juga memperkaya khasanah Budaya. Motif-motif baru yang bisa digunakan adalah motif Pucuk Rabung, Kayapu, Kambang Mawar, Kambang Malati, Payung Raja, Pagat Balarangan dll. Motifmotif Kain Sasirangan yang
disarankan oleh Seman, Syamsiar (2010) dalam bukunya yang berjudul Sasirangan Kain Khas Banjar. f. Pemilik toko juga harus memperhatikan tata letak dan desain Kain Sasirangan yang baik, unik dan menarik serta menjaga kebersihan toko agar pembeli atau konsumen merasa mudah dan nyaman saat berbelanja. g. Menjalin kerjasama dengan pihakpihak terkait yaitu Dinas Perdagangan & Perindustrian, Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah dengan memasukkan materi muatan lokal bagaimana cara membuat dan mengenal motif-motif Kain Sasirangan sehingga secara tidak langsung sudah mengenalkan Kain Sasirangan lebih dini kepada generasi muda. Upaya itu juga bisa membantu pemerintah daerah dalam rangka melestarikan budaya daerah sendiri. 2. Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan a. Pemerintah daerah hendaknya lebih intensif dalam melakukan pembinaan terhadap industri kecil terutama bagi pemilik toko kerajinan/penghasil Kain Sasirangan. Memberikan pendidikan, pelatihan dan pengembangan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik pengrajin maupun pemilik toko. b. Menjadi mediator antara pemilik/pengrajin dengan pihakpihak swasta seperti perusahaanperusahaan besar yang ingin membantu dalam meningkatkan produksi agar usaha yang dijalankan semakin maju dan bertambah pesat. c. Memberikan pinjaman modal kerja yang disesuaikan dengan kemampuan pemilik toko/pengrajin.
19
DAFTAR PUSTAKA Abubakar, Rusydi. 2005. Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu di Banda Aceh. Jurnal Sistem Teknik Industri. Volume 6 No.3 bulan Juli. Amirullah & Widayat. 2002. Riset Bisnis. Graha Ilmu, Yogyakarta Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu pendekatan Praktik). Edisi revisi VI. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Assael, Henry. 1984. Consumer Behavior and Marketing Action, Second Edition PWS, Kent Pubhlising Company, Boston. _________. 1992. Consumer Behavior and Marketing Action, Fourth Edition PWS, Kent Pubhlising Company, Boston _________. 1998.Consumer Behavior, Sixth Edition, Kent Pubhlising Company, Boston Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Budiarto, Teguh dan Tjiptono, Fandy. 1997. Pemasaran Internasional. BPFE, Yogyakarta. Crevens, David. 1996. Pemasaran Strategi, Alih Bahasa: Lina Salim. Penerbit Erlangga, Jakarta. C.Y. Kwan, K.W. Yeung and K.F. Au. 2004. Decision-Making Behaviour Towards Casual Wear Buying: A Study of Young Consumers in Mainland China. Journal of Management & World Business Research, Vol 1, No 1, 2004. Dillon, William R and Mathew Goldstein. 1984. Multivariate Analysis Methods and Applications. Toronto: John Wiley and Sons Inc. Engel, James F. Blackwell, Roger D. dan Miniard, Paul W. 1994. Perilaku
Konsumen, Jilid 1. Alih Bahasa: FX. Budiyanto. Binarupa Aksara. Jakarta _________. 1995. Perilaku Konsumen, Jilid 1. Alih Bahasa: FX. Budiyanto. Binarupa Aksara. Jakarta Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gunawan, Joni. Agung Yuniarinto. Thantawi. 2007. Pengaruh Psikologis, Sosial, dan Bauran Pemasaran terhadap keputusan rumah tangga dalam membeli produk semen (Studi pada Rumah Tangga di Kota Surabaya). Jurnal Manajemen. Universitas Brawijaya Malang Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. CV. Alfabeta, Bandung. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jilid I, PT. Prehalindo. Jakarta _________. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jilid II, PT. Prehalindo. Jakarta _________. 2004. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Hendra Teguh. Edisi Milenium. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. _________. 2005. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Benyamin Molan. Jilid 1. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. _________. 2009. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Hendra Teguh. Edisi 12. PT. Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta. Kotler, Philip dan Armstrong, Gery. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Alih Bahasa: Damos Sihombing. Jilid 1. Edisi Kedelapan. Erlangga, Jakarta.
20
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Bob Sabran. Jilid 1. Edisi 13. Erlangga, Jakarta. Lamb, Charles W. Hair, Joseph F. dan Mc. Daniel, Carl. 2001. Pemasaran Buku 1. Alih Bahasa: David Octarevia. Salemba Empat, Jakarta. Machin, David and Michael Campbell. 1987. Statistical Table for the Design of Clinical Trial. Oxford London. Blackwell Scientific Publication Malhotra, Naresh. K. 1996. Marketing Research, Applied Orientation. Second Edition Prentice Hall, Englewood Aliffs, New jersey. _________. 2005a. Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan. Jilid 1. Edisi Keempat. Alih Bahasa: Soleh Rusyadi Maryam. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta Malhotra, Naresh. K. 2005b. Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan. Jilid 2. Edisi Keempat. Alih Bahasa: Soleh Rusyadi Maryam. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Refika Aditama, Bandung Miller, Nancy J and Rita C. Kean. 1997. Factors Contributing to Inshopping Behavior in Rural Trade Areas: Implications for Local Retailers. Journal of Small Business Management. Vol. 172178 Muslichah, M. Wahyudin, dan Syamsudin. 2003 Pengaruh Faktor Lingkungan, Faktor Individu Dan Faktor Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Membeli Obat Farmasi Antara Apotek di Kabupaten Sukoharjo dan Apotek di Kota Surakarta. Daya Saing, 4 (1). pp. 60-72. ISSN 1411-3422.
Parubak, Benyamin. 2000. Faktor-faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam pembelian Kain Donggala Di Kotamadya Palu. Tesis Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang. Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2000. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Alih Bahasa: Damos Sihombing, Erlangga, Jakarta. Radiosunu. 2001. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Analisis. Edisi 2. BPFE, Yogyakarta. Saputra, Hendra. 2008. Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian The Celup Sariwangi oleh Konsumen Rumah Tangga di Kota Medan. Tesis, USU eRepository, 2008. Seman, Syamsiar. 2010. Sasirangan Kain Khas Banjar. Cetakan Kelima. Lembaga Pengkajian dan Pelestarian Budaya Banjar Kalimantan Selatan. Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Singarimbun, Masri & Effendi, Sofian. (Ed) 1989. Metode Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta. _________. 1995. Metode Penelitian Survai. Cetakan Pertama. Edisi Revisi. LP3ES, Jakarta. Sharma, Subhash. 1996. Applied Multivariate Techniques. Ebook 411. Statistika Multivariate SEM. Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Berganda dengan SPSS. PT. Graha Ilmu, Jakarta. Sugiono. 2008. Metode Penelitian Administrasi (dilengkapi dengan Metode R&D). CV. AlfaBeta, Bandung. _________. 2008. Statistika untuk Penelitian. CV. Alfabeta, Bandung. Sulistyawati, Eka. 2000. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Patung Kayu
21
Pada Toko Kerajinan (Art Shop) Di Kecamatan Sukawati Gianyar Bali. Tesis Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang. Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Cetakan kedua. PT. Ghalia Indonesia, Bogor. Supranto, J. 1997. Metode Riset: Aplikasinya dalam Pemasaran. Edisi Keenam. Jakarta, Rineka Cipta. Swasta, Basu. 1997. Azas-Azas Marketing. Liberty, Yogyakarta. Swasta, Basu dan Handoko, Hani T. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen, BPFE Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. CV. Andi Offset, Yogyakarta. Umar, Husein. 2008. Metodelogi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi 2. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Vani, G. Ganesh, Babu M. and Panchanatham. 2010. Toothpaste Brand – A Study of Consumer Behavior in Bangalore City. Journal of Economics and Behavior Studies Vol.1, No.1, pp 27-39, December 2010. Winardi. 1989. Aspek-aspek Bauran Pemasaran (Marketing Mix). CV. Mandar Maju, Bandung. Zahara, Zakiyah. 1998. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Membuat Keputusan Pembelian Kain Songket Di Kotamadya Palembang. Tesis Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang. (http://id.wikipedia.org/wiki/sasirangan/, diakses tanggal 5 Oktober 2010). (http://www.banjarmasinkota.go.id/compo nent/content/article/7pariwisata/15-kerajinankainsasirangan.html, diakses tanggal 3 Desember 2010).
(http://www.kalselprov.go.id/berita/pegaw ai-pemprov-wajib-gunakansasiranganbatik, diakses tanggal 15 Maret 2011). (http://www.kalselprov.go.id/berita/motifsasirangan-belum-terdaftar, diakses 14 April 2011). (http://www.ilmumanajemen.com/index.ph p?option=com_content&view=art icle&id=68;tkp&catid=43;mnpasr &it diakses 12 Mei 2011).