JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS DALAM PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA DI PROVINSI LAMPUNG Subhi Dosen Perhotelan D-3, Akademi Pariwisata Satu Nusa (AKPARSAN) Jalan Cut Mutiah No 19 A Telukbetung, Bandar Lampung 35214 Telp : (0721)-472100 ABSTRACT The purpose of this article is trying to answer the question of influence between the introduction and knowledge with public perceptions, between the interests and influence the public perception is shared between the introduction, knowledge of and interest on the public perception?. This paper attempts to provide data to local authorities, business community and general public who wish to obtain information to determine the policy and developing a starategi and services of the tourism sector. The results of the questionnaire, namely the distribution of data processing description of the tourism sector in Bandar Lampung to variable levels of recognition is not good, fairly good knowledge and interest of the public good and public perception is quite good. Based on the results of statistical testing inferesia have a significant effect of the introduction of public perception in Bandarlamung. Thus the current problems of the introduction has not been too important to be increased, because the public perception is positive predominantly determined by other factors such as knowledge, interests, moderators and others. Person's level of knowledge and public perception will be influenced by the level of knowledge of tourism in general and in particular, for the people in Bandarlampung. Conclusion: pay attention to the findings of the study 1) the introduction, knowledge and interest is recommended to be increased through various policies. Conducted a policy of planned, purposeful, continuous and integrated, which will ultimately have a positive impact that public perception in line with expectations and demands of its main organizational performance needs of local government, 2) have formulated the concept of recognition, knowledge and interest in the perception of the more obvious it is not the introduction of obscure meaning, knowledge and interests with management's perception of tourism which has been frequently used to describe the management of the ambiguous state apparatus through the Department of Tourism And conceptually, these words have different meanings, 3) the results of this study should be followed up with further research or studies in-depth and focused in order to formulate a model pepengenalan, knowledge and effective public interest against the public perception towards the environmental performance of government agencies. These results serve as guidelines in the interest of fostering an interest and perception of performance in accordance with the expectations of the organization, 4) all cross-cutting is expected to be directed by government policy to support the tourism sector and tourism as the flagship product in the province of Lampung. Keywords : Perception, recognition, knowledge and interests. PENDAHULUAN
persaingan globalisasi. Peran dibidang
Pembangunan dibidang ekonomi secara fungsional
mempunyai
peran
posisi
strategis dalam menghadapi tantangan
ekonomi memberikan
dalam
pembangunan
kesempatan kerja
dan
usaha dalam berbagai sektor seperti pertanian, kehutanan dan perkebunan,
Informatics & Business Institute Darmajaya
123
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
pertambangan dan energi, perindustrian
penduduk
setempat
sesuai
dengan
dan perdagangan, pariwisata, transportasi
semangat
otonomi
daerah
adalah
dan telekomunikasi dan lain sebagaintya.
merupakan salah satu strategi
Salah satu sumber ekonomi yang yang
mengembangkan pariwisata dimaksud.
mempunyai kontribusi tinggi sekaligus
Dengan
pemberdayaan
dapat menjadi andalan
nasional
merupakan
tantangan global
seiring dengan
adalah pariwisata..
ini strategi
untuk
secara yang
berpengaruh pada dinamika ekonomi dan
Sektor pariwisata merupakan salah satu
sosial.
sector pembangunan bidang ekonomi,
peranan kepariwisataan untuk menunjang
khususnya
peningkatan prekonomian daerah dan
sektor
diharapkan cukup
non
migas
memberikan
besar
terhadap
yang
kontribusi prekonomian
Dalam
rangka
meningkatkan
peningkatan kesejahtraan
masyarakat
maupun
pendapatan
peningkatan
negara bila diupayakan secara optimal
masyarakat pada sektor ini memerlukan
(Ramaini, 1992:99). Melalui sektor ini
berbagai
sumber
baik. Oleh sebab itu sektor pariwisata
daya
Indonesia
diberdayakan secara
dapat
maksimal. Selain
kebijakan dan strategi
harus dirumuskan
dan dikaji
yang
dalam
dari itu melalui sektor ini juga potensi
berbagai kombinasi yang dimulai dari
sumber
menuju
kombinasi lingkup wilayah, komponen
peningkatan daya saing bangsa dalam
sumber daya alam / fisik / lingkungan dan
pembangunan
budaya,
daya
manusia
berkebelanjutan
mempunyai
keunggulan
dibandingkan
sektor
kompetitif
lainnya,
komponen
transportasi
pemasaran,
dan infrastruktur serta
karena
lingkup karakteristik organisasi publik /
secara proporsional akan memberikan
pemerintah, privat / swasta lembaga
dmpak (multiplier efek)
swadaya
terhadap
dinamika ekonomi dan social
masyarakat,
perusahaan
pada
nasional. Untuk merumuskan dan kajian
masyarakat. Dari pemberdayaan potensi
ini sangat diperlukan masukan (input)
dampak (multiplier efek) ini berarti solusi
dari berbagai pihak yang berkepentingan
untuk
dan
terhadap pariwisata dapat dimulai melalui
kemiskinan dapat direalisasikan dengan
tingkat pengenalan, pengetahuan dan
adil
minat
mengatasi
ketimpangan
sehingga rakyat makin sejahtra.
Dalam kaitan ini sektor ini
masyarakat
terhadap
dunia
perlu
pariwisata tersebut. Dengan mengetahui
direkomendasikan untuk dikembangkan
persepsi, pengenalan, pengetahuan dan
seiring dengan pemberdayaan ekonomi
minat
kerakyatan.
pariwisata akan memudahkan pengambil
Pemberdayaan
ekonomi
dapat di awali dengan pemberdayaan Informatics & Business Institute Darmajaya
masyarakat
kebijakan
/
terahadap
keputusan
dunia
untuk 123
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
merealisasikan
rumusan
dan
kajian
Dari uraian diatas dunia kepariwisataan
terhadap pengembangan pariwisata di
di atas di Bandar Lampung
daerahnya masing-masing. Oleh sebab itu
mempunyai rumusan dan kajian
melalui penelitian ini
jelas
penulis ingin
belum yang
untuk dikembangkan. Hal ini
menelaah secara lebih jauh bagaimana
dikarenakan masih banyak tempat-tempat
persepsi masyarakat
pariwisata yang belum dikelola dengan
wisata
terhadap dunia
umumnya,
masyarakat
khususnya
setempat.
pentingnya
Mengingat
pemahaman
bagaimana bentuk
ini
maksimal,
turunnya
pertumbuhan
para
/rendahnya
pengunjung
dari
maka
8,19% tahun 2001 menjadi 5,39% tahun
pengenalan dan
2002 (Balai Konservasi Sumber Daya
pengetahuan serta minat terhadap
bagi
masyarakat
dunia kepawiwisataan dapat
Alam II, 2002), serta dinamika ekonomi ditempat-tempat wisata
masih bersifat
diketahui sehingga sangat diperlukan
musiman dan minat masyaraka masih
sebagai
bersifat alami. Demikian juga sarana
dasar
pengembangan
untuk
rumusan
pariwisata..
Dengan
prasarana
belum
memadai
dan
mengetahui rumusan dan kajian berarti
merupakan keengganan para investor
bahwa
menanamkan modalnya dan keseriusan
dunia
kepariwisataan
pengembangan
mempunyai
dampak
pemerintah
terhadap
pengembangan
dinamika ekonomi dan social terhadap
pariswsata. masih sangat kurang. Dalam
prekonomian.
hubungan
ini
bahwa
faktor
diwujudkan. Propinsi lampung sebagai
dominan
yang mernyebabkan
belum
salah satu dari propinsi – propinsi lainnya
maksimalnyua
yang ada di Indonesia, telah telah
tumbuhnya
dianugrahi oleh Tuhan Yang Maha Esa
pariwisata ini sebagai berikut: 1) Tingkat
dengan
dapat
pengenalan dan pengetahuan dan minat
menjadi pendukung ekonomi daerah,
masyarakat di Bandar Lampung dan
termasuk didalamnya keindahan alam
masyarakat
yang
dan
pariwisata bagi kalangan masyarakat
bidang
masih beragam. 2) Bentuk pengenalan,
Daerah
kekayaan
dapat
didayagunakan
akan
alam
yang
dimanfaatkan dalam
mudah
diduga
pengelolaan dan belum
minat
penggunaan dunia
pendatang
terhadap
kepariwisataan. Potensi – potensi objek
pengetahuan
wisata, banyak corak dan ragamnya yang
tersebut dalam memenuhi kebutuhan
mencerminkan khususnya daerah yang
terhadap dunia wisata masih bersifat
dapat
alami.
dikembangkan
untuk
objek
3)
dan
minat
Bentuk
pengembangan
dijadikan sector andalan dalam kegiatan
pariwisata
ekonomi daerah wisata di propinsi ini.
mempunyai rumusan dan kajian yang
Informatics & Business Institute Darmajaya
didaerah
masyarakat
ini
belum
123
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
jelas.
4)
Belum
tersosialisasinya
bersama-sama antara tingkat pengenalan,
keindahan tempat-tempat dunia wisata
pengetahuan dan minat
secara maksimal. 5) Para investor belum
terhadap
tertarik untuk menanamkan modalnya
terhadap pariwisata.
persepsi
masyarakat masyarakarakat
pada sector pariwisata dan pengusaha kecil & menengah masih sangat minim membuat usaha ditempat-tempat wisata serta
keseriusan
pemerintah
untuk
mengelola sektor ini masih rendah.
persepsi masyarakat dan hubungannya dengan tingkat pengenalan, Pengetahuan minat
masyarakat
Metode Penelitian Pengumpulan Data
dan
Teknik
Pengumpulan data dalam penelitian ini
Melalui penelitian tentang peningkatan
dan
METODE PENELITIAN
terhadap
Pariwisata di Bandar lampung” guna meningkatnya kinerja pemerintah dalam sektor pariwisata.
menggunakan
teknik
survei
yang
berpedomana pada teknik penyebaran Kuesioner. Dalam metode ini akan diuraikan
mengenai objek penelitian,
lokasi penelitian, identifikasi penelitian operasional
variabel,
metode
pengambilan
sampel,
metode
pengumpulan data dan metode analisis Dilatar-belakangi
hal
dilakukan studi
untuk
diatas
perlu
yang akan diuraikan secara lebih terinci
pemahaman,
sebagai berikut: 1) Objek penelitian ini
maka peneliti akan meneliti tentang
adalah masyarakat yang berdomisili di
”Persepsi
kota Bandar Lampung yang terdiri dari;
hubungannya
dengan
Pengenalan, Pengetahuan dan Minat
masyarakat
terhadap sektor pariwisata di Bandar
masyarakat
Lampung”. Tujuan Penelitian ini secara
umum. 2) Lokasi Penelitian berdasarkan
lebih terperinci tujuan dari penelitian ini
pertimbangan waktu, biaya, dan tenaga
adalah
yang
sebagai
menunjukkan
hubungan
1)
hubungan
pengenalan pariwisata
berikut;
masyarakat 2)
untuk tingkat
untuk tingkat terhadap
akademik
dan
pengusaha,
tersedia,
maka
profesi,
masyarakat
penelitian
ini
mengambil lokasi di daerah kota Bandar Lampung
menunjukkan pengetahuan
masyarakat terhadap pariwisata, 3) untuk menunjukkan hubungan tingkat minat masyarakat terhadap pariwisata, dan 4) untuk menunjukkan hubungan secara
Definisi dan Operasioanl Variabel Agar tidak terjadi
interprestasi
terhadap beberapa istilah, maka perlu dijelaskan istilah tersebut ke dalam definisi
operasional,
merupakan Informatics & Business Institute Darmajaya
salah
aktivitas
yaitu
Persepsi
mengendara, 123
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
mengenterprestasikan, dan memberikan
a. Persepsi
masyarakat
mengenai
sebagai
variable
penilaian terhadap objek tertentu dalam
pariwisata
pengertian
pandangan
independen (terikat)
yaitu
b. Pengenalan tentang
pariwisata
pariwisata.
sebagai variabel
dependen
a. Pengenalan adalah proses pembuatan
(bebas).
ini
adalah
masyarakat terhadap objek
cara
mengenal,
atau
mengenali
c. Pengetahuan tentang pariwisata
institusi sector pariwisata.
sebagai
b. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
berkenaan
dengan
d. Minat
dipenuhi
guna
kelangsungan hubungan
mempertahankan Dalam
kebutuhan
akan
hiburan melalui wisata atau dengan
adalah
makna
yang
bertalikan berdasarkan pengalaman masa
lalu, rangsangan
yang
diterima, kebutuhan konsumsi yang semakin meningkat. Dengan kata lain persepsi adalah suatu proses yang merupakan menyeleksi,
sebagai
variabel
dependen (bebas). Metode Pengambilan Sampel Metode
pengambilan
sample
aktivitas
mengindera,
mengorganisasi
dan
menginterprestasi serta memberikan penilaian terahadap objek tertentu
pada
penelitian ini merupakan kombinasi dari cluster sampling
dan strafied random
sampling yaitu dilakukan
melakukan wisata. d. Persepsi
masyarakat
yang harus
hidup.
ini
tentang
pariwisata
sesuatu yang ada
dalam diri manusia
dependen
(bebas).
institusi sector pariwisata. c. Minat adalah
variabel
mengelompokkan populasi
dengan cara kedalam
cluster-cluster kemudian diklasifikasikan kedalam
strata-strata yang lebih kecil.
Adapaupun langkah-langkahnya sebagai berikut: Kelompok
masyarakat
distrata-strata
kemudian
menjadi
masyarakat
pengusaha
masyarakat,
masyarakat
akademis
dan profesi, masyarakat
umum.
yaitu bidang pariwisata. Dari masing-masing strata (kelompok Identifikasi operasional variabel Didalam penelitian ini
variabel-
variabel yang akan diteliti yaitu;
masyarakat). Pada masyarakat masingmasing
kecamatan diambil sample
secara acak dimana masing-masing strata jumlah respondentnya diambil 50 orang sehingga jumlah keseluruhan responden
Informatics & Business Institute Darmajaya
123
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
sebesar 200 orang (4 x 50 orang)
pertanyaan
renspondent . Jumlah renponden tersebut
responden.
dianggap
representatif
untuk
yang harus dijawab oleh
sample
penelitian. Ada perbaikan. 4 x 50 orang
Metode analisis
di narasikan
Metode Analisis yang digunmakan dalam
Keterangan :
penelitian ini adalah
1. Masyarakat pengusaha terdiri dari;
dan Kaii Kuadrat yang akan diuraikan
pengusaha yang tergabung dalam
sebagai berikut:
asosiasi,
Kadin,
GAPENSI
serta
analisis Korelasi,
HIPMI
dan
Analisis Korelasi dan Regresi
pengusaha
Non
Analisa ini untuk melihat hubungan
Asosiasi.
antara tingkat pengenalan , pengetahuan
2. Masyarakat Akademisi
dan profesi
dan minat masyarakat perguruan tinggi,
terdiri dari; Dosen PTN dan PTS
masyarakat
Mahasiswa PTN dan PTS. Notaris,
umum dan masyarakat pendatang dengan
Dokter.
persepsi masyarakat terhadap Pariwisata.
3. Masyarakat
Umum
terdiri
pegawai negeri, pegawai
dari;
pengusaha,
masyarakat
Korelasi
BUMN,
Analisis ini untuk melihat hubungan
BUMD, pegawai Swasta, dan lain-
ntimbal balik (pengaruh) antara variabel
lain. Masyarakat Pendatang terdiri
indifenden dengan definden. Adapun
dari; masyarakat yang sedang berada
formula dari alat analisis ini;
di Bandar lampung yang Tinggal di
Formula :
Hotel-Hotel karena ada aktifitas di
Metode ini digunakan untuk mnegetahui
Bandar Lampung dan masyarakat
besarnya
yang dalam perjalanan menuju Pulau
pengetahuan dan minat
jawa
dengan
atau
Pulau
Jawa
menuju
Sumatera.
hubungan
sektor
pengenalan, masyarakat
pariwisata.
Dengan
menggunakan rumus Korelasi berganda sebagai berikut :
Metode
Pengumpulan
primer diperoleh
Data.
diperoleh
Data dari
Ryx =
penelitian lapangan yaitu berupa data yang
berasal
dari
responden
yang
menjadi sample dalam penelitian ini. Pengambilan data melalui
Ryx1 – ryx2.rx1x2 √1 – r2x1x2 - √1- r2Yx2
Regresi Formula umum:
penelitian
lapangan dengan menggunakan angket
Y = a + bX1 + cX2 + dX3
tersebut berisi sejumlah pertanyaan dan Informatics & Business Institute Darmajaya
123
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
Keterangan:
dan disusun dalam tabel kontigensi.
Y
eij = (nj/ni)/n
= Persepsi masyarakat terhadap pariwisata X1 = Tingkat pengenalan masyarakat terhadap pariwisata X2 = Tingkat Pengetahuan masyarakat terhadap pariwisata X3 = Minat masyarakat terhadap pariwisata a = Konstanta b,c & d = Koefisien regresi
eij = Nilai pengamatan pada basis i kolom j eij = Nilai yang diharapkan pada basis i kolom j nij = Jumlah pengamatan pada basis i
Analisis Kai Kuadrat
nj = Jumlah pengamatan pada baris j
Analisa ini digunakan untuk melihat
n = Jumlah seluruh pengamatan
perbedaan persepsi masyarakat antara
e. Menghitung nilai kai – kuadrat
masyarakat
pengusaha,
akademis,
masyarakat
masyarakat umum
dan
masyarakat pendatang terhadap tingkat pengenalan,
pengetahuan
dan
minat
tentang pariwisata
dengan rumus X2 = ∑ ∑ = ( eij – eij)2/eij e. Mencari nilainX2 pada tabel distribusi dengan df (k – 1) (m – 1) f. Menentukan kesimpulan menerima
Dari sampel yang diambil atau dari hasil
atau menolak hiptesis dengan kriteria
pengamatan yang dilakukan kemudian
dihitung X2
dengan rumus
sebagai
Ha ditolak, jika X2 (hitung)< X2 (tabel)
Ho ditolak dan Ha
diterima, jika X2 (hitung) >X2
berikut: (fo-fn)2
(tabel).
X2 = ∑ ---------
Fn
Ho diterima.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan:
Pengaruh dan hubungan pengenalan,
fo = Frekwensi
yang di observasi.
pengetahuan dan minat
fn = Frekwensi
yang diharapkan .
terhadap persepsi masyarakat Publik.
Kemampuan
Setelah diolah dengan menggunakan Langkah-langkah
uji – kai kuadrat
peralatan statistik dan hasil SPSS didapat
adalah sebagai berikut:
persamaan regresi linier : Y = 2,007 –
a. merumuskan hipotesis
3,38X1+ 8,824X2 + 867X3 Dari hasil
b. Menentukan
jumlah
katagori
regresi di atas, menunjukkan bahwa
ataubaris (r) dan alternatif atau kolom
antara tingkat pengenalan, pengetahuan
(k) dari tabel kontigensi.
dan Minat masyarakat terhadap Persepsi
c. Menentukan livel signifikan (x)
Masyarakat
d. Mencari nilai pengamatan (Cij) dan
hubungan yang signifikan yaitu terjadi
(Publik)
mempunyai
nilai yang diharapkan (eij) Informatics & Business Institute Darmajaya
123
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
hubungan
negatif
antara
pengenalan
Dari hasil table pada lampiran, didapat
terhadap persepsi masyarakat (publik),
harga t hitung sebesar -0,48 sedangkan t
sedangkan antara pengetahuan dan minat
table dengan dk (200-2 = 198) adalah
dengan persepsi masyarakat (publik)
1,960. jadi t hitung -0,48 < t table 1,960
terjadi hubungan positif. Dari koefisien
(dk 198 = 1,960). Dengan demikian H0
dalan persamaan regresi tersebut ternyata
diterima dan Ha ditolak.
pengetahuan dan minat
Dari penelitian ini ditarik kesimpulan
mempengaruhi
persepsi masyarakat (publik).
bahwa memang terdapat pengaruh yang signifikan negatif artinya pengenalan
Hipotesi Kesatu
merupakan faktor yang tidak/ menetukan
Hipotesis ke satu menyatakan bahwa ada
persepsi masyarakat (publik) di Bandar
pengaruh
Lampung,
yang
signifikan
antara
atau
saat
ini
masalah
pengenalan dengan persepsi masyarakat
pengenalan belum terlalu penting untuk
( publik).
ditingkatkan, hal ini dikarenakan persepsi masyarakat (publik) masi ditentukan
Adanya pengaruh yang signipiqan antara pengenalan dan persepsi masyarakat (publik).
Analisa
pengujian
hipotesa
secara positif oleh faktor lainnya seperti; pengetahuan, minat, moderator dan lainlain.
menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara pengenalan dan persepsi
Hipotesi Kedua
masyarakat
Hipotesis kedua menyatakan bahwa ada
(publik).
Berdasarkan
hipotesa tersebut rumusan Nol (H0) dan
pengaruh
yang
signifikan
hipotesa alternatif (Ha) adalah sebagai
pengetahuan
berikut :
masyarakat( publik)
dengan
antara persepsi
H0 : tidak ada korelasi yang positif antara kemampuan terhadap pelayanan publik . Ha: ada korelasi yang negatif antara pengenalan terhadap persepsi masyarakat (publik). Untuk pengujian hipotesa berdasarkan nilai uji t, jika t hitung > t table 0,05 (dk = r-2), maka H0 ditolak. Jika t hitung < t
Adanya hubungan dan pengaruh yang signifikan antara Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat (publik). Analisa pengujian hipotesa menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara pengetahuan dan persepsi masyarakat (publik). Berdasarkan hipotesa tersebut rumusan Nol (H0) dan hipotesa alternatif (Ha) adalah sebagai berikut :
table 0,10 (dk = r-2) maka Ha diterima.
Informatics & Business Institute Darmajaya
123
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
H0 : tidak antara
ada korelasi yang positif
Hipotesa Ketiga
pengetahuan
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa ada
terhadap
persepsi masyarakat (publik). Ha : ada korelasi yang positif pengetahuan
terhadap
hubungan dan pengaruh yang signifikan antara
persepsi
antara
minat
masyarakat
dengan
persepsi masyarakat ( publik).
masyarakat ( publik). Untuk pengujian hipotesa berdasarkan
Adanya hubungan dan pengaruh yang signipikan antara minat dan Persepsi Masyarakat (publik)
nilai t, jika t hitung > t table 0,05 (dk = r2), maka H0 ditolak. Jika t hitung < t table 0,10 (dk = r-2) maka Ha diterima. Dari hasil table pada lampiran, didapat harga t hitung sebesar 0,899, sedangkan t table dengan dk (200-2 = 198) adalah 1,960. jadi t hitung 0,899 < t table 1,960 (dk 200= 1,960). Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Dari penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa memang terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pengetahuan seseorang
dan persepsi masyarakat
(publik) atau persepsi akan wisata sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan umumnya dan pada khusunya bagi bagi masyarakat di Bandar Lampung. Untuk pengujian ini dapat pula dilihat melalui nilai signifikan sebesar 0,37 adalah < 0,05 maka dapat disimpulkan maka tingkat signifikannya cukup tinggi (bahwa di bawah 0,05 yaitu tingkat kepercayaan 95%.
Analisa pengujian hipotesa menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara minat
masyarakatdan
masyarakat
(publik).
persepsi Berdasarkan
hipotesa tersebut rumusan Nol (H0) dan hipotesa alternatif (Ha) adalah sebagai berikut : H0 :
tidak
ada korelasi yang positif
antara minat masyarakat terhadap persepsi
masyarakat (publik).
Ha : ada korelasi yang positif minat persepsi
masyarakat
antara terhadap
masyarakat ( publik).
Dari hasil tabel pada lampiran, didapat harga t hitung sebesar 28,485 sedangkan t table dengan dk (200-2 = 198) adalah 1,960. jadi t hitung 28,485 > t table 1,960 (dk 200= 1,960). Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Dari penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa memang terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pminat seserang dan persepsi masyarakat (publik) atau
Informatics & Business Institute Darmajaya
123
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
Persepsi masyarakat akan wisata sangat
Dalam penelitian ini hasil dari SPSS
dipengaruhi oleh minatnya itu sendiri
ditampilkan R2 (R Sequare) sebesar
umumnya dan pada khusunya bagi bagi
0,842.
masyarakat di Bandar Lampung.
determinasi
R2
ini yaitu
merupakan persentase
indeks yang
menyumbang pengaruh pengenalan (X1) Untuk pengujian ini dapat pula dilihat melalui nilai signifikan sebesar 0,00 adalah < 0,05 maka dapat disimpulkan maka tingkat signifikannya cukup tinggi (bahwa di bawah 0,05 yaitu tingkat kepercayaan 100%.
dan pengetahuan (X2) dan minat (x3) terhadap persepsi masyarakat (y). R2 sebesar 0,845 menyatakan bahwa 85% sumbangan pengaruh pengenalan (X1), pengetahuan (x2) dan Minat masyarakat (X3) terhadap persepsi masyarakat (Y), sedangkan sisanya sebesar 15% (100%-
Hipotesis Keempat Hipotesis ketiga menyatakan bahwa ada hubungan dan pengaruh yang signifikan antara pengenalan, pengetahuan dan minat masyarakat terhadap
persepsi
masyarakat (publik).
85%) dipengaruhi oleh faktor lain. Hipotesis keempat
menyatakan bahwa
ada hubungan pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama
pengenalan,
pengetahuan dan minat dengan persepsi
Adanya Hubungan Secara BersamaSama Antara Pengenalan, Pengetahuan dan Minat Masyarakat (Publik) Ditunjukkan Oleh Koefisien Determinasi Regresi Sederhana (Model Summary)
masyarakat(publik) Adanya pengaruh yang signipikan antara Pengenalan, Pengetahuan dan minat Masyarakat (publik) dengan Persepsi Masyarakat Analisa pengujian hipotesa menyatakan
2
Koefisien determinasi R sequare (R ) adalah besaran yang dipakai
untuk
menyatakan
besar
sampaii
seberapa
variasi variable independen X (x1,x2
bahwa terdapat hubungan positif antara pengenalan,
pengetahuan
dan
minat
dengan persepsi masyarakat. Berdasarkan hipotesa tersebut rumusan Nol (H0) dan
2
danx3). nilai koefisien determinasi (R )
hipotesa alternatif (Ha) adalah sebagai
2
terletak antara 0 < R < 1 apabila : nilai
berikut :
2
R = 0 berarti variable dependen yang tidak dipengaruhi sama sekali oleh variable (x) dan jika nilai R2=1 berarti variable
dependen
secara
sempurna
yang dipengaruhi oleh
variable
independen. Informatics & Business Institute Darmajaya
H0 : tidak ada korelasi yang positif antara pengenalan, pengetahuan dan minat
terhadap persepsi
masyarakat (publik). Ha : ada korelasi yang positif antara pengenalan,
pengetahuan
dan 123
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
minat
terhadap
persepsi
Hasil Pengujian Hipotesis Kelima
masyarakat (publik). Hipotesis ini menyatakan : “Adanya Untuk pengujian hipotesa berdasarkan
perbedaan persepsi masyarakat yang
nilai F, jika F hitung > F table 0,05 (dk =
tergolong
r-2), maka H0 ditolak. Jika F hitung < F
Akademisi dan Umum terhadap Tingkat
table 0,10 (dk = r-2) maka Ha diterima.
Pengenalan, Pengetahuan dan Minat
Dari hasil table pada lampiran, didapat
Masyarakat
harga
351,260,
Berdasarkan hipotesis tersebut, maka
sedangkan F table dengan dk (200-2 =
dapat dinyatakan hipotesis Nul (Ho) dan
198 adalah 1,645. jadi F hitung 351,260 >
hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut;
F
hitung
sebesar
masyarakat
Pengusaha,
tentang
Pariwisata.
F table 1,645 (dk 200 = 2,145). Dengan H0 : Tidak ada perbedaan persepsi
demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Dari penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa memang terdapat hubungan dan pengaruh
yang
signifikan
antara
pengenalan, pengetahuan dan minat dan persepsi masyarakat secara bersama-sama pada masyarakat pada umumya dan khusunya
bagi
masyarakat
Bandarlampung sebagai tempat penelitian Untuk pengujian ini dapat pula dilihat
masyarakat yang tergolong masyarakat Pengusaha,
Akademisi
dan
Umum
terhadap pengenalan, pengetahuan dan minat tentang Pariwisata. Ha : Ada perbedaan persepsi masyarakat yang tergolong masyarakat Pengusaha, Akademisi
dan
Umum
terhadap
pengenalan, pengetahuan dan minat tentang Pariwisata.
melalui nilai signifikan sebesar 0,00 adalah < 0,05 maka dapat disimpulkan
Pengujian hipotesis kelima ini, dilakukan
maka tingkat signifikannya cukup tinggi
dengan menggunakan teknik analisis uji
(bahwa di bawah 0,10 yaitu tingkat
Kai-kuadrat (Chi Square).Berdasarkan
kepercayaan 100%.
hasil perhitungan pada tabel berikut ini: Tabel 5.6 Pengenalan, Pengetahuan dan Minat Dengan Persepsi Masyarakat
Responenden
Masyarakat Pengusaha Masyarakat Akademisi Masyarakat Umum Jumlah
Frekuensi yang diobservasi (fo)
Frekuensi yang diharapkan (fn)
(fo – fn)
(fo – fn)
60 70 70 200
66 67 67 200
-6 3 3 0
36 9 9 54
Informatics & Business Institute Darmajaya
2
(fo – fn)2 ―― fn
0,55 0,13 0,13 0,81
123
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
Dk = 3-1 =2 dan kesalahan 5% , maka
relevan dengan hasil penelitian ini.
nilai yang diperoleh harga chi kuadrat
Dengan kata lain, pengenalan masyarakat
/X (pangkat)2 tabel = 5, 591. Ternyata
tidak begitu baik, dan pengetahuan
harga chi kuadrat /X (pangkat)2 hitung
masyarakat baik, hampir dari 75 persen
lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel
dari kriteria yang ditetapkan, yang artinya
(0,81 < 5,591. Karena (X2) hitung < dari
pengetahuan
(X2) tabel, maka Ho ditolak dan Ha
pariwisata baik. Untuk minat masyarakat
diterima.
persepsi
cukup karena walaupun masih dibawah
masyarakat perbedaan yang tergolong
75 persen dari kriteria yang ditetapkan
masyarakat Pengusaha, Akademisi dan
tapi mendekati kreteria yang ditetapkan
Umum
maka, sebetulnya berdasarkan hasil angka
Ini
berarti
ada
terhadap
pengetahuan
pengenalan,
dan
minat
tentang
masyarakat
tentang
di atas sudah relevan dengan hasil
Pariwisata. Arti perhitungan tersebut
penelitian ini. Sedangkan
adalah persepsi masyarakat mempunyai
masyarakat (publik) sangat tinggi, karena
urutan;
yang
sudah diatas 75 persen dari kriteria yang
dari
ditetapkan, maka sebetulnya berdasarkan
akademisi, umum mempunyai respon
hasil angka di atas sudah dapat menjawab
yang
pariwisata.
hipotesis tersebut relevan dengan hasil
Sedangkan masyarakat pengusaha lebih
penelitian ini. Dengan kata lain, persepsi
cendrung
masyarakat (publik) sudah cukup baik.
untuk
mempunyai
urutan
sama
dimulai
terhadap
memilih
Bandarlampung untuk
masyarakat
dan
berinvestasi
berwisata
diluar
kecenderungan diluar
bidang
Pariwisata.
Sudah tentu bahwa didasar-kan
pada
persepsi
kesimpulan ini jumlah
sampel
penelitian yang berjumlah 200 orang yang diambil secara proses sampling dari
SIMPULAN Dari
populasi
hasil analisa
dan pembahasan
terhadap permasalahan yang diteliti dan berdasarkan tujuan penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Dari hasil analisis secara deskriptif tingkat pengenalan
masyarakat tidak begitu
baik, yaitu dibawah 50 persen dari criteria yang ditetapkan, maka sebetulnya berdasarkan hasil angka di atas sudah dapat diduga bahwa hipotesis tersebut Informatics & Business Institute Darmajaya
pada
masyarakat
Bandarlampung sebagai lokasi penelitian. 2)
Hubungan
secara
parsil.
Dari
penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa memang
terdapat
signifikan
negatif
pengaruh antara
yang
pengenalan
terhadap persepsi masyarakat (publik) di Bandarlamung, dan saat ini masalah pengenalan belum terlalu penting untuk ditingkatkan,
dikarenakan
persepsi
masyarakat (publik) masih ditentukan 123
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
secara
dominan
lainnya
seperti;
oleh
faktor
tempat penelitian Untuk pengujian ini
pengetahuan,
minat,
dapat pula dilihat melalui nilai signifikan
lain-lain.
Tingkat
sebesar 0,00 adalah < 0,05 maka dapat
dan persepsi
disimpulkan maka tingkat signifikannya
masyarakat (publik) akan wisata sangat
cukup tinggi (bahwa di bawah 0,10 yaitu
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan
tingkat kepercayaan 100%. 4) Dari ketiga
umumnya dan pada khusunya bagi bagi
kelompok
masyarakat di Bandarlampung. Hal ini
akademisi dan umum) tersebut terdapat
ditunjukkan dari
perbedaan persepsi tentang pariwisata
moderator
dan
positif
pengetahuan seseorang
pengujian tingkat
(masyarakat
signifikannya cukup tinggi yaitu 0,05
yaitu;
yaitu
pengusaha
tingkat
kepercayaan
95%.
persepsi
pengusaha,
bagi
berbeda
masyarakat
persepsi
dengan
Sedangkap pengaruh yang signifikan
masyarakat akademisi dan berbeda pula
antara minat dan persepsi masyarakat
dengan persepsi masyarakat umum.
akan wisata sangat dipengaruhi oleh minatnya itu sendiri umumnya dan pada
Mengacu pada keempat kesimpulan di
khusunya
di
atas dan memperhatikan kenyataan di
Bandarlampung. Hal ini dibuktikan dari
lapangan, beberapa saran berikut ini perlu
pengujian nilai signifikan sebesar 0,00 <
diperhatikan: 1) Pengenalan, pengetahuan
0,05 maka dapat disimpulkan maka
dan
tingkat
ditingkatkan melalui kebijakan program
bagi
bagi
signifikannya
masyarakat
cukup
tinggi
minat
direkomendasikan
(bahwa di bawah 0,05 yaitu tingkat
dilakukan
kepercayaan 100%. 3) Dari hasil table
berkesinambungan dan terintegrasi agar
pada lampiran, didapat harga F hitung
benar-benar memiliki dampak positif
sebesar 351,260, sedangkan F table
terhadap persepsi masyarakat (publik)
dengan dk (200-2 = 198 adalah 1,645.
sesuai dengan harapan dan tuntutan
jadi F hitung 351,260 > F table 1,645 (dk
kebutuhan kinerja organisasi terutama
200 = 2,145). Dengan demikian H0
pemerintah daerah. 2) Perlu dirumuskan
ditolak dan Ha diterima. Dari penelitian
suatu konsep pengenalan, pengetahuan
ini ditarik kesimpulan bahwa memang
dan minat terhadap persepsi yang lebih
terdapat hubungan dan pengaruh yang
jelas
signifikan
pengertian pengenalan, pengetahuan dan
antara
pengenalan,
secara
sehingga
terencana,
untuk
tidak
terarah,
mengaburkan
pengetahuan dan minat dan persepsi
minat
masyarakat secara bersama-sama pada
pariwisata yang selama ini seringkali
masyarakat pada umumya dan khusunya
dipakai
bagi masyarakat Bandarlampung sebagai
menggambarkan
Informatics & Business Institute Darmajaya
dengan persepsi manajemen
secara
rancu
untuk
manajemen
aparatur 123
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Subhi
negara melalui Dinas pariwisata Padahal secara konseptual, kedua kata tersebut memiliki
perbedaan
arti.
3)
Hasil
penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan penelitian
atau
mendalam
kajian
dan
merumuskan
yang
terfokus
model
lebih guna
pepengenalan,
pengetahuan dan minat masyarakat yang
Hasibuan, H. MSP. 2002, Organisasi dan Motivasi, : Dasar Peningkatan Produktivitas, Cetakan ketiga Bumi, Akasara, Jakarta Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono, 2001, Prinsip Dasar Manajemen, BPFE, Yogyakarta Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono, 2001, Teknik Proyeksi Bisnis, BPFE, Yogyakarta
efektif terhadap persepsi masyarakat menuju kinerja
di lingkungan instansi
Nazir, M, 2003, Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia
pemerintah. Hasil penelitian atau kajian ini dapat dijadikan pedoman dalam melakukan pembinaan terhadap hal-hal yang berkepentingan yang benar- benar memiliki minat
dan persepsi kinerja
yang sesuai dengan harapan organisasi pemerintah. 4) Semua lintas sektoral diharapkan melalui kebijakan pemerintah untuk sektor
Mowen, John, C, and Minor, Michael Alih Bahasa Salim lina, 2002, Perilaku Konsumen (Consummer behavior), jilid I Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
diarahkan untuk mendukung pariwisata
dan
menjadikan
pariwisata sebagai produk unggulan di Propinsi Lampung. DAFTAR PUSTAKA As’ad M., 2001, Psikologi Industri, Liberty ; Yogyakarta ______, 2003, Pedoman penulisan Skiripsi, Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widya Jayakarta, Jakarta Gibson, Ivancevich and Donnely, 1997, Organizations, USA, Irwin Heijrachman dan Suad Husnan, 1996, Manajemen Personalia, BPFE, Yogyakarta
Informatics & Business Institute Darmajaya
Riduan, 2002, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Penerbit ALFABET, Bandung Robbin, Stphen P. 1996. Organizational Behavir. 7 th Edition, Prentice Hall. Inc, New Jersey. Canada. Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy, Riset Pemasaran, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. Schermerhorn,J.R, Hunt, J.G, dan Obornm Richard N. 1982, Managing Organizational Behavior, Seccond Edition, jhon Wiley dan SOS, Inc. Steers, R.M., 1991, Motivation and Work bahavior, Singapore, Mc. Graw Hill Singarimbun, Masri, 2003, Metodologi Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta Stoner, Freeman, Gilbert, 1995, Management, Ner Jersey, Prentice Hall
123
Subhi
Sugiyono, 2006., Statistika Untuk Penelitian, Penerbit CV Alfabeta, Jakarta
JMK, Vol. 10, No. 1, Maret 2012
Sukses, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Suryana, 2006, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju
Informatics & Business Institute Darmajaya
123