ANALISIS FAKTOR – FAKTOR DALAM PRAKTIK PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Sandi Arsyie Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan e-filing dalam praktik penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Orang Pribadi (WP-OP) pada PT XYZ. Peran PT XYZ dalam memfasilitasi karyawan untuk menyampaikan SPT dilakukan dengan cara menyediakan bukti potong 1721-A1 beserta electronic filing identification number (e-fin) yang diperoleh secara kolektif di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdaftar. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya terdapat persepsi yang berbeda-bedaatas manfaat dan hambatan yang dihadapi oleh karyawan PT XYZ selaku wajib pajak. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menganalisis kebijakan PT XYZ menerapkan e-filing untuk karyawannya melalui data primer berupa wawancara dengan bagian Human Resources (HR) dan juga karyawan setempat. Selain itu, untuk mengukur persepsi karyawan PT XYZ selaku objek penelitian, peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. Kuesioner disebarkan dengan metode convenience atau accidental kepada siapa saja yang peneliti temui yang berstatus sebagai karyawan terdaftar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Selanjutnya data diuji keabsahannya menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan e-filing menurut persepsi karyawan PT XYZ dinilai bermanfaat dalam mempermudah penyampaian SPT. Selain itu, dari segi tampilan e-filing cukup mudah dipahami dan dipelajari dan diharapkan untuk terus ditingkatkan di tahun pajak berikutnya terutama dalam hal sosialisasi tata cara penggunaan. Kata kunci:
Pelaporan SPT, e-filing, e-fin, Pajak Penghasilan Orang Pribadi.
Abstract This study aims to analyze the implementation of e-filing in delivery practices (SPT) of Annual Income Tax (VAT) for individual taxpayer (WP-OP) at XYZ Company. XYZ company has a role in facilitating employees providing evidence-piece 1721-A1 along with electronic filing identification number (e-fin) collectively earned in Tax Office (KPP) listed. However, in practice there are different perceptions between benefits and barriers faced by the employees of XYZ Company. This research method is descriptive qualitative that analyze policies of XYZ company that implement efiling for its employees by collecting primary data through interviews with Human Resources (HR) and also some of employees. In addition, to measure employee perceptions XYZ company employee as the object of study, researchers used a questionnaire to collect data. Questionnaires distributed by convenience or accidental method to anyone whom the researcher met as long as the status is registered employees. The collected data is then analyzed by the reduction of the data, present the data, and draw conclusions. Furthermore, the data validity is tested using a triangulation method. The results showed that the implementation of e-filing as perceived by the employees of PT XYZ considered useful in facilitating the delivery of SPT. Moreover, in terms of view of e-filing is quite easy to understand and learn and are expected to continue to be improved in the next tax year, especially in terms of socialization procedures for use. Key Words: Delivery of Tax Return, e-filing, e-fin, Individual Taxpayer Income Tax.
103
Media Riset Akuntansi, Vol.6 No.2 Agustus 2016
Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang
Pendahuluan Pajak
merupakan
sumber
Pribadi (PPh WP-OP) tahun 2011 hanya
penerimaan terbesar dalam Anggaran
mencapai 43 persen yakni sekitar 8,5 juta
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
orang yang melaporkan SPT Tahunannya
Kontribusi pajak dalam realisasi APBN
dari 19.8 juta wajib pajak terdaftar.
Tahun 2013 mencapai 75 persen terhadap total
penerimaan
dalam
negeri
atau
Rendahnya jumlah wajib pajak yang
melaporkan
SPT
menunjukkan
Rp1.072,1 triliun dari total penerimaan
tingkat kepatuhan wajib pajak yang masih
yang
mencapai
Tingginya dengan
Rp
1.429,5
triliun.
minim.
pajak
diikuti
kepatuhan untuk menyetorkan kembali
penerimaan jumlah
Nasucha
(2004),
pajak
yang
SPT
data
yang
kepatuhan wajib pajak. Tingkat kepatuhan
dikeluarkan Ditjen Pajak, jumlah wajib
wajib pajak dipengaruhi oleh beberapa
pajak pada akhir 2011 mencapai 22 juta
faktor seperti; pemahaman keagamaan
wajib pajak, terdiri dari 19,8 juta wajib
(Cosge,2001); kejujuran (Young,1990);
pajak orang pribadi dan 2,2 juta wajib
pengetahuan tentang pajak (Knut, 1996) ,
pajak
meningkat.
Menurut
badan.
menargetkan
wajib
Menurut
Ditjen
perpajakan peraturan
sesuai
indikator
kebijakan pajak (Vines & Moore, 1996)
pada
2014
dan
faktor
administrasi
Wajib pajak orang pribadi ataupun hak
satu
juga
pencapaian
memiliki
salah
Pajak
hingga 50 juta wajib pajak.
badan
menjadi
administrasi
lainnya
seperti
perpajakan. perpajakan
sistem Sistem
seperti
cara
dan
kewajiban
penyampaian SPT memegang peranan
dengan
ketentuan
penting dalam perpajakan dan harus
perundang-undangan
menekankan
pada
kesederhanaan
perpajakan. Salah satu kewajiban wajib
prosedur, karena kerumitan sistem hanya
pajak selain membayar pajak adalah
akan membuat wajib pajak enggan untuk
melaporkan surat pemberitahuan (SPT)
melaksanakan
yang berfungsi sebagai wadah untuk
(Forest & Sheffrin, 2002).
melaporkan
perpajakan
pembayaran
Prosedur penyampaian SPT bisa
pajak yang telah dilakukan oleh wajib
dikatakan cukup rumit karena wajib pajak
pajak. Meskipun demikian, kewajiban
harus mengambil formulir SPT di kantor
penyampaian SPT dalam praktiknya masih
pajak terdekat atau bisa juga mengunduh
minim dipatuhi oleh para wajib pajak. Hal
dari laman Ditjen Pajak. Selanjutnya SPT
ini terbukti dari data yang diterima Ditjen
tersebut harus diisi oleh wajib pajak
Pajak atas penyampaian SPT Tahunan
mengikuti petunjuk yang telah disediakan.
104
perhitungan
kewajiban
Meskipun telah ada petunjuk pengisian
dengan titik tekan pada pemanfaatan
SPT, terkadang untuk wajib pajak yang
perkembangan
tidak memiliki latar belakang pendidikan
berbasis e-system seperti e-SPT yang
ekonomi/perpajakan
dan
diatur oleh Keputusan Direktur Jenderal
memastikan
Pajak Nomor KEP-88/PJ./2004 tanggal 14
membingungkan
terasa untuk
sulit
teknologi
informasi
apakah SPT yang telah mereka isi sudah
Mei
sesuai dan benar. Setelah itu, SPT yang
Pemberitahuan
telah terisi harus dikirimkan ke KPP
Registration,
tempat wajib pajak terdaftar baik itu
Electronic Filing System (e-filing) yakni
secara langsung maupun melalui jasa
sistem penyampaian pajak dengan Surat
kurir/pos sesuai dengan Pasal 6 ayat (2)
Pemberitahuan (SPT) secara elektronik (e-
Undang-undang
2009
filing) yang dilakukan melalui sistem on-
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
line yang real time yang diluncurkan oleh
Perpajakan,
:
Presiden Republik Indonesia bersama-
“Penyampaian Surat Pemberitahuan dapat
sama dengan Direktorat Jenderal Pajak
dikirimkan melalui Kantor Pos secara
pada tanggal 24 Januari 2005 bertempat di
tercatat atau dengan cara lain yang diatur
Kantor
dalam keputusan Direktur Jenderal Pajak”.
diterapkan dengan adannya Keputusan
Penyampaian SPT yang masih manual ini
Direktur Jenderal Pajak nomor KEP-
dari sisi wajib pajak membutuhkan alokasi
05/PJ/2005. Namun, e-filing pada saat itu
sumber daya yang tidak sedikit, terutama
masih
ketersediaan
dana.
Service Provider (ASP) atau Perusahaan
Sedangkan dari sisi petugas pajak itu
Penyedia Jasa Aplikasi yang notabene
sendiri menyebabkan kebutuhan akan
merupakan perusahaan swasta sehingga
sumber daya manusia yang lebih banyak,
untuk
ruang yang luas, biaya penggunaan kertas
masih dikenakan biaya tertentu dan hanya
untuk laporan pajak dan pada akhirnya
dimanfaatkan sebagian oleh wajib pajak
membutuhkan waktu yang lebih lama
badan.
No.16
Tahun
menyebutkan
waktu
dan
bahwa
juga
tentang
Direktorat Jenderal Pajak terus
Surat
secara
Elektronik,
e-NPWP,
e-NJOP
Kepresidenan
dilakukan
dan
melalui
menggunakan
Pada
dalam pelayanan pajak.
Penyampaian
bulan
edan
sudah
Application
aplikasi
Februari
e-filing
2012,
Direktorat Jenderal Pajak menyediakan
sistem
layanan e-filing gratis khusus untuk SPT
perpajakan yang ada melalui berbagai
PPh Orang Pribadi 1770 S dan 1770SS
pembaharuan – pembaharuan (tax reform)
melalui
khususnya dalam administrasi perpajakan
Layanan ini juga dapat diakses langsung
berupaya
untuk
memperbaiki
situs
http://www.pajak.go.id.
105
Media Riset Akuntansi, Vol.6 No.2 Agustus 2016
pada alamat efiling.pajak.go.id. Tata cara
secara
penyampaian SPT PPh Orang Pribadi
penyampaian SPT menggunakan e-filing
secara e-filing sudah diatur oleh PER-
sehingga diharapkan kepatuhan wajib
1/PJ/2014 tentang tata cara penyampaian
pajak orang pribadi untuk penyampaian
surat pemberitahuan tahunan bagi wajib
SPT
pajak orang pribadi yang menggunakan
administrasi perpajakan bisa lebih efektif
formulir SPT 1770 S atau 1770 SS secara
dan efisien.
e-filing
melalui
website
Direktorat
Jenderal Pajak.
infrastruktur
bisa
dalam
meningkat
Berbagai
dan
hal
pelayanan
penelitian
mengenai
efektivitas penerapan e-system dalam
Peluncuran layanan e-filing gratis
perpajakan telah dilakukan, diantaranya
harusnya mampu meningkatkan kepatuhan
penelitian
wajib
(2009), Chairani (2009), Kirana dan
pajak
orang
pribadi
untuk
Novianti
(2005),
Hasmoro
melaporkan SPT karena yang dibutuhkan
Zulaikha
oleh wajib pajak hanya sebuah komputer
Suhartono (2011), Lissa (2011), dan
yang terhubung oleh koneksi internet yang
Lingga (2012). Berdasarkan penelitian –
merupakan hal yang sudah tidak asing
penelitian
bagi masyarakat Indonesia yang notabene
bahwa topik yang membahas tentang e-
memiliki akses internet baik di rumah
filing sudah ada sejak e-filing diluncurkan
maupun
pintar
pada tahun 2005. Selain itu, penelitian
Pusat
yang
melalui
(smartphone).
telepon
Menurut
Statistik
(BPS)
Asosiasi
Penyelenggara
Indonesia
bekerjasama
(APJII)
pertumbuhan
Badan
Jasa
mencatat
Angela
sebelumnya,
mengevaluasi
(2010),
dapat
terlihat
efektivitas
dari
dengan
penerapan e-system yang ada di DJP juga
Internet
sudah banyak dilakukan, khususnya dalam
angka
e-SPT. Akan tetapi kesemua penelitian
di
fokus pada pengukuran persepsi wajib
Indonesia hingga akhir tahun 2013 sudah
badan pada satu KPP di wilayah tertentu
mencapai 71,19 juta orang. Sebanyak
dan dari semua penelitian menunjukkan
95,75% pengguna memanfaatkan internet
bahwa ada pengaruh yang signifikan dari
untuk surat elektronik, lebih dari 75%
penerapan
usaha di sektor bisnis baik di perkotaan
pengisian SPT dan tingkat kepatuhan
maupun
wajib pajak.
di
pengguna
(2010),
perdesaan
internet
menggunakan
e-SPT
terhadap
efisiensi
komputer dan untuk kalangan industri di
Jika penerapan e-SPT sebagai data
DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan
SPT wajib pajak dalam bentuk elektronik
(90,83%). Hal ini menunjukkan bahwa
membawa
pengaruh
yang
signifikan
wajib pajak orang pribadi sudah siap
terhadap
efisiensi
dan
efektivitas
106
penyampaian
SPT,
e-filing
Berdasarkan penelitian-penelitian
sebagai suatu cara penyampaian SPT
terdahulu serta fakta yang didapatkan
Tahunan secara elektronik secara online
penulis mengenai e-filing, mendorong
dan real time juga mempunyai pengaruh
penulis untuk melakukan penelitian lebih
bagi wajib pajak baik dari segi kemudahan
lanjut mengenai analisis penerapan e-
cara
system melalui website Direktorat Jenderal
pakai
tentunya
maupun
efisiensi
waktu.
yang
Kemudahan penggunaan e-filing juga
Pajak
didukung
perolehan
disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak
Electronic Filling Identification Number
dalam penyampaian SPT Tahunan PPh
(e-fin) yang menjadi nomor identitas wajib
WP-OP khususnya pada penerapan e-
pajak
e-filing,
filing SPT Tahunan PPh WP-OP yakni
dimana permohonan e-fin dapat diajukan
pelaksanaannya pada PT XYZ baik dalam
secara kolektif oleh perusahaan pemberi
hal peran manajemen PT XYZ dalam
kerja seperti yang telah dilakukan oleh PT
praktik
XYZ, yakni perusahaan yang menjadi
melalui
tempat penulis melakukan penelitian.
karyawan PT XYZ dalam penerapannya.
oleh
untuk
mudahnya
melaksanakan
(http://efiling.pajak.go.id)
penyampaian e-filing
SPT
Tahunan
maupun
persepsi
PT XYZ merupakan perusahaan
Berdasarkan research gap yang
pengolah makanan instan kemasan yang
terjadi, maka penelitian ini bertujuan
telah melakukan permohonan e-fin secara
untuk menganalisis penerapan e-filing
kolektif untuk seluruh karyawan sehingga
dalam
secara tidak langsung perusahaan telah
pemberitahuan tahunan pajak penghasilan
memfasilitasi karyawan untuk melaporkan
wajib pajak orang pribadi pada PT XYZ
SPT tahunan dengan e-filing. Upaya yang
(studi kasus pada PT XYZ).
dilakukan
oleh
memiliki
alasan
menerapkan
PT
XYZ
tentunya
tersendiri
mengapa
kebijakan
tersebut
praktik
penyampaian
surat
TINJAUAN PUSTAKA Surat Pemberitahuan (SPT)
pada
Surat
pemberitahuan
adalah
perusahaannya ketika perusahaan lain
dokumen yang memuat data – data yang
belum banyak yang menerapkan. Hal ini
diperlukan untuk menetapkan secara tepat
juga
jumlah pajak terutang dan merupakan alat
membantu
Ditjen
Pajak
dalam
meningkatkan jumlah wajib pajak yang
kerjasama
melaporkan SPT melalui e-filing dan
administrasi pajak. Pasal 1 butir 11 UU
merupakan
KUP
hal
yang
positif
apabila
kebijakan ini juga diikuti oleh perusahaan
antara
menjelaskan
wajib
pajak
bahwa
dan
Surat
Pemberitahuan adalah “surat yang oleh
lain yang jauh lebih besar. 107
Media Riset Akuntansi, Vol.6 No.2 Agustus 2016
wajib pajak digunakan untuk melaporkan
pemberitahuan untuk suatu tahun pajak
penghitungan
pajak,
dilaporkan paling lambat akhir bulan
obyek dan/ atau bukan obyek pajak,
ketiga setelah tahun pajak berakhir untuk
dan/atau harta dan kewajiban sesuai
WP Orang Pribadi dan paling lambat akhir
dengan ketentuan peraturan perundang-
bulan
undangan”.
berakhir untuk WP Badan.
Adapun
dan
pembayaran
beberapa
fungsi
keempat
setelah
tahun
pajak
SPT
adalah memberikan data dan angka yang
Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Wajib
relevan dengan penghitungan kena pajak,
Pajak Orang Pribadi
menentukan besarnya pajak yang harus
Orang Pribadi yang telah memiliki
dibayar , melaporkan pembayaran atau
NPWP
pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
melaporkan SPT Tahunan PPh WP-OP.
sendiri dan/ atau melalui pemotongan,
SPT Tahunan PPh merupakan formulir
pemungutan pihak lain dalam satu tahun
yang diisi Wajib Pajak untuk melaporkan
pajak,
,
identitas diri, harta, kewajiban/ utang,
melaporkan pembayaran dari kegiatan
penghasilan, dan penghitungan pajaknya
pemotongan atau pemungutan pajak orang
setiap tahun. Formulir SPT Tahunan untuk
pribadi atau badan lain, melaporkan
orang pribadi terbagi atas 3 (tiga) yakni
pembayaran pajak yang dipungut dalam
sebagai berikut:
hal ini adalah PPN dan PPnBM, bagi
1. SPT Tahunan PPh WP OP 1770
atau
bagian
tahun
pajak
diwajibkan
mengisi
dan
pengusaha kena pajak. Semua wajib pajak
Formulir yang digunakan bagi orang
terdaftar wajib melaporkan SPT kecuali
pribadi yang sumber penghasilannya
dua jenis wajib pajak yakni, WP-OP
sepertiusaha dan/ atau pekerjaan bebas,
berpenghasilan netto di bawah PTKP
dokter
(untuk SPT Masa dan Tahunan) dan WP-
pengacara,
OP yang tidak menjalankan usaha atau
konsultan, PNS/TNI/ POLRI yang
melakukan pekerjaan bebas (untuk SPT
memiliki kegiatan usaha lainnya dan
Masa).
pekerjaan lain yang tidak terikat. Ada dua macam SPT yaitu SPT
yang
melakukan pedagang,
praktek,
pengusaha,
2. SPT Tahunan PPh OP 1770S
Masa dan SPT Tahunan. SPT Masa adalah
Formulir yang digunakan bagi orang
surat pemberitahuan utnuk suatu masa
pribadi yang memiliki penghasilan dari
pajak dan dilaporkan setiap tanggal 20
satu atau lebih pemberi kerja dari
setelah saat terutangnya pajak atau masa
dalam negeri, yang dikenakan PPh
pajak berakhir. SPT Tahunan adalah surat
Final dan atau bersifat final.
108
3. SPT Tahunan PPh WP OP 1770SS
hilang sebelum wajib pajak mendaftarkan
Formulir yang digunakan bagi orang
diri,
pribadi yang mempunyai penghasilan
kembali
dari
memperoleh e-fin yang baru.
usaha
atau
pekerjaan
bebas
wajib
pajak
dapat
permohonan
mengajukan e-fin
untuk
dengan jumlah penghasilan bruto tidak
Perolehan e-fin yang cukup rumit
melebihi Rp60.000.000 (enam puluh
yang harus melalui permohonan secara
juta rupiah) setahun (pekerjaan dari
langsung
satu atau lebih pemberi kerja).
penyampaian SPT menggunakan e-filing
ke
KPP
membuat
praktik
masih sepi peminat. Oleh karena itu, E-Fin (Electronic Filing Identification
berbagai upaya dilakukan DJP untuk
Number)
membuat pelaksanaan e-filing menjadi
E-fin
adalah
electronic
Filing
lebih
mudah
salah
satunya
dengan
Identification Number yang merupakan
mengizinkan
identitas digital untuk mendaftarkan diri
kolektif oleh perusahaan pemberi kerja
sebagai wajib pajak melalui e-filing. Wajib
sesuai dengan kebijakan KPP masing –
pajak dapat memperoleh e-fin di KPP
masing.
perolehan
e-fin
secara
terdekat dengan membawa berkas sebagai berikut: (1) Formulir permohonan yang diisi dengan benar dan lengkap; (2) Fotokopi KTP Wajib Pajak dan fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak atau Surat Keterangan Terdaftar; (3) Kartu identitas diri asli yang ditunjukkan oleh wajib
pajak;
atau
(4)
Surat
kuasa
bermeterai yang diserahkan dan asli kartu identitas diri kuasa wajib pajak yang ditunjukkan, jika permohonan diajukan melalui kuasa wajib pajak Jangka waktu yang diperlukan untuk penyelesaian permohonan e-fin adalah 1 (satu) hari kerja dan berlaku paling lama 30 hari sejak diterbitkan. Apabila wajib pajak tidak mendaftarkan
METHODE PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode
kualitatif
penelitian
deskriptif.
kualitatif
deskriptif
Format pada
umumnya dilakukan pada penelitian dalam bentuk studi kasus, memusatkan pada suatu unit tertentu dari berbagai fenomena (Bungin, 2010). Objek Penelitian Objek penelitian ini PT XYZ dan karyawan PT XYZ. PT XYZ dipilih karena perusahaan ini telah melaksanakan permohonan e-fin secara kolektif untuk memudahkan
karyawan
dalam
penyampaian SPT Tahunan PPH WP-OP melalui e-filing. Manfaat dan hambatan
diri pada waktu yang ditentukan atau e-fin 109
Media Riset Akuntansi, Vol.6 No.2 Agustus 2016
yang dihadapi oleh karyawan dalam
memahami apa yang sedang terjadi dan
melaporkan SPT melalui e-filing menjadi
apa
hal yang menarik untuk digali berdasarkan
terakhir adalah menarik kesimpulan dan
perspektif karyawan itu sendiri sebagai
verifikasi menjadi kegiatan paling penting
wajib pajak untuk menganalisis seberapa
dalam analisis data kualitatif.
yang
harus
dilakukan.
Tahapan
berpengaruh penerapan e-filing terhadap penyampaian SPT Tahunan PPh WP-OP.
Pengujian Keabsahan Data Dalam
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data penelitian ini adalah data primer. Data primer didapatkan melalui wawancara pihak terkait pada PT XYZ dan penyebaran kuesioner secara langsung kepada karyawan PT XYZ. Adapun teknik pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara , kuesioner dan
Instrumen Penelitian Alat bantu yang juga digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, hasil wawancara, serta bahan – bahan informasi terkait pelaksanaan e-filing pada PT.XYZ.
peneliti
menggunakan metode triangulasi untuk menguji temuan
keabsahan (data
data.
responden)
Kemudian ini
diracik
dengan teori dan data pustaka (dokumen, arsip,
hasil
wawancara,
dan
hasil
penelitian yang memiliki sudut pandang berbeda) yang selanjutnya dievaluasi oleh pengamat.
Pengamat
yang
dimaksud
adalah pengamat di luar peneliti yang turut
TEMUAN PENELITIAN PEMBAHASAN Berdasarkan wawancara
DAN yang
dilakukan dengan salah satu pihak dari Human Resources (HR) ditemukan bahwa PT XYZ memang sudah menggunakan efiling dalam penyampaian SPT Tahunan untuk seluruh pegawainya mulai tahun pajak 2013. Peranan HR dalam penerapan
Teknik Analisis Data Tahapan dalam menganalisis data. Pertama adalah reduksi data, Kedua adalah menyajikan
memungkinkan
adanya
data
yang penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan demikian, maka kita akan dapat
110
ini,
memeriksa hasil pengumpulan data.
riset arsip.
tahap
penelitian
e-filing ini hanya terbatas pada penyediaan bukti potong pajak penghasilan 1721-A1 beserta
e-fin
yang
selanjutnya
bisa
digunakan karyawan untuk registrasi akun e-filing. Seperti diketahui bahwa HR memang menyediakan
berkewajiban bukti
potong
untuk pajak
penghasilan
seluruh
karyawan
perusahaan
tersebut.
Akan
di
tetapi,
filing dalam bentuk poster di mading atau papan
pengumuman
yang
ada
di
penyediaan bukti potong beserta e-fin
perusahaan dan dapat diakses oleh seluruh
merupakan langkah perusahan PT XYZ
karyawan. Lokasi papan pengumuman
yang dinilai inisiatif. Hal ini dikarenakan
meliputi di tempat absen, kantin dan pos
proses pembuatan e-fin sendiri cukup
satpam. Sosialisasi dalam bentuk media
merepotkan karena harus datang ke KPP
seperti poster memang baik, akan tetapi
terdaftar. Kebijakan permohonan e-fin
tidak memberikan keseluruhan informasi
secara kolektif ini sebenarnya tergantung
tata cara penggunaan sehingga hal ini
pada kebijakan KPP terdaftar karena pihak
masih dinilai kurang efektif. Hal ini
–
disebabkan tidak ada jaminan bahwa
pihak
yang
ingin
dimohonkan
pembuatan e-fin harus melengkapi dengan
semua
dokumen berupa KTP dan NPWP. Hal ini
informasinya dan mengerti apa informasi
menunjukkan bahwa pada proses awal,
yang disampaikan pada poster tersebut.
sebenarnya perusahaan sudah melakukan usaha
(effort)
yang
mengumpulkan
lebih
semua
dengan
kelengkapan
permohonan e-fin bagi karyawannya dan usaha ini patut diapresiasi ketika di perusahaan lain belum memiliki kebijakan seperti itu. HR sosialisasi
juga kepada
mendatangkan
sudah
melakukan
karyawan
pihak
dari
dengan Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) untuk melakukan penyuluhan kepada karyawan serta uji coba (trial) penyampaian SPT melalui efiling.
Meskipun
sosialisasi
telah
diselenggarakan oleh HR PT XYZ, tetapi dalam
pelaksanaannya
hanya
diperuntukkan oleh sebagian perwakilan saja. Selain sosialisasi secara langsung oleh
pihak
KPP,
HR
juga
sudah
menempelkan tata cara penggunaan e-
karyawan
telah
mengetahui
Analisis Hasil Kuesioner Kuesioner ini terdapat dua bagian yakni bagian pertama berisi informasi yang bersifat umum (jenis kelamin, status, pendidikan,
usia,
kemampuan
lama
bekerja)
mengakses
dan
internet.
Sedangkan bada bagian kedua mengukur persepsi terhadap penerapan sistem yakni persepsi
kebermanfaatan,
persepsi
kemudahan dan persepsi umum yang masing – masing persepsi terdiri dari lima (5) butir pertanyaan. Penelitian
ini
menggunakan
analisis deskriptif dalam menganalisis hasil kuesioner untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap penerapan e-filing berdasarkan distribusi frekuensi jawaban responden dan tanggapan atas pernyataan – pernyataan dalam kuesioner. Lima belas
111
Media Riset Akuntansi, Vol.6 No.2 Agustus 2016
butir pernyataan di dalam kuesioner
butir 14, pertanyaan seputar persepsi
mengukur tiga hal yang yakni persepsi
umum yang mengukur persepsi terhadap
kebermanfaatan,
kebutuhan kontribusi orang lain dalam
persepsi
kemudahan
penggunaan, dan persepsi umum.
menjalankan sistem (layanan e-filing)
Hasil analisa kuesioner bagian
bukan berkaitan dengan sistem e-filing itu
pertama profil responden yang mengisi
sendiri. Dengan demikian, pertanyaan
kuesioner didominasi oleh pria dengan
kuesioner di atas mengukur apa yang
rentang usia diatas 35 tahun dengan
seharusnya
pendidikan terakhir SMA dan sudah
penelitian ini.
dan
ingin
diukur
dalam
bekerja di PT XYZ lebih dari 10 tahun. Selain informasi umum di atas, dari 80
SIMPULAN
responden, 55 diantaranya atau setara
Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan 68 % memiliki kemampuan untuk
pembahasan
mengakses internet dan hanya sebanyak 25
mengenai penerapan e-filing dalam praktik
responden saja yang tidak bisa mengakses
penyampaian SPT pada PT XYZ menurut
internet atau tidak mengerti teknologi
persepsi wajib pajak yang dalam hal ini
informasi.
adalah karyawan PT XYZ, maka dapat
Hasil analisa kuesioner bagian
yang
telah
dilakukan
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
kedua diperoleh kesimpulan bahwa dari 17
1. Peranan PT XYZ dalam penerapan e-
butir pertanyaan yang dibuat ada10 butir
filing SPT Tahunan Pajak Penghasilan
pertanyaan
dalam
Orang Pribadi sudah cukup baik yakni
pertanyaannya. Sedangkan tujuh butir
dengan menyediakan bukti potong beserta
lainnya memiliki nilai r yang rendah. Butir
e-fin untuk digunakan karyawan ketika
pernyataan no 2 memiliki nilai r yang
melakukan aktivasi dan pendaftaran akun
rendah karena pertanyaan tidak mengukur
e-filing kepada karyawannya. PT XYZ
persepsi
untuk
juga melakukan sosialisasi e-filing kepada
mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak
karyawannya dengan menghadirkan pihak
dalam penyampaian SPT. Selanjutnya
–
butir pertanyaan 4a dan 4 b bernilai negatif
memberikan penyuluhan yang dilengkapi
karena pertanyaan ini bertolak belakang
dengan praktik penggunaan e-filing kepada
dengan pertanyaan di butir 3a dan 3b dan
karyawannya.
bertujuan mengukur efektivitas sebelum
sosialisasi masih terbatas pada perwakilan
dan sesudah adanya layanan e-filing.
dari
yang
e-filing
konsisten
melainkan
Sedangkan pada butir ke 12 sampai denga 112
pihak
dari
masing
KPP
Akan
–
terdaftar
tetapi,
masing
untuk
peserta
departemen
sehingga belum menjangkau keseluruhan
SPT melalui e-filing menjadi lebih mudah.
karyawan.
Akan
2.
Penerapan
penyampaian karyawan
e-filing SPT
PT
dalam
menurut
XYZ
tetapi
karyawan
PT
XYZ
praktik
mengharapkan adanya sosialisasi lebih
persepsi
mendalam yang diselenggarakan oleh
tiga
perusahaan kepada mereka dan juga
persepsi, yakni persepsi kebermanfaatan,
pendampingan dalam proses pengisian
persepsi
dan
SPT melalui e-filing. Hal ini dikarenakan
persepsi umum tentang e-filing. Adapun
mereka menginginkan e-filing tetap ada
persepsi
untuk mereka bisa menyampaikan SPT
kemudahan
mengukur
penggunaan
terhadap
kebermanfaatan,
karyawan PT XYZ menilai setuju bahwa penerapan
e-filing
bermanfaat
pada tahun pajak mendatang.
dan
menambah produktivitas mereka. Selain itu, bertambahnya jumlah wajib pajak yang melaporkan SPT setelah ada e-filing menunjukkan layanan ini cukup efektif
DAFTAR PUSTAKA Badan Kebijakan Fiskal, Departemen Keuangan. (2009). Era Baru Kebijakan Fiskal Pemikiran, Konsep dan Implementasi. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara
dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Menurut
persepsi
kemudahan
penggunaan, sebagian besar karyawan PT XYZ masih ragu – ragu apakah layanan efiling mudah untuk digunakan karena meskipun menu yang ada di dalam tampilan e-filing mudah untuk dipelajari dan dapat meminimalisir kesalahan dalam perhitungan pajak, pada kenyataaannya mereka masih sulit untuk bisa mengakses menu utama pada e-filing yang disebabkan koneksi
internet
yang
sehingg
penyampaian
kurang SPT
cepat
Tahunan
melalui e-filing menjadi memakan waktu yang lama dari yang seharusnya dapat menghemat waktu. Selanjutnya, persepsi karyawan terhadap penyediaan e-fin oleh perusahaan dinilai sangat bermanfaat bagi
Bungin, B. (2011). Penelitian kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Casavera . (2008). Mudah Mengisi SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi. Yogyakarta: Graha Ilmu Cosge,
metin M.L. (2001). Islamic Taxation in Ottoman Palestine, Syria, and Transjordan in the Sixteenth Century: The Determinants of Kism Rates. http://www.findarticles.com/ef_0/ m0254/5_60/82469378/p1/article.j html.
Dawson, C. (2010). Metode Penelitian Praktis: Sebuah Panduan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Direktorat Jenderal Pajak. (2014). SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi. Diakses dari http://pajak.go.id/. Diakses pada
karyawan PT XYZ sehingga penyampaian 113
Media Riset Akuntansi, Vol.6 No.2 Agustus 2016
tanggal 19 April 2014 pukul 11.29 WIB. Direktorat Jenderal Pajak. (2013). Paduan Pajak Penghasilan. Diakses dari http://pajak.go.id/. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 11.34 WIB. Direktorat Jenderal Pajak. (2013). Lebih Dekat dengan Pajak. Diakses dari http://pajak.go.id/. Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 11.37 WIB. Forest,
A., Steven M.S. (2002). Complexity and Compliance : An Empirical Investigation. National Tax Journal Vol. LV No.1. March p.p 75-88
Ismawan, I. (2001). Memahami Reformasi Perpajakan 2000. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Kementrian Keuangan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-1/PJ/ 2014 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Menggunakan Formulir 1770S atau 1770SS secara e-filing melalui Website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id). Murtopo, Purno. (2011). Perpajakan Pendekatan Sertifikasi A-BC buku 1.Jakarta: Mitra Wacana Media.
Novarina, A.I. (2005). Implementasi Electronic Filing System (E-filing) dalam Praktik Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) di Indonesia. Semarang: Universitas Diponegoro. Pitoyo, A. (2014). Jumlah Pengguna Internet Indonesia Capai 71,19 Juta pada 2013. Diambil 15 Januari 2014 dari http://www.merdeka.com. Pujiani, M., Rizal E. Analisis Efektivitas Penggunaan E-System terhadap Penerimaan Pajak di KPP Pratama Palembang Ilir Timur. STIE.MDP. Purnomo, H. (2012). Duh! Dari 19 Juta Wajib Pajak Cuma 8.5 Juta yang Lapor SPT. Diambil 11 April 2012 dari http://finance.detik.com. Rahayu, S.K. (2010). Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Republik Indonesia. (2008). Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Rosdiana, Haula. (2005). Pengantar Ilmu Pajak (Kebijakan dan Implementasi di Indonesia). Jakarta: Rajawali Pers. Sekaran,U., Bougie,R. (2009).Research Methods for Business. UK: John Wiley & Sons Ltd.
Mustafa, Z. (2009). Mengurai Variabel hingga Instrumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Soemitro, R. (1990). Aspek dan Dasar Perpajakan 1. Bandung: Eresco. Suhartono, D.R. (2011). Persepsi Wajib Pajak Pada Penerapan eSystem
Nasucha, C. ( 2004). Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Vines, C., Moore,M . (1996). “US tax policy and the location of R&D”, Journal of The American Taxation Association.
114
Young,
H.P. (1990). ”Progressive Taxation and Equal Sacrifice”, American Economic Review, Vol.80, pp.253-266.
115