1
KARYA ILMIAH
ALAT PERAGA LEGO SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN KELAS IV SDN BALONGSARI 1 KOTA MOJOKERTO
Disusun Dalam Rangka Mengikuti Simposium Nasional Guru Tahun 2015
Diajukan Oleh : Nama Nip Sekolah Kota Provinsi
: N. CHANIA ZAMZANI, S.Pd : 19850318 200903 1 004 : SDN Balongsari 1 : Mojokerto : Jawa Timur
PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAN SEKOLAH DASAR NEGERI BALONGSARI I JL. GAJAH MADA 151 TELP. 0321-324251 MOJOKERTO
TAHUN 2015
i
2
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN KARYA ILMIAH
Judul : ALAT PERAGA LEGO SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN KELAS IV SDN BALONGSARI 1 KOTA MOJOKERTO Identitas : Nama
: N. CHANIA ZAMZANI, S.Pd
NIP
: 19850318 200903 1 004
Waktu, tempat dan sampel Pelaksanaan Penelitian
: a. Waktu
: 6 s.d. 25 Agustus 2014
b. Tempat
: ruang kelas IV SDN Balongsari I
c. Sampel
: 39 siswa kelas VI SDN Balongsari I Kota Mojokerto Tahun Pelajaran 2014/2015
Karya Ilmiah ini telah disahkan untuk diikutkan dalam Simposium Guru Tahun 2015 pada: Hari
: Kamis
Tanggal
: 28 Oktober 2015
Tempat
: SDN Balongsari I Jl. Gajah Mada 151 Kota Mojokerto
Menyetujui: Kepala SDN Balongsari I
Peneliti
H. SUMARNO, S.Pd NIP. 19510825 197401 2 005
N.CHANIA ZAMZANI,S.Pd NIP. 19850318 200903 1 004
ii
3
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur alhamdulillah kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan ridlo-Nya yang telah dilimpahkan kepada peneliti, sehingga dapat terselesaikannya Karya Ilmiah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan Alat Peraga Lego dalam pemahaman konsep penjumlahan siswa kelas IV SDN Balongsari 1. Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, namun demikian peneliti telah berusaha secara maksimal sekuat tenaga dan kemampuan yang ada dengan harapan penelitian ini dapat bermanfaat khususnya untuk peneliti pribadi dan bagi para pembaca pada umumnya. Dengan segala kerendahan hati yang tulus kami selaku peneliti pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapak Sumarno, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SDN Balongsari I 2. Segenap rekan guru di SDN Balongsrai I Kota Mojokerto yang selama penelitian telah banyak memberikan bantuan dan dukungan moril maupun meteriil. 3. Seluruh siswa- siswi kelas IV SDN Balongsari I Kota Mojokerto Tahun Pelajaran 2014/2015 yang telah ikut aktif berpartisipasi dalam penelitian ini. 4. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Peneliti menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan laporan penelitian ini dan semoga bermanfaat bagi semua fihak.
Mojokerto, 28 Oktober 2015
Peneliti
iii
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................................................... i Halaman Identitas dan Pengesahan ..................................................................................... ii Kata Pengantar..................................................................................................................... iii Daftar Isi .............................................................................................................................. iv
Bab I Pendahuluan .............................................................................................................. 1 A.
Latar Belakang......................................................................................................... 1
B.
Identifikasi Masalah ............................................................................................... 2
C.
Batasan Masalah ...................................................................................................... 3
D.
Perumusan Masalah ................................................................................................. 3
E.
Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 3
F.
Manfaat Penelitian ................................................................................................... 3
Bab II Kajian Pustaka ......................................................................................................... 5 A.
Belajar Matematika .................................................................................................... 5
B.
Hasil Belajar ............................................................................................................... 6
C.
Pecahan ....................................................................................................................... 7
D.
Alat Peraga ................................................................................................................. 8
E.
Alat Peraga Lego ........................................................................................................ 10
F.
Penjumlahan Pecahan dengan Lego ........................................................................... 11
Bab III Metode Penelitian.................................................................................................... 14 A.
Subjek Penelitian ....................................................................................................... 14
B.
RencanaTindakan ....................................................................................................... 14
C.
Teknik Pengumpulan dan Analisa Data ..................................................................... 16
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Deskripsi Hasil Pembelajaran .................................................................................. 18
iv
5
B. Analisis Hasil Pembelajaran .................................................................................... 19 Bab V Kesimpulan dan Saran ............................................................................................. 20 A. Kesimpulan ............................................................................................................. 20 B. Saran ........................................................................................................................ 20 Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 22
Lampiran-Lampiran 1. Analisis nilai ulangan harian siswa Tahun Pelajaran 2011/2012 s.d. 2013/2014 2. Laporan kegiatan diskusi dengan tema sejawat 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4. Analisis data nilai hasil belajar siswa dengan perlakuan alat peraga lego 5. Rekapitulasi lembar observasi aktivitas guru 6. Rekapitulasi lembar observasi aktivitas siswa 7. Indikator Pengamatan Siswa 8. Lembar Kerja Siswa 9. Surat Pernyataan
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Amanat kurikulum 2006 (KTSP) menyatakan salah satu standar kompetensi matematika di sekolah dasar
kelas 4 adalah “Menggunakan pecahan dalam pemecahan
masalah “ dan kompetensi dasarnya “Menjumlahkan pecahan”. Dari amanat kurikulum tersebut
maka
siswa
diharapkan
mampu
menyelesaikan permasalahan operasi
penjumlahan pecahan dan dapat menggunakannya dalam pemecahan masalah tidak hanya sampai pemahaman konsep tetapi sampai tingkat keterampilan konsep. Namun kenyataannya banyak siswa SD yang tidak paham konsep penjumlahan pecahan, padahal kemampuan menguasai
fakta dasar penjumlahan pecahan sangat penting
sebagai
prasyarat pembelajaran matematika selanjunya yang lebih kompleks. Amanat
dari
standar
proses
pembelajaran
dalam
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor Standar
Peraturan
65 Tahun 2013 Tentang
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah salah satunya adalah bahwa proses
pembelajaran
pada
satuan
pendidikan
diselenggarakan
secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk aktif,
Menteri
serta
memberikan ruang
yang
kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
cukup
pembelajaran
pelaksanaan untuk
proses
bagi prakarsa, kreativitas, dan
dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan pembelajaran,
berpartisipasi
melakukan
pembelajaran serta
perencanaan
penilaian
proses
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan. Selanjutnya
amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses menurut kurikulum 2013 juga menyatakan “Pembelajaran matematika di sekolah dasar yang diharapkan tentu saja yang memenuhi standar proses yang diamanatkan kurikulum.Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan 1
karakteristik kompetensi.
Pembelajaran
2
tematik
terpadu
di SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan dengan tingkat perkem-
bangan peserta didik.” Proses pembelajaran matematika di SD Negeri Balongsari 1 selama ini kurang memperhatikan karakteristik siswa, dan amanat kurikulum yang berlaku. Salah satunya disebabkan
kurangnya
media
pembelajaran
yang
menunjang,
sehingga
keberhasilan pembelajaran kurang maksimal dan pembinaan karakter belum tercapai sesuai harapan. Hal ini tampak dari nilai ulangan harian materi penjumlahan pecahan anak kelas 4 dari beberapa tahun mulai 2010/2011 s.d. 2012/2013 mengalami keprihatinan, seperti yang disajikan dalam table berikut :
TAHUN
KKM
RATARATA
JUMLAH KETUNTATAN TUNTAS
TIDAK TUNTAS
JML
PROSENTASE KETUNTATAN TIDAK TUNTAS TUNTAS
2011/ 70 64.88 21 22 43 48.84 2012 2012/ 70 69.07 20 21 41 48.78 2013 2013/ 70 69.53 21 19 40 52.50 2014 (sumber : Analisis Butir Ulangan Harian kelas 4 tahun 2011/2012 s.d. 2013/2014)
51.16 51.22 47.50
Berdasarkan paparan di atas, maka penulis mengembangkan penelitian tentang konsep penjumlahan pecahan, yang dimaksudkan membantu guru dalam membantu siswanya membangun pemahaman konsep matematika yang membingungkan.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan konsep penjumlahan pecahanan, antara lain : optimalisasi penggunaan alat peraga sebagai sarana yang tepat dalam membantu siswa memahami konsep penjumlahan pecahan
3
C. Batasan Masalah Meskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan konsep penjumlahan pecahan, namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah yang ada di SDN Balongsari I Kota Mojokerto kelas IV SD yang berjumlah 39 siswa Mata Pelajaran Ilmu Matematika Kompetensi Dasar Penjumlahan Pecahanan, dan diasumsikan siswa telah memahami bentuk pecahan senilai. C. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah penggunaan alat peraga “lego” dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Balongsari 1 kota Mojokerto dalam pembelajaran matematika kompetensi dasar penjumlahan pecahan? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan Penelitian yang akan dicapai adalah : 1.
Meningkatkan hasil belajar siswa pokok bahasan penjumlangan bilangan pecahan
2.
Untuk mendeskripsikan dampak penerapan alat peraga “lego” dalam pembelajaran matematika pada materi penjumlahan pecahan
E. Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian sangatlah besar manfaatnya bagi guru, siswa dan sekolah pada umumnya. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas bagi menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Manfaat untuk siswa a. Siswa dapat meningkatkan ketrampilan dalam menyelesaikan soal-soal yang mengoperasikan penjumlahan pada mata pelajaran matematika. b. Siswa dapat menghilangkan image tentang sulitnya belajar matematika. c. Siswa akan lebih termotivasi belajar matermatika.
4
2. Manfaat untuk guru a. Guru dapat lebih cepat mengetahui kesulitan belajar siswa. b. Menambah kreativitas guru untuk menerapkan pembelajaran yang
bervariasi.
c. Menambah wawasan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran bagi siswa. 3. Manfaat untuk sekolah Memberi sumbangan penukaran sebagai peningkatan proses pembelajaran dan kunjungan guru, sehingga prestasi siswa meningkat dan kualitas sekolah semakin baik.
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar Matematika Belajar dianggap sebagai proses dan pengalaman dan latihan. Higgard dan Sanjaya (2007 : 53) mengatakan bahwa belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur, baik latihan di dalam laboratorium maupun di lingkungan alamiah. Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Terlepas dan pengertian tentang belajar, Soejadi (2000 : 42) memberikan beberapa pengertian tentang matematika, sebagai berikut : a.
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak yang terorganisasi secara sistematik
b.
Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi
c.
Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan.
d.
Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.
e.
Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. Belajar matematika adalah belajar yang berkenaan dengan ide-ide / konsep-konsep
dasar abstrak yang diatur menurut aturan yang logis dengan penataran deduktif. Melalui proses belajar matematika, subyek pelajar diharapkan memperoleh pengertian dan mampu mengaplikasikan konsep yang dimiliki dalam situasi yang nyata. Agar terjadi perubahan kemampuan tersebut. perlu faktor pendukung yang dapat mempengaruhi proses belajar yakni faktor yang terdapat dalam din siswa yang disebut faktor internal seperti motivasi, bakat, keinginan kemampuan, dan faktor eksternal seperti guru, sarana dan kondisi lingkungan. Belajar matematika berarti ilmu pasti. Belajar ilmu pasti berarti belajar bernalar. Jadi belajar matematika berarti berhubungan dengan peranan Nurhadi (2004: 82). Belajar matematika lebih di katakan pada kemampuan berpikir logik yaitu pengertian konsep-konsep dan struktur matematika. Pelajaran matematika harus dibawa ke
5
6
belajar bermakna. Dimana siswa dapat rnengetahui makna yang terkandung dalam pelajaran matematika itu sendiri tanpa hams menghafalkan karena matematika bukan suatu pelajaran yang harus dihafalkan. Untuk mengetahui matematika tidak cukup hanya dengan menghafal saja, tetapi harus dengan pengertian guru mempunyai peranan yang penting bagaimana membawa matematika itu sehingga menarik bagi siswa dapat diterima dan di pahami sehingga menghilangkan, anggapan bahwa matematika suatu pelajaran yang sulit dan sangat ditakuti. Dari beberapa pendapat di atas dapat di artikan bahwa belajar matematika adalah belajar ilmu abstrak yang memerlukan cara yang terpola tertuju pada diri siswa, dalam mempelajari matematika tidak cukup bila hanya dibaca dihafal rumusnya secara berulangulang, melainkan juga harus melibatkan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan daya pikir. B. Hasil Belajar Sudjana (2001 : 82), menjelaskan hasil belajar adalah kemampuan - kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajamya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002 : 95), hasil belajar merupakan hasil dan suatu intruksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan yang diaplikasikan dalam bentuk penilaian dalam rangka memberikan pertimbangan apakah tujuan pendidikan tersebut tercapai. Penilaian hasil belajar tersebut dilakukan terhadap proses belajar mengajar untuk mengetahui tercapainya tidaknya tujuan pengajaran dalam hal penguasaan bahan pelajaran oleh siswa, selain itu penilaian tersebut dilakukan untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Dengan kata lain rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa tidak hanya disebabkan oleh kurang berhasilnya guru mengajar. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikulum maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar matematika dan Bloom (dalam Sujana, 2001) secara garis besar menjadi tiga ranah yaitu:
7
1.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dan enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sentesis, dan evaluasi.
2.
Ranah efektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dan lima aspek yakni, penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.
3.
Ranah psikomotorik; berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri dan enam aspek yakni, gerakan refleksi, ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Dari beberapa pendapat di atas maka hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu pembelajaran matematika.
C. Pecahan Salah satu konsep yang sangat mendasar dalam Matematika adalah Pecahan. Oleh karena itu, merupakan konsep yang sangat penting pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Tiro (2008) memberikan konsep pecahan sebagai berikut : “Konsep pecahan adalah konsep Matematika dari pecahan dan dapat dipandang sebagai relasi atau rasio antara dua kuantitas atau bilangan. Dalam cara pendekatanya, pecahan terdiri dari tiga model. Model pertama disebut model bagian kelompok yang mengasosiasikan pecahan dengan bagian dari suatu kelompok, model kedua disebut model bagian luasan dan model ketiga disebut model garis bilangan yang mengasosiasikan pecahan dengan titik pada suatu garis bilangan” Pecahan menurut Negoro (2009) ialah bilangan yang menggambarkan bagian dari suatu keseluruhan, bagian dari suatu daerah, bagian dari suatu benda atau bagian suatu himpunan. Pecahan pada matematika sekolah dasar dapat didasarkan atas pembagian suatu benda himpunan atau beberapa bagian yang sama a. Jenis-Jenis Pecahan 1. Pecahan biasa yaitu dengan nama biasa. 2. Pecahan campuran yaitu campuran nama bilangan cacah dengan nama pecahan biasa 3. Pecahan desimal. Nama lain untuk suatu pecahan adalah nama desimalnya 4. Pecahan persen
8
b.
Operasi Hitung Pecahan Operasi hitung pecahan adalah operasi yang melibatkan pecahan. Dalam operasi ini berlaku juga apa yang disebut dengan operasi dasar. Fokus operasi hitung pecahan pada penelitian ini adalah menjumlahkan pecahan. Menjumlahkan pecahan dengan penyebut yang sama dilakukan dengan menjumlahkan pembilangnya saja. Untuk menjumlahkan pecahan yang berlainan penyebutnya, harus mengganti nama pecahan itu sehingga penyebutnya yang baru merupakan kelipatan persekutuan terkecil dari penyebutpenyebut semula
D. Alat Peraga Apakah manfaat alat peraga dalam pengajaran matematika ? Pertanyaan ini sering muncul, terutama kalangan pendidikan yang mempunyai perhatian dalam pengembangan proses belajar-mengajar. Beberapa hasil penelitian, penggunaan alat peraga menunjang penjelasan konsep matematika. Penelitian yang dilaksanakan oleh Higgins dan Suydam tahun 1999 (dalam Ruseffendi, 2000), memberikan hasil-hasil berikut 1.
Secara umum hasil penelitian yang dilaksanakan tersebut mengisyaratkat bahwa alat peraga berfungsi efektif dalam memotivasi belajar siswa.
2.
Terdapat perbandingan keberhasilan 6 : 1 antara pengajaran yang menggunakan alat peraga dengan yang tidak menggunakannya.
3.
Memanipulasi (mengutak-atik) alat peraga sangat penting bagi siswa.
4.
Terdapat sedikit bukti yang mengambarkan bahwa memanipulasi alat peraga hanya berhasil bagi siswa-siswa yang tingkat rendah.
5.
Gambar dan benda, sebagai alat peraga dalam pengajaran, memiliki kegunaan yang tidak jauh berbeda dengan bendanya sendiri. Penggunaan alat peraga harus dilaksanakan secara cermat. Jangan sampai konsep
menjadi lebih unit akibat diuraikan dengan bantuan alat peraga. Alat peraga harus digunakan secara tepat, sesuaikan dengan sifat materi yang disampaikan, metode pengajaran yang digunakan dan tahap perkembangan mental anak.
9
Penggunaan alat peraga harus mampu menghasilkan generalisasi atau kesimpulan abstrak dan presentasi kongkrit. Maksudnya, dengan bantuan alat peraga yang sifatnya kongkrit, siswa diharapkan mampu menarik kesimpulan. Alat peraga yang digunakan tanpa persiapan bisa mengakibatkan habisnya waktu dan sedikitnya materi yang dapat disampaikan. Jika mi yang terjadi, maka dapat dikatakan bahwa alat peraga yang kita pakai atau cara penggunaan alat peraga yang kita lakukan tidak mencapai sasaran. Konsep yang menjadi semakin rumit untuk dipahami sebagai akibat digunakannya alat peraga, adalah suatu hal yang keliru. Sesuatu topik tertentu tidak memerlukan penggunaan alat peraga, penggunaan alat peraga tidak harus dilaksanakan, sebab alat peraga pada hakikatnya tidak harus digunakan untuk setiap penjelasan topiktopik dalam matematika. Alat peraga harus dibuat sebaik mungkin, menarik untuk diamati, dan mendorong siswa untuk sifat penasaran, sehingga diharapkan motivasi belajarnya semakin meningkat. Alat peraga juga diharapkan menumbuhkan daya imajinasi dalam diri siswa. Misalnya alat peraga benda-benda ruang dapat mendorong siswa dalam meningkatkan daya tilik
ruangnya,
mampu
membandingkannya
dengan
benda-benda
sekitar
dalam
lingkungannya sehari-hari, dan mampu menganalisis sifat-sifat benda yang dihadapinya itu. Dari uraian di atas dapat disarikan bahwa beberapa faedah penggunaan alat peraga di antaranya adalah membantu guru dalam : 1. Memberikan penjelasan konsep. 2. Merumuskan atau membentuk konsep. 3. Melatih siswa dalam keterampilan. 4. Memberi penguatan konsep pada siswa (reinforcement). 5. Melatih siswa dalam pemecahan masalah. 6. Mendorong siswa untuk berpikir kritis dan analitik. 7. Mendorong siswa untuk melakukan pengamatan terhadap suatu objek secara sendiri. 8. Melatih siswa untuk belajar menemukan suatu ide-ide barn dan relasinya dengan konsep-konsep yang telah diketahuinya. 9. Melatih siswa dalam melakukan pengukuran.
10
Berkaitan dengan penjelasan di atas alat peraga secara umum dapat diartikan sebagai alat bantu yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
E. Alat Peraga Lego Lego adalah mainan yang berbentuk balok / brick beraneka warna yang dapat disusun dan mempunyai titik pada permukaan sebagai tempat perlekatan pada balok lainnya sehingga membentuk susunan tang teratur. Lego terdiri dari dua sisi yang penting, yaitu bagian atas dan bawah sebagai tempat menancapkannya, terdiri dari banyak sisi, mulai 1x1, 1x2, 2x2, …, 2x12, … dst. Tahun ini tepatnya 28 Januari 2014 lalu mainan ini tepat berusia 56 tahun sejak dipatenkan oleh penemunya Godtfred Kirk Christiansen. Menyusun lego beraneka warna ini telah menjadi mainan yang sangat terkenal di seluruh dunia dan menjadi mainan yang sangat popular. “Tumpukan lego tidak lekang oleh waktu dan terus menyihir anak karena memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan kreatifitas, imajinasi dan keinginannya dengan bebas,” kata Charlotte Simonsen, jubir Lego di markasnya di barat Billund, sebuah kota di barat Denmark. Perusahaan keluarga Lego didirikan, sebelum mainan lego ini sendiri ditemukan, oleh Ole Kristiansen tahun 1932. Nama Lego sendiri diambil dari dua huruf pertama bahasa Denmark, “Leg Godt” atau permainan yang menyenangkan. Mainan ini memungkinkan anak-anak untuk menyususn kombinasi kotak mulai dari dua kotak yang dapat dibuat 24 kombinasi berbeda sampai 6 kotak dengan 915 juta kemungkinan kombinasi. Demikian diungkapkan menurut Lego.
Gambar Lego
11
F. Penjumlahan Pecahan dengan Lego Dalam hal ini, penulis memberikan contoh penjumlahan pecahan untuk lego ukuran 2 x 4 (perdelapanan). Secara umum, penulis menganalogikan pecahan dengan alat peraga lego sebagai berikut :
12
13
14
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di Kelas IV SDN Balongsari 1 Kota Mojokerto. Siswa Kelas IV ini berjumlah 39 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan yang berumur antara 10-11 tahun. Sebagian besar orang tua siswa adalah karyawan/pegawai dengan penghasilan menengah keatas. Peneliti adalah guru Kelas IV SD Negeri Balongsari 1 kota Mojokerto.
B. Rencana Tindakan. 1. Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan dalam bulan Agustus 2013 2. Deskripsi Persiklus. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut: No
Hari/Tanggal
Kegiatan Analisis nilai ulangan harian KD Penjumlahan
1
Rabu, 6 Agustus 2014
pecahan (Tahun 2010/2011 s.d. 2012/2013) bersama teman sejawat
2
Senin, 11 Agustus 2014
3
Jum’at, 15 Agustus 2014
4
Rabu, 20 Agustus 2014
5
Senin, 25 Agustus 2014
Pembuatan alat peraga lego Praktek pembelajaran dengan alat peraga lego bersama observator/teman sejawat Analisis data nilai hasil belajar Melakukan evaluasi hasil pembelajaran dengan teman sejawat (observator)
14
15
3. Prosedur Penelitian. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Perencanaan. Pada tahap ini penulis menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi pokok Penjumlahan Bilangan Pecahan dengan alat peraga lego. b. Pelaksanaan. Pada pelaksanaan pembelajaran, peneliti menggunakan alat peraga pecahan untuk memperjelas materi pembelajaran dan mengatasi kebosanan pada siswa. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksakan dalam 2 x 35 sebagai berikut: 1. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. 2. Guru membagikan alat peraga pada masing-masing kelompok 3. Guru membagikan lembar kegiatan diskusi. 4. Siswa melakukan diskusi kelompok dan guru mengamati. 5. Tiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya. 6. Bersama siswa, guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan. 7. Siswa mengerjakan soal-soal.
c. Pengamatan (observasi) Pengamatan dilakukan oleh pengamat dengan mengamati kegiatan pembelajaran menggunakan lembar observasi. d. Refleksi Dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang dijumpai selama pelaksanaan pembelajaran dengan observator.
16
C. Tehnik Pengumpulan dan Analisis Data. 1. Tehnik Pengumpulan Data. Tehnik pengumpulan data yang dilakukan ada cara yaitu; test unjuk kerja, observasi, dan wawancara. a. Test unjuk kerja. Test adalah ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang (KBBI, 2001 : 1186). Yang dimaksud test unjuk kerja dalam penelitian ini yaitu siswa diberi tugas secara tertulis maupun praktik. Test unjuk kerja dilakukan untuk mengatahui kemampuan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran pada setiap pembelajaran. b. Observasi. Hal yang diamati dalam penelitian ini antara lain kondisi dan partisipasi siswa saat mengikuti proses pembelajaran dan nilai yang diperoleh siswa. Observasi juga dilakukan untuk guru, terutama persiapan dan kemampuan guru dalam membelajarkan bahannya.
c. Wawancara Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa untuk meneliti bagaimana minat dan pengalaman siswa saat mengikuti pembelajaran. Wawancara juga dilakukan dengan pengamat (kolaborator) untuk dimintai pendapat atau informasi tentang proses pembelajaran dan minat siswa selama mengikuti pembelajaran. 2. Alat Pengumpulan Data Alat atau instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri atas beberapa instrumen yaitu : a. Butir soal tes unjuk kerja. Berupa test kemampuan tentang materi penjumlahan bilangan pecahan. Soal test diberikan pada akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan penguasaan bahan tersebut setelah diberi tindakan
17
b. Lembar observasi Berupa lembar refleksi siswa dan lembar pengamatan pengamat yang digunakan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran. c. Pedoman wawancara Pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara dengan siswa dan pengamat mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung.
3. Validasi Data. Validasi data yang berupa proses pembelajaran dilakukan melalui observasi dan wawancara kepada siswa dan pengamat (kolaborator) dengan menggunakan berbagai instrumen. Dengan demikian validasi proses pembelajaran diperoleh melalui triangulasi sumber dan triangulasi metode. 4. Analisis Data. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah analisis data hasil belajar. Hasil belajar dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil ulangan harian Kompetensi Dasar Penjumlahan Pecahan siswa kelas IV SDN Balongsari 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 s.d. 2013/2014 dengan nilai test akhir siswa kelas IV SDN Balongsari 1 Tahun Pelajaran 2014/2015 setelah mendapat pengajaran dengan alat peraga lego. Hasil observasi dan wawancara dianalisis dengan deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi terhadap pembelajaran, difungsikan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa secara klasikal. 5. Indikator keberhasilan Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini adalah: 70% dari jumlah siswa telah lulus KKM Kompetensi Dasar Penjumlahan Pecahan sebesar 70 (Sesuai dengan dokumen KKM untuk Mata Pelajaran Matematika kelas IV SDN Balongsari 1 Kota Mojokerto Tahun Pelajaran 2014/2015).
18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Pembelajaran Dari perlakuan yang telah dikaji sesuai dengan prosedur sebelumnya, dapat dilihat hasil pembelajaran yang tertuang dalam nilai Ulangan Harian Kompetensi Dasar Penjumlahan Pecahan kelas IV SDN Balongsari 1 dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 70 sebagai berikut : a. Nilai Ulangan tanpa Alat Peraga (Tahun 2011/2012 s.d. 2014/2015) JUMLAH KETUNTATAN TIDAK TUNTAS TUNTAS 21 22
PROSENTASE KETUNTATAN TIDAK TUNTAS TUNTAS 48.84 51.16
TAHUN
RATARATA
2011/2012
64.88
2012/2013
69.07
20
21
48.78
51.22
2013/2014
69.53
21
19
52.50
47.50
Kumulatif
67.83
21,7
20,7
50.04
49.96
Dari sajian tabel hasil belajar (Ulangan Harian) Kompetensi Dasar Penjumlahan pecahan siswa tanpa menggunakan alat peraga ternyata
rata-rata
kumulatif nilai sebesar 67,83. Hal ini jika diperbandingkan dengan KKM sebesar 70, maka keseluruhan total nilai bisa dikatakan belum tuntas, dan diperlukan remidi, meskipun prosentase ketuntasan sebesar 50,04% dan yang tidak tuntas sebesar 49,96%. Dengan demikian, inovasi dan terobosan guna meningkatkan nilai ulangan siswa sangat diperlukan, mengingat hasil ulangan 3 tahun berturut-turut sangat memprihatinkan.
18
19
b. Nilai Ulangan dengan Alat Peraga (Tahun 2014/2015)
TAHUN
RATARATA
2014/2015
86.03
JUMLAH KETUNTATAN TIDAK TUNTAS TUNTAS 37 2
PROSENTASE KETUNTATAN TIDAK TUNTAS TUNTAS 94.87 5.13
Dari sajian tabel hasil belajar (Ulangan Harian) Kompetensi Dasar Penjumlahan pecahan siswa dengan menggunakan alat peraga ternyata rata-rata nilai sebesar 86,03. Hal ini jika diperbandingkan dengan KKM sebesar 70, maka keseluruhan total nilai ketuntuntasan mendekati sempurna, yaitu sebesar 94,87% dengan jumlah siswa tuntas 37 dari 39 siswa. B. Analisis Hasil Pembelajaran Dari deskripsi masing-masing perlakuan, maka peneliti dapat menyimpulkan dalam sajian tabel berikut :
No
Faktor Pembeda
Perlakuan Tanpa Alat Peraga
Perlakuan dengan Alat Peraga
1
Rata-Rata Kumulatif
67,83
86,03
2
Prosentase Ketuntasan
50,04 %
94,87%
Jangkauan 18,83 44,83%
Dari sajian tabel di atas, perolehan hasil belajar siswa masing-masing perlakuan terdapat perbedaan yang cukup signifikan dengan jangkauan yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa alat peraga Lego dalam kegiatan belajar Kompetensi Dasar Penjumlahan Pecahan mampu membawa perubahan yang progresif.
20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari hasil-hasil penelitian yang di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga lego dalam pembelajaran matematika kompetensi dasar penjumlahan pecahan di Kelas IV SDN Balongsari 1 kota Mojokerto dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan baik. Bertolak dari nilai siswa kelas IV tiga tahun berturut-turut mulai Tahun Pelajaran 2011/2012 s.d. 2013/2014 yang cukup mengecewakan dengan KKM 70 dan nilai rata-rata kumulatif sebesar 67,83 serta prosentase ketuntasan hanya sebesar 50,04%. Setelah pembelajaran dikemas dengan menggunakan alat peraga lego, maka perolehan hasil belajar siswa terdapat perbedaan yang cukup signifikan dengan jangkauan yang cukup tinggi dengan pembelajaran tanpa alat peraga, dengan nilai rata-rata sebesar 86,03 dan prosentase ketuntasan sebesar 94,87% serta jangkauan sebesar 18,83 untuk nilai rata-rata dan 44,83 untuk prosentase ketuntasannya. Hal ini menunjukkan bahwa alat peraga Lego dalam kegiatan belajar Kompetensi Dasar Penjumlahan Pecahan mampu membawa perubahan yang progresif
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Siswa Matematika merupakan pelajaran yang penting bagi siswa sekolah khususnya siswa sekolah dasar, oleh karena itu siswa seharusnya menjadikan pelajaran Matematika sebagai pelajaran yang digemari agar siswa dapat lebih mudah mempelajari dan menyelesaikan soal-soal Matematika. 2. Bagi Guru -
Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya sering melatih siswa dengan berbagai metode, media, dan strategi
20
21
pembelajaran, meskipun dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan ketrampilan, sehingga siswa mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. -
Dalam menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran di kelas, hendaknya seorang guru mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), agar diketahui dimana letak persoalan dari kegagalan yang dihadapi, dan dapat diketahui metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter anak didik yang sedang dihadapi
3. Bagi Sekolah Mengingat pentingnya penggunaan media/alat peraga dalam pembelajaran Matematika, dalam hal ini alat peraga lego dalam proses pembelajaran penjumlahan pecahan, hendaknya setiap sekolah menyediakan media yang dibutuhkan oleh guru sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien untuk dilakukan. 4. Bagi Peneliti lain Alat peraga lego yang digunakan dalam penelitian ini hendaknya dikembangkan tidak hanya sampai bentuk 2x4, tetapi lebih kompleks.
22
DAFTAR PUSTAKA
AERA et al.1999.Standards for educational and psychological testing.Washington: AERA. Pennsylvania
Assessment
Through
Themes.Portfolio
Implementation
Guide.
(http://www.sesd.k12.pa.us/steep/Assessment/PIG%20No%20Pics/pig_default.htm). Diakses tanggal 1 Juni 2014. Burks, R. 2010. The Student Mathematics Portfolio: Value Added to Student Preparation?. Primus. ProQuest Journal of Education. Diakses tanggal 1 Juni 2014. Cecil R., Ronald B.R. & Victor W.2009.Measurement and Assessment in Education.New Jersey:Pearson Education,Inc. Dahlan, J.A. 2004. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama melalui Pendekatan Open-Ended. Disertasi Doktor pada PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Hansen, Willy Horn. 1982. The World of LEGO Toys. (http://id.wikipedia.org/wiki/Lego) Diakses pada tanggal 4 Juni 2014 Herman, T. 2006. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Disertasi pada PPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Hudoyo, H. 1998. Pembelajaran Matematika Menurut Pandangan Konstruktivistik. Makalah Disajikan pada Seminar Nasional “Upaya-Upaya Meningkatkan Peran Pendidikan dalam Era Globalisasi” PPS IKIP Malang, 4 April. ________. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika (common textbook). UNM & JICA. Johnson, Ruth.S., Sabrina & Adelaide.2010. Developing Portfolios in Education:A Guide to Reflecyion, Inquiry, and Assessment. California:SAGE Publication, Inc.
23
Linchevski, L., & Kutscher, B. 1998. Tell Me With Whom You’re Learning, and I’ll Tell You How Much You’ve Learned: Mixed-Ability versus Same-Ability Grouping in Mathematics. Journal for Research in Mathematics Education. 29 (5): 533-554. Munandir. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: CV Rajawali. Nitko, Anthony J. & Susan M. Brookhart. 2011. Educational Assesment of Students. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc. Noer, S.H. 2007. Pembelajaran Open-Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Masalah Matematik dan Kemampuan Berpikir Kreatif (Studi Eksperimen pada Salah Satu Siswa SD Bandar Lampung). Tesis pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Russeffendi, E.T. 1991. Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Shadiq, F. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi. Makalah Disampaikan pada Diklat Instruktir / Pengembangan Matematika Jenjang Dasar tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika Yogyakarta. Stepanek, J. 1999. The Inclusive Classroom, Meeting the Needs of Gifted Students: Differentiating Mathematics and Science Instruction, It’s Just Good Teaching. Mathematics and Science Education Center: Northwest Regional Educational Laboratory. Sukarmin. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA Sumarmo, U., dkk. 1994. Suatu Alternatif Pengajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Guru dan Siswa SD. Laporan Penelitian pada Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA IKIP Bandung. Tomlinson, C.A., & Kalbfleisch, M.L. 1998. Teach me, teach my brain: A call for differentiated classrooms. Educational Leadership, 56(3), 52-55.
Lampiran 1 24
ANALISIS HASIL EVALUASI BELAJAR SEMESTER MATA PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN TANGGAL
NO
: IV / I : MATEMATIKA : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
: 6.3 M enjumlahkan pecahan : 5 Agustus 2011 NOMOR SOAL
NAMA SISWA 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Nurtiah Febrianti Ainina Muhadzibah Al Farel Ihza Daviq. P Ahmad Radhynal. A Aka Hariska Manayang Andra Fian Alfarizki Aziizah Putri Hapsari Azizatul Kamaliyah . S Banafsya Jelita Reta. K Bernadine Zidane. Y Bima Anggara Putra Cantika Putri Indrian. T Chamelia Nur Abdillah Dinda Happy Damayanti Erlangga Saputra Fajar Bagus Prananda Gifari Safa Aulia Ica Melinianti Kintana Aldriwan . S Lovita Indah Rinanda Mahalabiah Aisyah. R Mahesa Artama Melnia Peacenawati Muhammad Agung. W Muhammad Bayu. N Nasmila Salsabila . U Naufal Fabian. B Prasetyo Teguh. H R. Aditya Dwi Wicaksono Rico Ardinata. P. N Romzi Daffa Rozan Sabna Aulia Putri Shellanita Novana. C Shifa Salsabila. R. D Salsabila T.A. Satrio Prakoso Utomo Sindi Ariska Puti Titus Perdana Sulistyo Viant Ramadhan Putra Zidan Nurdin Robbi Arafat Anky Pratama Alfani Restu Hafifta Abdul Manap
KKM : 70
B B B B B B B B B B B B B B S B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
KESIMPULAN : 1 NILAI RATA-RATA 2 NILAI KKM s.d. 85 3 NILAI KURANG DARI KKM 4 NILAI DIATAS 85
2
3
4
B B B B B B B B B B B B B B B B B B S B B B B B B B B B B B B B B B S B S B B B B B S S S S B B B S B B B S B B B B S B B S B B B B B B B B B B B B B S S B S B B B S S B S B B B B B S B B B B B S B B B S B S B B B B B S S B B B B S B B S S S B S B B B B B S Rata - rata
: : : :
65 16 22 5
JML
5
6
7
8
9
10
B
S
S B S B B B B B B S B S S B S B B B B B B B B B S S S B S B B B B S S B S B S B B B S
S B B S B S B S S S B B S B S S S B B S S S S S B B B B B B S S B S B B B S S S B B B
S S B S B B S S B S B B S S S B B B B B B B B S B S S S S B B B B S S B S S B S B B S
B B S B B S S S S S B S S S S S B B S S B S S S S B B B B S B S S S S S B S S S S S S
S B B B B S S S B B B B B B S B B B B B S B S B S S B B B B S B S B B B B B S S S B S
S B B S S S B S S B B B B S S S B B S B S B B B S B B B B B S S S B B B B B B B B S B
5 9 8 7 9 6 6 5 7 5 10 7 5 7 0 6 8 9 8 7 6 8 6 7 6 5 7 7 6 9 6 7 6 5 6 8 6 7 5 4 6 8 5
5 1 2 3 1 4 4 5 3 5 0 3 5 3 10 4 2 1 2 3 4 2 4 3 4 5 3 3 4 1 4 3 4 5 4 2 4 3 5 6 4 2 5
ANAK ANAK ANAK
NILAI
50 90 80 70 90 60 60 50 70 50 100 70 50 70 0 60 80 90 80 70 60 80 60 70 60 50 70 70 60 90 60 70 60 50 60 80 60 70 50 40 60 80 50 64.88
KRITERIA KETUNTASAN
KET
TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS
PERBAIKAN PENGAYAAN TERCAPAI TERCAPAI PENGAYAAN PERBAIKAN PERBAIKAN PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN PENGAYAAN TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN PERBAIKAN TERCAPAI PENGAYAAN TERCAPAI TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN PERBAIKAN TERCAPAI TERCAPAI PERBAIKAN PENGAYAAN PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN PERBAIKAN PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN PERBAIKAN PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN
Prosentase 39 % 54 % 12 %
Mengetahui, Kepala Sekolah
Mojokerto, 6 Agustus 2011 Wali Kelas
WIDAYATI, S.Pd NIP. 19510825 197401 2 005
SRI KUSUMANINGSIH, S.Pd NIP.19651214 198803 2 009
ANALISIS HASIL EVALUASI BELAJAR KELAS / SEMESTER MATA PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN TANGGAL
: IV / I : MATEMATIKA : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
: 6.3 M enjumlahkan pecahan : 11 Agustus 2012
KKM : 70
SKOR MAKSIMUM
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
25
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 JML SKO NOMOR SOAL NAMA SISWA R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Stanley Erico 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90 Adela Santiago 10 10 10 10 10 4 0 0 0 0 54 Adi Rizki Nugroho 10 10 10 10 10 10 10 0 0 0 70 Albin Rafid Dwi S 10 10 10 10 5 5 4 0 0 0 54 70 Aldi Alifian 10 10 10 10 10 10 10 0 0 0 Amelia Risky Septiani 10 10 10 10 10 5 0 0 0 0 55 65 Azzizul Zidan.A.Y 10 10 10 10 10 10 5 0 0 0 65 Dicky Ramadhan . S 10 10 10 10 10 10 5 0 0 0 Dwita Satria . P 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 Ervianiko Amanuddin 10 10 10 10 10 4 5 5 0 0 64 Firly Dwi Lianingsih 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 70 Giyo Sekhan Abdilla 10 10 10 10 10 10 10 0 0 0 Irsyad Ramadan 10 10 10 10 10 5 6 0 0 0 61 Irvan Edy Oktaviano 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 60 Kennychi Rama . H 10 10 10 10 10 10 0 0 0 0 La Rose Octaffina 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 Lutfiah Fitria Anggraeni 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 Mochamat Hatta Rajasa 10 10 10 10 10 0 0 0 0 0 50 Muhammad fendy Krisna . 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 Mohamad Raihan P.T 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 95 Nadhinta Aurani Karisma 10 10 10 10 10 10 10 5 5 0 80 65 Nadia Puteri Maharani 10 10 10 10 5 10 0 5 5 0 Nafa Rosalia P. R 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 Nisrina Fairuz Firdaus 10 10 10 10 10 10 10 10 5 0 85 80 Panji Hamdani 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 55 Prameswari Salsabila 10 10 10 10 10 5 0 0 0 0 Rino Al Ubaidillah 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 Robby Perdana Putra 10 10 10 10 10 10 5 0 0 0 65 60 Rohitz Afrizal 10 10 10 10 10 10 0 0 0 0 Sabina Nova . Rahmawati 10 10 10 10 10 10 0 5 0 0 65 Salsabila cahaya Putra Jau 10 10 10 10 10 10 10 5 0 0 75 60 Shinta Wahyu Pramesti 10 10 10 10 10 10 0 0 0 0 Shofia Arizana Zahrotul Qol 10 10 10 10 10 0 0 0 10 5 65 Zahra Filloa 10 10 10 10 10 10 10 4 0 5 79 Ndaru Pamungkas A.S 10 10 10 10 0 0 0 0 0 0 40 55 Ilham Kuswardiansyah 10 10 10 10 10 0 5 0 0 0 Afifah Ramadanti 10 10 10 10 10 5 0 0 0 0 55 Herdandi O. 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 80 Farah Annisa 10 10 10 10 10 10 5 0 0 0 65 Dwiki Darmawan 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90 Surya Pratama 10 10 10 10 10 0 0 0 0 0 50
Rata - rata KESIMPULAN : 1 NILAI RATA-RATA 2 NILAI KKM s.d. 85 3 NILAI KURANG DARI KKM 4 NILAI DIATAS 85
: : : :
69 17 21 3
ANAK ANAK ANAK
NILAI
90 54 70 54 70 55 65 65 80 64 80 70 61 80 60 80 80 50 80 95 80 65 80 85 80 55 80 65 60 65 75 60 65 79 40 55 55 80 65 90 50 69.073
KRITERIA KETUNTASAN
TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS
Prosentase 41 % 51 % 7%
Mengetahui, Kepala Sekolah
Mojokerto, 11 Agustus 2012 Wali Kelas
WIDAYATI, S.Pd NIP. 19510825 197401 2 005
N.CHANIA ZAMZANI, S.Pd NIP. 19850318 200903 1 004
KET
PENGAYAAN PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN PERBAIKAN PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI PENGAYAAN TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN PERBAIKAN PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN PERBAIKAN PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN PENGAYAAN PERBAIKAN
ANALISIS HASIL EVALUASI BELAJAR KELAS / SEMESTER MATA PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN TANGGAL
SKOR MAKSIMUM
: IV / I : MATEMATIKA : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
: 6.3 M enjumlahkan pecahan
20 15 25 20 20
JML KRITERIA NILAI SKOR KETUNTASAN
NOMOR SOAL
NAMA SISWA Adelia Nickmarina Adinda Salsabila Aditya Kurniawan Aldiansyah Rizky Andhika Pratama Andriani Anggraeni Anggun Prasetya. N Ayu Putri Damai Hati Daeng Meilani. A. Putri Dayra Viona Agatha Devandy Rasyid. Z Dyah Esti Rahayu Farah Annisa Ferdi Kurnia. S Firidha Insella Hana Farrellansyah. L Haris Iqbal . F Ilham Anggi Hermanto Indah Nur Haq Irviana Exa Putri Isnaeni Fauziyyah Laurita Anggela Lentera Siti Aisyah Lutfiah Hanin Nabila Sofia. M Naufal Hammam Niken Dwi Agustin Nurul Hasanah Prasastio Giri Ranisma Dwi. J Rizal Bagas Rofiatus Zahro Tarissa Seshita Stanley Erico Wina Widiah Ningrum Winda Rahma Ahsania Yordan Dwi. J Dzaky Ryan Hanafi Virahma Insela
KKM : 70
: 4 Agustus 2013
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
26
1
2
3
4
5
20 20 20 5 20 20 20 20 20 20 20 15 20 20 15 20 20 15 20 20 20 5 20 20 5 10 20 20 15 20 20 10 20 20 15 20 20 20 15 5
15 10 10 15 10 15 10 15 15 15 15 13 15 15 10 5 15 13 10 15 15 15 15 15 15 5 10 15 13 15 15 15 15 15 10 15 10 15 10 10
25 20 23 10 20 15 23 11 25 15 15 14 25 25 10 25 25 11 20 25 15 15 15 15 15 15 23 25 15 15 15 25 25 15 15 10 12 15 15 23
3 5 10 5 10 10 10 20 20 20 15 11 10 10 10 5 20 11 5 20 5 5 20 20 20 20 10 20 11 15 15 15 20 20 11 20 6 20 8 15
4 5 10 10 10 5 10 5 10 5 5 10 5 10 10 10 10 10 10 10 10 5 5 5 10 10 5 10 10 10 10 5 10 10 10 12 5 10 5 5
90 63 73 75 73 83 73 76 90 80 75 63 75 90 58 81 80 60 73 90 80 77 80 80 81 80 73 78 64 80 76 75 77 80 61 77 79 78 61 78
: : : :
70 16 19 5
TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TDK TUNTAS
PERBAIKAN PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI TERCAPAI PENGAYAAN TERCAPAI TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI TERCAPAI PERBAIKAN PERBAIKAN PENGAYAAN PERBAIKAN PERBAIKAN PENGAYAAN PERBAIKAN PERBAIKAN TERCAPAI TERCAPAI PERBAIKAN PERBAIKAN PERBAIKAN PENGAYAAN PERBAIKAN TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI PENGAYAAN TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI PERBAIKAN PERBAIKAN
69.53
Rata - Rata KESIMPULAN : 1 NILAI RATA-RATA 2 NILAI KKM s.d. 85 3 NILAI KURANG DARI KKM 4 NILAI DIATAS 85
67 60 73 45 70 65 73 71 90 75 70 63 75 80 55 65 90 60 65 90 65 45 75 75 65 60 68 90 64 75 75 70 90 80 61 77 53 80 53 58
KET
ANAK ANAK ANAK
Prosentase 39 % 46 % 12 %
Mengetahui, Kepala Sekolah
Mojokerto, 4 Agustus 2013 Wali Kelas
S U M A RN O,S.Pd NIP. 19630907 198303 1 009
AGATHA SULAMI, S.Pd NIP. 19560213 1976001 2 004
27
Lampiran 2 LAPORAN KEGIATAN DISKUSI DENGAN TEMAN SEJAWAT Sekolah
: SDN Balongsari 1 Kota Mojokerto
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: IV / 1
Kompetensi Dasar
: Penjumlahan Pecahan
Hari / Tanggal
: Rabu, 6 Agustus 2014
A. Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika di SD Negeri Balongsari 1 selama ini kurang memperhatikan karakteristik siswa, dan amanat kurikulum yang berlaku. Salah satunya disebabkan
kurangnya
media
pembelajaran
yang
menunjang,
sehingga
keberhasilan pembelajaran kurang maksimal dan pembinaan karakter belum tercapai sesuai harapan. Hal ini tampak dari nilai ulangan harian materi penjumlahan pecahan anak kelas 4 dari beberapa tahun mulai 2011/2012 s.d. 2013/2014 mengalami keprihatinan, yaitu nilai ketuntasan masih berkisar 50%. Ketidak berhasilan peserta didik dalam mencapai target ketuntasan disebabkan beberapa faktor. Berikut hasil diskusi antara guru dan teman sejawat dalam mendeskripsikan faktor – faktor yang menyebabkan ketidak berhasilan itu. Faktor dari guru -
Metode yang digunakan guru belum optimal, dengan cara mengubah dominasi metode ceramah menjadi metode diskusi -
Guru tidak menggunakan alat peraga/media
Faktor dari peserta didik 1. Masih kurangnya tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran. 2. Peserta didik kurang mampu merespon pertanyaan guru dengan benar. 3. Peserta didik kelihatan kurang aktif 4. Peserta didik kurang berlatih soal-soal latihan.
28
B. Masalah yang akan diatasi 1. Penggunaan metode pembelajaran 2. Penggunaan media pembelajaran C. Cara Mengatasi 1. Guru lebih mengoptimalkan dalam proses diskusi kelompok dengan cara memanfaatkan peraga lego 2. Guru banyak memberikan latihan soal-soal. D. Hasil yang diharapkan 1. Prosentase ketuntasan minimal terangkat sampai 70% dengan KKM 70 2. Nilai rata-rata siswa minimal diatas KKM
29
Lampiran 3 RENCANA PEMBELAJARAN Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: IV / 1
Waktu
: 2 x 35 menit
Pelaksanaan
: Jum’at, 15 Agustus 2014
Sekolah
: SDN Balongsari 1
A. Standar Kompetensi 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar 6.3. Menjumlahkan pecahan. C. Indikator 1
Mengidentifikasi pecahan senilai
2
Menjumlahkan pecahan berpenyebut sama
3
Menjumlahkan pecahan berpenyebut tidak sama
D. Tujuan Pembelajaran. Dengan menggunakan alat peraga lego, siswa dapat menjumlahkan pecahan secara konseptual dan kongkrit. E. Metode Pelajaran diskusi, pemberian tugas. F. Materi Pembelajaran Penjumlahan pecahan
30
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1) Kegiatan awal ( 5 menit ) a.
Membuka pelajaran : -
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
- Mengecek kehadiran siswa. b. Apersepsi : Guru mengadakan tanya jawab tentang pecahan senilai c.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan inti ( 40 menit ) a) Siswa memperhatikan alat peraga lego yang ditunjukkan guru. b) Siswa mengidentifikasi berbagai bentuk pecahan dari alat peraga lego c) Siswa dibagi dalam kelompok d) masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang diberikan guru. e) Dengan bimbingan guru setiap kelompok mendiskusikan lembar kerja kelompok dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawabannya. f)
Guru berkeliling sambil membimbing kelompok yang memerlukan bantuan sekaligus penilaian proses.
g) Salah satu nomor ditunjuk untuk mewakili masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. h) Kelompok lain memberi tanggapan dari hasil presentasi itu. i)
Guru memvalidasi hasil kerja kelompok.
j)
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas.
k) Siswa menulis kesimpulan dengan urut dan jelas. 3) Kegiatan Akhir ( 20 menit ) a.
Siswa mengerjakan tes formatif.
b. Guru menilai hasil pekerjaan siswa. c. Guru menganalisa tes formatif. 4) Tindak lanjut ( 5 menit ) a.
Guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.
b. Guru memberi tugas PR sebagai perbaikan dan pengayaan. c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
31
G. Media dan Sumber Belajar 1. Media Alat peraga lego 2. Sumber Belajar Silabus BNSP Kelas IV tahun 2014 Buku Gemar Matematika IV Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas halaman 3452 Buku Penunjang Gemar Belajar Matematika 4 KTSP Penerbit “Aneka Ilmu” halaman 26-37 H. Evaluasi 1. Prosedur Penilaian a. Tes awal
:
-
b. Tes dalam proses
:
Mengamati diskusi kelompok (Mengerjakan LK)
c. Tes Akhir
:
Tes Formatif ( pada kegiatan akhir )
2. Jenis Tes
:
Tes Tertulis
4 Bentuk Tes
:
Isian
5 Alat Penilaian a. Lembar Kerja Kelompok
:
terlampir
Soal Tes Formatif
:
terlampir
Kunci jawaban
:
terlampir
Kriteria Penilaian
:
b. Lembar tes formatif
terlampir
ANALISIS HASIL EVALUASI BELAJAR
Lampiran 4 KELAS / SEMESTER MATA PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN TANGGAL SKOR MAKSIMUM NO NAMA SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Adelia Nickmarina Adinda Salsabila Aditya Kurniawan Aldiansyah Rizky Andhika Pratama Andriani Anggraeni Anggun Prasetya. N Ayu Putri Damai Hati Daeng Meilani. A. Putri Dayra Viona Agatha Devandy Rasyid. Z Dyah Esti Rahayu Farah Annisa Ferdi Kurnia. S Firidha Insella Hana Farrellansyah. L Haris Iqbal . F Ilham Anggi Hermanto Indah Nur Haq Irviana Exa Putri Isnaeni Fauziyyah Laurita Anggela Lentera Siti Aisyah Lutfiah Hanin Nabila Sofia. M Naufal Hammam Niken Dwi Agustin Nurul Hasanah Prasastio Giri Ranisma Dwi. J Rizal Bagas Rofiatus Zahro Tarissa Seshita Stanley Erico Wina Widiah Ningrum Winda Rahma Ahsania Yordan Dwi. J Virahma Insela
32
: IV / I : MATEMATIKA : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
: 6.3 M enjumlahkan pecahan
KKM : 70
: 20 Agustus 2014 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 JML SKO NOMOR SOAL R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NILAI
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Rata -
100 70 70 65 100 95 85 75 100 80 90 70 85 90 85 80 80 95 85 100 85 65 85 95 85 90 95 90 85 90 90 90 85 95 80 85 90 85 90 86.026
KESIMPULAN : 1 NILAI RATA-RATA 2 NILAI KKM s.d. 85 3 NILAI KURANG DARI KKM 4 NILAI DIATAS 85
: : : :
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 rata
86 19 2 18
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
ANAK ANAK ANAK
10 10 10 5 10 5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
10 10 10 5 10 10 5 5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 5 10 10
10 0 0 5 10 10 10 0 10 5 10 0 5 10 5 10 10 20 10 10 5 5 10 10 10 10 10 5 5 10 10 10 0 10 10 5 10 10 10
10 0 0 0 10 10 10 10 10 5 5 0 5 5 5 0 0 5 5 10 10 5 5 10 5 10 10 10 5 10 5 10 10 10 0 5 5 5 5
10 0 0 0 10 10 0 0 10 0 5 0 5 5 5 0 0 0 0 10 0 0 0 5 0 0 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 10 0 5
100 70 70 65 100 95 85 75 100 80 90 70 85 90 85 80 80 95 85 100 85 65 85 95 85 90 95 90 85 90 90 90 85 95 80 85 90 85 90
KRITERIA KETUNTASAN
TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TDK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
Prosentase 46 % 5% 44 %
Mengetahui, Kepala Sekolah
Mojokerto, 20 Agustus 2014 Guru Pengajar
S U M A RN O,S.Pd NIP. 19630907 198303 1 009
N.CHANIA ZAMZANI, S.Pd NIP. 19850318 200903 1 004
KET
PENGAYAAN TERCAPAI TERCAPAI PERBAIKAN PENGAYAAN PENGAYAAN TERCAPAI TERCAPAI PENGAYAAN TERCAPAI PENGAYAAN TERCAPAI TERCAPAI PENGAYAAN TERCAPAI TERCAPAI TERCAPAI PENGAYAAN TERCAPAI PENGAYAAN TERCAPAI PERBAIKAN TERCAPAI PENGAYAAN TERCAPAI PENGAYAAN PENGAYAAN PENGAYAAN TERCAPAI PENGAYAAN PENGAYAAN PENGAYAAN TERCAPAI PENGAYAAN TERCAPAI TERCAPAI PENGAYAAN TERCAPAI PENGAYAAN
33 Lampiran 5 REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
No
Skor Penilaian
Aspek yang Dinilai
1
2
3
4
1.
Membuka pelajaran
2.
Melakukan apersepsi
V
Sangat Baik
3.
Penyampaian tujuan pembelajaran
V
Sangat Baik
4.
Memotivasi siswa dalam pembelajaran Penggunaan alat peraga/media
V
Sangat Baik
V
Sangat Baik
5. 6. 7. 8. 9.
V
Kriteria
Penggunaan metode dan teknik pembelajaran Penguasaan kelas pembelajaran
Baik
V
Memberi kesempatan bertanya dan tanggapan pada siswa Penguasaan materi
10. Membimbing siswa menyelesaikan soal 11. Memberikan evaluasi
V
12. Interaksi guru dengan siswa
V
Baik V
Sangat Baik
V
Sangat Baik
V
Sangat Baik Baik
V
13. Pembelajaran sesuai dengan alokasi
Sangat Baik Baik
V
Sangat Baik
V
Sangat Baik
waktu 14. KBM sesuai dengan RPP dan silabus JUMLAH
52
Prosentase
92,8 %
Jumlah skor Prosentase =
x 100 % Skor maksimal
52 = -------------------------14 X 4 = 92,8%
x 100 %
34 Lampiran 6 REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Skor Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1
2
3
Siswa aktif memberikan respon terhadap apersepsi yang diberikan guru. Siswa termotivasi untuk menggunakan kemampuan berfikirnya Siswa aktif dan antusias dalam
4 V
Sangat Baik
V
Sangat Baik
V
mengikuti pembelajaran Matematika Siswa belajar dalam keadaan senang
Baik
V
dan gembira Terjadi interaksi antara siswa dengan
V
siswa Terjadi interaksi antara guru dengan
Sangat Baik
Baik
V
siswa
Kriteria
Sangat Baik
7.
Siswa berani untuk bertanya
V
Baik
8.
Siswa melaksanakan refleksi
V
Baik
JUMLAH
28
Prosentase
87,5 %
Jumlah skor
Prosentase
=
x 100 Skor maksimal 28
=
x 100 32
=
87,5 %
35 Lampiran 7 INDIKATOR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA No 1.
Aspek yang Dinilai
Skor Penilaian 1
2
3
4
Tidak Aktif
Kurang Aktif
Aktif
Sangat Aktif
termotivasi
Sangat termotivasi
Siswa aktif memberikan respon terhadap apersepsi yang diberikan guru.
2.
Siswa termotivasi untuk menggunakan kemampuan berfikirnya
3.
Siswa aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran Matematika
4.
Siswa belajar dalam keadaan senang dan gembira
5.
Terjadi interaksi antara siswa dengan siswa
6.
Terjadi interaksi antara guru dengan siswa
7.
Siswa berani untuk bertanya
8.
Siswa melaksanakan refleksi
Kurang Tidak termotitermotivasi vasi Tidak Aktif
Kurang Aktif
Aktif
Sangat Aktif
Tidak senang
Kurang senang
senang
Sangat Senang
Tidak interaksi
Kurang interaksi
Berinteraksi
Sangat berinteraksi
Tidak interaksi
Kurang interaksi
Berinteraksi
Sangat berinteraksi
Tidak berani
Kurang berani Berefleksi Tidak sebagian bereflesi kecil
Berani Berefleksi diatas 50%
Sangat berani Berefleksi hampir sempurna
36 Lampiran 8 LEMBAR KERJA 1
Nama Kelompok : 1…………………………., 2……………………….., 3………………… 4…………………………...,5……………………….,6…………………. Buatlah nilai pecahan dari lego perdelapanan berikut bersama kelompokmu, kemudian warnai nilai pecahan sesuai gambar tersebut! Contoh :
Nilai pecahan =
Hasil menyusun
hasil mewarnai
37
38 Buatlah seperti contoh : 1.
+
+
…………………..
=
…………………..
=
…………………..
2. +
=
+
=
3. +
…………………..
…………………..
=
=
…………………..
4.
+
=
+
=
5.
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: IV / 1
Pelaksanaan
: Jum’at, 15 Agustus 2014
Sekolah
: SDN Balongsari 1
Kerjakan soal berikut dengan benar!
…
1.
6.
2.
7.
3.
8.
4.
9.
5.
10.
Kunci Jawaban
1. 3/8
6. 7/8
2. ¾
7. 1
3. ¾
8. 3/4
4. 7/8
9. 1
5. 7/8
10. 1 ¼
Lampiran 9
LEMBAR PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : N. CHANIA ZAMZANI, S.Pd NIP : 19850318 200903 1 004 Jabatan : Guru kel as V I Unit Kerja : SDN Bal ongsari 1 Alamat : J l n. Ga j a hm ad a 15 1 K ot a Moj ok e rt o Telp. Sekolah : 032 1 -32 42 51 Dengan ini menyatakan bahwa : 1. tulisan yang saya susun untuk mengikuti Simposium guru nasional seluruhnya merupakan hasil karya sendiri 2. bagian-bagian tertentu dalam penulisan, yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. 3. apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tulisan ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan hak sebagai peserta atau sebagai juara yang saya sandang serta sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Demikian pernyataan ini dibuat den gan sebenar-benarnya, dipertanggungjawabkan pada saat ini atau masa yang akan datang.
dan
dapat
Mojokerto, 28 Oktober 2015 Pembuat Pernyataan
N. CHANIA ZAMZANI, S.Pd Nip. 19850318 200903 1 004