PENINGKATAN PRESTASI FISIKA MATERI GERAK LURUS BERATURAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA PAPAN LUCUR PADA SISWA KELAS XE SMAN 1 RANDANGAN (Perfomance Improvement Motion Matter Physics Reguler Straight Through Quantum Learning Strategies Teaching Media Skateboards In Xe Grade Students of SMAN 1 Randangan) Tarmuji Sekolah SMAN 1 Randangan Jalan Trans Sulawesi, Desa Motolohu, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo Email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Quantum Teaching yang dapat meningkatkan hasil belajar fisika materi gerak peserta didik kelas XE SMA Negeri 1 Randangan tahun pelajaran 2014.Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XE SMA Negeri 1 Randangan yang berjumlah 36 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengacu pada model Taggart. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: Perencanaan tindakan, Pelaksanaan tindakan, Pengamatan,dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual tipe problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik kelas XE SMA Negeri 1 Randangan. Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan 70% pada siklus II disbanding siklus I yang meningkathanya 45 %. Hasil belajar pada siklus I memiliki rerata nilai 69 dan pada siklus II memiliki rerata nilai 79. Strategi pembelajaran kontekstual tipe Quantum Teaching yang dapat meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik kelas XE SMA Negeri 1 Randangan adalah dengan menggunakan pendekatan kelompok disertai adanya aturan tegas pada saat pembelajaran berlangsung. Kata kunci : Hasil belajar; fisika; model pembelajaran; kontekstual; quantum teaching ABSTRACT This study aims to determine how Quantum teaching can improve learning outcomes motion of matter physics learner Xe class SMAN 1 RANDANGAN the academic year 2014.this subjek study is Xe grade student of SMAN 1 RANDANGAN totalling 36 people. This study is a qualitative study using reaserch methods class action (PTK),which refers to the model taggart.this study conducted by two cycles.each cycle consist of four stages,planning,action,action,observation,reflection. This restult of this study indicate that the application of contextual learning model type of problem based learning can improve learning outcomes Xe grade physics students SMAN 1 RANDANGAN.this study of students has increased by 70% in the second cycle than the cycle 1increased only 45%. This learning result in cycle 1 has an average value of contextual learning strategi 78.Quantum teaching type that can improve learning outcomes Xe grade physics students SMAN 1 RANDANGAN is to use a team approach with their strict rules on when learning takes place. Keyword: Learning outcomes; physics; learning model; contextual; quantum teaching
44
PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam khusunya fisika berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga fisika bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas, 2006 : 5). Salah satu jenis strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa secara aktif berpartissi dalam pembelajaran dan menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar adalah Pembelajaran dengan menerapkan strategi Quantum Teaching. Menurut Bobby De Porter dalam buku Quantum Teaching (dalam Ani , 2003:3) menjelaskan Quantum Teaching adalah konsep yang menguraikan cara-cara baru dalam memudahkan proses belajar mengajar , Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mengambil judul : βPeningkatan prestasi belajar fisika materi Gerak lurus beraturan (GLB) beraturan melalui strategi pembelajaran Quantum Teaching dengan media papan luncur pada siswa kelas X- E SMAN 1 Randangan tahun pelajaran 2015 Rumusan dan hipotesis penelitian Sesuai dengan Rumusan Masalah penelitian ini bertujuan untuk :
,
1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dan mengetahui peningkatan prestasi belajar fisika materi Gerak lurus beraturan (GLB) beraturan melalui strategi pembelajaran Quantum Teaching dengan media papan luncur pada siswa kelas X- E SMAN 1 Randangan. Hipotesa dalam penelitian tindakan ini adalah : βPenerapan pembelajaran Quantum teaching dengan media papan luncur dapat meningkatkan prestasi belajar fisika materi Gerak lurus beraturan (GLB) beraturan kelas X- E SMA Negeri 1 Randangan Pohuwatoβ Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Randangan Pohuwato dan berlangsung selama 1 ( satu) semester ( ganjil ) Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan terdiri dari 2 siklus dan tiap siklusnya terdiri dari 1 kegiatan tatap muka , dengan masing β masing tatap muka selama 2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit ). Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hal ini dapat dilihat dalam Gb. 3.1 sebagai berikut :
Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
? Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto dkk, 2007:9)
45
Dari gambar diatas dapat dijelaskan prosedur dalam penelitian ini adalah : 1. Siklus I a. Perencanaan, b. Pelaksanaan, c. Pengamatan, d. Refleksi 2. Siklus II a. Perencanaan, b. Pelaksanaan, c. Pengamatan, d. Refleksi Mengevaluasi proses dan hasil belajar apakah sudah sesuai dengan kriteria yang diharapkan. A. Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas SMA Negeri 1 Randangan Kabupaten Pohuwato sejumlah 36 siswa. Karakteristik responden adalah kelompok siswa yang beragam dari segi jenis kelamin dan tingkat prestasi belajarnya. B. Sumber Data Data yang diambil dalam penelitian ini adalah : 1. Nilai hasil belajar yang di dapatkan dari tes hasil belajar setiap akhir siklus pembelajaran. 2. Aktivitas siswa diambil dari lembar pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. 3. Respon siswa didapatkan dari angket respon siswa. C. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, tes dan angket. D. Analisis Data Setelah semua data terkumpul, kemudian dianalisis sebagai berikut : 1. Data Hasil Belajar Siswa Dalam penelitian ini siswa dikatakan tuntas secara individual apabila skornya mencapai 75. Ketuntasan klasikal dicapai apabila dalam satu kelas siswa yang tuntas secara individu minimal 80 % dari keseluruhan siswa. 2. Data hasil pengamatan Aktivitas siswa
Dalam penelitian ini siswa dikatakan aktif apabila skor aktivitasnya minimal mencapai 70 % dari skor maksimal. Secara klasikal siswa dikatakan aktif apabila dalam satu kelas siswa yang aktif secara individu minimal 80 % dari keseluruhan siswa 3. Respon siswa Setelah data terkumpul dianalisis dengan rumus sebagai berikut : ππππ πππ π€π Nilai respon siswa = ππππ ππππ ππππ x 100 Setiap pernyataan Ya mendapat Skor = 1 Setiap pernyataan Tidak mendapat Skor = 0 Siswa secara individual dikatakan member respon positif apabila nilainya β₯ 70. Kelas dikatakan memiliki respon yang positif apabila dalam satu kelas ada 85 % siswa yang memberi respon positif. Dengan rumus : P = %
πππ π€π π¦πππ ππππππππ πππ πππ πππ ππ‘ππ ππππ’ππ’β π ππ π€π
x 100
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi setiap siklus a. Data rencana, pelaksanaan, pengamatan refleksi setiap siklus : 1. Data Hasil Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa seperti pada tabel berikut : Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I Nilai Kriteria Frekuensi % < 70 β₯70
Tidak Aktif Aktif
6 24
25,80 74,19
2. Data Hasil Belajar Siswa Hasil tes prestasi yang dilakukan setelah berlangsungnya pembelajaran adalah sebagai berikut :
46
Tabel 2. Rekapitulasi hasil belajar siswa mata pelajaran siklus I KKM Keterangan Frekuensi % β₯ 75 Tuntas 26 70,96 < 75 Belum Tuntas 4 29,03 3. Data Hasil Respon Siswa Dari hasil skoring terhadap angket respon siswa didapat hasil sebagai berikut : Tabel 3. Rekapitulasi hasil respon siswa mata pelajaran siklus I Nilai Kriteria Frekuensi % β₯70 Positif <70 Negatif
24 6
77,41 22,58
Refleksi (Reflection) Dari data yang diperoleh setelah penelitian siklus I dilaksanakan, maka terdapat beberapa hal yang perlu dibahas secara lebih lanjut, yaitu : 1) Aktivitas Siswa Setelah peneliti memperoleh data nilai rata-rata siswa pada siklus I yang baru mencapai 74,19% 2) Hasil Belajar Siswa Setelah peneliti memperoleh data nilai rata-rata siswa pada siklus I yang baru mencapai 70,96%. 3) Respon Siswa Setelah peneliti memperoleh data respon siswa pada siklus I yang baru mencapai 77,41%. Secara klasikal siswa belum menunjukkan respon positif terhadap pembelajaran. 2. Siklus II Langkah β langkahnya adalah sebagai berikut : a. Perencanaan (Planning) b. Pelaksanaan ( Acting) Kegiatan pembelajaran berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah β langkah sebagai berikut : 1) Kegiatan Awal 2) Kegiatan Inti a) Guru menugaskan masing-masing siswa dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan yang ada di LKS berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Tampak beberapa siswa dalam kelompok mengerjakan dengan lancar. Dalam melakukan percobaan siswa sudah terlihat terampil dalam menggunakan peralatan. Selama percobaan guru memberikan bimbingan pada masingmasing kelompok yang merasa kesulitan. b) Guru menugaskan masing β masing kelompok untuk memaparkan hasil dengan cara mengundi. c) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil pekerjaannya dengan diwakili oleh dua orang siswa. Saat sesi tanya jawab berlangsung siswa-siswi terdiam, sehingga guru harus menawarkan pertanyaan beberapa kali, baru kemudian terjadi Tanya jawab. 3) Kegiatan Akhir d) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang telah dibahas untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi Gerak lurus beraturan (GLB) beraturan. e) Guru bersama-sama siswa merayakan kesuksesan pembelajaran kali ini dengan bertepuk tangan dan bernyanyi bersama. c. Pengamatan (Observing) Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh data-data sebagai berikut : 1. Data Hasil Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa seperti pada tabel berikut : Tabel 4.
Nilai < 70 β₯ 70
Rekapitulasi Nilai Aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus II Kriteria Frekuensi % Tidak Aktif Aktif
3 27
12,90 87,10
47
2. Data Hasil Belajar Siswa Sedangkan hasil tes prestasi yang dilakukan setelah berlangsungnya pembelajaran adalah sebagai berikut : Tabel 5. Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus II KKM Kriteria Frekuensi % β₯ 75 Tuntas 28 90,32 < 75 Belum 2 9,68 Tuntas Dari Tabel 5 di atas dapat dikatakan bahwa pada siklus II siswa yang tuntas mencapai 90,32% dan yang belum tuntas 9,68%, sehingga pada siklus II sedah melebihi indikator yang telah ditentukan yaitu minimal 85% siswa sudah 1. Aktivitas Siswa
tuntas belajar, sehingga tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. 3. Data Hasil Respon Siswa
Dari hasil skoring terhadap angket respon siswa didapat hasil sebagai berikut : Tabel 6. Rekapitulasi hasil respon siswa mata pelajaran siklus II Nilai Kriteria Frekuensi % β₯70 <70
Positif Negatif
28 2
90,32 9,68
PEMBAHASAN Dari data-data hasil penelitian dilakukan pembahasan sebagai berikut :
Tabel 7. Persentase peningkatan aktivitas siswa siklus I dan II Hasil Data yang diperoleh Siklus I Siklus II Frekuensi % Frekuensi % β siswa yang tuntas 24 74,19 27 87.10 Indikator β₯ 85 % Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dan II secara keseluruhan dapat digambarkan dengan histogram berikut :
perlu
77.41
Peningkatan 12,91% 87,10
100 50
0 Siklus I
Siklus II
Gambar 2. Histogram Aktivitas siswa Siklus I sampai dengan siklus II 2. Hasil Belajar Siswa Tabel 8. Persentase peningkatan hasil belajar siswa siklus I dan II Hasil Data yang diperoleh Siklus I Siklus II Frekuensi % Frekuensi % β siswa yang tuntas 22 70,96 28 90,32 Indikator β₯ 80% Hasil belajar siswa pada siklus I dan II secara keseluruhan dapat digambarkan dengan histogram berikut :
70.96
Peningkatan 19,36% 90.32
100 50 0 Siklus I
Siklus II
48
Gambar 3. Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus I sampai dengan siklus II Respon siswa pada siklus I dan II secara keseluruhan dapat digambarkan dengan histogram berikut
90.32
77.41 100 0 Siklus I
Siklus II
Gambar 4. Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus I sampai dengan siklus II 3. Respon Siswa Tabel 9. Persentase Peningkatan respon siswa siklus I dan II Hasil Data yang diperoleh Siklus I Siklus II Frekuensi % Frekuensi % β siswa yang memberi respon 24 77,41 28 90,32 positif Indikator β₯ 85%
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : Penggunaan Strategi pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar fisika materi Gerak lurus beraturan (GLB) beraturan pada siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Randangan Kabupaten Pohuwato pada Tahun Pelajaran 2015. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas siswa 77,41% pada siklus I dan 87,10% pada siklus II. Hasil belajar siswa 70,96% pada siklus I dan 90,32% pada siklus II. Respon siswa 77,41% pada siklus I dan 90,32% pada siklus II.
Peningkatan
12,91
Susilana, Rudi & Riyana, Cepi. 2007. Media Pembelajaran : Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian, Bandung : Wacana Prima.
DAFTAR PUSTAKA Bobby De Porter. 2003. Quantum Teaching, Terjemahan oleh Ary Nilandari Cet. XI. Bandung : Kaifa. Depdiknas, 2006. Standar Kompetensi mata pelajaran SMA. Jakarta. Suharsimi Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara.
49