ABORTUS DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA DAN HUKUM KESEHATAN
OLEH :
NAMA
: I WAYAN AGUS MAS ADI PUTRA
NIM.
: 0816051235
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
SKRIPSI
ABORTUS DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA DAN HUKUM KESEHATAN
Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Udayana
I Wayan Agus Mas Adi Putra NIM. 0816051235
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur sudah sepantasnya dipanjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban terakhir sebagai mahasiswa guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan studi Program Sarjana (S1) pada Fakultas Hukum Universitas Udayana. Adapun judul skripsi ini adalah “ ABORTUS DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA DAN HUKUM KESEHATAN ”. Penulis menyadari bahwa kekurangan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, untuk menyempurnakan isi skripsi ini penulis mengharapkan kritik, saran dan bimbingan serta petunjuk-petunjuk dari semua pihak guna kelengkapan dan penyempurnaan skripsi ini Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sedalamdalamnya kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, S.H., M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana; 2. Bapak I Nyoman Suyatna, S.H., M.H. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Udayana; 3. Bapak I Wayan Bela Siki Layang, S.H., M.H., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Udayana;
iv
4. Bapak I Wayan Suardana, S.H., M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Udayana; 5. Bapak A.A Gede Oka Parwata, SH.,MSi., selaku Ketua Program Ekstensi Fakultas Hukum Universitas Udayana; 6. Bapak AA. Ngurah Yusa Darmadi., SH., MH., selaku Ketua Program Bagian Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana; 7. Bapak AA. Ketut Sukranatha, SH, selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing saya dari awal kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana; 8. Bapak Dr. I Gst. Ketut Ariawan, SH.,MH selaku Pembimbing I yang sangat sabar dalam memberikan bimbingan, masukan-masukan, saran-saran kepada penulis dan berkenan meluangkan waktu beliau guna memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini; 9. Bapak
I Made Tjatrayasa, SH.,MH., selaku Pembimbing II yang sangat sabar dalam
memberikan bimbingan, masukan-masukan, saran-saran kepada penulis dan berkenan meluangkan waktu beliau guna memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini; 10. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang selama ini telah mengajar dan memberikan ilmu pengetahuannya kepada saya; 11. Bapak/Ibu Pegawai Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Udayana yang selalu memberikan bantuan dalam pengurusan akademik dari awal perkuliahan sampai sekarang; 12. Bapak/Ibu Pegawai Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah membantu dalam pencarian literatur yang saya pergunakan dalam penyusunan skripsi ini; 13. Kedua Orang tua yang penulis cintai, I Wayan Sudita dan Ni Kadek Agustini, yang selalu memberikan kasih sayang, nasehat dan semangat kepada saya dalam penyusunan skripsi ini;
v
14. Nenek Ponisri yang penulis cintai, yang telah banyak memberikan bantuan materiil maupun imateriil selama menempuh masa pendidikan; 15. Teman-teman penulis, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah menemani hari-hari penulis selama kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana, serta memberi semangat dan dorongan mental untuk menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi perkembangan ilmu hukum pada khususnya. Denpasar, 06 April 2015
Penulis
vi
x
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.
Denpasar , 06 April 2015
Yang menyatakan,
I Wayan Agus Mas Adi Putra NIM. 0816051235
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................................
i
HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM.........................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................................
iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
iv
HALAMAN SURAT PERNYATAAN ASLI ....................................................................
vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................................
vii
ABSTRAK .........................................................................................................................
x
BAB I
1
PENDAHULUAN ...........................................................................................
1.1 Latar Belakang
................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................................
6
1.3 Ruang Lingkup Masalah .....................................................................................................
6
1.4 Orisinalitas Penelitian .........................................................................................................
6
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 9 a. Tujuan Umum
9
b. Tujuan Khusus
9
1.6 Manfaat Penelitian
.......................................................................................................... 10
a. Manfaat Teoritis
10
b. Manfaat Praktis
10
1.7 Landasan Teoritis
.......................................................................................................... 10
1.8 Metode Penelitian
.......................................................................................................... 23
vii
2 BAB
BAB
II
TINJAUAN UMUM TENTANG ABORTUS ........................................................
29
2.1 Tahap Penciptaan Janin Manusia ........................................................................................
29
2.2 Sejarah Abortus Secara Singkat ..........................................................................................
32
2.3 Pengertian Abortus dan Macam-macamnya .......................................................................
35
2.4 Aspek Hukum Abotus .........................................................................................................
40
2.5 Cara-caradan Tindakan Dilakukan Aborsi..........................................................................
42
III
KEBIJAKAN KRIMINALISASI ABORTUS PROVOKATUS .............................
47
3.1 Abortus Provokatus dalam Peraturan Perundang-undangan...............................................
47
3.2 Kasus Praktek Abortus Provokatus Criminalis di Masyarakat ...........................................
50
3.3 Perkembangan Teknologi Kedokteran dapat dipakai dalam
BAB
AB
Menentukan tindak Kejahatan Abortus ..............................................................................
57
3.4 Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya Abortus ........................................................
60
IV
V
TINJAUAN HUKUM TERHADAP ABORTUS ...................................................
67
4.1
Pandangan Pakarterhadap Abortus ..................................................................
67
4.2
Pertanggungjawaban Pelaku tindak pidana Abortus Criminalis ....................
69
P E N U T U P ..........................................................................................................
75
5.1
Kesimpulan ......................................................................................................
75
5.2
Saran-Saran .....................................................................................................
76
DAFTAR PUSTAKA RINGKASAN
viii
3
ABSTRACT
Name
: I Wayan Agus Mas Adi Putra
Section
: Criminal Law
Title
: Abortion in Criminal Law and Legal Health Perspectives
Abortion is the termination of pregnancy before the baby is in the womb of a woman old enough. The practice of abortion is if done carelessly can cause serious health risks, even for certain women, abortion can affect the physical, emotional and spiritual, and therefore required the strict law, not contradictory to eradicate the practice of abortion. In the Hindu religion practiced by the majority of the people of Bali is no doctrine that forbade the practice of abortion, the ban can be seen in the Puranas Yama LontarTattwa, which confirms that they are killing the fetus in the womb condemned by Bhatara Yama, in Hinduism theology that affirms that abortion classified himsa act called karma that one sin that is aligned with the killing, hurting and torturing, the atma or soul philosophy that asserts that the atma or soul is considered to be attached to the baby and even if the baby is still in the form of a blood clot that has not been perfect as the human body, but with the fertilization of the egg cell then atma already considered to exist on the power of HyangWidhi. The prohibition contained in the teachings of a particular religion seems not enough to deter the perpetrators if the implementation eradication of abortion there are laws that overlap In Indonesia at this time there is still controversy legislation governing abortion is no rule of law which does not distinguish abortion means that every abortion is classified as a crime to the perpetrator could face criminal sanctions as provided for in Article 346-349 Code of Criminal Law (Penal Code), while on the other hand there is a law that gives exceptions to abortion is Law No. 36 of 2009 which is a revision of law No. 23 of 1992 on Health, where Article 75 of the Law provides for an exception that one can perform the abortion if the detection results early pregnancy is no indication of a medical emergency such as a person's life threatening pregnancy or fetus or pregnancy that occurs as a result of rape can be done abortion because pregnancy can cause psychological trauma for the victim, Not specifically legal rules governing abortion provides opportunities for players to continue to develop the illegal practice of abortion and this opportunity will lead to increasing levels of mortality of pregnant women in the fertile period, to the need for prevention efforts in order to reduce negative impacts, and efforts is to make the revitalization of the legal instruments (criminal) effectively through law enforcement (law enforcement).
Keywords: Abortion, Legal effective law enforcement.
ix
4 ABSTRAK Nama
:
I Wayan Agus Mas Adi Putra
Bagian
:
HukumPidana
Judul
:
Abortus dalam Perspektif Hukum Pidana dan Hukum Kesehatan
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum bayi dalam kandungan seorang perempuan cukup umur. Praktek abortus ini jika dilakukan secara sembarangan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, bahkan bagi perempuan tertentu, abortus dapat mempengaruhi fisik, emosional dan spiritualnya, oleh karena itu dibutuhkan perangkat hokum yang tegas,tidak kontradiktif dalam memberantas praktek aburtus. Dalam Agama Hindu yang dianut oleh mayoritas masyarakat Bali memang ada ajaran yang melarang untuk melakukan abortus,larangan tersebut dapat dilihat dalam Lontar Yama PuranaTattwa, yang menegaskan bahwa mereka yang membunuh janin dalam kandungan dikutuk oleh Bhatara Yama, dalam theology hinduisme yang menegaskan bahwa abortus tergolong perbuatan yang disebut himsa karma yaitu salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan dengan membunuh, menyakiti dan menyiksa, dalam falsafah atma atau roh yang menegaskan bahwa atma atau roh dianggap sudah berada dan melekat pada jabang bayi sekalipun jabang bayi tersebut masih berbentuk gumpalan darah yang belum sempurna seperti tubuh manusia,tetapi dengan terjadinya pembuahan di sel telur maka atma sudah dianggap ada atas kuasa HyangWidhi. Larangan yang terdapat dalam ajaran agama tertentu sepertinya belum cukup untuk membuat jera para pelaku kalau dalam pelaksanaanya pemberantasan abortus masih terdapat aturan hukum yang tumpang tindih. Di Indonesia pada saat ini masih terdapat kontraversi peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang abortus yaitu ada aturan hokum yang tidak membedakan abortus artinya setiap abortus digolongkan sebagai tindakpidana kepada pelakunya dapat dijatuhi sanksi pidana seperti diatur dalam Pasal 346-349 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) sedangkan dilain pihak ada aturan hukumyang memberikan pengecualian terhadap abortus yaitu UU No 36 Tahun 2009 yang merupakan hasil revisi dari UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, dimana dalam Pasal 75 dari UU tersebut memberikan pengecualian yaitu seseorang dapat melakukan abortus apabila hasil deteksi awal kehamilan ada indikasi kedaruratan medis seperti kehamilan seseorang yang mengancamnya atau janin yang dikandung atau kehamilan yang terjadi sebagai akibat dari perkosaan dapat dilakukan abortus karena kehamilan tersebut dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korbannya, Tidak tegasnya aturan hukum yang mengatur tentang abortus memberikan peluang kepada para pelaku untuk terus mengembangkan praktek illegal abortus dan peluang ini akan menyebabkan semakin tingginya tingkat kematian wanita hamil pada masa subur, untuk itu perlu adanya upaya penanggulangan dalam rangka menekan dampak negatif yang ditimbulkan, dan upaya tersebut adalah dengan melakukan revitalisasi terhadap Instrumen hukum (pidana) secara efektif melalui penegakan hukum (law enforcement).
Kata kunci :Abortus, Hukumefektif, Penegakanhukum.
x
5