9
Battery Test – FACT
Diah Widiawati, M.Psi www.mercubuana.ac.id
Pada pertemuan lalu, kita sudah membahas mengenai Battery Test, yaitu DAT dan GATB. Masih ada satu kelompok Battery Test lagi yang perlu kita bahas. Pada pertemuan minggu ini, kita akan coba bahas mengenai Flanagan Aptitude Classification Tests (FACT). Ada banyak subtes dalam FACT, namun kita hanya akan mencoba dua jenis tes FACT yang tersedia.
Kelompok Single Test
Tes Bakat
Kelompok Battery Test
Kraeplin, Pauli, Torrance FACT
Kode & Ingatan
Merakit Objek
GATB
Pemahaman
Mengutip
Ungkapan
DAT
Komponen
Flanagan Aptitude Classification Tests (FACT) Flanagan Aptitudes Classification Test (FACT) disusun oleh J.C Flanagan. John C. Flanagan adalah profesor psikologi di Universitas Pittsburg. Ia adalah direktur American Institude for Reseach (AIR). Pada Perang Dunia II Flanagan diminta membentuk ”The Army Air Force Aviation Psychology Program” untuk seleksi awak kapal. Setelah Perang Dunia II, ia membuat tes standar untuk tes bakat bagi pekerjaan di bidang sipil yaitu FACT dengan 14 tes. Tes dikembangkan untuk mendapatkan sistem klasifikasi baku dalam penentuan bakat seseorang pada tugas tertentu. Penggunaan tes tersebut adalah : (1) sebagai alat bantu untuk memprediksi keberhasilan kerja dan perencanaan program latihan dalam rangka konseling pekerjaan ; (2) sebagai alat seleksi dan penempatan karyawan.
1
9
Battery Test – FACT
Diah Widiawati, M.Psi
Ada beberapa subtes yang termasuk dalam kelompok FACT ini, yaitu : 1. Tes Merakit Objek a. Nama Nama asli dari tes ini adalah Assembly. Di Indonesia, kita biasa menyebutnya dengan Tes Merakit Objek (C1). b. Bentuk Tes Alat tes ini berbentuk buku, berukuran setengah folio. Pada halaman pertama terdapat cara mengerjakannya. Jumlah soal dalam tes ini adalah sebanyak 20 soal. Selain buku soal, tester memerlukan lembar jawaban untuk mengerjakan soal tersebut. c. Aspek yang Diukur Tes ini mengukur kemampuan mengenal, mengetahui, dan membayangkan benda suatu objek yang disusun dari bagian-bagian tertentu yang terpisah. d. Cara Penyajian Penyajian tes ini dapat dilakukan secara individual atau klasikal. e. Instruksi Ini adalah tes kecakapan membayangkan merakit bagian dari mesin. Bagian mesin yang masih terpisah-pisah ditunjukkan di bagian kiri dari tiap soal. Di belakang gambar bagian dari mesin tersebut terdapat lima macam rakitan. Tugas anda adalah memilih rakitan yang tepat, jika bagian mesin itu sudah dirakit. Tiap bagian mesin diberi tanda dengan HURUF. Huruf-huruf yang di letakkan di luar bagian mesin, dengan garis titik-titik menunjukkan bagian bawah atau menunjukkan tempat yang tidak kelihatan. Bagian-bagian yang dirakit boleh diputar atau dibolak balik. Dalam tiap soal nanti, akan diberikan beberapa kemungkinan rakitan dari bagian-bagian yang sama. Di antara berbagai kemungkinan rakitan gambar tersebut, HANYA satu yang benar. f. Waktu Penyajian Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes ini adalah 12 menit, sedangkan waktu untuk pemberian instruksi adalah sekitar 6 menit. g. Tujuan Tes ini digunakan untuk memprediksi bakat dan kemampuan seseorang untuk meramalkan keberhasilan kerja pada berbagai tugas.
2
9
Battery Test – FACT
Diah Widiawati, M.Psi
h. Cara Pemberian Skor Cara memberikan skor dalam tes ini adalah memberikan nilai 1 untuk jawaban yang benar, dan nilai 0 untuk jawaban yang salah. Dari hasil penghitungan ini, akan diperoleh Raw Score / Skor Kasar / Skor Mentah dengan rumus Jumlah Benar (RS = ∑B). i. Norma Dari hasil Skor Kasar / Raw Score, tester dapat melakukan konversi ke norma standar. Pada tes ini, kita akan menggunakan Norma Huruf, dengan kategori A (Tinggi), B (Agak Tinggi), C (Rata-rata/Sedang), D (Agak Rendah), E (Rendah).
2. Tes Pemahaman a. Nama Nama asli dari tes ini adalah Judgement and Comprehension. Di Indonesia, kita biasa menyebutnya dengan Tes Pemahaman (A1). b. Bentuk Tes Alat tes ini berbentuk buku, berukuran setengah folio. Pada halaman pertama terdapat cara mengerjakannya. Pada cetakan I tahun 1973, terdapat 40 soal. Pada cetakan II tahun 1982, juga terdapat 40 soal. Namun, pada tes yang ada pada saat ini terdapat 26 soal. Selain buku soal, tester memerlukan lembar jawaban untuk mengerjakan soal tersebut. c. Aspek yang Diukur Tes ini mengukur kemampuan membaca dan memahami alasan logis dan mengambil keputusan dengan menangkap makna dari situasi yang praktis. d. Cara Penyajian Penyajian tes ini dapat dilakukan secara individual atau klasikal. e. Instruksi Dalam tes ini, tiap-tiap soal didahului oleh suatu naskah atau bacaan singkat. Bacalah dengan baik dan pahami bacaan tersebut, kemudian pilihlah satu jawaban yang paling cocok dengan isi naskah di atasnya. Perhatikan bahwa untuk tiap soal telah disediakan empat macam jawaban. Tugas anda hanya memilih salah satu dari empat jawaban yang telah tersedia itu, kemudian memberikan tanda silang di lembar jawaban. Jika anda melakukan salah silang,
3
9
Battery Test – FACT
Diah Widiawati, M.Psi
berilah lingkaran pada tanda silang yang salah itu, kemudian berilah tanda silang pada jawaban yang menurut anda benar. f. Waktu Penyajian Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes ini adalah 35 menit, sedangkan waktu untuk pemberian instruksi adalah sekitar 5 menit. g. Tujuan Tes
ini
digunakan
untuk
memprediksi
keberhasilan
seseorang
dalam
pekerjaannya berdasarkan bakat yang dimiliki. h. Cara Pemberian Skor Cara memberikan skor dalam tes ini adalah memberikan nilai 1 untuk jawaban yang benar, dan nilai 0 untuk jawaban yang salah. Dari hasil penghitungan ini, akan diperoleh Raw Score / Skor Kasar / Skor Mentah dengan rumus Jumlah Benar (RS = ∑B). i. Norma Dari hasil Skor Kasar / Raw Score, kemudian tester dapat melakukan konversi ke norma standar. Pada tes ini, menggunakan Norma Huruf, dengan kategori A (Tinggi), B (Agak Tinggi), C (Rata-rata/Sedang), D (Agak Rendah), E (Rendah).
3. Tes Komponen a. Nama Nama asli dari tes ini adalah Component. Di Indonesia, kita biasa menyebutnya dengan Tes Komponen (C2). b. Bentuk Tes Alat tes ini berbentuk buku, berukuran setengah folio. Pada halaman pertama terdapat cara mengerjakannya. Jumlah soal dalam tes ini adalah sebanyak 40 soal. Selain buku soal, tester memerlukan lembar jawaban untuk mengerjakan soal tersebut. c. Aspek yang Diukur Tes ini mengukur kemampuan mengidentifikasikan komponen yang penting. d. Cara Penyajian Penyajian tes ini dapat dilakukan secara individual atau klasikal.
4
9
Battery Test – FACT
Diah Widiawati, M.Psi
e. Waktu Penyajian Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes ini adalah 20 menit, sedangkan waktu untuk pemberian instruksi adalah sekitar 5 menit. f. Tujuan Tes ini digunakan untuk keperluan konseling pekerjaan, yaitu untuk memprediksi kesuksesan kerja berdasarkan bakat (dalam seleksi dan penempatan kerja). g. Cara Pemberian Skor Cara memberikan skor dalam tes ini adalah memberikan nilai 1 untuk jawaban yang benar, dan nilai 0 untuk jawaban yang salah. Dari hasil penghitungan ini, akan diperoleh Raw Score / Skor Kasar / Skor Mentah dengan rumus Jumlah Benar (RS = ∑B). j. Norma Dari hasil Skor Kasar / Raw Score, kemudian tester dapat melakukan konversi ke norma standar. Pada tes ini, menggunakan Norma Huruf, dengan kategori A (Tinggi), B (Agak Tinggi), C (Rata-rata/Sedang), D (Agak Rendah), E (Rendah). 4. Tes Mengutip a. Nama Nama asli dari tes ini adalah Pattern. Di Indonesia, kita biasa menyebutnya dengan Tes Mengutip (B4). b. Bentuk Tes Tes ini terdiri atas dua bagian, yaitu Bagian I dengan 18 pola dan Bagian II dengan 12 macam pola. Bagian I dan II memuat pola-pola yangtaraf kesulitannya semakin meningkat, karena semakin banyak aspek mental yang diperlukan testee dalam menyelesaikan tes tersebut. Pada halaman pertama terdapat cara mengerjakannya. Selain buku soal, tester memerlukan lembar jawaban untuk mengerjakan soal tersebut. c. Aspek yang Diukur Tes ini mengukur kemampuan seseorang dalam mereproduksi outline dari pola sederhana dengan cara tepat dan akurat. d. Cara Penyajian Penyajian tes ini dapat dilakukan secara individual atau klasikal.
5
9
Battery Test – FACT
Diah Widiawati, M.Psi
e. Waktu Penyajian Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes ini adalah 20 menit, yaitu 10 menit untuk mengerjakan Bagian I, dan 10 menit untuk mengerjakan Bagian II. f. Tujuan Tes ini digunakan untuk melihat kemampuan seseorang dalam bidang merancang desain, misalnya untuk profesi arsitek, perancang mode, bidang periklanan, dll. Selain itu, untuk melihat kemampuan seseorang dalam membaca blueprint dan diagram dan sketsa. g. Cara Pemberian Skor Cara memberikan skor dalam tes ini adalah memberikan nilai 2 untuk setiap pengutipan pola yang dikerjakan secara tepat atau benar ; nilai 1 diberikan untuk pengutipan pola yang memiliki sedikit penyimpangan ; nilai 0 diberikan untuk pengutipan pola yang salah, tidak ada unsur kemiripan dengan pola yang disajikan. Skor testee adalah penjumlahan dari masing-masing skor yang sudah diperolehnya. h. Norma Dari hasil Skor Kasar / Raw Score, kemudian tester dapat melakukan konversi ke norma standar. Pada tes ini, menggunakan Norma Huruf, dengan kategori A (Tinggi), B (Agak Tinggi), C (Rata-rata/Sedang), D (Agak Rendah), E (Rendah). 5. Tes Ungkapan a. Nama Nama asli dari tes ini adalah Expression. Di Indonesia, kita biasa menyebutnya dengan Tes Ungkapan (A6). b. Bentuk Tes Materi tes ini terdiri dari sebuah buku, dengan 19 buah soal. Tiap soal terdiri dari 3 pertanyaan. Testee diminta untuk memilih satu pertanyaan yang dianggap baik dan satu pernyataan yang dianggap buruk, pada tiap-tiap soal. c. Aspek yang Diukur Tes ini mengukur kemampuan perasaan dan pengetahuan tentang bahasa. Selain itu, juga dapat mengungkap kemampuan berkomunikasi melalui tulisan dan secara verbal.
6
9
Battery Test – FACT
Diah Widiawati, M.Psi
d. Cara Penyajian Penyajian tes ini dapat dilakukan secara individual atau klasikal. e. Waktu Penyajian Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes ini adalah 35 menit, sedangkan waktu untuk pemberian instruksi adalah sekitar 5 menit. f. Tujuan Tes ini digunakan untuk keperluan : (a) Vocational Counseling, sebagai alat bantu untuk memprediksi keberhasilan seseorang untuk bekerja sesuai kemampuannya ; (b) Educational Counseling, digunakan sebagai tes bakat penjurusan ; (c) digunakan sebagai alat dalam seleksi dan penempatan kerja.. g. Cara Pemberian Skor Dalam tes ini, testee memiliki dua jawaban dalam setiap soal, yaitu baik dan buruk. Masing-masing pilihan diberi nilai 1, sehingga nilai tertinggi yang dapat diperoleh testee adalah 38. h. Norma Dibawah ini akan disajikan norma yang dapat digunakan untuk kelompok anak SMA kelas 3 dan sebayanya. Pria
Wanita
Kategori
32 – 38
29 – 38
Baik Sekali
26 – 31
24 – 28
Baik
20 – 25
18 – 23
Sedang
13 – 19
13 – 17
Kurang
0 - 12
0 - 12
Kurang Sekali
Namun untuk keperluan lain, dapat dibuat sendiri norma kelompok yang sesuai dengan usia tertentu. Caranya adalah dari hasil Skor Kasar / Raw Score, tester dapat melakukan konversi ke norma standar. Pada tes ini, menggunakan Norma Huruf, dengan kategori A (Tinggi), B (Agak Tinggi), C (Rata-rata/Sedang), D (Agak Rendah), E (Rendah).
7
9
Battery Test – FACT
Diah Widiawati, M.Psi
6. Tes Kode dan Ingatan a. Nama Nama asli dari tes ini adalah Coding and Memory. Di Indonesia, kita biasa menyebutnya dengan Tes Kode dan Ingatan (D2). b. Bentuk Tes Kertas dengan bahan tercetak dan lembar jawaban. c. Aspek yang Diukur Tes ini mengukur kemampuan kecepatan dan kecermatan menyandi informasi di kantor, terutama untuk bidang pekerjaan seperti akuntansi dan administrasi. Selain itu, mengukur kemampuan mengingat sandi dalam bahan tercetak. d. Cara Penyajian Penyajian tes ini dapat dilakukan secara individual atau klasikal. e. Waktu Penyajian Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes Kode adalah 10 menit, sedangkan waktu untuk pemberian instruksi adalah sekitar 20 menit. Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes Ingatan adalah 4 menit, sedangkan waktu untuk pemberian instruksi adalah sekitar 1 menit. f. Tujuan Tes ini digunakan untuk : (a) memprediksi keberhasilan kerja sesuai kemampuannya ; (b) penjurusan ; (c) seleksi dan penempatan kerja.. g. Cara Pemberian Skor Cara pemberian skor dalam tes ini adalah melihat jumlah jawaban benar dari testee pada Tes Kode dan Tes Ingatan. Skor tertinggi dari Tes Kode adalah 150, dan skor tertinggi dari Tes Ingatan adalah 25. h. Norma Dari hasil Skor Kasar / Raw Score, tester dapat melakukan konversi ke norma standar. Pada tes ini, menggunakan Norma Huruf, dengan kategori A (Tinggi), B (Agak Tinggi), C (Rata-rata/Sedang), D (Agak Rendah), E (Rendah).
8
9
Battery Test – FACT
Diah Widiawati, M.Psi
Daftar Pustaka Aiken, L.R & Groth-Marnat, G (2009). Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi, Jilid 1, Edisi Kedua Belas. Jakarta : Indeks Aiken, L.R & Groth-Marnat, G (2009). Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi, Jilid 2, Edisi Kedua Belas. Jakarta : Indeks Anastasi, A & Urbina, S (2007). Tes Psikologi, Edisi Ketujuh (Terjemahan). Jakarta : PT Indeks. UPAP (
). Tes Penalaran, Adaptasi Differential Aptitude Test. Yogyakarta : Unit Pengembangan Alat Tes Psikodiagnostika, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
UPAP (
). Tes Klasifikasi Kemampuan Dasar, Tes Berhitung, Adaptasi Differential Aptitude Test Form A. Yogyakarta : Unit Pengembangan Alat Tes Psikodiagnostika, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
UPAP (
). Informasi Tes, Edisi Kedua, Khusus untuk Profesi Psikologi. Yogyakarta : Unit Pengembangan Alat Tes Psikodiagnostika, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
UPAP ( ). Norma Tes, Khusus untuk Profesi Psikologi. Yogyakarta : Unit Pengembangan Alat Tes Psikodiagnostika, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
UPAP (
).
Buku Pegangan Tester, Khusus untuk Profesi Psikologi . Yogyakarta : Unit Pengembangan Alat Tes Psikodiagnostika, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
9