365
6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. KESIMPULAN 1. Kearifan lokal yang ada pada masyarakat nelayan di Selat Madura adalah : Onj
(onjhem),
PL
(Petik
laut),
Ny
(nyabis),
AND
(andun),
PNG ( pangambak), SKK ( sistem kontrak kerja), dan TL ( telasan). 2. Kearifan lokal yang berpotensi dan memenuhi syarat
untuk dapat
dikembangkan dimasa mendatang dalam pengelolaan sumberdaya ikan secara sustainable adalah : Onj (onjhem), PL (Petik laut), Ny (nyabis), AND (andun), PNG ( pangambak), dan SKK ( sistem kontrak kerja), 3. Terdapat dua pendekatan yang harus dilakukan pada konsep pembangunan yang dilakukan pada masyarakat nelayan Selat Madura, yaitu pendekatan struktural dan pendekatan non struktural. 4. Model ekonomi rumahtangga nelayan (Fishery Household Economics) yang mengintegrasikan perilaku nelayan juragan dan pendega merupakan model ekonomi rumahtangga pertanian (Agricultural Household Economics). Perilaku produksi ikan, curahan kerja, pendapatan, dan pengeluaran rumahtangga nelayan payang di Selat Madura, sebagai berikut : a. Kegiatan produksi ikan berhubungan dengan ukuran asset kapal, daerah penangkapan ikan, harga BBM, Harga ikan, pendidikan juragan, frekuensi melaut, produktivitas wilayah penangkapan ikan dan kearifan lokal petik laut. b. Dalam rumahtangga juragan dan pendega masih tersedia waktu luang cukup besar. Curahan kerja untuk agro industry dan non-perikanan memperoleh dukungan dan keterlibatan angkatan kerja wanita untuk menangani kegiatan non-melaut. Curahan kerja untuk melaut dan jumlah frekuensi melaut.
366
c. Pendapatan rumahtangga juragan terutama ditentukan oleh produksi melaut, pendidikan juragan, jumlah ABK, bagian ABK, curahan kerja pada kegiatan non-perikanan , pendapatan dari bagi hasil dan kearifan lokal andun. Pengaruh perubahan harga ikan dan frekuensi melaut terhadap penerimaan nelayan cukup rendah. Fenomena ini mengisyaratkan bahwa dalam upaya meningkatkan pendapatannya nelayan cenderung lebih menguras sumberdaya ikan. d. Pendapatan rumahtangga pendega terutama ditentukan oleh bagian ABK, jumlah ABK, pendapatan dari bagi hasil, pendidikan, curahan kerja dalam RT untuk kegiatan non-perikanan. e. Pengeluaran rumahtangga juragan terutama ditentukan oleh pendapatan RT setelah pajak, angkatan kerja RT, kearifan lokal pangambak, pendidikan, tabungan RT, investasi RT, dan konsumsi kebutuhan pokok non-pangan RT. f. Pengeluaran rumahtangga pendega terutama ditentukan oleh angkatan kerja RT, pendapatan RT setelah pajak, angkatan kerja perempuan, dan tabungan RT. g. Tabungan dalam rumahtangga juragan jauh lebih tinggi daripada tabungan perumusan
rumahtangga kebijakan
pendega, peningkatan
sehingga
masalah
kesejahteraan
krusial
nelayan
dalam adalah
mengurangi kesenjangan ekonomi yang semakin besar antara juragan dan pendega, dengan jalan memodifikasi system bagi hasil yang lebih adil. 4. Kearifan lokal yang dapat efektif mempengaruhi perilaku rumahtangga Nelayan payang di Selat Madura adalah : petik laut, onjhem, andun dan pangambak. Oleh karena itu perlu diupayakan payung hukum untuk implementasinya dalam rangka pemberdayaan masyarakat nelayan Selat Madura untuk mengelola sumberdaya perikanan secara lestari dan berkelanjutan serta bisa diangkat sebagai kekayaan nasional
367
6.2. SARAN 1.Pada upacara petik laut dapat ditambahkan acara yang bersifat lingkungan agar dapat terpenuhi sebagai kearifan lokal dalam pengelolaan wilayah perikanan diataranya : Pada upacara larung sesaji, ditambahkan pelepasan bibit-bibit ikan dalam jumlah banyak sehingga ada manfaat lingkunga yang didapat. Selain pada upacara larung sesaji, ditambahkan kegiatan transplatasi terumbu karang dilaut dangkal sekitar pulau gili. kegiatan ini memutuhkan ahli dalam bidangnya, maka dari itu diperlukan kerja sama dengan ahli terkait tanpa melepas peran serta masyarakat pulau Gili. Pada acara hiburan petik laut, yang umumnya dilangsungkan selam dua hari, selain adanya pagelaran kesenia ludruk Madura, akan lebih bermanfaat, pihak pemerintah masuk dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan sehingga penambahan wawasan dan pengetahuan masyarakat tercapai. Upacara petik laut, seyogyanya diagendakan dalam setiap tahun dengan pasti sehingga ini bisa dijadikan komoditi pariwisata dan bisa menambah nilai jual pulau Gili yang seharusnya bisa dijadikan sebagai lokasi ekowisata. 2. Pada budaya onjem dapat diperbaiki dan diperbanyak dengan peran serta pemerintah dalam memberikan penyuluhan yang baik dalam pembuatan rumpon, dan bantuan tenaga ahli sehingga lebih banyak onjem yang dimiliki setiap warga. Yang nantinya diharapkan, pada kondisi musim paceklik, meskipun hasil ikan sedikit yang didapatkan dari rumpon, setidaknya menjamin ketersediaan ikan sebagai komoditas utama nelayan. Selain itu, adanya transplatasi terumbu
368
karang secara jangka panjang akan meningkatkan ketersedian sumberdaya ikan dilaut. 3. Pada kearifan lokal andun perlu diarahkan kepada daerah baru, bahkan sampai ZEE, agar bisa meningkatkan pendapatan nelayan sekaligus menjaga kelestarian sumberdaya ikan. 4. Dalam sistem kontrak kerja perlu diupayakan pemerintah aturan agar terjadinya kompetisi yang sehat agar terhindar dari konflik sosial. 5. Kearifan lokal nyabis bisa dilakukan para nelayan modal kecil sedangkan nelayan modal besar lebih membutuhkan pada data tentang sum berdaya ikan serta teknologi penagkapan lebih baik untuk memperbesar investasinya. 6. Kearifan lokal pengambek diupayakan perannya agar lebih berpihak kepada nelayan kecil dengan arahan pemerintah tentang informasi pasar dan besarnya jasa yang harus ditanggung nelayan agar tidak merugikan nelayan. 7. Faktor-faktor peubah dalam ekonomi rumahtangga yang perlu diupayakan peningkatannya adalah : mutu sumberdaya manusia (SDM) melalui pendidikan dan ketrampilan, teknologi penangkapan, pasca panen dan pengolahannya, curahan kerja melaut lebih dari oneday fishing, daerah penangkapan mengarah ke ZEE, tabungan untuk investasi jangka panjang, system bagi hasil yang lebih adil, peranan pangambak sebagai lembaga penjamin keuangan nelayan syariah.Pengembangan alternative pendapatan lain diluar perikanan. 8. Dalam penyusunan model pemberdayaan masyarakat nelayan perlu diupayakan untuk menumbuhkembangkan budaya kearifan lokal : Petik Laut, Onjhem, Andun dan Pangambak agar sesuai dengan perkembangan IPTEK serta selaras dengan pengelolaan sumberdaya ikan secara lestari dan berkelanjutan (sustainable). 9. Perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut tentang : a. Perlu dikembangkan kajian model ekonomi rumahtangga nelayan
369
dengan asumsi kegiatan ekonomi rumahtangga non-melaut sebagai peubah perilaku. b. Perlu dilakukan penelitian lebih mendalam untuk merumuskan policy berkaitan dengan : (1) pengurangan armada kapal penangkapan ikan, (2) peningkatan harga ikan, (3) peningkatan investasi, (4) perilaku konsumsi dan menabung dalam rumahtangga nelayan, (4) Feasibility Study pengembangan kawasan bisnis dan industry perikanan di wilayah ZEE, (5) Penerapan kearifan lokal yang diberi payung hukum dan diberlakukan secara konsisten.