3. Kinerja Termal Ruang (.....lanjutan) RH rg.dalam berbeda siang&malam hari. RHluar < RHruang (siang hari)
• Kinerja termal SVV>BC • To mempengaruhi ΔT • Tanaman menurunkan T: adanya transmitasi radiasi pada dedaunan dan radiasi masuk hanya sisa radiasi dari proses biologis
Ruang Dalam
• Durasi tidak nyaman disebabkan oleh overheating • Kasus 1durasi ketidaknyamanan tinggi, • Kasus 3durasi terendah Kasus 3 ↘b.pending inan terbesar dari ruang luar dan base case45% dan 11%
3. Kinerja Termal Ruang (.......lanjutan)
Base case
Kasus 1
Kasus 2
Kasus 3
4. Pengaruh Ventilasi terhadap Kinerja Termal Ruang Kinerja ACH
Kenyamanan penghuni bergantung pada suplai udara segar di dalam bangunan dan kecepatan angin.
Pengaruh V terhadap T&RH
V=0-0,5 m/s Ti>To). V=0,5-1 m/s Ti
4. Pengaruh Kerimbunan Daun terhadap Kinerja Termal Temperatur Perbedaan T ketiga kasus dipengaruhi oleh kerimbunan daun. Karakteristik tanaman yang berbeda akan menimbulkan perbedaan kuantitas bagian-bagian tanaman : sulur/cabang/batang serta daun • Perbedaan performa termal SVV kerimbunan daun. • Kerimbunan daun yang berbedalap.udara yang berbedaperbedaan efek isolasi
Mekanisme : • Kerimbunan daun kumpulan lap.udara yang menurunkan jumlah transfer panas. Balkon dengan kerimbunan daun tertinggi menghasilkan ↗Tterbesar. • Daun memiliki nilai albedo merefleksikan radiasi siang hari. Albedo dipengaruhi oleh jumlah daun, kerimbunan daun tertinggi memiliki albedo terbesar dan berdampak pada tingkat refleksinya.
• Efek isolasi termal hydrothermal propertiesnya • Transfer bahangspecific thermal capacity serta convective heat resistance. • Kasus 3nilai thermal properties tertinggi karena kuantitas daun yang besarefek isolasi terbaik
4. Pengaruh Kerimbunan Daun terhadap Kinerja Termal Kelembaban Udara RHbalkon >RH luar sepanjang waktu. Tingkat kerimbunan daun yang berbeda menyebabkan ↗RH yang berbeda
• Kerimbunan daunjumlah uap air yang dihasilkan RH • Semakin tinggi tingkat kerimbunan semakin besar RH. • RH Kasus 2
• Efek pendinginanevapotranspirasi menghasilkan uap air kelembaban udara kering • RH juga ddipengaruhi oleh kelembaban media tumbuh serta aliran udara pada lap. Daun • Kerimbunan daun tertinggi memiliki banyak bagian tanamanevapotranspirasi tinggi
4. Pengaruh Kerimbunan Daun terhadap Kinerja Termal (...lanjutan) Kecepatan Angin
Tingkat kerimbunan daun ↘V melalui mekanisme : • resistansi termal berdampak pada pengurangan v. • menghalangi angin dan mengakibatkan penahanan angin. • Kemampuan angin menembus lapisan dedaunan
Reduksi v dipengaruhi oleh tingkat kerimbunan daun menghasilkan rongga-rongga lapisan udara dan celah-celah akses aliran udara masuk ke dalam ruang. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kerimbunan daun, maka semakin besar potensi mereduksi V yang menyebabkan minimnya aliran udara ruang dalam.
Kesimpulan Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: •Kinerja termal ruang dengan SVV↘T=4,64% pada kerimbunan 100%, peningkatan RH=8,13% serta penurunan V tertinggi 0,21 m/s. Dampak; durasi kenyamanan termal terlama dan b.pendinginan terendah =12,75Kh pada ruang balkon. •Ruang dgn SVV memiliki b.pendinginan<6-44% dari ruang tanpa SVV tergantung tingkat kerimbunan daun. Semakin tinggi kerimbunan daun, semakin kecil beban pendinginan dan nilai ACH sehingga semakin besar kebutuhan V untuk memperbaiki kenyamanan. •Kerimbunan daun memberikan kinerja termal yang berbeda-beda dipengaruhi oleh thermal properties SVV, dan proses biologi vegetasi serta luasan bukaan. Tingkat kerimbunan daun tertinggi (100%) memiliki kinerja termal yang lebih baik dari kasus yang lain.
Hasil penelitian ini menunjukkan fenomena yang sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Namun, pengaruh yang dihasilkan secara langsung berhubungan dengan iklim mikro ruang dalam (tanpa dinding sebagai penghalang) karena vegetasi terletak di depan bukaan. Selain itu, peningkatan kecepatan angin ruang dalam ditemukan dalam penelitian ini karena celah-celah dedauan dengan tingkat kerimbunan yang berbeda berpotensi terhadap peningkatan kecepatan angin.
Saran PENGEMBANGAN TEORI
• Pengembangan penelitian pada besarnya uap air untuk mengamati tingkat evaporasi yang mempengaruhi heat balance dan moisture balance pada bangunan. • Temuan beban pendinginan bangunan menjadi dasar dalam menentukan kebutuhan energi METODE
• Memperhatikan rasio luas SVV/selubung bangunan • Memperhatikan kesetaraan ruang-ruang eksperimen DESAIN
• Rekomendasi kerimbunan daun 100% untuk SVV yang terbaik • Memperhatikan ventilasi dengan penambahan bukaan