AtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN INTROVET DENGAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA KELAS XI SMA N 1 NGRONGGOT TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
DiajukanUntukPenulisanSkripsiGunaMemenuhi Salah SatuSyarat MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd.) PadaJurusanBimbingandanKonseling FKIP UNP Kediri
OLEH : MUSALIH NPM: 11.1.01.01.0201
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
Musalih | 11.1.01.01.0201 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
AtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Musalih | 11.1.01.01.0201 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
AtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Musalih | 11.1.01.01.0201 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
AtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN INTROVET TERHADAP PERGAULAN TEMAN SEBAYA KELAS XI SMA N 1 NGRONGGOTTAHUN AJARAN 2014/2015 Musalih 11.1.01.01.0201 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program StudiBimbingandanKonseling Dra. Endang Ragil WP, M.Pd. dan Vivi Ratnawati, S.Pd., M.Psi. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Manusia sebagai makhluk sosial, setiap manusia akan selalu mengadakan kontak dengan orang lain. Untuk dapat menjalin hubungan social perlu adanya penyesuaian, baik penyesuaian pribadi maupun sosial, pada remaja ditekankan dalam lingkup teman sebaya. Keberhasilan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dapat dipengaruhi oleh kepribadian seseorang. Kepribadian itu turut menentukan tingkah laku remaja dalam hidup bermasyarakat yang mempunyai berbagai macam fenomena yang harus dihadapi oleh setiap remaja sebagai makhluk sosial. Permasalahan penelitian adalah (1)Apakah siswa yang memiliki kepribadian introvet sulit bergaul dengan teman sebayanya siswa kelas XI SMA N 1 Ngronggot? (2) Bagaimana kemampuan siswa kelas XI SMA N 1 Ngronggot yang berkepribadian introvert dalam bergaul dengan teman sebayanya? (3) adakah hubungan antara kepribadian introvert dengan pergaulan teman sebaya siswa kelas XI SMA N 1 Ngronggot?. Dalam penelitian subyek yang diteliti adalah siswa kelas XI SMA N 1 Ngronggot tahun ajaran 2014/2015. Metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah metode angket. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan analisis data dengan bantuan SPSS 16.0 for windows dan teknikyang digunakan yaitu Uji-korelasi. Hasil penelitian dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows diketahui hasil Ujikorelasi nilai koefisien korelasi sebesar -0,098, sedangkan rtabel sebesar 0,361. Maka nilai rhitung < rtabel.ilai . Nilai sig 0,608 nilai α sebesar 0,05, maka nilai sig > α. Maka diketahui ada hubungan negatif antara kedua variabel. Simpulan hasil penelitian ini ada hubungan negatif antara kedua variabel. Siswa yang memiliki kepribadian introvet sulit bergaul dengan teman sebayanya. Oleh karena itu siswa harus memahami perbedaan antara kepribadian yang dimiliki seseorang agar mudah bergaul dengan temn sebayanya.
Kata Kunci: kepribadian introvet dan pergaulan teman sebaya
Musalih | 11.1.01.01.0201 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
AtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG
Untuk dapat menjalin hubungan sosial
perlu
adanya
penyesuaian
Keberhasilan
seseorang
dalam
baik
menyesuaikan diri dengan lingkungan dapat
penyesuaian pribadi maupun sosial, pada
dipengaruhi oleh kepribadian seseorang.
remaja ditekankan dalam lingkup teman
Menurut Eysenck dalam Alwisol (2011:257)
sebaya. Ketika seseorang memasuki tahap
ada 2 tipe kepribadian pada manusia, yaitu
remaja, setiap individu dihadapkan pada
ekstrovert dan introvert. Untuk menyatakan
kemampuannya dalam menyesuaikan diri
adanya perbadaan dalam reaksi – reaksi
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap lingkungan social dan dalam
padanya. Dimasa remaja, relasi dengan
tingkah
teman sebaya memiliki proporsi yang besar
mengemukakan
dari kehidupan individu. Relasi yang baik
mempunyai sembilan trait, yaitu: prososial,
diantara teman-teman sebaya dibutuhkan
lincah, aktif, asertif, mencarisensasi, riang,
bagi perkembangan sosial yang normal
dominan,
dimasa remaja.
Sedangkan
Sullivan dalam Santrock, (2007:70) beranggapan
bahwa
teman
memainkan
peranan yang penting dalam membangun
laku
sosial,
Eysenck
bahwa
ekstroversi
bersemangat, introversi
danberani.
adalah
kebalikan
dari trait ekstroversi, yaitu; anti sosial, pendiam, pasif, ragu, banyakberfikir, sedih, penurut, pesimis, penakut.
kesejahteraan dan perkembangan anak-anak
Introvert adalah sebuah sifat dan
maupun remaja. Proses sosialisasi yang
karakter
dimulai dari masa kanak-kanak, mencakup
Mereka adalah pribadi yang tertutup dan
pencarian tempat dalam masyarakat, adanya
mengesampingkan kehidupan sosial yang
rasa
terlalu acak. Namun, seorang Introvert tak
memiliki
sumbangan
dan
memberikan
menyendiri.
sepenuhnya senang menyendiri, anti sosial,
demikian remaja akan selalu berinteraksi
pendiam, pasif, ragu, banyak berfikir, sedih,
dengan lingkungannya, baik lingkungan
penurut, pesimis, penakut.
sekolah
masyarakat.
cenderung
Dengan
keluarga,
bagi
ikut
yang
maupun
masyarakat.
Kedua
kepribadian
itulah
turut
Pengenalan lingkungan sosial, baik fisik
menentukan tingkah laku remaja dalam
maupun psikis akan dapat terlaksana dengan
hidup
baik manakala yang bersangkutan mampu
berbagai macam fenomena yang harus
menyesuaikan diri dengan baik melalui
dihadapi
komunikasi dan sosialisasi yang tepat.
makhluk sosial.
Musalih | 11.1.01.01.0201 FKIP – Bimbingan dan Konseling
bermasyarakat
yang
mempunyai
oleh setiap remaja sebagai
simki.unpkediri.ac.id || 5||
AtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Namun kenyataannya masih ada
seusianya. Karena pada umumnya anak
remaja yang mengalami kesulitan dalam
remaja lebih senang bergaul dengan anak-
bergaul dengan teman sebayanya. Hal ini
anak
disebabkan karena remaja tersebu tmemiliki
mencari sensasi dan berani. Jadi remaja
kepribadian introvert, yakni kepribadian
yang memiliki kepribadian introvert yang
yang tertutup, anti sosial, pendiam, pasif,
semakin
pesimis,
mengalami kesulitan dalam bergaul dengan
penakut.
Berbeda
dengan
kepribadian ekstrovert, yakni proposial,
yang
lincah,
tinggi
aktif,
maka
bersemangat,
akan
semakin
teman sebayanya.
lincah, aktif, asertif, mencari sensasi, riang,
Hal tersebut
dominan, bersemangat, dan berani.Yang
untuk
lebih mudah dalam bergaul dengan teman
hubungan
sebayanya. Oleh karena itu, remaja yang
dengan
berkepribadian introvert sulit untuk bergaul
akhirnya
dengan temannya sehingga tidak menutup
penelitian yang berjudul: “Hubungan antara
kemungkinan remaja yang seperti itu tidak
Kepribadian Introvert dengan Pergaulan
diterima dalam pergaulan dengan teman
Teman Sebaya di SMA N 1 Ngronggot
sebayanya, bahkan dijauhi oleh teman
Kelas XI TahunAjaran 2014/2015”.
Musalih | 11.1.01.01.0201 FKIP – Bimbingan dan Konseling
mengadakan
mendorong penulis
antara pergaulan penulis
penelitian kepribadian teman
tentang introvert
sebaya,
merumuskan
dan
kedalam
simki.unpkediri.ac.id || 6||
AtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
II. Dalam penelitian ini terdapat dua
METODE kepribadian
introvert
variabel yaitu yang pertama variable terikat:
teman
Pada penelitian ini yang merupakan variable
digunakan untuk mengetahui ada atau
terikat (X) yaitu kepribadian introvert siswa
tidaknya hubungan kepribadian introvert
SMA N 1 Ngronggot kelas XI tahun ajaran
dengan pergaulan teman sebaya. Populasi
2014/2015. Yang kedua variabel bebas:
dalam penelitian ini adalah siswa SMA N 1
Pada penelitian ini yang merupakan variable
Ngronggot kelas XI tahun ajaran 2014/2015
bebas (Y) yaitu pergaulan teman sebaya
berjumlah 204. Sedangkan sampel penelitian
siswa SMA N 1 Ngronggot kelas XI tahun
ini adalah 15% dari populasi yaitu sejumlah
ajaran 2014/2015.
30siswa.
Penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis, yaitu dengan teknik statistik, yaitu
antara
Pendekatan peneliti karena:
dua
penelitian
adalah
variable
tersebut.
Penelitian
Dalam
korelasional
pengambilan
sampel
peneliti menggunakan random sampling (secaraacak).
teknik statistic untuk menghitung besarnya korelasi
sebaya.
dengan pergaulan
Berdasarkan keadaan yang akan diteliti
tentang
pengaruh
kepribadian
yang
digunakan
introvert terhadap pergaulan teman sebaya,
pendekatan
kuantitatif
maka sebelum data-data terkumpul maka
“Data yang diperoleh diambil
peneliti
membuat
instrument
terlebih
melalui pengambilan data angket pada siswa
dahulu. Adapun instrumen yang penulis
dengan
introvert
gunakan adalah instrument angket siswa.
dengan pergaulan teman sebaya siswa SMA
Setelah data terkumpul peneliti memvalidasi
N 1 Ngronggot Tahun Ajaran 2014/2015”.
data - data tersebut. Validasi instrument
variable
Dalam
kepribadian
penelitian
ini,
peneliti
tersebut mengunakan bantuan SPSS 16.0 for
menggunakan metode penelitian deskriptif
windows. Sesuatu
dan korelasional. Penelitian deskriptif yaitu
valid jika r tabe l≤ r hitung dengan taraf
penelitian yang berusaha untuk menjelaskan
signifikan 5%. Masing- masing anket terdiri
atau
peristiwa
dari 40 item pernyataan. Diperoleh 24 item
sedangkan penelitian
kepribadian introvet yang veid dan 21 item
menerangkan
berdasarkan
data,
suatu
korelasional bertujuan untuk menemukan
instrument
dikatakan
pergaulan teman sebaya yang valid.
ada tidaknya hubungan antara dua fenomena atau lebih (Arikunto, 2006:238). Rancangan digunakan
penelitian
untuk
deskriptif
mendeskripsikan
Musalih | 11.1.01.01.0201 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 7||
AtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
III. Untuk
menganalisis
HASIL DAN KESIMPULAN
data
dalam
bahwa
data
tersebut
penelitian ini yaitu menggunakan analisis
berdistribusi normal.
kuantitatif yaitu teknik korelasi product
b. Uji – homogenitas
moment.
Maksud
menggunakan
teknik Y
mengetahui ada tidaknya hubungan dua
Levene Statistic
terlebih dahulu hasil dari uji – normalitas, uji – homogenitas, uji – Linieritas, dan uji korelasi data kepribadian introvert dan
menggunakan
df2 6
Sig. 15
.003
Dari Uji – Homogenitas diatas menunjukan
Namun sebelumnya harus diketahui
teman
df1
5.531
variable antara kepribadian introvert dengan
pergaulan
data
Test of Homogeneity of Variances
korelasi product moment adalah untuk
pergaulan teman sebaya.
memiliki
sebaya,
bantuan SPSS
hasil nilai sig 0,03 dengan taraf signifikan 5% atau 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua kelompok populasi atau sampel tersebut tidak sama.
dengan 16.0
for
c. Uji – Linieritas
windows, hasil data sebagaiberikut: ANOVA Table
a. Uji – Normalitas
Sum Mea of n Squa Squa Sig res Df re F .
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardi zed Residual N
30 a
Normal Parameters Mean Std. Deviation Most Extreme Differences
.0000000 8.56493127
Absolute
.217
Positive
.217
Negative
-.141
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1.191
KEPRIBA DIAN INTROVE T* PERGAU LAN TEMAN SEBAYA
Betwe (Combin 884.7 63.1 .75 .70 14 en ed) 83 99 1 2 Group Linearity 20.48 20.4 .24 .62 1 s 3 83 3 9 Deviatio 864.3 66.4 .79 .66 n from 13 00 85 0 2 Linearity Within Groups
1263. 84.2 15 083 06
Total
2147. 29 867
.117
a. Test distribution is Normal.
Dari Uji – Linieritas diatas diperoleh nilai Sig 0,662 dengan taraf signifikan 5% atau Dari Uji – Normalitas diatas menunjukan
0,05 artinya terdapat hubungan linier secara
hasil sig 0,117 dengan taraf signifikan 5%
signifikan antar variabel.
atau 0,05. Jadi, dapat ditarik kesimpulan
d. Uji – Korelasi
Correlations
Musalih | 11.1.01.01.0201 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 8||
AtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
variable
Correlations PERGAU KEPRIB LAN ADIAN TEMAN INTROV SEBAYA ET PERGAULAN TEMAN SEBAYA
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
KEPRIBADIAN Pearson INTROVET Correlation Sig. (2-tailed) N
-.098
30
-.098
1
dengan
(0,05). Jadi ada hubungan antara kedua variabel. Berdasarkan hasil perhitungan data hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa ada
hubungan
antara
kedua
variable
tersebut, tetapi hubunganya negative yaitu
.608 30
introvert
pergaulan teman sebaya. Nilai sig 0,608 > α
.608 30
kepribadian
30
menunjukan hubungan yang berlawanan. Dengan hasil nilai koefisien korelasi sebesar
Dari uji – Korelasi diatas memaparkan nilai koefisien korelasi sebesar -0,098 antara
Musalih | 11.1.01.01.0201 FKIP – Bimbingan dan Konseling
-0,098 < r tabel (0,361). Sedangkannilai sig 0,608 > α (0,05).
simki.unpkediri.ac.id || 9||
AtikelSkripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. 2011. Edisi Revisi Psikologi kepribadian. Malang : UMM Press. Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : RinekaCipta. Farida, umi. 2007. Hubugan tipe kepribadian ekstrovet dan introvert dengan perilaku agresif padare maja di SMU. Malang : SKRIPSI jurusan Psikologi UIN. (online), tersedia : http://www.scribd.com/doc/94512366/A-210060115, diunduh 20 Desember 2014. Hedges, 1993. Karakteristik tipe kepribadian introvet. (Online), :http://www.kompasiana.com/fighting_ainie/tipe-kepribadian-introvert-danekstrovert_54f76b3ca33311062e8b47b9. Diunduh 22 Desember 2014.
tersedia
Hwu, 2007. Karakteristik kepribadian individu. (Onine), tersedia :http://firlimandaras.blogspot.com/2013/09/14-ciri-kepribadian introvert.html. Diunduh 22 desember 2014. Mu’tadin, Z. 2002. Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologi Pada Remaja. (Online), tersedia :http://binaedupsikologia.blogspot.com/2007/08/kemandirian-antara-remajayang-ibunya.html. Diunduh 20 Desember 2014. Poniman, Farid. 2012. Penjelasan Hasi lTes STIFIn. Bekasi : PT. STIFIn Finger print. Samsunuwiyati. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. (online), tersedia : http://fifacomputer.blogspot.com/2012/10/tugas-perkembanganpada-anak-anak-akhir.html, diunduh 15 Desember 2014. Santrock, J.W. 2007.Remaja, jilid 2, edisi kesebelas. Jakarta :Penerbit Erlangga. Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV Alfabeta. Wentzel& Asher. 1995. Remaja, jilid 2, edisi kesebelas. Jakarta :Penerbit Erlangga. Yusuf, Syamsu. 2001.Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosda karya.
Musalih | 11.1.01.01.0201 FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 10||