PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
P U T U S A N Nomor : 36 - K / PM.III-12 / AD / II / 2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
ACHMAD JUNAEDI. Sertu / 21020077271282. Ba Yonif. Yonif 509/9/2 Kostrad. Pamekasan, 12 Desember 1982. Laki-laki. Indonesia Islam. Asmil Yonif 509/9/2 Kostrad Jl. Tidar 1 Jember.
Terdakwa secara fisik di tahan di sel Batalyon Yonif 509/9/2 Kostrad oleh Ankum selama 66 (enam puluh enam) hari sejak tanggal 30 Nopember 2012 sampai dengan 3 Pebruari 2013. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas : Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
:
1.
Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danbrigif 9/2 Kostrad selaku Papera Nomor Kep/62/XII/2013 tanggal 5 Desember 2013.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/14/K/AD/I/2014 tanggal 22 Januari 2014.
3.
Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi.
4.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
Mendengar
Memperhatikan
: 1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/ 14/K/AD/I/2014 tanggal 22 Januari 2014, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2.
Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
: 1.
Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a.
Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Militer yang sengaja dengan tindakan nyata menyerang seorang atasan ”
2 Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 106 ayat (1) KUHPM. b.
Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : Pidana Penjara selama : 7 (tujuh) bulan.
c.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah).
d.
Menetapkan barang-barang bukti berupa : Barang-barang : NIHIL. Surat-surat : NIHIL.
2.
Menimbang
Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya, berjanji tidak akan mengulangi perberbuatannya, oleh karena itu mohon dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal Dua puluh Empat bulan Nopember tahun 2000 Dua belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Nopember tahun 2000 Dua belas atau setidaktidaknya suatu hari dalam tahun 2000 Dua belas di SP3 Kaubun Kab. Sangata Kaltim, selanjutnya berdasarkan Penetapan Kadilmil I07 Balikpapan Nomor : TAP/09/PM.I-07/AD/XII/2013 tanggal 20 Desember 2013 tentang pengembalian berkas perkara Terdakwa kepada Otmil III-12 Surabaya mengingat Kesatuan Terdakwa yaitu Yonif 509/9/2 Kostrad berada di wilayah hukum Pengadilan Militer III12 Surabaya maka Pengadilan Militer III-12 Surabaya berwenang untuk memeriksa dan mengadili Terdakwa yang telah melakukan tindak pidana : “ Militer yang sengaja dengan tindakan nyata, menyerang seseorang atasan, melawannya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, merampas kemerdekaannya untuk bertindak, ataupun memaksanya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk melaksanakan atau mengabaikan suatu pekerjaan dinas ”, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Anggota TNI AD melalui pendidikan Secata PK tahun 2002 di Rindam V/Brw setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian dilanjutkan dengan pendidikan kecabangan Infantri di Puslatpur Asembagus Kab. Situbondo, kemudian Terdakwa mengikuti pendidikan Kostrad di Sangga Buana pada tahun 2003, selanjutnya ditugaskan di Yonif 514/R Kostrad Bondowoso dan pada tahun 2007 di mutasi ke Yonif 509/9/2 Kostrad sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Sertu NRP 21020077271282. b. Bahwa Terdakwa pada bulan Nopember 2012 Pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad mengikuti latihan Gabungan TNI di wilayah
3 Kalimantan Timur, dimana Terdakwa dan Saksi-1 (Kapten Inf Torang Parulian Malau) ikut dalam latihan tersebut. c. Bahwa Terdakwa pada hari Sabtu tanggal 24 Nopember 2012 sekira pukul 10.00 Wita Pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad akan melaksanakan pergeseran dari SP3 Kaubun Kab. Sangata Kaltim menuju ke Pantai Sekrat Kaltim, sehingga seluruh pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad berkumpul di SP3 Kaubun, dimana dalam latihan Gabungan TNI tersebut Terdakwa berada dalam satu TIM Komanda Kompi B dengan Saksi-1 yang menjabat sebagai Danki. d. Bahwa pada saat akan dilakukan pergeseran pasukan, Danyonif 509/9/2 Kostrad menanyakan kesiapan dan perlengkapan anggota Kompi B yang dipimpin oleh Saksi-1, dijawab oleh Saksi-1 “belum lengkap” karena ada anggota kompi yang belum berkumpul, setelah ditunggu selama 30 (tiga puluh) menit Terdakwa, Serda Made Paing, Pratu Khirul Anam datang ke SP3 Kaubun, kemudian Saksi-1 menegur Terdakwa sebagai anggota yang tertua lalu memerintahkan Terdakwa untuk Push up. e. Bahwa setelah Tedakwa mendapat perintah dari Saksi-1 untuk push up Terdakwa tidak mau melaksanakan perintah Saksi-1 tersebut seorang diri, kemudian Saksi-1 memerintahkan kembali Terdakwa untuk push up, tetapi Terdakwa mengajak temantemannya yang terlambat untuk push up secara bersama-sama dengan alasan kekompakan namun Saksi-1 memerintahkan yang lainnya untuk tidak melaksanakan push up hanya Terdakwa saja yang melaksanakan push up, dan Terdakwa tetap tidak mau melaksanakan perintah Saksi-1. f. Bahwa melihat kejadian tersebut Serka Suherman Kharie selaku senior Terdakwa memerintahkan Terdakwa untuk melaksanakan perintah Saksi-1 yaitu melaksanakan push up, setelah mendengar perintah dari Serka Suherman Kharie tersebut, akhirnya Terdakwa mau melaksanakan push up. g. Bahwa setelah Terdakwa melaksanakan push up, kemudian Saksi-1 segera memerintahkan pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad yang lainnya untuk segera menaiki kendaraan Truck, sedangkan Terdakwa Serda Made Paing, Pratu Khoirul Anam dan Koptu Yustino Boikaway belum diperintahkan untuk naik truck, setelah seluruh anggota Yonif 509/9/2 Kostrad selesai menaiki kendaraan truck, kemudian Saksi-1 balik kanan dan memarahi Terdakwa. h. Bahwa Terdakwa selanjutnya menjelaskan alasan keterlambatan Terdakwa untuk segera berkumpul karena Terdakwa, Serda Made Paing, Pratu Khoirul Anam dan Koptu Yustino Boikaway sedang membersihkan lantai rumah milik penduduk/warga yang telah ditempati oleh Terdakwa, namun Saksi-1 tidak mau mendengar penjelasan Terdakwa dan menendang Terdakwa menggunakan kaki kanan mengenai perut Terdakwa, lalu Saksi-1 menendang lagi namun ditangkis oleh Terdakwa menggunakan tangan kirinya, selanjutnya dengan reflek Terdakwa mendorong Saksi-1 hingga mundur sempoyongan kebelakang. i. Bahwa Terdakwa kemudian memukul Saksi-1 dengan cara tangan kanannya yang dikepalkan dipukulkan kearah wajah Saksi-1 dan mengenai pipi sebelah kiri Saksi-1, saat Terdakwa melakukan pemukulan tersebut disaksikan oleh Danyonif 509/9/2 Kostrad, sehingga Danyonif 509/9/2 Kostrad memerintahkan provost untuk mengamankan Terdakwa, akibat perbuatan Terdakwa tersebut, Terdakwa diberi sanksi hukuman dalam sel tahanan Yonif 509/9/2
4 Kostrad selama 66 (Enam puluh enam) hari terhitung mulai tanggal 30 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 3 Pebruari 2013. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 106 ayat (1) KUHPM. Menimbang
: Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
: Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum, melainkan akan dihadapi sendiri.
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi-1
: Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Suherman Kharie. Serka / 21960024280375. Batonban Ki B. Yonif 509/9/2 Kostrad. Ternate, 5 Maret 1975. Laki-laki. Indonesia. Kristen Protestan. Asmil Yonif 509/9/2 Kostrad Jl. Tidar 1 Jember.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 24 November 2013 sekira pukul 10.00 Wita akan dilaksanakan pergeseran pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad dari SP3 Kaubun menuju ke pantai Sekrat Kaltim, sehingga seluruh pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad berkumpul di SP3 Kaubun. 2. Bahwa pada saat itu Saksi melihat Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau sedang marah-marah kepada Terdakwa, Saksi Serda Made Paing dan Pratu Khirul Anam karena terlambat pada saat dikumpulkan oleh Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau selaku Danki B, kemudian Saksi menanyakan alasan keterlambatan untuk kumpul dan dijawab oleh Terdakwa kalau Terdakwa dan kawankawannya yang terlambat saat itu masih melaksanakan pembersihan rumah warga yang ditempati oleh Terdakwa dan teman-teman untuk tidur sementara bagi pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad yang sedang melaksanakan latihan gabungan TNI di Sangata Kalimatan Timur. 3. Bahwa kemudian Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau memerintahkan Terdakwa untuk push up, tetapi Terdakwa tidak mau melaksanakan perintah Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau dan Saksi mendengar ucapan Terdakwa yang mengatakan kalau Terdakwa mau melaksanakan push up apabila semua anggota yang terlambat juga melaksanakan push up dan sepengetahuan Saksi yang terlambat adalah Terdakwa, Saksi Serda Made Paing, Pratu Khirul Anam yang kesemuanya adalah anggota kelompok Komado Kompi, namun Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau tetap memerintahkan Terdakwa saja sebagai yang tertua diantara yang terlambat kumpul yang melaksanakan push up, sehingga terjadi ketegangan antara Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau dengan Terdakwa, kemudian Saksi memerintahkan Terdakwa untuk melaksanakan push up seperti apa yang diperintahkan Saksi Kapten
5 Inf Torang Parulian Malau dan akhirnya Terdakwa mau melaksanakan perintah Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau untuk push up, kemudian Saksi pergi meninggalkan Terdakwa dan bergegas menaiki kendaraan truk untuk melaksanakan pergeseran pasukan. 4. Bahwa Saksi tidak mengetahui kejadian pemukulan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau selaku Danki B karena pada saat itu Saksi sudah menaiki kendaraan truk dalam rangka pelaksanaan pergeseran pasukan, sehingga apa yang terjadi Saksi tidak melihatnya dan Saksi melihat kalau Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau tidak mengalami luka bekas adanya tanda-tanda pemukulan atau penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa. 5. Bahwa Saksi menerangkan, Terdakwa pernah ditahan selama 66 (enam puluh enam) hari di sel Batalyon Yonif 509/9/2 Kostrad sejak tanggal 30 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 3 Pebruari 2013. Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau, Saksi Serda Made Paing, Koptu Yustino Boikaway telah dipanggil secara sah dan patut, sesuai ketentuan pasal 139 Undang-undang Nomor 31 tahun 1997, namun para Saksi tersebut tidak dapat hadir karena sedang melaksanakan pendidikan dan telah pindah Kesatuan.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 155 ayat (1) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 menyatakan apabila Saksi sesudah memberi keterangan dalam penyidikan meninggal dunia atau karena halangan yang sah tidak dapat hadir disidang atau tidak dapat dipanggil karena jauh tempat kediaman atau tempat tinggalnya atau karena sebab lain yang berhubungan dengan kepentingan negara, keterangan yang sudah diberikan itu dibacakan. Selanjutnya dalam ayat (2) menyatakan apabila keterangan itu sebelumnya sudah diberikan dibawah sumpah, keterangan itu disamakan nilainya dengan keterangan Saksi di bawah sumpah yang diucapkan disidang.
Menimbang
: Bahwa oleh karena keterangan para Saksi yang tidak hadir di persidangan tersebut di atas, keterangannya dalam berita acara pemeriksaan telah diberikan dibawah sumpah, maka dengan mendasari ketentuan pasal 155 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 serta atas persetujuan Terdakwa dan Penasihat Hukumnya, selanjutnya keterangan para Saksi yang tidak hadir dipersidangan tersebut telah dibacakan oleh Oditur Militer dalam berita acara pemeriksaan yang dibuat oleh penyidik sebagai berikut :
Saksi-2
: Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama
: : : : : : : :
Torang Parulia Malau. Kapten Inf / 21110112310890. Dankipan B Yonif 509/9/2 Kostrad. Yonif 509/9/2 Kostrad. Aek Kanopan, 15 Januari 1982. Laki-laki. Indonesia. Kristen Protestan.
6 Tempat tinggal
: Asmil Yonif 509/9/2 Kostrad Jl. Tidar 1 Jember.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi Torang Parulian Malau kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2003 di Yonif 509/9/2 Kostrad dan hubungan Saksi dengan Terdakwa hanya sebatas hubungan Atasan dan Bawahan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 24 Nopember 2013 sekira pukul 10.00 Wita akan dilaksanakan pergeseran pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad dalam rangka latihan gabungan TNI di Sangata Kalimantan Timur, sehingga dari SP3 Kaubun menuju ke pantai Sekrat Kaltim, sehingga seluruh pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad berkumpul di SP3 Kaubun, namun pada saat itu Saksi yang menjabat sebagai Danki B ternyata hanya kompi Saksi saja yang belum lengkap karena ada anggota kompi yang belum datang yaitu Terdakwa, Saksi Serda Made paing, Pratu Khoirul Anam, dan hal tersebut ditanyakan oleh Danyon. 3. Bahwa setelah ditunggu dan 30 menit berlaku berlalu Terdakwa, Saksi Serda Made Paing, Pratu Khoirul Anam baru datang dan bergabung dalam kompi yang dipimpin oleh Saksi dan atas keterlambatan tersebut Saksi memerintahkan yang tertua yaitu Terdakwa untuk melaksanakan tindakan fisik berupa push up, namun Terdakwa tidak mau melaksanakannya, kemudian Saksi perintahkan lagi tapi Terdakwa tetap tidak mau melaksanakan sehingga Saksi menendang/mendorong perut Terdakwa dengan menggunakan kaki kanan Saksi, kemudian Terdakwa membalas dengan melakukan pukulan dengan tangannya yang dikepalkan, namun pukulan tersebut ditangkis oleh Saksi, sehingga pukulan Terdakwa tidak mengenai sasaran dan perbuatan Terdakwa tersebut dilihat oleh Danyonif 509/9/2 Kostrad, selanjutnya Danyonif 509/9/2 Kostrad memerintahkan provost untuk mengamankan Terdakwa. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-3
: Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Made Paing. Serda / 2110018671290. Danru Tandu Kima. Yonif 509/9/2 Kostrad. Bangli, 5 Desember 1990. Laki-laki. Indonesia. Hindu. Asmil Yonif 509/9/2 Kostrad Jl. Tidar 01 Jember.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 24 November 2013 sekira pukul 10.00 wita akan dilaksanakan pergeseran pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad dari SP3 Kaubun menuju ke pantai Sekrat Kaltim, sehingga seluruh pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad berkumpul SP3 Kaubun dan Saksi-3 berada satu tim komando kompi B dengan Terdakwa dan Saksi-1 yang menjabat sebagai Danki Tim B. 2. Bahwa pada saat akan dilaksanakan pergeseran pasukan dari SP3 Kaubun menuju ke pantai Sekrat Kaltim Terdakwa, Saksi Koptu
7 Yustino Boikaway, Pratu Khirul Anam dan Saksi Serda Made Paing sedang membersikan lantai rumah milik penduduk yang telah ditempati oleh Terdakwa dan kawan-kawan untuk beristirahat yang pada saat itu sedang melaksanakan latihan gabungan TNI di Kalimatan Timur, sehingga pada saat dikumpulkan oleh Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau selaku Danki B Terdakwa, Saksi Koptu Yustino Boikaway, Pratu Khirul Anam dan Saksi Serda Made Paing terlambat, hal itu membuat Saksi Kapten Inf Torang Parulia Malau marah dan menendang Terdakwa dengan menggunakan kaki kanannya sebanyak 2 (dua) kali dan mengenai perut Terdakwa, selanjutnya dengan reflek Terdakwa mendorong Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau sehingga mundur kebelakang kemudian Terdakwa memukul Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau dan mengenai pipi sebelah kirinya dan setelah itu Saksi Serda Made Paing menunduk tidak memperhatikan lagi apa yang terjadi namun hanya mendengar perkataan Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau yang mengatakan kepada Terdakwa “Kamu mau melawan saya”, dan dijawab oleh Terdakwa “Siap tidak melawan”, dan pada saat kejadian posisi Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau berada di sebelah kakan belakang Terdakwa yang jaraknya kurang lebih 4 meter dari Terdakwa, kemudian akibat pemukulan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau tidak menimbulkan luka. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.. Saksi-4
: Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Yustino Boikaway. Koptu / 31960724450776. Tamasak Ki B Yonif 509/9/2 Kostrad. Yonif 509/9/2 Kostrad. Jayapura, 12 Juli 1976. Laki-laki. Indonesia. Kristen Protestan. Asmil Yonif 509/9/2 Kostrad Jl. Tidar 01 Jember.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 24 November 2013 sekira pukul 10.00 Wita akan dilaksanakan pergeseran pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad dari SP3 Kaubun menuju ke pantai Sekrat Kaltim, sehingga seluruh pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad berkumpul di SP 3 Kaubun. 2. Bahwa Saksi Serda Made Paing satu tim komando kompi B dengan Terdakwa dan Saksi Kapten Inf Torang Parulian malau adalah sebagai Danki Tim B, dan pada saat akan dilaksanakan pergeseran pasukan dari SP3 Kaubun menuju ke pantai Sekrat Kaltim Saksi Koptu Yustino Boikaway, Terdakwa, Saksi Serda Made Paing, Pratu Khoirul Anam dan kawan-kawan untuk beristirahat bagi pasukan yang sedang melaksanakan latihan gabungan TNI di Kalimatan Timur, sehingga pada saat dikumpulkan oleh Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau selaku Danki B Terdakwa, Saksi Koptu Yustino Boikaway, Pratu Khirul Anam dan Saksi Serda Made Paing terlambat, hal itu membuat Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau marah dan memerintahkan Terdakwa untuk melaksanakan push up, tetapi Terdakwa tidak mau melaksanakan perintah Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau karena yang terlambat bukan hanya
8 Terdakwa saja dan kemauan Terdakwa semua yang terlambat juga melaksanakan push up, kemudian Saksi Serka Suherman Kharie memerintahkan Terdakwa untuk melaksanakan push up seperti apa yang diperintahkan Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau, dan akhirnya Terdakwa mau melaksanakan perintah Saksi Kapten Inf Torang Parulia Malau untuk push up. 3. Bahwa setelah Terdakwa melaksanakan push up kemudian Saksi Kapten Inf Torang Parulian malau memerintahkan pasukan yang lainnya untuk segera menaiki kendaraan truk, sedangkan Terdakwa, Saksi Serda Made Paing, Pratu Khoirul Anam dan Saksi Koptu Yustino Boikaway belum diperintahkan untuk naik kendaraan truck, kemudian Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau balik kanan dan menendang Terdakwa dengan menggunakan kaki kanannya dan mengenai perut Terdakwa, selanjutnya dengan reflek Terdakwa mendorong Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau hingga mundur sempoyongan kebelakang, kemudian Terdakwa memukul Saksi Kapten Inf Torang Parulia Malau dengan tangan kanannya yang dikepalkan dan tidak menggunakan benda atau alat lainnya dan akibat pemukulan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi Serda Made Paing tidak menimbulkan luka pada diri Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.. Menimbang
: Bahwa didalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa Achmad Junaedi masuk menjadi Anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK tahun 2002 di Rindam V/Brw setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan dilanjutkan dengan pendidikan kecabangan Infantri di Puslatpur Asembagus Kab. Situbondo, kemudian Terdakwa mengikuti pendidikan Kostrad di Sangga Buana pada tahun 2003, kemudian ditugaskan di Yonif 514/R Kostrad Bondowoso selanjutnya pada tahun 2007 di pindahkan ke Yonif 509/9/2 Kostrad sampai sekarang dan pada saat kejadian ini Terdakwa masih berdinas aktif di Yonif 509/9/2 Kostrad dengan pangkat Sertu NRP 21020077271282 dan sedang melaksanakan latihan gabungan TNI di wilayah Kalimatan Timur. 2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 24 Nopember 2012 sekira pukul 10.00 Wita akan dilaksanakan pergeseran Pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad berkumpul di SP3 Kaubun dan Terdakwa berada dalam satu tim komando kompi B dengan Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau sebagai Danki Tim B, dan pada saat akan dilaksanakan pergeseran pasukan dari SP3 Kaubun menuju ke pantai Sekrat Kaltim Terdakwa bersama Saksi Serda Made Paing, Saksi Koptu Yustino Boikaway, Pratu Khirul Anam dan sedang membersihkan lantai rumah milik penduduk yang telah ditempati oleh Terdakwa dan Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau serta kawankawan lainnya untuk beristirahat, sehingga pada saat dikumpulkan oleh Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau selaku Danki B Terdakwa, Saksi Serda Made Paing, Saksi Koptu Yustino Boikaway, Pratu Khirul Anam terlambat, hal itu membuat Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau marah dan memerintahkan Terdakwa untuk melaksanakan push up, kemudian Terdakwa mengajak temantemannya yang terlamat untuk melaksanakan push up secara bersama-sama, namun Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau memerintahkan yang lainnya untuk tidak melaksanakan push up hanya Terdakwa saja yang melaksanakan push up.
9 4. Bahwa kemudian Terdakwa mengatakan “ kalau bisa yang terlamabat lainnya ikut pusp up juga komandan, biar kekompakan”, selanjutnya Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau mengatakan “tidak ada kompak-kompakan karena kamu yang tertua kamu yang push up” sambil marah-marah kemudian Serka Suherman Kharie memerintahkan Terdakwa untuk melaksanakan push up seperti apa yang diperintahkan Saksi Kapten Inf Torang Parulian malau, dan akhirnya Terdakwa mau melaksanakan perintah Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau untuk push up. 5. Bahwa setelah Terdakwa melaksanakan push up, kemudian Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau segera memerintahkan pasukan yang lainnya untuk segera menaiki kendaraan Truck, sedangkan Terdakwa Saksi Serda Made Paing, Pratu Khoirul Anam dan Saksi Koptu Yustino Boikaway belum diperintahkan untuk naik kendaraan truck, kemudian Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau balik kanan kemudian marah kepada Terdakwa, lalu Terdakwa menjelaskan alasan keterlambatan untuk segera berkumpul yaitu Terdakwa bersama anggota membersihkan lantai rumah milik penduduk/warga yang telah ditempati oleh Terdakwa dan Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau serta kawan-kawan lainnya, namun Saksi Kapten Inf Torang Parulian malau tidak mau mendengar penjelasan Terdakwa, kemudian Saksi Kapten Inf Torang Parulian malau menendang Terdakwa dengan menggunakan kaki kanannya dan mengenai perut Terdakwa, lalu Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau menendang lagi untuk yang kedua kalinya dan tendangan tersebut ditangkis oleh Terdakwa dengan tangan kirinya, selanjutnya Terdakwa sudah tidak ingat lagi apa yang terjadi apakah Terdakwa memukul Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau atau tidak karena kejadiannya begitu cepat. 6. Bahwa akibat tendangan yang dilakukan Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau terhadap Terdakwa mengakibatkan perut Terdakwa merasa sakit, dan atas perbuatan yang Terdakwa lakukan Terdakwa diberi sanksi hukuman dalam sel tahanan Yonif 509/9/2 Kostrad dari tanggal 30 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 3 Pebruari 2013 atau selama 66 (enam puluh enam) hari. Menimbang
: Bahwa di persidangan Oditur Militer tidak mengajukan barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK tahun 2002 di Rindam V/Brw setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian dilanjutkan dengan pendidikan kecabangan Infantri di Puslatpur Asembagus Kab. Situbondo, kemudian Terdakwa mengikuti pendidikan Kostrad di Sangga Buana pada tahun 2003, selanjutnya ditugaskan di Yonif 514/R Kostrad Bondowoso dan pada tahun 2007 di mutasi ke Yonif 509/9/2 Kostrad sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Sertu NRP 21020077271282. 2. Bahwa benar Terdakwa pada bulan Nopember 2012 Pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad mengikuti latihan Gabungan TNI di wilayah Kalimantan Timur, dimana Terdakwa dan Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau ikut dalam latihan tersebut.
10 3. Bahwa benar Terdakwa pada hari Sabtu tanggal 24 Nopember 2012 sekira pukul 10.00 Wita Pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad akan melaksanakan pergeseran dari SP3 Kaubun Kab. Sangata Kaltim menuju ke Pantai Sekrat Kaltim, sehingga seluruh pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad berkumpul di SP3 Kaubun, dimana dalam latihan Gabungan TNI tersebut Terdakwa berada dalam satu TIM Komandan Kompi B dengan Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau yang menjabat sebagai Danki. 4. Bahwa benar pada saat akan dilakukan pergeseran pasukan, Danyonif 509/9/2 Kostrad menanyakan kesiapan dan perlengkapan anggota Kompi B yang dipimpin oleh Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau, dijawab oleh Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau “belum lengkap” karena ada anggota kompi yang belum berkumpul, setelah ditunggu selama 30 (tiga puluh) menit Terdakwa, Saksi Serda Made Paing, Pratu Khirul Anam datang ke SP3 Kaubun, kemudian Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau menegur Terdakwa sebagai anggota yang tertua lalu memerintahkan Terdakwa untuk Push up. 5. Bahwa benar setelah Tedakwa mendapat perintah dari Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau untuk push up Terdakwa tidak mau melaksanakan perintah Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau tersebut seorang diri, kemudian Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau memerintahkan kembali Terdakwa untuk push up, tetapi Terdakwa mengajak teman-temannya yang terlambat untuk push up secara bersama-sama dengan alasan kekompakan namun Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau memerintahkan yang lainnya untuk tidak melaksanakan push up hanya Terdakwa saja yang melaksanakan push up, dan Terdakwa tetap tidak mau melaksanakan perintah Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau. 6. Bahwa benar melihat kejadian tersebut Saksi Serka Suherman Kharie selaku senior Terdakwa memerintahkan Terdakwa untuk melaksanakan perintah Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau yaitu melaksanakan push up, setelah mendengar perintah dari Saksi Serka Suherman Kharie tersebut, akhirnya Terdakwa mau melaksanakan push up. 7. Bahwa benar setelah Terdakwa melaksanakan push up, kemudian Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau segera memerintahkan pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad yang lainnya untuk segera menaiki kendaraan Truck, sedangkan Terdakwa, Saksi Serda Made Paing, Pratu Khoirul Anam dan Saksi Koptu Yustino Boikaway belum diperintahkan untuk naik truck, setelah seluruh anggota Yonif 509/9/2 Kostrad selesai menaiki kendaraan truck, kemudian Saksi Kapten Inf Torang Paulian Malau balik kanan dan memarahi Terdakwa. 8. Bahwa benar Terdakwa selanjutnya menjelaskan alasan keterlambatan Terdakwa untuk segera berkumpul karena Terdakwa, Saksi Serda Made Paing, Pratu Khoirul Anam dan Saksi Koptu Yustino Boikaway sedang membersihkan lantai rumah milik penduduk/warga yang telah ditempati oleh Terdakwa, namun Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau tidak mau mendengar penjelasan Terdakwa dan menendang Terdakwa menggunakan kaki kanan mengenai perut Terdakwa, lalu Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau menendang lagi namun ditangkis oleh Terdakwa menggunakan tangan kirinya, selanjutnya dengan reflek Terdakwa mendorong Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau hingga mundur sempoyongan kebelakang.
11 9. Bahwa benar Terdakwa kemudian memukul Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau dengan cara tangan kanannya yang dikepalkan dipukulkan kearah wajah Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau dan mengenai pipi sebelah kiri Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau, saat Terdakwa melakukan pemukulan tersebut disaksikan oleh Danyonif 509/9/2 Kostrad, sehingga Danyonif 509/9/2 Kostrad memerintahkan provost untuk mengamankan Terdakwa, akibat perbuatan Terdakwa tersebut, Terdakwa diberi sanksi hukuman dalam sel tahanan Yonif 509/9/2 Kostrad selama 66 (Enam puluh enam) hari terhitung mulai tanggal 30 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 3 Pebruari 2013. Menimbang
: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer mengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana dalam dakwaan Oditur Militer akan tetapi mengenai pembuktiannya Majelis Hakim akan membuktikannya sendiri dan mengenai permohonan pidananya yang dimohonkan oleh Oditur Militer Majelis Hakim akan membuktikannya sendiri dalam penjatuhan pidananya.
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu Unsur kedua
Menimbang
: “ Militer “ : “Yang sengaja dengan tindakan nyata menyerang seorang atasan, melawan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan merampas kemerdekannya untuk bertindak atapun memaksanya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk melaksanakan atau mengabaikan suatu pekerjaan dinas “
: Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1.
Unsur kesatu
: “ Militer “
Bahwa Yang dimaksud dengan militer menurut pasal 46 KUHPM ialah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang, dan diwajibkan berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu Ikatan dinas tersebut (disebut militer) ataupun semua Sukarelawan lainnya pada Angkatan Perang dan para wajib militer selama mereka berada dalam dinas (disebut). Baik Militer Sukarelas maupun Militer Wajib adalah merupakan Yustisiabel Peradilan Militer, yang berarti kepada mereka dapat dikenakan / terapkan ketentuan-ketentuan Hukum Pidana Militer, disamping ketentuan-ketentuan Hukum Pidana Umum, termasuk disini Terdakwa sebagai anggota Militer / TNIAD. Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :
12 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK tahun 2002 di Rindam V/Brw setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian dilanjutkan dengan pendidikan kecabangan Infantri di Puslatpur Asembagus Kab. Situbondo, kemudian Terdakwa mengikuti pendidikan Kostrad di Sangga Buana pada tahun 2003, selanjutnya ditugaskan di Yonif 514/R Kostrad Bondowoso dan pada tahun 2007 di mutasi ke Yonif 509/9/2 Kostrad sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Sertu NRP 21020077271282. 2. Bahwa benar sampai dengan saat ini Terdakwa masih berdinas aktif di Yonif 509/9/2 Kostrad dan belum pernah mengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya sebagai prajurit TNI serta Terdakwa masih menerima hak-haknya sebagai prajurit. 3. Bahwa benar sebagai prajurit yang berdinas di Yonif 509/9/2 Kostrad, yang merupakan bagian dari TNI Angkatan Darat, Terdakwa adalah termasuk dalam pengertian mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang berarti termasuk dalam pengertian “Militer”. 4. Bahwa benar sesuai Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari dari Danbrigif 9/2 Kostrad selaku Papera Nomor Kep/62/XII/2013 tanggal 5 Desember 2013. , yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Achmad Junaedi, Sertu NRP. 21020077271282, dan Terdakwalah orangnya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur pertama “ Militer ” telah terpenuhi. 2.
Unsur kedua : “Yang dengan sengaja dengan tindakan nyata menyerang seorang atasanmelawan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan merampas kemerdekannya untuk bertindak atapun memaksanya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk melaksanakan atau mengabaikan suatu pekerjaan dinas “ tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : - Menurut M.V.T bahwa yang dimaksud dengan kesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya, artinya seseorang melakukan suatu tindakan “dengan sengaja” harus menghendaki dan menginsafi tindakannya tersebut dan/atau akibatnya yang merupakan bentuk kesalahan dalam tindak pidana dolus. - Bahwa yang dimaksud dengan” tindakan nyata “ adalah tindakan materiil dalam wujud menggunakan suatu kekuatan tenaga dari si pelaku / Terdakwa guna mencapai sasaran (sehingga mencapai sasaran). - Bahwa Yang dimaksud dengan”menyerang atasan” adalah suatu perbuatan terhadap atasan dimana aktifitas dari atasan tersebut kepada bawahan belum ada.
13 - Bahwa yang dimaksud dengan melawan adalah suatu perbuatan sebagai reaksi terhadap tindakan dari seorang atasan. - Bahwa yang dimaksud dengan “ kekerasan” adalah perbuatan yang dilakukan si pelaku/Terdakwa yang menggunakan tenaga atau kekuatan fisik terhadap orang lain dengan tujuan membuat sakit atau menderita apapun cara yang dilakukan dapat berupa memukul, menendang, mencekik dan sebagainya . - Bahwa yang dimaksud dengan “ ancaman kekerasan” adalah suatu perbuatan dari pelaku / Terdakwa terhadap orang lain dengan maksud agar orang lain itu merasa ketakutan karena ada suatu yang mengancam dan merugikan dirinya dengan kekerasan. - Bahwa yang di maksud dengan” pekerjaan dinas” adalah suatu kegiatan yang di lakukan yang berkaitan tugas-tugas yang berhubungan dengan kepentingan negara. Bahwa oleh karena unsur ini mengandung beberapa alternatif perbuatan, Majelis Hakim cukup membuktikan salah satu alternatif yang paling bersesuaian dengan fakta yang terungkap di persidangan, yaitu “Yang sengaja dengan tindakan nyata menyerang seorang atasan” Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa pada hari Sabtu tanggal 24 Nopember 2012 sekira pukul 10.00 Wita Pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad akan melaksanakan pergeseran dari SP3 Kaubun Kab. Sangata Kaltim menuju ke Pantai Sekrat Kaltim, sehingga seluruh pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad berkumpul di SP3 Kaubun, dimana dalam latihan Gabungan TNI tersebut Terdakwa berada dalam satu TIM Komandan Kompi B dengan Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau yang menjabat sebagai Danki. 2. Bahwa benar pada saat akan dilakukan pergeseran pasukan, Danyonif 509/9/2 Kostrad menanyakan kesiapan dan perlengkapan anggota Kompi B yang dipimpin oleh Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau, dijawab oleh Saksi Kapten Inf Torang Parlian Malau “belum lengkap” karena ada anggota kompi yang belum berkumpul, setelah ditunggu selama 30 (tiga puluh) menit Terdakwa, Saksi Serda Made Paing, Pratu Khirul Anam datang ke SP3 Kaubun, kemudian Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau menegur Terdakwa sebagai anggota yang tertua lalu memerintahkan Terdakwa untuk Push up. 3. Bahwa benar setelah Tedakwa mendapat perintah dari Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau untuk push up Terdakwa tidak mau melaksanakan perintah Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau tersebut seorang diri, kemudian Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau memerintahkan kembali Terdakwa untuk push up, tetapi Terdakwa mengajak temantemannya yang terlambat untuk push up secara bersama-sama
14 dengan alasan kekompakan namun Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau memerintahkan yang lainnya untuk tidak melaksanakan push up hanya Terdakwa saja yang melaksanakan push up, dan Terdakwa tetap tidak mau melaksanakan perintah Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau. 6. Bahwa benar melihat kejadian tersebut Saksi Serka Suherman Kharie selaku senior Terdakwa memerintahkan Terdakwa untuk melaksanakan perintah Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau yaitu melaksanakan push up, setelah mendengar perintah dari Saksi Serka Suherman Kharie tersebut, akhirnya Terdakwa mau melaksanakan push up. 7. Bahwa benar setelah Terdakwa melaksanakan push up, kemudian Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau segera memerintahkan pasukan Yonif 509/9/2 Kostrad yang lainnya untuk segera menaiki kendaraan Truck, sedangkan Terdakwa, Saksi Serda Made Paing, Pratu Khoirul Anam dan Saksi Koptu Yustino Boikaway belum diperintahkan untuk naik truck, setelah seluruh anggota Yonif 509/9/2 Kostrad selesai menaiki kendaraan truck, kemudian Saksi Kapten Inf Torang Paulian Malau balik kanan dan memarahi Terdakwa. 8. Bahwa benar Terdakwa selanjutnya menjelaskan alasan keterlambatan Terdakwa untuk segera berkumpul karena Terdakwa, Saksi Serda Made Paing, Pratu Khoirul Anam dan Saksi Koptu Yustino Boikaway sedang membersihkan lantai rumah milik penduduk/warga yang telah ditempati oleh Terdakwa, namun Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau tidak mau mendengar penjelasan Terdakwa dan menendang Terdakwa menggunakan kaki kanan mengenai perut Terdakwa, lalu Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau menendang lagi namun ditangkis oleh Terdakwa menggunakan tangan kirinya, selanjutnya dengan reflek Terdakwa mendorong Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau hingga mundur sempoyongan kebelakang. 9. Bahwa benar Terdakwa kemudian memukul Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau dengan cara tangan kanannya yang dikepalkan dipukulkan kearah wajah Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau dan mengenai pipi sebelah kiri Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau, saat Terdakwa melakukan pemukulan tersebut disaksikan oleh Danyonif 509/9/2 Kostrad, sehingga Danyonif 509/9/2 Kostrad memerintahkan provost untuk mengamankan Terdakwa, akibat perbuatan Terdakwa tersebut, Terdakwa diberi sanksi hukuman dalam sel tahanan Yonif 509/9/2 Kostrad selama 66 (Enam puluh enam) hari terhitung mulai tanggal 30 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 3 Pebruari 2013. 10. Bahwa benar sebagai seorang Prajurit Terdakwa mengetahui Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau adalah atasan Terdakwa karena karena Saksi Torang Parulian Malau berpangkat Kapten sedangkan Terdakwa berpangkat Sertu. 11. Bahwa benar Terdakwa juga mengetahui peraturan yang berlaku bagi setiap prajurit TNI yang masih aktif termasuk Terdakwa tentang hirarki kepangkatan, dan seorang bawahan sangat dilarang untuk melawan seorang atasan apalagi menyerang seorang atasan.
15 12. Bahwa benar dari fakta-fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa tidakan Terdakwa yang mendorong dan memukul Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau yang merupakan atasan dari Terdakwa adalah tindakan nyata yang dilakukan oleh Terdakwa, dimana sudah ada aktivitas dari Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau sebagai seorang atasan kepada Terdakwa sebagai seorang bawahan. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Yang sengaja dengan tindakan nyata menyerang seorang atasan” telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana : “Yang sengaja dengan tindakan nyata menyerang seorang atasan”
Menimbang
: Bahwa oleh karena selama pemeriksaan perkara Terdakwa, Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pembenar dan alasan pemaaf pada diri Terdakwa yang dapat menghapus kesalahannya, oleh karena itu Terdakwa harus dipidana setimpal dengan kesalahannya.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa perbuatan Terdakwa dilatar belakangi oleh karena Terdakwa terlambat apel untuk melaksanakan pergeseran pasukan dan disuruh push up oleh Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau sebagai atasan Terdakwa, namun Terdakwa tidak mau malah mengajak anggotanya untuk bersama-sama push up, sehingga Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau marah dan menendang Terdakwa sebannyak 2 (dua) kali dan dibalas oleh Terdakwa dengan cara mendorong dan memukul Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau sebanyak 1 (satu) kali. 2. Bahwa perbuatan Terdakwa yang ditujukan terhadap Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau sebagai atasan Terdakwa tersebut, cenderung menunjukkan sikap emosional Terdakwa dan tidak mematuhi aturan hukum dan disiplin bagi Prajurit TNI. 3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa dapat berpengaruh buruk terhadap sendi-sendi disiplin di kesatuan dan juga terhadap pembinaan moral dan mental di Kesatuan Yonif 509/9/2 Kostrad.
Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Saptamarga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan halhal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :
16 Hal-hal yang meringankan : 1. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan. 2. Terdakwa belum pernah dihukum dalam perkara lain. 3. Terdakwa telah meminta maaf kepada Saksi Kapten Inf Torang Parulian Malau. 4. Terdakwa merasa bersalah dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. 2. Akibat perbuatan Terdakwa membawa dampak buruk terhadap pembinaan disiplin di Kesatuan. Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Serka Suherman Kharie, bahwa Terdakwa secara fisik pernah ditahan di sel Batalyon Yonif 509/9/2 Kostrad sejak tanggal 30 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 3 Pebruari 2013 atau selama 66 (enam puluh enam) hari, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat penahanan tersebut perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
: Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa :
Mengingat
1.
Barang-barang :
NIHIL.
2.
Surat-surat : NIHIL.
: Pasal 106 ayat (1) KUHPM serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu ACHMAD JUNAEDI, Sertu NRP 21020077271282 ; terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Insubordinasi dengan tindakan nyata ”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : - Pidana Penjara selama : 5 (lima) bulan Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
3.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (Sepuluh puluh rupiah).
17 Demikian diputuskan pada hari ini
Rabu tanggal 26 Pebruari 2014 dalam
musyawarah Majelis Hakim oleh Moch. Rachmat Jaelani, SH Mayor Chk NRP 522360 sebagai Hakim Ketua Ramlan, SH Mayor Chk NRP 499926 dan Mulyono, SH Mayor Chk NRP 522672 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Syahroni Hidayat, SH, Panitera Djoko Pranowo
Pelda
NRP 516654,
dihadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua,
Cap/Ttd Moch. Rachmat Jaelani, SH Mayor Chk NRP 522360 Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
Ttd
Ttd
Ramlan, SH Mayor Chk NRP 499926
Mulyono, SH Mayor Chk NRP 522672
Panitera Ttd
Djoko Pranowo Pelda Nrp. 516654
serta
18