RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAII PADI (Oryza
satival.) TERIIADAP
INTRODUKSI PSEUDOMONAD FLUORESEN ,// Azwir Anhavr, F'ebri Doni, dan Linda Advinda Staf Pengajar Jurusan Biologi FMIPA trNp, email:
ABSTRACT Fluorescent pseudomonads (Pfl is the biological agents that have been reported to tuwrease the growth 9f various types of plants because itian produce fitohornin (auxin, and cytokinin), solvent erayme phosphate, and sidirophore. Information about ,gibberellin, Nw obility of Pf in enhancing the growth of rice plant (Oryza satiia L.) is ititt limrted. This wdy aims cire to de-termine the influence of introduction of Pf isolates CIn the growth of ,rice plants. Research was conducted from June to August 2010 in the Laboratory of Bioio gI, State University of Padang and Laboratory of Nuclear Science and Tecinologs bportment of Land Utilization of Andalas (Jniversity Padang. Vegetative growth of rile wos monitored on this research. This research is experimental, the deiign used was rampletely randomized design with 5 tteatments and replications. The triatment given
i
was dffirent types of isolates are; pf isolates Mi.I, Kd.7, cas.3, Mp.2 (Adviido,, collection) and -Pf (Without Pfl. Data were analyzed using ANOI/A ind further test DNMRT at 5%o signiJicahce level. The results showed that Cas.3 is the best pf tsolarus irt iwreasing rice plant height, Mp.2 and Cas.3 are the best Pf isolates in inireasing the monber of tillers of ri_ce, and Mp.2 is the best Pf isolates in improving the wet weight of rice plants. Pf introduction did not significantly ffict the biimott i7 rice plant ina b content ofrice plant canopy. Keywords: Fluorescerlt pseudomonads, biological ogents, growth of rice plants
PENDAHULUAN Padi atau beras (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan paling penting di negara-negara berkembang dan merupe kan makanan pokok di Indonesia sehingga beras merupakan komoditas strategis. Seiring dengan jumlah penduduk yang erus bertambah dan tersebar di banyak pulau maka bila sampai terjadi ketergan tungan terhadap pangan impor akan dapat menyebabk3n rentannya ketahanan pangan. Stagnasi pengembangan dan peningkatan produksi padi akan mengancam stabilitas nasional sehingga tpaya pengembangan dari peningkatan produksi beras nasional mutlak diperlukan dengan sasaran utama pencapaian swasembada, peningkatan pen dapatan, dan kesejahteraan petani (Suiatna, 200e).
EKSAKTA Vol. 1 Tahun XII Februan1)1-l,
Menurut Badan Pusat Statistik
(2009) fa}:tor penyebab
penunrnan
produktivitas padi. Beberapa diantaranya adalah: kelangkaan pupuk, ketersedian dan kualitas benih, sumber pembiayaan, insen tif usaha padi, serangan hama dan penyakit, banjir atau kekeringan, efesiensi peman faatan ar, dan kinerja penyuluhan. Indonesia berusaha meningkatkan produksi berasnya dengan cepat agar berswasembada. Usaha itu terutama dilaku kan dengan cara intensifikasi, antara lain dengan perakitan varietas baru, pemu pukan, dan pemakaian pestisida. Usaha intesifikasi ini terutama mendapat ham batan karena serangan hama dan penyakit (Semangun,2006). Di Indonesia yang beriklim tropis tartarrran padi sangat rentan terhadap berbagai penyakit. Metode yang sering
digunakan untuk mengatasi rnasalah genfakit pada padi adalih ,""*u-kimia
menggunakan pesrisida (Semangun, ::ET 2006). Akan
tetapi, aplikasi-p'esiisiaa telah menyebabkan r"ri.t#i--irik ini oo. gTrT: terhadap pestisida, dan efek residu paoa lahan pertanian (Foes et ol., l99g). Menurut Habazar (2000), p".l;;; dengan
agens kimia bersifat tidak setetiif,
menyebabkan musnahnya mitaooreanisme patogen ataupun bukan patogen.
Untuk rnengurangi danrpak terse pengeniatid dapat
p.;;;;
9,1-.t,_f*,dengan ouaKukan cara pengendalian hayati. Pengendalian hayati ,..t p""rri.ii Urf.
teri. biasanya meliputi"A"p upfituri" *it -"t oo, ganisme.
spesifik (antagonis) r".*u .a". lingkungannya untuk membatasi muncul d; ie.kem banenyl penyakit (Habazar, 2000). frir.ip pengendalian hayati tidak memusnahkan semya patogen, tetapi menyebabkan pato gen berada dalam kise imbang*-tioiogi, sehingga pengendalian ,""*u" huy*i ini mendapat perhatian luas (Campbell, 19g9).
nal pada tanaman atau
Menurut Habazar
yyuti berperan
dalam
e}Oi
agens
hanan tanaman yang -"ogirra*si rentan. Hal ini disebabkan oleh bebeiapu fuftor. i"*urrru
keta
agens antagonis (organisme yang dapat
menekan, menghamb at atau organ]smg lainnya). Kedua-"_rrlnuman agens hayati menghasilkan senyawa yang dipatmening karkan ketersediaan posAiUuii Thggg meningkatkan kesehatln tanaman
t***
.lan tahan terhadap penyakit *iSAoyu
Rhizobakteria pemacu pertumbuhan Ta laman (Plant Growth promotins Rhizo bacteria = pGpR). Agens uotugo;i" menghasilkan senyawa yang rnerupa Sugu kan sir:nal bagi tanaman untuk Lr*pro duksi metabolit sekunder yang bersifat antimik ryUa (fitoaleksin). Fitoaleksin *"r*o,
Campbell (1989) merupakan substansi pada yang berperan sebagai antibiotik toryu diproduksi jika ada patogen et at., Uaf*ai-Uafrwa jenis senyawa yang juga diha slerap.
P::n
PF*
e\U)-"r*
silkrn agens hayati *t go;i."
Tersebut
Iipopolisakarida (LpS), sidero *T1-,r" ror, dan asam salisat.
Menurut Habazar (2000) pseudo monad fluoresen (pf) termasuk'kedalam yang dapat memacu pertumbuhan .IGPR dengan produksi .ii"*fo. yurrg flouresen. Advinda et_a|., kan bahwa 7 isolat pf fZOOi"J-_aup* i;;-u.iuJ a*i rizosfir pisang dapat *"r"f,* perkemba ngan penyal
auksin, giberelin dan sitokinin. Berdasarkan penelitiari Rina (1 993), Pseudomonas fluo_resens dapat memper gepat perkecambahan dan pertumbuhan
kedelai. pemberian
p.
Jlouieser"-- b"rp" ngaruh nyata terhadap peningkatan pertum buhan cabai dan kedejai, sertimengtamUat
pertuSbylan patogen Sclerotiimrolfsti
sacc. Lebih lanjut Weller dan Cook (19g3) menyatakan bahwa pemberian antagonis p.
flouresens berfungsi
ke a{am t*ut, lrfu'''arpu,
-sebagai seed or"i"Z* guna melindungi benih dari putog"; serta
*:*p:lggpat
daya kecambah dan pemun culan brbit. Wulandari (2001) melaporkan pemberian p. /luoyyrn, puiu tanah pod zolik merah kuning U".p""gurot -nyata terha{af- peningkatan perrumlbuh an tana man kedelai (Glycine iax L). Olrisi tai, menurut Chrisnawati et al., (2009), pem
berian Pf pada akar ,*urrrurr'
,rituro
lVata
tlggi
(Pogostemon cablin Benth.) terhadap pertumbuhan tunas,
O****
l*3rT, pUogkatan berat basah dan berat kering. Hal
ini disebabkan ot"t, uktivit* pf
2
Azwir Anhar
,Ln
1pry menghasilkan hormon tumbuh yang erym mcrangsang pertumbuhan tanaman m,umnr
do
m un t'o ,D
m
d a h
t I rb
f ,
l" l
108 cft/ml (skala I Mc I.Tp* populasi sebagai sumber' inokulum fgl*d") (Chrisnawati et
pemaafaatan
al.,
pf
sebagai salah satu r@rpan bioteknologi merupakan alter dikem .y$q yang sangat potensial
3.
Penanaman padi penanaman dilakukan qolybag (diameter 20 cm) y*g
llhn&am dan mengetahui efeffivilasnya "tof.
pertumbuhan tanaman, terutama FrgBn. Zaktn (199g), melaporkan rffim pf merupakan galur terba,ii dan efisien bila dibandingkan J"og* lain dalam meningkitkan tinlgi panjang akar, dan hasil tanaman Lebih frmfrmlanjut Nerrina (2009) rrnermrken 4 isolat p-f terbaik yang'dapat -antfbioiik,
mrohasitkan siderofor dan
!fu
Isolat Mi. 1. Kd.7, Cas3, dan IVfp.2. Mckipun demikian, kemampuanisolat umcbut dalam meningkatkan p".fr_Urrfr* hrrnen padi masih belum ada informasi, dengan itu tetah dilakukan qq$fan *Respons perrumbuhan fanaman W(Aryza sativa L.) Terhadup trrt oJ*ri [hmdomonad Fluoresen,,
ffi*ygq
L
METODE PENELITIAN Peremajaan dan perbanyakan fsolat
Pf
Ivfasing-masing isolat pf fMi. 1 Kd-7. Cas3, dan tuti. Z.l anomogenfcan ,lrilgan vofiex dan- diremaiakan-'Oatam gp p_etri yang berbeda pada medium King's- B padat dengan metode gores, kernudian diinkubasi - selama 4g' jarrl. Ferbanyakan inokulum dilakukan dengan mgambil satu ose biakan mumi dalam @i, kemudian dibiakkan dalam- medium Kmg's B cair dalam erlemeyer Z-i ,"f.
Sela4lutnya dishaker selama Z+ qrakan isolat).
jr*
fp*.tu
L Penyediaan Suspensi pf Masing-masing isolat pf sebanyak mI ,. yang relah diperbanyak -Jiiuru_ -dy King,s B cair dimasukkanl.aa 1
*.,o!""U
reaksi yang. berisi g ml ukuua", steril (pengencsral l0.r). Suspensi sAaqiut nya dihomogenkan dengan vortex. ceran suspensi dilakukan sampai dengan
p""g.
EKSAKTA Vol.
t
Tahun )OI Februari 2011
di
dalam
i*trn aiiri i"tut-- aip",
dengan tanah, benih irr1 siapkan dimasukkan iA"*--t,rU*g Tiap lubang tanam diisi dengan P"3": butir benih padi, lubang taou.n--tiOuut5 dengan kedataman 3-5 pr**ayo,
lttnrffinnl,lgF.
re mk rym'
2009).
k;
.*
Femupukan dilalcukan disaat peua ?9OSl, dengan menggunakan pupuk or ganik (pupuk kandangl, dengan ao'ri, SOO po polvb,Lg-(tgbal, 2008). Sedangkan renJaftmgan dilakukan pada saat pudi berumur 10 hari dengan 1 tanaman padi per polybag.
,u*-*
fT
*"yirut*
4.
Perlakuan
S^uspensi yang berisi pf sebanyak 10 ml diberikan saat tanaman padi berumur l0 hari dengan cara membuaiparir J*ntuf S cm. disekeliling pangkal tanaman d?ngad radius_.S.*, .usp.nsi yang Uerid pf ter sebut disiram secara meiata-ke aUamlarit, selanjutnya parit ditutupi dengan tu;;: 5. Pemeliharaan padi Tanaman yang telah Uiberi perla kuan disiram dengarr ii, Z t uti,*t *i. fitu terdapat gulma p.nyrung T-q, -dilakukan an. Pemupukan dilakukan pada li dan 30 hari setelah tanam dengan p.rp,rt _GfSff '100 kandang ;arri e----- per -dcngan^dosis polybag (Iqbal,200g).
6.
Pengamatan a. Tinggi tanarnan padi (cm) Tinggi tanaman_ qiuk* pada umur 3, 5, dan 7 minggu setelah. p*s
_
t*r* fnai-ii
ukuran dimulai dari
p"*"f.*n'',*uh
sarnpai ujung daun tertinggi, dengan cara meluruskan daun ke atas. b. Jumtah anakan padi
Jumlah
**31 MST.
padi dihihrng --o )pada nmur 3, 5, dan 7 c. Bobot basah tanaman padi (s) Bobot basah diukurpadu ? VfSi. Setiap
rumpun sampel dipisahkan dari tanah
dengan hati-hati, lalu ditimbang dengan timbangan analitik. d. Biomassa tanamanpadi (g) Biomassa diukur pada Z Setiap sampel dipisahkan dengan tanah J'{npun lalu tanaman dimasut
MIf.
kertas dan dikeringkan dalam o""" puOu temperafur 600 C ,ampui beratnya t *t*. q*rglrh kering, r*mp"l ditimbang dengan timbangan analitik (Anhar, 200g). e._.Kadar p tajuk tanarnan puar lNl Timbang 0,500 g contoh 'tanaman _ kemudian dimasulftan- ke dalam--LUuog digestion. Ditambahkan S mf fnfO, p.a. dan 0,5 ml HCLO+ p.a. dan biarkan selama 12 jam, setelah itu dipanaskan dalam di*estions blok dengan suhu 1000 C selama satu jam, kemudian suhu ditingkatkan menjadi f SfidC.
*r."lt uap kuning habis suhu iffinn drrmgkatkan menjadi
(abel 1). Sedangkan pada 3 MST pengaruh dari introduksi pf bilum terlihat. Leben et al. e007) mengemukakan bahwa pada awal introduksi sering kali belum pengaruh terhadap pertum Dunan tarumum. Hal ini diduga karena koloni pf pada perakarai belum begitu signifikan.
rt f:"Uo*an jryrh Tabel
1.
Perlakuan
7.
TeknikAnalisis Data Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan hasil yang berbeda nyata dilakukan uji lanjut DNMRT dengan taruf S% (Hanafrah, ZOtrSy.
HASIL DAN PEMBAIIASAI\I f. Tinggi Tanaman padi (cm) Tinggi tanaman padi diukw pada unnur 3n 5, dan 7 Minggu Setelah Tanarn (MST). Dari has;t sidik ragam terlihat
bahwa pemberim pf berpengaruh terhadap tingg tanaman paai paAa 5 dan 7
,*u**
Respon tinggi tanaman padi (cm) terhadap introduksi pf Rerata Tinggi (cm)
A (Mi.l) B
Gd.A
C (Cas.3)
3 MST 52.30
5
Tffinan
MST
TMST r01.30
a
b 98.80
88.00 b
s3.46
9s.20
c,
105.50 a 101.30 b 88.20
a
D (Mp-2)
fi.4A
94.10 a
E
(Konhol)
51.16
padi
96.00
49.74
UtoU
2000 C. Deshuksi selesai setelah keluar asap putih dan. sisa ekstrak_kurang lebih 0,5 ml. Tabung diangkat dan dibiarkan dingin. Ekstrak jiencerkan lenggn aquades hingga volume tepat 50 ml dan kocok dengan pengocok tabung hingga homogen. Pipet masing-masing I mJ ekstrak contoh ke dalam tabung kimia. Tambahkan 9 mf aquades dan kocoL (pengenceran lOx). Dipipet masing-masing Z ml-ekstrak encer contoh dan deret standar p (0_20 ppm pO+) ke dalarn tabung reaksi. frmUrf,fia" l0 ml pereaksi pewarna p. Kocok dengan pengocok tabung sampai homogen aan liartil 30 menit. P dalam larutan diukur dengan alat 1rykh"ryl"Teter pada panjang gut"ornf*g 693 nm (Sulaeman et at.,-Z}igl -
o**
MST
84.80 c
d
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh hurufhuruf yang sama pada kolom yang sama menuqiukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut DNMRT dengan taruf S%.
Pf isolat Mi.l
memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman q3di 5 MST yaitu sebesar 97 cm. Bila dibandingkan dengan kontrol (taupa rfabelan_Pfl yang hanya 84.8 cm (Tabel l). Sedangkan pada 7 IvIST pf isolat Cas.3
memberikan pengaruh terbaik. Hal ini kemampuan pf dalam menghasilkan beberapa senyawa yang secara iaog..*g dapat mempercepat pertumbuhan taniman
padi.
. Fitriantin dan Simarmata (2005) melaporkan introduksi bakteri petar.r*.t fosfat Pseudomonas pichetii dan Pseulo1noyas cepasia sec*a nyata dapat memngkatkan tinggi tanaman padi. p. pichetii dan P. ceytasia dapat menghasilkan trtohormon dan enzim pelarut fosfat yehingga membantu ketersediaan unsur p bag, padi. Xu dan Gross (1996)
mengemukan batrwa introduksi
pf
4 Az-rl't;rr
pada
Anhar
--!rr-
berperan sebagai biofertilizer' Hal .*fuitto dengan kemampuan Pf dalam iq,Ciakan unsur P bagi tanaman' Lebih ,ryr; Aryantha et al., (2009) menyatakan YU":uS" dapat merangsang p:fum"buhan lebih baik karena r1nigmnrrg
*
*""iuai
,"*;;
*mrrfuas Pf yang menghasilkan fitohormon' et ai., Q\AD membuktikan bahwa Pada kentang mampu mhErian
[.h*
Pf
il*-d'rgkatkan tinggi tanaman
;h.*
k:t*U
bila
dibandingkan dengan e*,*tg tarpa pembedan Pf. Hal ini karena m*U,*li"i ff-pada kentang secara aktif
50%
P, seka sebagai mffi sebagan bioprotector terhadap pato (ZOOf) melaporkan pemberian Pf tanah berperan dalam meningkat &m ketersediaan P dan N bagi tantman 'fu6
p.*"
PenYedia
ffitr"t
ffir-tr-
nigrym L'), yang terlihat (Piper ' ^l* ,m,-rgr" meningkalnYa Panjang akar
i:ll'
fri
ELzo Sroo G
Fao
Ero
--i-** *:**
Mi.1
-** *x-
Mp.?
Kd.7 CaS.3
G
r =40 d
h [t,
ff
520 C g0 6 v E ro
kontrol
DO
*."*t3*"n"**"'u"*d
Peningkatan tinggl tanaman Pf Padi setelah introduksi terlihat ini penelitian Berdasarkan bahwa masing'masing isolat Pf yang digunakan memiliki kemampuan yang ber bea. auU* meningkatkan tinggi tanaman padi. Pada Gambar I terlihat Pf isolat Cas'3 merupakan isolat yang memiliki reliabilitas ,"rti"ggi dibandingkan dengan isolat lain oyr- iuau pengamatan tiuggi tanaman 3, 5' ii I ust pr isolat Cas.3 selalu berada dan dalam skala reliabilitas tertinggi' Duffy relia Defago (1999) menyatakan bah.wa bilid agens hayati dalam meningkatkan perhrmbuhan tanaman tergantuog kemam
Gambar
dari rizosfir tanaman selain pisang temyata tidak dapat mengkolonisasi daerah perakar an tanaman pisang barangan, hal ini karena ketidak cocokan dengan eksudat akar' Pada penelitian ini diduga Pf isolat Cas.3 merupakan isolat yang paling adaptif J".rg* eksudat akar padi' Marcll] e! al" dalam izoo'fl menduga kemamPuan Pf tergan mengkolonisasi perakaran tanamaR tunlpada interaksi antara isolat Pf dengan emudat akar tanaman. Bertin et al', (2003) mengemukakan sebagian besar eksudat ataitanaman adalah gu14 asam amino' asam orgarik, senyawa fenol, flavonoid' i"ut" lemak, nukleotida, tannin' terpenoid, alkaloid, poliasetilen' rt
-"ii^, aii,
dan vitamin.
Jumlah Anakan Padi Jumlah anakan Padi dihitung Pada 3, 5, dan 7 MST, dari hasil sidik ragam tedihat respon yang beragam dari tlnaman prdi tertradap masing-masing isolat Pf' irasil sidik ragam memrqjukkan pengaruh p"*f"ti* ff nyata meningkatkan -j"mlah dafi7 anakan tanafiran padi pada umur 3,5'
2.
f,mrlman tersebut.
ulll
puannya dalam beraso siasi dengan i*ut"*. Lebih lanjut Advin da (2009) melaporkan bahwa isolat Pf yang berasal
1.
EKSAKTA Vol. 1 Tahun XII FebruaizDlL
VfSf lfuUel 2). Bashan dan Bashan (2005) mengemukakan bahwa Pf secara langsung
dapai meningkatkan pertumbuhail tanaman dan karena mampu menYediakan P dan Fe bagi tanaman. Sedangkan Fitdatin Simarirata (2005) membuktikan bahwa padi penyemprotan suspensi !f-ke tanaman iogkuttaniumtatr anakan padi' auput tt "t irlu.r 2. nuan anakan taruunan Padi terhadap introduksi Pf Perlakuan
Rerata jumlah anakan tanamarr nadi 3
A (Mi.l)
MST
2.80 c
5
MST
TMST
16.60 b
24.20b
B (Kd.7)
4-20 a
18.00 b
23.40 c
C (Cas.3)
3.30 b
17.80 b
26.80 a
D (Mp.2)
3.80 a
19.60 a
26.80 a
E (Kontrol)
2-44 c
14.00 c
18.00 d
@ikutiolehhuruf-
huruf Yang sama Pada kolomyang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata pada
uji lanjut DNMRT
dengan taraf 5%.
Pada Tabel
Z.
terlihat
bahwa
introduksi padi dengan irotut--pf nyata 3lTp?ngaruhi jurnlah anakan padi pada 3 MST. Introduksi pf isolat fa.i Jurirrap.z .pengaruh terbaik t"rtaOap 111Tbe'nk* jumlah p:Tngk?tan anakan padi diikuti oleh isolat pf Cas.3, dan MiJ. p*f O*
melaporkan bahwa l*t rian Pf-(2005) pada meri ca (piper
pemU"
t.)
meningkatkan kemampuan tanaman
menye rap unsur P dT.- N, memacu jaringan 1e-frstem pada titik tumbuh, a* *"ry.
diakan mehbolit pengatur turnbuh pada tanaman. Menurut Meunchang it' al., (2006) p{ beqperan dalam *"ifr,ek",k* panjang akar tanaman padi, serta ri"*Uuo
lu genyerapan unsur p, sehingga interaksi dari. b_eberapa faktoi aai"=Lerpotensi
meningkatkan jumtsfi anakan
padi.
I
Dari hasil sidik Tug m pada daplt meningkatkan panjang at#tanaman ",ii,i* pengamatan 3, 5, dan Z MST t"rtitrat bahwa merica, hal ini diduga ti*r"a pf berperan Pf is-ofat Mp.2 merupakan isolat yang lgbaSai bigaktivator, hormoaal Aan perrye memiliki kemampuan terbaik dalam nurisi bagi tanaman tersebut. Lebih fi1 jumtah anakaa padi (iabel Ianjut Mayak et al., (lgg7) *ruroUuf,f.* T"*:gIprI* r.,. Adunda melaporkan pf isolat e009) Pf berkemampuan meng-hasilk* r""yu*u pisang manis tidak mampu meninga*an Pepryu perfumbuhan bagi tanaman seperti diameter batang dan tinggi ,*u**lir*g auksin, giberelirl Oan sit&inin -p-ir*g :*iril- a* Introduksi pf beqpengaruh nyata ,b*T** retapi isotat mampu meningkatkan diameter __pfr*e ,".}ad_up qTingkatan Iepo( -t*u** Lakan paai batang ;o-iuf, tinggipada_s.trdsT (Tabet 2). pf isolat Mp2 barangan. {1 HaI ini aidugu karena rriri"g_ mepbgritan pengaruh terbaik terhadap masing isolat pf tersebulmenempati."t rrig jyolrl, anakan tanarnan padi yang spesifik f,y"*"ta1 pada rizosfir tanaman pisangl bila dibandingkan dengan pf isolat lainnya 3. Bobot Blsah Tanaman padi (g) dan kontrol (tanpa pemberian p0. Hal ini membuktikan bahwa pf secara iyxa Interaksi antara pf dengan 6"** dan padi belkesinambungan terbulcti dapai nyata mempengaruhi iobot basah nrening padi. katkan anakan tanaman padi. bash* Dari empat isolat pf yang aui diinhoduksikan ke tanaman padi. pf isolat Ba-shan (2005) melaporkan introJutsi pf Mp.2 memberikan pengaruh LrUatt pada tanah memiliki fotensi sebagai pupuk lfaUet 3). Introduksi pf isolat Mp.2 padat o*r* organik yang ramah Introduksi tanaman padi dengan padi menghasilkan bobot basah rata-rata isolat Pf nyata mempengaruhi jurnlah t?6.9? sram, dan kontrot (tanpa ::b::* perlakuan) padi pada 7 MST. prau rlaet z. sebesar 99.70 gram. Menurut terlihat bahwa pf isolat Mp.Z dan Cas.3 ,! e007) p"nilgtutu ilobot leby -ot.,_ pf basah oleh pengaruh setelah inhoduksi pada terlaik terhadap Selferikan. kentang disebabkankan penyedia :^t11?h- anakan padi. Menurut (Anh*, an unsur Fe oleh pf yang membe-rikan pe 2008) Jumlah anakan merupakan kompo
***
len.yang sangat penting dalam menentukan
hasil alfiir tanaman padi.
Desmawati Q006) melaporkan bahwa berperan ^ sebagai biostimulant (penghasil auksia gr benelin dan sitokinin) yang dapat menam bah permukaan atar-atar tatu, pada ^-rlt.'nan, serta belperan dalam menye tanaaan (biofertilizer). $rlg" dan 3,EiT Rasti Srrmarno (2003) menyatakan -.irorn bahwa aktivitas pf dalam dapat
pf
hd
terhadap peningkatan aktivitas meta bolisme tanaman kentang. Seaangkan Xu dan Gross (1996) melaforkan UIn*u pf yang mengkolonisasi perakaran kentang menyebabkan meningkatnya jumlah akar -p"rry.rup* 1rg31n,h
yang membantu t1!pg oleh kentang menjadi
ui,
teUn Uait.
6 Azvmr Anhar
Tabel
3. Bobot basah tanaman terhadap introduksi
Perlakuan
pf (g)
padi
Rerata bobot basah
Tabel 4. Biomassa tanaman padi terhadap inhoduksi pf (g) Perlakuan
tanaman padi (e)
D (Mp.2)
136.92
a
C (Cas.3)
t2s.43
b
B (Kd.7) 115.83 c A (Mi.1) t0l.t7 d E (Kontrol) 89.70 e Ket: Angka-angka Vang@ huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada
uji lanjut DNMRT dengan taraf 5%o. Burelle et al., e006) melaporkan bahwa introduksi pf pada tanam#tomat menyebabkan peningkatan yang signifikan terhadap bobot basah akar tanaman tomat. (2002) menyatakan bahwa pening _Stem katan berat basah tanaman berbanding lurus dengan peningkatan laju metabolisme tana man, hal ini karena air merupakan senyawa yang terlibat di dalam segala aktivitas biokimia tanaman. 4.
Biomassa Tanaman padi (g) Biomassa merupakan lkomponen pertumbuhan yang penting. Hal ini karena penambahan bobot kering tanaman menun jukkan penambahan jumlah sel maupun
ukuran sel tanaman. Hasil peneliiian menunjukkan bahwa introduksi pf pada tanaman padi tidak nyata mempengaruhi biomassa tanaman padi. Diduga virietas padi yang digunakan merupakan varietas
lokal yang berpotensi hasil
rendah.
Masganti dan yuliani (2005) melaporkan bahwa varietas padi gogo lokal memiliki potensi hasil yang rendah dibandingkan dengan varietas unggul yang dikeluarkan
oleh pemerintah. Hal ini
disebabkan varietas lokal tidak efisien dalam meman faatkan har:a yang tersedia dibandingkan dengan varietas unggul. Disamping ifrq -
varietas lokal juga memiliki kiatter genetis yang tidak unggul.
EKSAKTA Vol. 1 Tahun XII FebruafiZ}irir
Rerata
biomassa
tanaman (g)
C (Cas.3) D (Mp.2)
2s.95 25.A7
B (Kd.7) 23.60 A CMi.l 22.25 E (Kontro| 17.04 Ket: Sirmber keragaman tidak nyata Nelson e004) menyatakan aktivitas
Pf yang melarutkan p tidak selalu
dapat
meningkatkan biomassa tanaman. Hal ini komponen hasil tanaman merupa ]<are1a kan interaksi dari berbagai faktor. Fitriatin dan Simannata (2005) melaporkan bahwa introduksi Pf pada benih- padi hanya mampu meningkatkan biomassa padi sebe sar l5%. Hal ini karena pembentukan biomassa tanaman merupakan lnteraksi dari 9*Vut faktor pertumbuhan, seperti faktor lingkungan, ketersediaan hara, dan genotip.
5. Kadar P Tajuk Tanaman padi (%)
Unsur P merupakan makronutrien yang sangat penting bagi tanaman, hal ini karena P berperan di dalam respirasi, pembelahan sel, serta dalam pembentukan energi seluler tanaman (Stern, 2000). pf merupakan salah satu kelompok milaoba yang dapat melarutkan p di dalam tanah pada daerah perakaran. Dalarn aktivitasnya, Pf menghasilkan asam-asrrm organik dianta talya ialah asam sitrat, glutamat, suksina! laktat, glioksala! malat, fumara! taratat, dan alfa-ketobutirat. Meningkatnya asam_ asam organik tersebut biasanya diikuti (engan penurunan pH, sehingga mengaki batkan pelarutan p yang teril-at oleh Ca @lfiati, 2005). Pada penelitian ini pf tidak nyata mempengaruhi kadar p di dalam jaringan tanaman padi (Tabel 5).
l
I
Tabel
5. Kadar p tEuk tanaman padi terhadap introdut<si
Perlakuan
pt (W
'
Rerata kadarT
tajuk
2.t8
C (Cqs.3)
2.06
2.40 2.29 1 .r1
terbaik dalam meningkatkan fi"tgi
Ket:Sumberte@
tanaman padi,
Paul dan,Sarrna e006) melaporkan bahwa pf-dapat melarutkan dengan menghasilkan enzim pelarut fosfat yang membantu meningkatkan ketersediaan p bagi tanaman, tetapi inmauksi pf tiAut selalu bisa meningkatkan kad; p pada jaringan tanaman. Hut i"i terlantung pada
f#;
kemampuan
akar dalam Ii"rgru*"rprl
unsur P dari tanah. Sedangkan MJtrnchang et yl., (2006) menyatakan intoduksi pf
paAa padi mampu
meningkatkan kandurrgan F di dalamlarirrgun hanya
p;;
sebesar t7% bila AUanaiigd;-a"oe* tanauran padi yang tidak lerrnanifesiasi dengan pf. Stern pAAU melaporkan kadar
janngan tanaman dipengaruhi I oqtr^faktor, antara lain ketersediaan p -b*y*
l_*r] mauprt tak larut
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapataisimpufmn bahwa: Pf dapat meningkatkan pertumbuhan tanamanpadi. 2. Jenis isolat m.Iiliki kemampuan yalg berbeda-beda dalam m""i"gtuttao p"I tumbuhan tanaman padi. pfisolat Cas.3
l.
tanaman
lgdi (%\
B (Kd.7) D (Mp.2) 4 ovri.r) E (kontrol)
KESIMPUTAI\I
aaiam--tanal,
Kemampuan akar dalam mengabsorpsi p, ) serta lajumetabolisme tanaman.
. Pada penelitian ini inhoduksi pf
terhadap perakaran
padi ternyata- tidak rneningkatkan serapan-hara f pata ta"alrran padi. Hal ini diduga karena varietas padi yang digunakan merupakan varietas totA. Masganti dan yuliani (2005) menyatakan
padi gogo varieias fotA fahwa. Kecendnrngan yang tidak efisien "ro"ifiU dalam memanfaatkan hara yang tersedia. Macha do dan Furlani e004) *ituport* ketidak mnmprt;to tanaman dalam memanfaatkan hea disebabkan oleh imobalisasi hara Oan metabolisme t naman yang rendah. Lebih llayati et al,. tZOO+l metaporkan vaietas padi lokal pasaman-m"mi emetis yang tidak unggul bila 1f a*" fiqndmgtrm dagan varietas ruarra[ oten pemerintaL
Iqiu Hyqfkt*
ffi
terbaik
pf isolat Cas.3 aan iltp.Z
H^T
meningkatkan ;umiafr padi, dan pf isolat Mp.2 ierbaik
dalaor meningkatkan bobot
basah
pf tidak nyata mempengaruhi biomassa dan kadar p tanaman padi. Introduksi
tajuk tanamanpadi.
DAIITAII PUSTAKA Advind4 L., T. .Habazar., A. Syarif., Mansyurin., dan D.p. puha. 1260ru1'.
Seleliai isolat pseudomonad flouresen dalam mensinoGi
ketahanan bibit pisang tirnadap penyakit darah. Saintek. yol. X.
Nomor l. September 200?. .........(2007b). Aktiviras enztm perta hanan pisang yary diintroduksi dengan pseudomonlad floureseu.
Jurnal ilmiah korservasi hayati. Vot.03.No.02. Oktober ZnOi . ..........Q009). Tanggap Fisiologis Tana
man Pisa4g Yang diinfroduksi
{engan Formula pf ierhadap Blood
Disease Bacteria
lrogram
Padang.
(BDB).
D^isertasi.
pascasarjana ffNewO,
Anhar, A. (2008). Stabilitas llasil panen dan Mutu Beras padi Sawah pada Berbagai Lokasi Tanam di duma tera Barat. Dsertasi. program Pascasarjana IINAND: padang. ^ Aryantha, IN.p., D,p. Lestari, Jin X.p. (2009). Mikroba penghasir Fitohormon. Makalah. Institui fek
?y,
nologi Bandung. _ Badan
Pusat Sratistik. e00g). fndonesia Dalam Angka zh}g.Jakarta; BpS.
Azwlr Anhar
f;*dffi
Y and L.E. Bashan. (2005). Plant Growth Promoting. www.elsevier.
lfimilran,
com (diunduh
7
September 2010).
Beffiam, Y.H. Q002). ResPon Pertum
buhan Kedelai terhadap
Pemu
pukan Posfor dan Kompos Jerami pada Tanah Ultisol. Jurnal Ilmu Pertanian Vol. V, No. 2. m€rti4 C., X. Y*9, and L.A. Weston. (2003). The Role of Root Exudates and Allelochemicals in the Rhizo sphere. Plant Soil 256:67-83. Campbell, N, (1989). Biological Control Microbial Plant Pathogens. London: Cambridge University Press. eimawati., Nasrun., dan T. Arwiyanto. Pengendalian Penyakit Layu pada Nilam dengan Menggunakan Pseu domonad tlouresen dan Bacillus spp- Jurnal LITTN Vol. 15 NO. 3, Septembar 2009 : 116 - 123. Cook, R.J., and K.F. Baker. (1983). The
of
Nature and Practise of Biological
Control of Plant
Pathogens.
Minnesota: APS Press.
Desmawati. (2006). Peran Mikroba Bermamfaat Dalam Pengelolaan Terpadu Hama dan Penyakit Tanaman.
Ditjen Hortikultura. (http://www. Pustaka-deptan.go.id) Diunduh 7 September 2010.
Drfr,, B.IC, and G. Defago. (1999). Environmental Factors Modulating Antibiotic and Siderophore Biosin thesis by Pseudomonas flouresens
Biocontrol Strains. Applied and Environr:rental Microbiology. 65: 2429-2438.
D. (2005). Peranan Mikroba Pelarut Fosfat Terhadap Pertum buhan Tanaman. USU Digital
Flfiati,
Library. Medan. Fitriatin, B.N and T. Simannata. (2005).
Effect of seed treatment with kinetin and suspension of phos
phate
solubilizingphYtohormone producing bacteria to the growth
and yield of upland rice- Agrilailtu ra 1.6'"84-88. Foes, M. J., L. liu, P. J. Tranel, L. M. Wax and E. W. Stoller. (1998). A biotype of common waterhemP (Amarathus Rudis) resistant to triazine and ALS herbicides : Weed Science,46:. 514-520. Habazar, T.. (2000). Ilasar-dasar Bakteri Patogenik Tumbuhan. Padang: Universitas Andalas. Hayati, P.K.D., E. Yanti, dan Djafaruddin.
(2004). Variabilitas Genetik Padi Lokal Dataran Rendah Dari Kec. Rao Pasaman. Pusat penelitian Universitas Andalas Padang. (2002). Rancangart
Hanafiah,
K.A.
Percobaan (Teori dan Aplikasi). Jakarta: Raj awali Press.
Hasan, H.S.H., Q002). Gibberelin and Auxin Production by Plant Root Fungi and Their BiosYnthesis Under Salinity- Calcium Interae llron. Rostina l/yroba 48:101-106. Iqbal, A. (2008). Potensi Kompos dan Pupuk Kandang untuk Produksi Padi Organik di Tanah IncePtol. Jurnal Agrosia,Yol.IL, No. 1. Landa, 8.8., H.A.E. De Werd, B.B' McPadden, and D.M. Weller. (200?). Comparison of three methods for -onito"iug populations of different genofytrres of 2,4-diacethylphloro
glucinol-producing
Pseudomonas PhYto
lluorescens in rhizosphere
Patholg,'. 92: 129'137 " Leben, S.D., J.A. Wadi, and G.D. Easton. (2007). Effscts of Pseudomonads flouresen on Potato Growth and Control of Verticillium ilahliae. P lryt opatolo gt 7 7 : I 592-7 59 5 . Machado and Fwlani. (2004). Cin6tica de absorglo de f6sforo e morfologia radikuler de variedades locais e melhoradas de milho. Sci agric. Agric. (Piracicaba, Braz.) Vol.
61No.l. Rapior, and S. Pinochet. (2001).
EKSAKTA Vol. 1 Tahun XII Februa i2011.
Plant Growth enhancemcnt
Rhizohacteria.
In:
by
the Black peppe Rhizosphere Mic roorganism and Enhanied plant Growth. Abstracts on-sfrort papers
nforot-Caodry, J.-F. (Ed), Nitrogen Assimilaron by physiotfucal,
plants: niilnu*irot, and fuIolecular Aspects. Scieoce publishes Inc., piymoutfr, [.IK,
18s_197.
dan ry. yuliani. (2005). - Produktivitas padi Lokat
Masganti
Pasang
of 6th Internationa
Calicu! India:
di Lahan
Sy"r. Balai feugt
Spices Research. lg_24.
Mkroba pelyubur Tanah Sinagai
Komponeu Tikuotogi iuJ*iuo. z Iptek Tanaman pangin vot. irvo. r-
Mayak, S.T., T. Tyrosh, and B.R.. Glick.
fZoOOl.
Development Rhizobactertu'-u, Biofertilizer for Rice produ"tioo.a International Workshop -on*iuirUn able of Soil Rhizospere for fmcient Crop on production and Fertilizer
Use. Land Departrnent Thailand.
Nelson, M.N. e004)- ptant Growth Promoting Rhizohacterio tpCpRl, Prospects for New l"o*Juot. Kelowa: Okauagan University Col lege.
Netrin3, N.H. (2009). Kemarrrpuan fsolat Pseudomonad flouresin dalam Menghasilkan antibiotik dan Side rofor Terhadap Bakteri penvebab
Penyakit darah @Iood
nir.*.
Bacreria) Tgram*n' pisang. Tbipsf , Fakultas FMIPA LINP, fiaang. Paul, D., and R Sarma. tZOoOilpfant
Growth Rhizobacreria ifCfnl Mediated Root proliferation in peppel (ptper ntgram i.; ,* II11k .Eyidenced Through GS Root@ Software. Ar.chive ,7 nrrt ph;r-rry
tologt ond plant pritection 3g:i-+. V. Srinivasan, M. Anandaraj, and y. Suma (2003). pseudomonas nou rtsens Mediatcd Nutrient FIux in
of
Rasti dan Sumanro. (ZOO8). pemamfaatan
ngah.
Presents ond Futuie. paris: OBCO. Merurchang, S., p. Thong-ax, S. S*fr, S. Kaewsuralikhit, anjS. a"Oo,
tnsiitute
Prasefo, y.T. (200g) padi'Gogo. Jakarra:
Teknologi pangan. KalimaniL Te
e997). The Influence ;f phnt Growth promoting Rhizobacteria Pseudomonu., putida Cnfe-Z on The Rooting of trtung- Bean 9*tti"s. In A ogoshi (Bai pGpR;
fCfn Wortshop.
Indian
2008.
Rina,
Z- (1993). pengaruh
Balcteri pse udorionas po $ntago ni; u)"sens
.
Dalam Menekan Su.u"fuo-'icteru ly*_rolfsii sacc. penyef,rn i"rya kit Rebah Kecambah" p;; Labai dan Kedelai. Sbipsi, - frtuftu,
Pertanian Unand.. Semangtm,
{ZOOO;. pengantar [Imu {. Penyakit Tanaman. "Vogyakarta:
_ Gajah Mada University pr.Is. Stern,
--
KR. prant rrlotory. London: Mc.Graw HilI. swaara,- R.U. pertanian padi eA090.
eogz).rilffied
Organik pola Tanarn SRI aan lpBTiry* di Lapanga a. jumat,
Dipublikasikan pada iltematioua
,-i;Lr.
Conference A pxniUition & Technology in Biomass p.oa.r"_
tron (CEBP) SITTI ITB, ZS _ 26 November 2009.
Sulaimaq S.E. (2005). Analisis Kimia
Tanah, Air, pupulq
dan Tanaman. Jakarta: Balai penelitian danpengembangan t*^**. trmmusk, S. B. Nicander, U. Granhall, and
Tillberg. 1reel). 'ffirioio Iproduction by 'pa"iioiutu,
polynryxa. Soit BioL and Biochem. 3l:1847 * tBS2.
Weller. F., Afld B. Cook. (1983). SoiI Biology. Blackie and' Son Ltd.:
London. Wulandari, S. (200I). Efektivitas Baktori
Pelarut Sulfat pseudomonas flou resens Terhadap pertuubrihan Tanaman Kedelai (Glycini mox
10
Az;fu Anhar
L. ) pada Tanah Podzolik Merah
Kuning. Jurnal Natur Indonesia: rssN 1410-8379. Yasmin, S., M.A. Rachman, K.A. Malik, and F.Y. }Jafeez. (2004). Isolationn characterization and benefrcial effects of rice associated plant growth promoting bacteria from Zainzibau. soils. J.. af Basic. Microbiol. Vol. 44, 3: 241 * 252.
Xu, G.W., and D.C. Gross. (1996).
Selection of X'lourescnt pseudo monads antagonistic to Erwinia
EIGAKTA Vol.
1 Tahun
XII Februari?:ll]:
carotovora and Suppressive of Po tato seed pice decay. Pltytopa tologtt T6:432-430. 7"ah1r. (1998). Perbandingan efektivitas
Pf dan Serratia sp. Berisi ACCdeaminase unfuk meninglratkan pertumbuhan dan hasil tanaman gandum (Triticum aestivum L.) dibawah kondisi garfrru.. Archive of Microbiology. (h@://www.citeulike. org/articlel{l53079). Diunduh 28 Maret 24rc.
11