SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ANGGOTA RESIMEN MAHASISWA MAHADIPA PERGURUAN TINGGI NEGERI SE-KOTA SEMARANG TAHUN 2005/2006
SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh : Nama NIM Program Studi Jurusan Rekreasi. Fakultas
: Juwarto : 6101401038 : PJKR/ S1 : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan : Ilmu Keolahragaan
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006
i
SARI Juwarto, 2006, Survey Tingkat Kondisi Fisik Anggota Resimen Mahasisiwa Mahadipa Perguruan Tinggi Negeri Se-Kota Semarang tahun 2005/2006 Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi fisik anggota Resimen Mahasiwa Mahadipa Perguruan Tinggi Negeri se-kota Semarang. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik anggota Resimen Mahasiswa Mahadipa Perguruan Tinggi Negeri se-kota Semarang Tahun 2005/2006. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan teknis tes kondisi fisik. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua anggota Resimen Mahasiswa Mahadipa Perguruan Tinggi Negeri se-kota Semarang sebanyak 113 orang. Sampel yang digunakan adalah 50 orang yang dipilih secara acak. Variable penelitian adalah kondisi fisik Resimen Mahasiswa Mahadipa. Dalam penelitian tes yang digunakan adalah tes Samapta Militer yang terdiri dari samapta “A” yaitu lari 12 menit dan samapta “B” yang terdiri dari (1) Pull-Up, (2) Push-UP, (3) Sit-UP,(4) Squat-Jump, (5) Doging-Run (Lari angka delapan). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode statistic deskriptif prosentase. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tes samapta “A” yaitu lari 12 menit (baik), tes samapta “B” yaitu (1) Pull-Up (baik), (2) Push-Up (baik), (3) Sit-Up (baik), (4) Squat-Jump (baik), (5) Doging-Run (lari angka delapan) (kurang). Jadi rata-rata keseluruhan tes kondisi fisik dalam tingkat kategori BAIK, yaitu dengan persentase Baik sekali 12 %, Cukup 8 % dan rata-rata dalam keadaan baik 80 %. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik anggota Resimen Mahasiswa Mahadipa Perguruan Tinggi Negeri se-kota Semarang dalam keadaan baik sekali 6 (12%) orang dalam dan 4 (8%) orang dalam keadaan cukup serta keadaan baik 40 orang (80%), dari seluruh sampel yang mengikuti tes kondisi fisik. Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlu adanya peningkatan latihan yang mengarah pada kelincahan, koordinasi, keceptan, ketepatan dan cara mengubah arah.. Pola pembinaan fisik yang mengarah pada pembentukan otot yang berlebihan akan menyebabkan otot-otot tubuh terasa kaku . Untuk itu pola pembinaan fisik harus seimbang, sehingga tujuan pembinaan fisik yang dituntut pada pembentukan otot yang kuat tetap tercapai, tetapi otot tetap lentur, oleh karena itu terbentuk gerak otot tubuh yang kuat tapi lincah, koordinasinya mudah serta flexibilitas otot tetap terjaga.
ii
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada : Hari
: Kamis
Tanggal
: 2 Maret 2006
Pukul
: 09.00 – 11.00 WIB
Tempat
: Ruang Ujian Jurusan PJKR
Panitia Ujian, Ketua Panitia,
Sekretaris
Drs. Sutardji, Ms. NIP. 130523506
Drs. Sulaiman, M. Pd NIP.131813670
Dewan Penguji,
1. Drs Hermawan Pamot Rahardjo, M. Pd. (ketua) NIP.131961216
2. Drs. Tri Rustiadi, M. Kes. NIP.131876221
(Anggota)
3. Drs Cahyo Yuwono, M.Pd. NIP.131571550
(Anggota)
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO : Orang yang paling gagah perkasa, diantara kalian semua adalah orang yang dapat mengalahkan nafsunya diwaktu marah (hadist Nabi Muhamad SAW) Cita-cita masa depan itu sesungguhnya dibangun berdasarkan pada perjuangan yang dilakukan hari ini (Kahlil Gibran).
PERSEBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Untuk kedua orang tuaku 2. Kakak dan adikku 3. Kawah candradimuka Menwa Satuan 902 UNNES yang saya hormati, saya cintai dan saya banggakan.
iv
KATA PENGANTAR Segala puji hanya bagi Allah, dengan limpahan rahmat-Nya saya dapat menyelesaiakan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi di Universitas Ngeri Semarang Dalam menyusun Skipsi ini, penulis memperoleh bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis ucapkan terimakasih kepada : 1. Drs. Sutardji M.S, selaku Dekan FIK Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian : 2. Drs. Harry Pramono M. Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FIK Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Tri Rustiadi M, Kes. Dosen Pembibing Utama yang penuh perhatian dan kesabaran dalam memberikan bimbingan dan Drs. Cahyo Yuwono M, Pd, sebagai Dosen Pembimbing Pendamping yang penuh perhatian dalam memberikan bimbingan. 4. Bapak dan ibu dosen, yang telah memberi bekal ilmu yang tidak ternilai harganya selama belajar di Jurusan PJKR. 5. Komandan Menwa Satuan 902 UNNES Semarang, Komandan Menwa Satuan 901 UNDIP Semarang dan Komandan Menwa Satuan 906 IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan ijin penelitian. 6. Ayah dan Ibu, saudara-saudara saya dan rekan-rekan Menwa satuan 902 UNNES Semarang saya yang telah memberi bantuan moral dan spiritual.
v
7. Semua teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut membantu dalam penulisan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa Memberikan imbalan yang setimpal dengan kebaikan yang telah bapak, ibu, dan saudara berikan. Mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat berguna bagi kemjuan Menwa pada khususnya dan kemajuan olahraga di negara Indonesia tercinta ini.
Semarang , Januari 2006
Penulis
vi
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………..
i
SARI……………………………………………………………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………… iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………………. iv PRAKATA ………………………………………………………………………. v DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. vii DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….. ix DAFTAR GRAFIK ………………………………………………………………
x
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………….. xi DAFTAR LAMPIRA…………………………………………………………….. xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul…………………………………………….. 1 1.2 Penegasan Istilah ..…………………………………………………. 5 1.3 Permasalahan … …….……………………………………………
6
1.4 Tujuan Penelitian …………………………………………………
6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Kondisi Fisik
……………………………………………
7
2.2 Komponen Kondisi Fisik …………………………………………. 8 2.3 Faktor yang Mempengaruhui Kondisi Fisik ………………………. 12 2.4 Hakekat Resimen Mahasiswa………………………………………. 19 2.5 Hubungan Kondisi Fisik dengan Aktivitas Resimen Mahasiswa ….………………………………….. 25
vii
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian …....…………………………………………… 27 3.2 Sampel Penelitian ………………………………………………….. 28 3.3 Variabel Penelitian……………………………………………......... 28 3.4 Teknik Pengambilan Data …………………………………… ……. 29 3.5 Prosedur Penelitian …..………….………………………………… 29 3.6 Instrumen Penelitian……………………………………………….. 28 3.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi Penelitian……….……………… 42 3.8 Analisa Data ………………………………………………………. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ……………………………………………………. 44 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………………. 49
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan …………………………………………………………… 51 5.2 Saran ……………………………………………………………….. 51
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 52 LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
3.1 Kriteria Penilai Tes Samaptaan Militer Putra ……………………………….. 34 3.2 Kriteria Penilai Tes Samaptaan Militer Putri …..…………………………….. 38 3.3 Norma Status Kondisi Fisik …………………..……………………………… 42
ix
DAFTAR GRAFIK
Grafik
Halaman
4.1Hasil Secara Keseluruhan………………………………………………….. 44 4.2 Hasil Tes Lari 12 Menit..………………………………………………....... 45 4.3 Hasil Tes Pull-Up………………………………………………………….. 45 4.4 Hasil Tes Sit-Up …………………………………………………………… 46 4.5 Hasil Tes Push-Up..……………………………………………………....... 47 4.6 Hasil Tes Squat-Jump…………………………………………………….… 47 4.7 Hasil Lari Doging Run…………………………………………………....... 48
x
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1. Persiapan tes …..……………….……………………………………………… 65 2. Tes samapta “A” di UNNES
……..……………….………………………… 65
3. Tes Doging-Run di UNNES …………………………………..………………. 66 4. Tes Siku Tekuk di UNNES ..……………………………….. …..…………...... 66 5. Tes lari 12 menit di UNDIP …..………………...…………………………… 67 6. Tes Pull-Up di UNDIP ...………………………………..............................….. 67 7. Tes Sit-Up di IAIN ………………………………………… …......................... 68 8. Tes Squat-Jump di IAIN …………………………………. ……….………… 68 9. Tes Push-Up di UNNES …..………..………………………………………… 69 10. Tes Push-Up UNDIP ……..……..…………………………………………… 69
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Daftar Nama Sampel Penelitian ……………………………………………… 54 2. Daftar Nama Pencatat Data ………………………………………………….. 57 3. Daftar Hasil Penelitian ………………………………………………………. 58 4. Surat Keputusan Dosen Pembibing ………………………………………….. 60 5. Surat Permohonan Ijin Penelitian …………………………………………… 61 6. Surat Keterangan Sudah Melaksanakan Penelitian ………………………….. 62
xii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan dalam rangka peningkatan jasmani, mental, rohani, masyarakat serta ditujukan untuk membentuk watak dan kepribadian, disiplin dan sportifitas yang tinggi serta peningkatan yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional. Pembangunan di Indonesia telah dilaksanakan secara berkesinambungan meliputi semua aspek kehidupan, baik yang bersifat material maupun spiritual. Pembangunan manusia yang merupakan modal dasar sangat potensial antara lain dilakukan melalui jalur pendidikan baik formal, informal, maupun non formal dengan berbagai disiplin ilmu yang harus dipelajari. Dalam hal ini pemerintah Indonesia sangat besar perhatiannya terhadap bidang olahraga, karena olahraga dipandang punya peranan yang penting dalam pembangunan yaitu untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Dan dewasa ini olahraga sudah merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam olahraga tiap-tiap induvidu mempunyai tujuan yang berbeda-beda, ada yang bertujuan untuk berprestasi, menjaga kondisi fisik maupun rekreasi. Sejarah merupakan fakta yang tidak terbantahkan, bahwa peranan sekelompok pelajar dan mahasiswa, dari Gakutotai (pasukan pelajar yang telah
1
mengikuti latihan kemiliteran pada masa pendudukan Jepang tahun 1994), BKRPelajar, Corps Tentara pelajar/Corp mahasiswa, bridge-17 TNI/Tentara Pelajar, sampai dengan adanya Resimen Mahasiwa dalam pembelaan Negara sejak perang kemerdekaan hingga detik ini merupakan satu tradisi yang berkelanjutan sesuia zaman. Resimen Mahasiswa adalah merupakan wadah dan sarana pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan keikutsertaan mahasiswa dalam upaya bela Negara yang disusun, diorganisasikan dan dibentuk secara kewilayahan pada setiap daerah propinsi tingkat I dan sebagai Satuan Resimen Mahasiswa (Satmenwa) diPerguruan Tinggi, yang aktualisasinya adalah pembinaan fisik dan mental yang berwawasan kebangsaan dan dimana anggotanya
dididik
dan
dibina
dengan
jiwa
kepemimpinan
serta
kedisiplinan.(DepHanKam RI, 1996: 1) Mengingat tugas dan tanggung jawab dalam mengisi pembangunan ini, maka Resimen Mahasiswa sebagai salah satu pewaris nilai- nilai perjuangan dan pengisi pembangunan dituntut untuk lebih peka dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara. Diakui atau tidak pada hakekatnya kedudukan Resimen Mahasiswa yang mempunyai tanggung jawab ganda selain mengemban tugas sebagai insan ilmuan calon pengisi tekno struktur juga sebagai mahasiswa terpilih dalam pertahanan Negara. (DepHanKam RI, 1996: 2) . Dengan demikian Resimen mahasiswa merupakan mahasiswa yang mempunyai dua fungsi ganda. Fungsi sebagai ilmuan dituntut untuk memiliki kemampuan kognitif, kreatif, serta memiliki daya penalaran yang tinggi mampu
2
3
menciptakan gagasan yang konstruktif. Fungsi sebagai pertahanan Negara menuntut dimiliki semangat kebangsaannya, pribadi maupun golongan demi kepentingan nasional. Peningkatan kondisi fisik adalah salah satu aktualisasi dari kegiatan Resimen mahasiswa demi menunjang terciptanya prestasi tugas yang optimal. Pembianan
kondisi
fisik
dalam
Resimen
Mahasiswa
menginduk
pada
Kesamaptaan jasmani Militer yang panduanya tidak jauh beda dengan sepuluh komponen kondisi fisik yaitu Kekuatan (Streng). Daya tahan (endurance), Daya ledak (mascular Power), kecepatan (Speed), daya Lentur (Flexebility) Kelincahan (Agility), Koordinasi (Coordination), Keseimbangan (Balance), Ketepatan (accuracy), reaksi (Reaction). (M. sajoto, 1995:8-10) Karena untuk melaksanakan tugas dan fungsi pokoknya dengan baik ditentukan oleh kondisi fisik setiap anggota. Resimen Mahasiswa mempunyai Tugas pokok Merencanakan, mempersiapkan dan menyusun seluruh potensi mahasiswa terlatih pada daerah tingkat I untuk memperkuat ketahanan nasional dalam usaha bela Negara, Membantu terselenggaranya stabilitas kampus serta Membantu terselenggaranya segala program hankamnas Perguruan Tinggi. Fungsi Menwa yaitu Mengkordinasikan mahasiswa terlatih dalam linmas,Menyusun kekuatan dalam satuan Resimen Mahasiswa untuk bela negara. Terkait dengan itu hubungan kondisi fisik dengan tugas dan fungsi anggota Resimen Mahasiswa adalah sangat berkaitan erat, oleh sebab itu dengan tugas dan fungsi pokok Resimen Mahasiswa kondisi fisik harus disiapkan dengan baik.
3
Peningkatan kondisi fisik di Resimen Mahasiswa perlu dibina ntuk menunjang terciptanya prestasi yang optimal karena anggota Resimen Mahasiswa yang mempunyai kondisi fisik yang baiklah akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Prestasi yang optimal seoarang anggota dapat dicapai jika memiliki 4 macam kelengkapan. Kelengkapan tersebut meliputi: 1) Pengembangan fisik (Phisycal Build-UP), 2) Pengembangan teknik (Tecnical Build- UP), 3) Pengembangan mental (Mental Build-Up), kematangan mental (M.Sajoto,1995:7) Pembinaan kondisi fisik untuk Resimen Mahasiswa mempunyai tujuan untuk pembentukan fisik yang kuat pengembangan kemapuan yang dimiliki dan senantiasa membentuk mental yang kuat dan tahan banting, hal ini sesuai dengan apa yang dikembangkan M sajoto (1995:7) untuk membentuk kematangan mental juara,. Dengan tempaan fisik yang berat itulah maka kematangan mental akan tercapai ( Suharno H.P,1993:26). Jika dalam dunia olahraga disebut dengan mental juara. Pembinaan kondisi fisik di Resimen Mahasiswa
selain untuk
pengembangan fisik, pengembangan teknik dan pembentukan mental juga untuk prestasi karena di Resimen Mahasiswa sering diadakan perlombaan baik lingkup daerah maupun nasional. Tujuan diadakan lomba selain wahana komunikasi dan mempertahankan eksisitensi Resimen Mahasiswa Juga untuk penyaluran potensi anggota Resimen Mahasiswa dalam bidang olahraga. Dengan menganalisa dan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul :
4
5
”Survey Tingkat Kondisi Fisik Anggota Resimen Mahasiswa Mahadipa Perguruan Tinggi Negeri Se-Kota Semarang Tahun 2005/2006”.
1.2 Penegasan Istilah Untuk menegaskan penafsiran isi judul skripsi agar memperoleh gambaran yang jelas dan mengarah pada tujuan penelitian, istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: 1.2.1 Survey Menurut Suharsimi Arikunto, survey adalah salah satu jenis penelitian untuk mengetahui pendapat dari informasi yang diperoleh dari penelitian dapat dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula dari sebagian dari populasi (1993:321) dalam penilitian ini Survey diartikan sebagai alat atau metode dalam memperoleh data dengan teknik tes. 1.2.2 Tingkat kondisi fisik Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatanya maupun pemeliharanya. Artinya bahwa setiap usaha peningkatan kondisi fisik, maka harus mengembangkan semua komponen tersebut (M. Sajoto, 1995:8) komponen kondisi fisik meliputi yaitu (Streng), daya tahan (Endurance), daya ledak (Masculer Power), kecepatan (Speed), daya lentur (Flexebility), kelincahan (Agility), koordinasi (Coordination), keseimbangan (Balance), ketepatan (Accury), reaksi (Reaction).
5
1.2.3 Anggota Bagian dari sesuatu yang berangkaian; badan yang menjadi bagian dari perserikatan atau organisasi ( kamus Bahasa Indonesia, 1997:38) 1.2.4 Resimen Mahasisiwa. Resimen Mahasiswa adalah wadah pembinaan bagi mahasiswa yang disusun, direncanakan, dan diorganisasikan dalam rangka penyaluran potensi dan bakat minat dalam usaha bela Negara. (DepHanKam RI Direktorat Jendral Personil, Tenaga Manusia dan Veteran, 1996: 4) 1.2.5 Mahadiapa Mahadipa akronim dari mahasiswa Diponegoro dan istilah Diponegoro diambil dari Kodam IV Diponegoro karena Resimen Mahasiswa di Jawa Tengah Pembinaanya oleh Kodam IV Diponegoro. 1.3 Permasalahan Dalam penelitian ini permasalahan yang masih perlu dikaji, dianalisa dan selanjutnya diusahakan pemecahan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat kondisi fisik anggota Resimen Mahasiswa Mahadipa Perguruan Tinggi Negeri Se-kota Semarang tahun 2005/2006 ? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penulis dalam menyusun tema skripsi ini adalah untuk mengetahui tingkat kondisi fisik anggota Resimen Mahasiswa Mahadipa Perguruan Tinggi Negeri Se-Kota Semarang Tahun 2005/2006.
6
7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Hakekat Kondisi Fisik Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga kondisi agar tetap baik, sehingga banyak terlihat pria maupun wanita melakukan latihan olahraga baik dilapangan atau dijalan-jalan semua ini mereka lakukan agar kesehatan dan kondisi fisik lebih baik dan terjaga. Menurut M. Sajoto, (1995:8) bahwa pengertian kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatanya maupun pemeliharannya. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana sini dilakukan sistem prioritas sesuai keadaan atau status yang dibutuhkan. Kondisi fisik mencakup pengertian yang komplek, maka baru dapat dipahami jika mengetahui tentang komponen-komponen kondisi fisik yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainya, namun komponen-komponen memiliki ciri-ciri tersendiri yang berfungsi pokok pada kondisi fisik seseorang. Agar seseorang dapat dikatakan kondisi fisiknya baik, maka status setiap komponen harus berada dalam kategori baik.
7
2.2 Komponen Kondisi Fisik 2.2.1. Kekuatan (Strength) Menurut Harsono (1988 :47) Kekuatan adalah hasil otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu keadaan. Kekuatan adalah kemampuan untuk membangkitkan ketegangan otot terhadap suatu keadaan (Garuda Emas, 2000:90 ). Kondisi fisik seseorang tentang kemampuanya dalam mempergunakan otot
untuk
menerima
beban
sewaktu
bekerja
disebut
Kekuatan
(M.Sajoto1990:16). Jadi kekuatan memegang peranan yang penting, karena kekuatan adalah daya penggerak setiap aktifitas dan merupakan persyaratan untuk meningkatkan prestasi 2.2.2 Daya tahan (Endurance) Dalam hal ini dikenal dua macam daya tahan, yakni: 1) Daya tahan umum (General Endurance) Adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darah secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama.(M.Sajoto 1990:16). Kemampuan untuk bekerja atau berlatih dalam waktu yang lama dan setelah berlatih dalam jangka waktu lama tidak mengalami kelelahan yang berlebih ( Garuda Emas,2000:89) 2) Daya Tahan Otot (Local Endurence) Daya tahan otot (Local Endurence) adalah kemampuan seseoarang dalam memepergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus-menerus dalam
8
9
waktu yang relatif lama dengan beban tertentu.(M.Sajoto 1990:17). Kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara teratur dalam waktu yang relative lama dengan beban tertentu (Uen Hartiawan,2002:7) 2.2.3 Daya Ledak (Mascular Power) Adalah kemapuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa daya ledak (Power) = kekuatan (Force) x Kecepatan (Velocity). Seperti dalam lompat tinggi, tolak peluru serta gerak lain yang bersifat explosive.(Wissel ,2000:55) 2.2.4 Kecepatan (Speed) Kecepatan adalah kemampuan seseorang dalam mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkatsingkatnya, seperti dalam lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda, panahan dan lain-lain. Dalam hal ini ada kecepatan gerak dan kecepatan explosive .(M. Sajoto, 1990 :17). Hal ini ditegaskan Suharno (1983:33) hasil atlet untuk melakukan gerakan sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkatsingkatnya . 2.2.5 Daya Lentur (Flexibility) Adalah efektifitas seseorang dalam penyesuian diri untuk segala aktifitas dengan kelenturan tubuh yang luas. Hal akan sangat mudah ditandai dengan tingkat flexibilitas persendian pada seluruh tubuh.(M.Sajoto, 1990:17). Gerakan yamg paling penting dalam kehidupan sehari-hari adalah fleksibility batang tubuh
9
tetapi kelentukan yang baik pada tempat tersebut belum tentu ditempat lain belum tentu pula demikian (Dangsima Moeloek,1984:9) Untuk memperbaiki kelenturan atau memelihara kelenturan tubuh kita maka harus menggerakan sendi kita pada daerah geraknya yang maksimal dan teratur (Sadoso Sumardjono 1992 :21) Daya lentur adalah efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat fleksibilitas persendian pada seluruh tubuh. Untuk memperbaiki kelenturan atau memelihara kelenturan tubuh kita maka harus menggerakan persendian kita pada daerah geraknya yang maksimal secara teratur Dengan kelenturan tubuh atau penguluran tubuh yang lebih luas, sehingga semakin sedikit tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan aktifitas sehari-hari. 2.2.6 Kelincahan (Agility) Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk merubah posisi diarena tertentu. Seseorang yang mampu merubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik.(M.Sajoto,1990:8). Sedangkan menurut Dangsima Moeloek (1984:84) kelincahan menggunakan istilah ketangkasan . ketangkasan adalah kemempuan merubah secara tepat arah tubuh atau bagian tubuh tanpa ada gangguan pada keseimbangan. 2.2.7 Koordinasi (Coordination)
10
11
Koordinasi adalah kemampuan seseorang untuk mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif. Misalnya dalam bermain tennis, seseorang pemain akan kelihatan mempunyai koordinasi yang baik, bila ia dapat bergerak kearah bila sambil mengayun
raket,
kemudian
memukulnya
dengan
teknik
yang
benar.
(M.Sajoto,1990:18). Hal serupa juga dikemukakan Dangsima Moeloek (1984:4) hubungan harmonis sebagai factor yang terjadi pada suatu gerakan disebut Koodinasi. 2.2.8 Keseimbangan (Balance) Keseimbangan adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot seperti dalam hand stand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu seoarang sedang berjalan kemudian terganggu (misalnya tergelincir dan lainlain).(M.Sajoto,1990:18). Sedangkan menurut Dangsima Moeloek (1984:10) keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang pada saat melakukan gerakan tergantung pada kemampuan integrasi antara kerja indera penglihatan, kanalis semisis kuralis pada telinga dan reseptor pada otot diperlukan tidak hanya pada olah raga tetapi juga dalam kehidupan sehai-hari. 2.1.9
Reaksi (Reaction) Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya
dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indra syaraf atau feeling
11
lainnya seperti dalam mengantisipasi datangnya bola yang harus ditangkap dan lain-lain. 2.2.10 Ketepatan (Accuracy) Ketepatan adalah seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat suatu jarak atau mungkin suatu objek langsung yang dikenai dengan salah satu bagian tubuh. Kondisi fisik seseorang sangat berpengaruh untuk melaksanakan tugas sehari-hari, maka harus dikembangkan kesepuluh komponen kondisi fisik tersebut dalam porsi yang sama. Tetapi yang perlu dikembangkan adalah yang sesuai dengan pekerjaan sehari-hari.(M.Sajoto,1990:18) Kondisi fisik merupakan kemampuan memfungsikan organ-organ tubuh didalam melakukan aktifita fisik (Sugianto,1993:221) tetapi yang perlu dikembangkan adalah yang sesuai dengan pekerjaan sehari-hari. 2.3 Faktor- faktor yang mempengaruhui kondisi fisik Banyak sekali faktor yang mempengaruhui kondisi fisik, dimana faktorfaktor tersebut melengkapi. Faktor utama yang mempengaruhi kondisi fisik antara lain : faktor latihan, faktor istirahat, faktor kebiasaan hidup sehat, lingkungan serta makanan dan gizi. 2.3.1 Latihan Yang dimaksud latihan disini adalah latihan olahraga yaitu pengulangan dari beberapa gerak tertentu, secara sistematis dan teratur berirama dengan tujuan untuk memelihara atau meningkatkan kemampuan seseorang dalam mencapai prestasi maksimal (Suharno H.P, 1983:10) Sedangkan menurut Kasiyo Dwijoyowinoto (1993: 318) dikatakan bahwa asas latihan yang sangat mendasar adalah “ pembebanan berlebih “ hal ini telah dibuktikan dibuktikan dengan baik oleh Resimen Mahasiswa dalam pembinaan fisiknya.
12
13
Adapun prinsip-prinsip latihan menurut adalah sebagai berikut : 2.3.1.1 Prinsip latihan harus sepanjang tahun tanpa berseling Meningkat sifat adaptasi atlet (manusia) terhadap beban latihan yang diterima bersifat labil dan sementara, maka untuk mencapai mutu prestasi maksimal, adaptasi atlet akan menurun lagi bila beban latihan menjadi ringan dan latihan tidak kontinyu. Tindakan-tindakan yang perlu dilaksanakan oleh pelatih agar prestasi dan adaptasi atlet jangan sampai menurun 2.3.1.2 Sasaran latihan pada setiap periode selalu berbeda penekananya 2.3.1.3 Pergunakanlah bermacam-acam metode latihan sesuai sengan tujuan latihan 2.3.1.4 Betul dan tepat penggunaan intensitas latihan dalam periode persiapan, periode pertandingan dan periode peralihan ( Suharno H.P, 1998:19) 2.3.1.5 Menentukan dosisi latihan Penentuan beban latihan bersifat perorangan, artinya beban latihan yang diberikan kepada tiap individu berbeda dosisinya. Menurut Suharno H.P, (1993:32) faktor-faktor yang membedakan beban latihan, kesehatan, kemampuan gerak fisik, penguasaan teknik, taktik, ketrampilan, sikap mental, sosial ekonomi, pengalaman sebgai atlet, sosial budaya. Bebarapa cara untuk menentukan dosisi latihan/beban latihan adalah sebagai berikut: 1) Menentukan dengan MR (maximum repetation) MR atau repetisi maximum adalah kelelahan maksimal hingga tak sanggupmelakukan pengulangan lagi. Misalnya seorang atlet disuruh melakukan lari bolak-balik mampu melakukan 20 kali. Bila intensitas ditentukan sub maksimum dalam latihan, maka dalam satu giliran (set). 2) Menetukan dengan kenaikan denyut nadi Suharno H.P, (1993:32) mengatakan beban latihan maksimum bagi atlet, apabila setelah melakukan satu unit latihan denyut nadinya naik menjadi 3-3-5
13
kali denyut nadi normal permenit. Misalnya denyut nadi menjadi 180-120 kal;I permenit. Perlu diingat bahwa denyut nadi maksimum dapat dihitung deng rumus 200-usia. Seandainya umur atlet 20 tahun, maka denyut nadi latihan maksimum 180 kali permenit. Untuk menetukan intensitas sub maksimal berarti 80 % kali menit = 124 kali permenit 3) Menetukan intensitas beban latihan Menurut Suharno H.P, (1993 :33) kemampuan tenaga aerobic atlet maksimal 34 detik secara fisiologis telah habis, ini berarti intensitas maksimal, gerakan harus dengan power, tempo tinggi dan frekuensi gerak cepat. Dikatakan pula pelatih dapat menetukan intensitas beban latihan dengan waktu rangsangan 10 detik, 15 detik, 20 detik, 30 detik asal gerakan kecepatan tinggi. 2.3.1.6 Kenaikan beban yang teratur Latihan makin lama makin berat, tetapi kenaikan beban harus sedikit demi sedikit. Hal ini penting untuk menjaga agar tidak terjadi over training dan proses adaptasi atlet terhadap loading akan terjamin keteraturanya. Loading diperberat setingkat demi setingkat dengan merubah salah satu atau semua cirri-ciri loading: intensity, volume,frekuensi dan lain-lain. Kenaikan beban yang meloncat dan cepat beratnya, akan mengakibatkan akan terjadi over training dan penghentian prestasi atlet ( Suharno H.P, 1986:22). Hal ini sesauia juga
dengan Kasiyo
Dwijowinoto (1993:318) yang menyatakan bahwa bagaimanpun suatu hal yang penting adalh menghindari kelebihan yang keterlaluan, sebab system fisiologis tidak dapat menyesuiakan diri dengan tekanan yang sangat berlebihan. 2.3.1.7 Prinsip individual Sebagai manusia yang terdiri dari jiwa dan raga pasti berbeda-beda dalam segi fisik, mental, watak dan kemampuanya. Berda-beda dalam segi fisik, mental, watak dan kemampuannya. Perbedaan-perbedaan itu perlu diperhatikan pelpelatiohagar pemberian dosis latiha, metode latihan dapat serasi untuk
14
15
mencapai mutu prestasi tiap-tiap individual. Olahraga bersifat regu (tim), meskipun tujuan akhir kekompakan regu, namun melatihnya pasti lewat individuindidu dari anggota regu, dimana minta perhatian dalam hal fisk, mental, watak dan kemampuanya (Suharno H.P, 1986:22) 1) Prisip interval Prinsip interval sangat penting dalam rencana latihan dari yang bersifat harian, mingguan, bulanan, kwartal, tahaunan yang berguna untuk pemulihan fisik dan mental atlet dalam menjalankan latihan. Masalah interval dapat dilaksanakan dengan istirahat penuh tanpa menjalankan latihan, maupun istirahat aktif (Suharno H.P, 1986:23) 2) Prinsip stress (Penekanan) Latihan harus mengakibatkan penekanan fisik dan mental atlet. Beban latihan yang dikerjakan oleh atlet sebaiknya atlet betul-betul merasa berat, kemudian timbul kelelahan fisik dan mental secara menyeluruh. Stress fisik dapat ditimbulkan dalam jalan pemberian beban latihan dari batas kemampuan si atlet ( Suharno H.p, 1986 :26) Untuk tidak menimbulkan kerusakan dan untuk mencapai derajat kekuatan yang tinggi beban harus teratur dinaikan. Hal ini dikatakan secara tegas PASI (1993:62) bahwa latihan beban lebih (overload) menyebabkan kelelahan, pemulihan dan penyesuian 3) Prinsip Spesialisasi (Spesifik) Latihan harus memiliki ciri dan bentuk yang khas sesuai dengan aktifitas gerak. Hal ini tersebut sesuai dengan sifat dan tuntunan tiap-tiap cabang olahraga yangselalu berbeda-beda. Latihan harus khusus. Hal ini sesuai dengan Kasiyo Dwijoyowinoto (1993:318) bahwa pengaruh latihan sangatlah khusus untuk system fisiologis tertentu yang dapat pada kelompok otot tertentu yang direkrut untuk melakukan kerja. Sedangkan PASI (1993:64) menyebutkan bahwa hokum
15
kekhususan menyebutkan bahwa sifat khusus dari beban latihan akan menghasilkan tanggapan khusus dan adaptasi/ penyesuian diri. 2.3.2 Faktor Kebiasaan hidup sehat Seseoarang apabila menginginkan kondisi fisiknya tetap terjaga, maka ia harus menerapkan cara hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, meliputi : 2.3.2.1 Makan makanan yang bersih dan mengandung gizi yang baik ( 4 sehat 5 sempurna) 2.2.3.2 Selalu menjaga kebersihan pribadi, mandi yang teratur, kebersihan gizi, kebersihan rambut, kebersihan kuku dan pakaian yang bersih.
2.3.3 Makanan dan gizi Sejak masih dalam kandungan manusia sudah memerlukan makanan yang cukup yang digunakan untuk pertumbuhan. Jadi dalam pembinaan kondisi fisik tubuh haruslah cukup makanan yang bergizi yang mengandung unsur-unsur: protein, lemak , karbohidrat, garam-garam mineral, vitamin dan air. 2.3.3.1 Protein Protein berfungsi sebagai bahan pembangunan tubuh untuk pertubuhan, untuk mengganti bagian tubuh yang rusak, pembuatan enzim, hormon, pikmen, dan penghasil kalori, protein mengandung unsur karbon (C) maka protein dapat pula berfungsi sebagai zat tenaga, zat pembakar apabila protein digunakan sebagai zat tenaga atau pembakar maka protein tidak dapat digunakan sebagi bahan pembentuk sel-sel tubuh. (Leane SuniarAsmira Sukarno,2002:7) 2.3.3.2 Lemak Lemak merupakan bahan makanan yang memberikan kalori. Lemak juga berfungsi sebagai pelarut vitamin A,D,E,K. Lemak berfungsi pula sebagai pelindung terhadap perusak mekanis. Lemak juga bertindak sebagai isolasi mencegah hilangnya panas yang terlalu cepat. Seperti halnya hidrat arang
16
17
molekul lemak terdiri dari unsur-unsur karbon ( C ), Hidrogen ( H ), dan Oksigen ( O ). Fungsi utama lemak adalah memeberi tenaga tubuh. Satu gram lemak kalau dibakar dalam tubuh akan menghasilkan 9 kalori. 2.3.3.3 Karbohidrat Karbohidrat adalah zat makanan yang memberikan tenaga paling banyak. Zat ini pula berfungsi sebagai oksidasi atau zat pembakar lemak. 2.3.3.4 Vitamin Vitamin sebagai penjaga agar tubuh tetap normal, pemenuhan vitamin dalam tubuh haruslah tetap, sebab apabila kekurangan vitamin tertentu akan menderita penyakit tertentu pula. Tetapi apabila kelebihan juga tidak berfungsi pula. 2.3.3.5 Air Tubuh sebagian besar terdiri dari air. Air didalam tubuh, selain berfungsi sebagai zat pembangun seperti telah disebutkan diatas, bahwa air merupakan bagian dari jaringan-jaringan tubuh, air berfungsi sebagia zat pengatur, air berperan antara lain sebagai zat pelarut hasil-hasil pencernaan makanan, sehingga zat-zat yang diperlukan tubuh dapat diserap melalui dinding usus, sebaliknya dengan adanya air dan sisa-sisa pencernaan dapat pula dikeluarkan dari tubuh. Baik melalui paru-paru, kulit, ginjal Maupun usus. Selain itu air berfungsi dalam pengaturan panas tubuh, dengan jalan mengalirkan panas yang dihasilkan keseluruhan bagian tubuh (Leane Suniar Asmira Sukarno, 2002:7) 2.3.4 Jenis pekerjaan Kondisi fisik seseorang merupakan kemampuam seseorang untuk melaksankan pekerjaan sehari-hari, maka kita tidak harus mengembangkan kesepuluh komponen tersebut dalam porsi yang sama. Tetapi yang perlu dikembangkan adalah sesuai dengan pekerjaan sehari-hari. Kebutuhan seorang
17
guru akan berbeda dengan kebutuhan seorang polisi atau TNI dan berpengaruh terhadap pengembangan komponen kondisi fisik. Kondisi fisik bagi mahasisiwa dan Resimen Mahasiswa diperlukan untuk menunjang dan meningkatkan tugas-tugas sebagai mahasiswa dan sebagai anggota Resimen Mahasiswa. Melalui kegiatan dan tugas-tugas sebagai anggota Resimen mahasiswa, pengembangan terhadap seluruh komponen-komponen kondisi fisik dilaksanakan. Selain itu Survey terhadap tingkat kondisi fisik dapat pula bertujuan: 1) Sebagai pengetahuan, pembentukan dan pemeliharaan terhadap kondisi fisik. 2) Pembentukan dan pengembangan motor skill. 3) mamapu meningkatkan kuantitas dan kualitas dari tugas-tugas sebagai anggota Resimen mahasiswa. 4) Bisa memberikan masukan, pengembangan dan kemajuan terhadap organisasi. 5) Relaxasi. (Depdikbud, 1976 :25) Pengembangan
terhadap
komponen-komponen
kondisi
fisik
juga
dipengaruhi oleh jenis kelamin. Ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam pengembangan komponen kondisi fisik. Pada umumnya, peningkatan kondisi
fisik
bagi
kaum
laki-laki
lebih
terarah
pada
daya
tahan,
Keseimbangan,Sikap dan tingkah laku. Sikap dan tingkah laku adalah unsur dari kondisi mental. Jelas terbukti bahwa kondisi fisik tidak begitu saja dapat terlepas dari unsur-unsur lain, seperti mental, emosional dan spiritual. Kecepatan, Kekuatan, Agilitas Sedangkan pada seorang perempuan lebih mengutamakan unsur-unsur . Kecepatan, Agilitas, Keseimbangan, Kekuatan.(Harsono, 1986:15)
18
19
2.4 Hakekat Resimen Mahasiswa Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa diatur dalam Keputusan bersama Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah.(DepHanKam RI, 2000 : 38) Resimen Mahasiswa adalah wadah pembinaan bagi mahasiswa yang disusun, direncanakan dan diorganisasikan dalam rangka penyaluran potensi dan bakat minat dalam usaha bela negara. Keanggotaan Resimen Mahasiswa adalah setiap mahasiswa yang telah mengikuti dan lulus dalam seleksi pendidikan dasar Resimen Mahasiswa. Sejarah Singkat terbentuk Resimen Mahasiswa yaitu dari tradisi nasional pada mulanya adalah tentara pelajar ditingkat pelajar dan korps mahasiswa ditingkat perguruan tinggi setelah itu pada tahun 1951 muncul walawa dan sampai sekarang berubah nama menjadi Resimen mahasiwa atau sering disebut Menwa sedangkan ditingkat internasional namanya ROTC (Reserve Office Traning Corps) Tujuan dibentuknya Resimen Mahasiswa adalah sebagai
wadah
penyaluran potensi dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban warga negara untuk ikut dalam usaha bela negara, Mempersiapkan mahasiswa baik secar fisik maupun mental agar mereka mampu melaksanakan dan melakukan tugas pembelaan negara, menanamkan dasar-dasar kepemimpinaan serta kesadaran bela negara dengan tidak melupakan tujuan pendidikan pada umumnya serta mempersiapkan potensi mahasiswa sebagai bagian dari potensi rakyat dalam rangka SISHANKAMRATA di mana rakyat diikutsertakan secara aktif. Kedudukan resimen mahasiswa sebagai wadah organisasi Rakyat Terlatih dalam rangka Sishankamrata, Pembinaan teknis dalam rangka pertahanan sipil dibawah Mendagri, pembinaan teknis dalam rangka kegiatan Satuan Menwa didalam kampus dibawah Mendiknas serta pembinaan teknis dalam rangka Wankamra dibawah Menhankam Tugas dan fungsinya Menwa Merencanakan, mempersiapkan dan menyusun seluruh potensi mahasiswa terlatih pada daerah
19
tingkat I
untuk
memperkuat
ketahanan
nasional
dalam
usaha
bela
negara
membantu
terselenggaranya stabilitas kampus, Membantu terselenggaranya segala program hankamnas Perguruan Tinggi, mengkordinasikan mahasiswa terlatih dalam linmas, Menyusun kekuatan dalam satuan Resimen Mahasiswa untuk bela negara Struktur organisasi Menwa adalah sebgai berikut. Unsur Pembina, Rektor, Pembantu Rektor dan Pendamping. Unsur pimpinan, Komandan satuan, Wadan satuan, Komandan Kelompok, Komandan regu. Unsur perencana, Kabid Pam, Diklat, Personil, Logbend, Hubmas, Trian. Unsur Pelayan, Danpokma, Kaset, dan Kaprovost. Unsur Pelaksana, Anggota. Jenjang Pendidikan Menwa dibagi menjadi dua jenjang pendidikan yaitu Pendidikan berjenjang terdiri dari Diksar, Suskalak, Suskapin dan Pendidikan Khusus terdiri dari Sar, TRC Dikstaf, Gladi Posko, Scuba, Latsitarda. Sudah banyak Penugasan yang pernah dilaksanakan oleh Menwa antara lain Berperan serta dalam penupasan PKI Muso- Brigadir 17, berperan serta dalam penupasan DI/TII Karto suwiryo, berperan serta dalam Komando TRIKORA, berperan serta dalam pembinaan teritorial kampus dari masuknya PKI 1965, bergabung dengan satgas Seroja Operasi Timor Timur, bergabung dengan Pasukan Perdamaian Dunia Pasukan Garuda untuk PBB di Kongo, satgas Kemanusian Bencana Nasional Tsunami Di Provinsi Nanggro Aceh Darusalam 2004 – 2005 serta menjadi salah satu Komponen cadangan nasional, Rakyat Terlatih (Ratih). Di Resimen mahasiswa sebagai syarat untuk menjadi anggota harus menempuh
jenjang pendidikan, minimal Pendidikan dasar (DIKSAR). Jenis
latihan atau materi yang harus ditempuh pada Pendidikan Dasar Keprajuritan sebagai syarat menjadi anggota yaitu : 1) Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD) adalah ketentuan yang mengatur
20
21
tentang cara menanamkan disiplin bagi prajurit TNI dalam kehidupan seharihari baik dalam dinas maupun luar dinas. 2) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) dasar hukum (a ) pasal 30 ayat I Amandemen UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3. ”Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara” ( b ) UU No 20/1982 pasal 18 hak dan kewajiban warga negara diselenggarakan melalui : PPBN dan sebagai bagian tidak terpisahkan dalam sistem pendidikan nasional ( c ) Pasal
19
UU
No
20/1982
tentang
PPBN
diselenggarakan
guna
memasyarakatkan upaya bela negara serta menegakkan hak dan kewajiban warga negara dalam upaya bela negara. Tujuan adalah letak dasar pemikiran dan tumbuh kembang sikap tingkah laku sebagai pejuang dan ksatria Indonesia untuk mencintai tanah air Indonesia, Menumbuhkembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia serta selalu berpegang teguh persatuan dan kesatuan serta mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi maupun golongan serta menumbuhkembangkan ciri dan sifat rela berkorban segala yang dimiliki seperti waktu, pikiran, tenaga, benda kalau perlu jiwaraga untuk kepentingan negara 3) Ilmu Medan dan Kompas (IMPK) dan Ilmu medan/ Navigasi Darat 4) Peraturan Penghormatan Militer/ Menwa adalah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang terhadap orang lain atas dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia 5) Peraturan Baris berbaris (PBB) adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup angkatan bersenjata yang
21
diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu. 6) Tata Upacara Militer (TUM) adalah merupakan penjelmaan dari nilai-nilai kebesaran
militer
yang
merupakan
salah
satu
dari
pancaran
kebesaranperadaban bangsa Indonesia. Tujuan adalah sebagai ciri khas yang membedakan kelainan wujud dengan nilai-nilai bangsa dan pada hakekatnya adalah merupakan pencerminan dari kepribadian Bangsa Indonesia. 7) Bela Diri Militer (BDM ) 8) Pengetahuan Komunikasi dan Elektro (PENGKOMLEK) 9) Gerakan
Perorangan
(GARPER)
Merupakan
landasan
utama
dalam
melaksanakan suatu kegiatan untuk melaksanakan tugas dimedan, dalam segala bentuk medan, cuaca dengan cara yang baik dilakukan di siang maupun malam hari. 10) Kesehatan Lapangan jika suatu saat anggota latihan mengalami jatung dan paru-paru berhenti secara mendadak, sebagai prinsip dasar penolong. Pertamatama harus memeriksa denyut nadi dan pernapasan penderita 11) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) Tujuan pemberian materi pertolongan pertama pada kecelakaan adalah agar para siswa mengerti tentang pengetahuan pertama pada korban kecelakaan 12) Perkelahian Sangkur adalah bentuk dari sebuah penyerangan dan cara untuk mengalahkan lawan. Biasanya digunakan apabia dalam pertempuran tersebut kita sudah tidak mempunyai amunisi atau Amunisi yang kita miliki jumlahnya sangat terbatas. Tujuanya agar para siswa mengerti dan memahami bagaianbagian dari senjata termasuk sangkur itu sendiri, dapat melatih 7ketangkasan
22
23
para siswa, dimana saat bahaya atau ancaman sewaktu-waktu datang tidak terduga dan dengan ini para siswa dapat melatih daya kreatifitas dalam menghadapi musuh atau lawan serta pemeliharaan sikap karena dengan latihan kita akan selalu dapat memperbaiki gerakan yang salah. 13) Senam Senapan Pengertian Senam Senapan adalah salah satu jenis Senam Militer yang berisikan gerakan-gerakan tertentu dengan menggunakan senapan sebagai alat dan dilaksanakan baik secara perorangan maupun kelompok dengan irama hitungan tujuan untuk penguatan otot, pemeliharaan sikap, membiasakan diri dengan senapan, menambah dan memelihara disiplin dan kerja sama. Tujuan ditinjau dari ilmu faal memperlancar peredaran darah dan pernapasan, sehingga distribusi makanan, pembakaran zat makanan dan pembangunan sisa pembakaran menjadi lebih baik ditinjau dari kesegaran tubuh meningkatkan kondisi fisik, maupun mental sehingga timbul semangat kerja, ditinjau dari kemampuan jasmani meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan, keseimbanagan, koordinasi dan ketrampilan sehingga dapat meningkatkan kemampuan jasmani, efisiensi gerak. 14) Taktikoperasi kesatuan kecil (TKK) adalah suatu taktik penyerangan beregu dengan jumlah personil terbatas dan juga disesuaikan dengan medan yang dihadapi serta strategi yang digunakan oleh musuh agar penyerangan dapat berjalan dengan efektif dan aman. Serangan ini biasanya digunakan untuk menghadapi musuh dalam jumlah kecil pula. 15) Menembak Senapan M.16 A.I adalah sejenis senapan serbu yang mempunyai jenis pisir S dan I. Pisir S digunakan pada jarak tembak 300 meter kebawah dan pisir I digunakan pada jarak tembak 400 meter keatas. Senapan M16.A>I adalah senjata tunggal semi otomatis dan otomatis penuh.
23
16) Survival adalah upaya untuk mempertahankan hidup dari kematian yang tidak lepas dari menghadapi ancaman baik dari musuh maupun alam, sehingga usaha untuk kembali ke induk pasukan harus melintasi medan-medan 17) Pionir adalah suatau teknik pekerjaan yang sangat sederhana dan mudah dilaksanakan dan sangat berguna dalam tugas lapangan (berhubungan dengan membuka jalan) 18) Mountenering adalah suatu olahraga keras, penuh petualangan, membutuhkan ketrampilan kecerdasan kekuatan daya juang yang tinggi. Mountenering dalam arti luas berarti suatu perjalanan yang meliputi mulai dari ”hill walking” sampai ekspedisi pendakian kepuncak-puncak yang tinggi dan sulit (misal muont everest). Menurut bentuk kegiatan dan jenis medan yang dihadapi, mountenering dapat dibagi sebagai berikut (1) Hillwalking adalah perjalanan mendaki bukit-bukit yang relatif landai. Tidak membutuhkan peralatanperalatan teknis pendakian. (2) Scrambling adalah pendakian pada tebingtebing batu yang tidak begitu terjal. Tangan kadang-kadang digunakan hanya untuk keseimbangan. Untuk pemula, tali kadang-kadang harus dipasang untuk pengamanan, (3) kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan. ”teknik mendaki” peralatan teknis diperlukan untuk pengaman. Climbing umumnya tidak memakan waktu lebih dari satu hari. (4) Mountenering adalah gabungan dari semua bentuk pendakian diatas bisa memakan waktu berharihari bahkan berbulan-bulan. 19) Latihan Berganda suatu bentuk evaluasi semua materi yang dilaksanakan pada akhir pendidikan guna para siswa mengerti dan dapat melaksanakan aplikasi materi yang didapat selama Home Base kelapangan dengan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sasaran latihan (a ) mengerti dan dapat melaksanakan Han March, ( b ) Mengerti dan dapat melaksanakan TKK, ( c ) mengerti dan
24
25
dapat melaksankan caraka malam, (d ) Mengerti dan dapat melaksanakan Prajurit tangkas ( e ) Mengerti dan dapat melaksanakan Survival. 20) Long march adalah Jalan jauh yang ditempuh minimal satu hari satu malam sebagai syarat untuk mengambil Brifet tertentu . (Buku petunjuk teknis pendidikan dasar keprajuritan Resimen mahasiswa mahadipa – mahakarta dan Suskalak Nasional, 2005 : 8-14) 2.6 Hubungan Kondisi Fisik dengan Aktifitas Anggota Resimen Mahasiswa Untuk mempertahankan dan mengasah ketrampilan Resimen Mahasiswa melakukan agenda kegiatan yang sifatnya harian, mingguan, bulanan, Triwulanan dan tahunan. Kegiatan ini disusun, direncanakan sedemikian rupa, dari situ setiap agenda kegiatan Komposisi latihan tidak lepas dari aktivitas fisik yang tinggi dari situlah kondisi fisik anggota Menwa terkondisi dengan baik. Jenis Kegiatan resmi
dilakukan oleh Resimen Mahasiswa adalah
pendidikan. Pendidikan ada dua yaitu Pendidikan berjenjang : Diksar, Suskalak, Suskapin. Pendidikan Khusus : Sar, TRC Dikstaf, Gladi Posko, Scuba, Latsitarda. Disamping itu juga ada latihan gabungan antar satuan yang dilakukan setiap 1 bulan sekali Di Resimen Mahasiswa untuk menguji kondisi fisik juga diadakan lomba antar satuan Menwa. Jenis lombanya adalah Pekan Olah raga antar satuan Menwa yang terjadwal 2 (dua) tahunan. Lomba Lintas Medan, Lomba Cros Country,Oramil dll. Jenis kegiatan Rutinitas yang dilakukan oleh Menwa adalah Ilmu Medan dan Kompas (IMPK), Mountenering, Long march, Peraturan Baris Berbaris (PBB), Pionir, Menembak Senapan M.16 A.I, Gerakan Perorangan (GARPER), Senam Senapan, Taktikoperasi kesatuan kecil (TKK) Perkelahian Sangkur,
25
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK), Gerakan Perorangan (GARPER). Dari apa yang diurailan penulis diatas maka komponen dan faktor yang mempengaruhui Kondisi fisik didalam organisasi Menwa mempunyai hubungan yang sangat terkait. Pembinaan
fisik
bagi
Resimen
Mahasiswa
adalah
merupakan
pembentukan fisik yang sering disebut dengan kesamaptaan. Kesamaptaan ini merupakan bentuk tes fisik saat seleksi calon siswa atau calon anggota baru, atau untuk mengetahui kondisi fisik pra latihan digunakan untuk memberikan proporsi pembebanan latihan. Dan secara rutin setiap triwulan dilakukan tes samaptaan untuk mengetahui kondisi fisik anggota.
26
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam memilih metodologi yang digunakan, diperlukan ketelitian sehingga nantinya akan diperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Agar diperoleh tujuan yang sesuai dengan yang diharapakan, maka penggunaan metodelogi penelitian yang diharapkan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah sesuai dengan aturan yang berlaku. Adapun metode penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut : 3.1 Populasi penelitian Populasi adalah keseluruhan Subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitianya merupakan peneliti populasi. (Suharsimi Arikunto,1998:115). Populasi dalam penelitian ini adalah Anggota Resimen Mahasiwa Mahadipa Perguruan Tinggi Negeri Se-Kota Semarang tahun 2005/2006 yang berjumlah 113 (seratus tiga belas ) orang yaitu Menwa UNNES 45 orang, Menwa UNDIP semarang 35 orang dan Menwa IAIN Walisongo Semarang 33 orang. Adapun alasan peneliti mengambil populasi tersebut adalah mereka adalah dalam satu wadah organisasi Resimen Mahasiswa semua aktivitas yang dilakukan adalah sama Berdasarkan alasan tersebut diatas maka populasi yang diambil telah memiliki persyaratan sebagai populasi yaitu paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama, sehingga telah memenuhui syarat untuk dijadikan obyek penelitian.
27
3.2 Sampel penelitian Sampel yang digunakan adalah sebagian individu yang diselidiki. (Sutrisno Hadi, 1989: 70) sample yang digunakan adalah sebagian anggota Resimen Mahasiswa Mahadipa Perguruan Tinggi Negeri se-kota Semarang tahun 2005/2006 yang terpilih sesuai dengan Satuan. Yaitu Menwa UNNES Semarang, Menwa UNDIP Semarang dan Menwa IAIN Wali Songo Semarang . Pengambil sampel dengan cara random, menggunakan teknik proposional random sampling yaitu sesuai dengan jumlah anggota pada masing-masing satuan Menwa (Suharsimi Arikunto, 1997: 116). Dalam penelitian ini jumlah sampel dari Menwa UNNES 20 orang, Menwa UNDIP Semarang 15 orang dan Menwa IAIN Semarang 15 orang yang dipilih secara random. Jumlah sampel Menwa UNNES lebih Banyak dikarenakan Jumlah Menwa UNNES Semarang lebih Banyak dibandingkan dengan jumlah Menwa UNDIP Semarang maupun Menwa IAIN Wali Songo Semarang 3.2 Variable Penelitian Setiap penelitian mempunyai obyek yang dijadikan sasaran dalam penelitian, obyek tersebut sering juga kita sebut gejala, sedang gejala-gejala yang menunjukan variasi baik dalam jenisnya maupun tingkatnya, disebut variable (Sutrino Hadi, 1987:224). Dalam penelitian ini variable yang digunakan atau yang akan diselidiki adalah variable bebas, yaitu tingkat kondisi fisik.
28
29
3.3 Teknik pengambilan data Metode pengumpulan data juga merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian, karena berhubungan langsung dengan data yang diperoleh. Untuk memperoleh data yang sesuai maka dalam penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik test Samapta Jasmani Militer. Metode ini dimaksud untuk mengumpulkan data-data mengenai tingkat kondisi fisik anggota Resimen Mahasiwa mahadipa Perguruan Tinggi Negeri Sekota Semarang dalam hal ini Menwa UNNES Semarang, Menwa UNDIP Semarang, Menwa IAIN Wali Songo Semarang 3.4 Prosedur pelaksanaan tes Keenam butir tes harus dilaksanakan secara berurutan dan pada hari yang sama. Waktu istirahat antara tes lari 12 menit dengan tes pull-ups 10-15 menit, sedang waktu istirahat antara butir tes yang satu dengan butir tes yang lain pada tes Samapta B : 5-10 menit, sehingga waktu yang digunakan untuk keenam butir tes seluruhnya maksimal = 12 menit + (1+10) X 4 + 1 menit = 72 menit. Pelaksanaan Tes sebagai berikut : 3.4.1
Lari 12 Menit Peserta melakukan start berdiri di belakang garis start
1) Pada aba-aba ”Ya” (Stopwatch dihidupkan) peserta meninggalkan garis start dengan lari selama 12 menit, dan berusaha menempuh jarak sejau-jauhnya. Kalau terpaksa kelelahan ditengah perjalanan peserta boleh berjalan dan setelah mampu lalu lari lagi.
29
2) Pada akhir menit ke 12 dengan aba-aba atau tanda peluit peserta harus segera berhenti ( boleh lari-lari ditempat), petugas lalu menentukan jarak larinya. (sebaiknya lintasan sudah diberi tanda-tanda yang menunjukan jarak tertentu). 3.4.2
Pull-Ups
1) Peserta menggantung dengan bebas pada sebuah palang dengan telapak tanang menghadap ke depan serta ibu jari terpisah dari keempat jari lainya. 2) Setelah aba-aba ”Ya”(stopwatch) dihidupkan, peserta mengangkat badannya dengan kekuatan lengannya (tanpa ayunan kaki) sampai dagu diatas palang. 3) Setelah dagu diatas palang, lengan diluruskan sampai posisi menggantung bebas lagi, lalu mengulangi gerakan sampai 1 menit penuh, atau sampai sekuatnya bila dagu sudah tidak dapat melewati palang, peserta dinyatakan sudah tidak kuat, tes dihentikan. 4) Gerakan dinyatakan gagal
(tidak dihitung) apabila : mengangkat badan
dengan bantuan ayunan kaki, waktu turun menggantung lengan lurus, dagu tidak melewati palang, dan peserta beristrahat sebentar. 3.4.3
Squat- Jump
1) Sikap awal : berdiri tegak, sebuah kaki didepan yang lain, kedua tangan di atas kepala. 2) Setelah aba-aba ”Ya”( stop watch dihidupkan ) kedua kaki ditekuk sampai pantat menyentuh tumit, badan tetap tegak dan tangan tetap diatas kepala. 3) Lalu meloncat ke atas samapai kedua kaki tergantung lurus dan menukar posisi kedua kaki, yang semula didepan menjadi belakang dan sebaliknya.
30
31
4) Turun lagi dengan menekuk kedua kaki sampai pantat menyentuh tumit, gerakan diulang selama satu menit, atau sampai sudah tidak kuat. 5) Gerakan dinyatakan gagal ( tidak dihitung) bila : locatan tidak penuh, (kaki tidak tergantung lurus di udara) tangan terlepas dari atas kepala, posisi kaki tidak ditukar, pantat tidak menyentuh tumit, lutut kena lantai, beristirahat.
3.4.4
Push-Ups
1) Sikap awal awal : tiarap, kedua tangan ditekuk disebelah badan, hanya dada yang menyentuh lantai ( perut dan lutut tidak menyentuh lantai), kedua kaki terjulur lurus kebelakang, bertumpu dengan jari-jari yang keduanya selebar badan 2) Setelah aba-aba ”Ya” ( stopwach dihidupkan ) mendorong badan keatas denagan meluruskan kedua lengan, badan tetap lurus (segaris dengan kaki ) 3) Tekuk kedua lengan sampai keposisi awal ( hanya dada menyentuh lantai) lalu 4) Dorong kembali badan keatas dengan meluruskan kedua lengan dan 5) Ulang gerakan-gerakan diatas sampai satu menit, atau sampai tidak kuat. 6) Gerakan dinyatakan gagal bila
: lengan belum lurus sudah ditekuk lagi,
gerakan keatas bukan sekali dorongan, waktu lengan ditekuk perut atau lutu menyentuh lantai, waktu lengan diluruskan pantat terlalu tinggi (membukit, badan tidak lurus), ditengah gerakan beristirahat sebentar. 7) Gerakan dari sikap awal sampai kembali kesikap awal benar dihitung satu gerakan yang sah.
31
3.4.5
Sit-Ups
1) Sikap awal : berbaring terlentang, kedua kaki lurus sekitar 40 cm, telapak tangan berpegangan dibelakang kepala, siku menyentuh lantai. 2) Setelah aba-aba ”Ya” ( stopwach dihidupkan ) segera duduk, terus membungkuk menyentuh siku kiri ke lutut/paha kanan. 3) Kembali duduk lalu berbaring seperti sikap awal ( tangan dan siku menyentuh lantai). 4) Kembali bangun, duduk, lalu membungkuk dan menyentuhkan siku kanan ke lutut/ paha kiri, dan 5) Kembali duduk, terus berbaring ke sikap awal dan seterusnya gerakan di ulang-ulang sampai satu menit atau sampai tidak kuat lagi. 6) Gerakan dinyatakan gagal (tidak dihiutng) bila : sudah tidak kuat bangun/ duduk lagi, siku-siku tidak menyentuh lantai, siku menyentuh lutut/ paha. 3.4.6
Doging-Run ( Lari angka delapan)
1) Sikap awal : berdiri disebelah kanan tonggak dan dibelakang garis, siap lari kedepan setelah aba-aba ”Ya” (stopwach dihidupkan) segera lari serong kedepan, memutari tonggak, dan seterusnya samapi menempuh jarak 6 x10 m lalu berhenti dibelakang garis (stopwatch dimatikan, waku dicatat). Gerakan lari cepat 6 x 10 m merupakan lari membuat angka delapan sampai tiga kali 2) Tes ini dinyatakan gagal, bila : start mendahului aba-aba, gerakan lari tidak mengitari tonggak dan tidak membuat angka delapan sampai tiga kali.
32
33
Kegunaan butir-butir tes diatas adalah : 1) Tes lari 12 menit : Untuk mengukur daya tahan / ketahanan kardiorespiratori maupun ketahanan muskuler. 2) Pull-ups
: Untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan.
3) Squat-jumps
: Untuk mengukur kekuatan dan ketahanan oto kaki, serta keseimbangan dan koordinasi.
4) Push-ups
: Untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan.
5) Sit- ups
: Untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.
6) Doging-Run
: Untuk mengukur kelincahan, koordinasi, kecepatan, ketepatan dan cara mengubah arah.
Sumber : (Pusat Pendidikan Jasmani TNI , 1974: buku B nomor code B-III) 3.5 Instrument Tes Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah tes kesemaptaan untuk anggota Resimen Mahasiswa yang diadopsi dari tes Kesamaptaan Jasmani TNI. Tes kesamaptaan Jasmani TNI merupakan suatu battery (rangkaian) tes terdiri dari. 3.5.1 Batterery tes ke satu atau tes Samapta A yaitu tes Lari 12 menit. 3.5.2 Battery tes ke dua atau tes Samapta B yang terdiri dari : 1) Pull- Ups
: maksimal satu menit
2) Squat – Jumps : maksimal satu menit 3) Push –Ups
: maksimal satu menit
4) Sit –Ups
: maksimal satu menit
5) Doging-Run
: jarak 6 x 10 meter.
33
Tabel 3.1 Kriteria Penilain Kesamaptaan Jasmani Militer Putra
No
Lari 12’
PullUp
SquatJump
Push-Up
Sit-Up
DogingRun
(meter)
1’
1’
1’
1’
Detik
Score
1
2
3
4
5
6
7
8
1
100
3507
18
45
43
41
15,9
2
99
3488
-
-
-
-
16,0
3
98
3469
44
42
40
16,1
4
97
3450
-
-
-
-
16,2
5
96
3431
-
43
41
39
16,3
6
95
3412
-
-
-
-
16,4
7
94
3393
-
-
-
-
16,5
8
93
3374
17
42
40
38
16,6
9
92
3355
-
-
39
-
16,7
10
91
3336
-
41
-
37
16,8
11
90
3317
-
-
-
-
16,9
12
89
3298
16
40
38
36
17,0
13
88
3279
-
-
-
-
17,1
14
87
3260
-
-
-
-
17,2
15
86
3241
15
39
37
35
17,3
16
85
3222
-
-
-
-
17,4
17
84
3203
-
38
36
34
17,5
18
83
3184
-
-
-
-
17,6
19
82
3165
14
37
35
33
17,7
20
81
3146
-
-
-
-
17,8
34
35
21
80
3127
-
36
34
32
17,9
22
79
3108
-
-
-
-
18,0
23
78
3089
-
35
33
31
18,1
24
77
3070
-
-
-
-
18,2
25
76
3051
13
34
32
30
18,3
26
75
3032
-
-
-
-
18,4
27
74
3013
-
33
31
29
18,5
28
73
2994
12
-
-
-
18,6
29
72
2975
-
32
30
28
18,7
30
71
2956
-
-
-
-
18,8
31
70
2937
-
31
29
27
18,9
32
69
2918
11
-
-
-
19,0
33
68
2899
-
30
28
-
19,1
34
67
2880
-
-
-
26
19,2
35
66
2861
-
-
-
-
19,3
36
65
2842
10
29
27
25
19,4
37
64
2823
-
-
26
-
19,5
38
63
2804
-
-
-
-
19,6
39
62
2785
-
28
25
24
19,7
40
61
2766
-
-
-
-
19,8
41
60
2747
-
27
24
23
19,9
42
59
2728
-
-
-
-
20,0
43
58
2709
9
26
23
-
20,1
44
57
2690
-
-
-
22
20,2
45
56
2671
-
-
-
-
20,3
46
55
2652
-
25
22
21
20,4
35
47
54
2633
-
-
-
-
20,5
48
53
2614
8
-
21
-
20,6
49
52
2595
-
24
-
20
20,7
50
51
2576
-
-
-
-
20,8
51
50
2557
-
23
20
19
20,9
52
49
2538
-
-
-
-
21,0
53
48
2519
-
22
19
18
21,1
54
47
2500
7
-
-
-
21,2
55
46
2481
-
21
18
17
21,3
56
45
2462
-
-
-
-
21,4
57
44
2443
-
20
-
16
21,5
58
43
2424
-
-
-
-
21,6
59
42
2405
6
19
17
15
21,7
60
41
2386
-
-
-
-
21,8
61
40
2367
-
18
-
14
21,9
62
39
2348
-
-
-
-
22,0
63
38
2329
-
17
-
13
22,1
64
37
2310
-
-
16
-
22,2
65
36
2291
-
-
-
-
22,3
66
35
2272
5
16
15
-
22,4
67
34
2253
-
-
-
12
22,5
68
33
2234
-
-
-
-
22,6
69
32
2215
-
15
14
-
22,7
70
31
2196
-
-
-
11
22,8
71
30
2177
-
-
-
-
22,9
72
29
2158
4
14
13
-
23,0
73
28
2139
-
-
-
10
23,1
74
27
2120
-
-
-
-
23,2
75
26
2101
-
-
-
-
23,3
36
37
76
25
2082
3
-
-
-
23,4
77
24
2063
-
13
12
9
23,5
78
23
2044
-
-
-
-
23,6
79
22
2025
-
-
-
-
23,7
80
21
2006
-
12
11
-
23,8
81
20
1987
-
-
-
-
23,9
82
19
1968
-
-
-
-
24,0
83
18
1949
-
11
10
-
23,1
84
17
1930
-
-
-
8
24,2
85
16
1911
-
-
-
-
24,3
86
15
1892
2
10
9
7
24,4
87
14
1873
-
-
-
-
24,5
88
13
1854
-
-
-
-
24,6
89
12
1835
-
9
8
6
24,7
90
11
1816
-
-
-
-
24,8
91
10
1797
-
-
-
-
24,9
92
9
1778
-
8
7
-
25,0
93
8
1759
-
7
-
5
25,1
94
7
1740
1
-
6
-
25,2
95
6
1721
-
5
-
-
25,3
96
5
1702
-
-
5
4
25,4
97
4
1683
-
4
-
-
25,5
98
3
1664
-
-
-
-
25,6
99
2
1645
-
3
4
3
25,7
100
1
1626
-
-
-
-
25,8
37
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Kesamaptaan Jasmani militer Putri Lari 12’
Pull-UP
SquatJump
Meter
1’
1’
1’
1’
detik
N0 Score
Push-UP Sit-UP
DogingRun
1
2
3
4
5
6
7
8
1
100
2630
63
39
28
42
17,2
2
99
2619
62
-
-
-
17,3
3
98
2608
-
38
27
-
17,4
4
97
2597
-
-
-
41
17,5
5
96
2586
61
37
-
-
17,6
6
95
2575
-
-
-
-
17,7
7
94
2564
60
36
26
-
17,8
8
93
25553
-
-
-
40
17,9
9
92
2542
-
-
-
-
18,0
10
91
2531
59
35
25
-
18,1
11
90
2520
-
-
-
39
18,2
12
89
2509
58
-
-
-
18,3
13
88
2498
-
34
24
-
18,4
14
87
2487
-
-
-
38
18,5
15
86
2476
57
-
-
-
18,6
16
85
2465
-
33
-
-
18,7
17
84
2454
56
-
23
37
18,8
18
83
2443
-
32
-
-
18,9
19
82
2432
-
-
-
-
19,0
20
81
2421
55
31
22
36
19,1
21
80
2410
-
-
-
-
19,2
22
79
2399
54
-
-
-
19,3
23
78
2388
-
30
21
35
19,4
24
77
2377
-
-
-
-
19,5
38
39
25
76
2366
53
29
-
-
19,6
26
75
2355
-
-
-
-
19,7
27
74
2344
52
28
20
34
19,8
28
73
2333
-
-
-
-
19,9
29
72
2322
-
-
-
-
20,0
30
71
2311
51
27
19
33
20,1
31
70
2300
-
-
-
-
20,2
32
69
2293
50
26
-
-
20,3
33
68
2273
-
-
18
-
20,4
34
67
2267
-
25
-
32
20,5
35
66
2256
49
-
-
-
20,6
36
65
2245
-
-
-
-
20,7
37
64
2234
48
24
17
-
20,8
38
63
2223
-
-
-
31
20,9
39
62
2212
-
-
-
-
21,0
40
61
2201
47
23
16
-
21,1
41
60
2190
-
-
-
30
21,2
42
59
2179
46
-
-
-
21,3
43
58
2168
-
22
15
-
21,4
44
57
2157
-
-
-
29
21,5
45
56
2146
45
-
-
-
21,6
46
55
2135
-
21
-
-
21,7
47
54
2124
44
-
14
-
21,8
48
53
2113
-
20
-
28
21,9
49
52
2102
-
-
-
-
22,0
50
51
2088
43
19
13
-
22,1
51
50
2074
-
-
-
27
22,2
52
49
2060
42
18
-
-
22,3
53
48
2046
-
-
12
-
22,4
54
47
2033
-
17
-
26
22,5
39
55
46
2019
41
-
-
-
22,6
56
45
2005
-
-
-
-
22,7
57
44
1992
40
16
11
-
22,8
58
43
1979
-
-
-
25
22,9
59
42
1966
-
-
-
-
23,0
60
41
1953
39
15
10
-
23,1
61
40
1940
-
-
-
24
23,2
62
39
1927
38
14
-
-
23,3
63
38
1914
-
-
9
-
23,4
64
37
1901
-
-
-
23
23,5
65
36
1888
37
13
-
-
23,6
66
35
1875
-
-
-
-
23,7
67
34
1862
36
12
8
-
23,8
68
33
1849
-
-
-
22
23,9
69
32
1836
-
-
-
-
24,0
70
31
1823
35
11
7
-
24,1
71
30
1810
-
-
-
21
24,2
72
29
1797
34
10
-
-
24,3
73
28
1783
-
-
6
-
24,4
74
27
1769
-
-
-
20
24,5
75
26
1775
33
9
-
-
24,6
76
25
1741
-
-
-
-
24,7
77
24
1727
32
-
5
-
24,8
78
23
1714
-
8
-
19
24,9
79
22
1601
-
-
-
-
25,0
80
21
1672
31
-
4
-
25,1
81
20
1667
-
7
-
18
25,2
82
19
1642
30
-
-
-
25,3
83
18
1627
-
-
3
17
25,4
84
17
1612
-
6
-
-
25,5
40
41
85
16
1597
29
-
-
-
25,6
86
15
1582
-
5
-
-
25,7
87
14
1567
28
-
2
-
25,8
88
13
1552
-
-
-
16
25,9
89
12
1537
-
4
-
-
26,0
90
11
1522
27
-
1
15
26,1
91
10
1507
-
-
-
-
26,2
92
9
1492
26
3
-
-
26,3
93
8
1477
-
-
-
-
26,4
94
7
1447
-
-
-
14
26,5
95
6
1432
25
2
-
-
26,6
96
5
1417
-
-
-
-
26,7
97
4
1402
24
-
-
-
26,8
98
3
1387
-
1
-
13
26,9
99
2
1372
-
-
-
-
27,0
100
1
1357
23
-
-
-
27,1
3.6.3 Penilaian kesamaptaan 1) Samapta A -lari 12 menit
= ..................meter,
Nilai = .......................
a) Pull-Up
= ...................kali
Nilai = .......................
b) Sit-Up
= ...................kali
Nilai = .......................
c) Push-Up
= ...................kali
Nilai = .......................
d) Squat-Jump = ...................kali
Nilai = .......................
e) Doging-Run = ...................kali
Nilai = .......................
2) Samapta B.
Nilai rata-rata B : RB =
B1 + B 2 + B3 + B 4 + B5 .... + .... + .... + .... + .... = = ..... 5 5
3) Rata-rata nilai samapta A+B. RAB =
NilaiA + NilaiRataB ..... + ..... = = ....... 2 2
41
Tabel 3.3 Norma Penilaian Kesamaptaan Jasmani Militer Kriteria No Huruf
Angka
1
Baik sekali (BS)
81-100
2
Baik (B)
61-80
3
Cukup (C)
41-60
4
Kurang (K)
21-40
5
Kurang Sekali (KS)
1-20
(Naskah Sementar Buku Petunjuk Adsministrasi tentang tes Kesamaptaan Jasmani,2004:37-43)
3.6 Faktor-faktor yang mempengaruhui penelitian
Dalam penelitian ini diuasahakan untuk menghindari adanya kemungkinan kesalahan selama melakukan penelitian sehubungan dengan pengambilan data, maka dibawah ini dikemukakan adanya variabel yang dikendalikan meliputi beberapa faktor tersebut adalah: 3.6.1 Faktor Kesungguhan Hati Kesungguhan hati anggota dalam melakukan kegiatan penelitian tidaklah sama, sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian. Untuk menghindari diupayakan agar anggota bersungguh-sungguh dalam melakukan tes dengan oleh komandan.
42
43
3.6.2 Faktor Cuaca Karena pelaksanaan tes dilakukan dihalaman terbuka, maka faktor cuaca sangat diperhitungkan, khususnya hujan yang dapat mengganggu jalanya penelitian. Bila hal ini terjadi, maka proses penelitian hari itu diganti dengan hari lain. 3.6.3 Faktor Tenaga penilai Karena tes ini membutuhkan kecermatan dan ketelitian yang tinggi, maka faktor tenaga penilai untuk diperhatikan. Dalam penelitian ini tenaga pembantu dalam proses pelaksanaa tes kondisi fisik sebelumnya telah dibekali tentang caracara, proses penelitian dan segala peraturan dalam pelaksanaan tes kondisi fisik, sehingga dalam pelaksanaan pengambilan tes berjalan dengan benar dan kesalahan dapat diminimalkan. . 3.7 Metode analisa data
Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif persentase. Adapun rumus yang digunakan : DP =
n 100% N
Keterangan : DP
= Deskriptif Persentase
n
= Jumlah nilai faktor faktual
N
= Jumlah seluruh nilai jawaban ideal
%
= Tingkat Persentase yang dicapai
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan analisa diperoleh hasil sebagai berikut : 4.1.1 Hasil penilain secara keseluruhan Grafik 4.1 Grafik Hasil Secara keseluruhan
Persentase
90% 80%
80%
70% 60% 50% 40%
Persentase
30% 20% 10% 0%
12%
8% 0%
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
0% Kurang sekali
Norma
Sumber : data primer yang diolah Dari hasil data penelitian yang diolah didapat sample yang dalam kategori baik sekali 6 orang (12 %), Kategori Baik 40 orang (80 %) dan sisanya dalam kategori kurang 4 orang (8 %)
44
45
4.1.2 Hasil Samapta A lari 12 menit Grafik 4.2 Hasil Samapta A tes lari 12 menit Presentase
Persentase
70% 60% 50% 40% 30% 20%
Presentase
10% 0% Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Norma
Sumber : data primer yang diolah Hasil penilaian tes samapta “A” lari 12 menit sebagian besar dalam kategori baik yaitu 32(64 %) sampel dari seluruh sampel, sedangkan 10 (20 % ) sampel dalam kategori baik sekali, sisanya adalah dalam kategori cukup yaitu 8 (16 % ) sampel. 4.1.3 Hasil tes Pull-Up Grafik 4.3 Hasil penilaian Samapta “B” Pull-Up : 60%
Kategori
50% 40% 30%
Persentse
20% 10% 0% Baik sekali
Baik
Cukup
Norma
Sumber : Data primer yang diolah
45
Kurang
Kurang sekali
Hasil penilaian Pull-Up dalam kategori baik sekali 13 (26%) sampel dari jumlah sampel, 28 (56%) sampel dalam kategori baik, sedangkan 9 (18%) sampel dalam kategori cukup.
4.1.4 Hasil tes Sit-Up Grafik 4.4 Hasil penilaian Sit-Up :
70%
Persentase
60% 50% 40% Persentase 30% 20% 10% 0%
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali
Norma
Sumber : data primer yang diolah Hasil penilain Sit-Up sebagian besar dalam keadaan baik yaitu 33 (66%) sampel, sedangkan sisanya 11 (22%) dalam keadaan baik sekali dan 6 (12%) dalam keadaan cukup.
46
47
4.1.5 Hasil tes Push-UP Grafik 4.5 Hasil penilain Push-Up : 70%
Persentase
60% 50% 40%
Persentase
30% 20% 10% 0% Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali
Norma
Sumber : Data primer yang diolah Hasil penilaian Push–Up sebagian besar dalam keadaan baik yaitu 33 (66%) sampel, sedangkan 12 (24%) sampel dalam keadaan baik sekali, sisanya dalam keadaan cukup yaitu 5 (10%) sampel. 4.1.6 Hasil tes Squat-Jump Grafik 4.6 Hasil penilaian samapta “B” Squat-Jump 90% 80%
Persentase
70% 60% 50% 40%
Persentase
30% 20% 10% 0% Baik sekali
Baik
Cukup
Norma
Sumber : Data primer yang diolah
47
Kurang
Kurang sekali
Hasil penilaian Samapta “B” Squat-Jump sebagian besar dalam keadaan baik yaitu 39 (78%) sampel dan sisanya dalam keadaan baik sekali yaitu 11 (22%) sampel. 4.1.7 Hasil tes Doging-Run (Lari Angka Delapan) Grafik 4.7 Hasil penilaian tes Samapta “B” lari angka delapan
Persentase 70%
Persentase
60% 50% 40%
Persentase
30% 20% 10% 0% Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali
Norma
Sumber : data primer yang diolah Hasil penilaian tes samapta “B” Lari Angka
delapan Sebagian besar
dalam keadaan cukup yaitu 31 (62%) sampel, sedang sisanya dalam kategori baik yaitu 19 (38%) sample.
48
49
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa keadaan kondisi fisik anggota Resimen Mahasiswa Mahadipa Perguruan Tinggi Negeri Se-kota Semarang ratarata dalam keadaan baik. Data tersebut diatas diperoleh dari hasil tes yang dilakukan pada Anggota Resimen Mahasiswa Mahadipa Perguruan Tinggi Negeri se-kota Semarang yang terdiri dari 2 (dua) jenis tes Samapta yaitu Samapta “A” yaitu lari 12 menit dan samapta “B” terdiri dari (1) Pull-Up, (2) Push-Up, (3) SitUp, (4) Squat-Jump dan (5) Doging-Run (lari angka delapan), yaitu sebagai berikut ; 4.2.1 Tes samapta A Lari 12menit menunjukan nilai rata –rata baik 4.2.2 Tes samapta B yang terdiri dari : 1) Puul-Up menunjukan nilai rata-rata baik 2) Push-Up menunjukan nilai rata-rata baik 3) Sit-Up menunjukan nilai rata-rata baik 4) Squat-Jump menunjukan nilai rata-rat baik 5) Doging-Run (Lari angka Delapan) menunjukan nilai rata-rata cukup Tes samapta A dan B dirata-rata menunjukan kategori yang baik baik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, rata-rata memiliki kondisi fisik yang baik. Baiknya kondisi fisik anggota Resimen Mahasiswa Mahadipa Perguruan Tinggi Negeri se-kota Semarang tersebut dapat ditinjau dari beberapa faktor, antara lain yaitu program latihan yang terencana dengan baik, baik yang
49
bersifat harian dan bersifat insidental selain itu faktor yang sangat mendukung ialah kedisiplinan serta kepatuhan dalam menjalankan program latihan. Menurut Harsono program latihan fisik harus direncanakan secara sistematis ( 1998 :76). Kondisi fisik sangat dibutuhkan untuk mendukung tugas-tugas dan kegiatan Resimen Mahasiswa. Dengan kondisi fisik yang baik maka, 1) ada peningkatan dalam kemampuan system sirkulasi dan kerja jantung, 2) ada peningkatan dalam komponen kondisi fisik, 3) ada gerak yang lebih baik pada waktu latihan, 4) ada waktu pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah
latihan,
5)
ada
respon
yang
cepat
dari
organisme
tubuh
(Harsono,1988:153). Melihat hasil tes kondisi fisik yang sebagian besar baik, faktor yang dominan adalah faktor kedisiplinan dalam menjalankan program latihan. Melihat hasil penelitian tersebut hendaknya perlu diperhatikan yaitu pada tes samapta “B” yaitu pada tes Doging-Run (lari angka delapan) yaitu hasil yang dicapai belum baik. Ini menunjukan latihan fisik yang dilakukan oleh Resimen Mahasiswa lebih menitik beratkan pada daya tahan/ketahanan kardiorespiratori maupun ketahanan muskuler, kekuatan dan ketahanan, sehingga faktor kondisi fisik yang berkaitan dengan kelincahan, koordinasi, kecepatan, ketepatan dan cara mengubah arah kurang begitu diperhatikan pada hal ini sangat dibutuhkan pada latihan atau materi tertentu yang membutuhkan faktor-faktor tersebut diatas.
50
kondisi fisik
51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan dalam penelitian ini, yaitut tingkat kondisi fisik anggota Resimen Mahasiwa Perguruan tinggi Negeri se-kota Semarang, 80 % dalam kategori baik, berdasarkan hasil ini faktor yang mempengaruhui adalah faktor kegiatan yang dilakukan tergolong cukup berat dan padat sehingga dituntut kedisiplinan dalam menjalan program latihan.
5.2 Saran
Saran –saran yang dapat disimpulkan berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan adalah : 5.2.1
perlu adanya peningkatan latihan yang mengarah pada kelincahan, koordinasi, keceptan, ketepatan dan cara mengubah arah.
5.2.2
diperlukan latihan kombinasi yang komposisi latihan fisik yang seimbang sehingga tidak terjadi ketimpangan.
5.2.3
Pola pembinaan fisik yang mengarah pada pembentukan otot yang berlebihan akan menyebabkan otot-otot tubuh terasa kaku . Untuk itu pola pembinaan fisik harus seimbang, sehingga tujuan pembinaan fisik yang dituntut pada pembentukan otot yang kuat tetap tercapai, tetapi otot tetap lentur, oleh karena itu terbentuk gerak otot tubuh yang kuat tapi lincah, koordinasinya mudah serta flexibilitas otot tetap terjaga.
51
DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi, 1997.Prosedur penelitian. Jakarta.Rineka Cipta DepHanKam RI Direktorat Jendral Personil Tenaga Manusia dan Veteran, 1996. buku petunjuk teknis pendidikan dasar keprajuritan resimen mahasiswa mahadipa. Jakarta. Depo Pendidikan Bela Negara Rindam IV Diponegora, 2005. buku petunjuk teknis pendidikan dasar keprajuritan resimen mahasiswa mahadipa – mahakarta dan susukalak nasional. Magelang. Dwijowinoto,kasiyo.1993.dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan.Semarang: IKIP Semarang Press Hadi Sutrisno.1989. Metodologi Research IV. Yogyakarta. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Harsono,1986. Ilmu Coaching. Jakarta. Pusat Ilmu Olahraga KONI Pusat. HP. Suharsono, 1983. Ilmu Umum Coaching. Yogyakarta. FKIP IKIP Yogyakarta. PASI 1993.Pengenalan Kepada Teori Pelatihan. Jakarta:PASI Kosasih Engkos, 1993. Olahraga teknik dan program latihan. Jakarta. Akademika Pressindo. Said Hasnan, 1987. Aerobika kegiatan sehari-hari demi hidup sehat, Jakarta, balai pustaka. Kamiso,1991. Seminar kesegaran jasmani, Jakarta. Depdikbud Markas Besar Angkatan Darat Pusat Kesenjataan Infanteri,2004. Naskah sementara Buku Petunjuk Adsministrasi tentang tes Kesamaptaan Jasmani. Jakarta PKJR, 1995. Petunjuk teknis pola pembinaan kesegaran jasmani. Jakarta. Depdikbud. Pusat Pendidikan Jasmani TNI,1974. buku B nomor code B-III Sajoto, M. Peningkatan dan pembinaan kondisi fisik dalam olahraga, Semarang, dahara press. Wiryosoeputro Moelyono, 1993. Kesehatan olahraga. Jakarta. Depdikbud
52
53
53
Lampiran. 1 Daftar Nama Sampel
Nomor Urut
Dada
1
B-001
2
Sinyalemen Nama
NBP
PERTI
Aristiyanto
O5850928426
UNNES
B-002
M. Makhrus
05850928225
UNNES
3
B-003
Eko Andi. P
04850927914
UNNES
4
B-004
Mushofa
04850927850
UNNES
5
B-005
Rudi Salam
04840927868
UNNES
6
B-006
Adi Setiyawan
04840927723
UNNES
7
B-007
Wisnu Henry. W
05850928348
UNNES
8
B-008
Khourul Hadi
02820925425
UNNES
9
B-009
M.Zuhdi
O5840928325
UNNES
10
B-010
Slamet Untung
05850928674
UNNES
11
B-011
Moh. Anggi
05850928108
UNNES
12
B-012
Heni Purwono
05850928167
UNNES
13
B-013
Agus Tri. L
05850928275
UNNES
14
B-014
Alief Sepmuchtar
05850928537
UNNES
15
B-015
Saifur Rohman
03830926665
UNNES
16
B-016
Suwarti
03830927882
UNNES
54
55
17
B-017
Yeni Kusnan. S
03830926660
UNNES
18
B-018
Muslikha
05840928535
UNNES
19
B-019
Aini Maftukha
05840928165
UNNES
20
B-020
Ragil Nastiti
05850928226
UNNES
21
B-021
Arif Burhanudin
05870928059
UNDIP
22
B-022
Mulyono
05840928086
UNDIP
23
B-023
Thomas B.P.
05860928156
UNDIP
24
B-024
Dwiyanto P.
05850928127
UNDIP
25
B-025
Maulana Insan T
05860928104
UNDIP
26
B-026
Petrus Yulianto
05850928212
UNDIP
27
B-027
Rejo Winangun
05860928101
UNDIP
28
B-028
Edi Rijanto
05860928890
UNDIP
29
B-029
Feriyanto Kosit
05860928897
UNDIP
30
B-030
Eko Wahyono
03810926643
UNDIP
31
B-031
Nanik Apriliyanti
04840927794
UNDIP
32
B-032
Amelia. H.K.
05850928226
UNDIP
33
B-033
Sucipta Rasa
05860928239
UNDIP
34
B-034
Daniroh
05840928054
UNDIP
35
B-035
Winarti
05860928036
UNDIP
36
B-036
Syarif. H
04840926067
IAIN
37
B-037
Abdul Majid
04840927789
IAIN
38
B-038
M Zaenal Mubarok
05850928897
IAIN
55
39
B-039
Ahmad Hidayat
05850928778
IAIN
40
B-040
Susanto
05850928875
IAIN
41
B-041
Ali Mahsun
04830927768
IAIN
42
B-042
Ali Rosyidin
05850928325
IAIN
43
B-043
Sonhaji
05860928925
IAIN
44
B-044
Ahmad Basuni
04850927589
IAIN
45
B-045
Nur Kholik
04860927901
IAIN
46
B-046
Chusnur Riwayati
05860928870
IAIN
47
B-047
Mukarromah
04860927702
IAIN
48
B-048
Koryati
05860928812
IAIN
49
B-049
Puji Aningsih
05860928773
IAIN
50
B-050
Rohimah
05850928790
IAIN
56
57
Lampiran 2 Daftar Nama Petugas Pencatat Data
No
Nama
Perti
1
Biyanto
UNNES
2
M. Tatang K.H
UNNES
3
Hendro Sunoto
UNNES
4
Sudarso
UNNES
5
Joko Purnomo
UNNES
6
Wiyanto
UNNES
7
Saifur Rohman
UNNES
8
Yayuk Reknoningsih
UNNES
9
Edi Susanto
UNDIP
10
Bagus Triyanto
UNDIP
11
Arga Koes. P
UNDIP
12
Muhammad Sobirin
IAIN
13
EdiMufidin
IAIN
14
Abdul Jalil
IAIN
15
Khububbanazi Zuhdi
IAIN
57
Lampiran. 3 Tabel 3. Hasil Tes Kesamaptaan Jasmani ”B” PULL-UP Nomor
Kema
Sinyalemen
Nilai
NBP
Perti
mpua
A
H
Aristiyanto
O5850928426
UNNES
15
86
BS
B-002
M. Makhrus
05850928225
UNNES
12
74
B
3
B-003
Eko Andi. P
04850927914
UNNES
13
76
B
4
B-004
Mushofa
04850927850
UNNES
11
68
B
5
B-005
Rudi Salam
04840927868
UNNES
10
65
B
6
B-006
Adi Setiyawan
04840927723
UNNES
9
58
C
7
B-007
Wisnu Henry. W
05850928348
UNNES
12
73
B
8
B-008
Khourul Hadi
02820925425
UNNES
17
93
BS
9
B-009
M.Zuhdi
O5840928325
UNNES
13
76
B
10
B-010
Slamet Untung
05850928674
UNNES
14
82
BS
11
B-011
Moh. Anggi
05850928108
UNNES
8
55
C
12
B-012
Heni Purwono
05850928167
UNNES
12
75
B
13
B-013
Agus Tri. L
05850928275
UNNES
14
84
BS
14
B-014
Alief Sepmuchtar
05850928537
UNNES
15
86
BS
15
B-015
Saifur Rohman
03830926665
UNNES
11
69
B
Urut
Dada
1
B-001
2
Nama
58
59
16
B-016
Suwarti
03830927882
UNNES
51
71
B
17
B-017
Yeni Kusnan. S
03830926660
UNNES
55
81
BS
18
B-018
Muslikha
05840928535
UNNES
54
75
B
19
B-019
Aini Maftukha
05840928165
UNNES
46
59
C
20
B-020
Ragil Nastiti
05850928226
UNNES
56
84
BS
21
B-021
Arif Burhanudin
05870928059
UNDIP
12
73
B
22
B-022
Mulyono
05840928086
UNDIP
13
76
B
23
B-023
Thomas B.P.
05860928156
UNDIP
10
65
B
24
B-024
Dwiyanto P.
05850928127
UNDIP
9
58
C
25
B-025
Maulana Insan T
05860928104
UNDIP
10
65
B
26
B-026
Petrus Yulianto
05850928212
UNDIP
15
86
BS
27
B-027
Rejo Winangun
05860928101
UNDIP
12
73
B
28
B-028
Edi Rijanto
05860928890
UNDIP
11
69
B
29
B-029
Feriyanto Kosit
05860928897
UNDIP
8
53
C
30
B-030
Eko Wahyono
03810926643
UNDIP
9
58
C
31
B-031
Nanik Apriliyanti
04840927794
UNDIP
55
81
BS
32
B-032
Amelia. H.K.
05850928226
UNDIP
53
77
B
33
B-033
Sucipta Rasa
05860928239
UNDIP
52
75
B
34
B-034
Daniroh
05840928054
UNDIP
44
55
C
35
B-035
Winarti
05860928036
UNDIP
43
52
C
36
B-036
Syarif. H
04840926067
IAIN
14
81
BS
37
B-037
Abdul Majid
04840927789
IAIN
12
75
B
59
38
B-038
M Zaenal Mubarok
05850928897
IAIN
13
80
BS
39
B-039
Ahmad Hidayat
05850928778
IAIN
11
70
B
40
B-040
Susanto
05850928875
IAIN
13
80
B
41
B-041
Ali Mahsun
04830927768
IAIN
12
75
B
42
B-042
Ali Rosyidin
05850928325
IAIN
9
60
C
43
B-043
Sonhaji
05860928925
IAIN
11
70
B
44
B-044
Ahmad Basuni
04850927589
IAIN
11
70
B
45
B-045
Nur Kholik
04860927901
IAIN
10
65
B
46
B-046
Chusnur Riwayati
05860928870
IAIN
55
81
BS
47
B-047
Mukarromah
04860927702
IAIN
51
71
B
48
B-048
Koryati
05860928812
IAIN
48
65
B
49
B-049
Puji Aningsih
05860928773
IAIN
52
75
B
50
B-050
Rohimah
05850928790
IAIN
47
62
C
60
61
Lampiran. 4 Tabel 4. Hasil Tes Kesamaptaan Jasmani Militer ”B” SIT-UP Nomor
Sinyalemen
Kema
nilai
NBP
Perti
mpuan
A
H
Aristiyanto
O5850928426
UNNES
37
86
BS
B-002
M. Makhrus
05850928225
UNNES
30
76
B
3
B-003
Eko Andi. P
04850927914
UNNES
31
78
B
4
B-004
Mushofa
04850927850
UNNES
27
70
B
5
B-005
Rudi Salam
04840927868
UNNES
27
70
B
6
B-006
Adi Setiyawan
04840927723
UNNES
21
53
C
7
B-007
Wisnu Henry. W
05850928348
UNNES
31
78
B
8
B-008
Khourul Hadi
02820925425
UNNES
35
86
BS
9
B-009
M.Zuhdi
O5840928325
UNNES
27
70
B
10
B-010
Slamet Untung
05850928674
UNNES
33
83
BS
11
B-011
Moh. Anggi
05850928108
UNNES
22
58
C
12
B-012
Heni Purwono
05850928167
UNNES
28
73
B
13
B-013
Agus Tri. L
05850928275
UNNES
32
81
BS
14
B-014
Alief Sepmuchtar
05850928537
UNNES
32
81
BS
15
B-015
Saifur Rohman
03830926665
UNNES
28
73
B
Urut
Dada
1
B-001
2
Nama
61
16
B-016
Suwarti
03830927882
UNNES
33
70
B
17
B-017
Yeni Kusnan. S
03830926660
UNNES
37
83
BS
18
B-018
Muslikha
05840928535
UNNES
31
63
B
19
B-019
Aini Maftukha
05840928165
UNNES
27
50
C
20
B-020
Ragil Nastiti
05850928226
UNNES
36
80
B
21
B-021
Arif Burhanudin
05870928059
UNDIP
33
70
B
22
B-022
Mulyono
05840928086
UNDIP
33
70
B
23
B-023
Thomas B.P.
05860928156
UNDIP
34
74
B
24
B-024
Dwiyanto P.
05850928127
UNDIP
31
64
B
25
B-25
Maulana Insan T
05860928104
UNDIP
32
69
B
26
B-26
Petrus Yulianto
05850928212
UNDIP
35
86
BS
27
B-027
Rejo Winangun
05860928101
UNDIP
30
62
B
28
B-028
Edi Rijanto
05860928890
UNDIP
32
69
B
29
B-029
Feriyanto Kosit
05860928897
UNDIP
28
55
C
30
B-030
Eko Wahyono
03810926643
UNDIP
33
70
B
31
B-031
Nanik Apriliyanti
04840927794
UNDIP
36
81
BS
32
B-032
Amelia. H.K.
05850928226
UNDIP
34
75
B
33
B-033
Sucipta Rasa
05860928239
UNDIP
34
75
B
34
B-034
Daniroh
05840928054
UNDIP
32
69
B
35
B-035
Winarti
05860928036
UNDIP
30
61
B
36
B-036
Syarif. H
04840926067
IAIN
30
76
B
37
B-037
Abdul Majid
04840927789
IAIN
29
75
B
62
63
38
B-038
M Zaenal Mubarok
05850928897
IAIN
33
82
BS
39
B-039
Ahmad Hidayat
05850928778
IAIN
27
71
B
40
B-040
Susanto
05850928875
IAIN
33
82
BS
41
B-041
Ali Mahsun
04830927768
IAIN
28
73
B
42
B-042
Ali Rosyidin
05850928325
IAIN
22
58
C
43
B-043
Sonhaji
05860928925
IAIN
29
75
B
44
B-044
Ahmad Basuni
04850927589
IAIN
29
75
B
45
B-045
Nur Kholik
04860927901
IAIN
30
77
B
46
B-046
Chusnur Riwayati
05860928870
IAIN
55
82
BS
47
B-047
Mukarromah
04860927702
IAIN
51
72
B
48
B-048
Koryati
05860928812
IAIN
56
69
B
49
B-049
Puji Aningsih
05860928773
IAIN
51
72
B
50
B-050
Rohimah
05850928790
IAIN
46
59
C
63
Lampiran. 5 Tabel 5. Hasil Tes Kesamaptaan JasmaniMiiter ”B” PUSH-UP Nomor
Kema
Sinyalemen
Nilai
NBP
Perti
mpuan
A
H
Aristiyanto
O5850928426
UNNES
35
82
BS
B-002
M. Makhrus
05850928225
UNNES
28
69
B
3
B-003
Eko Andi. P
04850927914
UNNES
29
70
B
4
B-004
Mushofa
04850927850
UNNES
28
69
B
5
B-005
Rudi Salam
04840927868
UNNES
28
69
B
6
B-006
Adi Setiyawan
04840927723
UNNES
22
55
C
7
B-007
Wisnu Henry. W
05850928348
UNNES
30
73
B
8
B-008
Khourul Hadi
02820925425
UNNES
36
85
BS
9
B-009
M.Zuhdi
O5840928325
UNNES
29
70
B
10
B-010
Slamet Untung
05850928674
UNNES
36
85
BS
11
B-011
Moh. Anggi
05850928108
UNNES
26
68
B
12
B-012
Heni Purwono
05850928167
UNNES
30
73
B
13
B-013
Agus Tri. L
05850928275
UNNES
38
90
BS
14
B-014
Alief Sepmuchtar
05850928537
UNNES
36
85
BS
15
B-015
Saifur Rohman
03830926665
UNNES
30
73
B
Urut
Dada
1
B-001
2
Nama
64
65
16
B-016
Suwarti
03830927882
UNNES
23
86
BS
17
B-017
Yeni Kusnan. S
03830926660
UNNES
22
83
B
18
B-018
Muslikha
05840928535
UNNES
18
69
B
19
B-019
Aini Maftukha
05840928165
UNNES
15
59
C
20
B-020
Ragil Nastiti
05850928226
UNNES
20
77
B
21
B-021
Arif Burhanudin
05870928059
UNDIP
30
75
B
22
B-022
Mulyono
05840928086
UNDIP
29
70
B
23
B-023
Thomas B.P.
05860928156
UNDIP
29
70
B
24
B-024
Dwiyanto P.
05850928127
UNDIP
29
70
B
25
B-025
Maulana Insan T
05860928104
UNDIP
30
73
B
26
B-026
Petrus Yulianto
05850928212
UNDIP
36
85
BS
27
B-027
Rejo Winangun
05860928101
UNDIP
28
69
B
28
B-028
Edi Rijanto
05860928890
UNDIP
29
70
B
29
B-029
Feriyanto Kosit
05860928897
UNDIP
23
59
C
30
B-030
Eko Wahyono
03810926643
UNDIP
31
75
B
31
B-031
Nanik Apriliyanti
04840927794
UNDIP
23
85
BS
32
B-032
Amelia. H.K.
05850928226
UNDIP
19
73
B
33
B-033
Sucipta Rasa
05860928239
UNDIP
20
77
B
34
B-034
Daniroh
05840928054
UNDIP
20
77
B
35
B-035
Winarti
05860928036
UNDIP
18
70
B
36
B-036
Syarif. H
04840926067
IAIN
31
75
B
37
B-037
Abdul Majid
04840927789
IAIN
30
73
B
65
38
B-038
M Zaenal Mubarok
05850928897
IAIN
35
83
BS
39
B-039
Ahmad Hidayat
05850928778
IAIN
30
73
B
40
B-040
Susanto
05850928875
IAIN
37
86
BS
41
B-041
Ali Mahsun
04830927768
IAIN
29
70
B
42
B-042
Ali Rosyidin
05850928325
IAIN
23
59
C
43
B-043
Sonhaji
05860928925
IAIN
32
77
B
44
B-044
Ahmad Basuni
04850927589
IAIN
32
77
B
45
B-045
Nur Kholik
04860927901
IAIN
30
73
B
46
B-046
Chusnur Riwayati
05860928870
IAIN
22
83
BS
47
B-047
Mukarromah
04860927702
IAIN
19
73
B
48
B-048
Koryati
05860928812
IAIN
19
73
B
49
B-049
Puji Aningsih
05860928773
IAIN
20
75
B
50
B-050
Rohimah
05850928790
IAIN
14
59
C
66
67
Lampiran. 6 Tabel 6. Hasil Tes Kesamaptaan Jasmani Militer ”B” SQUAT-JUMP Nomor
Sinyalemen
Kema
nilai
NBP
Perti
mpuan
A
H
Aristiyanto
O5850928426
UNNES
35
82
BS
B-002
M. Makhrus
05850928225
UNNES
28
69
B
3
B-003
Eko Andi. P
04850927914
UNNES
29
70
B
4
B-004
Mushofa
04850927850
UNNES
28
69
B
5
B-005
Rudi Salam
04840927868
UNNES
28
69
B
6
B-006
Adi Setiyawan
04840927723
UNNES
22
55
C
7
B-007
Wisnu Henry. W
05850928348
UNNES
30
73
B
8
B-008
Khourul Hadi
02820925425
UNNES
36
85
BS
9
B-009
M.Zuhdi
O5840928325
UNNES
29
70
B
10
B-010
Slamet Untung
05850928674
UNNES
36
85
BS
11
B-011
Moh. Anggi
05850928108
UNNES
26
68
B
12
B-012
Heni Purwono
05850928167
UNNES
30
73
B
13
B-013
Agus Tri. L
05850928275
UNNES
38
90
BS
14
B-014
Alief Sepmuchtar
05850928537
UNNES
36
85
BS
15
B-015
Saifur Rohman
03830926665
UNNES
30
73
B
Urut
Dada
1
B-001
2
Nama
67
16
B-016
Suwarti
03830927882
UNNES
23
86
BS
17
B-017
Yeni Kusnan. S
03830926660
UNNES
22
83
B
18
B-018
Muslikha
05840928535
UNNES
18
69
B
19
B-019
Aini Maftukha
05840928165
UNNES
15
59
C
20
B-020
Ragil Nastiti
05850928226
UNNES
20
77
B
21
B-021
Arif Burhanudin
05870928059
UNDIP
30
75
B
22
B-022
Mulyono
05840928086
UNDIP
29
70
B
23
B-023
Thomas B.P.
05860928156
UNDIP
29
70
B
24
B-024
Dwiyanto P.
05850928127
UNDIP
29
70
B
25
B-25
Maulana Insan T
05860928104
UNDIP
30
73
B
26
B-26
Petrus Yulianto
05850928212
UNDIP
36
85
BS
27
B-027
Rejo Winangun
05860928101
UNDIP
28
69
B
28
B-028
Edi Rijanto
05860928890
UNDIP
29
70
B
29
B-029
Feriyanto Kosit
05860928897
UNDIP
23
59
C
30
B-030
Eko Wahyono
03810926643
UNDIP
31
75
B
31
B-031
Nanik Apriliyanti
04840927794
UNDIP
23
85
BS
32
B-032
Amelia. H.K.
05850928226
UNDIP
19
73
B
33
B-033
Sucipta Rasa
05860928239
UNDIP
20
77
B
34
B-034
Daniroh
05840928054
UNDIP
20
77
B
35
B-035
Winarti
05860928036
UNDIP
18
70
B
36
B-036
Syarif. H
04840926067
IAIN
31
75
B
37
B-037
Abdul Majid
04840927789
IAIN
30
73
B
68
69
38
B-038
M Zaenal Mubarok
05850928897
IAIN
35
83
BS
39
B-039
Ahmad Hidayat
05850928778
IAIN
30
73
B
40
B-040
Susanto
05850928875
IAIN
37
86
BS
41
B-041
Ali Mahsun
04830927768
IAIN
29
70
B
42
B-042
Ali Rosyidin
05850928325
IAIN
23
59
C
43
B-043
Sonhaji
05860928925
IAIN
32
77
B
44
B-044
Ahmad Basuni
04850927589
IAIN
32
77
B
45
B-045
Nur Kholik
04860927901
IAIN
30
73
B
46
B-046
Chusnur Riwayati
05860928870
IAIN
22
83
BS
47
B-047
Mukarromah
04860927702
IAIN
19
73
B
48
B-048
Koryati
05860928812
IAIN
19
73
B
49
B-049
Puji Aningsih
05860928773
IAIN
20
75
B
50
B-050
Rohimah
05850928790
IAIN
14
59
C
69
Lampiran. 7 Tabel 7. Hasil Tes Kesamaptaan Jasmani Militer ”B” Doging-Run (Lari Angka Delapan) Nomor
Sinyalemen
Kema
nilai
NBP
Perti
mpuan
A
H
Aristiyanto
O5850928426
UNNES
18.0
79
B
B-002
M. Makhrus
05850928225
UNNES
20.2
57
C
3
B-003
Eko Andi. P
04850927914
UNNES
20.3
56
C
4
B-004
Mushofa
04850927850
UNNES
19.8
61
B
5
B-005
Rudi Salam
04840927868
UNNES
20.0
59
C
6
B-006
Adi Setiyawan
04840927723
UNNES
20.7
52
C
7
B-007
Wisnu Henry. W
05850928348
UNNES
20.5
54
C
8
B-008
Khourul Hadi
02820925425
UNNES
19.7
62
B
9
B-009
M.Zuhdi
O5840928325
UNNES
20.3
56
C
10
B-010
Slamet Untung
05850928674
UNNES
19.8
61
B
11
B-011
Moh. Anggi
05850928108
UNNES
20.4
57
C
12
B-012
Heni Purwono
05850928167
UNNES
20.3
56
C
13
B-013
Agus Tri. L
05850928275
UNNES
19.7
62
B
14
B-014
Alief Sepmuchtar
05850928537
UNNES
19.8
61
B
15
B-015
Saifur Rohman
03830926665
UNNES
20.0
59
C
Urut
Dada
1
B-001
2
Nama
70
71
16
B-016
Suwarti
03830927882
UNNES
20.2
70
B
17
B-017
Yeni Kusnan. S
03830926660
UNNES
20.4
66
B
18
B-018
Muslikha
05840928535
UNNES
21.7
55
C
19
B-019
Aini Maftukha
05840928165
UNNES
21.5
57
C
20
B-020
Ragil Nastiti
05850928226
UNNES
21.7
55
C
21
B-021
Arif Burhanudin
05870928059
UNDIP
20.2
57
C
22
B-022
Mulyono
05840928086
UNDIP
20.4
55
C
23
B-023
Thomas B.P.
05860928156
UNDIP
19.8
61
B
24
B-024
Dwiyanto P.
05850928127
UNDIP
20.3
58
C
25
B-025
Maulana Insan T
05860928104
UNDIP
20.2
57
C
26
B-026
Petrus Yulianto
05850928212
UNDIP
19.7
62
B
27
B-027
Rejo Winangun
05860928101
UNDIP
20.6
53
C
28
B-028
Edi Rijanto
05860928890
UNDIP
20.3
58
C
29
B-029
Feriyanto Kosit
05860928897
UNDIP
20.5
54
C
30
B-030
Eko Wahyono
03810926643
UNDIP
20.4
53
C
31
B-031
Nanik Apriliyanti
04840927794
UNDIP
20.5
66
B
32
B-032
Amelia. H.K.
05850928226
UNDIP
21.9
53
C
33
B-033
Sucipta Rasa
05860928239
UNDIP
22.0
52
C
34
B-034
Daniroh
05840928054
UNDIP
21.5
57
C
35
B-035
Winarti
05860928036
UNDIP
21.7
55
C
36
B-036
Syarif. H
04840926067
IAIN
18.8
71
B
37
B-037
Abdul Majid
04840927789
IAIN
20.0
59
C
71
38
B-038
M Zaenal Mubarok
05850928897
IAIN
18.8
70
B
39
B-039
Ahmad Hidayat
05850928778
IAIN
20.4
55
C
40
B-040
Susanto
05850928875
IAIN
19.8
61
B
41
B-041
Ali Mahsun
04830927768
IAIN
20.0
57
C
42
B-042
Ali Rosyidin
05850928325
IAIN
20.6
53
C
43
B-043
Sonhaji
05860928925
IAIN
19.1
68
B
44
B-044
Ahmad Basuni
04850927589
IAIN
19.4
65
B
45
B-045
Nur Kholik
04860927901
IAIN
19.7
62
B
46
B-046
Chusnur Riwayati
05860928870
IAIN
20.8
64
B
47
B-047
Mukarromah
04860927702
IAIN
21.1
61
B
48
B-048
Koryati
05860928812
IAIN
21.2
60
B
49
B-049
Puji Aningsih
05860928773
IAIN
21.5
57
C
50
B-050
Rohimah
05850928790
IAIN
21.6
56
C
72
73
Persentase 70%
Persentase
60% 50% 40%
Persentase
30% 20% 10% 0% Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali
Norma
90% 80%
Persentase
70% 60% 50%
Persentase
40% 30% 20% 10% 0% Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Norma
73
Kurang sekali
70%
Persentase
60% 50% 40%
Persentase
30% 20% 10% 0% Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali
Norma
70%
Persentase
60% 50% 40% Persentase 30% 20% 10% 0%
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Norma
74
Kurang sekali
75
60%
Kategori
50% 40% 30%
Persentse
20% 10% 0% Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali
Norma
Presentase
Persentase
70% 60% 50% 40% 30% 20%
Presentase
10% 0% Baik sekali
Baik
Cukup
Norma
75
Kurang
Persentase
90% 80%
80%
70% 60% 50% 40%
Persentase
30% 20% 10% 0%
12%
8% 0%
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Norma
76
0% Kurang sekali