SALAM CINTA PENULIS
Seringkali, keraguan yang menggelayuti hati ini membuat hidup tak lagi indah, tak berani bertindak atau mengambil keputusan untuk melangkah. Dan hal itu pula yang menyebabkan sebuah kata lahir dalam kehidupanku "terhambat", dan mungkin pula terhambat dalam mendapatkan hal yang dituju. Ini juga mengenai ketidaksiapan diri mengambil jalan yang dipilih. Seandainya aku mampu, aku ingin berada dalam jalan kebaikan selamanya. Tapi, ujian keimanan terkadang berat terasakkan. Adakalanya jatuh dan terperosok. Selalu ada saat-saat di mana perasaan ku sedemikian sesak. Selalu ada ketika di mana ku tak lagi mampu berpikir atas permasalahan yang dihadapi. Selalu ada masa di mana merasa sangat menderita dan butuh teman yang menguatkan. Selalu ada aliran keputusasaan saat tak lagi mampu berfikir logis. Lalu ku mencoba bertanya pada hati ini, kenapa selalu seperti ini? Dan pada saat-saat seperti ini, aku hanya merasa tak ada lagi kebahagiaan yang ada hanya selaksa peristiwa yang penuh dengan penderitaan. Lalu ku berusaha untuk tidak jatuh, tapi sungguh itu sulit. Terkadang, Aku ingin menyendiri dan pergi, tapi justru ini membuatku rapuh. Karena, pengalaman menunjukkan ku bahwa menyendiri akan membuat ku lebih terpuruk, kian menderita. Begitu, saat diri jauh dari ingat kepadaNya.
Aku hanya ingin berubah dari cerita kelam masa yang lalai dari titah-Nya. Dan dalam proses tak kutemukan keindahan selain sebuah ketaatan diri kepada Rabb-Nya. selain mengingat diri kepada-Nya. selain sembah Sujud Kepada-Nya. Izinkan aku untuk berbagi walau hanya setetes keringat yang keluar. Tak ada yang mampu ku perbuat. Melalui buku ini. Kutulis nasihat-nasihat diri dalam menuju langkah kebahagiaan yang sesungguhnya. Dan dengan penuh harap, mampu memberikan kesempatan yang sama untuk berbuat pada diri dan jiwa-jiwa yang rindu ketaatan kepada Rabb-Nya. Dari sini, kita harus memulai memilih. Menemukan jawaban kebahagiaan yang sesungguhnya. Mungkin kita tak lagi mampu bersembunyi dari tumpukan dosa-dosa kita. Tapi kita bisa, mengisi hari-hari kita dengan penuh permohon maaf dan ketaatan kepada-Nya. Tak ada lagi waktu yang kita punya. Hingga apakah kata penyesalan akan betul kita rasakan. Saat desah nafas kita masih Allah beri. Akankah kita sia-siakan diri untuk tidak taat kepada-Nya. Hari ini mungkin kita masih bisa tertawa. Apakah esok menjamin kita masih bisa tertawa? Atau mungkin esok kita akan menangis merintih sejadijadinya. Melihat tumpukan dosa yang telah menggunung tinggi. 2 | Untuk Jiwa Yang Merindu TUHAN-NYA
Saat ini kehadiran kita di dunia ini. Bukan karena kita baik. Tapi bagi orang yang berakal dan beriman ia memahami adanya hingga saat ini karena Allah masih izinkan kita untuk menebus setiap dosa-dosa yang telah kita lakukan. Lalu, sejauh mana, kita telah berbuat kebaikan untuk diri kita? Lalu adakah yang menjamin akan kita peroleh bahagia saat kita berjumpa dengan masa setelah ini? Atau saat itu kita hanya menjadi manusia yang siap menjemput penderitaan, kepedihan dan kehinaan atas setiap kelalaian yang kita perbuat? Bukankah kita tak sanggup membayangkan. Saat gejolak api siap membakar dan merobek-robek diri kita? Hingga kita akan menjerit meringis kesakitan atas apa yang telah kita perbuat. Apakah itu tidak menjadikan pelajaran berharga untuk diri kita? Lalu kenapa, sampai saat ini. Kita tak berani mengambil pilihan kebaikan? Dan kita malah asyik membiarkan diri kita terselimuti kenyamanan atas tingkah perbuatan maksiat? Lalu dimana akal sehat kita? Dan apakah syurga-Nya tidak menggiurkan untuk kita? atau adakah syurga diperuntukkan bagi insan yang lalai?
Untuk Jiwa Yang Merindu TUHAN-NYA | 3
Semoga mulai detik ini. Kita bisa mengambil keputusan untuk menuju ketaatan diri kepada Allah Swt. Sampai saat waktu itu datang sebuah senyum kebahagiaan bisa kita rasakan. Sebagaimana senyuman para kekasih Allah yang wafat menjemput kesyahidan. Semoga Allah ridhoi setiap usaha yang kita lakukan. Mari berubah. Mari memulai.
4 | Untuk Jiwa Yang Merindu TUHAN-NYA
Tanamlah keimanan dalam dirimu Pupuklah keimanan itu Siramilah keimanan itu Kelak engkau akan memanen keimanan itu Merasakan indahnya taman Surgawi. (Ramadhan Aziz)
Untuk Jiwa Yang Merindu TUHAN-NYA | 5
Nasihat Sang Guru: “Merendahlah, engkaukan seperti bintang gemintang, Berkilau dipandang orang di atas riak air dan sang bintang nun jauh tinggi. Janganlah seperti asap yang mengangkat diri tinggi di langit padahal dirinya rendah hina. (K.H. Rahmat Abdullah).”
6 | Untuk Jiwa Yang Merindu TUHAN-NYA
EPISODE 1 Hakikat Nilai Kehidupan Allah telah memberikan petunjuk kepadaku sehinga aku bisa mengenali diriku sendiri dengan segala kelemahan dan kehinaanku. -Ali BinAbu ThalibPerjalanan hidup akan terasa menjadi beban saat kita memahami hakikat hidup dirasa berat dan sulit untuk dijalani. Banyak orang yang salah terhadap pandangan hidup masing-masing. Sehingga hidupnya menjadi kian tak menentu bahkan taakan merasa berguna jika dijalani. Ini semua didasari karena manusia tidak menyadari dan mengetahui akan hidup yang sebenarnya. Sehingga, menimbulkan efek yang begitu buruk akan kehidupannya mendatang. Kita sering kalah akan situasi kehidupan yang tidak menyenangkan, yakni saat setiap masalah-masalah yang senantiasa silih berganti berdatangan. Baik masalah yang dianggap kecil maupun masalah yang diangap besar. Seringkali kita tak siap mengahadapi kenyataan hidup yang buruk karena kita hanya melihat kehidupan dari satu sisi saja yakni, kebahagian semata. tanpa menyadari proses kebahagaian tersebut, padahal hidup manusia adalah bait-bait masalah. Setiap masalah yang menghampiri manusia, merupakan ujian yang sangat berarti bagi manusia yang tahu akan arti
Untuk Jiwa Yang Merindu TUHAN-NYA | 7
sebuah masalah. Hakikatnya masalah adalah nikmat kasih sayang Allah yang luar biasa, yang Allah tunjukan kepada makhlukya. Namun realita berkata lain, kita sering salah persepsi akan apa-apa yang Allah berikan. Sehingga terkadang kita menilainya dengan buah kesalahan, padahal masalah adalah pusat pengedali sebuah kesuksesan. Masalah yang melahirkan orang-orang sukses. Masalah yang menjadikan orang lemah menjadi kuat. Masalah yang menjadikan pahlawan tetap dikenang, dan lain-lain yang yang luar biasa baik karena masalah. Setiap masalah memiliki arti, setiap masalah menyimpan mutiara dan masalah adalah kado terindah Allah bagi manusia yang dapat memahami nilai masalah akan sebuah hidup… Next………
8 | Untuk Jiwa Yang Merindu TUHAN-NYA