No. 601/Thn. VI/19 Juli 2015
Warta Mingguan – Umat Paroki Ibu Teresa
Th. B/I – Hari Minggu Biasa XVI
Renungan Minggu ini:
LEO MEJONITIPROYO
KRISNANDARI Iman Katolik Minggu ini:
Daftar Isi: Liputan Utama………………… Iman Katolik…………………… Renungan……………………… Kalender Liturgi……………… Warta Paroki………………… Jadwal Pelayanan…………… Berita Seputar Paroki………
2 4 6 8 9 10 10
Penasihat: Salvinus T.M. & Leonardus D. Redaksi: Pieter B, Bambang S. W., Fridus RM, Martinus, Steven F., Andreas E. S., Desty N., Gregorianus Charles Email Redaksi:
[email protected]
Umat Lingkungan Elisabeth di paroki kita, berdomisili di sebagian Perumahan Graha Asri, Perumahan Gardenville dan Perumahan Permata Cikarang Timur. Sebagian besar termasuk di dalam wilayah Kecamatan Cikarang Utara. Jumlah umat lingkungan ini kurang lebih 78 Kepala Keluarga dan 238 jiwa. Lingkungan yang terletak di sebelah selatan jalan raya Urip Sumoharjo, jalan raya yang menghubungkan Cikarang Kota dan Karawang ini dibagi menjadi dua wilayah dan delapan Sub Lingkungan (SL). Wilayah Elisabet 1 mencakup 5 SL: SL Perumahan KMK, Cisanggiri Tengah, Cisanggiri Utara, Cisanggiri Selatan dan Cimandiri. Sementara itu Wilayah Elisabet 2 terdiri dari SL Cipaganti, Gardenville dan Permata Cikarang Timur. Pembagian umat di kedua wilayah ini cukup berimbang. Sebagian besar umat bekerja sebagai karyawan perusahaan. Jumlah kaum mudanya (OMK) sedikit. Selain bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada umat yang lebih baik, pembagian wilayah ini juga dalam rangka persiapan pemekaran lingkungan. Rencananya, Lingkungan Elisabet ini akan dimekarkan menjadi dua lingkungan.
Guna melancarkan persiapan pemekaran lingkungan, telah dibentuk Tim Formatur yang beranggotakan Bapak Dandi, Bapak Tobing dan Bapak Jendro. Tim Formatur ini juga bertugas untuk membantu persiapan pergantian pengurus Lingkungan Elisabeth saat ini, yang akan berakhir pada awal tahun depan. Dinamika umat lingkungan cukup bagus. Para Pengurus Lingkungan senantiasa berupaya agar semakin banyak umat yang aktif di dalam kegiatan lingkungan. Juga berkoordinasi dengan lingkungan tetangganya, yakni Lingkungan Ratu Rosari dan Lingkungan Basilius Agung, agar tidak ada umat yang tidak terlayani. Update umat tetap dilaksanakan. Jumlah kaum muda di lingkungan ini tidak banyak. Di Bidang Pewartaan, saat ini anakanak yang mengikuti Bina Iman Anak (BIA) berjumlah 60 anak dan yang mengikuti Bina Iman Remaja (BIR) berjumlah 12 anak. Pengajaran BIA dan BIR dilakukan pada minggu pertama, minggu kedua dan minggu ketiga setiap bulannya. Minggu keempat dipergunakan untuk arisan ibu-ibu lingkungan. Sedang diupayakan penambahan tenaga pengajar BIA dan BIR serta peningkatan cara pengajarannya.
saling berbagi informasi di dalam pertemuan tim DPH bersama Pengurus Lingkungan Elisabet
Romo Mike sedang berbincang dengan ibu Caecilia Soekinah Untuk Kalangan Sendiri
2
Romo Michael mengiKondisi dan dinamika ngatkan bahwa potensi aumat Lingkungan Elisabet nak-anak dan remaja di di atas, merupakan gamlingkungan Elisabet cukup baran umum yang disambesar. Hal ini bisa dilihat dapaikan oleh para pengurus ri jumlah anak-anak dan lingkungan Elisabet pada remajanya yang cukup be– silaturahmi tim Dewan Pasar. Pengajaran iman perlu roki Harian (DPH) ke Lingperlu dikemas lebih mokungan Elisabet, hari kadern, sesuai kondisi saat ini. mis 25 Juni 2015 yang laMaka para orang tua juga lu. Tim DPH yang datang perlu akrab dengan berbake Lingkungan Elisabet ini gai media sosial yang berterdiri dari Romo Michael kembang pesat saat ini, (ketua), Ibu Liliana (Benyang digemari oleh anak-adahara II), Bapak Salvinus Peta sebagian wilayah Lingkungan nak dan para remaja. Ber(Bidang Pewartaan) dan Elisabet dan Lingkungan Ratu Rosari bagai lomba dalam rangka Bapak Pieter (Bidang PePerayaan Nama Pelindung merhati). PITC 2015, banyak yang ditujukan untuk Acara silaturahmi ini berlangsung di kekaum remaja, bisa dimanfaatkan sebagai diaman Bapak Dedi Gonzales di Perumahan wadah pembinaan para remaja lingkungan. Graha Asri. Dihadiri oleh 16 orang dewasa Anak-anak sekarang ini cenderung menjadan 4 anak-anak yang menemani orang tudikan dirinya sebagai trendsetter. a mereka. Diawali dengan doa oleh Bapak Tentang dinamika keluarga-keluarga di Jendro dan kemudian dilanjutkan dengan Lingkungan Elisabet yang cukup banyak saling memperkenalkan diri. perkawinan Beda Gereja (katolik dengan Sebelum silaturahmi di rumah pak Dedi kristen) dan Beda Agama (katolik dengan ini, dengan didampingi oleh Bapak Dandi non kristen), Romo Michael mengingatkan dan Bapak Tobing, keduanya merupakan perlu pendampingan kepada mereka dan pengurus Lingkungan Elisabet, tim DPH juga perlu disosialisasikan kepada mereka melakukan kunjungan kasih kepada dua agar dapat segera membereskan status keluarga. perkawinan mereka (bila perkawinan meKunjungan kasih pertama, menjenguk reka dilakukan bukan di dalam Gereja KaEyang Yoto Putri atau Ibu Caesilia Soetolik). Status perkawinan orang tua akan kinah yang sedang menderita sakit kanker menentukan status anak-anak mereka. dan anak pertamanya baru meninggal dua Romo Michael juga mengingatkan, seminggu sebelumnya. Setelah berbincang tiap permasalahan yang ditemui para pesejenak, Romo Michael kemudian berdoa ngurus Lingkungan Elisabet adalah peludan memberikan berkat kepada Eyang ang untuk mengatasinya. Janganlah setiap Yoto. Lalu kunjungan kasih dilanjutkan ke kendala menyebabkan kegagalan. rumah keluarga Bapak Stanislaus Jehuru. Silaturahmi ini diakhiri dengan Doa PePertemuan Tim DPH dengan Para Penutup oleh Bapak Dandi, dilanjutkan berkat ngurus Lingkungan Elisabet berlangsung di dari Romo Mike. dalam suasana keakraban dan kekeluargaSemoga Tuhan senantiasa memberkati an. Pada kesempatan ini Romo Michael setiap keluarga di Lingkungan Elisabet. memberikan beberapa catatan penting ten(PJA) tang dinamika umat lingkungan Elisabet. 3
Untuk Kalangan Sendiri
kenyamanan kehidupan biara. Ia menulis dalam buku hariannya: “Tuhan ingin saya masuk dalam kemelaratan. Hari ini saya mendapat pelajaran yang baik. Kemelaratan para orang miskin pastilah sangat keras. Ketika saya mencari tempat tinggal, saya berjalan dan terus berjalan sampai lengan dan kaki saya sakit. Saya bayangkan bagaimana mereka sakit jiwa dan raga, mencari tempat tinggal, makanan dan kesehatan. Kemudian kenikmatan Loreto datang pada saya. ‘Kamu hanya perlu mengatakan dan semuanya akan menjadi milikmu lagi,’ kata sang penggoda... Sebuah pilihan bebas, Tuhanku, cintaku untukmu, aku ingin tetap bertahan dan melakukan segala keinginan-Mu merupakan kehormatan bagiku. Aku tidak akan membiarkan satu tetes air mata jatuh karenanya.” Teresa mendapatkan izin Vatikan pada 7 Oktober 1950 untuk memulai kongregasi keuskupan, yang kemudian menjadi Misionaris Cinta Kasih. Misinya adalah untuk merawat "yang lapar, telanjang, tunawisma, orang cacat, orang buta, penderita kusta, semua orang yang merasa tidak diinginkan, tidak dicintai, tidak diperhatikan seluruh masyarakat, orang yang telah menjadi beban bagi masyarakat dan dihindari oleh semua orang.1” Kongregasi ini dimulai dengan 13 orang anggota di Kalkuta, kini telah lebih dari 4.000 suster menjalankan panti asuhan, rumah bagi penderita AIDS dan pusat amal di seluruh dunia, dan merawat para pengungsi, pecandu alkohol, orang buta, ca-
I.1. Misionaris Cinta Kasih Pada tanggal 10 September 1946, Teresa mengalami "panggilan" saat bepergian dengan kereta api ke biara Loreto di Darjeeling dari Kalkuta untuk retret tahunannya. "Saya meninggalkan biara dan membantu orang miskin sewaktu tinggal bersama mereka. Ini adalah sebuah perintah. Kegagalan akan mematahkan iman." Dia memulai pekerjaan misionarisnya bersama orang miskin pada 1948, meninggalkan jubah tradisional Loreto dengan sari katun sederhana berwarna putih dihiasi dengan pinggiran biru. Bunda Teresa mengadopsi kewarganegaraan India, menghabiskan beberapa bulan di Patna untuk menerima pelatihan dasar medis di Rumah Sakit Keluarga Kudus dan kemudian memberanikan diri ke daerah kumuh. Ia mengawali sebuah sekolah di Motijhil (Kalkuta); kemudian ia segera membantu orang miskin dan kelaparan. Pada awal tahun 1949, ia bergabung dalam usahanya dengan sekelompok perempuan muda dan meletakkan dasar untuk menciptakan sebuah komunitas religius baru untuk membantu orang-orang "termiskin di antara kaum miskin". Usahanya dengan cepat menarik perhatian para pejabat India, termasuk perdana menteri yang menyampaikan apresiasinya. Teresa menulis dalam buku hariannya bahwa tahun pertamanya penuh dengan kesulitan. Ia tidak memiliki penghasilan dan harus memohon makanan dan persediaan. Teresa mengalami keraguan, kesepian dan godaan untuk kembali dalam Untuk Kalangan Sendiri
4
cat, tua, orang miskin dan tunawisma, korban banjir, dan wabah kelaparan. Pada tahun 1952, Bunda Teresa membuka Home for the Dying pertama di atas lahan yang disediakan oleh kota Kalkuta. Dengan bantuan pejabat India, ia mengubah sebuah kuil Hindu yang ditinggalkan menjadi Kalighat Home for the Dying, sebuah rumah sakit gratis untuk orang miskin. Mereka yang dibawa ke rumah tersebut menerima perhatian medis dan diberikan kesempatan untuk meninggal dalam kemuliaan, menurut ritual keyakinan mereka; Muslim membaca Al-Quran, Hindu menerima air dari sungai Gangga, dan Katolik menerima Ritus Terakhir. "Sebuah kematian yang indah," katanya, "adalah untuk orang-orang yang hidup seperti binatang, mati seperti malaikat - dicintai dan diinginkan.“ Bunda Teresa segera menyediakan tempat tinggal untuk mereka yang menderita penyakit Hansen, umumnya dikenal sebagai kusta dan menyebut tempat ini sebagai Shanti Nagar (Kota Kedamaian). Para Misionaris Cinta Kasih juga mendirikan
beberapa klinik kusta yang terjangkau di seluruh Kalkuta, menyediakan obat-obatan, perban dan makanan. Bunda Teresa merasa perlu untuk membuat rumah bagi anak-anak yang hilang. Pada tahun 1955, ia membuka Nirmala Shisu Bhavan, sebagai perlindungan bagi yatim piatu dan remaja tunawisma. Pada tahun 1960-an, ordo ini telah membuka penampungan, panti asuhan dan rumah lepra di seluruh India. Bunda Teresa kemudian memperluas ordo di seluruh dunia. Rumah pertama di luar India dibuka di Venezuela pada tahun 1965 dengan lima suster. Selanjutnya di Roma, Tanzania, dan Austria pada tahun 1968, dan selama tahun 1970, ordo ini membuka rumah dan yayasan di puluhan negara baik di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Serikat. Pada tahun 2007, Misionaris Cinta Kasih berjumlah kurang lebih 450 bruder dan 5.000 biarawati di seluruh dunia, menjalankan 600 misi, sekolah dan tempat penampungan di 120 negara.
(bersambung)
RD Antonius Yakin Ciptamulya Romo Paroki Ibu Teresa Cikarang 1Pada
tanggal 7 Oktober 1950, kongregasi Misionaris Cinta Kasih memperoleh pengakuan dari Gereja Katolik dengan persetujuan Paus Pius XII. Awal tahun 1960-an, Ibu Teresa mulai mengutus para susternya ke bagian-bagian lain India. Dekrit Pujian yang dianugerahkan kepada Kongregasi oleh Paus Paulus VI pada bulan Februari 1965 mendorong Ibu Teresa untuk membuka rumah penampungan di Venezuela. Langkah tersebut diikuti dengan langkah serupa di Roma, Tanzania dan pada akhirnya di setiap benua. Pada tahun 1980 hingga 1990, Ibu Teresa membuka rumah-rumah penampungan di hampir di seluruh negara-negara komunis, termasuk Uni Soviet, Albania dan Kuba. Namun demikian, meskipun telah berdaya-upaya, ia tidak pernah dapat membuka satu pun di Cina. Agar dapat menanggapi kebutuhan kaum miskin, baik jasmani maupun rohani, dengan lebih baik, Ibu Teresa membentuk Kongregasi Para Biarawan Misionaris Cinta Kasih pada tahun 1963, dan pada tahun 1976 membentuk Para Suster Kontemplatif, pada tahun 1979 Para Biarawan Kontemplatif, dan pada tahun 1984 Para Imam Misionaris Cinta Kasih. Ia juga membentuk Kerabat Kerja Ibu Teresa dan Kerabat Kerja Sick and Suffering, yaitu orang-orang dari berbagai kalangan agama dan kebangsaan dengan siapa ia berbagi semangat doa, kesederhanaan, kurban silih dan karya sebagai pelayan cinta kasih. Semangat ini kemudian mengilhami terbentuknya Misionaris Cinta Kasih Awam. Atas permintaan banyak imam, pada tahun 1981 Ibu Teresa juga memulai Gerakan Corpus Christi bagi Para Imam sebagai “jalan kecil kekudusan” bagi mereka yang rindu untuk berbagi karisma dan semangat dengannya
5
Untuk Kalangan Sendiri
Allah, Bapa kita, memiliki hasrat untuk melihat agar anak-anak-Nya menjadi lengkap dalam “segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya” (Ibr 13:21). Inilah sebenarnya apa yang dilihat Bapa dalam diri Putera-Nya, Yesus. Yesus itu serba baik, apabila kita melihat Dia dari sudut pandang yang mana pun. Yesus hidup untuk melakukan kehendak Bapa. Yesus bersabda: “Makanan-Ku ialah melakukan ke-
an untuk mendengarkan suara Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Namun seringkali di tengah-tengah situasi sedemikian, kita malah mendengarkan penolakan yang berasal dari kodrat manusiawi kita yang cenderung jatuh ke dalam dosa. Kita pun bertanya-tanya kepada diri kita sendiri apakah kita akan pernah menjadi anak Allah sebagaimana direncanakan oleh-Nya. “Untung”-nya Allah kita adalah Allah yang “baik bener”, selalu menyemangati dan mendorong anak-anak-Nya untuk tetap tegar dalam menghadapi segala kesulitan hidup, dan Dia sangat sabar. Allah tahu sekali bahwa kita bisa, karena Dia telah menyediakan darah Putera-Nya untuk menyingkirkan rintangan-rintangan yang kita hadapi dan memampukan kita untuk mewujudkan panggilan kita. Dalam ayat 6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Dalam perikop ini Yesus mengajarkan kepada kita tentang sikap toleransi dan harmonisasi hidup. Tidak dijelaskan orang yang berkumpul ini dari mana asal mereka, beragama apa, orang kaya atau miskin, lakilaki atau perempuan atau anak-anak. Tetapi karena “belas kasihan Nya kepada me-
hendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh 4:34). “… Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku” (Yoh 5:30). Dia memang hidup untuk
selalu menyenangkan Bapa-Nya di surga. Bapa, yang melihat ke dalam relungrelung terdalam hati kita, mengetahui benar bahwa karakteristik-karakteristik yang sama dimungkinkan juga bagi kita, yaitu bahwa kita dapat menjadi seperti Yesus dalam kebaikan-Nya, ketaatan-Nya, dan hasrat-Nya untuk menyenangkan Bapa. Akan tetapi, bagaimanakah hal ini terjadi dalam diri kita? “Dengan darah perjanjian yang kekal” (Ibr 13:20). Dengan demikian, oleh darah yang dicurahkan Kristus pada kayu salib kita dapat ditransformasikan menjadi serupa dengan diri-Nya. Darah perjanjian baru dan kekal ini telah mencuci bersih kita dari segala dosa kita. Darah itu telah membuang kutuk kematian dan membungkamkan dakwaan dari si Jahat. Barangkali, yang terpenting adalah, bahwa darah Yesus telah membuka pintu surga sehingga Roh Kudus dapat dicurahkan ke dalam hati kita. Allah kita yang Mahabaik ini akan memberdayakan kita agar mampu mati terhadap dosa dan bangkit kepada kehidupan baru dalam Yesus. Setiap hari kita menghadapi begitu banyak kesempatUntuk Kalangan Sendiri
6
reka”..Yesus berada bersama mereka. Ajaran ini mengingatkan kepada kita semua untuk berbuat akan hal yang sama seperti Yesus di Cikarang ini. Bahkan lebih luas lagi. Toleransi dan kebebasan adalah dua hal yang saling berhubungan dan berkaitan satu sama lainnya. Toleransi ada karena adanya kebebasan dan kebebasan ada karena adanya toleransi.Toleransi dan kebebasan adalah syarat mutlak bagi masyarakat plural maupun homogen, demi terciptanya masyarakat yang dinamis (budaya dan peradaban) dan kondusif. Kebebasan berpikir, memilih, dan berkarya hanya mungkin terjadi ketika masyarakat dalam suatu wilayah (bangsa) siap untuk menerima perbedaan (toleran) serta mengakui bahwa perbedaan pandangan atau keyakinan tidak bisa dipaksakan. Semua manusia bisa salah, kesalahan kecil ataupun besar, tidak ada sedikitpun jaminan bagi mereka yang saleh / arif sekalipun untuk tidak melakukannya. Kebenaran tidak muncul dalam satu arus pemikiran saja tapi banyaknya arus pemikiran. Kita semua ha-
rus bermisi disini, dan harus mengawali sekarang juga yaitu mengembangkan wawasan multi kultural bagi segenap lapisan dan unsur masyarakat melalui jalur pendidikan, penyuluhan dan riset aksi. Membangun harmoni sosial dalam bentuk upaya mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukun dalam bingkai teologi dan implementasi dalam menciptakan kebersamaan dan sikap toleransi. Setiap hari, marilah kita menempatkan Yesus di hati dan pikiran kita. Marilah kita berseru kepada Yesus untuk mohon perlindungan dan kuasa-Nya yang memang kita perlukan. Seperti orang-orang Israel yang menandakan pintu rumah mereka dengan darah anak domba agar malaikat maut lewat saja tanpa harus mampir ke rumah mereka (lihat Kel 12:7,13), maka kita pun – melalui iman dalam darah Yesus – dapat dibebaskan dari pemisahan spiritual dari Allah untuk kemudian memasuki tanah terjanji dalam Roh. Semoga Roh Kudus tetap memberi semangat kita semua. (Leo Mejonitiproyo)
VISI PITC Paguyuban umat beriman yang mau berbagi dan merakyat. MISI PITC Gereja Paroki Ibu Teresa berkehendak kuat untuk membangun paguyuban umat beriman (komunitas basis beriman penuh harapan) dalam ikatan persaudaraan sejati murid-murid Kristus, yang dijiwai oleh Roh Kudus, berani berkata ‘cukup’ kepada godaan duniawi, mempunyai spiritualitas berbagi dan jiwa merakyat (inkarnatoris), sehingga kehadirannya merupakan rahmat bagi masyarakat sekitar.
Nama Lagu Wajib Lomba Musik Kreatif
Lagu Pilihan / Bebas 1. Ondel-ondel 2. Rasa Sayange Mars Paroki 3. Yamko Rambe Ibu Teresa Yamko 4. Es Lilin
Jumlah Peserta Remaja (usia 11-19 th) Remaja max 15 anak (boleh terdiri dari max 3 lingkungan
Paduan 1. Buku Gembala Setia Suara Mars Paroki Minimal 15 anak BIA 2. Buku Nyanyian Liturgi Ibu Teresa (satu lingkungan) Liturgi Anak BIA PITC 7
Pendaftaran
Pelaksanaan
melalui email:
[email protected] Paling lambat 31 Juli 2015
16 Agustus 2015 Sekolah PL Deltamas
Paling lambat 11 Juli 2015
23 Agustus 2015 Sekolah PL Deltamas Untuk Kalangan Sendiri
Nama Lagu Wajib Lomba
Pemazmur PITC
Lagu Pilihan / Bebas 1. PS 569 Madah Pentakosta (Veni Sancte Spiritus) 2. PS 569 Madah Paskah (Victimae Paschali Laudes) 3. Maklumat Kelahiran Yesus Kristus 4. Kisah Penciptaan (ayat 1-4) 5. Kisah Penciptaan (ayat 5-7)
• Semua lingkungan wajib mengikuti lomba ini Paling lambat 11 Juli • Boleh mengirimkan 2015 lebih dari 1 peserta • Kategori SMP – SMA • Kategori Dewasa
Tema
Foto dalam Engkau Adalah Yesus Media Bagiku Sosial
Pendaftaran
• 1 kelompok minimal 8 orang • Boleh lebih darti 1 Paling lambat 11 Juli kelompok dari tiap 2015 lingkungan • Usia 18 tahun ke atas
Festival NusanMars Paroki Lagu Daerah tara Ibu Teresa Nusantara Bernyanyi Nama Lomba
Jumlah Peserta
Jumlah Peserta Peserta perorangan / kelompok * Kelompok max 2 orang (boleh berasal dari lingkungan yang berbeda)
1. Engkau Adalah Yesus • Bagiku Kreasi Film 2. Lakukan Hal Kecil dengan • Pendek Cinta yang Besar 3. Sebarkan Cinta Kasih Kemanapun Engkau Pergi
Peserta kelompol (minimal 2 orang) Boleh gabungan dari max. 3 lingkungan
Pelaksanaan
23 Agustus 2015 Sekolah PL Deltamas
16 Agustus 2015 Sekolah PL Deltamas
Pendaftaran Melalui email:
[email protected] Paling lambat 31 Juli 2015 Melalui email:
[email protected] Paling lambat 31 Juli 2015
Tanggal
Hari Raya/Pesta - Bacaan Liturgi
20-Juli-15
St. NABI ELIA Kel. 14:5-18; MT Kel. 15:1-2,3-4,5-6; Mat. 12:38-42. BcO 2Sam. 18:6-19:4
21-Juli-15
St. Laurensius dr Brindisi Kel. 14:21-15:1; MT Kel. 15:8-9,10,12,17; Mat. 12:46-50. BcO 2Sam. 24:1-25
22-Juli-15
Peringatan Wajib St. Maria Magdalena Kid. 3:1-4a atau 2Kor. 5:14-17; Mzm. 63:2,3-4,5-6,8-9; Yoh. 20:1,11-18. BcO 1Taw. 22:5-19
23-Juli-15
SSt. Birgitta, Kunigunda Kel. 19: 1-2,9-11,16-20b; MT Dan. 3:52,53,54,56; Mat. 13:10-17. BcO 1Raj. 1:11-35; 2:10-12
24-Juli-15
St. Sharbel Makhluf, Niceforus, Yohanes Soret, Luisa dr Savoyen Kel. 20:1-17; Mzm. 19:8,9,10,11; Mat. 13:18-23. BcO 1Raj. 3:5-28
25-Juli-15
Pesta St. Yakobus, Rasul 2Kor. 4:7-15; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Mat. 20:20-28 BcO Kis. 5:12-32 atau 1Kor. 1:17-2:5 atau 1Kor 4:1-16
26-Juli-15
Hari Minggu Biasa XVII 2Raj. 4:42-44; Mzm. 145:10-11,15-16,17-18; Ef. 4:1-6; Yoh. 6:1-15. BcO 1Raj. 8:22-34,54-61
Untuk Kalangan Sendiri
8
1
2
Sekretariat Paroki • Jadwal Kursus Persiapan Perkawinan tgl 08 dan 09 Agustus 2015, bertempat di Paroki St. Arnoldus Bekasi. • Sekretariat Paroki libur lebaran mulai tgl 17 sampai 20 Juli 2015.
PDKK (Persekutuan Doa Karismatik Katolik) • PDKK ELZA (Elisabeth Zakaria) Mengundang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk hadir pada Persekutuan Doa Karismatik Katolik dengan tema “Sudah Berubahkah Aku Menurut Kehendak Tuhan?” pada hari Rabu, 12 Agustus 2015, pk. 19:30 WIB di Ruko Roxy Blok B. no. 52, Lippo Cikarang. Pembawa firman: Fransiskus Asisi Husin Soekinto. • PDKK St. Maria Mengundang kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk hadir dalam “Penyegaran Rohani Katolik di PDKK St. Maria” yang diadakan pada Rabu, 05 Agustus 2015, pk. 19:30 WIB di Ruko Thamrin F12 Lippo Cikarang bersama Bp. Fransiskus Handiono (dari Paroki St. Bartolomeus Taman Galaxy Bekasi). Terima kasih, Tuhan memberkati.
Kursus Evangelisasi Pribadi PITC • Ingin mengenal Yesus lebih dalam? Kursus Evangelisasi Pribadi PITC angkatan pertama akan dimulai sejak 4 Agustus 2015. Pendaftaran dibuka mulai 11 Juli 2015 di Lobi Gereja. Informasi pendaftaran, dapat menghubungi Ibu Sara (0813-1006-6480), Ibu Nestri (0812-1379-2288), Bp. Indo (0815-8018-876)
No. Telpon Hot Line PITC: 0856-7255498
Legio Mariae • Legio Mariae Presidium Tahta Kebijaksanaan diadakan setiap Selasa, pk.10:00-12.00 di Rumah Putih. • Legio Mariae Presidium Rumah Kencana diadakan setiap Sabtu, pk. 10:00-11:30 di Ruko Plaza Roxy, Jl. Kasuari Raya Blok C No. 20, Cikarang Baru
Pendaftaran FOGGING dapat menghubungi Bp. Aris: 0818-0857-5263
Jadwal Pelayanan Sekretariat Paroki Bidang
Hari
Waktu
Senin
Libur
Sekretariat Selasa – Jumat Paroki Sabtu Minggu
08:00 08:00 08:00 10:00
– – – –
20:00 18:00 10:00 14:00
Keterangan Sekretariat Paroki LIBUR untuk hari besar agama, hari besar nasional dan hari-hari lain yang dinyatakan libur oleh negara Sekretariat Paroki Sekretariat Paroki Trinitas Sekretariat Paroki
Untuk pengurusan kematian / jenazah, dapat menghubungi:
• Ibu Ana : 0852-1745-7708 • Bp. Paulus : 0816-726-218
“Menjadi Orangtua Katolik Sejati yang Tulus dan Bersyukur
MOTTO KOMUNITAS BASIS PITC
"engkau adalah Yesus bagiku" 9
Untuk Kalangan Sendiri
Hari Sabtu Minggu Minggu Sabtu Minggu Minggu Jumat Sabtu Minggu
Tgl. 25-Jul-15 26-Jul-15 26-Jul-15 01-Agu-15 02-Agu-15 02-Agu-15 07-Agu-15 08-Agu-15 09-Agu-15
Pk. 17:30 07:30 16:00 17:30 07:30 16:00 19:00 17:30 07:30
Koor Yohanes Koor Anak-BIA LC Elisabeth Yoseph Gab. Pasdior PITC Agustinus Benediktus PDKK Gembala Baik
Hari Minggu Minggu Sabtu Minggu Minggu Sabtu Minggu Minggu Jumat
Tgl. 16-Agu-15 16-Agu-15 22-Agu-15 23-Agu-15 23-Agu-15 29-Agu-15 30-Agu-15 30-Agu-15 04-Sep-15
Pk. 07:30 16:00 17:30 07:30 16:00 17:30 07:30 16:00 19:00
Koor Paulus Gabriel Sisilia Birgita Yohanes Bosco Bernadeth Theresia Christoforus Fransiskus Xaverius
Jadwal Perayaan Ekaristi & Petugas Liturgi Hari Minggu Biasa XVII Sabtu, 25 Juli ‘15 17:30 WIB
Minggu, 26 Juli ‘15 07:30 WIB
Minggu, 26 Juli ‘15 16:00 WIB
Lektor/ Lektris
Yustina, Wisnu
Sara, Wenly
Adi, Gaby
Komentator
Robert
Derta
Elfa
Prodiakon
S. Deddy Cahyono; A. Edi Supriyantono; Br. Petrus Paijan FIC; S. Kapta Puguh N,; M. Tribroto Santoso; Y. Widodo Hendralarsa; Jovinianus Pramono; Yohanes Suharno;
Rudi Deni Pasaribu; Sylvester Djunaedi; Catarina Sri Harti Wahyu Lestari; FX Harlen Tobing; Antonius Warsito; Apriyanto; Vincentius Julius Duminggu P; Monica Ernih; Yoseph Mariato; Pambudiyana; Filianus Tamur; Andreas Huller
D. Paliman; Agatha Yohana Susiana; Antonius Ram Rosanto; Titus Hendry W W; Agustinus Jehalut; Florentinus Mujiono;
Tata Tertib & Koor
Lk. Yohanes
Koor Anak BIA Lippo Cikarang
Lk. Elisabeth
Organis
-
-
Agri Hakso
Petugas Parkir
Lk. Ignatius Loyola
Lk. Maria Zakaria
Lk. Gregorius
Petugas Balai Kesehatan Masyarakat & Dokter Jaga (Juli - Agustus 2015) Tanggal
Lingkungan
Dokter Jaga
Apoteker
Perawat / Bidan
26-Jul-15
PDKK Santa Maria
dr. Nancy
Bayu, Indo, Meta
FX. Mariati, Anna
02-Agu-15
OMK
dr. Riani
Meta , Agung, Magdalena YK
Santi, Bernadeth
09-Agu-15
Lk. Aloysius Gonzaga
dr. Yonita
Ari, Bayu, Krismawulan
Erminta, Sisil
Dalam rangka mengisi liburan sekolah, hari Senin, 22 Juni 2015 BIA Lingkungan Hati Kudus Yesus dan Bunda Hati Kudus mengadakan Kunjungan ke Museum Katedral. Sebanyak 16 anak-anak dan 13 oUntuk Kalangan Sendiri
rang tua ikut serta dalam acara ini. Horee ketemu Romo Sam, wah surprise banget… Puji Tuhan saat datang kami bisa bertemu dengan Romo Samuel Pangestu. Walaupun ada acara Temu Pastor10
al tapi masih menyempatkan bertemu dengan umat PITC. Kami ramah tamah sebentar dan foto bersama. Terima kasih Romo Sam, atas temu kangen yang spontan ini… Selanjutnya kami dipandu oleh Ibu Lili untuk mengenal Museum Katedral. Gereja Katedral Jakarta mempunyai nama Gereja Santa Perawan Maria diangkat ke Surga. Pemandu mulai tebak-tebakan dengan anak-anak, dengan bertanya berapa usia gereja ini? Jawabannya bervariasi. Ternyata Gereja ini sudah sangat tua, sejak tahun 1808. Sedangkan Museum Katedral didirikan oleh Pastor Rudolphus Kurris SJ, diresmikan tanggal 28 April 1991 oleh Mgr Julius Darmaatmadja SJ. Gereja ini sangat megah dengan gaya arsitekturnya Neo Gotik. Pada pintu masuk utama terdapat patung Santa Maria dan inskripsi latin bertuliskan Beatam Me Dicentes Omnes Generationes (Segala Keturunan menyebut aku Bahagia). Anak-anak masuk ke gereja dengan berbaris, ambil air suci dan sebelumnya diingatkan agar mulut dikunci, karena kita masuk gereja. Selanjutnya oleh pemandu dijelaskan bahwa Gereja katedral memiliki 3 Altar yaitu: 1. Altar Utama, dari Gereja Jesuit di kota Groningen, tahun 1958 2. Altar St Maria, dibuat oleh Atelier Ramaker di Geleen, Belanda, tahun 1915 3. Altar St Yosep, dibuat oleh Atelier Ra-maker di Geleen, Belanda, tahun 1922 Ada 3 menara di Gereja Katedral : 1. Angelus Dei, di bagian tengah (tinggi 45 meter), 2. Benteng Daud, di sisi kiri pintu masuk utama (60 meter) 3. Menara Gading, di sisi kanan pintu masuk utama (60 meter) Di antara Menada Benteng Daud dan Menara gading ada jendela kaca bundar yang disebut Rozeta. Lalu dijelaskan tentang Organ Pipa.
Walaupun pipa-pipa yang tampak cuma sedikit, ternyata Orgel ini memiliki ribuan pipa. Organ pipa dibuat oleh perusahaan Verschueren, Belgia pada tahun 1988. Saat ini untuk menjalankan memakai kompressor. Lalu zaman dulu pakai apa? Ternyata pada zaman dulu organ pipa dijalankan secara manual, ada orang yang bertugas untuk menarik-narik pipa. Hmmm betapa repotnya ya... Selanjutnya kita melangkan ke Mimbar Kotbah / Mimbar Gotik. Jaman dulu kan belum ada mikrofon. Bagaimana Romo berkotbah agar didengar ke seluruh ruangan? Ternyata di Mimbar inilah Romo naik mimbar untuk berkotbah. Mimbar ini buatan Firma de Poel dan Stoltefusz, Belanda dan dipasang tahun 1905 sebagai peringatan pesta perak imamat Mgr. Luypen SJ. Seorang seniman grafis ber-nama Theo Molkenboer melukis 14 Jalan Salib dilukis di atas ubin dan dipasang di dinding tahun 1912 sebagai peringatan pesta emas Imamat Pastor Carolus Wen-neker SJ. Selanjutnya kita naik ke Balkon. Anakanak dimohon untuk hati-hati dan tidak boleh menyentuh benda-benda di museum. Lalu dijelaskan pendirian gereja ini. Ternyata pada tahun tersebut, sudah ada lho foto-foto pembangunan gereja. Dijelaskan juga bahwa tukang yang membangun adalah dari China. Batu bata yang dipakai untuk pembangunan gereja ini memiliki ukuran yang sangat tebal dibanding batu bata sekarang. Dari museum, kita makan siang bersama, lalu kami kembali ke Cikarang. Demikian kunjungan dari BIA Lingkungan HKY dan BHK. Jika ingin berkunjung, silakan mengajukan surat ke pengelola, dan ingat, museum ini hanya buka pada hari Senin, Rabu, Jumat selama 2 jam saja yaitu pk 10.00 – 12.00. Semoga dengan acara ini anak-anak BIA semakin mengenal sejarah gereja Katolik dan semakin memperkuat iman Katolik. (Krisnandari) 11
Untuk Kalangan Sendiri
Paroki Ibu Teresa Cikarang 2015
Sekretariat Paroki Ibu Teresa - Cikarang Jl. Pinus 7 No. 11A, Meadow Green Lippo Cikarang - Bekasi 17550 Telp/Fax. (021) 897.29.82