!"#$%&'(")*"'!+#",")'-"#&"'("!*"'%+./%"") (*"(&'(*0'*1+$.$#/( (*"(&'2"#&*"(
.BE?'%?AB'/KAL='%?AB
3$4'56'7'"!#&4'896:
;;;0<=>?@?ABC0;DE>FEGHH0IDJ
!"#"$%$&%$ '%$&(#"$&%#)*$+ 3',*,4%*-*"%.*1*)5 2'/"/%-"(",%+*(#%/*1#&
!"#$%&'()*+#*) ",-".%/#%.'0#1
!"#$"%&'(' !0)1#23"34)5#
6
"1)>)5)1#38)5#");?<3"#
/
@)43#"3;)#05;0"#"3;)#
A
.--O#");?<3"#
,6
7#895)5:#);)0#")<)1=#895:)82053# 7#)!4)1)8=#;9<)@)5#38)5#
)323&)3*+>2&15&-5323&)301< )*+,&-,&./0123&45637308&9(: )*+,&(,&!30;&(30<*58&9(: )*+,&.,&$/1=>7>2>8&9(: #,&1/&),&?366><+@&4"?!)8&9(: )*+,&)/+2<*&",&!515&$326/158&9(: )*+,&A>;>&A>@3B568&9(: )*+,&?,&",&A<7>0>8&9(: )*+,&A>300/*&-32<3C36*;3@8&9(: )*+,&?303D36+<3&(56E>C>08&(F
!>03*5&4C505B&)23+363&)301<& 13G3+&15*/23@B30&6/C3C<5& 2/B/050D&3+3*&0363H )*+,&./0123&45637308&9(:,&& -:"&4)"&)"('%4"I'4'& J>&%/B,&KLMKNNLOKK (<6E30D30&<0+
2&)32>B5&)301< 3+3<&Q53&%/B&-:"&KLMKNKRSTT& 3,0&./0123&45637308&9(:, (/B2/+3253+&)32>B5&H& (12,&?0>& */+53G&@325&B/2=3& 4365*&*,1,&(/C3*3&
6 /
7#:949B)#C)5:#!94@?)#@)5#<35:"05:)5#C)5:#13@02# A 7#83D)#10;#"94)D0<)5#"94)138)5#3<)13# .7#ED)!@)#895B)@3#2943D;3F)G#@3895D3#!3!<3D#294)C))5#9")43D;3H# .. 7#10B)5#!94");#05;0"#@3)"?5#8)88?0;1=#?DI## .6 7#B)#E)<<)1J"0=#)<<)1J"0K##895:)2)#95:")0#89535::)<")5#)"0LH#.M 7#0<)5:#;)105#"?4?5")#"94)138)5#3<)13#C)5:#"9;3:)# .N 7#49"?<9"D3#89@3;)D3#I35;)#")D31#3<)13# .A 7#29")5#D0I3#@3#2)4?"3# ,7#F)";0#3;0#D0I3#
)2)#")!)4#D;)D3
7#)"D3#@?5?4#@)4)1# 7#83D)#298!)1)40)5#B)5B3#29453")1)5# 7#898!)I)#D04);#I35;)#@)43#;01)5# 7#29")5#D0I3#@3#D;)D3#D)5;?#;19?@?40D#
,6 ,/ ,N ,P ,Q
1(?8?# I35;)#"3;)!#D0I3#
6. 66
08);#8950<3D#
6/
4?1)53F)5#!94I943;)#
6P
29D)5#9")43D;3#
6A
C)5:#80@)#C)5:#!3I)4)#
M.
<98!)4#)5)"# 2?B?"#435:)5# 35R?48)D3#
MP MA MQ
7#"9895)5:)5#C)5:#895:)82053# 7#;)23=#)@)#8))R#!):380#
7#C9D0D#;0405#@)43#D)<3!#
7#29D)5#9")43D;3#!0<)5#)243<#,-./##;)105#<3;04:3#!S3# 7#3;TD#)!?0;#R?4:3U35:V# 7#)@)#)2)#@3#D9"?<)1#!35)#38)5#2)5@0#24)2)D")1#353L# 7#294I)C)#
7#295)5::)<)5#<3;04:3#!0<)5#)243<#,-./# 7#<):0#!0<)5#)243<#,-./# 7#29;0:)D#"??4#@)5#?4:)53D#)243<#,-./# 7#B)@F)<#)I)4)#2@2""#2)5@0#)243<#,-./# 7#@)R;)4#295@)8235:)5#<35:"05:)5# 7#"9:3);)5#40;35#2)4?"3#2)5@0# 7#"9:3);)5#40;35#D;)D3#D;K#;19?@?40D# 7#<)2?4)5#"90)5:)5#"?294)D3#29<)5:3#")D31# 7#;)43R#298)D)5:)5#3"<)5#,-./# 7#@?)#DC0"04#A-#;)105#2)4?"3#D28D"#G#:949B)#C)5:#!94@?)#
66 6/ 6P 6A
M. M6 MN
//. /. /. /, /6 // /N /Q N-
UB/V<3C5&23E<&130&+DC&6/23@&03*5>03CW&
F36&X&)3D5H& KS,YK&X&LN,KK&Z&(>2/H&LM,KKXL[,KK \635CH&E6QS1>C>2<6]D635C,V>6 !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
.
!"#$%'(
)*+,+--.+-/0,1,23 )45/6,4787.4/9*+:;,/<7=,1,+>/%?@ )*=27=27+-3 )45/9,:;7,+.4/$*:AB1B;B>/%?@
SEKAPUR SIRIH
P
embaca yang terkasih, Paskah adalah sukacita atas kebangkitan Kristus. Dia telah bangkit dari kematian, dan membawa kita kepada kehidupan yang baru oleh Roh-Nya, agar kita dapat sampai kepada kehidupan yang kekal. Kematian dan kebangkitan Kristus merupakan bukti tindakan kasih pada suatu kemenangan. Kebangkitan Yesus membawa pengenalan manusia akan kasih setia Allah. Yesus benar-benar mati. Itu bukan suatu kekalahan, tetapi bukti Dia rendah hati berkenan kalah terhadap keinginan diri sendiri. Oleh ketaatan-Nya itu Yesus berani menghadapi salib dan kematian. Kasih-Nya mengalahkan kematian. Kasih yang kelihatan lemah itu membawa membawa kemenangan. Bagi dunia, membalas kejahatan merupakan simbol kemenangan sejati. Bagi Kristus, pengampunan dan kasih yang tampak lemah, itulah bentuk kemenangan sejati. Berita Kita edisi April memuat liputan Pekan Suci di Paroki dan Stasi juga kegiatan dari kelompok kategorial. Renungan dan Khazanah Iman juga sayang untuk dilewatkan. Apa Kabar Stasi kali ini berisi liputan diantaranya Misa Pembaharuan Janji Pernikahan, dan Donor Darah juga rubrik Info yang berisi Laporan Keuangan dari Kopdit Pelangi Kasih. Akhir kata, redaksi mengucapkan Selamat Paskah. Semoga dengan kebangkitan-Nya membawa semangat baru untuk selalu meneladani kasih-Nya dalam keseharian kita.
)*=7=C7+/&*:,D473 E,;7,/?.-7,+57 ?*D;*5,;743 'FGF/&,5+,=*55H,/? 6*+:,H,;,3/ I,5,87,/@H;7457,+57/JF !:75B;3 EF/KF/!DB $7=/&*:,D473 '+75,/<,;AB "*++74/<1,;7, G,2;7*88,/'+--;,7+7 #;*+*/$A,+:;, I,++L/$A,HA,:7 E,;7,/< MF/J,5L/?F/9F NB5B-;,O*;3 6788L/?5*CH,+.4/?.57,+5B "*47 &*+:L/<,:7;7+ ?5*CH,+.4/J7A,L, ?5*OO,+ ';57457D3 "7PDL/J,HL. (,LB.53 &B-*;/E.8L,:7 "745;72.5B;/3 E.8LB+B/Q/'+:;*,4 '8,=,5/&*:,D473 ?*D;*5,;7,5/),;BD7 08F/),+:./IBF/R/6,+:.+$*8F/STTUVSWWWXY !=,783 ;*:,D476
@9D)35#D)820<#80") <0"3D)5#E2943D;3F)#"9;3:)H# ")4C)#RK#D9;3C?5?
,
N,P*2BBD3 111FO,P*2BBDFPB=[2*;75,D75,FC,+:. )*+P*5,D3 $;7/$.+--,8/<,;L,
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
!0)1#23"34)5
!0)1#23"34)5 MENANG ATAU KALAH, MENGAMPUNI Oleh: Pst. Rob Stigter, OSC
A
da banyak bidang dalam hidup bermasyarakat dan hidup pribadi, dalam mana kita mengalami ada kemungkinan untuk menang dan ada kemungkinan untuk kalah. Berikut ini beberapa contoh. Perang Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama kita membaca tentang banyak perang. Pihak yang menang seringkali mengejar dan membunuh sebanyak mungkin lawan-lawannya yang telah dikalahkan dan yang lari dengan berusaha untuk menyelamatkan diri. Harta miliknya dirampas, kota-kota mereka dimusnahkan, tidak ada ampun. Sejarah sesudah Masehi, bahkan zaman kita sekarang ini, sering tidak beda jauh dengan perlakuan seperti itu. Bangsa yang kalah dalam perang harus membayar mahal: harta dirampas, tanah dianeksasi, rakyat diperbudak dan dihina. Contohnya perang dunia. Dalam perang dunia yang pertama bangsa Jerman kalah. Bangsa Jerman dimusuhi dan dihina. Sebagai reaksi, bangsa Jerman memulai perang dunia yang kedua untuk membalas dendam pada permusuhan dan penghinaan yang telah dialaminya. Setelah mereka kalah untuk kedua kalinya baru mulai disadari bahwa hanya rekonsiliasi akan dapat menjamin suatu perdamaian yang langgeng. Maka, Amerika membantu untuk membangkitkan kembali ekonomi dan rekonstruksi negara Jerman. !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
Politik Di dalam suatu negara demokratis seperti negara kita, diadakan pemilihan umum untuk memilih seorang presiden. Selama kampanye berlangsung para calon sudah biasa untuk mengemukakan kelemahan-kelemahan calon-calon yang lain sampai melukakan hati mereka. Setelah seorang presiden dipilih kadangkadang terjadi suatu rekonsiliasi dan saling memaafkan, tapi sering juga tidak. Ada banyak contoh bahwa seorang calon yang kalah dipenjarakan oleh calon yang telah menang. Olahraga Sesudah suatu pertandingan, kompetisi atau balapan kadang-kadang kita melihat bahwa terjadi jabat tangan antara yang menang dan yang kalah, tetapi sering juga kita melihat bahwa si pemenang atau regu pemenang acuh-tak-acuh terhadap pihak yang kalah. Pihak yang kalah kelihatan kecewa, sedih, marah, meninggalkan lapangan dengan sangat kesal. Masih banyak lagi bidang-bidang dalam mana ada pihak menang dan pihak yang kalah. Belum tentu akan ada rekonsiliasi atau pengampunan. Bulan ini kita merayakan suatu kemenangan yang telah memberi pengampunan: Yesus Kristus dengan salib dan kebangkitan-Nya mengalahkan permusuhan, maut dan dosa, 6
!0)1#23"34)5 yakni dosa seluruh umat manusia dan dosa kita masing-masing. Dia yang sendiri tidak mempunyai dosa telah mengorbankan Diri untuk melunasi dosa-dosa kita. Kita selaku murid-Nya mau dengan rela juga memberi pengampunan kepada lawan kita dalam perang, persaingan atau kompetisi, baik pada waktu kita menang maupun juga pada waktu kita kalah. Syalom.
M
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
"1)>)5)1#38)5#");?<3"
"1)>)5)1#38)5#");?<3" ABRAHAM, TELADAN IMAN Oleh: Pst. Y. Barualamsyah, OSC
A
braham adalah keturunan Sem dan putera Terah. Leluhur bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa lain (Kej 17:5). Imannya sangat teguh dan ia dikenal sebagai “sahabat Allah” (2Taw 20:7). Riwayat hidupnya disajikan dalam Kej 11:26-25:10 dan ringkasannya dalam Kis 7:2-8. Daftar keturunannya langsung melalui putra-putranya Ishak dan Ismael terdapat dalam Kej 25 :11-19. Hidupnya dijadikan teladan iman kepada Tuhan (Ibr 11:8-12) oleh orang Yahudi, Kristen dan Islam. Watak Abraham sangat menyolok dalam menyatakan kepercayaan kepada Tuhan. Tuhan diyakini dalam hati, jiwa, dan rohnya sebagai yang mahakuasa (Kej 17:1), yang kekal (Kej 21:33), yang mahatinggi (Kej14;22), yang punya langit dan bumi, dan Hakim yang adil atas segala bangsa dan segenap umat manusia. Baginya Tuhan adalah adil, bijaksana, murah hati dan pengampun, wungkapan luhur ini diikuti dengan sikap hidupnya yaitu Abraham menerima titah Tuhan dengan kesadaran penuh, tanpa bantahan. Kecuali, waktu hukuman yang akan dijatuhkan kepada Sodom dan Gomora yang diberitahukan kepada Abraham, ia berbicara dengan Tuhan supaya tidak jadi menjatuhkan hukuman, sebab ia ingin menyelamatkan Lot yang tinggal di Sodom dan Gomora Iman Abraham mungkin yang paling menyolok dalam hal ketaatan dan kesiapannya apapun perintah Tuhan. Karena iman ia meninggalkan Ur!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
Kasdim, tempat kelahiran dimana hidup bersama bapaknya, Terah dan saudaranya laki-laki Nahor, Haran dan keponakannya Lot. Para misionaris yang meninggalkan kampung halaman tanah leluhur, para biarawan yang meninggalkan tempat nyaman rela diutus, bukan karena ingin berpetualang, tapi karena iman akan Tuhan yang memanggil dan mengutus. Karena iman ia menerima kehidupan setengah mengembara atau “musafir”, kendati negeri Kanaan telah dijanjikan kepadanya (Kej 13:15). Ia mengalami hanya sebagian dari keseluruhan penggenapan perjanjian itu, yakni menempati sebidang tanah kecil di Makhpela dan memperoleh hak di dekat Betsyeba. Ia menerima kehidupan yang penuh dinamika dengan iklas hati, tidak menggerutu dan tidak sinis akan kehidupan yang dialami, tidak banyak bertanya tentang keadaan hidup yang berbeda dengan yang lain. Jika demikian sikap hidup kita, kita pun tidak jauh dari semangat iman Abraham. Pencobaan paling berat atas imannya, yakni ia diminta mengorbankan Ishak, putra kandungnya yang adalah satusatunya jalan agar perjanjian Tuhan dapat di genapi seutuhnya. Dalam pencobaan yang diluar kemampuan akal budinya, imannya dialaskan pada kepercayaan akan kekuasaan Tuhan, bila perlu atau mengehendaki, untuk membangkitkan /
"1)>)5)1#38)5#");?<3" anaknya dari antara orang mati (Kej 22:12,18; Ibr 11:19). Karena kepercayaan pada kekuasaan Tuhan yang luar biasa, dalam memberikan yang paling berharga demi ketaatan akan Tuhan, ini akhirnya Abraham diakui sebagai bapa kaum beriman. Ketaatan ini sebenarnya yang menjadi kunci terpeliharanya kehidupan rohani kaum beriman. Bagi kaum biarawan, kaul kemurnian dan kemiskinan akan terpelihara baik, jika semangat ketaatan tetap di-charge terus tanpa kenal lelah seperti Abraham mengikuti petunjuk Tuhan terus-menerus dalam kehidupannya. Dalam hidup berkeluarga, Abraham menunjukkan kasih sayang yang tulus dan dalam. Ia diakui sebagai orang yang berhasil membina dan menuntun anakanak serta keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan menetapkan “kebenaran dan keadilan” (Kej 18:19). Hambanya, Eliezer, dan sekutunya di Mamre mematuhi perintah-perintahnya. Abraham suka menjamu dan menghormati orang-orang yang tak dikenal (Kej 18:2-8), sifatnya murah hati tanpa pamrih. Iman Abraham terpancar pada rasa tanggung jawab akan keberlangsungan kepercayaan kepada Tuhan turun temurun bagi anak-anak dan cucu-cucunya. Iman melahirkan rasa tanggung jawab pada keutuhan keluarga dalam hal iman akan Tuhan. Dalam konteks Gereja Katolik, tanggung jawab orang tualah mendidik iman bagi putraputrinya, supaya mereka tetap setia pada iman yang dihayati dalam Gereja. Pada zaman Perjanjian Baru Abraham dihormati sebagai leluhur Israel, sebagai leluhur keturunan Lewi yang menerima N
jabatan imam, dan sebagai leluhur Mesias sendiri. Iman Abraham adalah model iman yang dibenarkan(Rom 4:3-11), yaitu pewartaan Injil yang universal pada masa Kristus (Gal 3:8). Ketaatan Abraham karena iman ketika disuruh berangkat dari Ur-Kasdim, untuk menjalani hidup mengembara seperti “orang asing” dan ketaatan untuk mempersembahkan Ishak, dicatat sebagai teladan iman dalam perbuatan (Ibr 11:8-19; Yak 2:21). Sebagai nabi besar yang menerima perjanjian Tuhan Abraham memainkan peranan yang unik, baik dalam tradisi Yahudi maupun Islam.
!"#$%&'%(")*" 5)8)#G#:94)<@0D#;)4@3)# <35:"05:)5#G#5)D)!) ;:<#89535::)
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
"1)>)5)1#38)5#");?<3"
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
P
@)43#"3;)#05;0"#"3;)
@)43#"3;)#05;0"#"3;) GEREJA YANG BERDOA DAN LINGKUNGAN YANG HIDUP Oleh: Henny Herawati ereja yang berdoa dan lingkungan Lingkungan akan hidup, jika pengurusnya yang hidup adalah tema rekoleksi mempunyai komitmen, tanggung jawab, yang diadakan oleh Paroki Pandu sukacita, dan mampu terfokus pada di rumah Stasi St. Theodorus, pada visi. Visi Mgr. Antonius: Ut Diligatis 7 Maret 2015 lalu. Acara ini dihadiri Invicem, kasihilah seorang akan yang lain juga oleh Pastor Hendra Kimawan, (Yoh 15:17). Jika itu dijalankan, niscaya OSC, Pastor Yuwono, OSC, Pastor kegiatan di lingkungan/gereja akan lancar Barualamsyah, OSC, Pastor Didi Tarmedi, dan menjadi sebuah lingkungan yang OSC selain juga para aktivis Paroki Pandu hidup. dan Stasi Sukawarna. Pastor Didi Tarmedi Ada tiga tipe kepengurusan, yaitu memandu acara ini. 1) Penyusun batu bata, yang pusat Sesi pertama dibawakan oleh Vikjen perhatiannya rutin berkumpul, 2) Keuskupan Bandung, Pastor. Yustinus Pembangun tembok, yang pusat Hilman P, Pr tentang Lingkungan yang perhatiannya membuat kelompoknya Hidup. Apakah paroki/stasi kita sehat? besar, 3) Pembangun katedral, berpusat Sejauh mana sehatnya? Harus ada bagaimana menolong setiap orang agar indikasinya. Ciri lingkungan stasi/paroki mengalami Tuhan Yesus yang hidup dan yang tidak sehat sebagai berikut. 1) Umat menyelamatkan (berjiwa evangelisasi). semakin sedikit, 2) Para pengurusnya lesu, 3) Timbul gejala perbuatan daging, datang ke lingkungan dengan motivasi lain, 4) Kehilangan visi, 5) Pusat hidupnya bukan Tuhan Yesus tapi diri sendiri, cepat tersinggung, ingin dihormati, 6) Tidak ada kader. Jika keadaannya demikian, pelajarilah situasi lapangan, apa pekerjaan mereka. Pelajari kebutuhannya dan yang tidak kalah penting, berdoa mohon visi dari Tuhan. Kaum muda juga harus dilibatkan, karena mereka menjadi bagian para aktivis yang harus punya hati untuk menolong. Mesti ada kemurahan hati dan belas kasihan terhadap umat yang sedang ada masalah. Aktivis juga tidak pantas jika mempunyai musuh!
G
A
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
@)43#"3;)#05;0"#"3;) Di sesi kedua, Mgr. Antonius mengingatkan bahwa kita semua dipanggil. Kita berharga di mata Allah, bagai berlian indah yang tidak sempurna. Yesus menaruh harapan dan kepercayaan pada kita semua. Orang yang dipilih dijamin tidak akan pernah ditinggalkan Yesus, contohnya, murid yang berjalan ke Emaus ditemani (Luk 24:1335), yang takut dikunjungi (Yoh 20:1923), yang ragu diteguhkan, yang gagal diberdayakan (Luk 5:1-11). Yesus berjanji untuk menyertai dan Dia menjanjikan penolong. Jangan berucap tidak mampu. Saat terpilih menjadi Uskup, Mgr. Antonius merasa diri kecil dibandingkan dengan Pastor Hendra yang tinggi besar, Pastor Baru yang seperti cowboy atau Pastor Didi yang seperti FPI… ha-ha-ha. Menjadi pelayan pastoral berarti dipanggil menjadi pendoa. Tanpa keheningan mistik, hidup sebagai pelayan dipertanyakan. Karena, hidup sebagai pelayan bukan proyeksi, ambisi dan hobi pribadi. Pelayan pastoral mempunyai sisi mistik dan sisi profetik, yaitu mempunyai relasi dengan Tuhan dan pemenuhan kehendak-Nya dalam sesama. Karya pastoral bermula dari relasi personal dengan Allah. Persatuan dengan Allah adalah syarat mutlak untuk berbuah. Ibarat relasi ranting dan pokok anggur. Hidupnya bergantung pada Allah bagaikan ikan tergantung pada air. Kita diundang agar melekat pada Kristus sebagai pusat dan meniru jalan pertobatan rasul. Yesus juga adalah seorang nabi yang bersumber pada Bapa, kata-kata-Nya tidak menekan tapi menyejukkan, ajarannya bukan berisi penghujatan tapi sebagai jalan keselamatan,
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
nasihat-Nya tidak meninabobokkan tapi menegur memberi jalan. Seorang nabi selalu siap diutus, pusat gravitasinya Allah, sepikir dengan Allah. Dalam gairah cinta pada Allah, bergairah juga pada cinta sesama dan dalam keluarga juga baik. Kita mau semakin kudus, makin dekat dengan Allah, menjadi Gereja yang berdoa. Acara ditutup dengan sebuah video singkat, yaitu sepasang penari ballet yang menampilkan tarian yang luar biasa indah, sempurna, padahal keduanya cacat. Yang pria berkaki satu, yang wanita bertangan satu. Kita semua bukanlah orang-orang yang sempurna. Pastor dan umat juga memiliki kekurangan namun ketika berkarya bersama-sama dapat menampilkan karya yang sempurna. Rekoleksi diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dari Pst. Hendra kepada Mgr. Antonius dan Pst. Hilman, Pr yang telah memberikan pencerahan, inspirasi agar para pelayan kembali bergairah dalam berkarya.
Q
@)43#"3;)#05;0"#"3;) MISA HUT KERASULAN KERAHIMAN ILAHI Oleh: M. Y. Eko erayakan hari ulang tahun tidak seseram yang kita bayangkan. Allah tidaklah harus dengan pesta menyayangi kita, namun kita terlalu mewah atau segala sesuatu yang sibuk dengan pikiran kita. Allah hanya berlebihan, pada intinya kita mengucap minta kita supaya ‘mendengarkan’ Puterasyukur atas karunia Tuhan yang luar Nya. Membiarkan Tuhan berbicara dan biasa dalam perjalanan hidup kita. Hal berkehendak dalam hidup kita, berani ini dilakukan pula oleh saudara kita yang menyerahkan segalanya, maka kita boleh tergabung dalam komunitas Kerasulan mengalami kemuliaan dan kebahagiaan Kerahiman Ilahi yang merayakan HUT seperti yang dialami oleh para murid Yesus dalam misa hari Minggu 1 Maret 2015 di saat mereka dibawa ke gunung. Gereja Pandu. Misa dipimpin oleh Pastor Kerasulan Kerahiman Ilahi adalah Didi Tarmedi, OSC dan petugas koor salah satu komunitas bagian dari oleh KKI sendiri. Dalam homili, Pst. Didi kategorial yang ada di Paroki Pandu mengatakan bahwa kita tidak bahagia, yang diketuai oleh Ibu Gracia. Setiap merasa gelisah atau takut oleh karena hari mereka mengumandangkan doa kita sendiri padahal pada kenyataannya Kerahiman Ilahi yang diajarkan oleh Sr. Faustina. Mereka berdoa dengan berbagai ujub khususnya untuk orang-orang sakit, orang-orang yang meninggalkan Gereja. Doa Kerahiman Ilahi yang ditutup dengan nyanyian “Yesus Kau Andalanku” ini sangat akrab di telinga umat yang rajin mengikuti misa harian. Sungguh luar biasa apabila kata-kata yang diulang dalam doa yang indah ini didaraskan setiap hari bagi orangorang yang kita doakan. Usai Perayaan Ekaristi, koor menyanyikan lagu ulang tahun sebagai tanda syukur dan sukacita mereka. Semoga di usia yang bertambah ini, Tuhan memberkati dan menyertai kelompok ini dan selalu semangat dalam pelayanan.
M
.-
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
@)43#"3;)#05;0"#"3;) “SABDA MENJADI PERISTIWA: DIMENSI BIBLIS PERAYAAN EKARISTI” Oleh: Henny Herawati
P
ada 26 Februari 2015 lalu, Jelajah Alkitab menampilkan tema Sabda menjadi Peristiwa: Dimensi Biblis Perayaan Ekaristi, dengan pembicara Pastor Ch. Harimanto Suryanugraha, OSC. Ketika beranjak meninggalkan rumah menuju ke gereja, kita memulai perjalanan menuju perjumpaan dengan Allah dan ditemani Kristus. Perjalanan seperti itu pernah dialami Kleopas dan temannya menuju Emaus (Lukas 24:13-35). Kisah Emaus telah menyumbangkan struktur misa. Misa adalah suatu ritus, tindak ibadat yang diulang terus-menerus dan memberi makna bagi pelaksananya. Ritus bagaikan suatu perjalanan. Hidup manusia juga seperti perjalanan atau peziarahan. Oleh karenanya, gerak berjalan dari rumah akan berlanjut di gereja, selanjutnya kembali ke dunia, terlibat dalam kehidupan sehari-hari, kembali ke gereja dan seterusnya, sampai nanti kita mengalami hadir dalam perjamuan surgawi yang selama ini kita cicipi dalam ritus Ekaristi suci. Kleopas dan temannya sedang ‘galau’, kecewa dalam perjalanan ke Emaus. Kleopas kehilangan Yesus, kehilangan kepastian. Semula dipikirnya Yesus yang akan membebaskan mereka dari penjajahan bangsa Romawi, namun malah Yesus mati. Situasi batin seperti itu dapat terjadi di dalam hati kita , dalam perjalanan kita menuju gereja. Suasana kecewa, kesal, sedih dapat menghalangi !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
kita untuk mengenali Yesus. Tiba di gereja, kita mencelupkan jari ke dalam air suci, memberi hormat, berlutut dan berdoa. Dimulai dengan perarakan masuk, penghormatan altar, tanda salib, salam dan pengantar. Kemudian kita menyadari, “Oh, Tuhan aku banyak masalah, salibku berat”. Kalau berkutat degan pengalaman Jumat Agung saja, kita tidak akan mengalami Minggu Paskah. Dalam ritus tobat dan kemuliaan, ada permohonan dan pujian. Kita menyadari bahwa diri tidak berdaya, mohon pengampunan sambil menebah dada. Manusia juga diciptakan untuk memuji. Saya mau bersyukur karena Tuhan memberi lebih dari yang saya minta. Setelah ritus pembuka, bacaan pertama, kita diajak mendengarkan. Lektor adalah penyambung lidah Allah. Teks sebaiknya dibaca sebelum misa dimulai. Saat mazmur tanggapan, umatlah yang berbicara. Selesai homili, kita diteguhkan, dan mengungkapkan Aku Percaya. Kita pun berani meminta. Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecahkan roti, membagikannya, lalu mengambil piala, mengucap syukur, mengedarkan piala. Selama Yesus masih hidup, hal itu sering dilakukan-Nya bersama murid-murid. Tindakan Yesus itu membuat mereka mengenali-Nya. Ketika singgah dalam perjalanan ke Emaus, Yesus hilang setelah murid-murid makan. Saat murid-murid mengenali Yesus, Yesus telah berubah ..
@)43#"3;)#05;0"#"3;) menjadi roti. Itu makna terdalam dalam Ekaristi. Sabda menampilkan peristiwa. Saat pemecahan roti dan membagikan, maknanya ialah Yesus yang memberi DiriNya sehabis-habisnya. Setelah pertemuan itu, mereka bersemangat kembali. Mereka bergegas kembali ke Yerusalem. Setelah datang ke gereja dengan ‘galau’, lalu menyantap Tubuh Kristus, kita sudah dikuatkan! Setelahnya, Tuhan mengutus untuk mewartakan Diri-Nya. PerintahNya, “Lakukanlah”, bukan sekadar untuk hadir dan merayakan Ekaristi saja, tetapi untuk hadir di tengah dunia yang menanti keterlibatan nyata kita, mau mencintai sesama sehabis-habisnya.
.,
!"#$%&'%(")*" 5)8)#G#)5;?530D#<0")4@3 <35:"05:)5#G#)C0@3)#);)D ;:<#89535::)
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
@)43#"3;)#05;0"#"3;) HUJAN BERKAT UNTUK DIAKON MAMMOUTH, OSC Oleh: Maria K.
“Selamat ulang tahun...!!!”
I
tulah kalimat yang terlontar dari para tamu, yakni para umat yang datang berkunjung ke Biara Pandu untuk merayakan salah seorang penghuni biara berulang tahun. Beliau adalah Diakon F. de. Mammouth, OSC yang berulang tahun pada tanggal 27 Maret 2015 dan memasuki usia yang ke-58 tahun. Namun di usia yang dapat dikatakan bukan muda lagi, Diakon masih terlihat sangat muda dan segar, sesegar baju yang dikenakan malam itu yaitu hijau batik. Beberapa tamu yang hadir diantaranya Pastor dari Pratista serta umat paroki setempat. Kehadiran mereka cukup menghangatkan suasana meskipun hujan yang cukup deras mengguyur sejak sore hingga malam hari. Acara pun dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Pastor Freday B.,OSC dari Pratista, dan dilanjutkan dengan makan malam bersama yang telah disediakan oleh para pengurus. Memang malam itu tidak terlalu ramai mungkin karena beberapa pastor
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
pun sedang melaksanakan tugasnya di luar. Namun hujan yang masih belum berhenti tidak menyurutkan para tamu yang datang silih berganti. Akhirnya beberapa Pastor yang sudah bertugas mulai berdatangan, dan tak lama kemudian hadir juga Pastor dari Katedral untuk mengucapkan selamat. Hadir juga saudara kandung dari Diakon Mammouth bersama dengan kakak iparnya ikut merayakan hari ulang tahun Diakon. Kami cukup menikmati suasana sambil menyantap makanan yang sangat beragam. “Wah, cukup ramai juga akhirnya...!” Seiring dengan berhentinya hujan, para tamu pun mulai berpamitan pulang. Kami doakan semoga Diakon Mammouth selalu sehat, panjang umur dan bahagia, serta selalu semangat di dalam melayani. Amin.
.6
@)43#"3;)#05;0"#"3;) “ALLAH-KU, ALLAH-KU. MENGAPA ENGKAU MENINGGALKAN AKU?” Oleh: Henny Herawati
J
elajah Alkitab tanggal 26 Maret lalu, mengambil tema “Allah-Ku, AllahKu. Mengapa Engkau meninggalkan Aku?”. Dibawakan oleh Pastor Pilipus Junianto SSCC, dari Paroki Sumber Sari. Ia mengatakan tema yang dibawakannya bukan untuk menjelaskan misteri penderitaan, tapi lebih untuk direnungkan dan direfleksikan bersama. Gejolak umum yang sering muncul adalah kalau Allah mahabaik, mengapa ada kejahatan, kecelakaan dan penderitaan? Mengapa orang baik harus menderita? Banyak pengalaman negatif yang membuat kita bertanya apakah Allah itu ada? Apakah tragedi kemanusiaan itu (tsunami, kelaparan, gempa bumi, kecelakaan pesawat, dll.) adalah rencana dan kehendak Allah? Kehilangan seseorang, penyakit tak tersembuhkan, akan meninggalkan duka yang tak tertahankan. Menurut Elizabeth Kubler Ross, seorang penulis buku On Death and Dying, ada tahapan dalam diri setiap manusia yang mengalami penderitaan, yang sakit, yang menuju kematian. (1) Penolakan. Saya merasa baik-baik saja. Hal ini tidak mungkin terjadi pada diri saya. Penyangkalan biasanya merupakan pertahanan sementara diri sendiri. Mengapa saya sakit, padahal saya rutin olah raga? (2) Marah. Bagaimana mungkin hal ini terjadi pada saya? Ini tidak adil, saya ‘kan rajin ke gereja. Muncul kemarahan dan iri hati, lalu membandingkan salib kita dengan orang lain. (3) Tawar menawar, ibarat jual beli. Jika saya
.M
sembuh, saya akan mengabdikan diri untuk Tuhan. Biarkan saya hidup untuk melihat anak diwisuda. (4) Depresi. Apa gunanya lagi? Saya akan mati. Saya tidak peduli dengan apapun lagi, menjadi pendiam, menolak pengunjung dan menghabiskan waktu untuk menangis. Kita tidak dianjurkan untuk mencoba menghibur di tahap ini, biarkan dia untuk sendiri. (5) Penerimaan diri. Saya mulai berdamai dengan situasi, mulai pasrah, menerima sakit atau penderitaan, namun berusaha bangkit. Ada keluarga yang curhat pada pastor karena tidak punya anak. Pastor Pilipus mengatakan, “Kalau Tuhan berkehendak lain, apakah Anda mau menerimanya? Saya pria yang sehat jasmani dan rohani. Saya mampu punya anak. Tapi saya putuskan untuk selibat”. Mereka hanya bisa menangis. Menangis itu dapat merupakan penerimaan diri. Yesus bisa jadi juga mengalami tahapan ini. “Allah-Ku, Allah-Ku. Mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Ada unsur penolakan, depresi, dan penerimaan. Kadang kita akan mengalaminya terus menerus. Sudah sampai tahap penerimaan tapi kembali ke tahap depresi lagi. Yesus saat berdoa menyatakan, “Ya Bapa, biarlah cawan ini berlalu, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini daripadaKu, tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi (Luk 22:42). Inilah pernyataan penerimaan. Namun saat di salib, Dia bertanya lagi: “Allah-Ku, Allah-Ku. Mengapa Engkau tinggalkan Aku?” !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
@)43#"3;)#05;0"#"3;) Dalam memahami penderitaan ada dua sudut pandang. Pandangan umum: kebahagiaan itu tanda diberkati, sedangkan orang yang mengalami penderitaan tandanya dikutuk Tuhan. Dalam Perjanjian Lama, yang menjadi tren adalah pembalasan. Dalam kitab Ayub 4:8, “Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan ia menuainya juga”. Hingga saat ini cara pandang kita sering masih seperti itu, bahwa segala sesuatu harus adil. Dalam pandangan umum semua tragedi adalah rencana dan kehendak Allah. Bagaimana pandangan Kristiani? Ini tidak mudah, ujar Pastor Pilipus. Allah adalah kasih (1Yoh 4:8). Dalam Yeremia 29:11 dikatakan bahwa Tuhan tidak merencanakan kecelakaan. Kasih Tuhan menginginkan yang terbaik unuk umat manusia, ini terbukti dengan memberikan Putra-Nya untuk mati di salib demi keselamatan kita (Yoh 3:16). Tidak ada kasih yang lebih besar daripada ini. Karena Tuhan menginginkan yang terbaik bagi kita, maka dianugerahkan-Nya kehendak bebas. Manusialah yang sering menyalahgunakan kehendak bebas ini untuk melawan kehendak Tuhan. Dosa melibatkan orang lain secara sosial. Bila kita membuang sampah sembarangan, lalu saat bencana banjir melanda daerah kita, yang disalahkan pemerintah. Menurut pandangan Kristiani, Allah memang mengizinkan segala sesuatu terjadi, namun tidak semua tragedi itu adalah rencana dan kehendak-Nya. Pada kisah Ayub, Allah mengizinkan penderitaan, tetapi meminta agar iblis tidak mengganggu hidupnya. Yesus juga pernah diuji di padang gurun. Di satu sisi Yesus dicobai, di sisi lain Yesus disertai Roh Allah. Dalam tragedi perang, hal itu dapat terjadi karena kesombongan manusia. Allah memang !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
dapat membuat situasi yang dipandang oleh manusia sebagai jahat/menderita menjadi baik untuk orang yang bersangkutan maupun banyak orang. Tragedi tsunami di Aceh membuat duka bagi orang banyak, tTapi muncul berbagai solidaritas bantuan bagi orang Aceh dari berbagai pihak. Jadi penderitaan dan pencobaan adalah suatu medan uji iman (Yak 1:12) dan janji Tuhan; ujian itu tidak melebihi kekuatan kita. Ia tahu batasnya. Penderitaan seharusnya menghantar kita untuk lebih dekat kepada Kristus, karena dengan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus kitapun akan mengambil bagian dalam kebangkitan-Nya. Yesus adalah jawaban solidaritas Allah atas penderitaan. Yesus adalah 100% Allah dan 100% manusia. Ia bisa marah, gentar, sedih bahkan menangis. Dalam kisah sengsara, sisi kemanusiaan-Nya sangat ditekankan. Yesus merasakan apa yang kita rasakan! Apakah pertanyaan Yesus yang berseruseru: “Allah-Ku, Allah-Ku. Mengapa Engkau meninggalkan Aku” mendapat jawaban? Allah seakan-akan tidak peduli pada Yesus, dan Yesus tetap taat! Mengalami penderitaan itu seperti masuk ke lorong gelap, yang membuat kita hanya bisa meraba-raba, tidak mengerti sepenuhnya apa yang Tuhan kehendaki, seperti benang kusut membuat kita jatuh terpuruk. Menyadari bahwa kita orang lemah dan tak berdaya berhadapan dengan satu situasi membuat kita merenung, menggugat dan bersedih. Penderitaan adalah misteri yang tak sepenuhnya kita pahami. Yesus tidak memberikan kepenuhan tersebut kepada manusia, tapi Ia mengerti dan merasakan penderitaan kita. Bagian kita adalah menerimanya dan selalu berjuang untuk bangkit.
./
@)43#"3;)#05;0"#"3;) ULANG TAHUN KORONKA KERAHIMAN ILAHI YANG KETIGA Oleh: Henny Herawati
S
elasa, 3 Maret 2015 lalu, kelompok Kerahiman Ilahi merayakan ulang tahunnya yang ketiga. Perintis terbentuknya KKI adalah Bapak Frans Garnaen dan kawan-kawan. Doa Koronka diperkenalkan dengan didaraskan di jeda misa ke- 2 dan ke-3 hari Minggu; namun pertemuan rutin yang dilakukan setiap Selasa baru berjalan tiga tahun. Acara ini dimulai dengan doa Jam Kerahiman dan koronka Kerahiman Ilahi yang dilagukan. Terasa indah didengar…demi sengsara Yesus yang pedih, tunjukkan belaskasihMu kepada kami dan seluruh dunia… Kata sambutan pertama dari Ibu Gracia sebagai ketua panitia. Beliau bersyukur atas penyertaan Tuhan selama ini. Juga kepada tim, devosan yang setia hadir setiap Selasa, tidak peduli hujan atau panas terik. Pastor Warhadi, OSC sebagai moderator Kerasulan Kerahiman Ilahi keuskupan Bandung pada kesempatan ini, angkat bicara. Awalnya kelompok ini belum mendapat tanggapan secara luas, tapi berkat ketekunan dan kesabaran tim maka akhirnya dapat berkembang. Apalagi Jam Kerahiman Ilahi, tepat untuk beristirahat. Dibutuhkan penyangkalan dan mati raga untuk melawan kantuk. Wujud devosi ini, untuk orang berdosa, biarawan/biarawati, jiwa-jiwa di api penyucian, orang-orang yang mengalami kegelapan. Harapannya, semoga kelompok Kerahiman Ilahi ini dapat berkembang di kota Bandung. Inti dari Kerahiman Ilahi ini tidak dapat dipisahkan .N
dari sengsara Yesus yang pedih. Sebagai pembelajaran bagi kita, jika mendapat kesengsaraan tidak cepat mengeluh, merasa jadi makhluk paling susah. Kenanglah sengsara Yesus, maka kita akan sadar bahwa kesusahanku tidak sebanding dengan Yesus. Sehingga kita dapat jadi pribadi yang tangguh dan sabar. Berani menyangkal diri dan memikul salib. Tidak sekedar direnungkan tapi kesengsaraan Yesus menerangi kesengsaraanku. Imanku dimurnikan. Kita dapat belajar dari Santa Faustina, untuk dapat diterima dalam Gereja, devosi Kerahiman Ilahi ini membutuhkan waktu enampuluh tahun. Ini harusnya jadi pedoman bagi kita untuk menyebarkan devosi ini supaya banyak orang diselamatkan oleh kerahiman Allah. Bapak Budiman selaku ketua Dewan Pelaksana Paroki Pandu mengucapkan salut atas kelompok ini yang semakin banyak umatnya. Kelompok ini menjadi pelopor Gereja yang berdoa, harapannya agar Yesus benar-benar menjadi andalan kita semua. Bapak Frans menceritakan awalnya kelompok Kerahiman Ilahi ini bermula di Katedral pada 2009, yang tidak berjalan karena tidak didukung pastor setempat. Bapak Frans diminta untuk menyebarluaskan di Gereja Pandu, didorong oleh seorang ibu yang gigih. Jadi sebenarnya yang jadi pendiri kelompok ini adalah Ibu Gracia. Akhirnya devosi Kerahiman Ilahi ini menyebar ke Lembang, Odilia, Stasi Sukawarna, Gandarusa dan Waringin. Pengalaman Bapak Frans, jika !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
@)43#"3;)#05;0"#"3;) tidak sempat berdoa pada pukul tiga siang, karena lelah dan kantuk maka beliau akan berdoa singkat, “Tuhan terimakasih, Engkau sudah mati bagiku” lalu ngorok lagi…gerrr Ibu Nancy dan ibu Lucy sebagai devosan pun berbagi pengalaman hidup mereka tentang kemurahan dan penyertaan Tuhan untuk meneguhkan hadirin, bahwa Yesus sungguh menjadi andalan hidup mereka, hidup kita semua. Setelah itu, acara doorprize dan menyanyikan lagu Happy birthday mengakhiri perayaan ulang tahun kelompok Kerahiman Ilahi. Umat di undang untuk makan sore bersama di bawah tenda dan masing-masing pulang membawa buah tangan yang sangat indah, yaitu gambar Yesus Kerahiman Ilahi dalam pigura. Semoga kami semakin rajin berdoa …dan memandang-Mu Yesus, sebagai satusatunya andalan hidup kami.
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
.P
@)43#"3;)#05;0"#"3;) REKOLEKSI MEDITASI CINTA KASIH ILAHI Oleh: G. Priskila. S
P
ada hari Minggu tanggal 22 Febuari 2015, Paguyuban Meditasi Cinta Kasih Ilahi mengadakan retret rekoleksi yang berlokasi di Wisma Pratista. Rekoleksi ini pada dasarnya ditujukan bagi para pembimbing Meditasi Cinta Kasih Ilahi (MCKI) atau para aktivis yang bergerak dalam Paguyuban ini. Namun tidak ditutup juga kesempatan bagi para awam yang ingin ikut bergabung. Jumlah peserta kurang lebih berjumlah 35 orang dan yang mendampingi acara rekoleksi ini adalah Pastor Didi Tarmedi, OSC yang juga merupakan pembina dari Paguyuban MCKI. Acara dibuka dengan pengantar dari Rahma selaku ketua panitia rekoleksi yang disambung dengan puji-pujian yang diiringi dengan gitar. Selanjutnya acara diisi pengajaran oleh Pastor Didi Tarmedi, OSC, pengajaran tersebut membahas mengenai hawa nafsu yang ada dalam .A
diri manusia. Dalam pengajaran tersebut beliau mengatakan bahwa hawa nafsu itu bersifat netral, tapi realisasi dari hawa nafsu tersebut yang membuat manusia jatuh ke dalam dosa. Dikatakan bahwa Yesus menguasai nafsu-nafsu manusiawi yang ada dalam tubuh jasmaninya dengan senjata kekuatan ilahi yang dimiliki-Nya. Perbedaan manusia biasa dengan Yesus dalam hal kekuatan ilahi yaitu Yesus adalah anak Allah sendiri yang sudah dengan sendirinya memiliki kekuatan ilahi, sedangkan kita sebagai manusia biasa memiliki kekuatan ilahi yang dikaruniakan kepada kita oleh Allah sejak lahir dan puncaknya adalah saat manusia itu dibaptis. Setelah kita mengetahui kelemahan-kelemahan dan kekuatankekuatan dalam tubuh jasmani kita maka kita tahu bagaimana cara mengatasinya, dan meditasi adalah salah satu cara untk mengendalikan kelemahan jasmani dan !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
@)43#"3;)#05;0"#"3;) mempertajam kekuatan ilahi kita. Dalam pengajaran, Pastor Didi juga mengajarkan mengenai tiga macam libido (penghalang dalam melakukan meditasi) dalam diri manusia, yaitu: Libido possendi, yaitu kecenderungan manusia untuk memiliki, Libido dominandi, yaitu kecenderungan manusia untuk menguasai, Libido adorandi, yaitu kecenderungan manusia untuk dipuja dan diakui Kita harus menyadari siapa diri kita dan siapa Allah kita, maka kehendak Allah itu tidak perlu dicari tapi akan datang dengan sendirinya. Tuhan tidak berbicara pun kita sudah tahu dan menyadari keinginan Tuhan dalam diri kita. Topik lain yang tidak kalah penting adalah mengenai meditasi yang lebih baik jika dipimpin secara langsung atau live karena pengalaman yang didapat bisa lebih kontekstual. Sedangkan rekaman masih bisa dipakai untuk meditasi pribadi di rumah masing-masing.
Karena jika seorang pemimpin meditasi memimpin meditasi dengan pengalamannya sendiri, maka mau tidak mau pemimpin menyampaikan renungan mengenai pengalaman pribadinya dengan Tuhan. Akan lebih efektif karena menyentuh sampai ke tingkat pengalaman yang direfleksikan, karena pengalamanpengalaman tersebut menampilkan kerohanian dan kejasmanian kita. Setelah sesi pengajaran selesai, acara dilanjutkan dengan makan siang dan setelah itu praktek meditasi langsung yang dipimpin oleh Pastor Didi sendiri. Dalam praktek meditasi ini para peserta juga diminta untuk mengajukan pendapatnya per kelompok yang terdiri dari dua orang untuk mengemukakan ide akan tema-tema lainnya untuk dibawakan dalam meditasi. Cara seperti ini dirasa cukup efektif karena setiap peserta harus merefleksikan tema tersebut dengan pengalaman pribadi masing-masing. Acara ditutup dengan Perayaan Ekaristi di ruang katakombe. Sampai jumpa dalam acara MCKI yang Mengapa meditasi lebih baik dibawakan akan datang. langsung atau live?
Selamat Paskah
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
.Q
@)43#"3;)#05;0"#"3;) PEKAN SUCI DI PAROKI Oleh: Gaby, Maria K., Rendy & Waty
H
ari Minggu tanggal 29 Maret, sekitar pukul 09.00, terlihat pemandangan yang berbeda. Umat berdiri di luar Gereja. Anak-anak Sekolah Bina Iman Pandu dan calon penerima komuni pertama pun sudah berjajar mengelilingi di depan sebuah altar kecil di depan Biara Pandu. Apakah yang sebenarnya terjadi? Mengapa ada altar kecil di depan Biara Pandu? Karena hari ini adalah misa Minggu Palma. Seluruh umat berdiri dengan membawa daun palma menunggu misa dimulai. Tepat pukul 09.30, Pastor Barualamsyah, OSC dan para petugas liturgi keluar dari dalam sakristi dan memenuhi halaman Biara Pandu. Pastor Baru kemudian menuju ke altar kecil dan membuka misa dengan doa yang disusul pembacaan Injil. Setelah membacakan Injil, Pastor memberkati air suci. Umat segera mengangkat daun palma yang mereka bawa untuk diperciki oleh air suci. Sementara Pastor memerciki umat, para petugas liturgi mengikuti di belakang, diikuti oleh anak-anak dari balita hingga anak remaja. Anak-anak tampak membawa daun palma yang dihias, juga ada yang membawa bingkisan yang diletakkan di sayap kanan gereja. Perarakan semakin meriah dengan iringan lagu-lagu yang dibawakan Koor dari PDKK . Perarakan berakhir di depan altar di dalam gereja, dan umat pun segera memasuki gereja. Dalam sekejap, gereja langsung penuh. Pastor Baru membawakan homili singkat yaitu tentang makna dari minggu palma itu sendiri dan juga warna liturgi hari itu, yaitu ,-
merah. Merah melambangkan semangat. Seperti dalam bacaan injil kisah sengsara, dimana Yesus selalu memiliki semangat untuk selalu bangkit kembali setelah menghadapi rintangan apapun. Dia juga memiliki semangat untuk tetap taat pada Bapa-Nya meskipun dalam keadaan yang sangat buruk. Sangat tampak saat Yesus berteriak “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?” Yang berarti “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Meskipun merasa ditinggalkan, tetapi Dia tetap taat dan percaya akan rencana-Nya. Misa berlangsung dengan suasana khidmat dan berakhir sekitar pukul 11. Misa Minggu Palma ini menandakan dimulainya pekan suci yang akan berakhir pada Minggu Paskah. Hari Kamis tanggal 2 April adalah misa Kamis putih. Di Gereja Pandu, misa yang pertama diadakan pukul 08.00. Meski hari masih pagi, Gereja Pandu sudah dipenuhi umat yang terpaksa duduk di bawah tendatenda yang berdiri di luar gereja. Begitu banyak umat memakai busana berwarna putih. Separuh dari isi gereja adalah anakanak dari TK sampai SD. Pastor Hendra, OSC dan para petugas liturgi memasuki gereja diiringi lagu yang dibawakan oleh koor dari SD Pandu. Pastor Hendra dalam khotbahnya mengajak agar anak-anak patuh pada orang tua dan mau membantu semua orang. Seperti Yesus sendiri yang memberi teladan untuk selalu patuh pada Bapa- Nya di surga, juga melayani sesama seperti membasuh kaki, bahkan sampai mengorbankan diri-Nya bagi orang lain. !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
@)43#"3;)#05;0"#"3;) Setelah khotbah, misa dilanjutkan dengan upacara pembasuhan kaki. Pembasuhan kaki dilakukan untuk mengenangkan perjamuan terakhir Yesus dengan 12 murid-Nya, dimana Yesus mengajarkan para murid untuk saling membasuh kaki satu sama lain (dengan kata lain saling melayani). Pastor melepas kasulanya dan membasuh kaki 12 orang diiringi lagu Biji. Misa berlangsung dengan suasana hening sampai selesai. Saat selesai misa, tidak ada lagu yang mengiringi pastor dan para petugas kembali masuk ke sakristi. Jumat, 3 April pukul 15.00 tampak petugas liturgi berjalan memasuki gereja. Suasana hening tanpa lagu hingga Pastor sampai di Altar lalu merebahkan diri di bawah Altar. Passio dibawakan oleh Maxi, Stanis dan Pastor Tedjo, OSC. Umat mendengarkan dengan khidmat. Koor yang bertugas dari Paduan Suara Belcanto. Tiba saatnya Ritus penghormatan salib. Pastor menuju pintu utama untuk mengarak salib yang terbungkus kain. Setiap berhenti, Pastor Tedjo membuka selubung satu per satu sementara salib dibawa oleh Pastor Yoyo, OSC. Umat menjawab seruan Pastor sambil berlutut sejenak kemudian kembali berdiri. Hal ini dilakukan 3 kali. Sesampainya di depan, Pastor mendupai salib utama dan semua salib yang akan digunakan untuk upacara penghormatan salib. Setelah itu salib diletakkan ke beberapa tempat yang telah disediakan. Setelah Kolekte, dilanjutkan dengan Ritus komuni tanpa doa Syukur agung. Setelah Pastor memberikan berkat, para petugas liturgi berlutut meninggalkan altar dalam keadaan hening. Malam Paskah atau Malam Kebangkitan Kristus adalah saat yang !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
sangat dinantikan, sebab di mana Yesus Kristus yang telah wafat di salib demi menyelamatkan manusia telah dibangkitkan. Kita pun percaya kalau kita akan bangkit dalam Roh bersama Kristus, Sang Penyelamat Manusia. Misa Malam Paskah tanggal 4 April, pukul 20.00 dan TM3 yang bertugas koor. Misa dibuka dengan Upacara Cahaya di depan pintu masuk gereja, dipimpin oleh Pastor Yoyo, OSC, dan Pastor Tedjo, OSC. Pastor Yoyo menggores lilin Paskah yang berukuran besar dengan membentuk salib, huruf Alpha dan Omega, beserta angka dan tahun. Setelah Lilin Paskah dinyalakan, umat menyalakan lilin yang diedarkan oleh putera altar kemudian Perarakan Lilin Paskah menuju altar, dilanjutkan dengan mendupai Kitab Suci dan Lilin Paskah disertai Pujian Paskah. Menjelang Liturgi Baptis, diawali dahulu dengan Litani Para Kudus. Sakramen Pembaptisan yang terbagi dalam 3 Misa, diantaranya di Pandu pkl 16.30 sebanyak 26 orang dan pkl 20.00 sebanyak 12 orang, dan di stasi sebanyak 6 orang. Selamat bergabung menjadi warga katolik bagi saudara-saudara kita. Semoga selalu ditumbuhkan dalam iman dan pelayanan. Dalam akhir khotbah Pastor H. Tedjoworo, OSC menjelaskan bahwa kita yang hidup sesudah kebangkitan Kristus ditantang untuk bersaksi tentang Dia yang menyelamatkan kita. Oleh karena itu jangan berhenti untuk bersaksi. Minggu siang, 5 April 2015 anak-anak tampak riang bersama para orang tuanya menuju Gereja untuk mengikuti Misa Paskah Anak. Gereja penuh umat hingga keluar. Misa dipersembahkan oleh Pst Barualamsyah, OSC. Dalam Homilinya, Pastor bercerita kepada anak-anak agar ,.
.--O#");?<3" tidak langsung menilai atau menghakimi. Tetapi melihat hal lain dibalik segala sesuatu yang terjadi. Kasih Tuhan tak terbatas dan tanpa syarat kepada kita. Walaupun kita sering melakukan kesalahan atau berbuat dosa, Tuhan tetap mengasihi kita. Anakanak diajak untuk mau menjadi anak yang baik, dan melakukan hal yang positif. Misa dimeriahkan oleh koor Campanella Voice. Petugas misa yaitu gabungan dari peserta kelas persiapan komuni pertama, kelas Pra Remaja, dan Bina Iman Remaja (BIR). Di akhir misa, ada persembahan drama dari Sekolah Bina Iman, kelas Pra Remaja dan BIR yang mengisahkan anak
dan remaja yang tadinya sungkan ikut Bina Iman akhirnya mau ikut bergabung. Para pendamping Bina Iman pun mengundang seluruh anak hingga remaja untuk bergabung dalam kegiatan BIA, pra remaja, dan BIR setiap hari Minggu pagi di SD Pandu. Bagi yang senang menyanyi diundang untuk bergabung dengan Campanella Voice yang berlatih setiap Jumat malam di gereja Pandu. Terima kasih kepada Panitia Pekan Suci dari Wilayah 5 yang telah melakukan persiapan dengan mengadakan beberapa kali rapat koordinasi hingga acara dapat berjalan dengan lancar. Selamat Paskah !!
0W&XY%Z#XY%#)++#2[%*Y\$ Penampilan yang menarik akan menunjang segala aktifitas anda Kami hadir melayani pemesanan segala jenis seragam untuk berbagai keperluan (pria/wanita) dengan harga terjangkau (minimal pemesanan untuk 5 orang) ,,
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
.--O#");?<3"
.--O#");?<3"
WAKTU ITU SUCI
W
Oleh: Pst. P.A. Didi Tarmedi, OSC
aktu terasa mengalir… detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun… Ada gerak pasti antara yang lalu-kini-masa depan. Ada kronologi waktu dari masa lalu, masa kini, dan masa nanti. Seolah ada garis-lurus-waktu yang membentang sebagai tempat terjadinya sederetan peristiwa dan serangkaian pengalaman hidup manusia. Ketika menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus (inkarnasi), Allah masuk ke dalam ruang dan waktu manusia. Karenanya, waktu tidak lagi hanya dipandang sebagai serangkaian peristiwa (kronologi), melainkan tempat kehadiran Allah. Bahkan, waktu menjadi saat Allah melaksanakan karya penyelamatan-Nya. Itu semua dirayakan dalam liturgi. Perayaan liturgi menjadi peristiwa dalam waktu, saat Allah melaksanakan karya keselamatan-Nya secara terus-menerus dalam waktu dan hari-hari hidup manusia. Hari atau waktu menunjuk pada peristiwa keselamatan, di mana Kerajaan Allah tampil dan dialami secara historis. Pagi dan sore, siang dan malam menjadi saat dan tanda Allah yang menyelamatkan. Melalui liturgi, waktu ditransformasi sebagai peristiwa dan penampakan Kerajaan Allah. Makna ini menunjukkan bahwa dari hari ke hari kita mau menghayati kesatuan dengan Allah, sekaligus menunjukkan bahwa sepanjang tahun liturgi karya penebusan berlangsung saat demi saat, dari matahari terbit sampai terbenam, dan terbit lagi. Menghayati tahun liturgi pada hakikatnya adalah partisipasi aktif ke dalam misteri Kristus sendiri. Misteri Paskah Kristus terjadi dalam waktu dan sejarah manusia. Waktu ditansformasi menjadi peristiwa yang menghadirkan keselamatan Kristus. Waktu menjadi saat bagi manusia untuk memandang dan mencicipi keabadian ilahi. Hal ini dipahami dalam kerangka bahwa keselamatan Allah, dalam Kristus, bukanlah tindakan lokal masa lalu, melainkan tindakan dalam waktu (temporal) yang menyangkut masa lalu, masa kini, dan masa datang. Melalui liturgi, sejarah manusia dipandang sebagai sejarah keselamatan tempat Allah hadir dan berkarya di tengah-tengah manusia. Waktu menjadi saat atau bahkan tempat kehadiran misteri penebusan Kristus sendiri, dan dengan demikian waktu menjadi ruang perjumpaan antara manusia dengan Allah, melalui perantaraan Kristus. Waktu juga merupakan saat-saat untuk mewartakan keselamatan Allah seperti terungkap dalam Mzm 19:2-3 : “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.” Sesuai dengan kisah penciptaan, ketika Allah melihat bahwa “semuanya baik”, Gereja mengimani bahwa tidak ada hari yang buruk. Semua waktu itu baik, sebab Yesus Kristus !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
,6
.--O#");?<3" telah menebus dan menyucikannya (2Kor 6:2). Itulah sebabnya pula liturgi menjadi “saat” penebusan Kristus yang telah menyelamatkan kita dan yang kini hadir di tengah kita. Waktu dilihat dengan berjarak sebagai karya penyelamatan Allah, sekaligus ditransformasi menjadi peristiwa (event) yang menampakkan Kerajaan Allah. Seluruh ciptaan adalah “sakramen kosmis” penyelamatan Allah yang terlaksana dalam Kristus. Hal ini ditanggapi oleh Gereja dengan memberi makna transenden terhadap waktu. Gereja menggunakan simbol alam, khususnya waktu (terang dan gelap, masa liturgi), sebagai antisipasi terhadap kepenuhan waktu dalam Kristus.
,M
Dalam kegenapan waktu Kristus akan mempersatukan segala sesuatu yang di surga dan yang di bumi (Ef 1:10). Bagi umat kristiani, segala sesuatu dapat menjadi sarana untuk berdialog dengan Allah: “Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (Mzm 19:1). Liturgi pun adalah penyucian waktu manusia karena melalui liturgi ruang dan waktu profan dipersatukan dalam Kristus sehingga kekudusan Allah masuk dan melingkupi semuanya.
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
)2)#")!)4#D;)D3 AKSI DONOR DARAH, TINDAKAN SUKARELA YANG SUKACITA Oleh: Wiwit
D
onor darah merupakan salah satu tindakan yang dilatar belakangi perbuatan amal kasih sebagai pemberian diri. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan beberapa umat yang bersedia penjadi pendonor. Saat ditanya apakah mereka tidak takut untuk mendonor, jawabannya adalah mereka sadar akan menerima tindakan yang kurang nyaman tetapi tetap melakukannya dengan semangat atas dasar tindakan pemberian diri seperti yang Tuhan Yesus lakukan untuk kita. Stasi Santo Theodorus, Sukawarna telah melaksanakan kegiatan donor darah yang ke-4 pada 22 Februari 2015. “Program yang telah dicanangkan sebagai program rutin ini bertujuan untuk membantu kebutuhan darah bagi sesama” kata Bapak Y.S.S. Widodo sebagai kepala bidang di seksi PSE. Keterbatasan ruangan dan semangat memberi pelayanan yang terbaik pada calon pendonor, panitia kegiatan yang dipimpin Ibu Santi berhasil menghadirkan bus PMI di halaman gereja dan para peserta mendonorkan darah di dalam bus tersebut. Aula Rumah Stasi yang biasanya dipakai untuk kegiatan donor darah, pada waktu yang bersamaan digunakan untuk kegiatan lain. Sehubungan dengan hari libur imlek dan kegiatan donor darah Paroki Pandu juga diadakan pada hari yang sama, dan siang itu matahari sangat terik, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
para panitia untuk mencari tambahan pendonor. Akhirnya didapat 42 calon peserta dan yang masuk persyaratan donor ada 27 orang, yang terdiri dari pendonor lama dan pendonor baru. “Ya, kita sudah berusaha maksimal, kita mendapatkan 27 pendonor dengan beberapa kendala yang ada, kita bersyukur. Puji Tuhan acara berjalan lancar”, demikian disampaikan Ibu Santi dalam evaluasi singkat setelah kegiatan berlangsung. Semoga pada kesempatan yang akan datang lebih banyak peserta hadir untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.
,/
)2)#")!)4#D;)D3 MISA PEMBAHARUAN JANJI PERNIKAHAN DI STASI SANTO THEODORUS
P
Oleh: Lydia S. - Olivia H.
ada tanggal 15 Februari 2015 yang lalu, misa di Stasi Santo Theodorus terasa berbeda dengan kehadiran pasangan-pasangan dari usia perkawinan masih balita hingga yang sudah melangsungkan ulang tahun perkawinan peraknya. Pasalnya hari itu seksi keluarga DPS Stasi Theodorus, yang dikoordinir oleh pasutri F.X. Yudi Hartanto-Silvia Indri Hapsari, mengadakan misa pembaharuan janji nikah. Misa dipimpin oleh Pastor Dr. Paulus Yoyo Yohakim, OSC selaku pembina seksi keluarga. Tidak disangkasangka, animo umat stasi begitu besar, yang pada awalnya hanya ada 20 pasutri, akhirnya tercatat ada 68 pasutri. Akibat dari besarnya keinginan para umat untuk memperbaharui janji penikahan mereka, banyak pasutri yang tidak mendapat tempat duduk di tempat khusus yang disediakan bagi para pasutri yang sudah mendaftar.
,N
Acara yang dilaksanakan bertepatan dengan perayaan valentine’s day tersebut, berlangsung dengan sederhana tetapi bermakna bagi para pasangan yang mengucap pembaharuan janji nikahnya dimana pasangan disegarkan kembali akan makna hidup berkeluarga sebagai unit gereja terkecil tempat bertumbuhnya benih-benih cinta kasih kepada sesama. Rangkaian bunga berbentuk hati dan kehadiran pengurus Marriage Encounter dari Pandu yang bertugas menghunjukkan persembahan menambah semarak acara tersebut. Semoga dengan pembaharuan janji pernikahan, para pasutri kembali mengingat akan komitmen yang pernah diikrarkan pada waktu menikah dahulu, yaitu “kalian dipanggil untuk saling membahagiakan satu dengan yang lain dalam situasi apapun dan membawa Tuhan Yesus hadir dalam keluarga masingmasing”.
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
)2)#")!)4#D;)D3 MEMBACA SURAT CINTA DARI TUHAN
M
Oleh: Maria Dewi
inggu, 15 Pebruari 2015 di Rumah Stasi St. Theodorus - Sukawarna ada acara yang diprakarsai oleh Bidang Pewarta–Seksi Kitab Suci Stasi dengan Koordinator Pelaksana Bapak Sri Kukuh W. Acara ini dinamakan NGOBRAS, yaitu Ngobrol Bersama RD. Y. Istimoer Bayu Ajie dengan tema Membaca Surat Cinta dari TUHAN. Acara dimulai pukul 10.15 dan dikemas dengan suasana yang santai, berbentuk talkshow, tidak terkesan seperti sedang seminar, sehingga peserta dapat memahami pembahasan materi yang disampaikan oleh narasumber tersebut sambil menikmati camilan yang disediakan oleh panitia. Peserta yang hadir ada 77 orang. Membaca surat cinta itu sederhana sekali. Tidak ada kesulitan yang sangat besar atau yang sangat kecil, kuncinya hanya satu yaitu AKU MAU. MAU apa, yaitu mau membacanya terlebih dahulu. Seringkali dalam pertemuan-pertemuan lingkungan, banyak umat yang resah atau gelisah saat diminta untuk membaca Kitab Suci. Mengapa bisa resah atau gelisah, karena takut salah membaca. Pst. Bayu mengatakan ada salah satu metode (cara) bagi umat Katolik untuk mendengarkan Sabda Tuhan adalah lectio divina. Istilah “lectio divina” berasal dari bahasa latin. Lectio berarti ‘bacaan; pembacaan’ dan divina berarti ‘ilahi; rohani’. Lectio divina dapat diartikan sebagai “bacaan rohani”. Dikatakan lectio sebab Alkitab adalah sebuah buku, perlu dibaca. Disebut divina sebab Alkitab adalah tulisan yang diilhami oleh Allah, mengandung perihal ilahi. Dalam hal ini, Alkitab dipandang sebagai Sabda yang hidup, bukan sebagai nas bahan studi. Secara tradisional, lectio divina mempunyai empat tahap, yaitu : 1. Lectio (‘bacaan’) = mendengarkan penuh hormat, dengan keheningan, dan kekaguman. 2. Meditatio (‘renungan’) = membuat Sabda itu berjumpa dengan pikiran, harapan, kenangan, dan keinginan. 3. Oratio (‘doa’) = dipahami sebagai dua hal yaitu dialog dengan Allah dan penyerahan diri. 4. Contemplatio (‘kontemplasi’) = dengan keheningan dan menikmati kehadiran Allah yang mengasihi. Tujuan lectio divina adalah persatuan dengan Allah yang bersabda. Ada cara lain yang bertolak dengan lectio divina “standar”, yaitu lectio divina in actione. Cara lectio divina in actione ini mungkin cocok untuk anak-anak, remaja, dan kaum muda, tak terkecuali orang dewasa. Ada tambahan unsur berdiri, berjalan, bergerak, dsb.
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
,P
)2)#")!)4#D;)D3 Lectio divina in actione ini juga memiliki empat tahap yang sama dengan lectio divina standar, yaitu lectio, meditation, oratio, dan contemplation; yang membedakan adalah untuk tahap keempat dilakukan dengan bergerak (in action). Untuk tahap keempat ini, ada dua langkah dan Pst. Bayu mengajak peserta untuk terlibat (in action) dan peserta mengikuti intruksi yang disampaikan : a. Sabda menjadi daging • Pemandu menyebut satu kata yang akan diperagakan, lalu peserta yang ditunjuk mengulangi kata itu, lalu semua peserta mengulangi kata itu. • Peserta yang ditunjuk mengucapkan kata itu lagi, lalu ia membuat gerakan, lalu semua peserta menirukan gerakan itu lalu diam mematung. • Pemandu berkata: “Rasakan bagaimana kalau saudara-saudari ….. (sebut kata itu). • Semua titip diam mematung selama beberapa saat, lalu kembali ke posisi semula. …. Kata yang diperagakan tidak hanya satu. Lanjutkan dengan kata yang lain, langkah sama. b. Tukang periuk. • “Tukang periuk” membentuk tanah liat, yaitu para peserta. Seorang peserta ditunjuk untuk membentuk perikop yang didalami tadi. Semua peserta yang lain termasuk pemandu mrngikuti arahan “si tukang periuk”. Semoga acara ini dapat menambahkan komitmen umat Katolik untuk MAU lagi dalam membaca surat cinta dari TUHAN yaitu ALKITAB. Selamat mencoba.
,A
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
)2)#")!)4#D;)D3 PEKAN SUCI DI STASI SANTO THEODORUS
M
Oleh: Wiwit
inggu Palma dan Tri Hari Suci adalah rangkaian perjalanan di akhir masa prapaskah yang berpuncak pada saat kebangkitan Tuhan (Paskah). Demikian proses dijalani satu persatu di gereja kami Stasi Santo Theodorus Sukawarna berikut ini liputannya. Minggu Palma (29/3). Sejenak merasakan prosesi perarakan yang membawa pada kenangan saat menyambut Raja orang Yahudi Yesus Kristus. Misa diawali dengan ritus penyambutan. Umat berkumpul dengan membawa daun Palma di samping gereja. Pastor P.A. Didi Tarmedi, OSC, menyampaikan dalam khotbah bahwa saat Yesus bersabda “Allahku ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan aku.“ Terkadang kita pun merasa sendiri tidak ada siapa-siapa, mampukah kita tetap tabah dan berjuang sampai akhir. Koor yang bertugas dari Wilayah 7. Kamis Putih (2/4) Pastor M. A. Joewono, OSC bersama Pastor P.A Didi Tarmedi, OSC memimpin misa di stasi. Koor wilayah 9 bergema memberikan simpul-simpul cinta Tuhan dalam perjamuan terakhir bersama para murid. “Kesetiaan dalam iman menghadirkan komitmen untuk dapat melayani seperti Yesus Kristus junjungan kita, saat membasuh kaki para murid.” Misa Kamis Putih diakhiri dengan tuguran. Jumat Agung (3/4) Pastor B. Hendra Kimawan, OSC memberikan khotbah bahwa kesetiaan dan kesediaan adalah pengalaman untuk tiba pada !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
keselamatan. Sesaat sebelum Yesus menyerahkan nyawanya, Dia berteriak “sudah selesai” yang diartikan sebuah teriakan kemenangan. Yesus mendapatkan kemenangan atas dosa dan diwujudkan dengan syukur. Koor yang bertugas adalah St. Theodore’s Choir. Sabtu Suci (4/4) Pastor Y. Barualamsyah, OSC dan Pastor P. A Didi Tarmedi, OSC mengawali malam Paskah dengan Upacara Cahaya. Saat itu gereja dalam keadaan gelap dan umat memegang lilin; kemudian pemberkatan Lilin Paskah dan Air Baptis. Setelah itu seluruh umat dan calon baptis mengucapkan janji baptis. Enam orang katekumen menjadi warga Gereja Katolik yang sah. Dalam homilinya, Pastor Barualamsyah menyampaikan pada umat bahwa ada beberapa simbol yang dihadirkan pada Malam Paskah yakni air, lilin, dan api. Semua adalah simbol Kristus cahaya dunia. Yesus Kristus telah mati mengalahkan dosa dan bangkit dengan mulia, dan kita umat-Nya diantar menuju hidup yang baru. Sama seperti malam sebelumnya, St. Theodore’s Choir mengiringi misa dengan lagu-lagu yang merdu. Minggu Paskah (4/4) “Pesta yang paling besar dalam agama Katolik adalah Paskah, karena Paskah adalah dasar dari pesta-pesta yang lain”, demikian Pastor Paulus Yoyo Yohakim, OSC membuka khotbah. “Maria Magdalena dan Yohanes sebenarnya bersaksi bahwa Tuhan bangkit setelah mereka menemukan makam kosong. Saat itu di dalam makam ,Q
)2)#")!)4#D;)D3 ditemukan kain kafan dan kain peluh. Walaupun kejadian ini telah berlangsung pada saat yang sangat jauh di belakang kehidupan kita saat ini, tetapi iman akan kebangkitan menguatkan keyakinan kita bahwa Yesus telah menebus umat manusia dari dosa dan maut”, demikian pastor menutup khotbah pagi itu. PSM Maranatha turut menyemarakkan suasana Paskah meriah di Stasi Theodorus dengan menyanyikan lagu-lagu yang merdu pagi itu. Perayaan Paskah hari itu diakhiri dengan ramah tamah di halaman Gereja Stasi dan lomba mencari dan menghiasi
I
L
N
I
K
K
P
M
A
PANDU R
A
T
telur paskah untuk anak Bina Iman Stasi. Sebelum lomba dimulai, Pastor Didi memberikan pengertian Paskah kepada anak-anak usia balita hingga SD tersebut. Panitia Paskah kali ini adalah wilayah 8 yang diketuai oleh R. Khristiyanto. “Selamat Paskah“ demikian Bapak Hery, Ketua DPS menyampaikan kepada umat stasi. Terimakasih pada para Pastor yang telah memimpin misa selama Pekan Suci ini, juga kepada panitia yang telah bekerja keras dalam persiapan selama Pekan Suci. Semoga Damai Paskah menyertai kita semua.
A
KLINIK PRATAMA PANDU Jl. Pandu No. 4 Bandung
BUKA SETIAP HARI Senin s/d Sabtu : Jam 15.00 -18.00 WIB Selasa & Jumat : Jam 08.00 - 11.00 WIB
HOME CARE Melayani: * Memandikan Bayi * Pijat Bayi * Perawatan Setelah Melahirkan * Menagemen Laktasi (Breas Care) * Menyediakan perawatan khusus ibu setelah melahirkan (SPA)
KLINIK GIGI Senin & Kamis 09.00 - 12.00 Sabtu 10.00 - 13.00
HOME CARE DAPAT MENGHUBUNGI:
* Klinik Pratama Pandu ( Jam kerja ) Telp. 022 - 93065983 * Ibu Sarjiah Hp. 081320500885 * Ibu Threes Hp. 081321020450
Pemeriksaan Dokter kerumah (dengan perjanjian) 6-
Selasa 09.30 - selesai
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
1(?8?
1(?8?
P
astor, banyak sekali pasangan suami istri di mana mereka yang menikah beda agama, suami muslim istri kristen atau sebaliknya, kelanjutannya setelah menikah, bahkan sudah dikaruniai anak tidak pernah ke gereja lagi. Melihat hal ini, saya ingin bertanya. Yang pertama, kira - kira apa penyebab dari keadaan seperti ini, yang akhirnya meninggalkan gereja. Yang kedua, banyak yang menikah beda agama dan memiliki anak ke gereja pun napas (natal paskah). Padahal mereka pemberkatan di gereja lho. Yang ketiga, bagaimana himbauan dari Pastor bagi mereka yang melakukan perkawinan beda agama/beda gereja? Terima kasih atas tanggapan dari Pastor Lily S.
S
dri Lily yang baik, fenomena yang disampaikan itu memang terjadi. Namun apakah jumlahnya banyak atau tidak belum bisa dipastikan karena belum ada penelitian berkaitan dengan hal itu. Yang pasti, fenomena ini sangat memprihatinkan. Mengapa hal ini terjadi? Menurut saya hal ini terjadi karena pertamatama, pasangan-pasangan yang menikah itu tidak sadar akan makna sakramen perkawinan atau janji perkawinan yang telah mereka ucapkan. Ada yang menganggap pernikahan di Gereja hanya formalitas belaka supaya diakui secara sipil. Padahal lebih dari itu, perkawinan gerejani itu menyatakan bahwa pasanganpasangan itu menikah dalam nama Tuhan dan mohon pendampingan Tuhan agar perkawinan dan keluarga mereka menjadi perkawinan dan keluarga yang terberkati. Khusus bagi pasangan Katolik dengan Katolik atau Katolik dengan Protestan, perkawinan mereka itu adalah suatu sakramen (perkawinan itu menjadi tanda dan sarana keselamatan Allah dalam hidup !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
berkeluarga). Bagaimana mereka bisa menjadi sakramen kalau melalaikan pergi ke Gereja dan tanggung jawab mereka untuk mendidik anak-anak secara Katolik. (ctt. Semua pasangan yang menikah di Gereja Katolik, baik Katolik dengan Katolik, Katolik dengan Protestan, atau Katolik dengan lainnya, harus berjanji bahwa mereka akan mendidik dan membesarkan anak-anak secara Katolik). Bila mereka tidak tekun dalan dalam iman artinya mereka hanya sekedar berjanji di mulut saja karena janji itu dilanggar dengan tanpa bersalah. Yang kedua, fenomena di atas semakin memperlihatkan bahwa iman kita ditantang. Para bapak keluarga sering kali lupa bahwa mereka itu adalah imam dalam keluarga. Kalau mereka adalah imam dalam keluarga, maka otomatis mereka harus menjadi teladan dalam iman dan harus selalu mengajak seluruh keluarga untuk taat menjalankan apa yang diperintahkan oleh Tuhan melalui Gereja. Para ibu harus mendukung suami mereka 6.
1(?8? ini supaya para suami bisa benar-benar keluarga sendiri bisa menjadi Gereja Kecil. menjadi imam dalam keluarga. Bila suami lupa hendaknya diingatkan. Yang ketiga adalah kemalasan pribadi atau tawaran dunia yang lebih menarik dibanding pergi ke Gereja. Cukup banyak orangtua yang mengatakan merasa DONOR DARAH lelah setelah 6 hari bekerja. Jadi, ingin istirahat di rumah saja. Kalau sikap orang 24 MEI 2015 tua seperti itu, maka secara tidak langsung AULA PAROKI mereka telah menulari anak-anak untuk tidak pergi ke Gereja. Bisa juga ada acaraPK. 08.00-12.00 acara lain yang dianggap lebih menarik daripada ke Gereja. Bila demikian, maka Gereja diabaikan. Padahal bila mau, bisa saja pergi ke Gereja terlebih dahulu dan setelah itu ke tempat lain. Setetes darah anda Mari kita berdoa agar para orang tua menyelamatkan orang lain. ingat kembali akan janji suci mereka yang telah mereka ucapkan di altar Tuhan dan
D;?2#249DD]
6,
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
I35;)#"3;)!#D0I3
I35;)#"3;)!#D0I3 KEMENANGAN YANG MENGAMPUNI Oleh: Nanny Tjahjadi i dunia profan, seorang calon kembali kita dan Tuhan, sebab dosa presiden agar resmi menjadi telah menjauhkan dan memisahkan kita presiden harus melalui beberapa dengan Tuhan. Masa puasa adalah masa proses. Pertama, ia harus melalui proses penuh rahmat bagi kita untuk berbalik pelantikan sebagai tanda peresmian kepada Tuhan dan membaharui hidup. menjadi presiden. Ia dilantik oleh suatu Melalui Nabi Yoel, Allah meminta kita lembaga legislatif yang tertinggi. Di agar berbalik kepada-Nya, membaharui Indonesia, ia harus dilantik dan disumpah batin dan menyesali dosa sambil berpuasa di MPR sebagai Lembaga Negara Tertinggi (Yl 2:12-13). Dengan berbuat dosa kita Indonesia. Kemudian, presiden itu bersikap bermusuhan dengan Tuhan. harus menyampaikan program kerjanya. Kita dipulihkan Allah dengan sesal Program kerja ini sangat dinanti-nantikan dan tobat, mengakui dosa, berpantang, oleh rakyatnya sebagai penentuan nasib berpuasa, berdoa, dan rela berbagi. Kita hidup masa depan suatu bangsa. bisa memperbaiki diri, berdamai dengan Demikan juga, Yesus sebelum ‘resmi’ Tuhan dan melakukan perbuatanmenjadi Raja Damai seperti dikatakan perbuatan baik kita. Jika betul-betul dan dalam Kitab Yesaya 8:23; 9:6, juga harus dengan sungguh-sungguh menyesali ‘dilantik’ dulu oleh Allah bapa di Surga, dosa, bertobat, dan mengakuinya, kita yaitu ketika dibaptis di sungai Yordan mendapat pengampunan. Kita juga mau oleh Yohannes. Roh Kudus, yaitu Roh mengampuni orang-orang yang memusuhi Allah, turun seperti burung merpati ke kita, memfitnah, berlaku kasar, dsb. atas Yesus dan terdengar suara dari langit Tuhan maha pengampun dan kita diberi “Engkaulah Anak yang Kukasihi”. Ini kemenangan dan rahmat-Nya. pertanda ‘peresmian’ pewahyuan diri Allah Kisah yang dialami Yesus, lewat dalam rupa Roh Kudus, Roh Kebenaran, penderitaan dan kematian-Nya di Kayu yakni bahwa Yesus sungguh adalah Anak Salib, menjadi awal hidup kekal yang Allah, Mesias penebus doa manusia (Luk kemudian Ia bagikan kepada siapa saja 3:21-22; Yoh 3:16). Setelah ‘dilantik’, yang mau mengikuti-Nya. Sengsara dan Yesus memaparkan ‘Program Karya Ilahi’- wafat Yesus menjadi alasan bagi kita untuk Nya. Sangat sederhana, yaitu “Waktunya selalu mau mengampuni dan berkorban telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. bagi orang-orang yang kita cintai, bahkan Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” juga demi keselamatan musuh-musuh (Mrk 1:15). Kalimat yang terakhir ini kita. Korban Yesus menjadi tebusan dan senantiasa kita ingat pada tiap hari Rabu silih bagi orang yang berdosa, walaupun Abu, ketika pastor mengoleskan abu ke Yesus sendiri tidak berdosa. dahi kita sambil berkata, “Bertobatlah dan Bagi kita, sebagai pengikut Yesus, percayalah kepada Injil!” sikap mengampuni merupakan Arti pertobatan ialah menyatukan bagian terpenting dari iman. Kita
D
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
66
I35;)#"3;)!#D0I3 harus menghayati terus-menerus sikap mengampuni itu, kepada siapapun yang bersalah kepada kita. Kita sebagai anggota Gereja selalu diberi kesempatan menerima Sakramen Pengampunan. Setiap saat kita bisa meminta Sakramen Pengampunan. Karenanya, kita pun harus selalu rela mengampuni yang bersalah kepada kita. “Ampunilah! Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh 5)8)#G8?53I)#"35)F);3#1)<38# kali!” (Mat 18:22). Puncak penghayatan <35:"05:)5#G#8)180@#@04D)D)5) iman kita sesungguhnya ada pada ;:<#89535::)
!"#$%&'%(")*"
Selamat Paskah!
Lingkungan St. Benedictus - Cibogo, Lingkungan St.Caecilia - Sukasari, Lingkungan St. Eduardus - Mustang, Lingkungan St. Martinus - Sukaraja, Lingkungan St.Theresia - Resumi. 6M
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
08);#8950<3D
08);#8950<3D TAPI, ADA MAAF BAGIMU Oleh: Thomas A. Halim Tjahjadi
D
alam Perjanjian Lama terdapat banyak para nabi yang bernubuat tentang Yesus Kristus. Di antaranya, ialah Nabi Yesaya, lama sebelum Yesus (750 SM). Ia bernubuat tentang kelahiran Yesus sebagai suatu nubuat gembira dan nubuat sengsara yang berhubungan dengan penderitaan dan wafat Yesus di kayu salib. Nubuat gembira dapat dibaca dalam Kitab Yesaya tentang kelahiran Raja Damai (Yes 8:23; 9:6). Di antaranya disebutkan sebagai berikut. “Tetapi, tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang tersempit itu… Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan, telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak dan sukacita yang besar… sebab setiap sepatu tentara yang berderapderap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi rumpun api sebab seorang anak telah lahir untuk kita tidak berkesudahan…”. Kemudian, nubuat Yesaya ini dinyatakan dalam Perjanjian baru dalam diri Yesus melalui kabar gembira dari Malaikat Gabriel kepada Maria yang sedang bertunangan dengan Yusuf. Malaikat Gabriel memastikan, ketika menjawab pertanyaan Maria, bahwa Roh Kudus akan turun dan kuasa Yang Mahatinggi akan menaunginya dan anak yang dilahirkan akan disebut kudus, Anak Allah (Luk 1:35).
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
Pada saat masa Prapaskah dan menuju perayaan Paskah, nubuat sengsara dari Yesaya dibaca dalam Yes 53:5, “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakkan kita”. Dalam Perjanjian Baru, Injil Yohanes melukiskan lambung Yesus ditikam (19:34), “Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak dan segera mengalir keluar darah dan air.” Tapi, bagi Yesus, tetap ada maaf bagi para prajurit. Dalam Injil Sinoptik, Yesus tiga kali memberitahukan kepada para murid-Nya tentang apa yang akan terjadi pada diri-Nya. Isinya bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan diolok-olok oleh para tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga (Luk 9:22; Mat 17:22-23; Mrk 10:32-34). Yesus menyampaikannya hingga tiga kali karena murid-murid sulit mengerti (Luk 9:45). Pada saat yang mencekam, manusia dapat lupa pada jati dirinya. Yesus pernah menegur Petrus dengan kata-kata “Enyahlah engkau, Iblis”, (Mat 16:22-23). Persengketaan antara Yesus dengan imam kepala, kaum Farisi dan para ahli Taurat, karena masalah ajaran Yesus, tidak akan berlarut-larut, jika Kayafas selaku imam kepala dapat menerima jawaban Yesus yang dikuatkan saksi-saksi. Ia selalu mengajar di rumah Ibadat dan Bait Allah secara trasnsparan, terbuka, tidak sembunyi, di tempat semua orang Yahudi berkumpul. Jawaban Yesus yang tepat dan apa adanya, memojokkan 6/
08);#8950<3D Kayafas. Setelah Hanas dan Kayafas gagal menghukum Yesus, mereka membawa Yesus ke Pilatus untuk menghukum Yesus. Konspirasi politis dan diplomatis telah terjadi, sekongkolan antara agama dan pemerintahan, disusun bersama dalam bentuk kriminalisasi terhadap Yesus Anak Allah. Dakwaan kepada Yesus bukan tentang ajaran-Nya, melainkan soal “Raja Orang Yahudi”. Pertanyaan ini telah menuju ke arah politik (Yoh 18:33). Pertanyaan itu bukan datang dari hati Pilatus melainkan hasil hasutan dari bangsa-Nya sendiri (Yoh 18:3134). Jawaban Yesus tepat sebab kerajaanNya bukan kerajaan duniawi, melainkan Kerajaan Kebenaran (Yoh 18:36). Pilatus tidak menemukan kesalahan Yesus. Pilatus gagal, apalagi setelah mendengar teriakan orang-orang Yahudi: “Jika engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar” (Yoh 19:12). Yesus mati di kayu salib, memuaskan Kayafas maupun Pilatus. Di atas salib ada tulisan “Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi” dalam tiga bahasa yakni bahasa Ibrani, latin dan Yunani (Yoh 19:19-20). Letak penyaliban Yesus di Golgota dekat dengan kota. Banyak orang dari berbagai bangsa melihat dan membaca tulisan itu. Inilah siasat Pilatus agar penyaliban-Nya adalah sah, karena ada suatu anggapan bahwa setiap orang yang mengaku Raja berarti melawan Kaisar dan dianggap sebagai pemberontakkan. Kriminalisasi Yesus telah berhasil. Masing-masing pihak, Kayafas dan Pilatus mau menyucikan diri. Tatkala Yesus masih di atas kayu salib,
6N
Ia mengucapkan: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk 23:34). Tatkala Yesus melihat Maria, ibu-Nya dan Yohanes murid-Nya yang dikasihi, ada di samping salib, Ia berkata kepada Ibunya: “Ibu, inilah anakmu”, kemudian kepada murid-Nya: “Inilah, ibumu” (Yoh 19:2627). Dua pesan di atas salib ini merupakan pesan “wasiat Yesus”, yang mengajarkan bahwa hanya kesediaan mengampuni merupakan jalan yang utama. Kerelaan untuk mengampuni kepada sesama, melambangkan sifat kerendahan hati untuk saling mengasihi. Tragedi, kekejaman, sebagai akumulasi sifat-sifat iri hati, cemburu, benci, hasutan yang terjadi pada zaman Yesus, masih terjadi pada zaman modern ini. Pemenggalan wartawan Jepang dan 21 orang Kristen Koptik di perbatasan MesirLibya, yang dilakukan NIIS menandakan bahwa tiap saat masih ada ancaman dan ketakutan di dunia ini. Kita hanya dapat menghapusnya, kalau hubungan dengan sesama dilandasi hidup dalam Roh, bukan dalam daging (Gal 5:19-23). Kini Yesus telah mati di kayu salib. Yesus telah minum cawan yang harus diminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus diterima-Nya (Mrk 10:38). Ia menderita, mati, dan bangkit ke dalam kemuliaan-Nya (Luk 24:26). Yesus telah mengalami begitu banyak kehinaan, tetapi dibangkitkan dalam kemuliaan-Nya (1Kor 15:43), sebab bagi-Nya, selalu ada maaf bagi manusia. Selamat Paskah.
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
4?1)53F)5#!94I943;)
4?1)53F)5#!94I943;) YESUS TURUN DARI SALIB
S
Oleh: Pst. Y. Barualamsyah, OSC
aat itu, saya bertugas di Paroki Atsy Keuskupan Agats, Papua. Di paroki kami selalu ada drama tentang penyaliban Tuhan Yesus. Drama itu benar-benar dilakukan dengan serius oleh para pemain. Umat pun mengikuti dengan khidmat. Tidak ada satu orang pun tertawa, walau pun sebenarnya banyak adegan-adegan yang lucu. Drama penyaliban, diawali dengan jalan salib, dari ujung kampung Yasiwu menuju gedung gereja. Pemeran Yesus memang menjadi bulan-bulanan para algojo. Dipukul dan beneran dipukul, ditendang, ditusuk dengan tombak rotan, dihajar dengan cemeti. Pokoknya cukup mengerikan nasib peran Yesus, tapi yang saya kagum baik yang jadi Yesus mau pun umat yang mengikuti jalan salib semuanya dalam keheningan. Dalam benakku luar biasa mereka mengikuti upacara Jumat Agung dengan ketotalan diri dan hati. Mereka seolah-olah mengikuti tragedi kemanusiaan ribuan tahun yang lalu. Sampailah di dalam gedung gereja, peran Yesus sungguh-sungguh kotor, penuh dengan peluh, apalagi di Asmat hutan rawa, penuh lumpur, tidak ada jalan yang kering. Yesus akhirnya sampai juga ketempat dimana Dia harus merelakan tangan dan kakinya ditembusi paku yang tajam, dengan palu godam yang membahana. Para algojo dengan semangat memukulkan godam pada lantai papan depan altar, sehingga menimbulkan suara yang keras. Semua umat tetap tenang mengikuti proses penyaliban Tuhan !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
Yesus. Getaran palu godam para algojo ternyata mengganggu ketenangan para lebah yang ada di atas plafon sekitar altar. Maka, tak ayal lagi beribu-ribu lebah turun dan menyerang seluruh umat yang hadir. Buyar konsentrasi umat, ribut, gaduh, kocar-kacir. Bahkan ada yang lari ke sungai. Umat pun berlari menyelamatkan diri dari serbuan lebah yang cukup agresif menyerang. Para algojo pun yang sangar ketika menghajar Yesus, terbirit-birit meninggalkan Yesus yang tergantung di salib. Melihat semua lari-lari terbirit-birit karena takut di sengat lebah-lebah yang ganas maka Yesus pun turun dari salib, dan mengikuti jejak umat-Nya.
!"+),#&% -."/&$)%0&$)1%()'+2 3"'42*)5,)' 6"7)3)$%()#,)8
6"394)%+"'4)'%,":)'4,&$)'; <=>%3"3:)?)%#"3)'4)$% :)/2%2'$2,%,&$) 6P
29D)5#9")43D;3
29D)5#9")43D;3 PESAN EKARISTI BULAN APRIL 2015 TAHUN LITURGI B/I Oleh: Diakon F. de. P. Mammouth KAMDP, OSC
HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN (05 April 2015) Kis. 10:34a,37-43; Kol. 3:1-4 atau 1Kor. 5:6b-8; Yoh. 20:1-9 Pada zaman ini, masih ada yang meragukan kebangkitan Yesus, karena hanya memakai logika. Situasi ini pun bisa digambarkan seperti situasi yang dialami Maria Magdalena, Petrus, Thomas dan murid yang lain. Maria Magdalena berpikir dengan logikanya sendiri, “Tuhanku telah dicuri orang.” Petrus, setelah melihat makam kosong, menjadi bimbang antara percaya dan tidak akan kebangkitan. Thomas malah perlu bukti menyentuh lambung Yesus. Tetapi banyak pula murid yang langsung percaya kebangkitan Kristus, karena mereka memahami dengan kacamata iman. Bagaimana dengan kita? Kita yang tidak melihat penampakan Yesus dan melihat isi kubur secara langsung bisa memiliki salah satu dari sikap di atas. Namun, yang diharapkan tentunya adalah memandang dengan iman. Untuk memperteguh iman memang diperlukan bukti. Para rasul mendapatkan bukti kebangkitan dan memercayainya dan kemudian menulisnya dalam Kitab Suci. Kita di zaman ini pun perlu terus-menerus membaca dan mempelajari Kitab Suci untuk menemukan bukti otentik bahwa Yesus bangkit seperti dinubuatkanNya. HARI MINGGU PASKAH II (12 April 2015) Minggu Kerahiman Ilahi Kis. 4:32-35; 1Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31 Ba Pada hari Minggu Paskah II ini juga disebut Minggu Santo Thomas. Pengalaman Thomas ini membuat iman akan kebangkitan Yesus itu semakin diperkuat, karena kebangkitan Kristus inilah dasar iman kristiani kita. Kebangkitan-Nya itu membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan yang telah menderita, wafat, dan bangkit serta akhirnya naik ke Sorga. Penderitaan dan wafat-Nya membuktikan belas 6A
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
29D)5#9")43D;3 kasih Allah yang tak terbatas. Kita menyambut gembira bahwa Allah adalah Allah yang berbelas kasih, yang mengasihi umat-Nya, memberikan kekuatan kepada umat-Nya, menjaga umat-Nya dan menuntun umat-Nya kepada keselamatan kekal. HARI MINGGU PASKAH III (19 April 2015) Kis. 3:13-15,17-19; 1Yoh. 2:1-5a; Luk. 24:35-48 Semangat Petrus yang berkobar-kobar khotbahnya dalam Kisah para rasul bisa mengherankan kita. Dari manakah Petrus mendapatkan kekuatan berapi-api untuk mewartakan ajaran dan kebangkitan Yesus? Padahal, awalnya ia telah menyangkal Yesus? Petrus dan murid-murid Yesus yang lain semula tidak memahami makna di balik kematian Yesus, malah mereka takut dan mengunci diri tidak berani kontak dengan dunia luar. Kehadiran Yesus yang bangkit membuat ketakutan mereka hilang. Ia memperlihatkan bekas luka-lukaNya, supaya pikiran mereka terbuka. Inilah Paskah, saat Tuhan membebaskan manusia dari situasi ketakutan, keraguan, kegelapan, ketidakmengertian, untuk beralih dan memasuki hidup baru. Yesus dengan luka-luka di tangan dan kaki-Nya memberitakan hati yang penuh cinta kepada dunia, Kini Ia bangkit untuk membuktikan cinta penuh pengharapan itu. Paulus berkata, “Pemberitaan Injil Tuhanku tidak sia-sia.” Karena Yesus bangkit, kita bukanlah orang-orang malang, melainkan orang yang memperoleh pengharapan di dalam Dia. HARI MINGGU PASKAH IV (26 April 2015) Hari Minggu Panggilan Kis. 4:8-12; 1Yoh. 3:1-2; Yoh. 10:11-18 Yesus adalah Gembala yang baik. yang tinggal bersama domba-dombanya. Ia dekat dengan keadaan yang sama dengan domba-dombanya. Ia gembala yang baik sampai Ia pun “berbau domba”. Dengan demikian, ia memiliki ketajaman untuk melihat domba-domba yang sengsara dan membutuhkan pertolongan-Nya. Dengan meluangkan waktu lebih banyak bersama domba-domba-Nya, mereka itu pun akhirnya terbiasa dengan suara gembala mereka. !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
6Q
29D)5#9")43D;3 Injil Yohanes ini mengajak kita meluangkan waktu untuk dekat dengan Tuhan supaya kita mengenal Dia. Tanpa terpenuhinya prasyarat menyediakan waktu bagi Tuhan, mustahil kita mampu mengenal-Nya. Seperti yang terjadi dalam urusan rumah tangga, orang tua dan anak-anak yang tidak meluangkan waktu untuk kebersamaan menyebabkan mereka tidak saling mengenal. Komunikasi yang baik disabdakan Yesus, “Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.” Jalan Yesus menjadi jalan kita. “Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya”. Kekuatan iman inilah yang menjadi kekuatan bagi setiap warga Gereja untuk berani berkorban dalam mempertahankan iman. Kiranya masa Paskah ini merupakan masa untuk meneguhkan kepercayaan bahwa kita memiliki Gembala yang bukan hanya memelihara hidup kita di dunia ini, tetapi teristimewa memelihara hidup kita untuk hidup bahagia bersama Dia di surga.
M-
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
C)5:#80@)#C)5:#!3I)4)
C)5:#80@)#C)5:#!3I)4) IT’S ABOUT FORGIVING…
Oleh: drg. V. Waty S. Halim Dara : total)! “Ma… kok?” “Aku bukan Mama ya…diperlakukan ga “……..” adil diam aja… dijahatin cuma doa sambil “Ok deh kalo Mama mau doa… aku nangis… !! Aku kan punya pendirian!!! keluar ya..” Biarpun Dya teman baikku…Apalagi Dya Mama memang geje… Diapa-apain ga minta maaf…” orang bisanya nangis diam-diam sambil Dan sebagai Mama… kusebut nama doa… curhatnya sama Mas Je….bukannya Dara dalam doa-doaku… Tuhan akan membalas. Difitnah, dijahatin… tetap aja lembutkan hatinya… baik sama orang yang ngejahatin. Suatu kali sepulang outing kelas Dara “Kalau orang menampar pipi kananmu tampak bersemangat…. berikan juga pipi kirimu…Jadi jangan “Ma, temanku tadi terkilir…” membalas, Itu pesan Mas Je…” “ Duh kasian… terus gimana?” Aku suka gemes liatnya… Sebagai anaknya “Aku bantu dia Ma…” aku ingin membela, tapi Mama suka “Good girl… btw siapa yang terkilir?” melarang. “Dya, Mam..Aku sudah mengampuninya..” “Maafkan dia… dia tak tau apa yang “…..” dilakukannya, honey Dara…Mama “Kasih itu tidak menyimpan kesalahan percaya, suatu hari kau akan mengerti, orang lain, kan, Mam…” Nak..” Praise the Lord! Ada jalar rasa hangat That’s all. Aneh ya ada orang kaya Mama. di dada mendengarnya…. Kau sudah Tapi hari ini aku mengerti apa yang Mama menemukannya Dara… maksud…Ketika seorang teman yang Remaja terkasih, dari kisah ini kita pernah menyakitiku mengalami sesuatu… bias bayangkan bagaimana pergumulan Mama : batin yang terjadi sebelum muncul Punya anak gadis yang perhatian, aku kerelaan untuk mengampuni. Mungkin merasa sangat bersyukur. Dara cerdas, kita pun pernah mengalami kekecewaan termasuk pendiam, tetapi ok dalam dalam relasi dengan sesama: ortu, saudara, pergaulan. Pokoknya Dara memang ok! teman, guru, tetangga, siapapun yang Aku banyak belajar dari gadisku… dan ga pernah ditemui… Mengutip lirik salah heran kalau Dara bisa mengingatkanku satu lagu yang cukup popular “… sakitnya “Mam, ayo dong sesekali hang out sama tuh di sini…” teman…” Rasa sakit dan kecewa merupakan hal Suatu kali Dara bercerita tentang yang normal dirasakan, tetapi bukan untuk perasaannya..BT karena temannya unfair. dipupuk dan dikembangkan sehingga Sebagai Mama aku mencoba memahami; tumbuh subur memenuhi hati kita tentu saja jurus-jurus Mas Je sudah dan kemudian menjadi kepahitan yang direview. Hasilnya :“Gatot” (baca : Gagal berlarut-larut. Apalagi kalau kemudian !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
M.
C)5:#80@)#C)5:#!3I)4) menimbulkan benih kebencian dan dendam yang membara… dan menunggu saat yang tepat untuk membalas! Tidak akan ada akhirnya. Malah membuat lebih banyak hati terluka. Juga akan lebih mudah menyeret kita ke hal-hal negatif dan malah kita jadi mudah terserang penyakit (bdkMzm 31:10-11). Memaafkan bukan hal mudah. Tetapi juga bukan hal yang mustahil. Kalau kita mau mengikuti ajaran Yesus untuk mengasihi orang yang menyakiti kita (bdk Mat 5:44), mau belajar mengampuni seperti yang Yesus ajarkan, bukan hanya beberapa kali tetapi 70x7 (artinya: terus mau mengampuni). Seperti dalam doa yang Yesus ajarkan (bdk Mat 6:12) dan mau menyerahkan hidup kita dalam pimpinan Roh Kudus kita bisa, walaupun kita masih remaja… Ketika Yusuf bertemu saudarasaudaranya Ia mampu mengampuni bukan karena kehebatan Yusuf, tetapi karena Roh Kudus yang memimpinnya (memang waktu itu istilah Roh Kudus belum dilaunching, teman-teman…tetapi sudah ada sejak dahulu kala..). Yesus memberi teladan yang luar biasa… Ia rela menderita sengsara, wafat di kayu salib supaya dosa manusia diampuni! Yesus menang atas maut… dan kita diselamatkan. Kita perlu belajar mengampuni seperti yang Yesus ajarkan. Tidak perlu menunggu orang yang menyakiti kita untuk minta maaf kepada kita,Yuk. mengalah dengan mengampuni, untuk menang dalam Kristus. Kalau orang baik pasti banyak yang mendoakan, tetapi orang-orang yang suka menyakiti orang sebenarnya perlu dikasihani… mungkin mereka kurang
M,
merasakan dicintai. Mungkin sedikit sekali yang mendoakan mereka.. Sobat remajaku yang dikasihi Tuhan, yuk, kita terus berlatih untuk rela mengampuni dan membawa orangorang yang menyakiti dan memusuhi kita dalam doa-doa kita. Supaya mereka boleh merasakan kasihTuhan… Dan hidup kita akan lebih dipenuhi damai sejahtera dan sukacita karena kita bias mengampuni seperti yang Yesus ajarkan…We’ll manage to prove it in HIM!
“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, perbuatlah juga demikian” (Kol 3:13)
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
C)5:#80@)#C)5:#!3I)4) ADA APA DI SEKOLAH BINA IMAN PANDU PRAPASKAH INI?
M
asa Prapaskah adalah masa penuh rahmat. Ternyata..teman-teman kita di Sekolah Bina Iman (SBI) Pandu juga tidak melewatkan momen ini. Yuk, kita cermati kegiatan mereka… PRAKTEK IBADAT RABU ABU DAN DOA JALAN SALIB BINA IMAN ANAK Minggu pagi 22 Februari 2015 di halaman SD Pandu tampak kegiatan anak-anak SBI yang lain dari biasanya. Rupanya sedang ada kegiatan praktek ibadat Rabu Abu yang dipimpin oleh Diakon Mammouth, OSC. Adik-adik SBI tampak bersemangat. Tidak berhenti di acara ibadat Rabu Abu saja, Minggu pagi 8 Maret 2015, temanteman cilik kita juga mempraktekkan doa jalan salib dengan didampingi temanteman pendamping Bina Iman. Hebatnya, meskipun mereka masih kecil… bisa lho bersikap serius.Boleh angkat jempol buat mereka. BINA IMAN REMAJA OUTDOOR : DOA JALAN SALIB DAN OUTING Kelompok Bina Iman Remaja (BIR) Pandu mengadakan kegiatan outdoor Minggu, 22 Maret 2015 berupa doa jalan salib di Karmel. Meskipun menunggu giliran –karena banyak kelompok yang akan berdoa, termasuk peziarah dari luar Bandung- para remaja tetap antusias mengikuti acara ibadat doa jalan salib. Usai doa, acara dilanjutkan dengan outing ke Floating Market. Cuaca cukup cerah selama acara berlangsung. Kesan dari para remaja diantaranya mendapat pencerahan, !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
senang karena dapat menikmati keindahan suasana alam ciptaan Tuhan yang indah dan membina keakraban satu sama lain dengan acara naik perahu bersama untuk memupuk kekompakan dan melatih kerjasama dalam kelompok. Walau kali ini belum full team BIR, peserta tetap happy… Praise the Lord! PEMBEKALAN PENDAMPING SEKOLAH BINA IMAN Dalam masa Prapaskah ini, para pendamping Sekolah Bina Iman Anak dan Remaja mendapat pembekalan dari Pst Tedjoworo,OSC pada 15 Maret 2015, untuk menambah wawasan supaya bisa melayani lebih baik lagi. Dalam melayani, mungkin saja kita belum menyadari bahwa sebenarnya dalam diri masing-masing sudah ada kharisma (pemberian/gift) dariTuhan. Kebanyakan merasa diri biasa-biasa saja. Kharisma bukan sekedar skill atau keterampilan, tetapi pemberian yang baik yang mengalir dari kasih Allah kepada manusia. Sebagai ‘rahmat spiritual’ dan kemampuan yang dianugerahkanTuhan agar setiap umat Kristiani dapat melaksanakan tugas dan panggilannya dalam Gereja. Ketika memanggil para rasul-Nya, Yesus tidak memilih orang-orang yang pandai. Justru orang-orang sederhana, apa adanya, bahkan dalam pandangan dunia mungkin lemah. Yesus memilih orang yang mau menanggapi panggilan-Nya, mau terlibat dan berjuang dalam kegiatan di lingkungan, di Gereja, di manapun ia M6
C)5:#80@)#C)5:#!3I)4) berada. Yesus melihat potensi yang tersembunyi dalam diri seorang yang nantinya berani berubah.. menjalani proses perubahan.. menjadi orang yang mau diubah oleh Allah. Setiap orang memiliki kharisma yang bisa diketahui justru lewat orang lain. Kita sudah diberi kemampuan dan talenta yang berbeda, dan tidak perlu dibandingkan satu sama lain, karena Yesus memanggil kita untuk mendampingi anak-anak dengan tujuan tertentu karena Ia mengetahui karisma kita. Tetapi kharisma yang kita miliki bukanlah untuk disombongkan, sebab kalau begitu akan memudar dan tak nampak lagi. Dalam melayani, para pendamping diajak untuk melayani dengan memberikan ‘yang ada’ pada diri masing-masing karena semuanya merupakan pemberian Tuhan. Melalui kerja sama dengan teman pelayanan, kita akan saling melengkapi dalam melayani. Mungkin saja dalam pelayanan kita menghadapi tantangan akibat adanya perbedaan karakter, tetapi kita juga perlu belajar bekerja sama, karena untuk menjadi pelayan, sehingga kita diubah oleh Kristus. Semoga para pendamping makin bersemangat dan makin menjiwai pelayanannya. Barangkali di antara pembaca BK ada yang tergugah… Sekolah Bina Iman Pandu terbuka dan siap melayani anak-anak, praremaja dan remaja untuk bertumbuh bersama; juga menerima partner baru dalam pelayanan anak, praremaja dan remaja yang Tuhan titipkan… Mari bergabung dengan kami… You are invited!
4$^(_\Z$W$%&Z(#\[Z`(Wa(W# W(\_(b#'[+&\(W#^(%[Z('K RY%Z('#8D#FY%^#.#\*(\.,*'#Z(_\# ,P--#_(%(_'$%K# RY'YJXY'Y#^&_&%&Z#^(+(Z#XY%Z('#B2:# cZ&W#/--"!K !$%_(\#^&_&%&Z#_$#$Z(&+ !"#$%&'()*$+#,-./$'0123/ !('(\#*$Wa[Z*[+(W#W(\_(b#(^(+(b# '(Waa(+#/#\$'&(*#`[+(WK#5(\_(b# d(Wa#'$+(b#^&\$+$_\(_(W#^Z[('# ^!"#$^&\`[+(W#`$%&_['Wd(K MM
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
C)5:#80@)#C)5:#!3I)4)
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
M/
C)5:#80@)#C)5:#!3I)4) PERCAYA Oleh: Dennis Kwaria ntuk percaya akan suatu hal, ada yang percaya karena sudah melihat seseorang membutuhkan berbagai makam yang kosong, dan ada juga yang jenis bukti. Tentu saja, banyaknya belum mau percaya karena belum bertemu bukti yang dibutuhkan bergantung pada dengan Yesus sendiri. Tentu, bila seseorang tingkat kepercayaan orang tersebut kepada percaya bahwa Yesus akan bangkit dari pihak yang menyatakan hal yang mau antara orang mati, seperti yang dikatakandipercayai. Anak kecil misalnya, hanya Nya sebelum disalibkan, maka ia akan membutuhkan kata-kata orang tuanya saja percaya bahwa Yesus bangkit ketika untuk percaya akan suatu hal. Sedangkan mendengar bahwa kubur-Nya kosong. seseorang yang seringkali dibohongi, Thomas pun akhirnya percaya ketika membutuhkan bukti yang lebih ketika Yesus menampakkan Diri di hadapannya. orang yang membohonginya menyatakan Namun, Yesus berkata, “berbahagialah sesuatu. yang tidak melihat, namun percaya.” Nah, Murid-murid Yesus juga, ketika kita pun tidak melihat bukti-bukti akan mendengar berita bahwa Yesus bangkit, kebangkitan Yesus, namun, percayakah reaksinya bermacam-macam. Ada yang kita? Percayakah kita kepada-Nya? langsung percaya tanpa melihat apapun,
U
MN
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
<98!)4#)5)"
<98!)4#)5)"
!"#"$%&'())*)+'*)$%&,%-'%(),.%(),'/0-#)-/'1%2%3%--4%+'$%$0'3"5),%-'6%(%'' /050'789:'8;:9'()'*",<$%&'=:9>?@!#%*)'0-#0,'()#0,%5,%-'("-/%-'A:>8:AB !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
MP
2?B?"#435:)5
2?B?"#435:)5
ikut komunitas gereja asik sih, tapi maen sama temen2 juga asik.. jadi galaw berat.. :(
kenapa ceu mar? koq galaw gitu keliatannya?
iya nih kang pandu, lagi galaw antara ikut komunitas vs maen ama temen.. ikut kristus memang tidak mudah, tapi ingat bahwa hanya dalam dia ada kedamaian sejati
maap
"ROMA 8:5-7" MA
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
35R?48)D3
35R?48)D3
:949B)#D)5;)#294)F)5#8)43)#D)2;)#"9@0"))5#J#!8U#P#@?<#J#2)5@0 B
U&\^(W#8&\(%Y_D'K#2$%(e(W#8(%&(#D(*'(#"$^[_((W
8$Wa$Z`(Wa_(W#0Z('#2(%Y_D(W'(#2$%(e(W#8(%&(#D(*'(#"$^[_((W#8$Wf(^:$%$f(# d(Wa#<$`&b#8(W^&%&=#;$%`[_(=#;$%+&`('=#DY+&^$%=#^(W#;(Waa[bK#@&Z(W(#D$Z[(#0W\[%Wd(# !$%*$%(W#^(W#!$%'(Waa[Wa#B(e(`#D$g(%(#)_'&X#^(+(Z#8$Z[e[f[^_(W#"YZ[W&'(\#!(\&\# D$`(a(I(%(#!(%[#8$Waa$%$f(
2(\'Y%#8Y^$%('Y%#F&+(d(bG .K# ,K# 6K# MK#
F&+(d(b#3#i#U# # F&+(d(b#33#i#U3# # F&+(d(b#333#i#U33# # F&+(d(b#3U=#U333=#i#3h##
B(^e(+#8&\(G#
G#2(\'Y%#2$'%[\#)K#@&^(%Z$^&=#?DI G#2(\'Y%#8('b$[\#)K#B[eYWY=#?DI G#2(\'Y%#CY(WW$\#!(%[(+(Z(\d(b=#?DI G#2(\'Y%#!K#1$W^%(#"&Z(e(W=#?DI
:949B)#2)5@0# # # # 1(%&(W#J#-NK--#*(a # # B[Z('#2$%'(Z(#J#-NK--=#.PK6-# # D(`'[#J#.PK6-# # # # 8&Waa[#J#-/K6-=#-PK./=#-QK./=#.PK6-# # # # # #
:949B)#D;K#;19?@?40D#!)5@05: 1(%&(W#jD$+(\(=#4(`[=#"(Z&\=#D(`'[k#J#-NK--#*(a& B[Z('#2$%'(Z(#J#..K6-=#.AK68&Waa[#J#-AK-:949B)#I)43;)D#F3C);):05) 8&Waa[#J#-PK--#*(a&
Ujud doa bulan April 2015 UNIVERSAL:
Ciptaan - Semoga semua orang mau belajar menghormati ciptaan dan merawatnya sebagai karunia Tuhan.
EVANGELISASI:
Orang-orang Kristiani yang teraniaya - Semoga orang-orang Kristiani yang teraniaya dapat merasakan kehadiran yang menguatkan dari Tuhan yang bangkit dan solidaritas semua anggota Gereja.
GEREJA INDONESIA:
Remaja putri - Semoga di tengah bahaya pergaulan bebas, para remaja putri mau menjaga dan menghargai martabat diri dan tubuhnya.
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
MQ
35R?48)D3 PENANGGALAN LITURGI BULAN APRIL 2015 Tgl 1, Rabu : HARI RABU DALAM PEKAN SUCI. Yes. 50:4-9a, Mat. 26:14-25. Tgl 2, Kamis : KAMIS PUTIH. Kel. 12:1-8,11-14, 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15. Tgl 3, Jumat : HARI JUMAT AGUNG. Yes. 52:13 – 53:12, Ibr. 4:14-16; 5:7-9, Yoh. 18:1 – 19:42. Tgl 4, Sabtu : HARI SABTU SUCI. Kej. 1:1 – 2:2, Kel. 14:15; 15:1, Yes. 54:5-14; Rm. 6:3-11, Mrk. 16:1-8. Tgl 5, Minggu : HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN. Kis. 10:34a,37-43, Kol. 3:1-4 atau 1Kor. 5:6b-8, Yoh. 20:1-9. Tgl 6, Senin : HARI SENIN DALAM OKTAF PASKAH. Kis. 2:14,22:32, Mat. 28:8-15. Tgl 7, Selasa : HARI SELASA DALAM OKTAF PASKAH. Kis. 2:36-41, Yoh. 20:11-18. Tgl 8, Rabu : HARI RABU DALAM OKTAF PASKAH. Kis. 3:1-10, Luk. 24:13-35. Tgl 9, Kamis : HARI KAMIS DALAM OKTAF PASKAH. Kis. 3:11-26, Luk. 24:35-48. Tgl 10, Jumat : HARI JUMAT DALAM OKTAF PASKAH. Kis. 4:1-12, Yoh. 21:1-14. Tgl 11, Sabtu : HARI SABTU DALAM OKTAF PASKAH. Kis. 4:13-21, Mrk. 16:9-15. Tgl 12, Minggu : HARI MINGGU PASKAH II. Kis. 4:32-35, 1Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31. Tgl 13, Senin : Hari biasa Pekan II Paskah. Kis. 4:23-31, Yoh. 3:1-8. Tgl 14, Selasa : Hari biasa Pekan II Paskah. Kis. 4:32-37, Yoh. 3:7-15. Tgl 15, Rabu : Hari biasa Pekan II Paskah. Kis. 5:17-26, Yoh. 3:16-21. Tgl 16, Kamis : Hari biasa Pekan II Paskah. Kis. 5:27-33, Yoh. 3:31-36. Tgl 17, Jumat : Hari biasa Pekan II Paskah. Kis. 5:34-42, Yoh. 6:1-15. Tgl 18, Sabtu : Hari biasa Pekan II Paskah. Kis. 6:1-7, Yoh. 6:16-21. Tgl 19, Minggu : HARI MINGGU PASKAH III. Kis. 3:13-15,17-19, 1Yoh. 2:1-5a; Luk. 24:35-48. Tgl 20, Senin : Hari biasa Pekan III Paskah. Kis. 6:8-15, Yoh. 6:22-29. Tgl 21, Selasa : Hari biasa Pekan III Paskah. Kis. 7:51 – 8:1a, Yoh. 6:30-35. Tgl 22, Rabu : Hari biasa Pekan III Paskah. Kis. 8:1b-8, Yoh. 6:35-40. Tgl 23, Kamis : Hari biasa Pekan III Paskah. Kis. 8:26-40, Yoh. 6:44-51. Tgl 24, Jumat : Hari biasa Pekan III Paskah. Kis. 9:1-20, Yoh. 6:52-59. Tgl 25, Sabtu : Pesta S. Markus, PenInj. 1Ptr. 5:5b-14, Mrk. 16:15-20. Tgl 26, Minggu : HARI MINGGU PASKAH IV. Kis. 4:8-12, 1Yoh. 3:1-2. Tgl 27, Senin : Hari biasa Pekan IV Paskah. Kis. 11:1-18, Yoh. 10:1-10. Tgl 28, Selasa : Hari biasa Pekan IV Paskah. Kis. 11:19-26, Yoh. 10:22-30. Tgl 29, Rabu : Pw S. Katarina dr Siena, PrwPujG. Kis. 12:24 – 13:5a, Yoh. 12:44-50. Tgl 30, Kamis : Hari biasa Pekan IV Paskah. Kis. 13:13-25, Yoh. 13:16-20.
/-
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
35R?48)D3 LAGU BULAN APRIL 2015 ;)5::)< 1)43 2!" .,J-MJ,-./ 835::0#2)D")1#33 /,N .QJ-MJ,-./ 835::0#2)D")1#333 m.PP ,NJ-MJ,-./ 835::0#2)D")1#3U /,/
2I" ,66S/Q, ,66S/Q, ,66S/Q,
"8< 8)> !23 2D! 6MA A6.S,N- Q//S,N. mNA 6/- A/QS,N, Q//S,N6 6A. 6/M A,MS,NM Q/QS,N/ m./M
"@D 6Q6Q. 6Q6
!2#")83 5C)5C3 5C)5C3 5C)5C3
"?8 M,/ mAQ M,A
25; m.Q, /,m./,
#######################mG#!0"0#)I18
PETUGAS KOOR DAN ORGANIS APRIL 2015 ;)5::)<
.,J-MJ,-./ .QJ-MJ,-./ ,NJ-MJ,-./
:949B)#D)5;)#294)F)5#8)43)#D)2;)#"9@0"))5 D;)D3#D;K#;19?@?40D D)!;0# 835::0 835::0 835::0 835::0 835::0 .PK6-/K6-PK./ -QK./ .PK6-AK-D9B)1;94) 1KBK804;3 "??4#""3 <35::)F)D;0 D0")D)43J49D083 "??4#D;)D3 B95C D;921)53 49>) R943C)@3 <0IC !)<;)DJI329@9D <9:3?#8)43) D@#2)5@0 1)48?53I )D;K8)1K@04 I3835@3#4)C) 49>) 8)43) 8)43) )0@49C 8)C) 2)5@0S!9:K <95) D82#2)5@0 !9
D;)D3#I)43;)D 835::0 -PK-"9!?5#")F05: 4)B38)5#!)F)1 8?1K#C050D
JADWAL ACARA PDPKK PANDU APRIL 2015 4)!0=#-AJ-MJ,-./ 4)!0=#./J-MJ,-./ 4)!0=#,,J-MJ,-./ 4)!0=#,QJ-MJ,-./
83D)#10;#2@""#"9J66#@)5#294)C))5#2)D")1 ;98)GH)@)#295:1)4)2)5#@3#@)<)8#"9!)5:"3;)5J5C)H#j84"K.NG#Nk @&*&Z*&W#Y+$bG#2(\'Y%#!K#1$W^%(#"K=#?DI E!9D)4#")D31#D9;3)#;01)5H 2$Z`&g(%(G#!(*(_#@(%Z(e(W#4[\Z&W E)4;3#"94)B))5#)<<)1H#j8);K##NG66k 2$Z`&g(%(G#2(\'Y%#CK#!(%[(+(Z\d(b=#?DI 24)3D9#5#F?4D132#l#29<)C)5)5#@?) !$%\(Z(G#;$(Z#2@2""#2(W^[
"9;94)5:)5G !):3#C)5:#;94:94)"#05;0"#89<)C)53#;01)5#89<)<03#;)<95;)#)<);#80D3"#i#20B3)5 D3<)")5#!94:)!05:#@95:)5#")83#@3#)I)4)#<);31)5=#D9;3)2#1)43#D9<)D)=#2"K.QK-10!05:3#G#B)C)#-A.,,6-.,A.=#8)4I9
/.
35R?48)D3 DAFTAR PENDAMPINGAN LINGKUNGAN 2D;K#!K#195@4)#"K=#?DI
2D;KCK#!)40)<)8DC)1=#?DI
2D;K#8K)K#B0F?5?=#?DI
2D;K4?!#D;3:;94=#?DI
2D;K#C?C?#CK=#?DI
2D;K#2K)K#@3@3#;=#?DI
/,
4)B38)5#);)D 4)B38)5#!)F)1 3D;K#49:95D3#33 <35::)F)D;0 !)<)@9F) D9B)1;94) D0")B)@3 )C0@3)#!)F)1 5)D)!) "?4<9D !9:K#D982)53 )D;35)#);)D 2)5@0 )18)@ D92)2)D "9!?5#")F05: D0")80
I31)829<)D :)5:#D)<91 !38)#"49D5) )4)!3 8)4)5);1) 8?1K#C050D I329@9D )D;35)#!)F)1 8)180@ ;)5B05:#)5?8 2)B)4 )C0@3)#);)D B);)C0 D0")4)B) 80D;)5: I3835@3#4)C) I3;4)#)D43#jD;K#2)0<0Dk 89:);94)5 I3I95@? :0505:#!);0#j#D;K#29;40Dk
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
35R?48)D3 KEGIATAN RUTIN PAROKI PANDU 5?K B953D )K#4)2);#"??4@35)D3
;982);
F)";0
4)2);#@22#2<95?
4K#@22#.
D9535#"9J.=#2"K#.AK6-
,
@9F)5#2)4?"3#35;3
4K#@22#.
6
@23#i#<35:"05:)5#4)2);#"??4@K# 2)4?"3
)0<)#);)D
M / N
D9"D3#29F)4;)#@)5#<35:"05:)5 D9"D3#"?8D?D ?8"
)0<)#);)D 4K#"?8D?D 4K#?8"
P
!3@)5:#");9:?43)<
4K#@22#.
")83D#"9J,=#2"K#.AK6D9535#"9J6 2"K.AK--#j,#!0<)5#.hk D9535#"9JM=#2"K#.AK-")83D#"9J.=#2"K#.AK-835::0#"9J.=#2"K#..K-D9535#"9J, 2"K.AK--#j6#!0<)5#.hk 835::0#"9J6=#2"K#..K-835::0#"9JM=#2"K#..K-835::0#"9J,=#2"K#..K--
.
A 138)5;? Q D)5;)#8?53") .20;94)#)<;)4 !K#294D9"0;0)5#@?) . )@?4)D3#9")43D;3#)!)@3
)0<)#);)D D@#2)5@0 D@#2)5@0
,
@?)#DC)R));
6
"94)D0<)5#"94)138)5#3<)13
4K#24)@32)#"K 4K#<9:3? 4K#9R9D0D )0<)#);)D
M
89@3;)D3#I35;)#")D31#3<)13
4K");9"0895
/ N
C?05:#:9594);3?5D#R9<
P
@?)#;)3>9
)0<)#);)D )0<)#);)D B
A
83D943I?4@3)#:4?02 @?)#DC)R));#i#29<)C)5)5# Q @?)#S#"?5D9<35: IK#295@)<)8)5#"DS38)5
295:10!05:
;9<2S12
2D;K#!K#195@4)# "38)F)5=#?DI )K#!0@38)5#DK#
-A.NJN,/J,N,
@)U3@#DK
Q,/.J/N/A#S#-A.,J,6Q6J/P,
)53;)#"K 8)43)#DK 19<95#DK
-A./JAN./JA/,M -A/PJ,.M.JMMPN -AQQJPA./J/,-
49;5)
-A.NJN.-J.PP
5041)C);3 IK#I143D;359#FK# B?U)5
-A.AJ-Q-PJ,P,/ ,-.PJ-MM#S#-A.AJ,.QJ6--A,,J,.JNNNNJ.MP
UK#B?D921359 )<0853#"92 ";8 :4)I3)#
N-..J.6A
D9;3)2#1)43#j,M#B)8#k D9535#2"K#,-K-D9<)D)#2"K#-QK-D9;3)2#D9<)D)=#2"K#.MKM/ D9<)D)#2"K#.-K-4)!0#i#B08);#2"K#.QK-")83D#2"K#-QK-4)!0#"9J.=#2"K#.QK-#4)!0#"9J,=6=M#2"K#.AK--
C3C35
-A./JN,6/J,6N
8)4I9<<0D#9K IK#<955C)5)
P-PPJAQPQS-A.,,-P,-AAA -A/NJ,.6PJMNP
4)!0#"9J6#2"K#.AK6-
3:5K#1)4D?5?
-A.PJQ,,-J..-
B08);#"9J.#i#6
I8#1?;<359
-AAAJ,.,,JQAP
-A.6J,-6-J--,A -A..J,6-J,/. -A.NJN-PJA-A
4K#9R9D0D
D)!;0#2"K-AK--
295@)<)8)5#)<"3;)!
)0<)#);)D
4)!0=#2"K#-AK--
"?1)4@3#S#>4K# 988)509<<)#:K
N-..J6.6
:949B)# I)43;)D )0<)#);)D
")83D=#2"K#.AK--
4?8)0<3
-A.6JN-M6J/NNN
6
295@)<)8)5#38)5#");?<3"#FC);)# :05) B9<)B)1#)<"3;)!
D0DC#94<35)
Q.,,J-N-M
.
!3)#j!35)#38)5#)5)"k
89<)539
M,.J.,6/
. ,
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
")83D#"9J6=#2"K#.AK-@K#295@3@3")5#38)5 D@#2)5@0 835::0=#2"K-PK6D@#2)5@0 835::0=#2"K-QK./
/6
35R?48)D3 ,
!34#j!35)#38)5#498)B)k
D@#2)5@0
835::0=#2"K-PK6-
6
");9"0895#)5)"
D@#2)5@0
M
29<)B)4)5#):)8)#05;0"#D3DF)# D9"?<)1#5?5#");?<3"
4K#4)2);# @22#,
/
");9"0895#@9F)D)
4K#");9"0895
835::0=#2"K#-PK6835::0 2"K#-QK-D9<)D)=#2"K#.AK-835::0=#2"K#..K--
N
!)2;3D#!)C3
:949B)#2)5@0
9K#<);31)5#<3;04:3 . 2D#;86 , 2D#!9804 M <9";?4 / 2D#2"4"
)!05: C3C35#C I143D;359
-A.6J,-.AJQN.-A./JN,6/J,6N -A.6J,-MMJ.-.,
1948)5#i#D0D)5
-A..J,,PPJN/
R4)5D#:)45)95 )"08#D 4#RK#8)43)#?<
,-.JMM., M,NJM-,/ ,-..J-QNS#-A..J,./JN6/
:949B)#2)5@0 :949B)#2)5@0 :949B)#2)5@0 :949B)#2)5@0 :949B)#2)5@0 )0<)#);)D#S# :949B)
D9535#i#B08);=#2"K.QK6D9<)D)#i#")83D=#2"K.QK64)!0=#2"K#.AK-")83D=#2"K#.AK-4)!0=#2"K#.QK--
8)
-A,.J,.N.J/MN-A.PJ-,QAJA-N -A./JN-6AA/N -A.AJ-N-PJNPPA -A.NJM,.-JAA-
B08);=#2"K#.AK--
53#F)B)5#<953
-A.AJN..JQ--
:949B)#2)5@0
D)!;0=#2"K#-AK--
2D#F"43 ?4:)53D
:949B)#2)5@0
D)!;0=#2"K#..K--
I)9I3<3)#D 89<3) 3KC0<
N-.JM-.A M,.J6/6/ P-6J,NAJP-.-A/,J,.6-JM/PP
.
"<353"#24);)8)#2)5@0
!2#2)5@0
,
"?2@3;#29<)5:3#")D31
2)5@0##J# @)"?;)# JI38)4989
N
2D)#I)82)59<<)#U?I9
P
894)5:")3#!05:)#C)D835
A Q RK")4C)#D?D3)<
@)5)#D?D3)<#"98);3)5#2)4?"3# D9"49;)43);# 2)5@0 2)4?"3 M 2D9 4K#2D9 :K#");9:?43)<#"?5D0<;);3R . F"43 4K#@22#, , !!I#j!05@)#!94@0")#I3;)k 40)5:#<8 2?!#j295:13!04#?4)5:#!94@0")# 40)5:#<8 6 I3;)k M !"#j!05@)#"94)138)5k 40)5:#<8 / 8!"#j8)43)#!05@)#"43D;0Dk 40)5:#<8 6
D9535#J#D)!;0=#2"K./K--# J#.AK-D9535#J#")83D=#2"K#-QK--# J.,K-D9535#J#B08);#2"K-AK--J .PK-D)!;0=#2"K..K--J.MK--
2?<3#0808 2?<3#:3:3
29;40D#8K
-A/,J,Q,,JP/AM
;1K#D9;C)4D?
,-6NJ/NQS-A.,J,-/,JMQM
3:5K#1)4D?5?
-A.PJQ,,-J..-
D9535#"9J,=#2"K.NK-")83D=#2"K#.PK./
1955C#1K 2)0<0D#243!)@3
-A,,J.Q--J,,,Q ,-.J..6N
835::0=#.6K--
29;94
Q,/.J/6/M
835::0=#.NK./ D9<)D)=#2"K#.PK./
I143D23)50D#" ;19?213<0D )5;?530D#?I19 <05:J<05: 9U9
-A.,J,./,P./ N-,QJN,AS-APAJ,,QNJ,/-APPJ,,-PJ6.A, -A.,J,,,NJP.,Q -A.6J,-MQJNNQ/
D9;3)2#1)43
N
!95;95:#:)@35:j<8#D@JD82k
40)5:#<8
835::0=#2"K#-QK6-
P
D;9<<)#8)439D#j<8#)5)",#D8)k
40)5:#<8
835::0=#2"K#..K--
/M
4#!K#4?!94;# "F)43)
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
35R?48)D3 KEGIATAN RUTIN STASI ST. THEODORUS 5?K B953D )K#4)2);#"??4@35)D3 . 4)2);#@2D#2<95? , 4)2);#@2D# 1)43)5 6 20;94)#J#20;43# )<;)4 !K#294D9"0;0)5#@?) . "94)D0<)5# "94)138)5#3<)13 IK#295@)<)8)5#"DS38)5 . ");9"3D80D#
;982);
4K42;#.#J#481#D;)D3
835::0#"9J.=# 2"K.-K--
)0<)#408)1#D;)D3
D)!;0=#2"K#.MKM/
)0<)#);)D
298!9")<)5# :949B)#D;)D3 <9";?4#@)5# 298)>804 @K#295@3@3")5#38)5 . !35)#38)5#)5)" 4K42;#,#J#481#D;)D3 9K#<);31)5#<3;04:3 . <);31)5#"??4# :949B)#D;)D3 D;)D3 , <);31)5#<9";?4 :949B)#D;)D3 6 <);31)5#8)>804 :949B)#D;)D3 RK#");9:?43)<#"?5D0<;);3R . 4)2);#F"43 4K42;#.#J#481#D;)D3 <9:3?#8#!05@)# 4K42;#,#J#481#D;)D3 !94!9<)D#"K
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
295:10!05:
)0<)#408)1#D;)D3 D9535#"9J,=#2"K#.AK6- 5);)<3)#)K#:K 4K42;#.#J#481#D;)D3 D9<)D)#"9J.=#2"K#.AK6- )K#194C#D
,
,
F)";0
;9<2S12 -A.AJ-,,AJAN.6 -A.NJN,QJ,-M
8)43)#@?4)# -A/PJ,,N-J-M,A
C0D;350D# :03D?
-,,JP-P.-,/,
D9<)D)#"9J,#i#M=#2"K# I1K#D0"3D;353 -A.AJM,QJQ/.AK6D9<)D)#"9J6=#2"K#.AK-- U94?53I)#< -APAJ,.MNJMP,.
835::0=#2"K-AK--
RK#<)"D3;)#<
-AQQJN--J,N.-
D9535#i#")83D=#2"K# .QK-D9<)D)=#2"K#.PK64)!0=#2"K#.PK6-
RK#;4C)#:
-A.NJN--J,A6
RK#R)55C U94?53I)#<
-A/PJ#,,,,J#/-,Q -APAJ,.MNJMP,.
9UC#2
-A..J,6MJ-PA
8)43)#DK
-A/PJ,.M.JMMPN
835::0#"9J,=# 2"K.-K-835::0=#2"K#.NK--
//
35R?48)D3
/N
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
35R?48)D3
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
/P
35R?48)D3
/A
!"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
35R?48)D3 !"#$%&'()%&'*(+,-,./0 1&&2344562'789:;<$82$#==:>
Hadir lebih cepat, dengan tampilan FULL COLOUR!
Dapat di view/download di PC/Mac, atau di SmartPhone/Tablet
TARIF PEMASANGAN IKLAN 2015 0"04)5#)/=#?2<)1#.N/-#9h2=#;94!3;#D9;3)2#!0<)5
3"<)5#F)45)# #
#
9@3D3#5?48)<# #####
I?U94#F)45)#<0)4#!9<)")5:# # I?U94#F)45)#@)<)8#!9<)")5:## .#1)<)8)5#F)45)#;95:)1# # .S,#1)<)8)5#F)45)# # #
#
9@3D3#"10D0Dm
42K#P/-K---# 42K#N/-K---# 42K#/--K---# 42K#6--K---#
# # # #
# # # #
42K#A--K--42K#P--K--42K#N/-K--42K#6/-K---
.N#h#,-#I8# 42K#6/-K---# n#.66#I8,m# 42K#,,/K---# n#NNK/#I8,m# 42K#./-K---#
# # #
# # #
42K#M--K--42K#,P/K--42K#.P/K---
3"<)5#!iF#J#13;)8#20;31 .#1)<)8)5#!iF# .S,#1)<)8)5#!iF# .SM#1)<)8)5#!iF#
m9@3D3#"10D0D#05;0"#5);)<=#2)D")1=#10;#2)4?"3 m0"04)5#898)")3#n#")495)#@3D3D32")5#2)@)# !):3)5#)4;3"9<#C:#"?D?5:=#D9135::)#?4395;)D35C)# !3D)#2?;4)3;S<)5@DI)29#@3D9D0)3")5#"92)@)#40)5:# C)5:#;94D9@3)K !"#!$%&'(#"&'(#)*%&+#,-./
0W'[_#&WXY%Z(\b[`[Wa%$^(_\!"#^&G $Z(&+#%$^(_\&!"2(W^[caZ(&+KgYZ I2#8(%&(#-A/PK,.M.KMMPN
/Q
GEREJA YANG BERDOA
DOA SYUKUR 80 TAHUN PAROKI SANTA PERAWAN MARIA SAPTA KEDUKAAN